Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

PENGARUH PENGETAHUAN DAN MOTIVASI KERJA DOKTER

SPESIALIS TERHADAP PENGISIAN REKAM MEDIS


RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT SANTA
ELISABETH MEDAN

Anthonyus
Dosen Prodi Sarjana Terapan Manajemen Informasi Kesehatan STIKes Santa
Elisabeth Medan,

ABSTRACT

Background: Medical Record is a collection of data and information on patients


related to administration, medical clinical processes and medical support, quality
management and outcome of those processes, which are documented and stored
systematically and safely to be used by parties Entitled and concerned..
Aim: The purpose of this study was to analyze the influence of the knowledge and
motivation of the specialist's work on the filling of the medical record in the hospital
ward of Santa Elisabeth Hospital.
Method: Type of research using explanatory research with associative approach.
Population is all the specialist doctors who become Doctors in Patient Responsibility
inpatient at Santa Elisabeth Hospital as many as 50 people, while the sample of
research as many as 50 people. Data collection was done by giving questionnaires and
observation sheet of medical record. Analysis of data with Chi Square and multiple
logistic regression.
Results: The results showed that: 1) The knowledge of specialist physicians influenced
the filling of hospitalized medical records at Santa Elisabeth Hospital Medan. This is
indicated by the value of p = 0.030, the value of exp (B) 6,837. 2) Working motivation of
specialist doctors influential on filling in medical records inpatient Hospital Santa
Elisabeth Medan. This is indicated by the value of p = 0.005, the value of exp (B) 6,635.
3).
Conclusion: There is a positive and significant influence between the knowledge and
motivation of the specialist's work on the filling of the hospitalization records of Santa
Elisabeth Hospital in Medan..

Keywords: Knowledge, Motivation, Medical Record, Hospital Santa Elisabeth

ABSTRAK

Latar Belakang: Rekam Medis merupakan himpunan data dan informasi tentang
pasien yang terkait dengan administrasi, proses-proses klinis medis dan penunjang
medis, manajemen mutu serta out come dari proses-proses itu, yang didokumentasikan
dan disimpan secara sistematis dan aman. Berdasarkan fenomena data penelitian
didapatkan rendahnya tingkat kesadaran dokter spesialis dalam pengisian rekam medis
rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pengetahuan dan
motivasi kerja dokter spesialis terhadap pengisian rekam medis di ruang rawat inap
Rumah Sakit Santa Elisabeth.
Metode: Jenis penelitian ini adalah eksplanatory dengan pendekatan asosiatif. Populasi
adalah seluruh tenaga dokter spesialis yang menjadi Dokter Penanggung Jawab Pasien
(DPJP) rawat inap di Rumah Sakit Santa Elisabeth sebanyak 50 orang. Pengumpulan
data dilakukan dengan pemberian kuesioner dan lembar observasi rekam medis. Analisa
data dengan Chi Square dan regresi logistik berganda.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1)Pengetahuan dokter spesialis
berpengaruh terhadap pengisian rekam medis rawat inap Rumah Sakit Santa Elisabeth
Medan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p=0,030, nilai exp (B) 6,837. 2)Motivasi kerja
dokter spesialis berpengaruh terhadap pengisian rekam medis rawat inap Rumah Sakit
Santa Elisabeth Medan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p=0,005, nilai exp (B) 6,635.
3).
Simpulan: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara pengetahuan dan
motivasi kerja dokter spesialis terhadap pengisian rekam medis rawat inap Rumah Sakit
Santa Elisabeth Medan.
