Professional Documents
Culture Documents
Pengaruh Karakteristik Kader Terhadap Keaktifan Kader Posyandu Di Desa Bahung Sibatu-Batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan
Pengaruh Karakteristik Kader Terhadap Keaktifan Kader Posyandu Di Desa Bahung Sibatu-Batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan
FITRIANI P GURNING
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara
Fitrianigurning5@gmail.com
ABSTRAK
Posyandu has an enormous role in increasing of health programs. The observations was found that the
time of the implementation of posyandu activities target is not present routinely, so every month the
achievement of the visit is still far from the target which has been determined monthly. This is related to
community participation in supporting posyandu activities as well as participation of posyandu cadres
themselves. Therefore it is necessary to conduct research on the influence of community participation on
participation of cadres in Bahung village of Sibatu-batu Sei Dadap Sub-district of Asahan Regency. The
type of research is descriptive analytic. The research was conducted in Bahung Sibatu-Batu Village, Sei
Dadap Sub-district of Asahan Regency and conducted in July 2010. The population as well as the samples
in this research are all active posyandu cadres in Bahung Sibatu-Batu Village, Sei Dadap Sub-district of
Asahan Regency. The result of chi-square test shows that there is influence between education and
knowledge of cadre to the activity of cadre in Bahung Sibatu-Batu Village, Sei Dadap Sub-district of
Asahan Regency. The result of linear regression test shows that the most influential factor on the
activeness of the cadres is knowledge and education. Suggested to: 1) District Health Office through
Puskesmas to provide retraining of cadres so that the cadres can continue to participate by always be
routinely present in posyandu activities; 2) Posyandu cadres to further improve their activities in
posyandu activities and invite the community to be more active in posyandu activities.
status petugas .
pekerjaan kesehatan 4. Bagi pengalam
kader khususny peneliti, an dalam
posyandu a bagian untuk melakuka
di Desa yang menamba n
Bahung menanga h penelitian
Sibatu- ni wawasan tentang
batu program dan mutu
Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 63
pelayana n akan datang dan
n d akibat dari proses
kesehatan T u pertumbuhan dan
. I Posyandu perkembangan
5. Bagi N adalah wadah suatu manusia.
perpustak J komunikasi alih (Aninomous, 2009).
aan A teknologi dalam
STIKes, U pelayanan
menamba A kesehatan
h N masyarakat dari
referensi Keluarga
P
yang Berencana dari
U
berguna masyarakat, oleh
S
dan masyarakat dan
T
bermanfa untuk masyarakat
A
at bagi dengan dukungan
K
para pelayanan serta
A
pembaca pembinaan teknis
nya. dari petugas
P
kesehatan dan
e
Hipotesa keluarga berencana
Penelitian n
yang mempunyai
Hipotesa g
nilai strategis untuk
dalam penelitian ini e
mengembangkan
adalah ada r
sumber daya
pengaruh t
manusia sejak dini.
karakteristik kader i
Yang dimaksud
posyandu terhadap a
dengan nilai
keaktifan kader di n
strategis untuk
Desa Bahung
pengembangan
P
Sibatu-Batu
sumber daya
o
Kecamatan Sei
manusia sejak dini
s
Dadap Kabupaten
yaitu dalam
y
Asahan tahun
peningkat mutu
a
2014.
manusia masa yang
Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 64
Menurut kerjasama hubungan (Muninjaya
Muninjaya (2010) yang ada antar ,
beberapa hal yang (terutama manusia 2010).
perlu diperhatikan dengan (HAM)
untuk melestarikan PKK), perlu terus Tujuan
Penyelenggaraan
pelaksanaan untuk dapat dibina dan
Posyandu
posyandu adalah : menunjang dikembang
Menurut
1. kegiatan kan untuk
Aman (2009)
Kembangk program menjamin
posyandu
an posyandu. tumbuhnya
diselenggarakan
mekanisme 3. suasana
dengan tujuan
kerjasama Kembangk kerja yang
sebagai berikut :
yang positif an motivasi harmonis
1.
