Professional Documents
Culture Documents
Best Practice Mahasiswa Dalam Pembelajaran
Best Practice Mahasiswa Dalam Pembelajaran
ABSTRACT
Indonesian Archipelago strongly influenced by volcano activities and tectonic
plates, especially Java Island, which is very potential for disasters such as volcanic
eruptions, floods, landslides, and earthquakes. Geography learning becomes very
important in the physical, socio-economic and disaster study, especially area
which have landslide prone potential such as in the Traditional Village of
Kasepuhan Sinar Resmi. The problem faced is how students identify the physical
and socio-economic conditions Traditional Village of Kasepuhan Sinar Resmi, and
whether Field Work Activities are best practice for students in geography learning.
The research aim to help students be able to identify physical and socio-economic
condition of research area with instruments to update information data and useful
recommendations for Traditional Village of Kasepuhan Sinar Resmi resident. Field
Work Activities is the best practice students in geography learning. Using
descriptive methods of quantitative approach as an effective way for student
observe directly or indirectly. The result of landslide disaster risk analysis from
students showed that Cimapag Village had a very high vulnerability level than
Cicadas Village and Sinar Resmi Village which had a high level. Disaster
information respondents sourced was from television and communication between
family and friends. The Socio-economic study of the majority livelihoods of
respondents is farmers with an education level majority of primary school
graduates and non-school/ dropouts. Geography learning best practice using
instrument of physical, socio-economic and disaster study in Field Work Activities
produces update information data such as maps, reports, banners, exhibitions,
leaflets and presentations that can useful for community.
Keywords: Traditional Village of Kasepuhan Sinar Resmi, best practice, landslide,
Field Work Activities
ABSTRAK
Kepulauan di Indonesia banyak dipengaruhi aktivitas gunungapi dan tektonik
lempeng khususnya pulau Jawa sangat berpotensi bencana seperti erupsi
gunungapi, banjir, tanahlongsor, dan gempabumi. Pembelajaran Geografi menjadi
sangat penting dalam kajian fisik, sosial ekonomi dan kebencanaan, khususnya
T. D. Pamungkas, A. Ismail. Best Practice Mahasiswa … 2
dan dan hidrologi dengan instrumen kuarter di antara zona Bogor di Utara, zona
fisik secara tidak langsung dan Bandung di bagian Barat dan Pegunungan
langsung pada objek kajian. Selatan dibagian Selatan.
Mahasiswa mampu mengkaji kondisi Secara struktur dan tatanan tektonik
sosial ekonomi masyarakat Kampung daerah Jawa bagian barat dipengaruhi oleh
Adat Kasepuhan Sinar Resmi dengan titik pertemuan 3 lempeng, yaitu lempeng
instrumen sosial ekonomi secara Eurasia yang relatif lebih diam, lempeng
langsung melalui tahap wawancara Samudera Pasifik yang bergerak ke arah
dengan sejumlah responden dari warga barat laut dan lempeng Indo-Australia yang
desa. relatif bergerak ke arah Utara (Hamilton,
Kuliah Kerja Lapangan menjadi best 1979). Periode tektonik terjadi di intra
practice mahasiswa dalam Miosen berlangsung pembentukan
pembelajaran Geografi khususnya geaantiklin Jawa di bagian selatan dengan
dalam kajian fisik, sosial ekonomi dan timbulnya gaya ke arah Utara sehingga
kebencanaan. terbentuk struktur lipatan dan sesar
berumur Miosen Tengah terutama dibagian
GEOLOGI REGIONAL DAERAH tengah dan utara pulau Jawa, selaras dengan
PENELITIAN adanya terobosan intrusi dasit dan andesit
Menurut Van Bemmelen (1949), hornblende dan di masa Plio-Plistosen
fisiografi Jawa Barat dibagi menjadi 4 proses perlipatan dan pensesaran terjadi
bagian yaitu: zona Bogor, zona Bandung, akibat gaya – gaya yang mengarah ke Utara
dataran pantai Jakarta dan zona dikarenakan oleh turunnya bagian Utara
Pegunungan Selatan. Dari zonasi tersebut zona Bogor yang merupakan suatu zona
bahwa daerah penelitian berada pada zona sesar naik Baribis memanjang antara
depresi tengah Jawa Barat dan gunung api Subang dan gunung Ciremai.