Kata kunci: Pengetahuan, Motivasi, Rekam Medis, Rumah Sakit Santa Elisabeth

PENDAHULUAN berkesinambungan. Berkaitan dengan


Rumah sakit merupakan salah satu kedudukan tenaga dokter spesialis dalam
sarana kesehatan dan tempat menghasilkan kualitas pelayanan
penyelenggaraan upaya kesehatan serta kesehatan di rumah sakit maka diperlukan
suatu organisasi yang selalu berinteraksi upaya perbaikan mutu dan menjaga mutu
dengan lingkungannya untuk mencapai pelayanan, termasuk kelengkapan
suatu keseimbangan yang dinamis dan pengisian rekam medis.
mempunyai fungsi utama melayani Rekam Medis merupakan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan himpunan data dan informasi tentang
kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap pasien yang terkait dengan administrasi,
kegiatan untuk memelihara dan proses-proses klinis medis dan penunjang
meningkatkan kesehatan yang optimal medis, manajemen mutu serta out come
bagi masyarakat. Upaya kesehatan dari proses-proses itu, yang
diselenggarakan dengan pendekatan didokumentasikan dan disimpan secara
peningkatan kesehatan (promotif), sistematis dan aman untuk dapat
pencegahan penyakit (preventif), digunakan oleh pihak-pihak yang berhak
penyembuhan penyakit (kuratif) dan dan berkepentingan.
pemulihan (rehabilitatif) yang Rumah Sakit Santa Elisabeth
dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu adalah rumah sakit kelas B dengan visi:
dan berkesinambungan. “Menjadi tanda kehadiran Allah di tengah
Tenaga dokter spesialis dunia dengan membuka tangan dan hati
mempunyai kedudukan penting dalam untuk memberikan pelayanan kasih yang
menghasilkan kualitas pelayanan menyembuhkan orang-orang sakit dan
kesehatan di rumah sakit, karena menderita sesuai dengan tuntutan zaman”.
pelayanan yang diberikannya berdasarkan RS Santa Elisabeth Medan adalah rumah
pendekatan bio-psiko-sosial-spiritual dan sakit swasta yang mempunyai pelayanan
dilaksanakan selama 24 jam secara Jaminan Kesehatan Masyarakat.
Sesuai dengan visi tersebut diatas, berkembang atas dasar proses belajar yang
pengisian rekam medis secara lengkap berbeda pula. Secara teori berbagai
dan akurat merupakan komitmen di definisi tentang motivasi biasanya
Rumah Sakit Santa Elisabeth terkandung keinginan, harapan, kebutuhan,
sesuai dengan prosedur tetap (protap). tujuan, sasaran, dorongan. Dengan
Dalam protap, seluruh item yang demikian suatu motif adalah keadaan
tercantum dalam lembaran rekam medis kejiwaan yang mendorong, mengaktifkan
harus harus diisi dengan lengkap dan dan menggerakkan dan motif itulah yang
pengembalian berkas rekam medis harus menggerakkan dan menyalurkan perilak u,
tepat waktu. sikap dan tindak-tanduk seseorang yang
Sesuai dengan Peraturan Menteri selalu dikaitkan dengan pencapaian tujuan.
Kesehatan Republik Indonesia nomor 269 Berdasarkan survei pendahuluan
tahun 2008 tentang rekam medis dalam yang dilakukan penulis terhadap rekam
pasal 3 menyebutkan butir-butir minimal medis di Rumah Sakit Santa Elisabeth
yang harus dimuat untuk pasien rawat dengan mengambil 50 berkas rekam
inap dan perawatan satu hari sekurang- medis rawat inap, terlihat bahwa
kurangnya memuat: (a) identitas pasien, (b) persentase kelengkapan pengisian rekam
tanggal dan waktu, (c) hasil anamnesis, (d) medis oleh dokter spesialis yang berbeda
hasil pemeriksaan fisik dan penunjang diperoleh kelengkapan pengisian sebesar
medis,(e) diagnosis (f) rencana 28 dokumen rekam medis (56%) data
penatalaksanaan, (g) pengobatan dan atau rekam medis. Data yang diperoleh dari
tindakan,(h) persetujuan tindakan apabila unit Rekam Medis tentang kelengkapan
diperlukan, (i) catatan observasi klinis dan pengisian rekam medis setelah selesai
hasil pengobatan, (j) ringkasan pulang, (k) pelayanan rawat inap pada bulan Oktober
nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi 2016 dari 1295 pasien terdapat 528
atau tenaga kesehatan tertentu yang dokumen rekam medis (41%) yang diisi
memberikan pelayanan kesehatan dan lengkap, pada bulan November 2016 dari
untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan 1308 pasien rawat inap terdapat 618
odontogram klinik. dokumen rekam medis (47%) rekam
Pengetahuan seseorang adalah medis yang diisi lengkap dan bulan
hasil tahu dari manusia dan ini terjadi Desember 2016 dari 1210 pasien terdapat
setelah orang melakukan penginderaan 593 dokumen rekam medis (49%)
terhadap suatu objek tertentu. dokumen yang diisi lengkap.
