DEPARTEMEN PATOLOGI KLINIK
Blok GEH — Patologi Klinik
BAHAN BACAAN ?
Bagian I a
PENYAKIT / KELAINANA HATI (HEPATITIS)
finisi, jenis-jenis, causa, cara penularan dan pe! han nya)
OLEH
dr. Ibrahim Abd. Samad Sp.PK (K)
Dosen Pengampu m.k GEH PK)TES GANGGUAN FAAL. HATI
ati merupakan organ tubuh yang penting berkaitan aeng
FO) metabolisme protein, lemak, karbohidrat dan vita:
Gangguan faal hati dapat disebabkan oleh kelainan pr
hepatik, hepatik atau intrahepatik dan post-hepatik.
1. Kelainan prahepatik misalnya anemia hemoiitik. Pada keadaan ini faal
hati pada umumnya normal kecuali bilirubin (unconjugated). Bilirubin
dalam urin dan faeces normal, tetapi urobilinogenuria berlebihan. Dalam
hal ini perlu tes hematologi khusus yang berhubungan dengan penyakit
hemolitik.
2. Kelainan intrahepatik atau hepatoseluler misalnya hepatitis, cirrhosis
dan karsinoma hepatis. Pada umumnya enzim SGOT, SGPT dan GGT
meninggi, phosphatase alkalis dapat meninggi bila ada obstruksi dan
protein dapat abnormal. Bilirubin dapat bervariasi. Dalam hal ini
diperlukan tes Khusus untuk petanda hepatitis dan atau petanda tu-
mor.3. Kelainan post hepatik atau obstruktif karena batu empedu atau karena
tumor. Dalam keadaan ini coujugated bilirubin dan phosphatase alkalis,
meninggi, SGOT dan SGPT dapat meninggi ‘
Contoh Tes untuk Gangguan Fal Hati
Karena hati mempunyai muiti fungsi yang berkaian dengan
metabolisme, maka tes faal hati meliputi berbagai tes antara lain kimia
Kinik, imunologi, seperti petanda tumor dan lain-lain. Beberapa tes kimia_
Kinik untuk contoh interpretasi tes faal hati tertera dalam tabel
Di bawah ini adalah uraian singkat masing-masing tes.
Glutamic Oxal-acetic Transaminase (GOT) atau Aspartate Amino Trans-
ferase (AST) = ASAT
AST mengkatalisis konversi bagian nitrogen asam amino menjadi
energi dalam siklus Krebs. AST ditemukan dalam sitoplasma dan
mitokondria sel hati, jantung, otot skelet, ginjal, pankreas dan eritrosit.
Pada kerusakan sel-sel tersebut di atas, AST dalam serum meninggi.
Nilai rujukan 6-30 U/I
Abnormal meninggi sekali pada kerusakan sel fase akut penyakit misalnya
*> 20 x pada virus hepatitis akut, trauma otot, post operasi, kerusakan
hati kgrena obat.
* 10-20 x pada infark miokard akut, mononukleosis infeksiosa dan cirrho-
sis kafena alkohol.
*5-10x pada dermatomyositis dan cirrhosis hepatis kronik
*2-5x pada anemia hemolitik, metastase Ca hepatis, pankreatitis akut
dan perlemakan hati.
Glutamic-Pyruvic Transaminase (GPT) atau Alanine Amino Transferase
(aL = ALAT
ALT mengkatalisis kelompok amino dalam siklus Krebs untuk
menghasilkan energi di jaringan. ALT terdapat terutama di sitoplasma sel
hati, dan sedikit di sel ginjal, sel jantung dan otot skelet. Pada kerusakan
sel hati. ALT meninggi ci dalam serum hingga merupakan indikator
kerusakax sel hati. A
Nilai rujukan :7 - 32 U/1
| Tes Gangguan Faal Hati3
Abnormal :*20-50x pada hepatitis virus atau karena obat-
+10-<20 x pada hepatitis kronis, mononucleosis,
kolestasis atau kolesistitis dan pada
penyembuhan hepatitis.
