Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 50

Suseno Hadi

 Pengertian konsep ergonomi


 Identifikasi aspek bahaya ergonomi
 Resiko bahaya ergonomi
 Pengendalian bahaya ergonomi
 Cheklist amatan bahaya ergonomi
 Kesimpulan
 Ergon = Kerja ; Nomos = aturan

Study of the relationship between people and the


furniture, tools, and machinery they use at work.
The
object is to improve work performance by removing
sources of muscular stress and general fatigue: for
example, by presenting data and control panels in

easy-to-view form, making office furniture


comfortable, and creating a generally
pleasant environment
 Hardware –fasilitas, HARDWARE
alat, mesin
 Software –
perangkat lunak, SOFTWARE LIVEWARE ENVIRONM
program, komitment ENT
 Environment –
kondisi lingkungan LIVEWARE
 Liveware –
manusia/pekerja
(Civil Aviation Authority, 2002)
Ergonomics is the scientific study of human work.

Ergonomic principals adapt work to a specific person


by designing tasks & tools or equipment to fit the
individual to prevent injuries to the musculoskeletal
system.
 Pekerjaan yg dikerjakan dan kesesuaian
‘tuntutan’ pekerja;
 Peralatan yg digunakan (ukuran, bentuk,
dan kesesuaian dengan pekerjaan);
 Informasi yg digunakan (bagaimana
dipresentasikan, diaccess, dan
dirubah);
 Kondisi fisik lingkungan (temperature,
humidity, lighting, noise, vibration); and
the social environment (such as
teamwork and supportive management).
 body size and shape;
 fitness and strength;
 posture;
 the senses, especially hearing
vision,
and touch; and
 the stresses and strains on
muscles, joints, nerves
 mental abilities;
 personality;
 knowledge; and
 experience.
 Mengurangi potensi kecelakaan kerja
 Meningkatkan kinerja
 Mengurangi angka kesakitan/absensi
 Mendukung peningkatan
produktivitas kerja
Tujuan : Efisiensi dan kesejahteraan yang berkaitan erat dengan
produktivitas dan kepuasan kerja.
Sasaran : Seluruh tenaga kerja baik sektor formal, informal dan
tradisional.
Pendekatan Ergonomi : Mengacu pada konsep total manusia, mesin dan
lingkungan yang bertujuan agar pekerjaan dalam industri dapat berjalan
secara efisien, selamat dan nyaman.
Caranya adalah menciptakan kondisi optimal bagi antara lain:
pekerja,
 Mengurangi beban kerja.
 Memperbaiki sikap kerja.
 Menyediakan saran psikosensoral pada pemakaian instrumen.
 Mencegah mengungat informasi yang tidak diperlukan.
 Penempatan pekerja pada pekerjaan yang sesuai. 10
Table 7.2 Differences between static and dynamic woxk‘

Sustained muscular contraction Repetitive muscle contraction—


relaxation cycle
2. Reduced muscle blood 8ow Increased muscle blood flow
3. No increase in muscle oxygen consumption Increased muscle oxygen consumption
4. Oxygen-independent energy production Oxygen-dependent enexgy production
‹. Muscle glycogen —› lactate Muscle glycogen —› COC + HCO; muscle
up takes glucose + fatty acids from
blood
Noakes ( 1992).
Table 7.7 Factors affectirig physical work capacity

Age Atmospheric pollution


Body weight Indoor air quality
Gender Ventilation
Alcohol consumption Altitude
Yobacco smoking Noise
Active/non-active Extreme heat or cold
LJestyle
Training/spoxt
Nutritional status
Motivation
 Anatomi
 Biomekanik
 Anthropometri
 Patologi
 Otot
 Tulang
 Syaraf
 Tendon (otot – tulang)
 Ligamen (tulang-tulang)
 Syaraf (informasi ke otak)
 Pembuluh darah (distribusi darah)
 Gerakan
 Postur
 Lama kerja
 Makanan
 Obat-obatan
 Lingkungan kerja
B
 Gangguan kelelahan
 Kesehatan dan kekakuan otot
 Struktur susunan tulang
 Sering pekerja menghadapi desain kondisi pekerjaan yang
tidak ergonomis. Hal ini menyebabkan beberapa kelainan
pada tangan, tungkai, sendi, punggung atau bagian tubuh
lainnya, terutama disebabkan oleh:
 Pengulangan pekerjaan yang menggunakan
peraratan bergetar.
 Peralatan atau tenaga yang membutuhkan
memutar tangan.
 Menggunakan tenaga pada posisi yang tidak tepat.
 Penekanan lebih pada bagian tangan, punggung,
kaki atau sendi.
 Bekerja di luar jangkauan tangan atau di atas kepala.
 Bekerja dengan kecenderungan memakai punggung.
 Mengangkat dan mendorong beban kerja.

