Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

e-ISSN 2549-7529 | p-ISSN 1412-0313

1 Jurnal Geografi Gea, Volume 20, Nomor 1, April 2020 https://ejournal.upi.edu/index.php/gea

BEST PRACTICE MAHASISWA DALAM PEMBELAJARAN


GEOGRAFI FISIK, SOSIAL DAN KEBENCANAAN DI JAWA
BARAT(STUDI KASUS: KAMPUNG ADAT SINAR RESMI
DAN SEKITARNYA)
Totok Doyo Pamungkas1, Arif Ismail2
1
Program Studi Pendidikan Geografi, 2Program Studi Survei Pemetaan dan Informasi
Geografi, Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial,
Universitas Pendidikan Indonesia
1
totokdp@upi.edu, 2arifismail@upi.edu

ABSTRACT
Indonesian Archipelago strongly influenced by volcano activities and tectonic
plates, especially Java Island, which is very potential for disasters such as volcanic
eruptions, floods, landslides, and earthquakes. Geography learning becomes very
important in the physical, socio-economic and disaster study, especially area
which have landslide prone potential such as in the Traditional Village of
Kasepuhan Sinar Resmi. The problem faced is how students identify the physical
and socio-economic conditions Traditional Village of Kasepuhan Sinar Resmi, and
whether Field Work Activities are best practice for students in geography learning.
The research aim to help students be able to identify physical and socio-economic
condition of research area with instruments to update information data and useful
recommendations for Traditional Village of Kasepuhan Sinar Resmi resident. Field
Work Activities is the best practice students in geography learning. Using
descriptive methods of quantitative approach as an effective way for student
observe directly or indirectly. The result of landslide disaster risk analysis from
students showed that Cimapag Village had a very high vulnerability level than
Cicadas Village and Sinar Resmi Village which had a high level. Disaster
information respondents sourced was from television and communication between
family and friends. The Socio-economic study of the majority livelihoods of
respondents is farmers with an education level majority of primary school
graduates and non-school/ dropouts. Geography learning best practice using
instrument of physical, socio-economic and disaster study in Field Work Activities
produces update information data such as maps, reports, banners, exhibitions,
leaflets and presentations that can useful for community.
Keywords: Traditional Village of Kasepuhan Sinar Resmi, best practice, landslide,
Field Work Activities

ABSTRAK
Kepulauan di Indonesia banyak dipengaruhi aktivitas gunungapi dan tektonik
lempeng khususnya pulau Jawa sangat berpotensi bencana seperti erupsi
gunungapi, banjir, tanahlongsor, dan gempabumi. Pembelajaran Geografi menjadi
sangat penting dalam kajian fisik, sosial ekonomi dan kebencanaan, khususnya
T. D. Pamungkas, A. Ismail. Best Practice Mahasiswa … 2

wilayah yang memiliki potensi rawan bencana tanahlongsor seperti di Kampung


Adat Kasepuhan Sinar Resmi. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana cara
mahasiswa mengidentifikasi kondisi fisik dan kondisi sosial ekonomi Kampung
Adat Kasepuhan Sinar Resmi, serta apakah Kuliah Kerja Lapangan menjadi best
practice mahasiswa pada pembelajaran geografi. Penelitian bertujuan membantu
mahasiswa mampu mengidentifikasi kondisi fisik dan mampu mengkaji kondisi
sosial ekonomi daerah penelitian dengan instrumen fisik dan sosial ekonomi
menjadi informasi data baru dan rekomendasi yang bermanfaat bagi warga desa
Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi. Dengan Kuliah Kerja Lapangan inilah
best practice mahasiswa dalam pembelajaran Geografi. Menggunakan metoda
penelitian deskriptif pendekatan kuantitatif sebagai cara efektif observasi
mahasiswa secara langsung maupun tidak langsung. Hasil analisis resiko bencana
tanahlongsor mahasiswa menunjukkan Desa Cimapag memiliki tingkat kerawanan
sangat tinggi sedangkan Desa Cicadas dan Desa Sinar Resmi memiliki tingkat
kerawanan tinggi. Informasi kebencanaan diperoleh responden secara cepat
bersumber dari televisi dan komunikasi antar keluarga, kerabat dan teman. Kajian
sosial ekonomi dari mata pencaharian warga mayoritas adalah petani pemilik lahan
dan buruh tani dengan jenjang pendidikan masih rendah mayoritas tamatan Sekolah
Dasar dan tidak sekolah/putus sekolah. Best practice pembelajaran Geografi
menggunakan instrument kajian fisik, sosial ekonomi dan kebencanaan di Kuliah
Kerja Lapangan menghasilkan informasi data baru daerah penelitian berupa peta,
laporan, banner, pameran, leaflet dan presentasi bisa bermanfaat bagi masyarakat
luas.
Kata kunci: Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi, best practice, tanahlongsor,
Kuliah Kerja Lapangan

