Professional Documents
Culture Documents
One-CHRP - 0519 - BHRP Lanjut - Part 1
One-CHRP - 0519 - BHRP Lanjut - Part 1
One-CHRP - 0519 - BHRP Lanjut - Part 1
1
Agenda BHRP Lanjut (2 Hari)
Day #1 Day #2
2
Dr. Arry Ekananta, ST, MSi – CHRP, CMDISCA, CHIT, CMP, CCP
Komite Manajemen Risiko, Remunerasi, dan Nominasi
Human Capital & Organizational Development Consultant
Executive & Future Leader Coach
Business Management Lecturer & Advisor
Personal Mastery, Managerial & Leadership Trainer
Enthusiast in: - - -
Appreciative
Inquiry
Pendidikan Sertifikasi
Doktor (DR) Manajemen Bisnis, L1 (Explorer) Points of You®
Sekolah Bisnis IPB – cum laude Certified Coach Practitioner (CCP), Vanaya Coaching International
Magister Sains (MSi), Certified MindMap Practitioner (CMP), Tony Buzan & Prime Education
Ilmu Komputer IPB – cum laude Certified High Impact Training (CHIT), Cicik Resti Consulting (CRC)
Sarjana Teknik (ST), Certified Master DISC Analyst (CMDISCA), IML USA
Teknik Informatika ITB Certified Human Resource Professional (CHRP), Unika Atma Jaya,
Pengalaman Kerja Best Graduate Batch 10
Praktisi SDM & Manajerial Konsultan & Auditor Dosen & Akademisi
PT Pegadaian Persero PT Ananta Auto Andalan 2019-now 2018-now 2017-now 2011-2014 2007-2008
(Pegadaian) (Lexus Mampang Gallery)
Trainer & Fasilitator
2019-now 2016-2017
Komite Head of Operations 2008-2009
Manajemen Risiko,
Remunerasi, dan
Nominasi 2009-2011 2002-2008 2019-now 2018-now 2000-2002
PT Tunas Ridean, Tbk
(Tunas Group) Organisasi One-CHRP IndonesiaCHRP
2011-2015 2017-now 2011-2017
PT Indobara Bahana GM, Human Resources Chairman Vice Chairman
(Indobara) Division Head &
SINTESA Coachnesia IHRI
2017-now ISO Management
2018-now 2018-now 2016-now
Advisor Representative
Member Member Member
Perkenalan
4
Ground Rules...
1 2 3
4 5 6
5
HR Management System
WORKFORCE
Business Career &
Plan & Talent MANAGEMENT
Strategy Management
Employee &
Organization Manpower Recruitment & Training & Performance
Industrial Termination
Design Planning Selection Development Management
Relations
Job
Evaluation
ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT
6
Day #1.1
Competency Management
7
HR Management System
WORKFORCE
Business Career &
Plan & Talent MANAGEMENT
Strategy Management
Employee &
Organization Manpower Recruitment & Training & Performance
Industrial Termination
Design Planning Selection Development Management
Relations
Job
Evaluation
ORGANIZATIONAL DEVELOPMENT
8
Empat Tahapan Pembelajaran*)
3 Tidak Menyadari
Sudah Kompeten
2 Menyadari Tidak menyadari bahwa
Mulai Kompeten sekarang sudah tahu
Menyadari Menyadari bahwa cara melakukan sesuatu
1
Tidak Kompeten sekarang mulai tahu cara bahkan mampu
Mulai menyadari bahwa melakukan sesuatu melakukannya secara
Tidak Menyadari
tidak tahu cara namun masih refleks dan alamiah
Tidak Kompeten
Tidak menyadari bahwa melakukan sesuatu dan membutuhkan daya
tidak tahu cara hal tersebut upaya untuk
melakukan sesuatu mengusiknya melakukannya
*) Learning a New Skill is Easier Said than Done; Noel Burch (1970) 9
Kompetensi
Keterangan: David McClelland adalah profesor psikologi di Universitas Harvard yang merupakan pendiri McBer and Company (bagian dari Hay
Group/Korn Ferry) dan juga memperkenalkan “Need Theory”: Need for Achievement, Need for Affiliation, dan Need for Power 10
Kompetensi dalam Dunia Bisnis (1/2)
Keterangan: Lyle M. Spencer dan Signe M. Spencer (Spencer dan Spencer) melanjutkan karya Boyatzis dalam karya mereka yang berjudul
Competence at Work: Models for Superior Performance (1993) 12
Mendapatkan dan Mengembangkan Kompetensi*)
TERLIHAT
(Kompetensi Dasar) Relatif mudah dan dapat Tentunya seekor KALKUN
= KECAKAPAN diajarkan dapat dilatih untuk
Secara biaya, pelatihan memanjat pohon…
merupakan yang paling efektif