antara staf dan dan
Mempercep
dinas kader
at
merangsan
sektorat kesehatan
penurunan
g
ditingkat sebagai angka
inisiatif
Kecamatan, kelompok kematian
anggota
antara staf kerja bayi, anak
kelompok
puskesmas program balita dan
kerja
sendiri dan posyandu, angka
posyandu
antara sehingga kelahiran.
puskesmas peran serta
2. Peningkatan penerimaan
dan mereka
pelayanan NKKBS
organisasi yang
kesehatan (Norma
formal dan optimal
ibu untuk Keluarga
informal dapat
menurunka Kecil
ditingkat ditingkatka
n MMR Bahagia
desa/dusun. n untuk
(Maternal Sejahtera)
2. Gali menunjang
Mortality 4.
potensi pelaksanaa
Rate) Meningkatk
masyarakat n
3. an
dan posyandu.
Mempercep kemampuan
kembangka Dalam hal
at /masyarakat
n ini
Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 65
untuk 2 Pemanta dilakukan oleh
. uan
mengemba koordinator dan
D Posyand
ngkan il u pembinaannya
kegiatan- u Pada saat
a dilakukan oleh
kegiatan r ini pemantauan petugas
lain yang h kegiatan posyandu
a
menunjang ri 1. Bayi berusia kurang dari satu tahun puskesm
sesuai b 2. Anak balita usia 1 – 4 pamong
u
kebutuhan. k 3. Ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas datang
a 4. Wanita usia subur
dilibatk
p Kegiatan c.
Sasaran Posyandu o posyandu
Sasaran s
Posyandu y 1. Kegiatan Pengisi
adalah : a pada hari an
n
d posyandu KMS
u adalah di
Kegiatan sebagai lakukan
utama yang berikut : oleh
dilakukan pada a. kader
hari-hari luar hari Pendaftaran (meja
dilakukan
buka posyandu oleh kader III)
adalah penyuluhan. di d.
Penyuluhan ini (meja Penyulu
I)
dapat dilakukan han
b.
oleh kader, PKK, kepada
Penimb
anggota LKMD ibu
angan
kepada masyarakat, hamil
bayi
terutama ibu-ibu yang
dan
pengguna (ibu mempu
anak
hamil, ibu punya nyai
balita
bayi dan balita bayi
dilakuk
serta ibu berusia dan
an oleh
subur). anak
kader
balita
(meja
Pembina serta
an / II)
ibu usia
Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 66
subur panutan masing posyandu.
dilakuk masyarakat Salah satu aspek
an oleh setempat. yang diawasi
kader Demikian duka selama
(meja rasa pemilikan pelaksanaan
IV) (Sense Of program posyandu
e. Blonging) mereka di lapangan adalah
terhadap posyandu keterampilan kader
Pelayan
juga ditingkatkan melakukan
an
(Depkes RI, 1990). penimbangan
imunis
dan membuat
asi
Pengawasan
KB, dan
pemeri pengendalian
posyandu.
ksaan
Tolak ukur
ibu
keberhasilan
hamil,
program posyandu
gizi
sudah ditetapkan
dilakuk
melalui RKO
an oleh
(Rencana Kerja
petugas
Operasional) yang
kesehat
telah disusun.
an/KB
Pimpinan
(meja
puskesmas dan
V)
koordinator
program posyandu
dan mengevaluasi
keberhasilan
program dengan
menggunakan
RKO sebagai
standar dan
membandingkan
hasil kegiatan
program masing-
Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 67
pencatatan dan pelaporan posyandu. Tanggung a. Tanpa alat/obat
jawab pengawasan di lapangan dilimpahkan 1. Senggama terputus.
kepada koordinator program (Muninjaya, 2010). 2. Patah berkala.