PENDAHULUAN kawasan Taman Nasional Gunung


Kepulauan di Indonesia banyak Halimun.
dipengaruhi aktivitas gunungapi dan Memiliki morfologi bentuk
tektonik lempeng membentuk morfologi perbukitan, gawir, lereng-lereng terjal
yang didominasi pegunungan, perbukitan berkisar antara 25-45%, dan pegunungan
dan lembah dengan sebaran jalur gunungapi dengan ketinggian yang bervariasi antara
Ring of Fire dari ujung barat sampai timur 300 – 600 meter di atas permukaan laut.
wilayah kepulauan Indonesia. Khususnya Sumber mata air Desa ini berasal dari mata
pulau Jawa sangat berpotensi bencana air Cipanengah, Cisodong, Cidongkap, dan
seperti erupsi gunungapi, banjir, Cisolok. Sedangkan sungai yang terhubung
tanahlongsor, dan gempabumi. Namun di Desa ini adalah sungai Cidongkap,
perlu disadari bahwa Indonesia kaya akan Cipanengah, Cisodong dan Cibareno.
potensi sumber daya alam dan potensi Jarak tempuh menuju Desa Sinar
wisata alam yang eksotik dan menarik Resmi dari Kecamatan Cisolok adalah 23
untuk dikunjungi wisatawan. km, bisa ditempuh melalui jalan lintas
Kampung adat kasepuhan sinar resmi Bogor-PelabuhanRatu dengan waktu ± 4
secara geografis terletak di 6o 48’54” BT jam.
dan 106o33’3” LS secara administratif Kampung yang memiliki ciri nilai
masuk dalam Desa Sinar Resmi, Desa budaya yang khas dan merupakan bagian
Cimapag dan Desa Cicadas, Kecamatan dari Kesatuan Adat Banten Kidul
Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Propinsi Kasepuhan Sinar Resmi dan pemangku adat
Jawa Barat yang berbatasan dengan dipimpin oleh Abah Asep Nugraha sebagai
Propinsi Banten dan termasuk sekitaran penerus ke-10 Kasepuhan Sinar Resmi
sejak tahun 1959.
3 Jurnal Geografi Gea, Volume 20, Nomor 1, April 2020

Desa Sinar Resmi memiliki sistem Kesempatan mahasiswa untuk memahami


pertanian yang terus dijaga sampai saat ini dan berpikir kritis terkait bahaya bencana
yaitu sistem pamakayaan. Sistem pertanian dan upaya pencegahannya dari melihat
pamakayaan adalah sistem pertanian peristiwa tanah longsor yang telah terjadi di
khusus bercocok tanam padi dan cara Desa Cimapag dan potensi pada Desa
aturan bertani, menanam padi secara turun Cicadas dan Desa Sinar Resmi. Kegiatan
temurun dan dilarang diubah guna menjaga KKL tersebut dilaksanakan pada tanggal 26
keseimbangan alam. Adat istiadat dipegang sampai 29 April 2019. Kegiatan KKL
teguh oleh warga masyarakat dan sangat diikuti oleh 96 peserta mahasiswa dan 7
ramah. Setiap setahun sekali diadakan orang dosen sebagai pembimbing.
upacara adat panen raya. Faktor yang mempengaruhi
Mata pencaharian warga Desa Sinar pemahaman mitigasi bencana yang dimiliki
Resmi sebagian besar adalah buruh tani di oleh peserta didik didapat dari faktor
sawah/ ladang, sebagian kecil lainnya lingkungan yang ada disekitarnya baik
adalah sebagai pengrajin, penyadap nira, berupa informasi yang berasal dari media
pengukir golok, dan pandai besi. Hasil cetak dan informatika menurut Citra tahun
kerajinan tangan biasanya berupa anyaman 2012. Hal tersebut menjadi pembanding
‘tangok’ ayakan, bakul keranjang, sebagai kajian sumber informasi tentang
penyerok sampah, tempat buah-buahan, kebencanaan suatu daerah.
tempat penangkap ikan, kipas, wadah nasi
dari bambu dll. Sedangkan Nira adalah Identifikasi Masalah
bahan makanan yang terbuat dari sejenis Pembelajaran geografi yang
gula aren dan gula semut. Untuk pandai dilakukan dilingkungan luar kampus
besi biasanya berupa cangkul, parang dan dengan pembekalan matakuliah yang telah
baliung. diampuh menjadi best practice mahasiswa
Pengetahuan dan persepsi lingkungan dalam menghadapi masalah-masalah
berpengaruh terhadap perilaku keruangan selama Kuliah Kerja Lapangan khususnya
individu (Abdurachman, 1988). pada daerah yang menjadi objek kajian
Selanjutnya tindakan keruangan manusia penelitian sebagai berikut:
tidaklah bersifat instan, tetapi berlangsung  Bagaimana mahasiswa mampu
lama sebagai pernyataan dari proses atau mengidentifikasi kondisi fisik
sistem. Proses dan sistem merupakan wujud Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi
dari tujuan pembelajaran Geografi. dan sekitarnya dari aspek kebencanaan,
Pembelajaran geografi baik kajian geomorfologi, geologi dan hidrologi?
fisik, sosial dan kebencanaan sebagai dasar  Bagaimana mahasiswa mampu
pembelajaran dilapangan selain menambah mengkaji kondisi sosial ekonomi
wawasan juga dapat berinteraksi dengan masyarakat Kampung Adat Kasepuhan
fenomena alam dan fenomena sosial di Sinar Resmi dan sekitarnya?
Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi  Apakah Kuliah Kerja Lapangan
dan desa sekitarnya sebagai objek menjadi best practice mahasiswa dalam
penelitian untuk studi mahasiswa dalam pembelajaran Geografi?
implementasi Kuliah Kerja Lapangan Tujuan Penelitian
(KKL) di Departemen Pendidikan Geografi Tujuan Pembelajaran geografi
seperti matakuliah berikut: geologi, melalui kajian fisik, sosial dan kebencanaan
geomorfologi, mitigasi bencana, geografi disajikan dalam Kuliah Kerja Lapangan
tanah, hidrologi, demografi, geografi desa adalah sebagai berikut:
kota, geografi pertanian, sosiologi,  Mahasiswa mampu mengidentifikasi
pendidikan sosial dan budaya, geologi kondisi fisik Kampung Adat Kasepuhan
lingkungan, geografi sumber daya lahan, Sinar Resmi dan sekitarnya dari aspek
pemetaan dan sistem informasi geografi. kebencanaan, geomorfologi, geologi
T. D. Pamungkas, A. Ismail. Best Practice Mahasiswa … 4

