Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/301747492

Implementasi Algoritma Djikstra pada SMS Gateway Lokasi Wisata Kabupaten


SBD

Conference Paper · October 2014

CITATIONS READS

0 937

2 authors:

Paskalis Andrianus Nani Adri Gabriel Sooai


Universitas Katolik Widya Mandira, Indonesia, Kupang Universitas Katolik Widya Mandira
13 PUBLICATIONS   9 CITATIONS    29 PUBLICATIONS   54 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Virtual Reality View project

Documenting Traditional Staple Food from West Timor View project

All content following this page was uploaded by Paskalis Andrianus Nani on 30 April 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Prosiding – Seminar Nasional Ilmu Komputer 2014 ISBN: 978-602-19406-2-4

Implementasi Algoritma Djikstra pada SMS Gateway


Lokasi Wisata Kabupaten SBD
Paskalis Andrianus Nani

Abstract1— Southwest Sumba district (SBD) as one Perkembangan teknologi informasi


of Indonesia’s district that has a famous tourist sites, memungkinkan penerapan sistem informasi
doesn’t have a source of information about the dengan memasukan informasi keruangan.
distance to tourist sites itself. BPS noted an increase Dengan adanya informasi keruangan maka
number of tourists by 243.33% in 2011, but declined
pencari informasi tidak hanya disuguhi huruf dan
53.33% in 2012. Probably the problem is the
promotion and access to tourist sites. angka akan tetapi visualisasi tempat dimana
Many web-based systems that have been developed informasi tersebut dihasilkan, sebagai contoh
previously could be used as a solution to the problems situs http://maps.google.com yang menyediakan
of digital resources to search the quickest route to layanan pencarian tempat dan rute. Situs ini
tourist sites in the region, but the entire system is very mencoba menyediakan layanan dinamis, dimana
dependent on the internet connection, whereas in NTT pengguna dapat melakukan pencarian rute yang
generally and particularly in SBD hasn’t had harus dilalui untuk sampai ke suatu tujuan.
adequate internet connection for the most of its Namun penggunaannya sangatlah bergantung
people. pada koneksi internet dan device yang digunakan
Existing GSM network can be optimized, with
untuk mengakses situs tersebut.
developing a system with SMS interaction and can be
accessed anytime, anywhere. Therefore, this study Algoritma Djikstra merupakan algoritma
attempts to implement Djikstra Algorithm on SMS yang paling sering digunakan dalam pencarian
Gateway-based system to obtain the fastest route rute terpendek. Banyak peneliti sebelumnya yang
towards the tourist sites at SBD that will help mengkaji tentang algoritma Djikstra dan
travelers and local citizen in finding the quickest route implementasinya pada kasus pencarian rute
to a particular tourist sites which can certainly save tercepat yang dijadikan dasar atau arah penelitian
transport costs and time and also can help SBD in yang akan dilakukan saat ini.
tourism promotion that may increasing own-source Purwananto,dkk [2] pernah melakukan studi
revenue of SBD. perbandingan terhadap waktu eksekusi pada
Keywords — SMS Gateway, Djikstra Algorithm, GIS algoritma Dijkstra, algoritma Floyd, dan
algoritma Two Queues, dimana waktu eksekusi
1. PENDAHULUAN yang diperlukan oleh algoritma Djikstra dan
algoritma Two Queues berbanding quadratic
P encarian rute tercepat saat melakukan
perjalanan merupakan hal yang perlu
dilakukan untuk meringkas perjalanan dan
dengan jumlah node yang diperiksa, sedangkan
untuk algoritma Floyd waktu eksekusinya
menghemat biaya perjalanan. Saat melakukan berbanding cubic dengan pertambahan jumlah
perjalanan ke tempat tujuan sering kali seseorang node dalam jaringan. Dari hasil penelitian
membawa peta sebagai petunjuk jalan. tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja
Penggunaan peta dalam bentuk ini secara visual algoritma Djikstra lebih baik daripada dua
mampu menggambarkan rute yang akan algoritma penghitungan rute terpendek yang
ditempuh dari kota asal ke kota tujuan. lainnya.
Pemakaian peta kertas mempunyai kendala Ada juga penelitian yang dilakukan oleh
secara visual harus dapat mengurutkan rute mana Dewi [3] yang mencoba mengimplementasikan
yang akan ditempuh, salain itu penggunaan peta algoritma Djikstra pada kasus pencarian jalur
jenis ini tidak memungkinkan untuk dapat terpendek di Bali dan menggunakan format file
memberikan suatu saran rute mana yang paling SVG (Scalable Vector Graphics) untuk
efektif yang dapat dilalui [1]. diintegrasikan menjadi sebuah sistem web-base.
Hasil penelitian Dewi menunjukkan bahwa
algoritma Djikstra dapat mencari jalur terpendek
Paskalis Andrianus Nani, Jurusan Teknik Informatika,
dalam waktu yang singkat. Ini terbukti dari
Universitas Katolik Widya Mandira, Jl. Jend. Achmad Yani No.50- beberapa percobaan yang dilakukan dimana
52 Kupang 85225 (paskalisnani@gmail.com).