Pengetahuan yang baik perlu didukung Berdasarkan hasil wawancara
oleh motivasi yang tinggi dalam bekerja. dengan Direktur Rumah Sakit Santa
Motivasi dapat memberi energi yang Elisabeth tentang kendala dalam
menggerakkan segala potensi yang ada, mengatasi ketidaklengkapan penulisan
menciptakan keinginan yang tinggi dan rekam medis diungkapkan bahwa sangat
luhur, serta meningkatkan kebersamaan. sulit dalam memberi motivasi kepada
Motivasi merupakan masalah dokter untuk mengisi rekam medis dengan
kompleks dalam organisasi, karena lengkap. Peneliti juga melakukan
kebutuhan dan keinginan setiap anggota wawancara kepada dokter Rumah Sakit
organisasi berbeda satu dengan yang Santa Elisabeth, berdasarkan wawancara
lainnya. Hal ini berbeda karena setiap ini dokter mengatakan ketidaklengkapan
anggota suatu organisasi adalah unik pengisian dokumen rekam medis karena
secara biologis maupun psikologis, dan kesibukan, sehingga tidak ada waktu
mengisi rekam medis rawat inap dengan Pelayanan (DPJP) rawat inap di Rumah
lengkap dan kurang mengetahui manfaat Sakit Santa Elisabeth, yaitu 50 Dokter
dari rekam medis. Spesialis terdiri dari dokter Spesialis
Berdasarkan beberapa Penyakit Dalam (9 orang), dokter
permasalahan tersebut diatas dan Spesialis Saraf (4 orang), dokter Spesialis
berkaitan dengan pentingnya kelengkapan Jantung dan Pembuluh Darah (3 orang),
pengisian rekam medis rumah sakit maka dokter Spesialis Paru (3 orang), dokter
perlu dikaji ”Pengaruh Pengetahuan dan Spesialis Anak (5 orang), dokter Spesialis
Motivasi Kerja Dokter Spesialis terhadap Bedah Saraf (3 orang), dokter Spesialis
Kelengkapan Pengisian Rekam Medis di Orthopedi (4 orang), dokter Spesialis
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Santa Urologi (3 orang), dokter Spesialis Bedah
Elisabeth”. Umum (5), dokter Spesialis Bedah
Digestif (1 orang), dokter Spesialis Bedah
TUJUAN Anak (1 orang), dokter Spesialis Bedah
Tujuan dari penelitian ini adalah Onkologi (2 orang), dokter Spesialis
untuk menganalisis pengaruh pengetahuan Kebidanan dan Kandungan ( 5 orang),
(tata cara pengisian dan aspek hukum dokter Spesialis Telinga Hidung dan
rekam medis) dan motivasi intrinsik Tenggorokan (1 orang), dokter Spesialis
maupun ekstrinsik (tanggung jawab, Kulit dan Kelamin (1 orang). Sampel
prestasi, penghargaan, gaji, kondisi kerja, dalam penelitian ini menggunakan total
hubungan antar pribadi) terhadap populasi yaitu 50 orang tenaga dokter
kelengkapan pengisian rekam medis di spesialis yang menjadi DPJP di Rumah
ruang rawat inap Rumah Sakit Santa Sakit Santa Elisabeth.