Upaya pengawasan dan pengendalian b. Dengan alat/obat
program posyandu dilaksanakan secara rutin 1. Kondom
dengan menggunakan tolak ukur keberhasilan 2. Diapragma atau cap
program (RKO) sebagai pedoman kerja. 3. Cream yelly dan cairan berbusa
Hasilnya akan dapat digunakan sebagai umpan 4. Tablet berbusa (verginal tablet)
balik (informasi) untuk memperbaiki proses
perencanaan program posyandu. Puskesmas
hendaknya selalu mengadakan pemantauan 2. Metode efektif
secara menyeluruh terhadap pelaksanaan a. Pil KB
program dengan menggunakan laporan staf, b. AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam
analisa cakupan program, laporan masyarakat Rahim) / IUD
dan hasil observasi (supervisi) dilapangan c. Suntik KB
sebagai bahan penelitian (Muninjaya, 2010). d. Susuk KB
3. Metode mantap dengan cara operasi
Kegiatan-kegiatan pelayanan posyandu (kontrasepsi)
Keluarga Berencana a. Pada wanita, misalnya: Tubektomi
Kontrasepsi berasal dari kontra berarti b. Pada pri :Vasektomi
mencegah atau melarang, sedangkan konsepsi
adalah pertemuan antara sel telur (sel mani) METODE PENELITIAN
yang matang dan sel sperma (sel mani) yang Jenis Penelitian
mengakibatkan kehamilan jadi kontrasepsi Jenis penelitian ini adalah penelitian
adalah menghindari/mencegah terjadinya survey analitik yang bertujuan untuk
kehamilan. menganalisis pengaruh karakteristik kader
A. Cara kerja kontrasepsi terhadap keaktifan kader di Desa Bahung
1. Mengusahakan agar tidak terjadi Sibatu-Batu, Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
ovaluasi. Asahan tahun 2014.
2. Melumpuhkan sperma.
3. Menghilangkan pertemuan sel telur Lokasi dan Waktu Penelitian
dengan sel sperma. Pada penelitian ini, penulis mengambil
B. Pembagian cara kontrasepsi lokasi di Desa Bahung Sibatu-Batu, Kecamatan
1. Metode Sederhana Sei Dadap Kabupaten Asahan tahun 2014.
kategori yaitu:
Analisis Data
a. Baik, apabila responden
1. Analisis univariat, yaitu analisis yang
memperoleh nilai 18 – 20
menggambarkan secara tunggal
b. Sedang, apabila responden
variabel-variabel penelitian baik
memperoleh nilai 14 - 17
independen maupun dependen dalam
c. Kurang, apabila responden
bentuk distribusi frekuensi dan
memperoleh nilai 10 – 13
dihitung persentasenya.
2. Analisis bivariat, yaitu analisis
lanjutan untuk melihat hubungan
variabel
Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 67
independen dengan dependen dengan Asahan Propinsi Sumatera Utara. Desa Bahung
menggunakan uji chi square pada Sibatu-batu memiliki luas lebih kurang 466 Ha
tingkat kepercayaan 95%. Uji dengan batas-batas wilayah:
Chi Square ini juga digunakan sebagai - sebelah utara berbatasan dengan Desa
uji kandidat atas variabel Tanjung Asri
independen (p. 0,25) untuk diikut - sebelah timur berbatasan dengan Sei
sertakan dalam uji multivariat Dadap III / IV
(multiple regresi linier). - sebelah selatan berbatasan dengan Sei
3. Analisis Multivariat, untuk melihat Alim Hasak / Sijabut Teratai
pengaruh beberapa variable independen - sebelah barat berbatasan dengan Air
terhadap partisipasi kader dilakukan Batu III / IV
dengan uji multiple regresi linier. Desa Bahung Sibatu-batu mempunyai
Dalam analisa regresi linier ganda ini jumlah penduduk 3149 jiwa dengan jumlah
digunakan metode seleksi enter. kepala keluarga (KK) sebanyak 773 KK
4. Model persamaan regresi linier ganda
yang juga dapat digunakan untuk Tabel 5.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan
peramalan probabilitas individu untuk Jenis Kelamin di Desa Bahung Sibatu-batu
Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan
mengalami kejadian yang diamati No. Golongan Lk Pr Jumlah
Umur
adalah :
1. 0 – 11 bulan 18 27 45
y = a + b1X1 + b2X2+ b3X3+…………….. biXi 2. 12 – 36 bulan 31 73 104
3. 37 – 59 bulan 58 62 120
Dimana: 4. 6 – 10 tahun 187 167 354
Y = Subjek variabel terikat yang 5. 11 – 15 tahun 205 186 391
6. 16 – 20 tahun 160 190 350
diproyeksikan 7. 21 – 25 tahun 192 140 332
a = Nilai arah sebagai penentu ramalan prediksi 8. 26 – 30 tahun 140 153 293
9. 31 – 40 tahun 183 216 399
yang menunjukkan nilai peningkatan (+) atau 10. 41 – 50 tahun 181 183 364
11. 51+ 199 198 397
nilai pengurangan (-) variabel y
Jumlah 1554 1595 3149
b = Nilai konstanta harga y jika harga X = 0
X= Variabel bebas yang mempunyai nilai Karakteristik Responden
tertentu yang dapat diprediksi Karakteristik responden dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
HASIL PENELITIAN
Deskripsi Lokasi Penelitian
Desa Bahung Sibatu-batu adalah desa
yang berada di Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
Analisis Bivariat
Hubungan Pendidikan Responden Terhadap
Distribusi Pengetahuan dan Keaktifan Kader
Pengetahuan Keaktifan Kader
Berdasarkan hasil penelitian yang Berdasarkan hasil penelitian, maka hasil
diperoleh, maka distribusi frekuensi
pengetahuan kader berdasarkan kategori dapat tabel silang antara pendidikan responden dengan
dilihat pada tabel 5.3.
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan keaktifan kader, dapat dilihat pada tabel berikut:
Kader di Desa Bahung Sibatu-batu
Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
Asahan
Pengetahuan Frekuensi Persentase
Tabel kader
5.5. Tabulasi Silang Antara Pendidikan
(%) Tabel 5.6. Tabulasi Silang Antara Pekerjaan
Responden
Kurang dan Keaktifan Kader
7 di Desa
25,0 Responden dan Keaktifan Kader di Desa
Bahung Sibatu-batu
Sedang Kecamatan
14 Sei Dadap
50,0 Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
Kabupaten
BaikAsahan 7 25,0 Kabupaten Asahan
Pekerjaan Keaktifan Kader Total
Kurang Aktif
aktif
Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 69
Petani 3 0 3
Wiraswasta 4 6 10
IRT 11 4 15
Total 18 10 28
Pendidikan Keaktifan Kader Total
Kurang Aktif
aktif
SD 4 0 4
SMP 11 2 13
SMA 3 6 9
Diploma / PT 0 2 2
Total 18 10 28
Data diatas menunjukkan bahwa dari 3
Data diatas menunjukkan bahwa dari 4
responden yang bekerja sebagai petani,
responden yang berlatar belakang pendidikan
semuanya kurang aktif dan tidak ada yang aktif.
SD, semuanya kurang aktif dan tidak ada yang
Dari 10 responden yang bekerja sebagai
aktif. Dari 13 responden yang berlatar belakang
wiraswasta, yang kurang aktif sebanyak 4 orang
pendidikan SMP, yang kurang aktif sebanyak 11
(14,3%) dan yang aktif sebanyak 6 orang
orang (39,3%) dan hanya sedikit yang aktif yaitu
(21,4%). Sedangkan dari 15 responden yang
sebanyak 2 orang (7,1%). Dari 9 responden yang
berprofesi sebagai ibu rumah tangga, yang
berlatar belakang pendidikan SMA, yang kurang
kurang aktif sebanyak 11 orang (39,3%) dan
aktif sebanyak 3 orang (10,7%) dan yang aktif
hanya 4 orang (14,3%) yang kurang aktif.
sebanyak 6 orang (21,4%). Sedangkan dari 2
responden yang berlatar belakang pendidikan Pengaruh Pengetahuan Responden Terhadap
Keaktifan Kader
Diploma / PT semuanya aktif dan tidak ada yang
Berdasarkan hasil penelitian, maka hasil
kurang aktif.