*) Sumber: Competence at Work: Models for Superior Performance; Lyle M. Spencer, Signe M. Spencer (1993) 13
Fenomena GUNUNG ES Kompetensi*)
*) Sumber: Competence at Work: Models for Superior Performance; Lyle M. Spencer, Signe M. Spencer (1993) 14
Keterkaitan Kompetensi dengan Kinerja*)
Hasil
PERILAKU
KOMPETENSI KINERJA
PENTING
*) Sumber: Competence at Work: Models for Superior Performance; Lyle M. Spencer, Signe M. Spencer (1993) 15
Klasifikasi/Model Kompetensi*)
PENGETAHUAN KETERAMPILAN
■ Proses Bisnis Utama, meliputi: ■ Mengacu kepada Proses Bisnis Utama
– Produk/keluaran, yaitu tujuan dari perusahaan/organisasi
dilakukannya proses bisnis terkait ■ Dapat menggunakan Taksonomi Bloom
– Alur kerja proses terkait dalam menentukan proficiency level-nya
– Kebijakan, prosedur, dan dokumen ■ Sebaiknya mengacu kepada standar
internal yang relevan profesi dan etika masing-masing pekerjaan
– Risiko dan pengendalian terkait (misal: Standar Kompetensi Kerja Nasional
– Aplikasi terkait Indonesia – SKKNI, IIA: C-BOK, PMI: PM-
■ Pengetahuan Terkait, yaitu pemahaman BOK, dll)
terhadap suatu topik pengetahuan yang ■ Dapat juga mengacu kepada sertifikasi
menunjang seseorang dalam memahami profesi yang ada (misal: CMA, CISA, QIA,
proses bisnis utama CIA, PMP, CHRP, dll)
17
Kompetensi PERILAKU
18
Kompetensi PERAN
Kompetensi Peran (role competencies) menjabarkan karakter utama dan atribut yang
melekat pada setiap individu sesuai perannya di masing-masing level/layer organisasi
STAFF SUPERVISOR MANAGER DIRECTOR
DEVELOPMENT EKSEKUTOR HANDAL PEMBERI SOLUSI PENYEDIA LAYANAN PEMIMPIN HEBAT YANG
THEME YANG PROAKTIF YANG TERPERCAYA YANG TERINTEGRASI BERWAWASAN GLOBAL
Prinsip pengelolaan Prinsip pengelolaan Prinsip pembelajar Prinsip profesionalisme
bisnis-SDM berimbang layanan dukungan seumur hidup dan keahlian eksekusi
Potensi jejaring global secara efektif dan Pionir dalam Tuntutan standar kelas
dan mendunia efisien pemecahan masalah dunia
CONSIDERATION Visi berdaya pikat dan Layanan dukungan dan perbaikan Kepatuhan dan
menantang terhubung dari ujung berkelanjutan kepatutan terhadap
Tantangan dan stamina ke ujung yang dapat Lingkungan kerja yang aturan-aturan
organisasi jangka diandalkan multi-kultural
panjang
Analytical Thinking Problem Solving, Critical & Conceptual Strategic Thinking &
Highly Effective People Decision Making & Thinking Servant Leadership
KOMPETENSI Goal Setting & Time Creative Thinking Business Acumen Entrepreneurship
PERAN Management Lifelong Learner Team Leadership Business Control & Risk
Conflict Management Communication & Management
Service Excellence Negotiation Skill Leading Change
19
Kompetensi INTI
20
Siklus Pengelolaan Kompetensi
KOMPETENSI FUNGSIONAL
KOMPETENSI PERILAKU
KOMPETENSI PERAN
KAMUS KOMPETENSI
MATRIKS KOMPETENSI
Assessment
Kompetensi
Pemeliharaan Pemenuhan
GAGAL
Kompetensi Kompetensi
LULUS
Pengujian
Kompetensi
21
Kamus Kompetensi
22
Contoh Kompetensi
23
Tingkat Kecakapan (Proficiency Level)
24
Matriks Kompetensi
25
Asesmen dan Strategi Pemenuhan Kompetensi
26
Day #1.2
Recruitment & Selection
27
Kriteria Pencarian Talenta
28
Fakta-fakta Menarik Seputar Employee Attraction
Sumber: Getting The Compensation Right – To Win Talents @ Digitalisation Era; Willis Towers Watson (2019) 29
Kapan Melakukan Strategi: Build-Buy-Borrow-Bounce?
30
Eksekusi Strategi Borrow Melalui Alih Daya (Outsourcing)
31
Eksekusi Strategi Buy & Build Melalui Rekrutmen dan Seleksi
32
Sejumlah Strategi terkait Employer Branding
1 2
33
Membuat Iklan Lowongan yang Unik
URGENTLY REQUIRED
Dibutuhkan posisi AREA MANAGER
A
Attention
Perhatian bagi Para Area Manager
yang Pernah Memegang Minimal 10 Cabang Retail
Harman
Anda ke recruitment@kedaikopiharman.com paling
Action lambat 31 Oktober xxxx.