dan dan hidrologi dengan instrumen kuarter di antara zona Bogor di Utara, zona
fisik secara tidak langsung dan Bandung di bagian Barat dan Pegunungan
langsung pada objek kajian. Selatan dibagian Selatan.
 Mahasiswa mampu mengkaji kondisi Secara struktur dan tatanan tektonik
sosial ekonomi masyarakat Kampung daerah Jawa bagian barat dipengaruhi oleh
Adat Kasepuhan Sinar Resmi dengan titik pertemuan 3 lempeng, yaitu lempeng
instrumen sosial ekonomi secara Eurasia yang relatif lebih diam, lempeng
langsung melalui tahap wawancara Samudera Pasifik yang bergerak ke arah
dengan sejumlah responden dari warga barat laut dan lempeng Indo-Australia yang
desa. relatif bergerak ke arah Utara (Hamilton,
 Kuliah Kerja Lapangan menjadi best 1979). Periode tektonik terjadi di intra
practice mahasiswa dalam Miosen berlangsung pembentukan
pembelajaran Geografi khususnya geaantiklin Jawa di bagian selatan dengan
dalam kajian fisik, sosial ekonomi dan timbulnya gaya ke arah Utara sehingga
kebencanaan. terbentuk struktur lipatan dan sesar
berumur Miosen Tengah terutama dibagian
GEOLOGI REGIONAL DAERAH tengah dan utara pulau Jawa, selaras dengan
PENELITIAN adanya terobosan intrusi dasit dan andesit
Menurut Van Bemmelen (1949), hornblende dan di masa Plio-Plistosen
fisiografi Jawa Barat dibagi menjadi 4 proses perlipatan dan pensesaran terjadi
bagian yaitu: zona Bogor, zona Bandung, akibat gaya – gaya yang mengarah ke Utara
dataran pantai Jakarta dan zona dikarenakan oleh turunnya bagian Utara
Pegunungan Selatan. Dari zonasi tersebut zona Bogor yang merupakan suatu zona
bahwa daerah penelitian berada pada zona sesar naik Baribis memanjang antara
depresi tengah Jawa Barat dan gunung api Subang dan gunung Ciremai.

Gambar 1. Peta Geologi Lembar Leuwidamar lokasi Kampung Adat Sinar Resmi dan
Sekitarnya (Sudjatmiko dan S.Santosa, 1992).

Berdasarkan peta geologi lembar penyusun lokasi daerah penelitian desa


Leuwidamar, Jawa (Sudjatmiko dan Sinar Resmi adalah masuk dalam formasi
Santosa, 1992) pada gambar 2, Batuan Cimapag (Tmc) merupakan sedimen
5 Jurnal Geografi Gea, Volume 20, Nomor 1, April 2020

gunungapi dengan dominasi breksi atau lapisan batuan, pH meter untuk tingkat
konglomerat aneka bahan, tuf, lava, kayu derajat keasaman sampel air warga,
terkersikkan dan batuan terubah akibrat Termometer sebagai indikator suhu
alterasi dengan umur akhir Miosen Awal kelembaban, kamera untuk pengambilan
terendapkan pada lingkungan laut-darat. gambar sampel dan daerah lokasi
Desa Cimapag berupa breksi gunung api penelitian, Rollmeter untuk mengukur
bersusunan andesit, basal dan aglomerat panjang,lebar atau tinggi area objek kajian,
yang tergabung dalam satuan Breksi Tapos dan alat tulis instrumen fisik sebagai
(Qvb) berumur Plistosen menjemari dengan kuisioner terhadap objek penelitian di
Lava Halimun (Qvl) yang bercirikan basal Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi
dan andesit yang menutupi takselaras dan sekitarnya. Sedangkan observasi tidak
satuan batuan tua. Sedangkan desa Cicadas langsung (non responden) juga dilakukan
masuk dalam formasi Cimapag (Tmc) pada objek daerah rawan dan pasca bencana
berumur akhir Miosen Awal berbatasan tanahlongsor yang telah terjadi di Desa
dengan anggota batugamping (Tmcl) yaitu Sinar Resmi, Desa Cimapag dan Desa
batugamping, napal, dan batulempung. Cicadas.
Formasi Cimapag tertindih takselaras oleh Waktu dan tempat pelaksanaan
Formasi Sareweh atau satuan batuan yang kegiatan penelitian oleh mahasiswa dan
lebih muda lainnya, menindih takselaras dosen pembimbing dilakukan selama 4 hari
satuan batuan yang lebih tua. mulai tanggal 26 sampai 29 April 2019.
Endapan termuda terdiri dari Dengan bertempat tinggal di Kampung
Aluvium (Qa) berupa endapan sungai dan Adat Kasepuhan Sinar Resmi, Kec.
endapan undak sedangkan endapan Pantai Cisolok, Kab. Sukabumi, Prov. Jawa Barat.
(Qc) berupa dataran pantai, gosong, pasir, Wawancara mahasiswa terhadap
dan batugamping terumbu. Umumnya responden warga Desa Sinar Resmi dan
terdapat pada bagian Selatan daerah sekitarnya dengan instrumen sosial dan
penelitian yaitu diteluk Pelabuhan Ratu dan fisik sebagai pemandu, dan dokumentasi
sekitarnya. didapat sebagai data sekunder statistik,
demografi, peta geologi, peta topografi,
METODOLOGI PENELITIAN peta kemiringan lereng, peta administratif,
Penelitian menggunakan metode data curah hujan, peta rupa bumi, peta
penelitian deskriptif dengan pendekatan sebaran titik longsor.
kuantitatif. Pengumpulan data oleh Ouput pembelajaran dengan alternatif
mahasiswa pada Kuliah Kerja Lapangan penggunaan model group investigation
dilakukan dengan observasi secara dilapangan melalui pendekatan konstruktif
langsung dengan daftar jenis-jenis peta yang berorientasi atau berpusat pada
sebagai berikut : Peta Rupabumi Indonesia mahasiswa, dengan kegiatan KKL
Lembar Sukabumi skala 1 : 25.000, Peta memberikan informasi dan pemahaman
Geologi Lembar Leuwidamar skala 1 : langsung dari lapangan mengenai etika
100.000, Peta Administratif Kabupaten dana tata lingkungan yang berlaku di
Sukabumi, Propinsi Jawa Barat, Peta Curah masyarakat, memberikan pengalaman dan
Hujan BMKG, Peta Prakiraan Terjadinya keselarasan hubungan manusia dengan
Gerakan Tanah Kabupaten Sukabumi, Peta lingkungan, pemanfaatan sumber daya
Lokasi Bencana Gerakan Tanah di Desa alam yang terkendali dan meminimalisir
Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, tingkat kerusakannya, upaya cagar alam
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. serta tergambar bagaimana pembangunan
Pengambilan sampel tanah dengan berwawasan lingkungan (Setiawan dkk,
bor tanah, GPS penentu koordinat titik 2012).
lokasi, kompas geologi untuk mengukur
arah azimuth batuan dan kemiringan
T. D. Pamungkas, A. Ismail. Best Practice Mahasiswa … 6

