Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Bambang
Jurnal Bambang
…………… 47
ABSTRACT
PT XYZ plans to expand its business. For this reason, the purpose of this research is to analyze
the feasibility of the planned expansion of vannamei shrimp farming in PT XYZ and formulate a
strategy for developing vannamei shrimp cultivation at PT XYZ. This research was conducted at
PT XYZ, located in Padang Hangat Village, Central Kaur District, Kaur Regency, Bengkulu
Province. The analytical methods used were net present value (NPV), internal rate of return (IRR),
benefit-cost ratio, payback period and SWOT analysis tools implemented by examining internal
and external factors. The conclusion in this study was that the planning of land expansion of
vannamei shrimp farming conducted by PT XYZ was feasible, because it would provide a profit
value of Rp. 134,512,309,054.00 with an IRR value of 12.78 percent and a payback period value
of 1.04 year or for 1 year 14 days. The strategy for developing vannamei shrimp farming was to
carry out production management planning to meet demand on time, amount, and quality; carry
out production management planning by implementing CBIB; increase production volume by
utilizing and optimizing existing land; cooperate with the government to find solution of various
obstacles faced; and collaborate with academics to conduct product research and development.
Key words: Feasibility study, strategy of development, vannamei shrimp
tambak full plastik dengan penerapan Akuakultur (FKPA), dan Kepala Seksi
teknologi ultraviolet dan IPAL (Instalasi Perikanan Budidaya Kabupaten Kaur.
Pengolahan Limbah). Data dalam penelitian ini meliputi data
Lokasi usaha budidaya udang vaname ini primer dan sekunder. Data primer diperoleh
terletak di Desa Padang Hangat, Kecamatan melalui wawancara langsung (indepth
Kaur Tengah, Kabupaten Kaur, Provinsi interview) dan pengisian kuesioner oleh
Bengkulu. Usaha budidaya udang vaname responden. Data sekunder diperoleh melalui
oleh PT XYZ mulai dilakukan pada tahun 2014. pencatatan dari berbagai kepustakaan,
Luas lahan yang dimiliki oleh PT XYZ ini publikasi, instansi atau lembaga yang terkait.
seluas 10,6 Ha dan baru 2,4 Ha (enam petak) Analisis data yang digunakan dalam penelitian
yang dimanfaatkan untuk budidaya udang ini adalah analisis kuantitatif dan analisis
vaname sedangkan sisanya masih belum kualitatif. Analisis kuantitatif digunakan untuk
dimanfaatkan. mengetahui kelayakan usaha budidaya udang
Tahun 2018, PT XYZ berencana untuk vaname, tingkat sensitivitas terhadap
melakukan pengembangan usaha dengan kelayakan usaha jika terjadi perubahan
menambah luasan lahan tambak yang akan terhadap produktivitas dan kualitas Pantai
dibudidayakan. Untuk itu, tujuan penelitian ini Barat Bengkulu. Analisis kualitatif digunakan
adalah menganalisis kelayakan dari rencana untuk mengetahui strategi usaha budidaya
perluasan usaha budidaya udang vaname di PT udang vaname agar terus berjalan.
XYZ dan memformulasikan strategi Metode analisis yang digunakan untuk
pengembangan budidaya udang vaname di PT menjawab tujuan pertama yaitu net present
XYZ. value (NPV), internal rate of return (IRR),
nisbah manfaat biaya (benefit-cost ratio), dan
METODE PENELITIAN periode kembali modal (payback period).