Kedai Kopi “Harum Nyaman” www.kedaikopiharman.com
34
Fasilitas Pendaftaran Kandidat Secara Online
35
Contoh Merchandise untuk Employer Branding
36
Eksekusi Strategi Buy & Build Melalui Rekrutmen dan Seleksi
37
Psikotes sebagai Bagian dari Placement
38
Contoh Komputerisasi Lembar Jawaban Psikotes
Lembar Jawaban
Komputer (LJK) dapat
digunakan untuk
sejumlah battery test
seperti Intelligence
Structure Test (IST),
PAPI Kostick, DISC-
TEAMS-VALUES,
Management Style
Diagnostic Test
(MSDT)
Dapat memakai OCR
dengan kecepatan 30
ppm (page per
minute)
39
Eksekusi Strategi Buy & Build Melalui Rekrutmen dan Seleksi
40
Day #1.3
Behavioral Event Interview
41
Beragam Teknik Penilaian untuk Para Eksekutif*)
1 Penilaian Kompetensi Individu melalui 1.1 Traditional Interview
Wawancara Tidak terstruktur dan cenderung membuat
Asesor mengajukan pertanyaan-pertanyaan asesi untuk memberi jawaban yang
terbuka lalu meminta asesi memberi diinginkan oleh asesor
jawaban
1.2 Behavioral Event Interview (BEI)
2 Umpan Balik 360o Kinerja di masa depan dapat diprediksi dari
Berasal dari atasan, sejawat, bawahan, kinerja di masa lalu
pelanggan, dan diri yang bersangkutan Diadopsi dari Critical-Incident Interview
untuk diperbandingkan yang disusun oleh Flanagan (1954) dan
Teknik yang umum digunakan: skala Likert dielaborasi oleh Dailey (1971) lalu
atau paired-comparison dipraktekkan oleh Boyatzis (1982)
Dapat subjektif dan mengkonsumsi banyak Metode umum pada Critical Incident: focus
waktu group, wawancara individu, survei, data-
3 Psikotes data kinerja, catatan/buku kerja
Bermanfaat ketika membutuhkan masukan
terkait kapasitas kognitif dan
kecenderungan perilaku
Terkadang hasilnya dikompensasi dengan
pemahaman industri/bisnis, pengalaman,
kepemimpinan, dll.
*) Sumber: Career Development International; Kathleen A. Guinn (1996) 42
Identifying Competencies with Behavioral Event Interviews; David McClelland (1998)
Behavioral Event Interview (BEI)
43
Kata Kunci dalam Behavioral Event Interview (BEI)
Penggunaan BEI:
1 Penyusunan Model atau
Sistem Kompetensi
Pengalaman Nyata
2 Rekrutmen dan Seleksi
3 Promosi dan Rotasi
Kompetensi
4 Pada Assessment Center,
dikombinasikan dengan
metode-metode lainnya
44
Traditional versus Behavioral Event Interview*)
*) Sumber: Competence at Work: Models for Superior Performance; Lyle M. Spencer, Signe M. Spencer (1993) 46
Reliabilitas Beragam Alat Tes
Traditional
Interview (0.19)
47
Penekanan dalam Behavioral Event Interview (BEI)
48
Teknik Bertanya
Inisiatif
Ceritakan kepada kami suatu situasi di mana Anda langsung
mengambil suatu tindakan tanpa menunggu instruksi ketika
Anda melihat adanya sesuatu yang tidak beres sedang
terjadi!
Coba ceritakan kepada kami suatu pendekatan yang pernah
Anda lakukan secara berbeda dari rekan-rekan Anda pada
umumnya dalam menyelesaikan suatu masalah!
Prestasi terbesar apa yang pernah Anda raih dalam satu
tahun terakhir ini?
50
Contoh Pertanyaan Perilaku (2)
51
Contoh Pertanyaan Perilaku (3)
Kerja Sama
Ceritakan kepada kami suatu pengalaman di mana Anda
harus bekerja sama dengan orang yang sulit untuk diajak
bekerja sama!
Coba ceritakan kepada kami suatu situasi di mana banyak
rekan kerja Anda kurang setuju dengan ide/pendapat Anda!
Lalu apa yang Anda lakukan?
Berikan kami suatu contoh di mana Anda terlibat di dalam
proses pengambilan keputusan yang penting! Apa yang
Anda lakukan pada saat itu?