ANALISIS DAERAH PENELITIAN tanya jawab interaksi sosial dengan warga


Bentuk instrumen yang ditampilkan desa dalam mendapatkan sejumlah
pada gambar 2 merupakan angket kuisioner informasi yang dibutuhkan dalam laporan
berupa pengetahuan mahasiswa dalam penelitian.
kajian fisik, dan kemampuan komunikasi

Gambar 2. Instrumen Fisik, Sosial Ekonomi dan Kebencanaan pada Kuliah Kerja Lapangan
Sebagai Best Practice Pembelajaran Geografi.

1. Desa Sinar Resmi lapangan dan memudahkan dalam


Pengumpulan data dilakukan penulisan laporan sebagai best practice
mahasiswa melihat bentukan fisik dan yang memotivasi mahasiswa lebih berpikir
sosial masyarakat di Desa Sinar Resmi analisis, kreatif, proaktif dan sensitif
dengan instrument yang diberikan dosen terhadap fenomena yang terjadi disekitar
pembimbing KKL sebagai panduan di daerah penelitian.

Gambar 3. Sambutan Perwakilan Pemda, Pengelola Taman Nasional Gunung Halimun


Salak, BPBD Kabupaten Sukabumi terhadap mahasiswa dan dosen Pendidikan
Geografi UPI Bandung saat tiba di Lokasi Kampung Adat Sinar Resmi.

Dari hasil observasi data kuisioner koordinat 106o27’01” BT dan 6o50’13” LS.
instrumen fisik posisi desa terletak pada Memiliki temperatur 22oC dengan
7 Jurnal Geografi Gea, Volume 20, Nomor 1, April 2020