18
No Kelainan Gejala Penyebab
1. Bursitis. Nyeri dan bengkak Berlutut, tekukan pada
Pembengkakan bursa antara pada tempat yang siku, gerkan bahu yang
kulit dan tulang atau tendon sakit berulang.
dan tulang.
Bisa dilutut, siku, bahu
2. Carpal tunnel Rasa tertusuk, Pengulangan pekerjaan
syndrome. Penekanan nyeri, kaku pergelangan tangan
syaraf yang dengan menggunakan
melewati pergelangan tangan.
peralatan yang bergetar.

3. Celulitis. Nyeri dan bengkak Menggunakan peralatan


Infeksi telapak tangan karena di telapak tangan tangan, palu.
mencuci berulang
4. Epicondilitis. Nyeri dan bengkak Pengulangan pekerjaan.
Bengkak di daerah dimana di pinggiran luka
tendon dan tulang bersatu . Bila
di siku (tennis elbow)
5. Ganglion. Keras, kecil, Pengulangan gerakan
Kista di selaput sendi atau bengkak tangan.
tendon. sekelilingnya,
Biasanya di punggung, tangan biasanya nyeri
dan tungkai. 19
No Kelainan Gejala Penyebab
6. Osteo arthitis. Kaku dan nyeri tulang Beban lebih dalam jangka
Kerusakan sendi akibat belakang, leher dan sendi lama ar itualng belakang
parut di sendi dan lain. dan sendi lain.
tumbuh tulang.
7. Tendonitis. Nyeri, bengkak, ngilu dan Gerakan pengulangan.
Bengkak di area otot bengkak dari tangan,
dan sendi bersatu. kaki, lengan, susah
digerakkan.
8. Tenosynovitis. Nyeri, bengkak, ngilu, Pengulangan gerakn,
Bengkak tendon atau nyeri hebattangan, susah Mengangkat beban yang
selaputnya. digerakkan. tiba-tiba meningkat atau
pengenalan proses baru.
9. Tenson neck. Nyeri terlokalsir di leher Harus mempertahankan
Bengkak di otot dan atau bahu. posisi tegak.
tendon di leher bahu.
10. Triger finger. Tidak bisa menggerakkan Pengulangan gerakan,
Bengkak di tendon atau jari secara pelan tanpa pegangan terlalu lama,
selaput dari jari rasa nyeri. terlalu keras, terlalu
sering.
20
No Kelainan Gejala
11. Algias Penyakit pada juru ketik, sekretaris, pekerja yang
posturnya membungkuk ke depan, vertebral syndrome
pada pembawa barang, pengantar barang dan
penerjun payung.
12. Osteo articular Scoliosis pada pemain violin dan operator kerja bangku,
deviations bungkuk (kifosis) pada buruh pelabuhan dan pemikul
keranjang, datarnya telapak kaki pada penunggu,
pembuat roti dan pemangkas rambut.
13. Rasa nyeri pada otot Rusaknya tendon avhiles bagi para penari, tendon
dan tendon paada ekstensor panjang bagi para drummer,
tenosyinvitis pada pemoles kaca, pemain piano dan
tukang kayu.
14. Iritasi pada cabang Saraf ulnar bagi para pengemudi kendaraan, tukang
saraf tepi kunci, tukang pandai besi, reparasi arloji, penjilidan
buku, pemotong kaca dan pengendara sepeda.
15. Hernia Nucleus Mengangkat tidak ergonomis
Pulposus/ HNP
16 Low Back Pain Cara kerja tidak ergonomis