52
Urutan Melakukan Behavioral Event Interview (BEI)
5-10 menit 10-15 menit 45-60 menit total atau 10-15 menit 5-10 menit
15-20 menit/kompetensi
Ucapkan Apa tanggung Jelaskan bahwa Anda Tawarkan apa Jelaskan
terima kasih jawab terakhir, akan bertanya tentang yang asesi ingin mengenai
Uraikan apa pengalaman spesifik tanyakan tahapan
tujuan dan tantangannya, yang pernah dilakukan selanjutnya
rencana apa ukuran oleh asesi dalam Ucapkan
wawancara keberhasilannya pekerjaannya terima kasih
53
Beragam Teknik dalam Behavioral Event Interview (1/2)
54
Contoh Penerapan Critical Incident
55
Beragam Teknik dalam Behavioral Event Interview (2/2)
56
Contoh Jawaban Asesi yang Memenuhi S-T-A-R
57
GRATYO Power Recruitment (GPR): GPR A/B/C
Proactivity: “Siapa yang mau
A/bility B/ehaviour membaca dan menjelaskan VMC
perusahaan ini?”
Berikan Personal Data Short Intruduction. Secara Comprehension: bagi yang angkat
Form untuk diisi dan singkat ucapkan selamat tangan dan dipilih, “Apa artinya
bagikan VMC (Vision- datang, terima kasih, buat Anda dan kenapa?”
Mission-Culture) bidang bisnis, dan posisi Kandidat diminta membuat
perusahaan untuk yang ditawarkan. personal ad singkat berisi
dipelajari kandidat; durasi ± Open Question about VMC. penjelasan tentang dirinya dan
15 menit. Objektif: proactivity dan pencapaian yang paling
comprehension. dibanggakan (≤ 10 vs. > 10).
Lakukan Attitude Test (Tes
Perilaku); durasi ± 15 Candidate’s Personal Ad. “Bila Anda merasa qualified dan
merasa strong candidate setelah
menit. Objektif: lebih mengenal
melihat kandidat-kandidat lain,
Lakukan Aptitude Test; (Tes dan mengingat kandidat. silakan kembali lagi ke ruangan.”
Bakat); durasi ± 30 menit. Break. Objektif: self-
Kelompokkan per bidang yang
screening.
Break; durasi ± 15 menit. dilamar dan minta kandidat
Quickie Sub Group. diskusi sambil berdiri (5 menit)
Objektif: mencari menyiapkan presentasi (1 menit)
chemistry. mengenai apa yang dilakukan bila
menjadi konsultan Anda.
Sumber: Business is FUN!™ 7 Strategi Praktis Lengkap & Sudah Terbukti Berhasi Bangun Bisnis Sukses yang Profitable & AUTO-PILOT; Coach 58
Yohanes G. Pauly (2017)
GRATYO Power Recruitment (GPR): GPR A/B/C
Sumber: Business is FUN!™ 7 Strategi Praktis Lengkap & Sudah Terbukti Berhasi Bangun Bisnis Sukses yang Profitable & AUTO-PILOT; Coach 59
Yohanes G. Pauly (2017)
GRATYO Power Recruitment (GPR): Post GPR
Banyak teknik dan cara praktis untuk mengenal seseorang di dalam sesi
wawancara 1-on-1, salah satunya adalah Truth Serum
Truth Serum tentang Kehidupan Sebelumnya Truth Serum tentang Gaji Sebelumnya
“Boleh ya nanti di diskusi kita, saya catat Sebelum bertanya tentang gaji sebelumnya:
naman-nama penting, di mana bila Anda lulus “Bila nanti Anda lulus ke tahap final,
ke tahap final maka saya akan minta nomor prosedurnya adalah Finance Manager kami
teleponnya juga agar dapat dihubungi untuk akan meminta slip gaji asli terakhir Anda di
reference check mengenai Anda?” perusahaan sebelumnya. Anda OK kan ya?”
Lalu mulai bertanya berdasarkan resumenya. Bila kandidat berkata tidak pakai slip gaji,
“Saat saya menelepon atasan Anda, kira-kira katakan:
apa jawaban atasan Anda jika saya bertanya “Oh tidak masalah, paling tidak ada surat
tentang satu hal yang baik dari Anda?” referensi tentang gaji Anda dari perusahaan
“Menurut Anda, kira-kira apa jawaban atasan sebelumnya.”
Anda, tentang apa dua hal yang harus Lalu mulailah bertanya tentang gaji saat ini
diperbaiki oleh Anda?” maupun ekspektasi mereka.