kelembapan mencapai 92% hmg dengan Tingkat pendidikan mayoritas warga


rata-rata curah hujan 2120-3250 mm/tahun. desa adalah lulusan Sekolah Dasar, Sekolah
Disertai desa ini memiliki kemiringan Menegah Pertama, Sekolah Menengah
lereng berada pada angka >40% dan Atas, dan Perguruan tinggi dan bahkan ada
dikategorikan curam, sedangkan lokasi yang tidak bersekolah.
Kampung Adat Kasepuhannya berada pada
angka 8o-16o C dan dikategorikan agak 2. Desa Cimapag
curam. Desa Cimapag tepatnya di Dusun
Pelapukan dan erosi di Desa Sinar Garehong, hasil observasi data kuisioner
Resmi tergolong ringan menurut klasifikasi instrumen fisik, terletak pada koordinat
Kevie (1976), dimana pelapukan mekanik 106o27’11” BT dan 6o49’08” LS. Memiliki
terjadi dengan sebagian horizon a yang temperatur 24o – 28oC dengan kelembapan
tererosi dan alat-alat pertanian dapat mencapai 83% hmg dengan rata-rata curah
mencapai horizon dibawahnya. hujan 3.250 mm/tahun menurut data
Untuk karakteristik tanah umumnya BMKG. Kontur Desa ini memiliki
berwarna cokelat terang, dengan tekstur liat kemiringan lereng berada pada angka 70%
dan lengket sehingga sulit untuk menyerap dan dikategorikan curam, proses denudasial
air ketika basah dan terpecah menjadi secara intensif terjadi disamping bentuk
butiran pasir ketika kering. Dengan solum lahan yang cembung dan material batuan
tanah dari permukaan mencapai 123 cm. vulkanik yang mendominasi juga pengaruh
Memiliki sumber air salah satunya erosi kuat terlebih pada punggungan-
berasal dari sungai Cikaret dengan punggungan gawir sesar dibagian atas
karakteristik ciri pola aliran paralel dengan lereng.
morfologi yang terjal/ curam untuk Pelapukan dan erosi di Desa Cimapag
aktivitas harian dan pertanian. tergolong sedang, mulai dari erosi percik
Penggunaan lahan daerah Desa Sinar sampai erosi tebing terjadi didaerah ini.
Resmi dan sekitarnya selain mayoritas Untuk karakteristik tanah umumnya
digunakan untuk lahan pertanian/ berwarna cokelat kemerahan, dengan
perkebunan juga untuk pemukiman. tekstur liat dan lengket sehingga sulit untuk
Daerah Desa Sinar Resmi mayoritas menyerap air ketika basah dan terpecah
tanaman yang ada adalah jenis tanaman menjadi butiran pasir ketika kering.
perkebunan (seperti aren, pisang, kapulaga, Struktur granular, bulat dan porous. Dengan
kayu manis, durian, jabon dan jenjing) dan solum tanah dari permukaan mencapai 60
pertanian salah satunya adalah padi dengan cm.
jenis beragam mencapai 68 macam. Hasil Memiliki sumber air salah satunya
pertanian dan perkebunan sebagian besar berasal dari sungai Cisono dengan
dimanfaatkan oleh warga untuk kebutuhan karakteristik ciri pola aliran sungai
sehari-hari dan sedikit biasanya untuk dendritik digunakan untuk aktivitas harian
diperjualbelikan. warga dan pertanian.
Secara sosial ekonomi, warga desa Penggunaan lahan daerah Desa
mayoritas memiliki matapencaharian Cimapag dan sekitarnya selain mayoritas
sebagai buruh tani dan sebagian lagi digunakan untuk lahan pertanian,
sebagai petani pemilik lahan, pedagang, perkebunan, peternakan dan pemukiman.
guru, pekerja proyek, tokoh masyarakat dan Mayoritas tanaman yang ada adalah
ibu rumah tangga. Disamping itu warga jenis tanaman perkebunan dan pertanian
desa sebagian besar juga memiliki (seperti aren, pisang, kapulaga, kelapa, padi
pekerjaan sampingan, seperti proyek dan lain-lain). Sebagian besar dimanfaatkan
bangunan, petani palawija, pedagang, oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari dan
buruh tani. sedikit biasanya untuk diperjualbelikan.
T. D. Pamungkas, A. Ismail. Best Practice Mahasiswa … 8

Secara sosial ekonomi, warga desa Penggunaan lahan daerah Desa


Cimapag mayoritas memiliki Cicadas dan sekitarnya selain mayoritas
matapencaharian sebagai petani pemilik digunakan untuk pemukiman, perkebunan,
lahan, buruh tani, guru, dan ibu rumah sawah dan tegalan.
tangga. Disamping itu warga desa sebagian Mayoritas tanaman yang ada di Desa
memiliki pekerjaan sampingan, sebagai Cicadas adalah jenis tanaman pertanian dan
penggiling padi, pengrajin, pemilik kios/ perkebunan seperti padi, aren, pisang,
warung, pedagang baju dan pegawai kapulaga dan kelapa. Hasil pertanian dan
pemerintahan. perkebunan sebagian besar dimanfaatkan
Tingkat pendidikan mayoritas warga oleh warga untuk kebutuhan sehari-hari dan
desa adalah lulusan Sekolah Dasar, Sekolah sedikit biasanya untuk diperjualbelikan.
Menegah Pertama, Perguruan tinggi dan Secara sosial ekonomi, warga desa
ada yang tidak bersekolah. memiliki matapencaharian sebagai petani
pemilik lahan, buruh tani, pedagang, tokoh
3. Desa Cicadas masyarakat dan ibu rumah tangga.
Lokasi Desa Cicadas tepatnya di Disamping itu warga desa sebagian besar
Dusun Bojong terletak pada koordinat juga memiliki pekerjaan sampingan, seperti
106o26’19” BT dan 6o49’22” LS. Daerah proyek bangunan, petani palawija,
dengan rata-rata curah hujan 2.565 pedagang, buruh tani.
mm/tahun. Disertai desa ini memiliki Tingkat pendidikan sebagian besar
kemiringan lereng berada pada angka 25% warga desa adalah lulusan Sekolah Dasar,
– 40% dan dikategorikan curam, sedangkan dan ada pula tidak tamat sekolah bahkan
lokasi Kampung Adat Kasepuhannya ada yang tidak bersekolah.
berada pada angka 25,8o – 28,8o C dan
dikategorikan bergelombang lemah – HASIL DAN PEMBAHASAN
sedang atau topografi miring karena Pembelajaran geografi dengan
posisinya yang berada diantara tengah menggunakan model group investigation
lereng. secara konstruktif dilakukan mahasiswa
Pelapukan dan erosi di Desa Cicadas membangun pemahaman langsung dan
tergolong lapuk ringan menurut klasifikasi informasi dari ketiga desa yaitu Desa Sinar
Kevie (1976), dimana pelapukan fisik mau Resmi, Desa Cimapag dan Desa Cicadas
kimiawi terjadi menghasilkan perombakan mengenai aspek fisik kondisi geologi dan
jenis batuan yang keras menjadi terurai jadi geografis daerah penelitian, etika dan tata
tanah secara bertahap. lingkungan yang berlaku di Kampung Adat
Untuk karakteristik tanah umumnya Kasepuhan Sinar Resmi, pengalaman dan
berwarna cokelat gelap, dengan tekstur keselarasan kearifan lokal, pemanfaatan
agak liat dan sangat baik menyerap air dan sumber daya alam dan upaya pelestarian
subur. Dengan solum tanah dari permukaan serta melakukan mitigasi dan ide masukan
mencapai 160 cm. kepada Pemda setempat untuk pengurangan
Memiliki sumber air salah satunya resiko di daerah potensi bencana.
berasal dari sungai Cisono dengan Setelah melakukan pengumpulan
karakteristik ciri pola aliran sungai data baik secara langsung objektif dilokasi
dendritik dengan morfologi yang terjal/ penelitian, maupun secara tidak langsung
curam dan kualitas air kurang baik dan dari hasil pengamatan daerah potensi
perlu dilakukan pengolahan karena bencana dan daerah pasca bencana.
memiliki tingkat keasaman tinggi pH 3 – 5 Didapatkan data dari instrumen fisik dan
dan berwarna kecokelatan. Sumber air sosial dari ketiga lokasi yang dikaji oleh
biasanya untuk aktivitas harian dan mahasiswa sehingga dapat disimpulkan
pertanian. dari ketiga lokasi tersebut dengan referensi
observasi instrumen sosial ekonomi dari
79 Jurnal Geografi Gea, Volume 20, Nomor 1, April 2020
7
7
ketiga Desa tersebut mencapai 90 didapatkan data klasifikasi mata
responden hasil wawancara mahasiswa pencaharian warga sebagai berikut :
dengan warga setempat, sehingga