Elisabeth. Penilaian pengisian kelengkapan
rekam medis oleh masing- masing dokter
METODE DPJP dilihat dengan melakukan check list
Desain penelitian ini merupakan terhadap lembaran- lembaran rekam
survei eksplanatory yang dirancang untuk medis yang harus diisi oleh dokter
menjelaskan hubungan antar variabel spesialis Rumah Sakit Santa Elisabeth
melalui pengujian hipotesa, bertujuan Medan. Rekam medis yang diambil
untuk mengetahui Pengaruh Pengetahuan sebagai sampel adalah satu berkas rekam
dan Motivasi Kerja Dokter Spesialis medis yang diisi oleh satu DPJP dan
Terhadap Pengisian Rekam Medis di dibedakan antara kasus medikal dengan
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan. kasus bedah.
Penelitian ini dilakukan secara cross Pada penelitian ini variabel
sectional, yaitu mempelajari dinamika independen adalah pengetahuan tentang
korelasi antara variabel bebas dengan rekam medis, motivasi kerja dokter
variabel tergantung yang diob servasi pada spesialis dalam pengisian rekam medis
saat yang sama. Penelitian ini dilakukan di dan variabel terikat adalah pengisian
Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan Jalan rekam medis rawat inap.
Haji Misbah no.7 Kota Medan. Waktu Setelah dikumpulkan, data akan
penelitian dilaksanakan mulai bulan dianalisis dengan menggunakan teknik
Desember 2016 sampai Mei 2017. analisa sebagai berikut:
Pada penelitian ini populasi adalah 1. Analisis univariat merupakan
seluruh tenaga dokter spesialis yang menggambarkan distribusi Frekuensi
menjadi Dokter Penanggung Jawab
dari masing- masing variabel bebas dan bahwa karena kurangnya pengetahuan
variabel terikat. dokter spesialis mengenai pentingnya
2. Analisis bivariat dilakukan analisis pengisian rekam medis dengan lengkap
Chi-square, pada batas kemaknaan 95% menyebabkan dokter spesialis tidak
dengan perhitungan statistik α=0,05. mengisi rekam medis dengan lengkap.
3. Analisis multivariat yang digunakan Menurut Huffman rekam medis
adalah regresi logistik pada batas mempunyai kegunaan sebagai alat
kemaknaan 95% dengan perhitungan komunikasi antara dokter dengan tenaga
statistik α = 0,05. ahli lainnya yang ikut ambil bagian di
dalam memberikan pelayanan, pengobatan,
. perawatan kepada pasien. Sebagai dasar
HASIL DAN PEMBAHASAN untuk merencanakan
Berdasarkan hasil penelitian pengobatan/perawatan yang harus
hubungan pengetahuan dokter spesialis diberikan kepada seorang pasien, sebagai
tentang rekam medis dengan pengisian bukti tertulis atas segala tindakan
rekam medis rawat inap, dapat dilihat pelayanan, perkembangan penyakit dan
pada tebel berikut: pengobatan selama pasien
Tabel 1 Hubungan Pengetahuan berkunjung/dirawat di rumah sakit,
Dokter Spesialis tentang melindungi kepentingan hukum bagi
Rekam Medis dengan pasien, rumah sakit maupun dokter dan
Pengisian Rekam Medis tenaga kesehatan lainnya. DPJP adalah
Rawat Inap di Rumah seorang dokter yang bertanggung jawab
Sakit Santa Elisabeth atas pengelolaan asuhan medis seorang
Medan Tahun 2017 pasien. DPJP juga bertanggung jawab
Rekam Medis terhadap kelengkapan, kejelasan, dan
Pengetahuan Kelengkapan Kelengkapan kJeubmelnaahran sertap ketepaOtan waktu dari
Rendah Tinggi
f % f % fpengembalian rekam mR edis dari pasien
tersebu%t. Oleh karena itu sangatlah penting
Rendah 8 80,0 2 20,0 10 10 0,0 . sakit 6u.ntuk melakukan
Tinggi 15 37,5 25 62,5 40bagi 100,0
p ihak rumah 0 66
sosialisasi mengenai Standar Prosedur
Operasional (SPO 3 ) pengi7sian rekam medis
kepada dokter s0pesialis, karena catatan
rekam medis merupakan pelindung pasien
Hasil uji Chi-Square menunjukkan dan pelindung dokter.