Sumber: Business is FUN!™ 7 Strategi Praktis Lengkap & Sudah Terbukti Berhasi Bangun Bisnis Sukses yang Profitable & AUTO-PILOT; Coach 60
Yohanes G. Pauly (2017)
Neuroscience in Digital Transformation
Memory
61
Neuro Behavior Profiling Process
DIGITAL BRAIN MAP – People Level
Result
The neuro behavioral process with DIGITAL READINESS MATRIX – Organizational Level
coaching as intervention technology Digital Literacy
Digital Usage
Result
Behavioral psychometry
62
Digital Brain Map Fueled by inspirations, have skills
to create vision, missions, goals
Understand and share
the feelings of another
Availability of
information and
freedom to
Work in cross-functional
communicate
teams that are
empowered to execute
Exploration of
new ideas, ability
to be creative
The willingness to and support
seek and try risk taking
something new
64
Day #1.4
Training Design &
Implementation
65
Indikator Kompetensi
Taksonomi Bloom
KOGNITIF AFEKTIF Benjamin Bloom dan teman-
(Berpikir/ (Bersikap/ temannya selama kurun waktu
Knowing) Feeling) 1948-1953 mencoba
Berorientasi Kognitif Afektif Berorientasi menemukan suatu cara untuk
kemampuan dengan memetakan tingkat berpikir
berpikir perasaan, manusia
Hand
intelektual emosi, Temuan mereka terkenal
yang paling Psikomotorik sistem nilai dengan nama “Taksonomi
sederhana dan sikap Bloom” (1956)
sampai yang Taksonomi Bloom kemudian
kompleks
banyak dipakai secara luas
untuk kegiatan belajar-
PSIKOMOTORIK (Berbuat/Doing) mengajar di dunia, termasuk
Berorientasi keterampilan motorik, berhubungan dengan di Indonesia
anggota badan yang memerlukan koordinasi syaraf dan otot
66
Ranah Kognitif – 6 Tingkatan
6. Evaluating
Ranah Kognitif mengalami revisi pada tahun 2001 oleh
murid Bloom, Anderson dan Krathwohl 6. Create
5. Synthesis
• Memadukan
4. Analysis 5. Evaluate • Mengkomposisi
• Membandingkan • Merencanakan
4. Analyze • Menilai • Memodifikasi
3. Application • Merancang
• Membedakan • Menyeleksi
• Merevisi • Membuat
2. Comprehension 3. Apply • Memilah
• Meranking • Merangkaikan
• Menentukan • Menjelaskan
• Mengapresiasi • Memformulasikan
2. Understand • Menerapkan • Menganalisis
1. Knowledge • Memeriksa • Mengkritik
• Menyimpulkan • Menghitung
• Menguji
1. Remember • Menjelaskan • Menggunakan
• Membuktikan • Memisahkan
• Menyebutkan • Mencocokan
• Membuat diagram
• Mengulangi • Mengelompokkan • Menunjukkan
• Mengidentifikasi • Memberi contoh • Melengkapi
• Mengurutkan • Memetakan • Menyesuaikan
• Menyusun daftar • Menuliskan kembali
• Memberi label
• Menyatakan
67
Ranah Afektif – 5 Tingkatan
68
Ranah Psikomotorik – 5 Tingkatan
69
Contoh Tingkat Kecakapan dan Indikator Kompetensi
NAMA KOMPETENSI Statistik dan Pengolahan Data
Pengolahan data menggunakan metode statistik yang benar sangat berguna dalam
URAIAN proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Pengolahan data yang dimaksud
mencakup penggunaan aplikasi pengolah data, statistik deskriptif dan inferensi, serta
pengujian hipotesis.
DESKRIPSI
LEVEL LEVEL INDIKATOR KOMPETENSI
Belum mampu memahami pentingnya pengolahan data secara statistik untuk proses
1 Buruk pengambilan keputusan yang lebih tepat dan akurat
Mulai memahami pentingnya pengolahan data secara statistik namun belum
2 Kurang menunjukkan pemahaman atas penggunaan metode maupun alat pengolahan data
yang tepat
• Mampu menyebutkan dan menjelaskan hubungan antar variabel menggunakan grafik
sebaran, regresi, dan korelasi
Cukup
3 • Mampu menyebutkan dan menjelaskan karakteristik Distribusi Normal
(K1-K2)
• Mampu menjelaskan konsep null hypotheses dan p-value
• Mampu menyebutkan dan menjelaskan beragam pengujian hipotesis dengan tepat
• Mampu menghitung parameter statistik ‘central measures’ dan ‘dispersion measures’
Baik • Mampu menggunakan Tabel Distribusi Normal
4
(K3)
• Mampu menggunakan aplikasi pengolahan data yang sesuai
Sangat Baik • Mampu menguji hipotesis menggunakan metode pengujian hipotesis yang tepat
5 • Mampu merangkai kesimpulan suatu sebaran data menggunakan pengujian hipotesis
(K4-K6)
70
Exercise 1: Menyusun Kamus Kompetensi
Silabus memuat rancangan kurikulum dari suatu program pelatihan yang akan diberikan
kepada peserta berdasar pendekatan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
A RINGKASAN, mencakup
Latar Belakang
Tujuan
Kompetensi
72
Studi Kasus: Statistik
Walau rumit, memahami dan menarik kesimpulan yang tepat merupakan modal
dasar dalam membaca dan mengintepretasi suatu sebaran data.
Dengan menggunakan statistik, seseorang akan mampu memahami fenomena yang
terdapat pada suatu sebaran data secara baik dan benar dengan menerapkan
statistik deskriptif dan statistik inferensi.