Gambar 4. Grafik Mata Pencaharian dan Jenjang Pendidikan Warga Kampung Adat
Kasepuhan Sinar Resmi dan Sekitarnya.

Mayoritas responden sekitar 82% putus sekolah. Selama pekerjaan bercocok


berprofesi sebagai petani pemilik lahan dan tanam masih menjadi prioritas utama dan
buruh tani,oleh sebab itu pendidikan masih secara turun temurun sebagai penunjang
kurang dianggap penting dapat ditunjukkan pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari
pada gambar 4 dengan mayoritas 52% bias teratasi. Profesi lain seperti pedagang,
persentase jenjang pendidikan responden buruh proyek dan guru lebih didominasi
adalah Sekolah Dasar (SD), dan 30% oleh warga pendatang selain warga lokal.
diantaranya tidak sekolah/ mengalami

Gambar 5. Grafik Hubungan Penyuluhan Kebencanaan dan Kesehatan terhadap Informasi


Fasilitas Kesehatan
Penyuluhan dari aparat pemerintah gempabumi dan tsunami pabila terjadi
setempat mengenai kebencanaan dan dapat dilakukan pencegahan, evakuasi dan
pentingnya kesehatan membentuk tingkat penanggulangan yang tepat guna
kewaspadaan warga terhadap bahaya dilingkungan sekitar warga juga kesadaran
bencana tanahlongsor, banjir dan pentingnya menjaga kebersihan dan
kesehatan diri maupun keluarga seperti
T. D. Pamungkas, A. Ismail. Best Practice Mahasiswa … 10

pada gambar 5. Direspon positif sebagian responden mengetahui lokasi fasilitas


besar responden menjawab pernah kesehatan dilingkungannya. Kendala
mendapatkan penyuluhan sebanyak 77% kemungkinan besar adalah jarak rumah
sehingga berkaitan erat bagaimana warga warga dengan faskes terlalu jauh dari desa
mengetahui dan mencari lokasi fasilitas satu dengan desa lain sehingga perlu
kesehatan terdekat seperti diperbanyak unit pelayanannya dan akses
puskesmas/klinik, posyandu, dan rumah jalan yang sempit dan rusak menghambat
sakit untuk antisipasi ketika sedang sakit perjalanan karena terjal dan licin ketika
dan berobat, mengalami kecelakaan, perlu hujan perlu diantisipasi aparat pemerintah
rawat inap, dan melahirkan, sebanyak 74% setempat.

Gambar 6. Grafik Pengetahuan dan Sumber Informasi Kebencanaan serta Cara


Penyelamatan Diri dari Bencana.
Sumber informasi dan cara memahami dan memiliki pengetahuan yang
penyelamatan diri responden didapatkan baik mengenai kearifan lokal daerahnya
lebih banyak dari televisi sebanyak 31% sebanyak 68% responden seperti: falsafah
responden dan kedua adalah lingkungan hidup, adat kebiasan orang Kanekes yaitu
keluarga kerabat atau teman sebanyak 23% pemahaman tidak membuat persawahan
responden sebagai bentuk komunikasi didaerah gunung dan kolam yang dapat
verbal antarwarga yang saling terjalin baik merusak alam dan lingkungan, pemahaman
dan efektif memahami dan melaporkan alam/hutan dengan manusia saling
kepada pihak BASARNAS, BPBD membutuhkan sehingga ekosistem
setempat apabila daerahnya terjadi bencana melestarikan alam/hutan dilingkungan
dan cara evakuasi korban namun warga Adat menjadi suatu kebiasaan, serta
penyuluhan, pelatihan dan pengumuman proses memanen padi tidak lebih dari sekali
dan upaya pengurangan resiko bencana dari dalam setahun guna menjaga keseimbangan
aparat Pemda perlu ditingkatkan guna alam dan sebagai bukti syukur kepada
menjaga kesadaran, kewaspadaan dan Maha Pencipta. Sebagian dari 32%
partisipasi warga terkait bencana. responden menyatakan tidak mengetahui
Dan sebagai warga masyarakat karena merupakan warga pendatang dari
kampung adat secara keseluruhan warga luar daerah yang tinggal di Kampung Adat
Kasepuhan Sinar Resmi.
11 Jurnal Geografi Gea, Volume 20, Nomor 1, April 2020

