Artikel Iin Anggraeni Sukma (C161015, Rmik)

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 11

SURVEY TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN REKAM

MEDIS DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN (TPPRJ) DI


PUSKESMAS DI PUSKESMAS WILAYAH KOTA MATARAM

Iin Anggraeni Sukma1, Uswatun Hasanah2, Ria Rahmatul Istiqomah3


1,2,3
Program Studi Diploma Tiga Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Politeknik Medica Farma Husada Mataram

Email: iinanggraeni1001@gmail.com, uswatun_nersuh@yahoo.com,


riarahmatulistiqomah88@gmail.com

ABSTRACT

Patients as users of health center services demand services provided in accordance with their
rights, namely quality and comprehensive services. Patients expect officers to provide services that
are in accordance with their interests and expectations, namely human, fast, full of empathy,
friendly, communicative. Patients will assess satisfaction or dissatisfaction after using the services
of the health center in question. This research was conducted at the health center in the Mataram
City area which included: Karang Taliwang Health Center, Dasan Agung Health Center, Tanjung
Karang Health Center, Pagesangan Health Center, Mataram Health Center, and Cakranegara Health
Center.
The purpose of this study is to determine the level of patient satisfaction with medical record
services at the Outpatient Patient Registration Place (TPPRJ) at the Mataram City Health Center.
The type of research used is descriptive research with a quantitative approach and cross sectional
design. The sample in this study amounted to 37 respondents from each health center.
The results showed that the level of patient satisfaction based on the 5 dimensions of health
service quality showed that most respondents expressed satisfaction with the services provided by
medical record officers in particular at the outpatient registration center at the health center in the
city of Mataram. On the Reliability dimension of patients who expressed satisfaction with the value
of 72.1%, Responsiveness with a value of 131%, Empathy with a value of 61.7%, Tangibles with a
value of 65.8%, and on the dimension of Assurance with a value of 75.2%.
The conclusion of this study indicate that there is a need to improve the quality of services at
outpatient registration sites so that it can improve patient satisfaction with medical record services
at outpatient registration centers in Mataram city health centers.

Keywords: Patient Satisfaction, Reability, Responsiveness, Emphaty, Assurance, Tangibles.