*<10x _ padacirthosis hepatis akut, hepatitis karcna
alkohol.
*1-2x pada infark miokard akut dan kongesti
hepatik. - ;
v
Phosphatase Alkalis atau Alkaline Phosphutase (ALP?
ALP didapatkan di hati, tulang, ginjal, usus dan placenta. Pada or
ang dewasa kadar tinggi terutama di hati, tulang, usus dan di placenta
pada waktu trimester. kehamilan. Ditemukan dug isoenzim yaitu ALP ,
berasal dari hati dan ALP_ berasal dari tulang.
Tajuan tes untuk 1) menéntukan lesi lokal di hati karena obstruksi bilier
karena tumor, batu atau abses;
2) identifikasi penyakit tulang dengan aktivitas
osteoblastik atau respons terhadap pengobatan
dengan vitamin D pada riketsia
Nilai rujukan :30 - 110 U/l
Abnarmal : * meninggi sekali (> 5x) pada obstruksi bilier total, panyakit
Paget, metastase di tulang dan hiperparatiroid
+ meninggi (3-5 x) pada obstruksi bilier akut, cirrhosis aktif,
mononukleosis infeksi-osa, hepatitis virus sebelum biliru-
bin meninggi, osteomalasia dan riketsia.
* Agak meninggi (< 3x), pada hepatitis kronis, kehamilan
awal, penyembuhan fraktur, anak yang sedang tumbuh, vi-
tamin D dosis tinggi, penyakit jantung kongestif.
* menurun pada hipo-fosfatemia, protein dan mangesium
defisiensi, kretin retardasi pertumbuhan, achondroplasi.
Faktor yang berpengaruh :
Meninggi dapat karena antibiotik, alopurinol
Menurun dapat karena azathioprine, propanoiol
Gamma Glutamil Transferase (GGT)
GGT aktif dalam transfer asam amino melalui dinding sel di tubuli
renalis, hati, sel epitel bilier, pankreas, prostat, limfosit, otak dan testis,
Interpretasi Hesil Tes14
‘Tujuan tes untuk 1) mendapatkan gambaran adanya penyakit hepatobilies,
dan gangguan faal hati
2) menentukan diagnosis ikterus obstruktif pada anak
3) membedakan penyakit skelet dan penyakit hati bila
ALP meninggi.
4) memonitor penggunaan alkohol
OQ =6 su/t v
Q =6-250/1
O -8-350/ .
meninggi sekali pada keganasan/metastase di hati, obsttuksi
abiliex pee ie F
+ meninggi pada penyakit hati akut, hepatitis, cirrhosis,
* meninggi sedikit pada penyakit pankreas, penyakit ginjal,
metastase prostat, post operasi, tumor otak, alkoholisme.
Bilirubin
Bilirubin merupakan produk utama katabolisme hemoglobin. Dalam
hal ini terjadi uncojugated bilirubin. Seterusnya di dalam hati akan diubah
menjadi conjugated (direk, post hepatik) bilirubin. Bilirubinemia ditandai
dengan ikterus. Bilirubinemia pada bayi karena uncojugatéd (indirek,
prehepatik) bilirubin yang menumpuk di otak dapat menimbulkan bahaya
yang sukar diperbaiki.
Tujuan tes bilirubin untuk: 1) mengevaluasi fungsi hepatobilier dan
eritropoetik (gangguan hemolitik transfusi
darah);
2) mendifferensial diagnosis ikterus dan me-
monitor progresivitasnya;
3) mendifferensial diagnosisobstruksi bili-er
(bilirubin direk) dan anemia hemolitik (bi-
lirubin indirek) untuk menentukan ayeke
bayi perlu transfusi atau foto terapi karena
meningginya unconjugated bilirubin,
Nilai rujukan: Bilirubin indirek < 0,75 mg/dl
Bilirubin direk < 0,25 mg/dl
Total bilirubin pada bayi 1.0-12.0 mg/dl
Abnormal: + Bilirubin indirek meninggi pada anemia hemolitika, pada
gangguan hati dan defisiensi enzim kongenintal misalnya
Tes Gangguan Faa! Hati
|
1ID
penyakit Gilbert, hemoglobinopati, weaksi transfusi; hepa-
titis, defisionsi G6PD.