nilai OR sebesar 6,667 artinya dokter Beberapa kelemahan rekam medis
spesialis yang memiliki pengetahuan adalah sering adanya ketidaklengkapan
rendah memiliki resiko mengisi rekam data seperti tidak terdapat beberapa data
medis kurang lengkap 6,667 kali lebih yang bersifat sosial-ekonomi pasien, tidak
besar dibanding dengan dokter spesialis berisi penatalaksanaan pelengkap seperti
yang memiliki pengetahuan tinggi. penjelasan dokter dan perawat, tidak
Dokter spesialis Rumah Sakit memuat kunjungan kontrol paska
Santa Elisabeth mayoritas tidak perawatan inap. Dampak
mengetahui waktu pengisian rekam medis ketidaklengkapan pengisian rekam medis
setelah pasien pulang, dan kegunaan rumah sakit mengundang permasalahan
kelengkapan catatan rekam medis. hukum terutama para tenaga kesehatan
Sehingga dari hasil dapat diasumsikan apabila melakukan kelalaian atau
kesalahan yang menimbulkan kerugian medisnya lengkap karena motivasi
bagi pasien sehingga pasien dapat merupakan daya pendorong yang
menggugat tanggung jawab dokter yang mengakibatkan seseorang anggota
membuat kesalahan atau kelalaian sesuai organisasi mau dan rela untuk
hukum kedokteran. Untuk itu, agar menyerahkan kemampuan dalam bentuk
pengisian rekam medis dapat berkualitas keahlian atau keterampilan, tenaga dan
baik maka dibutuhkan pengetahuan yang waktunya untuk menyelenggarakan
tinggi bagi para dokter spesialis. berbagai kegiatan yang menjadi
Berdasarkan hasil penelitian tanggungjawabnya dan menunaikan
hubungan motivasi dokter spesialis kewajibannya dalam rangka pencapaian
dengan pengisian rekam medis rawat inap, tujuan dan berbagai sasaran organisasi
dapat dilihat pada tabel berikut: yang telah ditentukan sebelumnya. Dokter
Tabel 2 Hubungan Motivasi Dokter spesialis yang memiliki motivasi untuk
Spesialis dengan Pengisian mencapai prestasi yang baik
Rekam Medis Rawat Inap di memungkinkan meningkatkan kinerja
Rumah Sakit Santa Elisabeth pelayanan kepada pasien dan masyarakat
Medan Tahun 2017 yang membutuhkan pelayanan rekam
Rekam Medis medis.
Pengetahuan Kelengkapan Kelengkapan Jumlah p OA R nalisis multivariat pada
Rendah Tinggi
f % f % f % penelitian ini adalah uji regresi logistik
Rendah 16 69,6 7 30,4 23 100,0 g.a
00n5da6.(5m
31ultiple logistic regression).
Tinggi 7 25,9 20 74,1 27 100,0 Tabel 3. Hasil Analisis yang Memenuhi
Asumsi Multivariat (Kandidat)
Hasil uji Chi-Square menunjukkan
bahwa nilai p=0,005 <0,05 yang artinya Variabel Sig (p-value)
ada hubungan motivasi dokter spesialis Pengetahuan 0,030*
tentang rekam medis dengan pengisian Motivasi 0,005*
rekam medis rawat inap. Hasil yang Keterangan : * variabel yang memenuhi
didapatkan nilai OR sebesar 6,531 artinya syarat
dokter spesialis yang memiliki motivasi Berdasarkan hasil uji bivariat,
rendah memiliki resiko mengisi rekam variabel yang dijadikan model pada uji
medis kurang lengkap 6,531 kali lebih logistik berganda adalah variabel
besar dibanding dengan dokter spesialis pengetahuan memiliki nilai p sebesar
yang memiliki motivasi tinggi. 0,030 dan variabel motivasi memiliki nilai
Hasil penelitian ini sejalan dengan p sebesar 0,005. Dengan demikian kedua
penelitian yang dilakukan oleh Supriyati variabel ini memenuhi syarat untuk
2010 ada korelasi dan signifikan antara dimasukkan dalam model prediksi regresi
pengetahuan dan motivasi perawat dengan logistik ganda.