1. PENDAHULUAN penilaian dari para pasien sehingga
Rekam medis merupakan berkas dijadikan sebagai suatu bahan evaluasi
yang berisi catatan dan dokumen tentang dan gambaran apakah pelayanan yang
identitas, anamnesis, diagnosis, diberikan telah memenuhi harapan pasien
pengobatan, tindakan dan pelayanan atau belum. Oleh karena itu puskesmas
penunjang yang diberikan kepada pasien berusaha untuk menghasilkan kinerja
selama mendapat pelayanan di unit rawat sebaik mungkin sehingga dapat
inap, rawat jalan, dan gawat darurat serta memuaskan pasien.
catatan yang juga harus dijaga Pasien sebagai pengguna jasa
kerahasiaannya dan merupakan sumber pelayanan puskesmas menuntut
informasi tentang pasien yang datang pelayanan yang diberikan sesuai dengan
berobat ke puskesmas (Ismainar, 2015). haknya, yakni pelayanan yang bermutu
Salah satu instalasi pelayanan kesehatan dan paripurna. Pasien mengharapkan
adalah Pusat Kesehatan Masyarakat petugas memberikan pelayanan yang
(puskesmas) Kabupaten/Kota yang sesuai dengan kepentingan dan harapan
bertanggungjawab menyelenggarakan yaitu manusiawi, cepat, penuh empati,
pembangunan kesehatan di suatu wilayah ramah, komunikatif (Nursalam, 2011).
kerja untuk pelayanan pasien (Kemenkes, Tidak jarang ditemukan pasien yang
2013). mengeluh, merasa tidak puas dengan apa
Pusat Kesehatan Masyarakat yang telah diberikan oleh petugas karena
(Puskesmas) sebagai penyelenggara dianggap kurang baik dan tidak peka
upaya kesehatan tingkat pertama terhadap kebutuhan pasien. Maka bukan
memiliki tanggung jawab dalam hal yang tida mungkin minat pasien
memberikan pelayanan kesehatan kepada untuk menggunakan jasa pelayanan di
seluruh masyarakat yang secara puskesmas tersebut berkurang dan lebih
administratif berdomisili di wilayah memilih pelayan kesehatan yang lain
kerjanya. Dengan adanya puskesmas yang dapat memberikan jaminan
diharapkan masyarakat dapat kepuasan dengan pelayanan yang lebih
memperolehpelayanan kesehatan baik (Herlambang, 2012). Sehingga
bermutu dengan akses termudah dan kepuasan pasien menjadi tuntutan yang
biaya yang terjangkau (Bappenas, 2009). tidak boleh diabaikan jika suatu
Tempat penerimaan pasien rawat puskesmas ingin tetap hidup dan
jalan merupakan unit pelayanan terdepan berkembang (Yamit, 2010).
bagi setiap puskesmas. Pelayanan Westbrook & Reilly (dalam
pendaftaran pasien harus mampu Tjiptono, 2007) berpendapat bahwa
mencakup informasi penting mengenai kepuasan pelanggan merupakan respon
data sosial pasien. Selain itu pemberi emosional terhadap pengalaman-
pelayanan sebaiknya berpenampilan rapi pengalaman berkaitan dengan produk
dan berkomunikasi aktif untuk atau jasa tertentu yang dibeli, gerai ritel,
mendukung pelayanan di puskesmas. atau bahkan pola perilaku (seperti
Tata cara melayani pasien dapat dinilai perilaku berbelanja dan perilaku
baik bilamana dilaksanakan oleh petugas pembeli), serta pasar keseluruhan.
dengan cepat, sikap yang ramah, sopan, Berdasarkan hasil penelitian dari
tertib dan penuh tanggung jawab. Untuk Sudian. T (2007) serta Kuntoro & Istiono
menciptakan dan menjaga mutu (2017) bahwa tingkat kepuasan pasien
pelayanan medis yang disesuaikan diukur dari 5 dimensi mutu, yaitu:
dengan keinginan masyarakat, maka Reliability (kehandalan), Responsiveness
pihak puskesmas perlu suatu umpan baik (cepat tanggap), Assurance (jaminan),
dari masyarakat yaitu tanggapan dan Empathy (empati), dan Tangibles
(berwujud). Sementara penelitian yang untuk itu perlu penambahan tenaga
akan saya lakukan juga diukur dari 5 rekam medis lagi sebanyak 2 orang
dimensi mutu tersebut dan khususnya petugas agar pelayanan yang diberikan
penelitian ini akan dilakukan di beberapa efektif dan untuk menghindari berbagai
Puskesmas di Mataram tepatnya pada keluhan dari pasien.
bagian Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Berdasarkan data di atas mengenai
Jalan (TPPRJ). kepuasan pasien rawat jalan di salah satu
Berdasarkan hasil studi awal yang Puskesmas di Mataram, maka peneliti
dilakukan disalah satu Puskesmas di ingin mendapatkan gambaran yang lebih
Mataram terhadap 5 pasien di tempat luas tentang “Tingkat Kepuasan Pasien
pendaftaran pasien (TPP), mendapatkan Terhadap Pelayanan Rekam Medis Rawat
data bahwa ada pasien mengatakan puas Jalan di Mataram”.
terhadap pelayanan di Puskesmas 2. METODE PENELITIAN
tersebut dikarekanan beberapa faktor, Desain Penelitian
yaitu terpenuhi Empathy (empati) dari Jenis penelitian yang digunakan