Gambar 6. Pengetahuan Kearifan Lokal dalam Menghadapi Bencana


Ketakutan dan trauma yang pernah mengungsi dengan kerusakan yang
terjadi pada 31 Desember 2018 silam di ditimbulkan sebanyak 29 rumah
Kampung Garehong Desa Cimapag rusak/tertimbun serta lahan persawahan dan
peristiwa tanahlongsor menelan korban jalan desa tertimbun berdasarkan laporan
jiwa sebanyak 32 orang, dengan 1 orang singkat pemeriksaan gerakan tanah di
belum diketemukan, 3 orang mengalami Kecamatan Cisolok oleh Badan Geologi
luka berat dan sebanyak 64 orang warga ESDM tahun 2019.

Gambar 7. Lokasi Kampung Garehong Desa Cimapag yang terdampak tanahlongsor


Dari pemeriksaan tersebut berupa rayapan (nendatan, retakan, dan
menyebutkan bahwa daerah tersebut amblasan).
termasuk zona kerentanan gerakan tanah Begitupula pada Desa Cicadas yang
tinggi pada bulan Desember 2018 dan berpotensi dengan tingkat tinggi, karena
sering terjadi gerakan tanah jika curah sudah terjadi retakan-retakan pada rumah
hujan di atas normal, terutama pada daerah warga dan gerakan tanah secara lambat
yang berbatasan dengan lembah sungai, khususnya dibagian tebing-tebing yang
gawir, tebing jalan atau jika lereng terjal, namun warga telah secara sigap telah
mengalami gangguan dimana gerakan dievakuasi sebagian dan ditanggulangi oleh
tanah lama dan baru masih aktif bergerak Pemda setempat dalam hal relokasi dan
dengan tipe cepat maupun tipe lambat evakuasi rumah warga yang mengalami
T. D. Pamungkas, A. Ismail. Best Practice Mahasiswa … 12

gerakan tanah ditempat terdekat yang lebih


aman.
Tabel 1. Parameter Analisis Resiko Bencana Kasepuhan Adat Sinar Resmi dan Sekitarnya.

Berdasarkan metode analisis resiko beresiko sangat tinggi rawan tanah longsor
bencana tanah longsor Pusat Penelitian dengan jumlah skor adalah 8, dibandingkan
Tanah dan Agroklimat (Puslittanak) tahun dengan Desa Sinar Resmi menduduki
2004, dapat diambil simpulan dari ketiga peringkat kedua beresiko tinggi dengan
daerah yang menjadi kajian objek skor 6,8 dan terakhir adalah Desa Cicadas
penelitian, didapatkan bahwa Desa peringkat ketiga dengan resiko tinggi
Cimapag sebagai peringkat pertama yang dengan skor 6,5.
13 Jurnal Geografi Gea, Volume 20, Nomor 1, April 2020

Gambar 8. Ekspos Kuliah Kerja Lapangan dalam bentuk pemetaan, laporan, presentasi,
pameran, poster dan leaflet sebagai best practice pembelajaran Geografi dalam kajian fisik,
sosial ekonomi dan kebencanaan suatu daerah sebagai sumber informasi untuk dipublikasikan
kepada masyarakat luas.
Akhir kegiatan Kuliah Kerja dilingkungan kampus maupun masyarakat
Lapangan seperti yang ditampilkan pada seperti pemetaan berbasis GIS yang
gambar 8. selanjutnya diekspos melalui memuat informasi daerah tingkat
kegiatan Ekspos Departemen Pendidikan kerawanan tanahlongsor, laporan,
Geografi sebagai suatu ajang presentasi dan presentasi, banner, leaflet, poster KKL
pameran hasil kegiatan KKL dengan materi untuk indikator penilaian mata kuliah
tema kajian yang berbeda-beda tingkatan, Kuliah Kerja Lapangan baik secara
memberikan informasi secara luas, baik angkatan, kelompok kajian, maupun
perseorangan.

Gambar 9. Peta Pola Sebaran Titik Tanahlongsor (kiri) dan Tingkat Kerawanan Longsor
(kanan) skala 1 : 25.000 hasil pemetaan mahasiswa dalam kajian geografi fisik sebagai
informasi aktual untuk akademik dan masyarakat luas.
T. D. Pamungkas, A. Ismail. Best Practice Mahasiswa … 14