17. Repetition Strain


Injury (RSI) Semua rasa nyeri akibat pekerjaan
• Penyebab : bisa bermacam macam, antara lain:
• Angkat barang berat secara salah ( improper lifting )
• Bersin sambil membungkuk
• Gerak kejut pada posisi membungkuk
 Penyebab nyeri punggung bawah sangat bervariasi, antara lain:
 Kebiasaan bersikap buruk (bad posture) yang terakumulasi
selama bertahun-tahun.
 Bodi mekanik yang salah (faulty body mechanic)
 Hidup yang penuh stres (stressfull liVing)
 Kebiasaan bekerja (working habits)
 Berkurangnya kelenturan tubuh (lost of flexibility)
 Kemunduran kemampuan fisik (general lack of physical fitness)
Kecelakaan (accident, traumatic)
 Perbaikan posture dan dataran kerja
 pekerjaan administrasi: mengetik,
arsip, komputer
 Perbaikan cara kerja  pekerjaan
angkat- angkut: pasien, barang
 Perbaikan lingkungan sosial berpotensi
stress: pekerjaan monoton, hubungan
sosial, konflik organisasi
 Perbaikan lingkungan kerja
 Pengaturan waktu kerja: kerja lembur, shift
OSMOND GROUP
OSMOND GROUP
(OSMOND GROUP)
 Awkward postures (e.g., bending, twisting)
 Repetitive motions (e.g., frequent reaching,
lifting, carrying)
 Forceful exertions (e.g., carrying or
lifting heavy loads)
 Pressure points (e.g., grasping [or contact
from] loads, leaning against parts or
surfaces that are hard or have sharp edges)
 Static postures (e.g., maintaining
fixed positions for a long time)
 Beban terlalu berat dan atau terlalu besar.
 Beban diangkat dari lantai dan atau diatas bahu.
 Pekerjaan dilakukan berulang-ulang.
 Pekerjaan memerlukan posisi tubuh yang
tidak natural (awkward postures) seperti
bending or twisting.
 Beban tidak dapat dipegang (gripped) dengan
baik.
 Pekerjaan dilakukan pada permukaan yang
tidak rata, licin atau lantai menurun.
 Pekerjaan dilakukan pada pressure yang
tinggi – sedikit waktu istirahat.
 Risks which could
potentially cause
musculoskeletal injury:
• Force
 Lifting own body weight
plus patient’s weight
• Awkward posture
 Prolonged forward bending
 Twisting
 Holding a position
 Tight or awkward locations
 space restrictions
• Repetition
 Number of transfers per shift
 Number of repositionings per shift
 Helping other staff with their patient
• Duration
 Length of shift
 overtime
Shifts per week
Longevity in profession
1. Transfer from toilet to chair
2. Transfer from chair to toilet
3. Transfer from chair to bed
4. Transfer from bed to chair
5. Transfer from bathtub to chair
6. Weighing patient
7. Lift patient up in bed
8. Reposition patient from side to sidein
9. Reposition patient in chair bed
10. Change absorbent pad
11. Make bed with patient in it
12. Undress patient
13. Feed bed ridden patient
Biomechanical evidence
• Horizontal leverage – a patient is not a box
Difficult to keep the load close because the load is a person
There are varied body sizes & shapes and the “handles”
don’t always stay put
End result – more likely to have greater stresses the
shoulder & spine
• NIOSH recommends for most patient
lifting tasks:
maximum weight limit is 35 pounds under IDEAL
lifting conditions
45

Any activity or situation which makes an


eisGngmedcacondtionworsen
 Educate and train employees about safer
lifting techniques.
 Use assist devices or other
equipment whenever possible.
 Team lifting based on assessment.
 Temperature (20 – 25o C)
 Humidity (40 -60%)
 Lighting (general and local)
 Noise (30 – 50 db)
 Smell (fragrance)
 Musik
 Cara Mengenal Permasalahan Ergonomi
 Morbiditas keluhan yang terkait dengan pekerjaan
 Peristiwa kecelakaan kerja
 Terhentinya pekerjaan karena gangguan mesin atau pekerja
 Pindahnya pekerja ke perusahaan lain ( Turn OVER )
 Absensi sakit pekerja
 Kesulitan pemeliharaan masin atau alat

 Strategi penerapan ergonomi di tempat kerja


 Menjangkau pekerja
 Mengumpulkan informasi untuk mengidentifikasi masalah
 Mempelajari daerah yang diduga terdapat proble

 Kemungkinan pemechan masalah
 Mengumpulkan rekomendasi dari :
 Pekerja yang tepapar
 Pekerja maitenance
 Departemen K3
 Health and Safety Specialis

 Mendorong Perubahan Penting


 Berdasarkan dokumen diajukan ke manajemen

 Informasian ke Pekerja
 Komunikasi dua arah
TERIMA KASIH

You might also like