petugas Puskesmas karena petugas adalah penelitian deskriptif untuk
mampu memberikan arahan yang baik menggambarkan tingkat kepuasan pasien
kepada pasien dan terpenuhi Tangibles dengan menggunakan pendekatan
(bukti fisik) dari Puskesmas tersebut, kuantitatif serta dengan rancangan cross
karena ruangan TPPRJ bersih dan sectional, dimana pada penelitian ini
nyaman bagi pasien yang berkunjung. dilakukan satu kali pengukuran (Nursalam
Sementara itu, ada juga pasien yang 2008).
mengatakan tidak puas terhadap Tempat dan Waktu Penelitian
pelayanan di Puskesmas tersebut karena Penelitian ini dilakukan di 6
masih kurangnya Reliability (kehandalan) Puskesmas di wilayah kota Mataram yaitu
dari petugas Puskesmas karena kurang Puskesmas Pagesangan, Puskesmas
cepat dalam melayani pasien, masih Tanjung Karang, Puskesmas Mataram,
kurangnya Assurance (jaminan) dari Puskesmas Dasan Agung, Puskesmas
petugas Puskesmas karena tidak Karang Taliwang dan Puskesmas
memberikan pelayanan yang baik atau Cakranegara pada bulan April 2019.
tidak melayani akurangnya Variabel dan Definisi Operasional
Responsiveness (daya tanggap) petugas Variabel dalam penelitian ini adalah
Puskesmas, karena pelayanannya tidak kepuasan pasien terhadap pelayanan
sesuai dengan harapan pasien. rekam medis yang di ukur dengan 5
Hal ini bisa terjadi karena jumlah dimensi kualitas pelayanan yaitu
kunjungan pasien di Puskesmas tersebut reliabilty (kehandalan), responsiveness
pada tanggal 9 November 2018 adalah (daya tanggap), assurance (jaminan),
sebanyak 291 pasien. Sementara petugas empathy (empati), dan tangibles (bukti
TPPRJ yang menangani pasien adalah fisik). Kepuasan pasien merupakan
sebanyak 2 orang petugas rekam medis evaluasi atau tingkat penilaian dari
dan 1 orang petugas di luar bidang rekam seorang penerima layanan kesehatan
medis. Dengan beban petugas yang (pasien) terhadap petugas apakah sesuai
tersebut, didapatkan bahwa sebanyak 1 dengan harapannya atau tidak. Kepuasan
orang petugas menangani 145 pasien. pasien diukur berdasarkan lima dimensi
Berdasarkan standar beban kerja menurut mutu pelayanan, yaitu :
teori WISN (Workload Indikator Of a. Reliability (kehandalan) adalah
Staffing Need) KEPMENKES No 81 kemampuan seorang petugas untuk
(2004), jumlah tenaga rekam medis memberikan pelayanan dengan tepat,
khususnya di bagian TPPRJ tersebut akurat dan memuaskan.
adalah 4 orang tenaga rekam medis,
b. Responsiveness (daya tanggap) adalah Data primer diperoleh melalui
kemampuan petugas untuk wawancara dengan menggunakan
memberikan pelayanan dengan cepat kuesioner yang telah disusun sebelumnya.
tanggap kepada pasien. Teknik pengumpulan data dalam
c. Assurance (jaminan) adalah penelitian ini adalah, sebagai berikut :
kemampuan petugas untuk 1. Meminta izin persetujuan responden :
memberikan pelayanan dengan sopan, 1 menit
bebas dari bahaya atau tidak beresiko, 2. Wawancara status demografi pasien :
dan tidak ada keraguan. 1 menit
d. Empathy (empati) adalah kemampuan 3. Pengisian kuesioner oleh responden :
petugas untuk bisa berkomunikasi 5 menit
dengan baik kepada pasien dan dapat Analisis Data
memenuhi kebutuhan pasien. Analisa data adalah proses mencari
e. Tangibles (bukti fisik) adalah dalam dan menyusun secara sistematis data yang
hal ini dapat berupa saran dan diperoleh dari hasil wawancara, catatan
prasarana termasuk alat yang siap pakai lapangan, dan bahan lain, sehingga dapat
serta penampilan petugas yang mudah dipahami, dan semuanya dapat
menyenangkan. diinformasikan kepada orang lain
Populasi dan Sampel (Sugiyono, 2013). Analisis data yang
Populasi adalah keseluruhan pasien dilakukan adalah analisis univariat yakni
yang datang ke Puskesmas, baik pasien analisis yang dilakukan untuk satu atau
yang datang berobat maupun pasien yang tiap variabel dari hasil penelitian.
hanya datang konsultasi tentang Berdasarkan ditribusi frekuensi analisis
kesehatan. Berdasarkan hasil observasi ini bertujuan untuk menjelaskan atau
awal yang dilakukan pada salah satu mendeskripsikan karakteristik setiap
Puskesmas di Mataram, terdapat 291 variabel penelitian. Analisis data akan
pasien rawat jalan yang terdaftar di digunakana yaitu SPSS (Statistical
Puskesmas tersebut. Package for the Social Sciences).
Sampel ini diambil berdasarkan dua 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
kriteria yaitu kriteria inkulis dan kriteria Hasil Penelitian
eksklusi inklusi. Kriteria inklusi adalah Karakteristik Responden berdasarkan