kelengkapan pengisian resume Tabel 4. Model Summary
keperawatan di instalasi rawat inap Cox &
-2 Log Nagelkerke
reguler RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Step
likelihood
Snell R
R S quare
Square
Peningkatan motivasi dapat 1 54.090 .258 .344
dilakukan dengan memberikan sanksi
kepada dokter yang tidak mengisi rekam Dari tabel di atas dapat dilihat nilai
medis dengan lengkap dan memberikan Nagelkerke R Square pada penelitian ini
reward kepada dokter yang catatan rekam
sebesar 0,344 artinya kemampuan Tabel 6. Hasil Akhir Uji Regresi
variabel independen dalam menjelaskan Logistik Berganda
variabel dependen adalah sebesar 0,344 Variabel B Sig. Exp (B)
atau 34,4% dan terdapat 100% - 34,4% = Pengetahuan 1,922 0,039 6,837
Motivasi 1,892 0,005 6,635
65,6 % faktor lain di luar model yang
Konstanta -2,401 - -
menjelaskan variabel dependen. Faktor-
faktor lain tersebut antara lain faktor
Berdasarkan hasil yang diperoleh
waktu, beban kerja, usia, lama kerja, tidak
bahwa pengetahuan dokter spesialis
adanya kebijakan, panduan dan SPO
berpengaruh terhadap pengisian rekam
pengisian rekam medis, kesadaran dokter
medis rawat inap dengan nilai p=0,039.
untuk mengisi rekam medis kurang, tidak
pengetahuan memiliki nilai Exp (B) =
adanya data ketidaklengkapan rekam
6,837 artinya dokter spesialis yang
medis, sistem monitoring dan evaluasi
memiliki pengetahuan rendah lebih
rekam medis tidak efektif.
beresiko mengisi rekam medis
kelengkapan rendah sebesar 6,837 kali
Tabel 5. Classification Result
Predicted
lipat dibandingkan dengan dokter spesialis
Rekam M yang memiliki pengetahuan tinggi tentang
kelengk Percernetkam medis. Nilai B = Logaritma Natural
apan kelengkapan age
dari 6,837 = 1,922. Oleh karena itu nilai B
Corre ct
Observed rendah tinggi bernilai positif maka pengetahuan
Step Rekam kelengka
1 Medis pan 18 5 78.3mempunyaipengaruh positif dengan
rendah
kelengka pengisian rekam medis.
pan 9 18 66.7 Ada pengaruh motivasi dokter
tinggi
Overall spesialis terhadap pengisian rekam medis
72.0
Percentage rawat inap dengan nilai p=0,005. Motivasi
memiliki nilai Exp (B) = 6,635 artinya dokter
Berdasarkan tabel di atas jumlah spesialis yang memiliki motivasi rendah
responden yang mengisi rekam medis lebih beresiko mengisi rekam
kelengkapan tinggi sebanyak 9+18=27 medis kelengkapan rendah sebesar 6,635
orang. Yang benar-benar pengisian kali lipat dibanding dengan dokter
kelengkapan tinggi sebanyak 18 orang. spesialis yang memiliki motivasi tinggi.
