Kul 01 Pengantar 2021

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 22

PL3222 Perencanaan Perdesaan

Dr. Fikri Zul Fahmi

KK Perencanaan Wilayah dan Perdesaan


SAPPK ITB
fikrizulfahmi@sappk.itb.ac.id

Dosen Pengampu

• Kelas 01
• Dr. Hastu Prabatmodjo
• Dr. Fikri Zul Fahmi
• Kelas 02
• Prof. Djoko S.A. Suroso
• Dr. Adiwan Aritenang
• Kelas 03
• Prof. Djoko S.A. Suroso
• Arini Murwindarti, MSc.
https://ourworldindata.org/urbanization
Issues

• Rural areas are parts of regional systems in Indonesia à specific


problems and solutions
• Aware about urbanization process à planning should guide rural-
urban transformation (at the same time conserving certain
functions):
• Understanding
• Directing, managing, controlling

Course outcome

Students explain:
• Rural problems
• Rural development perspectives and approaches
• Rural characteristics and changes
• Planning for rural areas
Outline (Satuan Acara Perkuliahan)

1. (20/1) Introduction: what and why rural


(development) planning (gabung FZ)
2. (27/1) Rural problems & needs
3. (3/2) Rural development theories and perspectives:
• Urban/industrial growth
• Balanced development, basic needs
• Contemporary approaches (integrated, territorial approach,
empowerment, human centered)
4. (10/2) Rural environment and resources (gabung
DAS)
5. (17 dan 24/2) Rural economy (2 sessions):
• Agricultural production and marketing
6. (3/3) Rural transformation (gabung FZ)

Continued
7. (10/3) Spatial integration (rural-urban interactions)
8. (17/3) Rural institutions (UU Desa) (gabung AM)
9. (24/3) Sustainable rural development/SDGs Desa (kuliah tamu
gabung)
10. (31/3) Rural facilities and infrastructure
• Transportation and communication
• Irrigation
• Health and education
• Water and sanitation
• Energy
11. (7/4) Agropolitan development (gabung AA)
12. (14/4) Penataan ruang kawasan perdesaan/pusat perdesaan
13. (21 dan 28/4) The way ahead
Bacaan
• Arifin, B. 2004. Analisis Ekonomi Pertanian Indonesia. Jakarta: Kompas.
• Breman, J. Dan G. Wiradi. 2004. Masa Cerah dan Masa Suram di
Pedesaan Jawa. Jakarta: LP3ES.
• Chambers, R. 1988. Pembangunan Desa: Mulai dari Belakang. Jakarta:
LP3ES.
• De Janvry, A. 1981. The Agrarian Question and Reformism in Latin
America. Baltimore: The John Hopkins University Press.
• Eicher, C. K. and J.M. Staaz. 1988. Agricultural Development in the Third
World. Baltimore: The John Hopkins University Press.
• Geertz, C. 1983. Involusi Pertanian: Proses Perubahan Ekologi di
Indonesia. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.
• Hanson, G. E. (Ed.). 1981. Agricultural and Rural Development in
Indonesia. Boulder: Westview.
• Hayami, Y and V. Ruttan. 1985. Agricultural Development: An
International Perspective. Baltimore: The Johns Hopkins University Press.