237
Prosiding – Seminar Nasional Ilmu Komputer 2013 ISBN:XXXX

kisaran waktu yang dibutuhkan adalah 0,034 Berikut ini disajikan diagram tahapan
detik sampai dengan 0,044 detik. penelitian implementasi algoritma Djikstra[9]
Aplikasi pencarian rute terpendek web-base pada aplikasi berbasis sms-gateway.
lainnya adalah yang dikembangkan oleh Pugas,
dkk [4] dengan mengimplementasikan algoritma
Djikstra dan Astar (A*) dimana kesimpulan yang
diperoleh tidak jauh berbeda dengan penelitian
sebelumnya walaupun sistem ini lebih kompleks,
dengan parameter inputan yang lebih beragam.
Sistem web-base yang telah dikembangkan
sebelumnya bisa saja digunakan sebagai solusi
atas permasalahan sumber informasi digital untuk
pencarian rute tercepat menuju lokasi-lokasi
wisata di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya
(SBD), namun seluruh sistem tersebut sangat
bergantung pada koneksi internet, sedangkan di
NTT pada umumnya dan Kabupaten Sumba
Barat Daya khususnya belum memiliki koneksi
internet yang memadai yang dapat diakses oleh
sebagian besar masyarakatnya.
Jaringan GSM yang sudah ada dapat
dioptimalkan untuk solusi terhadap kasus ini Gambar 1. Diagram Tahapan Penelitian
yaitu dengan mengembangkan sebuah sistem
yang interaksinya hanya melalui SMS saja [5,6]. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Oleh karena itu, penelitian ini mencoba Bagian ini akan dijelaskan mengenai proses
mengimplementasikan algoritma Djikstra pada pengumpulan data dan peta digital, digitasi peta,
pencarian rute tercepat menuju lokasi-lokasi pembutan matriks jarak, implementasi algoritma
wisata di Kabupaten Sumba Barat Daya berbasis dan pembuatan basis data serta pengujian fungsi
SMS Gateway. sms dalam sistem yang dikembangkan.
3.1. Pengumpulan Data dan Peta Digital
2. METODE PENELITIAN 3.1.1. Lokasi Wisata
Bagian metode penelitian ini, akan dibagi Lokasi-lokasi wisata yang berhasil
menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu: metode dikumpulkan dari hasil telewicara dengan salah
pengumpulan data, metode rekayasa perangkat seorang pegawai Dinas Pariwisata Kabupaten
lunak dan tahapan penelitian yang masing- Sumba Barat Daya dapat dibagi menjadi tiga
masing bagiannya dijelaskan sebagai berikut: jenis, yaitu wisata alam, wisata kampung adat
2.1. Metode Pengumpulan Data dan wisata upacara adat.
Proses pengumpulan data dilakukan dengan Tabel 1. Potensi Wisata Alam
beberapa cara, yaitu studi kepustakaan, observasi NO NAMA LOKASI
dan wawancara. Hal ini dilakukan untuk 1 Pantai Katewel Kecamatan Loura
2 Pantai Managa Aba Kec Loura
memperoleh data primer yaitu peta digital 3 Pantai Oro Kec Loura
Kabupaten Sumba Barat Daya, lokasi-lokasi 4 Pantai Newa Kec Loura
wisata di wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya 5 Pantai Waikelo Kec Loura
6 Danau Wee Wini Kec Loura
serta teori-teori yang mendukung penelitian ini. 7 Gua Alam Rambe Manu Kec Kodi Utara
8 Danau Wee Kuri Kec Kodi Utara
2.2. Metode Rekayasa Perangkat Lunak 9 Pantai Mandorak Kec Kodi Utara
Metode rekayasa perangkat lunak yang 10 Pantai Karoso Kec Kodi
11 Pantai Bondo Kawango Kec Kodi
digunakan dalam penelitian ini adalah metode 12 Pantai Tosi Kec Kodi
prototype[7][8]. Metode ini dipilih karena 13 Pantai Pero Kec Kodi
14 Pantai Reda Kapal Kec Kodi Bangedo
kesederhanaannya dan dirasa cocok untuk 15 Pantai Wainyapu Kec Kodi Bangedo
digunakan dalam pengembangan sistem ini. 16 Pantai Marapu Kec Kodi Bangedo
17 Pantai Watu Maladong Kec Kodi Bangedo
2.3. Tahapan Penelitian 18 Air Terjun Pabeti Lakera Kec Wewewa Selatan
19 Gua Alam Waikelo Sawah Kec Wewewa Timur
Prosiding – Seminar Nasional Ilmu Komputer 2014 ISBN: 978-602-19406-2-4