Jumlah responden yang mengisi rekam Nilai B = Logaritma Natural dari 6,635 =
medis kelengkapan rendah 18+5=23 orang. 1,892. Oleh karena itu nilai B bernilai
Yang benar-benar pengisian kelengkapan positif maka motivasi mempunyai
rendah sebanyak 18 orang dan yang pengaruh positif dengan pengisian rekam
seharusnya mengisi rekam medis medis.
kelengkapan kurang namun mengisinya Berdasarkan nilai-nilai B pada
dengan kelengkapan tinggi sebanyak 9 perhitungan di atas, maka model
orang. Nilai Overall Percentage sebesar persamaan yang dibentuk adalah sebagai
(18+18)/50=0,72=72% yang berarti berikut:
ketepatan model penelitian ini adalah Probabilitas =
sebesar 72,0%. exp(2,4011,922X11,892X 2
p( y) 
1 exp(2,4011,922X11,892X 2
Variabel yang terpilih dalam
model akhir regresi logistik ganda
dapat dilihat pada Tabel 6 berikut :
Probabilitas atau predicted = Seorang dokter spesialis harus mampu
exp(2,4011,922x11,892x1 mengisi rekam medis dengan lengkap,
1 exp(2,4011,922x11,892x1 jelas, akurat dan dapat dipahami oleh
orang lain. Namun, dalam pelaksanaannya
 0,804
pengisian rekam medis oleh dokter
Artinya apabila dokter spesialis dengan spesialis Rumah Sakit Santa Elisabeth
pengetahuan rendah dan motivasi rendah masih mengalami permasalahan seperti
kemungkinan untuk mengisi rekam medis tidak lengkapnya pengisian rekam medis.
dengan kelengkapan rendah sebesar Dari penelitian ini didapatkan pengisian
80,4%. lembaran-lembaran rekam medis medikal
Hasil penelitian ini sejalan dengan assesmen awal rawat inap yang paling
penelitian yang dilakukan oleh Maryati banyak tidak lengkap adalah rencana
Tahun 2014 menyatakan bahwa sebanyak 16 orang (64%) dan diagnosa
karakteristik dokter yang paling banding sebanyak 15 orang (60%),
berpengaruh terhadap kelengkapan riwayat pemakaian obat 6 responden
pengisian Lembar Ringkasan Keluar (24%), riwayat penyakit terdahulu 5
(Resume Dokter) adalah pengetahuan responden (20%). Pengisian lembar
dokter tentang rekam medis dengan resume medis medikal yang diisi tidak
signifikansi 0,008, kemudian yang lengkap adalah kontrol ulang sebanyak 15
berpengaruh kedua yaitu masa kerja responden (60%), tindakan sebanyak 10
dokter dengan signifikansi 0,018, dan responden (40%), kondisi saat pulang
yang berpengaruh urutan ketiga yaitu sebanyak 13 orang (52%), ringkasan
pendidikan dokter dengan signifikansi pasien selama dirawat sebanyak 6
0,047. responden (24%), pemeriksaan penunjang,
Kelengkapan rekam medis identitas dokter dan tanggal sebesar 20% .
merupakan salah satu kewajiban yang
harus dilakukan oleh seorang dokter, alat
komunikasi antara dokter dan tenaga KESIMPULAN
kesehatan lainnya yang ikut andil dalam 1. Pengetahuan dokter spesialis
proses pemberian pelayanan serta dapat berpengaruh terhadap pengisian rekam
dijadikan sebagai bahan yang berguna medis rawat inap Rumah Sakit Santa
untuk analisa, penelitian dan evaluasi Elisabeth Medan. Hal ini ditunjukkan
terhadap kualitas pelayanan yang telah dengan nilai p=0,030, nilai exp (B)
diberikan kepada pasien. Rekam medis 6,837 artinya dokter spesialis yang
yang tidak lengkap akan berdampak mempunyai pengetahuan rendah
terhadap kegunaan rekam medis seperti memiliki peluang untuk mengisi
administrasi, legal, keuangan, pendidikan, rekam medis tidak lengkap sebesar
penelitian dan dokumentasi. Selain itu, 6,837 kali dibanding dengan yang
ketidaklengkapan rekam medis akan berpengetahuan tinggi
menghasilkan informasi yang tidak tepat 2. Motivasi kerja dokter spesialis
dan bersifat legal. Maka dari itu, setiap berpengaruh terhadap pengisian rekam
tenaga kesehatan yang memberikan medis rawat inap Rumah Sakit Santa
pelayanan terhadap pasien harus mengisi Elisabeth Medan. Hal ini ditunjukkan
rekam medis secara lengkap untuk dengan nilai p=0,005, nilai exp (B)
menghindari hal- hal yang tidak diinginkan. 6,635 artinya dokter spesialis yang
mempunyai motivasi rendah memiliki
peluang untuk mengisi rekam medis 10. Departemen Kesehatan RI, Peraturan
tidak lengkap sebesar 6,635 kali Menteri Kesehatan Republik
dibanding dengan yang memiliki Indonesia Nomor 340, Klasifikasi
motivasi tinggi. Rumah sakit. Jakarta: Diterbitkan
3. Terdapat pengaruh yang positif dan oleh Kementerian Kesehatan
signifikan antara pengetahuan dan Republik Indonesia; 2010.