• Hayami, Y. and M. Kikuchi. 1987. Dilema Ekonomi Desa. Yayasan


Obor Indonesia.
• IRE. 2005. Prakarsa Desentralisasi dan Otonomi Desa. Yogyakarta:
IRE Press.
• Ilbery, B. 1998. The Geography of Rural Change. Longman.
• Jha, S.C. 1987. Rural Development in Asia: Issues and Perspectives.
Asian Development Review.
• Kasryno, F. (Ed.). 1984. Prospek Pembangunan Ekonomi Pedesaan
Indonesia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
• Leinbach, T. R. 2004. The Indonesian Rural Economy. Singapore:
ISEAS.
• Manning, C. 1987. Rural Economic Change and Labour Mobility: A
Case Study from West Java. Bulletin of Indonesian Economic Studies,
vol. 23 (3).
• Mosher, A.T. 1974. Menciptakan Struktur Perdesaan Progresif. Jakarta:
Yasaguna.
• Pradhan, P.K. 2003. Manual for Urban Rural Linkage and Rural Development
Analysis. Kirtipur: New Hira Books Enterprise.
• Rahardjo. 1999. Pengantar Sosiologi Pedesaan dan Pertanian. Yogyakarta: UGM
University Press.
• Rigg, J. 2001. More Than the Soil: Rural Change in Southeast Asia. Prentice Hall.
• Rigg, J. & Vandergeest (eds). 2012. Revisiting Rural Places: Pathways to Poverty
and Prosperity in Southeast Asia. NUS Singapore Press.
• Rondinelli, D.A.; and K. Ruddle. 1987. Urbanization and Rural Development.
New York: Praeger.
• Saefullah, H.A.D. 1995. Mobilitas Penduduk dan Modernisasi Desa. Prisma, No.
10: 23-36.
• Suhardjo, A.J. dkk. 2008. Geografi Perdesaan: Sebuah Antologi. Yogyakarta:
Ideas Media
• Tjondronegoro, S. 1999. Sosiologi Agraria. Bandung: Akatiga.

Penilaian

• Tugas kelompok pengganti UTS (2-3 orang) – 40%


• UAS – 45%
• In-class activities – 15%
Online Learning

• Slide perkuliahan, tugas, nilai akan dikomunikasikan melalui


online learning platform
https://edunex.itb.ac.id
• Mahasiswa otomatis masuk ke dalam course pada platform
ini ketika sudah teregistrasi pada SI-X

Kontrak Belajar
• Pada perkuliahan/di kelas:
• Mahasiswa harus datang tepat waktu.
• Presensi mandiri dibuka hingga 7.20 WIB setiap kuliah, kecuali jika
diumumkan tidak demikian.
• Ketika mahasiswa berada di kelas, diasumsikan ybs siap untuk
mengikuti kuliah dengan seksama dan berpartisipasi aktif. Dengan
kata lain, ybs tidak akan tidur, mengobrol, mengerjakan tugas yang
lain, atau mengganggu mahasiswa lain yang serius belajar.
• Mahasiswa tidak diperkenankan keluar masuk secara terus-menerus.
• Jika kuliah dianggap tidak menarik, dipersilahkan meninggalkan kelas.
Jika merasa perlu, diperbolehkan menandatangani daftar hadir
sebelum meninggalkan kelas.
• Mahasiswa diharapkan menyiapkan diri dengan membaca materi
sebelum kuliah.
• ‘Surprise quiz’ diadakan sesekali, pada awal jam kuliah dan dapat
dianggap sebagai kehadiran.
• Makan & minum yang tidak berbau kuat dipersilahkan.
Kontrak Belajar
• Tugas
• Tugas dikumpulkan online melalui e-learning tsb, kecuali diumumkan tidak
demikian
• Tugas yang tidak dikumpulkan tidak tepat waktu tidak akan diterima dan diberikan
nilai nol, kecuali diberikan kebijakan lain yang akan diumumkan per tugas.
• Asistensi pengerjaan tugas dapat dilakukan di luar jam kuliah dengan mekanisme
perjanjian temu terlebih dahulu
• Ujian
• Hanya UAS yang dilaksanakan tertulis, UTS diganti dengan tugas kelompok
• Kecurangan yang dilakukan akan mengakibatkan otomatis nilai akhir E.
• Tidak ada ujian susulan kecuali dengan surat keterangan Rumah Sakit.
Ketidakhadiran pada saat ujian harus dilaporkan maks 7 hari setelah tanggal ujian
• Nilai Akhir
• Semua komponen penilaian dapat diinspeksi mahasiswa dan complaint/appeal
dilakukan kepada Dosen Pengampu dengan tidak menjamin nilai akan berubah
• Mahasiswa yang mendapatkan nilai T harus segera menghubungi dosen; jika tidak
diperhatikan akan otomatis E dan dosen tidak bersedia untuk mengurus secara
manual

Kuliah 1: What and Why Rural


Planning
Switzerland

Lisse, The Netherlands


What

• Rural à non-urban
• Urban:
• Population à high density
• Economy à non-agriculture
• Facilities à urban facilities
• Regions:
• Dichotomous views: rural & urban
• Continuum views: rural ß---------------à urban
US Definition

• The Health Resources and Services Administration of the U.S.