* Bilirubin direk meninggi menunjukkan obstruksi bil
hepatitis, cirrhosis. Bila obstruksi menerus maka kedua bi
lirubin meninggi. Pada kerusakan hati kronis, bilirubin direk
kembali mendekati normal atau normal, namun bilirubin
indirek tetap tinggi. Pada bayi, bilirubin total yang
mendekati 18 mg/dl, perlu transfusi ganti darah, \"
Faktor yang berpengaruh: + meninggi : karena steroid, sulfa dan cbat
hepatotoksik
‘+ menurun: karena sinar rhatahari/ultra vio-
let 3
Protein
Untuk menentukan kadar protein total, albumin dan globulin dapat
dilakukan tes kimia, sedang untuk menentukan nilai frakst albumin, alfa,
beta dan gamma globulin dilakukan elektroforesis protein pada pH 8,6.
‘Tujuannya untuk melihat defisiensi protein, penyakit hati, ginjal, gastro
instestinal atau pada keganasan-
Nilai rujukan:
Protein total :66-8.0 g/dl (100%)
Albumin 33-50 g/dl (68-74%)
Alfal globulin :0,1-04g/dl (20-35%)
Alfa2 globulin :05-1,0g/dl (5.4- 10.6%)
Beta globulin :0,7-1,2g/dl_(7.0- 14.0%)
Gamma globulin :0,5-1,6 g/dl (6.0- 18.0%)
Contoh Abnormal
+ meninggi Protein Total: inflamasi kionik mis. arthritis dehidrasi, DM
asidosis multipelmyeloma, makro globuli-
nemia, leukemia monositik.
Albumin : albumin myeloma, dehidrasi
Globulin :Penyakit kollagen, Hodgkin, multipelmyelo-
ma, tuberkulosis, _penyakit otoimun, DM,
inflamasi akut, nephrosis.
* menurun Total protein : gangguan hati, malabsorpsi, malnutrisi, ne~
phrosis toksemia gravidarum, tezbakar, DM,
glomerulo nepritis, shok.
Unterprtesi Hast Tes16
Albumin tpenyakit kolagen, diare, kronik, malnutrisi,
hipertiroid, penyakit ginjal, hati, darah dan
Keganasan, AIDS, malnutrisi
Globulin
= gangguan koaguiasiinfekst, mainuttis, penyae
Kit hati dan ginjal.
ying mesa ee eps clips mots eceoniens
media, INH, Sulfa.