motivasi kerja dokter spesialis 11. Gede AAM. Manajemen Kesehatan
terhadap pengisian rekam medis rawat edisi 2, Jakarta: Penerbit EGC; 2004.
inap Rumah Sakit Santa Elisabeth 12. Ery R. Statistik Rumah Sakit untuk
Medan Pengambilan Keputusan, edisi
DAFTAR PUSTAKA Pertama, Yogyakarta: Graha Ilmu;
1. Departemen Kesehatan RI. Peraturan 2010.
Menteri Kesehatan Republik 13. Gemala RH. Pedoman Manajemen
Indonesia no. 129 tentang Standar Kesehatan Di Sarana Pelayanan
Pelayanan Minimal Rumah Sakit. Kesehatan. Jakarta: Penerbit
Jakarta: Dicetak oleh Kementerian Universitas Indonesia; 2008.
Kesehatan Republik Indonesia; 2008. 14. PORMIKI, Seminar Nasional dalam
2. Jusuf H. Etika Kedokteran dan Kongres & Rakernas Pormiki, Jakarta:
Hukum Kesehatan. Jakarta: Penerbit PORMKI, 2003.
Buku Kedokteran, EGC; 2014. 15. Departemen Kesehatan RI, Peraturan
3. Djoko W. Manajemen Mutu Menteri Kesehatan Republik
Pelayanan Kesehatan Teori, Strategi Indonesia Nomor 71 Tentang
dan Aplikasi. Surabaya: Penerbit Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan
Airlangga University Press; 2000. Kesehatan Nasional. Jakarta: 2013.
4. Gemala R.H. Pedoman Manajemen 16. Stephen PR. Perilaku Organisasi.
Kesehatan di Sarana Pelayanan Jakarta: Penerbit Salemba Empat;
Kesehatan. Jakarta: Penerbit 2008.
Universitas Indonesia; 2008. 17. Soekidjo N. Metodologi Penelitian
5. Departemen Kesehatan RI. Peraturan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Rhineka
Menteri Kesehatan nomor 269, Cipta; 2012.
Tentang Rekam Medis. Jakarta: 18. Sugiyono, Metode Penelitian
Dicetak oleh Kementerian Kesehatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung:
Indonesia; 2008 Penerbit. PT.Alfaberta.; 2011.
6. Chandrawilla W. Hukum Kedokteran, 19. Edna KH. Health information
Bandung: Mandar Madju; 2001. Management, Physician Record
7. Soekidjo N. Pengembangan Sumber Company, Berwyn, Illinois, 1994.
Daya Manusia. Jakarta: Penerbit 20. Maryati. Hubungan Antara
Rhineka Cipta; 2010. Karakteristik Dokter dengan Dokter
8. Wahyu T. Analisis Ketidaklengkapan dengan Kelengkapan Pengisian
Pengisian Berkas Rekam Medis Di Lembar Ringkasan Keluar. 2014
Rumah Sakit PKU Muhammadiyah 21. Nursalam. Motivasi dan Kepuasan
[Tesis].Yogjakarta; 2010. Kerja, Surabaya: Penerbit Salemba
9. Departemen Kesehatan RI, Undang- Medika; 2008.
undang Republik Indonesia No. 44.
Tentang Rumah sakit, Jakarta, 2009.

You might also like