3.3. Pembuatan Matriks Jarak


Tabel 2. Potensi Wisata Kampung Adat
NO NAMA LOKASI
Pada tahapan ini dilakukan penghitungan
1 Kampung Mboku Bani Kec Kodi panjang tiap-tiap edge yang terbentuk
2 Kampung Tosi Kec Kodi berdasarkan proses digitasi di atas, baik itu edge
3 Kampung Bongu Kec Kodi
4 Kampung Toda Kec Kodi
yang terbentuk antar simpul maupun antara
5 Kampung Waidimu Kec Kodi Bangedo simpul dan lokasi wisata.
6 Kampung Parona Baroro Kec Kodi Bangedo
7 Kampung Ratenggaro Kec Kodi Bangedo 3.4. Implementasi Algoritma
8 Kampung Wainyapu Kec Kodi Bangedo
9 Kampung Totok Kec Wewewa Selatan Untuk pencarian jalur tercepat digunakan
10 Kampung Bondo Kapumbu Kec Wewewa Selatan algoritma djikstra dengan langkah-langkah
11 Kampung Weeleo Kec Wewewa Timur sebagai berikut (dalam pseudocode) [10]:
12 Kampung Manola Kec Loura procedure Djikstra(input m: matriks, a: simpul awal)
13 Kampung Umbu Koba Kec Loura { Mencari lintasan terpendek dari simpul awal a ke semua
simpul lainnya
Masukan: Matriks ketetanggaan(m) dari graf berbobot G dan
Tabel 3. Potensi Wisata Upacacara Adat simpul awal a
Keluaran: Lintasan terpendek dari a ke semua simpul
NO NAMA LOKASI lainnya
1 Pasola Kec Kodi }
Deklarasi
2 Upacara Wulla Podu Kec Kodi Bangedo s1, s2, ……, sn : integer (tabel integer)
3 Ritual Teda Kec Wewewa Selatan d1, d2, ……, dn : integer (tabel integer)
i, j, k : integer
4 Upcr Penarikan Batu Kubur Kec Wewewa Selatan Algoritma
5 Pacuan Kuda Tradisional Kec Loura { Langkah 0 (inisialisasi) : }
for i ← 1 to n do
si ← 0
di ← mai
3.1.2. Peta Wilayah Kabupaten SBD endfor
{ Langkah 1 : }
Peta wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya sa ← 1 {karena simpul a adalah simpul asal lintasan
terpendek, jadi
yang berhasil dikumpulkan dari situs terpendek}
simpul a sudah pasti terpilih dalam lintasan

maps.google.com adalah sebagai berikut: da ← ~ {tidak ada lintasan terpendek dari a ke a}

{ langkah 2, 3, ……, n-1 : }


for k ← 2 to n-1 do
j ← simpul dengan sj = 0 dan dj minimal
si ← 1 {simpul j sudah terpilih ke dalam lintasan
terpendek}
{ perbarui tabel d }
for semua simpul i dengan si = 0 do
if dj + mji < di then
di ← dj + mji
endif
endfor
endfor

3.5. Pembuatan Basis Data


Basis data yang dibuat merupakan modifikasi
Gambar 2. Peta Pulau Sumba (warna putih: wilayah Kab. dari basis data gammu [11] dengan tambahan
Sumba Barat Daya)
beberapa tabel yaitu Tabel Jarak dan Tabel
3.2. Digitasi Peta Lokasi dengan struktur sebagai berikut:
Proses digitasi ini dilakukan untuk membuat
layer jalan (shape jalan) sehingga diketahui titik-
titik simpul yang nanti akan digunakan dalam
penentuan jalur tercepat. Gambar 4. Struktur Tabel Lokasi