Department of Health and Human Services defines the word "rural" as
encompassing "...all population, housing, and territory not included
within an urban area. Whatever is not urban is considered rural."

OECD
Local units defined as rural if their population density is below 150 inhabitants
per square kilometre (500 inhabitants for Japan and Korea, to account for the
fact that its national population density exceeds 300 inhabitants per square
kilometre).

Predominantly urban —> % population living in rural local units < 15%
Intermediate —> % population living in rural local units between 15-50%
Predominantly rural —> % population living in rural local units > 50%
UU 26/2007 ttg Penataan Ruang
• “Kawasan Perdesaan adalah wilayah yang memiliki kegiatan utama
pertanian, termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan
fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan
jasa pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi”

PP 72 tahun 2005 ttg Pemerintahan Desa

• Desa: kesatuan masyarakat hukum yang memiliki


batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Undang Undang Desa

• Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang


memiliki batas wilayah yang berwenang untuk
mengurus dan mengatur urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul dan atau hak
tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
Negara Kesatuan Republik Indonesia

Badan Pusat Statistik


• Membagi desa urban dan desa rural, berdasarkan:
• Kepadatan penduduk
• Persentase rumah tangga pertanian
• Jumlah dan akses fasilitas perkotaan (jalan, sarana pendidikan, sarana kesehatan
dll)
Terms

• Pedesaan (old form): pe-an, proses mendesakan —> dalam ejaan


bahasa Indonesia baru merupakan kata tidak baku
• Perdesaan: bagian wilayah yang bersifat pedesaan à tidak selalu
terkait dengan administrasi, lebih bersifat fungsional
• Desa: bagian wilayah yg merupakan kesatuan masyarakat hukum à
terkait dengan administrasi

Rural vs Village

• Perdesaan (rural) à konotasi kawasan/bagian wilayah. Dapat


merupakan kumpulan dua desa atau lebih atau irisan wilayah
tertentu
• Desa (village) à konotasi wilayah administrasi, ada pemerintahan.
Dalam desa dapat ditemukan satuan permukiman yang lebih kecil
(dusun, dukuh)
Previous Works
• Tipologi desa:
• Desa swadaya
• Desa swakarya
• Desa swasembada
• Desa Pancasila
• Perencanaan kawasan transmigrasi
• Perencanaan pusat desa/permukiman perdesaan
• Dll
.
Bappenas
Perencanaan Perdesaan

• Bagian dari perencanaan wilayah atau kawasan


tertentu (dapat berupa kumpulan beberapa desa)
• Perencanaan sektoral di perdesaan
• Perencanaan pada lingkup desa:
-Rencana Pembangunan Jangka Menengah (6 tahun)
-Rencana Kerja Pemerintah Desa (1 tahun)

Evolution

Physical (Rural) Holistic (Rural)


Planning Planning

Relativel Well Defined Complex Issues


Issues
Rural Planning and Development Now

• RPJM/RKP Desa —> penggunaan Dana Desa


• Rencana tata ruang kawasan perdesaan
• Various strategies and policies at the national, provincial and local
governments
• Planning for rural areas, incl. backward and isolated areas
• Sectoral planning in rural areas

Rural characteristics

• ‘Rural’ in Less Developed Countries (LDCs) is not similar with ‘rural’ in


Developed Countries
• Characteristics:
• Physical attributes
• Social aspects
• Economic aspects
Rural Functions

• Human habitat
• Location of agricultural activities à food, fibers
• Ecological functions:
• Water
• Soil
• Forest
• Flora & fauna
• Geological structure
• Recreation
• Energy & mineral
• Urban supports

Why rural planning (1)

• Rural à an important spatial element, despite


urbanization
• Rural problems à national concerns:
• Poverty and backwardness
• Rural-urban inequalities
• Internal rural inequalities
• Functions of rural areas:
• Community
• Agricultural production
• Recreation
• Ecological functions
STRUCTURAL CHANGES

Output

Industry & Services

Agriculture

Incomes
Rural Planning

• Addressing rural problems


• Improving rural situation
• Sustaining rural functions

Benefiting urban people too…

You might also like