Gambar 1. Peta Geologi Lembar Leuwidamar lokasi Kampung Adat Sinar Resmi dan
Sekitarnya (Sudjatmiko dan S.Santosa, 1992).
gunungapi dengan dominasi breksi atau lapisan batuan, pH meter untuk tingkat
konglomerat aneka bahan, tuf, lava, kayu derajat keasaman sampel air warga,
terkersikkan dan batuan terubah akibrat Termometer sebagai indikator suhu
alterasi dengan umur akhir Miosen Awal kelembaban, kamera untuk pengambilan
terendapkan pada lingkungan laut-darat. gambar sampel dan daerah lokasi
Desa Cimapag berupa breksi gunung api penelitian, Rollmeter untuk mengukur
bersusunan andesit, basal dan aglomerat panjang,lebar atau tinggi area objek kajian,
yang tergabung dalam satuan Breksi Tapos dan alat tulis instrumen fisik sebagai
(Qvb) berumur Plistosen menjemari dengan kuisioner terhadap objek penelitian di
Lava Halimun (Qvl) yang bercirikan basal Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi
dan andesit yang menutupi takselaras dan sekitarnya. Sedangkan observasi tidak
satuan batuan tua. Sedangkan desa Cicadas langsung (non responden) juga dilakukan
masuk dalam formasi Cimapag (Tmc) pada objek daerah rawan dan pasca bencana
berumur akhir Miosen Awal berbatasan tanahlongsor yang telah terjadi di Desa
dengan anggota batugamping (Tmcl) yaitu Sinar Resmi, Desa Cimapag dan Desa
batugamping, napal, dan batulempung. Cicadas.
Formasi Cimapag tertindih takselaras oleh Waktu dan tempat pelaksanaan
Formasi Sareweh atau satuan batuan yang kegiatan penelitian oleh mahasiswa dan
lebih muda lainnya, menindih takselaras dosen pembimbing dilakukan selama 4 hari
satuan batuan yang lebih tua. mulai tanggal 26 sampai 29 April 2019.
Endapan termuda terdiri dari Dengan bertempat tinggal di Kampung
Aluvium (Qa) berupa endapan sungai dan Adat Kasepuhan Sinar Resmi, Kec.
endapan undak sedangkan endapan Pantai Cisolok, Kab. Sukabumi, Prov. Jawa Barat.
(Qc) berupa dataran pantai, gosong, pasir, Wawancara mahasiswa terhadap
dan batugamping terumbu. Umumnya responden warga Desa Sinar Resmi dan
terdapat pada bagian Selatan daerah sekitarnya dengan instrumen sosial dan
penelitian yaitu diteluk Pelabuhan Ratu dan fisik sebagai pemandu, dan dokumentasi
sekitarnya. didapat sebagai data sekunder statistik,
demografi, peta geologi, peta topografi,
METODOLOGI PENELITIAN peta kemiringan lereng, peta administratif,
Penelitian menggunakan metode data curah hujan, peta rupa bumi, peta
penelitian deskriptif dengan pendekatan sebaran titik longsor.
kuantitatif. Pengumpulan data oleh Ouput pembelajaran dengan alternatif
mahasiswa pada Kuliah Kerja Lapangan penggunaan model group investigation
dilakukan dengan observasi secara dilapangan melalui pendekatan konstruktif
langsung dengan daftar jenis-jenis peta yang berorientasi atau berpusat pada
sebagai berikut : Peta Rupabumi Indonesia mahasiswa, dengan kegiatan KKL
Lembar Sukabumi skala 1 : 25.000, Peta memberikan informasi dan pemahaman
Geologi Lembar Leuwidamar skala 1 : langsung dari lapangan mengenai etika
100.000, Peta Administratif Kabupaten dana tata lingkungan yang berlaku di
Sukabumi, Propinsi Jawa Barat, Peta Curah masyarakat, memberikan pengalaman dan
Hujan BMKG, Peta Prakiraan Terjadinya keselarasan hubungan manusia dengan
Gerakan Tanah Kabupaten Sukabumi, Peta lingkungan, pemanfaatan sumber daya
Lokasi Bencana Gerakan Tanah di Desa alam yang terkendali dan meminimalisir
Sinar Resmi, Kecamatan Cisolok, tingkat kerusakannya, upaya cagar alam
Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. serta tergambar bagaimana pembangunan
Pengambilan sampel tanah dengan berwawasan lingkungan (Setiawan dkk,
bor tanah, GPS penentu koordinat titik 2012).