karakteristik umum dari suatu populasi kelompok tingkat kepuasan pasien di
target yang akan dijadikan subjek Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
penelitian sedangkan kriteria eksklusi di Mataram.
adalah menghilangkan beberapa subjek a. Demografi
yang memenuhi kriteria inklusi dari Data ini menggambarkan
penelitian dikarenakan kriteria dan sebab- karakteristik demografi responden
sebab tertentu (Nursalam, 2003). Sampel berdasarkan umur, jenis kelamin,
dalam penelitian ini adalah 37 pasien di pendidikan dan pekerjaan di Mataram.
masing-masing puskesmas. Tabel 4.1 Karakteristik Demografi
Instrument Penelitian Responden
Instrument penelitian adalah alat- Variabel Karakteristik
alat yang digunakan untuk Demografi
pengumpulan data (Notoatmodjo, 2010). n (%)
Instrument yang digunakan dalam Umur (Tahun) 31.95
penelitian ini dalam bentuk kuesioner ±14.5
dari hasil penelitian dari Wifda Mawaliya 8
(2011) yang terdiri dari 20 pernyataan. Jenis Kelamin
Teknik Pengumpulan Data Laki-laki 87 (39.2)
Perempuan 135 (60.8)
Variabel Karakteristik
Demografi Tabel 4.2 diatas menunjukkan
n (%) bahwa dari 222 responden memberikan
Pendidikan tanggapan yang positif atau menyatakan
SD 22 (9.9) puas terhadap pelayanan rekam medis di
SMP 51 (23.0) tempat pendaftaran pasien rawat jalan
SMA 100 (45.0) yang diberikan oleh petugas rekam medis
Diploma 13 (5.9) di Puskesmas Wilayah Kota Mataram
S1 36 (16.2) tersebut. Sebanyak 63.5% responden yang
Pekerjaan menyatakan puas dan36.5% responden
Pelajar/Mahasiswa 50 (22.5) yang menyatakan cukup puas terhadap
Pegawai Negeri 18 (8.1) pelayanan yang diberikan oleh petugas
Swasta 40 (18.0) rekam medis di Tempat Pendaftaran
Buruh 20 (9.0) Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Wilayah
Pedagang 29 (13.1) Kota Mataram.
Tidak Bekerja 37 (16.7) c. Tingkat Kepuasan Pasien Berdasarkan
Lain-lain 28 (12.6) 5 Dimensi Mutu Pelayanan
Keterangan : Nilai ± adalah nilai mean ± Tingkat kepuasan pasien
SD berdasarkan 5 dimensi mutu pelayanan
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa lebih kesehatan yang meliputi Reability,
banyak responden yang berjenis kelamin Responsivennes, Emphaty, Tangibles, dan
perempuan dibandingkan dengan laki- Assurance untuk menggambarkan mutu
laki, dan dari data demografi umur dapat pelayanan di Puskesmas wilayah kota
dilihat bahwa rata-rata umur responden Mataram tersebut apakah sudah baik atau
yaitu 28 tahun. Pada data demografi tidak.
pendidikan yang pendidikan terbanyak Tabel 4.3 Tingkat Kepuasan Pasien
adalah SMA yaitu sebanyak 45.0% Berdasarkan 5 Dimensi Mutu
responden. Sedangkan pada data Pelayanan
demografi pekerjaan dapat dilihat bahwa Variabel Kepuasan
kebanyakan dari responden yang masih Pasien
sebagai pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak n (%)
25.% responden. Reliability
b. Tingkat Kepuasan Pasien Puas 160 (72.1)
Kepuasan pasien ini Cukup Puas 61 (27.5)
menggambarkan bagaimana tingkat Tidak Puas 1 (0.5)
kepuasan pasien terhadap pelayanan di Responsivennes
Puskesmas tersebut khususnya pada Puas 131 (59.0)
pelayanan rekam medis di tempat Cukup Puas 91 (41.0)
pendaftaran pasien rawat jalan di Emphaty
puskesmas wilayah kota Mataram. Puas 137 (61.7)
Tabel 4.2 Tingkat Kepuasan Pasien di Cukup Puas 85 (38.3)
Tempat Pendaftaran Pasien Rawat Tangibles
Jalan di Puskesmas Wilayah Kota Puas 146 (65.8)
Mataram Cukup Puas 76 (34.2)
Variabel Kepuasan Assurance
Pasien Puas 167 (75.2)
n (%) Cukup Puas 55 (24.8)
Puas 141 (63.5) Tabel 4.3 diatas menunjukkan
Cukup Puas 81 (36.5) bahwa dari 5 dimensi mutu pelayanan,
Total 222 100 rata-rata responden memberikan
tanggapan yang positif atau menyatakan terhadap pelayanan di Tempat
puas terhadap pelayanan rekam medis di Pendaftaran Pasien Rawat Jalan di
tempat pendaftaran pasien rawat jalan Puskesmas Wilayah Kota Mataram.
yang diberikan oleh Puskesmas yang ada Pembahasan
di wilayah kota Mataram tersebut. 1. Tingkat kepuasan pasien terhadap
Sedangkan yang menyatakan tidak puas pelayanan rekam medis di Tempat
terdapat 0.5% responden yaitu pada Pendaftaran Pasien Rawat Jalan (TPPRJ)
dimensi Reliability. di Puskesmas Wilayah Kota Mataram.
d. Tingkat Kepuasan Pasien di Tempat Menurut Kotler (2005), kualitas
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan pelayanan adalah keseluruhan ciri serta
Berdasarkan Puskesmas di Wilayah sifat dari suatu produk atau pelayanan
Kota Mataram. yang berpengaruh pada kemampuannya