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan
metode studi kasus. Penelitian ini dilakukan Net present value (NPV)
pada PT XYZ yang berlokasi di Desa Padang n
bt ct
Hangat, Kecamatan Kaur Tengah, Kabupaten
NPV = 1 i
t 1
t
Gross benefit cost ratio (gross B/C) Periode kembali modal (Payback period)
Metode ini melihat perbandingan antara nilai Payback period dihitung dengan
tunai penerimaan dengan nilai tunai membandingkan antara total biaya dengan
pengeluaran atau biaya. keuntungan (benefit) dalam satu satuan waktu,
n
Bt C t diformulasikan sebagai berikut :
1 i t
I
Gross B/C = t 1
Pp 0 x 1 tahun
C B
n
Ab
1 i
t 1
t
t
t
Keterangan :
Keterangan: Pp : payback period
Gross B/C : net benefit cost ratio I0 : investasi awal
Bt : benefit (penerimaan) tahun t Ab : manfaat yang diperoleh setiap periode
Ct : cost (biaya) pada tahun t Kriteria pengambilan keputusan, jika:
i : tingkat bunga
n : umur ekonomis proyek
1) Nilai Pp < dari umur ekonomis usaha X = rata-rata perubahan NPV/IRR/Net B/C
budidaya udang vaname, maka proyek ratio/ PP
layak untuk dilaksanakan. Y1 = harga jual /biaya produksi/produksi
2) Nilai Pp > dari umur ekonomis usaha setelah terjadi perubahan
budidaya udang vaname maka proyek tidak Y0 = harga jual /biaya produksi/produksi
layak untuk dilaksanakan. sebelum terjadi perubahan
Y = rata-rata perubahan Harga jual /biaya
Analisis Sensitivitas
produksi/produksi
Analisis sensitivitas dilakukan untuk
mengetahui keuntungan perusahaan apabila Kriteria laju kepekaan :
terjadi perubahan terhadap tingkat 1) Jika laju kepekaan >1, maka hasil usaha
perekonomian, seperti perubahan harga dan atau proyek peka berarti sensitif terhadap
kapasitas produksi. Perubahan yang akan perubahan.
dilakukan dalam analisis sensitivitas usaha 2) Jika laju kepekaan <1, maka hasil usaha
budidaya udang vaname adalah : atau proyek tidak peka berarti tidak sensitif
1) Analisis sensitivitas bila terjadi perubahan terhadap perubahan.
pada produksi, akan dihitung berdasarkan Untuk menjawab tujuan penelitian yang
data lapangan mengenai produksi yang kedua menggunakan alat analisis SWOT
sangat berpengaruh terhadap kelayakan dengan mengkaji faktor-faktor internal dan
usaha budidaya udang vaname. eksternal. Faktor internal dalam hal ini adalah
2) Analisis sensitivitas bila (asumsi) terjadi Strength (kekuatan) dan Weakness
perubahan biaya produksi, akan dihitung (kelemahan). Faktor eksternal terdiri dari
berdasarkan data hasil turun lapangan Opportunity (peluang) dan Threat (ancaman).
mengenai kenaikan biaya produksi yang Analisis SWOT digunakan untuk memperoleh
sangat berpengaruh terhadap kelayakan strategi yang diperlukan, dalam hal ini
usaha budidaya udang vaname. pengkajian tentang upaya-upaya yang dapat
Aspek di atas akan dianalisis secara dijadikan solusi alternatif dalam pengelolaan
kuantitatif dan deskriptif. Rumus yang udang vaname di Pantai Barat Bengkulu.
digunakan untuk mencari laju kepekaan adalah
sebagai berikut : HASIL DAN PEMBAHASAN
X1 X 0 Analisis kelayakan finansial dilakukan
x 100%
X terhadap usaha tambak udang vaname di PT
Laju kepekaan =
Y1 Y0 XYZ. Usaha tambak udang vaname dianggap
x 100%
Y layak untuk diusahakan apabila produksi
Keterangan: udang vanamei dapat memberikan keuntungan.