Statistik Deskriptif merupakan cabang Statistik Inferensi merupakan cabang
statistik yang mengorganisir dan statistik yang menggeneralisir
mengintisarikan suatu sebaran data. keseluruhan populasi berdasar hasil
Kajian ini mencakup pemahaman atas: yang didapat dari sebagian populasi
Jenis data (numerik atau atribut) tersebut.
Tabel frekuensi dan diagram Kajian ini mencakup pemahaman atas:
representasi grafis (misal: Central measures (misal: mean,
histogram, scatter plot, pie chart) mode, median)
Dispersion measures (range,
variance, standard deviation)
Distribusi Normal
73
Silabus: Statistik Deskriptif & Inferensi
Statistik Deskriptif
• Peserta mampu mengelompokkan data menggunakan tabel frekuensi (K2)
• Peserta mampu membuat diagram representasi grafis (histogram, scatter plot, pie chart)
KOMPETENSI
(K4)
Statistik Inferensi
• Peserta mampu menghitung parameter statistik ‘central measures’ (average, mode,
median) dan ‘dispersion measures’ (range, variance, standard deviation) (K3)
• Peserta mampu menggunakan Tabel Distribusi Normal (K3)
• Peserta mampu menguji validitas data sebagai Distribusi Normal (K4)
A RINGKASAN 74
Exercise 2: Menyusun Ringkasan Silabus
75
Silabus: Statistik Deskriptif & Inferensi
POKOK & SUB POKOK RANAH
SESI KRITERIA PENILAIAN
BAHASAN K A P
1 Jenis Data Data Membedakan jenis data berdasarkan jenis 4
METODE PEMBELAJARAN
SUMBER
WAKTU
PENGUKURAN
Numerik data numerik (kontinu & diskrit)
Data Atribut Membedakan jenis data berdasarkan jenis 4
data atribut (biner & non-biner)
2 Statistik Tabel Mengelompokkan data menggunakan 2
Deskriptif Frekuensi tabel frekuensi
Diagram Membuat diagram representasi grafis 4
Representasi (histogram, scatter plot, pie chart)
Grafis
3 Statistik Central Menghitung parameter statistik ‘central 3
Inferensi Measures measures’ (average, mode, median)
Dispersion Menghitung parameter statistik ‘dispersion 3
Measures measures’ (range, variance, standard
deviation)
Distribusi Menyebutkan dan menjelaskan 3
Normal karakteristik Distribusi Normal serta
menggunakan tabel Distribusi Normal
Menguji validitas data sebagai Distribusi 4
Normal
77
Beragam Strategi Pembelajaran
78
Silabus: Statistik Deskriptif & Inferensi
POKOK & SUB POKOK RANAH METODE PENGUKU
SESI KRITERIA PENILAIAN WAKTU SUMBER
BAHASAN K A P PEMBELAJARAN RAN
3 Statistik Central Menghitung parameter statistik 3
Inferensi Measures ‘central measures’ (average, mode, 1
median)
Dispersion Menghitung parameter statistik 3
Measures ‘dispersion measures’ (range, 2
variance, standard deviation)
METODE PEMBELAJARAN
PIE APPROACH WAKTU SUMBER
STRATEGI
(P)RACTICAL (I)NSPIRING (E)NJOYABLE
• Modularized Peserta diwajibkan • Peserta diberi pemahaman Peserta dalam bentuk 50 Statistics for
1 Instruction mengunduh dan mengenai average, mode, tim (terdiri dari 3-4 Menit Business and
• Tutorial & Tanya membaca modul median orang) diadu dengan tim Economics
Jawab, Diskusi mengenai ‘central • Peserta diajak diskusi lainnya menyelesaikan (Anderson et al.)
• Simulasi & measures’ mengenai kegunaan dari soal-soal perhitungan p61-85
Permainan parameter tersebut central & dispersion
• Modularized Peserta diwajibkan • Peserta diberi pemahaman measures menggunakan 50 Statistics for
2 Instruction mengunduh dan mengenai range, variance, Microsoft Excel dan menit Business and
• Tutorial & Tanya membaca modul standard deviation disediakan hadiah bagi Economics
Jawab, Diskusi mengenai ‘dispersion • Peserta diajak diskusi tim pemenang (Anderson et al.)
• Simulasi & measures’ mengenai kegunaan dari p93-115
Permainan parameter tersebut
79
Exercise 4: Menyusun Strategi Pembelajaran pada Silabus
80
Beragam Evaluasi Pembelajaran – Tes Tertulis
Uraikan kritik Anda tentang novel Laskar Pelangi
Penelitian yang berusaha (2005) berdasarkan teori strukturalisme murni
menghubungkan antara karya sastra Robert Stanton dalam tiga paragraf!
dengan realitas sosial disarankan Esai
menggunakan teori ...
A. Semantik Pilihan Jawaban
B. Semiotik Ganda Singkat Siapa pembaca naskah
C. Strukturalisme Proklamasi Kemerdekaan RI
D. Strukturalisme genetik pada tanggal 17 Agustus
1945?