Pada tingkat kepuasan pasien di untuk memuaskan kebutuhan yang
tempat pendaftaran pasien rawat jalan dinyatakan atau tersirat. Dengan
berdasarkan puskesmas di wilayah kota demikian, yang dimaksud dengan mutu
Mataram tersebut dapat dilihat bahwa pelayanan kesehatan adalah yang
bagaimana perbandingan pelayanan di menunjukkan pada tingkat kesempurnaan
masing-masing puskesmas. pelayanan kesehatan dalam menimbulkan
Tabel 4.4 Tingkat Kepuasan Pasien rasa puas pada diri setiap pasien.
Berdasarkan Puskesmas di Wilayah Berdasarkan hasil penelitian yang
Kota Mataram telah dilakukan di Puskesmas Wilayah
Variabel Kepuasan Kota Mataram khususnya di Tempat
Pasien Pendaftaran Pasien Rawat Jalan, dapat
Puas Cukup diketahui bahwa secara keseluruhan
puas respon masyarakat yang menggunakan
Puskesmas Karang 67.6 32.4% pelayanan di masing-masing Puskesmas
Taliwang % tersebut menyatakan puas dengan
Puskesmas Dasan 21.6% 78.4% pelayanan yang diberikan di masing-
Agung masing puskesmas bersangkutan, karena
Puskesmas Tanjung 70.3 29.7% responden merasa nyaman dengan
Karang % pelayanan yang diberikan oleh petugas di
Puskesmas 75.7% 24.3% puskesmas tersebut. Selain itu, ada juga
Cakranegara pasien yang menyatakan cukup puas
Puskesmas 81.1 18.9% karena sebagian besar pasien lama
Pagesangan % menunggu pada saat dilayani di loket
Puskesmas Mataram 64.9% 35.1% pendaftaran. Berdasarkan hasil observasi
Tabel 4.4 diatas menunjukkan lama waktu tunggu di loket pendaftaran
bahwa dari masing-masing puskesmas disebabkan oleh beberapa faktor
memiliki keunggulan dan kemampuan diantaranya, sering terjadinya kesalahan
yang berbeda-beda dalam melayani pasien teknis pada aplikasi e-puskesmas yang
khususnya di tempat pendaftaran pasien digunakan untuk mendaftar pasien,
rawat jalan. Hal tersebut dapat dilihat kurangnya petugas rekam medis pada
pada tabel diatas puskesmas yang dapat loket pendaftaran, serta proses pencarian
dikatakan kurang baik pelayanannya berkas rekam medis memerlukan waktu
adalah puskesmas Dasan Agung, cukup lama.
sebanyak 21.6% responden menyatakan Berdasarkan uraian diatas, maka
puas. Sementara itu, puskesmas yang diharapkan kepada masing-masing
dapat dikatakan pelayanannya baik yaitu puskesmas di wilayah kota Mataram
puskesmas Pagesangan, yaitu sebanyak mampu meningkatkan mutu pelayanan
81.1% responden yang menyatakan puas yang diberikan seperti menambah petugas
rekam medis khusus untuk mencari berkas melayani pasien sehingga petugas menjadi
rekam medis agar pelayanan diloket kurang teliti dan tidak tepat waktu dalam
pendaftaran dapat berjalan dengan efektif melayani pasien di tempat pendaftaran
dan tidak ada keluhan dari pasien pasien rawat jalan. Pasien yang
mengenai lama proses pendafataran menyatakan cukup puas yaitu sebanyak
diloket pendaftaran. 27.5%.
2. Tingkat kepuasan pasien berdasarkan 5 Dari uraian diatas maka diharapkan
dimensi mutu pelayanan kesehatan, yaitu puskesmas dapat meningkatkan mutu
Reliability, Responsiveness, Emphaty, pelayanan khususnya pada dimensi
Tangibles, dan Assurance. Reliability sehingga hasilnya dapat
Pelayanan kesehatan akan dirasakan mencapai 100% puas agar pasien merasa
berkualitas oleh para pelanggannya jika nyaman dalam menggunakan pelayanan
penyampaiannya dirasakan melebihi kesehatan di puskesmas terkait.
harapan dan pengguna layanan. Penilaian b. Responsiveness (Cepat Tanggap)
para pengguna jasa pelayanan ditujukan Berdasarkan hasil penelitian yang
kepada penyampaian jasa, kualitas dilakukan di 6 puskesmas di wilayah kota
pelayanan, atau cara penyampaian jasa Mataram khususnya pada dimensi
tersebut kepada para pemakai jasa Responsiveness menunjukkan bahwa
(Muninjaya, 2010). Menurut mayoritas responden menyatakan puas
Parasuraman, Zeithaml dan Berry dalam terhadap pelayanan di puskesmas yaitu
Muninjaya (2010) menganalisis dimensi sebanyak 59.0%, karena petugas mampu
kualitas jasa berdasarkan lima aspek memberikan pelayanan yang sesuai
komponen mutu yaitu Responsiveness dengan harapan pasiennya, serta pasien
(Cepat Tanggap), Reliability dilayani dengan baik oleh petugas. Selain
(Kehandalan), Assurance (Jaminan), itu, ada juga pasien yang menyatakan
Empathy (Empati), Tangible (Bukti Fisik). cukup yaitu sebanyak 41.0% karena
Berikut hasil penelitian yang telah petugas kurang cepat menanggapi setiap
dilakukan di puskesmas wilayah kota keluhan dari pasien.
Mataram berdasarkan pernyataan dari 5 Berdasarkan uraian diatas