X1 = NPV/IRR/Net B/C ratio/ PP setelah Keuntungan yang diterima tidak hanya berasal
terjadi perubahan. dari tahun tertentu saja, tetapi dari keseluruhan
X0 = NPV/IRR/Net B/C ratio/ PP sebelum umur ekonomis usaha tambak udang vaname.
terjadi perubahan. Udang vaname diasumsikan memiliki umur
ekonomis atau umur produktif untuk pada usahatani udang menghasilkan nilai NPV
berproduksi sampai usia 10 tahun. Produksi usahataninya sebesar Rp134.872.649.572.
udang vaname berkisar antara 90 hari hingga Berdasarkan nilai tersebut, diketahui bahwa
100 hari dari awal menembar benur sampai usaha tambak udang vaname merupakan usaha
panen. tambak yang menguntunngkan dan layak
Hasil perhitungan yang didapat akan untuk diusahakan karena nilai NPV yang
dikalikan dengan compounding factor untuk diperoleh lebih besar dari 0 (NPV > 0).
mengetahui nilai manfaat di masa lampau dan Metode IRR merupakan metode untuk
discount factor untuk mengetahui nilai menilai suatu usaha dilihat dari besarnya suku
manfaat di masa depan yang dapat mengetahui bunga yang akan membuat NPV = 0. Hal ini
usaha tersebut layak atau tidak. Tingkat suku berarti pada tingkat suku bunga tersebut nilai
bunga yang digunakan adalah tingkat suku bersih dari penerimaan usaha tambak udang
bunga untuk skala usaha kecil dan menengah vaname sama dengan besar biaya yang
lembaga keuangan Bank Rakyat Indonesia dikeluarkan. Nilai IRR yang diperoleh untuk
(BRI) sebesar 9,75 %. usaha tambak udang vaname yakni sebesar
Analisis kelayakan finansial dilakukan 12,78 %. Hal ini berarti usaha tambak udang
untuk melihat apakah usaha tambak udang vaname yang diusahakan layak dan
vaname menguntungkan dan layak menguntungkan untuk dikembangkan, karena
dikembangkan pada masa mendatang. nilai IRR yang diperoleh lebih besar dari
Perhitungan analisis kelayakan finansial pada tingkat suku bunga yang berlaku saat ini (IRR
penelitian ini didasarkan pada lima metode > 9,75 %).
yaitu, Net Present Value (NPV), Internal Rate Nilai Gross B/C yang diperoleh untuk
of Return (IRR), Gross B/C, Net B/C, dan usaha tambak udang vaname lebih besar dari
Payback Periode (PP). Hasil kelayakan satu. Nilai Gross B/C pada usaha tambak
finansial usaha tambak udang vaname di PT udang vaname yang diperoleh sebesar 3,16.
XYZ dapat dilihat pada Tabel 1. Nilai Gross B/C yaitu 3,16 menunjukkan
bahwa setiap Rp1,00 biaya yang dikeluarkan
Tabel 1. Analisis kelayakan finansial usaha
menghasilkan penerimaan sebesar Rp3,16.
tambak udang vaname
Usahatani udang Nilai tersebut lebih dari 1 yang berarti bahwa
Kriteria usaha tambak udang vaname di PT XYZ
Hasil Ket
NPV (Rp) 134.872.649.572 Layak menguntungkan dan layak untuk terus
IRR (%) 12,78 Layak dikembangkan.
Gross B/C 3,16 Layak Metode Net B/C yakni perbandingan antara
Net B/C 197,36 Layak
Present Value dari benefit bersih positif
PP (Tahun) 1,04 Layak
terhadap Present Value benefit bersih negatif.