Pemetaan secara detail skala 1 : 25.000 yang dikaji mahasiswa dengan instrumen
analisis data fisik yang dilakukan mahasiswa sosial ekonomi dengan hasil sebanyak
berdasarkan GIS, Peta RBI, Peta Geologi, Peta 82% mayoritas mata pencaharian
Tanah, Peta Cuaca BMKG, Peta Administrasi responden sebagai petani pemilik lahan
Desa, data kemiringan lereng, data bor, data dan buruh tani, selebihnya adalah guru,
hidrologi dan data pendukung lain secara nyata pedagang, pegawai pemerintah, buruh
dapat dihasilkan Peta baru untuk mengetahui proyek, tokoh masyarakat dan ibu rumah
distribusi titik-titik daerah yang terdampak tangga. Dikarenakan masih rendahnya
bencana tanahlongsor di Kampung Adat motivasi masyarakat akan pendidikan
Kasepuhan Sinar Resmi dan daerah mana saja dilingkungannya, hal tersebut terlihat 52%
yang berpotensi rawan tanahlongsor bisa responden hanya tamat Sekolah Dasar
dideteksi, dan membantu Pemda terkait, dan 30% responden bahkan putus sekolah
BASARNAS serta BPBD sebagai informasi atau tidak sekolah.
perbaikan data terbaru terkait kebencanaan 3. Aspek pengetahuan kebencanaan dan cara
lingkungan sekitar warga Kampung Adat penyelamatan diri responden Kampung
Kasepuhan Sinar Resmi. Adat Kasepuhan Sinar Resmi 31%
Hasil luaran yang diharapkan oleh warga responden mendapatkan informasi
Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi agar melalui media televisi, dan melalui
dapat dipromosikan sebagai potensi desa kerabat keluarga atau teman sebanyak
wisata untuk turis dalam negeri maupun 23% responden artinya informasi media
mancanegara sebagai potensi wisata alam elektronik lebih cepat dan efektif diterima
pegunungan, karena termasuk Kawasan warga dan media komunikasi antar
Taman Nasional Gunung Halimun Salak, keluarga, saudara, kerabat antarwarga
aspek sosial budaya yang menarik dan khas desa juga terjalin sangat baik.
serta kearifan lokal untuk lebih dikenal dan 4. Kegiatan Ekspos Kuliah Kerja Lapangan
diakui dunia internasional seperti pergelaran menjadi best practice pembelajaran
acara-acara adat, sehingga dapat geografi berdasarkan kemampuan
meningkatkan pendapatan dengan asumsi mahasiswa baik secara individu maupun
terciptanya lapangan kerja dibidang pariwisata kelompok mempresentasikan kajian
untuk meningkatkan perekonomian warga geografi fisik, sosial ekonomi, dan
sekitar Kampung Adat Kasepuhan Sinar kebencanaan daerah penelitian dalam
Resmi. bentuk laporan, banner, pameran, leaflet,
pemetaan dan diskusi oleh dosen penguji
SIMPULAN sebagai penilaian akhir.
1. Identifikasi kondisi fisik Kampung Adat
Kasepuhan Sinar Resmi dan sekitarnya REKOMENDASI
baik dari aspek kebencanaan, Luaran yang menjadi masukan
geomorfologi, geologi dan dan hidrologi Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi dapat
dengan instrumen fisik dan observasi dipromosikan baik bersifat publikasi jurnal
secara langsung dan tidak langsung oleh penelitian dan penyuluhan pemerintah
mahasiswa dihasilkan pemetaan tingkat setempat sebagai potensi binaan desa wisata
kerawanan tanahlongsor daerah penelitian yang dapat menciptakan lapangan kerja di
seperti Desa Cimapag dengan tingkat bidang pariwisata agar perekonomian warga
kerawanan sangat tinggi dengan skor 8, bisa meningkat.
sedangkan Desa Cicadas dengan skor 6,5
dengan tingkat kerawanan tinggi dan Desa DAFTAR PUSTAKA
Sinar Resmi memiliki tingkat kerawanan Abdurachman, Maman. 1988. Geografi
tinggi dengan skor 6,8. Perilaku suatu Pengantar Studi tentang
2. Kondisi sosial ekonomi masyarakat Persepsi Lingkungan. Depdikbud:
Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi Jakarta.
15 Jurnal Geografi Gea, Volume 20, Nomor 1, April 2020

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi.


Citra, F. W. 2018. Peranan Pembelajaran 2019. Laporan Singkat Pemeriksaan
Geografi Dalam Memahami Wilayah Gerakan Tanah di Kecamatan Cisolok,
Bencana Di Kota Bengkulu. Jurnal Kab. Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Geografi Gea. UPI : Bandung. Badan Geologi: Bandung.
https://doi.org/10.17509/gea.v12i2.1787
Setiawan, A. Y., Pasya, G. K., & Rohmat, D.
Hamilton, W. 1979. Tectonics of the 2018. Nilai-Nilai Tata Lingkungan
Indonesian region. USGS Professional Terhadap Kelestarian Lingkungan Di
Paper, 1078. Kampung Cikondang Kabupaten
https://doi.org/10.3133/pp1078 Bandung Dan Implikasinya Dalam
Pembelajaran Geografi. Jurnal Geografi
Katili, J.A. and Koesoemadinata, P., Gea. UPI: Bandung.
1962. Structural pattern of South Banten https://doi.org/10.17509/gea.v12i2.1784
and its relation to the ore bearing veins.
Kilatmadju. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. CV
Kevie, W.V. 1976. Manual For Land Alfabeta: Bandung.
Suitability Classification Por Agriculture
Part I Framework For A New Sujatmiko, S. Santosa. 1992. Peta Geologi
Classification System Based On The Fao Lembar Leuwidamar, Jawa (1109-3)
Framework For Land Evaluation. Skala 1 : 100.000. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi , Dirjen Geologi
Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Sumberdaya Mineral: Bandung.
dan Agroklimat. 2004. Laporan Akhir
Pengkajian Potensi Bencana Kekeringan, Van Bemmelen, R. W. 1949. The Geology of
Banjir dan Longsor di Kawasan Satuan Indonesia. General Geology of Indonesia
Wilayah Sungai Citarum-Ciliwung, Jawa and Adjacent Archipelagoes. In
Barat Bagian Barat Berbasis Sistem Government Printing Office, The Hague.
Informasi Geografi. Badan Penelitian dan https://doi.org/10.1109/VR.2018.844755
Pengembangan Pertanian: Bogor. 8

You might also like