dimensi mutu pelayanan : diharapkan masing-masing puskesmas
a. Reliability (Kehandalan) dapat meningkatkan mutu pelayanannya
Berdasarkan hasil penelitian yang sehingga dapat mencapai kategori 100%
dilakukan di 6 puskesmas di wilayah kota puas agar tidak ada pasien yang merasa
Mataram pada dimensi Reliability cukup puas terhadap pelayanan di
menunjukkan bahwa sebagaian besar puskesmas tersebut.
responden menyatakan puas terhadap c. Emphaty (Empati)
pelayanan yang diberikan oleh petugas Berdasarkan hasil penelitian
rekam medis di tempat pendafataran terhadap dimensi Emphaty menunjukkan
pasien rawat jalan yaitu sebanyak 72.1%. bahwa sebagian besar responden
Responden menyatakan puas terhadap menyatakan puas terhadap pelayanan
pelayanan rekam medis khususnya di yang diberikan oleh petugas rekam medis
loket pendaftaran yaitu karena petugas khususnya di loket pendaftaran yaitu
mampu melayani pasien dengan teliti, sebanyak 61.7%. Menurut responden
hati-hati serta tepat waktu, petugas juga bahwa petugas mampu melayani pasien
mampu memberikan informasi yang dengan ramah tamah dan tidak membeda-
akurat mengenai poliklinik yang akan bedakan antara pasien yang satu dengan
dituju oleh pasien. Namun dengan yang lainnya artinya petugas memberikan
banyaknya jumlah pasien yang berobat pelayanan yang sama kepada semua
dalam seharinya menyebabkan beberapa pasiennya, serta petugas di loket
petugas juga cukup kualahan dalam pendaftaran tersebut juga berpenampilan
yang rapi dan menarik. Tetapi ada juga memadai seperti tersedianya ruang tunggu
pasien yang menyatakan cukup puas yaitu yang cukup nyaman dan dilengkapi
sebanyak 38.3% karena dari sekian dengan kursi khusus untuk pasien, dan
banyak pasien yang datang berobat di dilengkapi dengan fasilitas elektronik
puskesmas bersangkutan sehingga yaitu televisi (TV) serta tersedianya
menyebabkan petugas menjadi kurang fasilitas toilet (WC) khusus untuk pasien
ramah dalam melayani pasien. yang mendaftar diloket pendaftaran. Pada
Dari uraian diatas maka diharapkan masing-masing puskesmas juga memiliki
kepada masing-masing puskesmas untuk fasilitas pelayanan yang sama yaitu
selalu meningkatkan mutu pelayanannya seperti aplikasi e-Puskesmas, e-Health
agar mencapai kategori 100% puas. dan p-Care. Namun ada juga beberapa
Khususnya untuk petugas rekam medis di pasien yang merasa cukup puas yaitu
tempat pendaftaran harus selalu bersikap sebanyak 34.2% karena sering terjadinya
ramah kepada pasien agar tidak ada kesalahan teknis pada aplikasi e-
keluhan pasien mengenai hal tersebut. Puskesmas yang digunakan untuk
d. Assurance (Jaminan) mendaftar pasien, sehingga menyebabkan
Hasil penelitian berdasarkan dimensi pelayanan di tempat pendaftaran menjadi
Assurance menunjukkan bahwa sebagian terhambat dan pasien menjadi lama
besar responden menyatakan puas yaitu menunggu pada saat dilayani di tempat
sebanyak 75.2% terhadap pelayanan yang pendaftaran pasien rawat jalan.
diberikan oleh petugas rekam medis Dari uraian diatas maka diharapkan
khususnya di loket pendaftaran karena kepada masing-masing puskesmas
petugas melayani pasien dengan sopan khususnya petugas di loket pendaftaran
dan petugas memiliki pengetahuan serta meningkatkan lagi mutu pelayanan yang
kemampuan yang cukup dalam diberikan kepada pasiennya, agar pasien
memberikan pelayanan kepada pasiennya tetap dapat menggunakan pelayanan
serta informasi-informasi yang diberikan dengan nyaman dan merasa puas terhadap
akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. pelayanan yang diberikan.
Selain itu, ada beberapa pasien yang 3. Tingkat kepuasan pasien terhadap
cukup puas yaitu sebanyak 34.2% karena pelayanan rekam medis di tempat
pasien yang banyak berobat di puskesmas pendaftaran pasien rawat jalan
bersangkutan menyebabkan petugas berdasarkan puskesmas di wilayah kota
menjadi kurang fokus sehingga Mataram.
memberikan informasi yang kurang jelas Pada hasil penelitian yang telah
terhadap pasien. dilakukan di Puskesmas Wilayah Kota
Dari uraian diatas maka diharapkan Mataram mendapatkan hasil bahwa rata-
untuk puskesmas agar dapat rata responden (pasien) yang berobat di
meningkatkan mutu pelayanannya masing-masing puskesmas tersebut
khususnya di bagian tempat pendaftaran menyatakan puas terhadap pelayanan
pasien rawat jalan sehingga tidak ada yang diberikan oleh petugas rekam medis
pasien yang merasa cukup puas atau dapat khususnya di tempat pendaftaran pasien