Gambar 5. Struktur Tabel Jarak

Tabel lokasi berfungsi untuk mencatat setiap


lokasi wisata yang berhasil diidentifikasi (dalam
aplikasi akan dianggap sebagai point/titik)
sedangkan tabel jarak berfungsi untuk mencatat
jarak antar lokasi/point terdekat (dalam aplikasi
akan dianggap sebagai edge).
Ket: Biru = Batas Kabupaten; Hijau = Batas Kecamatan; Merah = Shape Jalan (edge)

Gambar 3. Hasil pembuatan layer (shape) jalan

239
Prosiding – Seminar Nasional Ilmu Komputer 2013 ISBN:XXXX

SMS sesuai dengan format yang telah ditentukan


3.6. Pengembangan Aplikasi
maka akan ada balasan SMS yang
Setelah mendigit peta dan mengimplemen- memberitahukan bahwa format SMS yang
tasikan basis data, selanjutnya masuk dalam barusan dikirimkan tidak sesuai dengan format
tahap coding. Proses permintaan informasi rute (isi SMS = “FORMAT SALAH”).
terpendek dengan teknologi sms-gateway yang
akan dikembangkan dapat dilihat pada diagram 3.7.2. Pengujian SMS “LIST”
berikut: Pada pengujian yang kedua, SMS yang
Start
dikirimkan adalah “LIST”. Hasil yang
diharapkan dari pengujian ini adalah
memberitahukan kepada pengirim SMS tentang
Kirim Pesan dengan format:
LIST atau
format SMS yang harus dikirim untuk
INFO*<kodeasal>*<kodetujuan> memperoleh informasi rute tercepat.

Server membaca
sms masuk dan
mengenali format
sms

Ya Format Tidak
Sesuai ?

Kirim informasi Kirim Informasi:


rute terpendek “Format Salah”
Gambar 8. Tampilan SMS balasan yang memberitahukan
format SMS untuk memperoleh informasi rute tercepat
End
Dari hasil pengujian di atas, dapat dilihat
Gambar 6. Prosedur aplikasi sms-gateway bahwa SMS yang dikirim berisi format SMS
3.7. Pengujian Fungsi SMS untuk memperoleh informasi rute tercepat
Pada tahapan ini dilakukan pengiriman SMS menuju lokasi wisata yang diinginkan (isi SMS =
untuk mengecek apakah informasi yang “Format sms info rute: INFO*kodeasal*kodetujuan”).
dikirimkan kembali sesuai dengan permintaan 3.7.3. Pengujian SMS “INFO”
atau tidak. Berikut adalah pengujian-pengujian Pada pengujian yang ketiga, SMS yang
yang dilakukan pada tahapan ini: dikirim adalah “INFO*L001*W003”. Hasil yang
3.7.1. Pengujian Format SMS diharapkan dari pengujian ini adalah informasi
Pada pengujian yang pertama, SMS yang rute tercepat sesuai dengan kode format yang
dikirimkan tidak mengikuti aturan yang telah dikirim.
ditentukan sebelumnya. Hasil yang diharapkan
dari pengujian ini adalah pemberitahuan kepada
pengirim SMS bahwa format SMS yang dikirim
tidak sesuai.

Gambar 9. Tampilan SMS balasan yang memberikan informasi


rute tercepat sesuai format SMS
Dari hasil pengujian di atas, dapat dilihat
Gambar 7. Tampilan SMS balasan yang memberitahukan
bahwa SMS yang dikirim berisi informasi rute
bahwa format SMS yang dikirim oleh pengirim masih salah tercepat dari kota Waitabula menuju pantai Newa
(isi SMS = “Jalur terpendek Waitabula-Pantai
Dari hasil pengujian di atas, dapat dilihat Newa: Tambolaka-Radamata-Karuni-Cabang Desa
bahwa jika pengirim SMS tidak mengirimkan Lololage. Total jarak 7,8 Km”).
Prosiding – Seminar Nasional Ilmu Komputer 2014 ISBN: 978-602-19406-2-4