tabel silang antara pengetahuan respoden dengan
keaktifan kader diperoleh sebagai berikut:
Pengaruh Pekerjaan Responden Terhadap
Keaktifan Kader
Berdasarkan hasil penelitian, maka hasil
tabel silang antara pekerjaan dengan keaktifan
kader diperoleh sebagai berikut:
Tabel 5.7. Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Berdasarkan hasil penelitian, maka hasil
Responden dan Keaktifan Kader di Desa
Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap uji Chi-Square Hubungan pendidikan responden
Kabupaten Asahan dengan keaktifan kader diperoleh sebagai
Pengetahuan Keaktifan Kader Total
berikut:
Kader
Kurang Aktif Tabel 5.8. Hasil Value
Uji Chi-Square Hubungan
aktif df Asymp.
Pendidikan Responden dengan Keaktifan Kader
Sig. (2-
Kurang 7 0 7 di Desa Bahung Sibatu-batu Kecamatansided) Sei
Sedang 11 3 14 Dadap Kabupaten Asahan a
Pearson Chi- 11,918 3 0,008
Baik 0 7 7 Square 13,879 3 0,003
Total 18 10 28 Likelihood 10,680 1 0,001
Ratio 28
Linear-by- Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 70
Jurnal JUMANTIK
Linear
Association
N of Valid
Cases
Dari tabel 5.7 bahwa dari 7 responden
yang mempunyai pengetahuan kurang,
semuanya kurang aktif dan tidak ada yang aktif.
Dari 14 responden yang mempunyai
pengetahuan sedang, yang kurang aktif sebanyak
11 orang (39,3%) dan hanya 3 orang (10,7%)
yang aktif. Sedangkan dari 7 responden yang
mempunyai pengetahuan baik, semuanya aktif
Hasil uji chi-square dengan df = 3, α =
dan tidak ada yang kurang aktif.
2 2
0,05, X H
= 11,918 sedangkan X = 7,815
tab
2 H2 tab
2
Uji Serentak ( Uji Statistik F)
= 42,770 se2 dangkan X tab = 5,991
jadi
H
Uji serentak atau uji F dilakukan untuk
tab
maka Ho diterima dan Ha ditolak. melihat apakah semua variabel independen
Kesimpulan: tidak ada Hubungan pekerjaan yaitu pendidikan, pekerjaan dan pengetahuan
responden dengan keaktifan kader di Desa yang dimasukkan dalam model mempunyai
Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap pengaruh secara bersama-sama terhadap
Kabupaten Asahan. variabel dependen (keaktifan kader). Pada uji
0,05, X H
2 2
=
tab211,9182 sedangkan X = 7,815
Tabel 14. Hasil Uji Determinasi H tab
(R2)
R Adjusted R Std. Error of the
Model R Square Square Estimate Besar pengaruh karakteristik kader
1 .812a .659 .632 .296 yang mempengaruhi keaktifan kader di desa
a. Predictors: (Constant), pendidikan kader, Kategori Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
Pengetahuan
Jurnal JUMANTIK Vol. 1 No.1 Nopember 2016 | 74
Kabupaten Asahan dapat diketahui jadi maka Ho ditolak dan Ha diterima.
berdasarkan nilai R Kesimpulan: ada pengaruh pendidikan
responden terhadap keaktifan kader di Desa
Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
Kabupaten Asahan.