82
Kelebihan & Kekurangan Masing-masing Tes Tertulis (2/3)
JENIS DEFINISI KELEBIHAN KEKURANGAN
Tes Tes melengkapi • Relatif mudah dikonstruksi apabila jawabannya • Lebih menekankan kemampuan mengingat
Melengkapi adalah butir soal atau sudah pasti • Relatif sulit dikonstruksi apabila jawabannya tidak
tugas yang • Lebih cocok untuk mengukur kemampuan pasti
jawabannya diisi oleh mengingat fakta dan prinsip sederhana • Tidak dapat mengukur hasil belajar yang kompleks
peserta dengan • Mampu menguij sebagian besar pokok bahasan • Tidak dapat mengukur hasil belajar yang
melengkapi satu kata, dalam waktu relatif singkat mengintegrasikan berbagai konsep dari berbagai
satu frasa, satu angka, • Peserta tes harus mengisi jawaban, bukan sumber ke dalam satu pikiran utama
satu rumus, atau satu memilih jawaban • Tidak cocok mengukur hasil belajar yang
formula mengungkapkan pikiran dalam bentuk tulis sesuai
dengan gaya pikir dan gaya bahasa sendiri
Tes Benar- Tes benar-salah • Sangat baik untuk menguji hasil belajar tentang • Lebih mendorong peserta tes untuk menebak
Salah adalah butir soal atau fakta dan ingatan jawaban, khususnya ketika ia tidak mengetahui
tugas yang berupa • Relatif mudah dikonstruksi, khususnya dalam satu jawabannya
pernyataan yang pokok bahasan tertentu • Ada kecenderungan terlalu menguji kemampuan
jawabannya • Relatif dapat menguji banyak bahan ajar yang aspek ingatan
menggunakan pilihan lebih luas • Ada kecenderungan mendidik berpikir “hitam-
pernyataan benar • Mudah diskor secara langsung atau oleh orang putih” padahal kebanyakan hasil belajar bukanlah
atau salah lain karena sudah ada kunci jawaban sesuatu yang memiliki kebenaran absolut
• Penskoran hasil kerja peserta tes dapat dikerjakan • Tidak dapat mengukur kompetensi yang lebih
secara objektif menekankan pada pendemonstrasian
• Petunjuk cara mengerjakannya mudah dimengerti keterampilan dan pengungkapan sesuatu yang
ekspresif
• Tidak dapat mengukur hasil belajar yang
mengintegrasikan berbagai konsep dari berbagai
sumber ke dalam satu pikiran utama
83
Kelebihan & Kekurangan Masing-masing Tes Tertulis (3/3)
JENIS DEFINISI KELEBIHAN KEKURANGAN
Tes Tes menjodohkan • Sangat baik untuk menguji hasil belajar tentang • Ada kecenderungan terlalu menguji kemampuan
Menjodohkan adalah butir soal atau istilah, definisi, peristiwa, dan penanggalan aspek ingatan
tugas yang • Sangat baik untuk menguji kemampuan • Tidak dapat mengukur kompetensi yang lebih
jawabannya menghubungkan dua hal yang berhubungan menekankan pada pendemonstrasian
dijodohkan dengan • Relatif mudah dikonstruksi khususnya dalam satu keterampilan dan pengungkapan sesuatu yang
seri jawaban pokok bahasan tertentu ekspresif
• Tidak dapat mengukur hasil belajar yang
mengintegrasikan berbagai konsep dari berbagai
sumber ke dalam satu pikiran utama
• Tidak cocok untuk mengukur hasil belajar yang
mengungkapkan pikiran dalam bentuk tulis sesuai
dengan gaya pikir dan gaya bahasa seseorang
Tes Pilihan Tes pilihan ganda • Dapat menggunakan butir tes yang relatif banyak • Ada kecenderungan hanya menguji kemampuan
Ganda adalah butir soal atau yang mewakili bahan ajar yang lebih luas ingatan domain kognisi
tugas yang • Penskoran hasil kerja peserta dapat dikerjakan • Tidak dapat mengukur kompetensi yang lebih
jawabannya dipilih secara objektif menekankan pada pendemonstrasian
dari alternatif yang • Penskoran hasil kerja peserta dapat dikerjakan keterampilan dan pengungkapan sesuatu yang
lebih dari dua oleh mesin atau orang lain secara objektif karena ekspresif
sudah ada kunci jawaban • Tidak dapat mengukur hasil belajar yang
• Menuntut kecermatan yang tinggi untuk mengintegrasikan berbagai konsep dari berbagai
membedakan jawaban yang paling benar diantara sumber ke dalam satu pikiran utama
jawaban yang benar
• Dapat mengurangi kesempatan menebak karena
pilihannya lebih dari dua
• Tingkat kesulitan dapat dikendalikan dengan
mengubah tingkat homogenitas alternatif
jawaban
84
Beragam Evaluasi Pembelajaran – Tes Alternatif
Karakteristik Tes Tertulis lebih menuntut kemampuan mengingat teori. Tes Alternatif
dapat berfungsi sebagai bukti pencapaian kompetensi yang telah dicapai seseorang dari
proses pembelajaran karena lebih berorientasi pada kehidupan nyata.