mencapai kategori 100% puas. rawat jalan, tetapi ada salah satu
e. Tangibles (Bukti Fisik) puskesmas yang bisa dikatakan
Berdasarkan hasil penelitian pelayanannya kurang memuaskan yaitu
terhadap dimensi Tangibles menunjukkan Puskesmas Dasan Agung dikarenakan
bahwa sebagian besar responden pelayanan di puskesmas tersebut masih
menyatakan puas terhadap pelayanan kurang baik menurut pasien, tidak sesuai
yang diberikan oleh petugas rekam medis dengan harapan pasien, dan pasien
yaitu sebanyak 65.8%. Karena masing- menyatakan cukup puas karena pasien
masing puskesmas memiliki fasilitas yang lama menunggu saat pelayanan di
pendaftaran atau petugas tidak cekatan b. Tingkat kepuasan pasien berdasarkan
dalam melayani pasien. Sedangkan di 5 dimensi mutu pelayanan kesehatan
semua Puskesmas yang ada di Kota yang meliputi: Reability,
Mataram tersebut menggunakan fasilitas Responsivennes, Empathy, Tangibles
pelayanan yang sama contohnya, seperti dan Assurance menunjukkan hasil
aplikasi e-Puskesmas untuk mendaftar bahwa mayoritas responden
pasien, p-Care untuk mengecek BPJS dari mengatakan puas terhadap pelayanan
pasien tersebut dan e-Health untuk yang diberikan oleh masing-masing
mendaftar pasien baru serta untuk puskesmas terkait. Pasien merasa puas
membuat nomer rekam medis baru. karena petugas mampu melayani
Kepuasan pasien juga dipengaruhi oleh pasien sesuai dengan harapan pasien.
bukti fisik dari puskesmas atau layanan c. Tingkat kepuasan pasien berdasarkan
kesehatan yang digunakan seperti, belum Puskesmas di Wilayah Kota Mataram
terpenuhinya fasilitas modern seperti menunjukkan bahwa setiap puskesmas
televisi (TV) di ruang tunggu loket memiliki strategi dan kemampuan
pendaftaran serta ruang tunggu di loket masing-masing dalam melayani pasien
pendaftaran masih kurang nyaman bagi sesuai dengan harapan atau keinginan
pasien. pasien.
Berdasarkan uraian diatas, maka 5. DAFTAR PUSTAKA
diharapkan kepada puskesmas yang Aini, Y. dan Andari. E. (2016), “Analisis
pelayanannya masih kurang memuaskan Kulaitas Pelayanan Terhadap
bagi pasien diharapkan untuk dapat Kepuasan Pasien Berobat Di
meningkatkan mutu pelayanannya seperti Puskesmas Pembantu Desa Pasir
mengikuti pelatihan khususnya petugas Utama”, Jurnal Ilmiah Cano
rekam medis agar pelayanan yang Ekonomos. 5.
diberikan dapat memenuhi harapan
pasien. Arikunto, (2006), Prosedur Penelitian
4. KESIMPULAN Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta
Berdasarkan penelitian yang telah : PT. Rineka Cipta.
dilakukan di Puskesmas Wilayah Kota Azwar, Syarifuddin, (1998), Metode
Mataram khususnya di Tempat Penelitian, Yogyakarta : Pustaka
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan dengan Pelajar.
jumlah responden sebanyak 222
responden, maka dapat disimpulkan Bappenas, (2009), Peningkatan Akses
bahwa: Masyarakat Terhadap Kesehatan
a. Pada tingkat kepuasan pasien terhadap yang Berkualitas.
pelayanan rekam medis di Tempat Depkes RI, (1997), Pedoman
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Pengelolaan Rekam Medis Rumah
(TPPRJ) di Puskesmas Wilayah Kota Sakit di Indonesia Revisis I,
Mataram menunjukkan bahwa secara Jakarta: Direktorat Jenderal
keseluruhan respon masyarakat yang Pelayanan Medik Departemen
menggunakan pelayanan di Kesehatan Republik Indonesia.
Puskesmas Wilayah Kota Mataram
tersebut menyatakan puas dengan Effendi. F dan Makhfudli, (2009),
pelayanan yang diberikan di masing- Keperawatan Kesehatan
masing puskesmas bersangkutan, Komunitas : Teori dan Praktek
karena responden merasa nyaman Dalam Keperawatan, Jakarta:
dengan pelayanan yang diberikan oleh Salemba medika.
petugas di puskesmas tersebut.
Gaspersz. V, (2002), Total Quality Provinsi, Kabupaten/Kota Serta
Management, Jakarta : PT. Rumah Sakit.
Gramedia Pustaka Utama.
Keputusan Menteri Kesehatan RI
Herlambang dan Murwani, (2012), Cara No.66/Menkes/II/1987. Pelayanan
Mudah Memahami Manajeman Rawat Jalan; 1987.
Kesehatan dan Rumah Sakit,
Yogyakarta, KDT. Keputusan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara Nomor 63 tahun
Indriwati., 2018. Studi Tingkat 2003 tentang Pedoman Untuk
Pengetahuan Perawat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan
Kelengkapan Pengisian Dokumen Publik Menteri Pendayagunaan
Rekam Medis Rawat Inapdi Apatur Negara.
Puskesmas Janapria Lombok
Tengah, Karya Tulis Ilmiah, Kotler Philip, (2005). Manajemen
Politeknik “Medica Farma Pemasaran, Jilid I dan II, Jakarta :
Husada” Mataram. PT. Indeks.