+ menurun : karena pil kontraseptif terutama
a
—— Contoh tes faal hati dapat dilhat pada tabel di bawah ini
‘Tabel 3, Contoh Tes Fal hati
cor C'e35. un A penyabit bepar akut >. pankreattis ut
O 625 un * trauma hepatoseluler “ metastase tumor
" Aiken obsukit
sort | Oo-nun A sepatis virus akobat
O.7-26 un + hepatitis tronishmembaik | 7+ mononukleosis
i choles infesiosa
-sinhoss
soovast | Oesour -conges hepa
O 62sun
a A eats views akut 2 «trauma otot
+ nerosis sel hepar yang skele
meas * pos operas
"Tes Cangguom Fat Mati| Lanjutan Tabel 3
|
i Tes Normal Conteh Abnormal eee
i 7
| ae
| Ac congesti hepar * mniokard infark
* hepatitis kronis aut
re oo “tumor hepar >
AO gg ra {4
‘Atk Phos. | dewasa 30-110 Un | obstruksiblicicholestasis | 7+ metastase Ca
(ale) ‘leh karena tumor ke wlang
anak 30.300 UA ‘ cihosis, hepatitis vires | hiperparatinoid
Bilzubin | Toul (101 mg/dl | T+ obstruks biter
Direk (D) 0.0.25 mg/at] cholecystitis, eirthosis
4
indirek (9 0-0.75 rei D7 robstniksiekstra hepatit | “anemia hemolitik
| + gangguan ekstra hepati
Protein 5,0- 80 pdt
ahumin 135-50 ¢%4 { +mloutrisi
globulin 30 gidl + penyakit ginjal
dengan abuminur|
Wei 10-14 sekon
| protrombin (PT) [27s penyakit hepar kronis
Interpretasi Hesit TesNilai Biliubin, AS’
18
T, ALT dan ALP dapat dijadikan pedoman
pada penyakit hati akut maupun kronik Seperti tampak di tabel di
bawah ini:
Tibel 4 Contoh Tes Faalffati pada ikterus dan kelainan-kelainan hepatobitier
Jenis kelainan
Nekrosis akut ~
(leh karena virus,
‘Obat, zat toksik,
payah jantung
‘kongestif akut)
Penyakit hati Kron
(oieh karen
cobolic hepactis,
Girhosis)
Kolestasis
Intrahepatik
Penyakit infitratit
(oleh karena Te,
granuloma, tumor,
amyoid)
Obstrukst duktus
bilars parsiat
(oleh karena batu)
Obstruksi duktus
biliais total
(oleh karen
arsinoma duktus
bitiaris komunis,
batu)
* Direk dan indirek
mungkin T
+ Bilindbinucia (+)
+= Direk dan Indirek.
mungkin T
+ Biirubinuria (+)
+ Direk dan indirek
‘mungkin 7
+ Biirublouria (+)
Biasanya rormal
Biasanya normal
+ Direk T; indirek W
atau sedikit T
= $20: akibat
arsinoma
+ < 10: akibat batu
+ mungkin terjadi
eningkatan tajam
‘akibat batu
tr
biasanya < 300;
AST 3 ALT > 2+
dicurigai akibat
alkohot
Normal atau T ;
Jarang > 500
Normal atau
sedikit T
Normal ateu
secikit T
Normal atau
sedikit 7
Bilirubin (mg/dL) .| AST, ALT (IU/L) | ALP :
Hemotisis + Normal ~ 5 mg/dl] Nonna | Norrai
Gilbert syndrome | + > 85% indirek
+ Birubinuria (-)
Normal~ <3 XN
Normal ~ <3XW
T= 3X Normal
3X Norma!
3X Normal
3X Normal
"Fes Gangguan Foal atiie
Tabel berikutnya menunjukkan nilai Tes Faal Hati pada sirosis
hati akut dan kronik.
Tabel 5. Contoh Tes Faal Hati pada Sirosis hati, Kolangitis, Strosis Kolangitis
Tes Axut Kronik Ketgrangan i
Biirubia direk N i >> Bermakna \
Bhirubla indie | on j tile 1-5x4
AST ALT N = Tidak bermakna
AP N/> > Tidak bermakna
Gat N/> >
T.Kolesterol N/> >
Trigliserida > >
Albumin N >
Globulin N NI>
Laju endap darah | N N/> 4-5x
IgM >. >> + Ee
Seruroplasmin > > 10 = 100 x
Cupper ( CU) > >
Blopsi jarum awas sampel salah] awas sampel salah
antibod! >> >> 1/40 ~ 1/80
mitokondrta
~ 40% lebih akibat penyakit autoimwn yaitu Rematoid artritis, Toiditis Sindrom
Sjogren, Skleroderma
+ Bilirubin direk bernilai prognosis yang dapat dipercaya atau bermakna (Wallach, 1995) i
Interpretasi Hasil Tes