Resensi/ Paper/ Partisipasi
Bedah Makalah Bentuk Tes Alternatif dapat
Buku disingkat sebagai 1R9P
Memungkinkan peserta
Praktik Performa Proyek mendemonstrasikan
kemampuannya dalam
menyelesaikan tugas dan
memecahkan masalah
Portofolio Presensi Juga memungkinkan
Proposal peserta mengekspresikan
ilmunya dengan cara
mensimulasikan situasi
yang ditemui di dunia
nyata
Presentasi
85
Silabus: Statistik Deskriptif & Inferensi
POKOK & SUB POKOK RANAH METODE PENGUKU
SESI KRITERIA PENILAIAN WAKTU SUMBER
BAHASAN K A P PEMBELAJARAN RAN
3 Statistik Central Menghitung parameter statistik 3
Inferensi Measures ‘central measures’ (average, mode, 1
median) [silakan mengacu
Dispersion Menghitung parameter statistik 3 pada slide-slide sebelumnya]
Measures ‘dispersion measures’ (range, 2
variance, standard deviation)
PENGUKURAN
TES TERTULIS TES ALTERNATIF
BOBOT DETAIL RANCANGAN SOAL BOBOT DETAIL RANCANGAN SOAL
1 • Presensi (bobot: 3)
• Benar-Salah 5 soal (bobot tiap soal: 2) • Partisipasi aktif (bobot: 3)
50 • Pilihan Ganda 30 soal (bobot tiap soal: 1) 50 • Presentasi tugas kelompok (bobot: 2)
• Esai – Soal Cerita/Studi Kasus 3 soal (bobot soal 1
& 2: 3, soal 3: 4) • Praktik menggunakan aplikasi (bobot: 2)
• Proyek dari pekerjaan sehari-hari (bobot: 40)
2 • Presensi (bobot: 3)
• Benar-Salah 5 soal (bobot tiap soal: 2) • Partisipasi aktif (bobot: 3)
50 • Pilihan Ganda 30 soal (bobot tiap soal: 1) 50 • Presentasi tugas kelompok (bobot: 2)
• Esai – Soal Cerita/Studi Kasus 3 soal (bobot soal 1
& 2: 3, soal 3: 4) • Praktik menggunakan aplikasi (bobot: 2)
• Proyek dari pekerjaan sehari-hari (bobot: 40)
86
Exercise 5: Menyusun Evaluasi Pembelajaran pada Silabus
87
Bagaimana Manusia Mempelajari Sesuatu
Berkat terobosan dalam ilmu kedokteran, kita sekarang dapat mengetahui lebih banyak
mengenai bagaimana otak bekerja ketika sedang mempelajari sesuatu
Encoding
Incoming Sensory Working Long-Term
Information Memory Memory Memory
Retrieval
Forgotten Forgotten
Penyebab kenapa kita lupa:
1 Indera kita kelebihan 2 Working memory kita kelebihan 3 Kita tidak berhasil
beban karena kebanyakan beban; meski canggih namun hanya mengambil informasi yang
informasi dapat memproses 7±2 jenis diperlukan karena tidak
informasi sehingga harus membuang berhasil memanggilnya
yang ada terlebih dahulu
Sumber: Psychological Process of Learning, Donald Ford (2017); Memory Model, Richard Atkinson & Richard Shiffrin (1968) 88
Bagaimana Manusia Mengingat Sesuatu
Semakin sering kita mengulang-ulang sesuatu, semakin mudah bagi kita untuk mengingat
dan menggunakannya saat diperlukan
Rehearsal
Encoding
Incoming Sensory Working Long-Term
Information Memory Memory Memory
Retrieval
Forgotten Forgotten
Faktor-faktor kunci yang memengaruhi kemampuan mengingat:
1 Ketertarikan terhadap subjek 2 Konsentrasi yang dibutuhkan 3 Kebaruan dari suatu kejadian
4 Kesatuan indra: semakin banyak indra yang digunakan, semakin mudah kita mengingat sesuatu
5 Ikatan emosional: kita cenderung mengingat kejadian yang memiliki ikatan emosional
6 Kondisi fisik: kita belajar dengan baik ketika tubuh dalam kondisi segar
Sumber: Psychological Process of Learning, Donald Ford (2017); Memory Model, Richard Atkinson & Richard Shiffrin (1968) 89
Desain Pelatihan Menggunakan Teknik ROPES
90
Rangkuman BHRP Lanjut Day #1
BHRP Lanjut Behavioral Training BHRP Lanjut
Competency Recruitment Event Design &
Day #1 Management & Selection Day #2
Interview Impl.
91