lokasi, kompas geologi untuk mengukur
arah azimuth batuan dan kemiringan
T. D. Pamungkas, A. Ismail. Best Practice Mahasiswa … 6
Gambar 2. Instrumen Fisik, Sosial Ekonomi dan Kebencanaan pada Kuliah Kerja Lapangan
Sebagai Best Practice Pembelajaran Geografi.
Dari hasil observasi data kuisioner koordinat 106o27’01” BT dan 6o50’13” LS.
instrumen fisik posisi desa terletak pada Memiliki temperatur 22oC dengan
7 Jurnal Geografi Gea, Volume 20, Nomor 1, April 2020
Gambar 4. Grafik Mata Pencaharian dan Jenjang Pendidikan Warga Kampung Adat
Kasepuhan Sinar Resmi dan Sekitarnya.
Berdasarkan metode analisis resiko beresiko sangat tinggi rawan tanah longsor
bencana tanah longsor Pusat Penelitian dengan jumlah skor adalah 8, dibandingkan
Tanah dan Agroklimat (Puslittanak) tahun dengan Desa Sinar Resmi menduduki
2004, dapat diambil simpulan dari ketiga peringkat kedua beresiko tinggi dengan
daerah yang menjadi kajian objek skor 6,8 dan terakhir adalah Desa Cicadas
penelitian, didapatkan bahwa Desa peringkat ketiga dengan resiko tinggi
Cimapag sebagai peringkat pertama yang dengan skor 6,5.
13 Jurnal Geografi Gea, Volume 20, Nomor 1, April 2020
Gambar 8. Ekspos Kuliah Kerja Lapangan dalam bentuk pemetaan, laporan, presentasi,
pameran, poster dan leaflet sebagai best practice pembelajaran Geografi dalam kajian fisik,
sosial ekonomi dan kebencanaan suatu daerah sebagai sumber informasi untuk dipublikasikan
kepada masyarakat luas.
Akhir kegiatan Kuliah Kerja dilingkungan kampus maupun masyarakat
Lapangan seperti yang ditampilkan pada seperti pemetaan berbasis GIS yang
gambar 8. selanjutnya diekspos melalui memuat informasi daerah tingkat
kegiatan Ekspos Departemen Pendidikan kerawanan tanahlongsor, laporan,
Geografi sebagai suatu ajang presentasi dan presentasi, banner, leaflet, poster KKL
pameran hasil kegiatan KKL dengan materi untuk indikator penilaian mata kuliah
tema kajian yang berbeda-beda tingkatan, Kuliah Kerja Lapangan baik secara
memberikan informasi secara luas, baik angkatan, kelompok kajian, maupun
perseorangan.
Gambar 9. Peta Pola Sebaran Titik Tanahlongsor (kiri) dan Tingkat Kerawanan Longsor
(kanan) skala 1 : 25.000 hasil pemetaan mahasiswa dalam kajian geografi fisik sebagai
informasi aktual untuk akademik dan masyarakat luas.