Ismainar dan Hetty, (2015), Manajemen Kuntoro, W. dan Istiono, W. “Kepuasan


Unit Kerja: Untuk Perekam Medis Pasien Terhadap Kualitas
dan Informatika Kesehatan Ilmu Pelayanan di Tempat Pendaftaran
Kesehatan Masyarakat Pasien Rawat Jalan Puskesmas
Keperawatan dan Kebidanan, Kretek Bantul Yogyakarta”,
Yogyakarta: Deepublish. Jkesvo (Jurnal Kesehatan
Vokasional). 2.
Jacobalis. S, (2003). Manajemen Mutu
Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta: Laela, M., (2009). Pengaruh Pelayanan
Persi. Pendaftaran Pasien Rawat Jalan
Terhadap Kepuasan Pasien di
Kamila, M., 2018. Tinjauan Rumah Sakit Umum Daerah
Ketidaklengkapan Syarat Klaim Wates.
BPJS (Badan Penyelenggara
Mamik (2010). Organisasi dan Manajemen
Jaminan Sosial) di Unit Rawat
Pelayanan Kesehatan dan
Inap Rumah Sakit Patut Patuh
Kebidanan. Surabaya : Prins Media.
Pathu Gerung, Karya Tulis Ilmiah,
Politeknik “Medica Farma Menteri Kesehatan RI. (1999). Nomor
Husada” Mataram. 333/MENKES/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan
Kemenkes. RI, (2013), Riset Kesehatan
Rumah Sakit, Standar Pelayanan
Dasar, Jakarta: Balibang
Rekam Medis Dan Manajemen
Kemenkes RI.
Informasi Kesehatan.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor :
Muninjaya. Gde. AA, (2011), Manajemen
129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Mutu Pelayanan Kesehatan,
Standar Pelayanan Minimal
Jakarta, EGC.
Rumah Sakit.
Nooria. Widoningsih.(2008), Pengaruh
Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Persepsi Kualitas Jasa Pelayanan
Indonesia Nomor:
Terhadap Kepuasan dan Loyalitas
81/MENKES/SK/I/2004 tentang
Pelanggan di RSU Saras Husada
Pedoman Penyusunan
Purworejo, Skripsi (Tidak
Perencanaan Sumber Daya
Diterbitkan)., Fakultas Psikologi.
Manusia Kesehatan di Tingkat
Universitas Muhammadiyah Jenderal Achmad
Surakarta. Yani,Yogyakarta.
Notoatmodjo. S, (2012), Metodologi Sibagariang, (2010), Buku Saku
Penelitian Kesehatan, Jakarta: Metodologi Penelitian Ilmu
Rineka Cipta. Keperawatan, Jakarta: Salemba
Medika.
Sudian, T. (2007), “Hubungan Kepuasan
Nursalam, (2003), Konsep dan Penerapan Pasien Terhadap Mutu Pelayanan
Metodologi Penelitian Ilmu Kesehatan di Rumah Sakit Cut
Keperawatan, Jakarta: Salemba Mutia Kabupaten Aceh Utara”,
Medika. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 15.
Nursalam, (2008), Konsep dan Penerapan Sugiyono, (2013), Metode Penelitian
Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan Pendekatan
Keperawatan, Jakarta : Salemba Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
Medika. Bandung: Alfabeta.
Nursalam, (2011). Manajemen Tanan, L. Et al. (2013). “Analisis Tingkat
Keperawatan Aplikasi dalam Kepuasan Pasien Di Puskesmas
Praktik Keperawatan Profesional, Bara Permai Kota Palopo”. Junal
3rd ed, Jakarta: Salemba Medika. AKK. No. 2, hal. 15-21.
Nursalam, (2013). Metodologi Penelitian Tjipto. F, (2007), Pemasaran Jasa
Ilmu Keperawatan, 3rd ed, Jakarta: (services Marketing), Yogyakarta:
Salemba Medika. Andi.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Tjiptono, (2004), Manajemen Jasa.
Indonesia Nomor: 75 Tahun 2014 Yogyakarta: Andi offset.
tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Weestbrook dan Reilly, (1983), dalam
Tjiptono, Fandy (2005), Brand
Pohan, (2007), Jaminanan Mutu Layanan management and Strategi.
Kesehatan, Buku Kedokteran Penerbit: Andi.
EGC, Jakarta.
Yamit. Z, (2002), Manajemen Kualitas
Rensiner, Et al. (2018). “Analisis Faktor Produk dan Jasa, 1rd ed,
Kualitas Pelayanan Terhadap Yogyakarta: Ekonisia Kampus
Kepuasan Pasien Rawat Jalan Fakultas Ekonomi UII.
RSUD Dr. Achmad Darwis”,
Jurnal Kesehatan Andalas. 7. Yuwono,Trisno dan Silvita. I.S, (2003),
Kamus Lengkap Bahasa
Sabarguna, B. S, (2004), Quality Indonesia, Surabaya Arkola.
Assurance Pelayanan Rumah
Sakit, 2rd edition, Yogyakarta:
Konsorsium Rumah Sakit Islam
Jateng-DIY.
Savirda, L., 2017. Tingkat Kepuasan
Pasien Terhadap Pelayanan
Rekam Medis Rawat Jalan Di
Puskesmas Gamping I Sleman
Yogyakarta, Karya Tulis Ilmiah,
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

You might also like