Hasil perhitungan yang diperoleh pada Tabel
Metode Net Present Value (NPV)
11, nilai Net B/C yang diperoleh sebesar
dilakukan untuk mengetahui selisih antara
197,36. Hal tersebut berarti bahwa setiap
penerimaan usaha dengan total pengeluaran
Rp1,00 biaya bersih yang dikeluarkan pada
selama umur proyek. Perhitungan nilai NPV
usaha tambak positif terhadap Present Value
benefit bersih negatif. Hasil perhitungan yang sensitivitas usaha tambak udang vanamei
diperoleh pada Tabel 11, nilai Net B/C yang adalah sebagai berikut :
diperoleh sebesar 197,36. Hal tersebut berarti a. Kenaikan biaya produksi pada usaha
bahwa setiap Rp1,00 biaya bersih yang budidaya tambak udang vaname
dikeluarkan pada usaha tambak udang vanamei dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Asumsi
akan menghasilkan penerimaan bersih sebesar peningkatan biaya produksi pada usaha
Rp197,36. Berdasarkan hal tersebut usaha tambak udang vaname didasarkan pada
tambak udang vaname layak dan tingkat inflasi satu tahun terakhir yakni
menguntungkan untuk diusahakan dengan tahun 2017. Rata-rata tingkat inflasi
nilai (Net B/C >1). terbesar tahun 2017 sebesar 4,37%,
Metode Payback Period (PP) dilakukan sehingga penelitian ini diasumsikan
untuk melihat berapa lama usaha yang adanya kenaikan biaya produksi pada
dijalankan dapat mengembalikan modal atau usaha budidaya tambak udang vaname
investasi yang telah dikeluarkan. Hasil sebesar 4,37 persen.
perhitungan yang diperoleh harus diubah b. Usaha tambak udang vaname pada PT
menjadi satuan waktu (tahun) untuk melihat XYZ masih tergolong baru, namun pada
berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelaksanaannya produksi udang vaname
mengembalikan modal atau investasi yang mengalami penurunan di tahun ke 2
telah dikeluarkan. produksi yakni pada siklus produksi ke 2
Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil (bulan Juni-Agustus 2017) sebesar
perhitungan Payback Period (PP) untuk usaha 60,58%. Oleh sebab itu, penelitian ini
tambak uadang vaname sebesar 1,04. Hal ini diasumsikan adanya penurunan produksi
berarti untuk lamanya masa pengembalian udang vaname sebesar 60,58%.
modal atau investasi pada usaha tambak udang Perhitungan analisis sensitivitas yang
vanamei adalah selama 1 tahun 14 hari. dilakukan berdasarkan adanya perubahan
Perhitungan yang diperoleh menunjukkan terhadap penerimaan, biaya, dan produksi
bahwa masa pengembalian modal atau dalam usaha budidaya udang vaname.
investasi lebih pendek dibandingkan dengan Perubahan tersebut untuk melihat apakah
umur ekonomis usaha tambak udang vaname, usaha tambak udang vaname sensitif terhadap
yakni selama 10 tahun. perubahan yang terjadi. Analisis sensitivitas
Analisis sensitivitas merupakan analisis usaha tambak udang vaname di PT XYZ dapat
yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui dilihat pada Tabel 2. Pada perhitungan analisis
apa yang akan terjadi dengan hasil analisis sensitivitas usaha tambak udang vaname di PT
kelayakan finansial jika terdapat perubahan- XYZ dengan asumsi kenaikan biaya produksi
perubahan pada perhitungan biaya dan tambak udang vaname sebesar 4,37 persen
penerimaan. Perubahan pada analisis berpengaruh terhadap usaha yang dijalankan.
Laju
Perubahan Sebelum Perubahan Sesudah Perubahan Ket.
Kepekaan
Matrik IFE diperoleh dari hasil penilaian Hasil penelitian ini sejalan dengan
bobot dan peringkat. Matrik IFE untuk penelitian Oktiandar (2015) di Kabupaten
kelemahan dapat dilihat pada Tabel 4 yang Bireuen yang menyatakan bahwa keterbatasan
menunjukkan bahwa nilai skor yang paling modal bagi pelaku merupakan kelemahan
tinggi untuk kelemahan terletak pada dengan nilai skor yang paling tinggi dalam
keterbatasan modal yang oleh petambak. pengembangan budidaya tambak .
Hasil identifikasi lingkungan eksternal peringkat. Matrik EFE untuk ancaman dapat
usaha budidaya udang vaname diperoleh 5 dilihat pada Tabel 6.
faktor peluang dan 5 faktor ancaman. Matrik Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai skor
EFE untuk peluang diperoleh dari hasil yang paling tinggi untuk peluang terletak pada
penilaian bobot dan peringkat. Matrik EFE harga udang yang cukup stabil. Harga produk
untuk peluang dapat dilihat pada Tabel 5. yang cukup stabil ini dapat menjadi pemacu
Sedangkan matrik EFE untuk ancaman bagi para pelaku usaha budidaya tambak udang
diperoleh dari hasil penilaian bobot dan untuk terus mengembangkan usahanya.
Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai skor tambak udang di Kabupaten Garut yang
yang cukup tinggi untuk ancaman terletak pada menyatakan bahwa menurunnya daya dukung
adanya serangan penyakit dan penurunan daya lingkungan merupakan ancaman yang nilai
dukung lingkungan. skornya cukup tinggi dalam pengembangan
Hal ini sejalan dengan penelitian Maulina, budidaya tambak udang.
dkk (2012) tentang analisis prospek budidaya
Hasil analisis matriks IFE dan EFE sebesar 2,974. Berdasarkan hasil analisis
menunjukkan bahwa total skor faktor internal tersebut maka posisi perusahaan dapat dilihat
sebesar 3,207 dan total skor faktor eksternal pada Gambar 1.
pembangunan (growth and build). Usaha vertikal dan faktor strategis eksternal di sisi
budidaya udang vaname yang berada pada horizontal. Berdasarkan Gambar 18, diperoleh
posisi pengembangan dan pembangunan empat tipe strategi pengembangan usaha
berpeluang besar untuk terus dikembangkan. budidaya udang vannamei Matrik SWOT
untuk pengembangan usaha budidaya udang
Matriks SWOT merupakan matriks yang vaname dapat dilihat pada Gambar 2.
menempatkan faktor strategis internal di sisi
Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
1. Mutu udang yang dihasilkan baik 1. Penggunaan lahan dan kapasitas
IF dan kontinuitas produk terjamin produksi belum optimal (W1)
(S1) 2. Keterbatasan modal yang dimiliki
E 2. Ketersediaan benih bermutu (S2) oleh petambak (W2) petambak
3. Usaha tambak telah berbadan (W2)
hukum dan memiliki sertifikat 3. Biaya produksi tinggi(W3)
keamanan pangan (S3) 4. Belum optimalnya pelatihan dan
4. Kerjasama yang baik antara pembinaan untuk peningkatan
petambak dengan pemasok, agen, kualitas SDM (W4)
dan pemerintah (S4) 5. Penelitian dan pengembangan
5. Ada informasi mengenai produk belum optimal. Evaluasi
EF
perkembangan teknologi dan cara hanya jika gagal panen (W5)
budidaya yang baik (S5)
E
Peluang (Opportunities) 1. Meningkatkan volume produksi 1. Melakukan perencanaan
1. Pangsa pasar besar (O1) dengan memanfaatkan manajemen produksi untuk
2. Harga udang yang cukup stabil mengoptimalkan lahan yang ada melakukan cara berbudidaya
(O2) (S1, S2, S5, O1, O2, O3, O4) udang yang baik sesuai anjuran
3. Pertumbuhan penduduk dan 2. Mengklasifikasikan tingkatan (W1, W2, W3, O1, O4)
kesadaran masyarakat akan mutu udang vaname sesuai 2. Meningkatkan volume produksi
makanan bergizi (O3) dengan segmen pasar yang akan dengan memberlakukan standar
4. Kebijakan pemerintah yang dituju (S1, S4, O1, O5) mutu produk (W4, (W5, O1, O2,
mendukung pengembangan 3. Melakukan perencanaan O4, O5)
budidaya udang vaname (O4) manajemen produksi yang 3. Bekerjasama untuk mendapatkan
5. Kemajuan teknologi yang terintegrasi untuk memenuhi bantuan permodalan dan kredit
memudahkan pelaku usaha permintaan tepat waktu, jumlah, lunak (W2,W3,O1,O2)
mendapatkan informasi pasar dan mutu (S1,S5,O1,O5)
(O5)
Ancaman (Threats) 1. Bekerjasama dengan pemerintah 1. Bekerjasama dengan pihak ketiga
1. Serangan penyakit (T1) untuk mencari solusi atas untuk mendapatkan tambahan