T. D. Pamungkas, A. Ismail. Best Practice Mahasiswa … 14
Pemetaan secara detail skala 1 : 25.000 yang dikaji mahasiswa dengan instrumen
analisis data fisik yang dilakukan mahasiswa sosial ekonomi dengan hasil sebanyak
berdasarkan GIS, Peta RBI, Peta Geologi, Peta 82% mayoritas mata pencaharian
Tanah, Peta Cuaca BMKG, Peta Administrasi responden sebagai petani pemilik lahan
Desa, data kemiringan lereng, data bor, data dan buruh tani, selebihnya adalah guru,
hidrologi dan data pendukung lain secara nyata pedagang, pegawai pemerintah, buruh
dapat dihasilkan Peta baru untuk mengetahui proyek, tokoh masyarakat dan ibu rumah
distribusi titik-titik daerah yang terdampak tangga. Dikarenakan masih rendahnya
bencana tanahlongsor di Kampung Adat motivasi masyarakat akan pendidikan
Kasepuhan Sinar Resmi dan daerah mana saja dilingkungannya, hal tersebut terlihat 52%
yang berpotensi rawan tanahlongsor bisa responden hanya tamat Sekolah Dasar
dideteksi, dan membantu Pemda terkait, dan 30% responden bahkan putus sekolah
BASARNAS serta BPBD sebagai informasi atau tidak sekolah.
perbaikan data terbaru terkait kebencanaan 3. Aspek pengetahuan kebencanaan dan cara
lingkungan sekitar warga Kampung Adat penyelamatan diri responden Kampung
Kasepuhan Sinar Resmi. Adat Kasepuhan Sinar Resmi 31%
Hasil luaran yang diharapkan oleh warga responden mendapatkan informasi
Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi agar melalui media televisi, dan melalui
dapat dipromosikan sebagai potensi desa kerabat keluarga atau teman sebanyak
wisata untuk turis dalam negeri maupun 23% responden artinya informasi media
mancanegara sebagai potensi wisata alam elektronik lebih cepat dan efektif diterima
pegunungan, karena termasuk Kawasan warga dan media komunikasi antar
Taman Nasional Gunung Halimun Salak, keluarga, saudara, kerabat antarwarga
aspek sosial budaya yang menarik dan khas desa juga terjalin sangat baik.
serta kearifan lokal untuk lebih dikenal dan 4. Kegiatan Ekspos Kuliah Kerja Lapangan
diakui dunia internasional seperti pergelaran menjadi best practice pembelajaran
acara-acara adat, sehingga dapat geografi berdasarkan kemampuan
meningkatkan pendapatan dengan asumsi mahasiswa baik secara individu maupun
terciptanya lapangan kerja dibidang pariwisata kelompok mempresentasikan kajian
untuk meningkatkan perekonomian warga geografi fisik, sosial ekonomi, dan
sekitar Kampung Adat Kasepuhan Sinar kebencanaan daerah penelitian dalam
Resmi. bentuk laporan, banner, pameran, leaflet,
pemetaan dan diskusi oleh dosen penguji
SIMPULAN sebagai penilaian akhir.
1. Identifikasi kondisi fisik Kampung Adat
Kasepuhan Sinar Resmi dan sekitarnya REKOMENDASI
baik dari aspek kebencanaan, Luaran yang menjadi masukan
geomorfologi, geologi dan dan hidrologi Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi dapat
dengan instrumen fisik dan observasi dipromosikan baik bersifat publikasi jurnal
secara langsung dan tidak langsung oleh penelitian dan penyuluhan pemerintah
mahasiswa dihasilkan pemetaan tingkat setempat sebagai potensi binaan desa wisata
kerawanan tanahlongsor daerah penelitian yang dapat menciptakan lapangan kerja di
seperti Desa Cimapag dengan tingkat bidang pariwisata agar perekonomian warga
kerawanan sangat tinggi dengan skor 8, bisa meningkat.
sedangkan Desa Cicadas dengan skor 6,5
dengan tingkat kerawanan tinggi dan Desa DAFTAR PUSTAKA
Sinar Resmi memiliki tingkat kerawanan Abdurachman, Maman. 1988. Geografi
tinggi dengan skor 6,8. Perilaku suatu Pengantar Studi tentang
2. Kondisi sosial ekonomi masyarakat Persepsi Lingkungan. Depdikbud:
Kampung Adat Kasepuhan Sinar Resmi Jakarta.
15 Jurnal Geografi Gea, Volume 20, Nomor 1, April 2020