Pendidikan merupakan suatu usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar
peserta
2
H
2
tab yang dilayaninya. Kegiatan
kelompok sasaran
jadi maka Ho ditolak dan Ha diterima.
posyandu adalah perwujudan dari peran serta
Kesimpulan: ada pengaruh pengetahuan
masyarakat dalam menjaga dan meningkatkan
responden terhadap keaktifan kader di Desa
kesehatan, sedangkan peranan petugas kesehatan
Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei Dadap
adalah untuk membantu upaya yang pada
Kabupaten Asahan.
dasarnya merupakan kegiatan masyarakat
Sebagai unit pelayanan yang berbasis
sendiri (Depkes RI, 1989:1-2).
masyarakat, Posyandu perlu mendapat dukungan
Menurut Benyamin Bloom 1908 yang
luas dari masyarakat melalui peran sertanya agar
dikutip oleh Notoatmodjo 2003 pengetahuan
kegiatan Posyandu dapat berkelanjutan dan
adalah hasil dari ”tahu” yang terjadi setelah
jangkauannya meluas sesuai kebutuhan
proses pengindraan melalui panca indra manusia
yakni indra penglihatan, pendengaran, kurang aktif sebanyak 11 orang (39,3%) dan
penciuman, rasa dan raba. Pengetahuan hanya 4 orang (14,3%) yang aktif.
merupakan dominan yang sangat penting dalam Hasil uji chi-square dengan df = 2, α =
membentuk tindakan seseorang. 2 2
0,05, X
H
= 4,770 sedangkan
tab X
= 5,991
Perlunya pengetahuan kader terhadap Pengaruh Pekerjaan Terhadap Keaktifan
keaktifan kader, didasarkan pada kesadaran Kader
bahwa pengetahuan berkaitan erat dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tingkat pendidikan. Orang yang berpendidikan dari 3 responden yang bekerja sebagai petani,
tinggi akan lebih banyak mendapatkan informasi semuanya kurang aktif dan tidak ada yang aktif.
dan mempunyai wawasan yang lebih luas Dari 10 responden yang bekerja sebagai
tentang pelayanan kesehatan khususnya wiraswasta, yang kurang aktif sebanyak 4 orang
poryandu dalam hal ini. Seseorang yang (14,3%) dan yang aktif sebanyak 6 orang
mempunyai pengetahuan yang baik akan (21,4%). Sedangkan dari 15 responden yang
memberikan tanggapan yang lebih rasional bila berprofesi sebagai ibu rumah tangga, yang
dibandingkan orang yang berpendidikan rendah
atau tidak berpendidikan.
Pengetahuan diperoleh dari pengalaman
diri sendiri atau orang lain, pada umumnya
seorang kader yang memiliki pengetahuan yang
baik tentang posyandu maka dapat menimbulkan
kesadaran para kader dan akan berdampak serta
berpengaruh pada aktifnya kader dalam
mengikuti kegiatan posyandu (Zein, 2005).
Faktor Risiko yang Paling Dominan terhadap 1. Ada pengaruh pendidikan terhadap
Keaktifan Kader keaktifan kader di Desa Bahung Sibatu-
Untuk menganalisis faktor risiko yang batu Kecamatan Sei Dadap Kabupaten
paling dominan terhadap keaktifan kader Asahan. Kader yang berlatar belakang
dilakukan uji regresi linier. Analisis regresi pendidikan SD, semuanya kurang aktif.
linier dilakukan bila hubungan dua variabel Sedangkan kader yang berlatar belakang
berupa hubungan kausal atau fungsional pendidikan Diploma / PT semuanya
(Sugiyono, 2006). Faktor risiko yang dianalisis aktif.
meliputi pendidikan dan pengetahuan terhadap 2. Ada pengaruh pengetahuan kader
keaktifan kader. terhadap keaktifan kader di Desa
Berdasarkan keseluruhan proses analisis Bahung Sibatu-batu Kecamatan Sei
yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa Dadap Kabupaten Asahan. Kader yang
yang paling berpengaruh terhadap keaktifan mempunyai pengetahuan kurang,
kader adalah pengetahuan kader.
2. Kepada petugas kesehatan yang ada di 3. Kepada Dinas Kesehatan daerah untuk
puskesmas agar memotivasi kader menaikkan insentif kader agar kader
posyandu untuk lebih meningkatkan dapat lebih aktif dalam melaksanakan
keaktifannya dalam kegiatan posyandu tugasnya di posyandu setiap bulan.
dan mengajak masyarakat untuk lebih
berperan aktif dalam kegiatan posyandu.