2. Penurunan daya dukung berbagai kendalan yang dihadapi modal usaha (W1,
lingkungan (T2) (S3,S4,T1,T2,T4) W2, T3)
3. Persyaratan untuk pinjaman 2. Meningkatkan kemampuan dan 2. Menjalin kerjasama untuk
modal usaha budidaya udang keterampilan SDM untuk meningkatkan kualitas SDM
vaname semakin sulit (T3) mengurangi risiko gagal panen (W2, W4, T1, T2, T4)
4. Mulai perdagangan bebas MEA (S4, S5, T1, T2) 3. Bekerjasama dengan pihak
di tahun 2016 (T4) 3. Diferensiasi produk udang yang akademisi untuk melakukan
5. Adanya produk substitusi disesuaikan dengan segmen pasar penelitian dan pengembangan
(udang galah/windu) (T5) yang dituju (S1,S2, S4, T4, T5) produk (W2,W5,T1,T2,T4)
Gambar 2. Matriks SWOT
hasil analisis QSPM, diperoleh prioritas Lima prioritas strategi dalam pengembangan
strategi untuk diimplementasikan dalam usaha budidaya udang vaname dapat dilihat
pengembangan usaha budidaya udang vaname. pada Tabel 8.
Prioritas strategi yang dihasilkan dengan Selain itu, strategi yang juga menjadi
skor tertinggi pertama dan kedua berimplikasi prioritas dalam pengembangan budidaya
pada aspek teknis dalam usaha budidaya udang udang vaname di PT XYZ adalah strategi
vaname. Implikasi penerapan strategi jangka panjang yaitu meningkatkan volume
pengembangan usaha budidaya udang vaname produksi dengan mengoptimalkan
di PT XYZ dalam aspek teknis pemanfaatan lahan yang ada. PT XYZ
adalahmelakukan perencanaan manajemen mempunyai lahan seluas 10,6 ha, namun lahan
produksi untuk memenuhi permintaan tepat yang dimanfaatkan untuk budidaya tambak
waktu, jumlah , dan mutu. Strategi ini udang vaname baru seluas 2,4 ha (enam petak
merupakan strategi jangka pendek. Hal yang tambak). Berdasarkan hasil analisis kelayakan
bisa dilakukan oleh perusahaan dalam upaya finansial, apabila PT XYZ melakukan
memenuhi permintaan tepat waktu, jumlah dan perluasan usaha, hal ini layak untuk dijalankan
mutu produk yaitu dengan meningkatkan karena akan memberikan keuntungan sebesar
penerapan CBIB. Produk perikanan yang telah Rp.134.512.309.054,00 dengan nilai IRR
memenuhi sertifikasi CBIB akan dapat dengan sebesar 12,78 persen dan nilai payback period
mudah diekspor. sebesar 1,04 tahun atau selama 1 tahun 14 hari.
Hasil prioritas strategi pada penelitian ini Perusahaan juga perlu untuk melakukan
juga sejalan dengan hasil penelitian Oktiandar strategi jangka pendek lainnya yaitu menjalin
(2015) tentang strategi pengembangan kerjasama baik itu dengan pemerintah ataupun
budidaya tambak di Kabupaten Bireuen, dengan pihak akademisi untuk mengatasi
Provinsi Aceh. Berdasarkan penelitiannya, berbagai permasalahan yang dihadapinya saat
diperoleh hasil bahwa strategi pengembangan ini, seperti :
budidaya tambak yang paling penting 1. Serangan hama dan penyakit udang.
dilakukan adalah strategi SO yaitu melakukan Penanggulangan terhadap hama dan
percontohan penerapan teknologi budidaya penyakit perlu dilakukan secara serius.
tambak intensif yang sesuai dengan CBIB. Hal-hal yang perlu dilakukan dalam
penanggulangan hama dan penyakit ini