4. KESIMPULAN [6] Thoyib, 2010, Pelayanan Pelanggan Berbasis SMS Gateway,


Skripsi, Jurusan Teknik Informatika, Universitas Mercu
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka Buana, Jakarta.
dapat disimpulkan bahwa algoritma Djikstra [7] Rosmala, D., Djatmiko, M. D., Julianto, B., 2012, Implementasi
dapat diimplementasikan pada pencarian rute Aplikasi Website E-Commerce Batik Sunda dengan
Menggunakan Protokol Secure Socket Layer (SSL),
tercepat menuju lokasi-lokasi wisata di Jurnal Informatika ITENAS Bandung, Vol. 3, No. 3, hal.
Kabupaten Sumba Barat Daya berbasis SMS- 58-67.
Gateway sehingga dapat membantu wisatawan [8] Mufadhol, 2011, Pemanfaatan Pemrograman Visual untuk
dan warga lokal dalam mencari rute tercepat Aplikasi Sistem Pembagian Warisan Menggunakan
menuju lokasi wisata tertentu yang tentunya Metode Prototype Paradigma pada Sistem Pakar, Jurnal
Transformatika, Vol. 9, No. 1, hal. 37-45, 1693-3656.
dapat menghemat biaya transportasi dan
[9] Santoso, D., Harianto, Ihyaudin, 2012, Pencarian Rute
menghemat waktu perjalanan serta dapat Terpendek Pada Citra Labirin Menggunakan Algoritma
membantu Pemkab Sumba Barat Daya dalam Djikstra Sebagai Pemandu Gerak Micromouse Robot,
promosi pariwisata yang nantinya dapat Jornal of Controls and Network Systems, Vol. 1, No. 2,
http://jurnal.stikom.edu/index.php/jcone/article/download/
mempengaruhi peningkatan PAD Kabupaten 28/19.
tersebut.
[10] Munir, R., 2012, Matematika Diskrit (Revisi Kelima),
Informatika, Bandung.
5. SARAN [11] Suryana, T., 2012, SMS Gateway Kannel Sebagai Sarana
Fitur SMS “LIST” akan memberikan Penunjang Informasi Akademik, Jurnal Ilmiah Komputer
dan Informatika (KOMPUTA), Vol.1, No.2, hal.17-30.
informasi mengenai lokasi-lokasi wisata di
wilayah Kabupaten SBD, namun SMS balasan
yang dikirim akan sangat panjang, mengingat
jumlah lokasi wisata yang sangat beragam. Hal
ini masih membutuhkan perbaikan, karena sms
yang dikirim pasti akan terpotong jika tidak di-
block terlebih dahulu.

Ucapan Terima kasih


Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Direktorat Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Dirjen Dikti Kemdikbud yang telah
memberikan dukungan financial terhadap
penelitian ini melalui skim Penelitian Dosen
Pemula (PDP) Tahun 2014.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Pribadi, F.S., Mulwinda, A., 2010, Pencarian Rute Terpendek
dengan Menggunakan Algoritma Depth First, Breath First
dan Hill Climbing (Study Comparative), Jurnal
Kompetensi Teknik, Vol.2, No.1, hal.57-64.
[2] Purwananto, Y., Purwitasari, D., Wibowo, A.W., 2005,
Implementasi dan Analisis Algoritma Pencarian Rute
Terpendek di Kota Surabaya, Jurnal penelitian dan
Pengembangan TELEKOMUNIKASI, Vol.10, No.2,
hal.94-101.
[3] Dewi, L.J.E., 2010, Pencarian Rute Terpendek Tempat Wisata
Di Bali Dengan Menggunakan Algoritma Djikstra,
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi
(SNATI), ISSN: 1907-5022, hal.D-46−D-49.
[4] Pugas, D.O., Somantri, M., Satoto, K.I., 2011, Pencarian Rute
Terpendek Menggunakan Algoritma Djikstra Dan Astar
(A*) Pada SIG Berbasis Web Untuk Pemetaan Pariwisata
Kota Sawahlunto, Jurnal TRANSMISI, Vol.13, No.1,
hal.27-32.
[5] Wiharto, Y., 2011, Sistem Informasi Akademik Berbasis SMS
Gateway, Jurnal Teknologi dan Informatika
(TEKNOMATIKA), Vol.1, No.1 : http://news.palcomtech.
com/wp-content/uploads/2012/01/YUDIWIHARTO-
TE01012011.pdf

241

View publication stats

You might also like