Professional Documents
Culture Documents
Proposal Vaksin
Proposal Vaksin
FAKULTAS FARMASI
JAKARTA
2019
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan bimbinganNya akhirnya kami dapat menyusun makalah ini.
Makalah ini kami susun dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
pengetahuan kami tentang vaksin serta cara untuk mendirikan Industri vaksin
yang baik.
Penulis juga ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada
menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR·································································· i
DAFTAR ISI·············································································ii
BAB I PENDAHULUAN······························································1
1.1.Latar belakang·····································································1
1.2.Rumusan masalah·································································2
1.3.Tujuan··············································································2
ii
BAB V PENUTUP······································································16
DAFTAR PUSTAKA···································································17
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perubahan lingkungan global dengan ditandai era perdagangan bebas
berdampak pada intensitas persaingan bisnis yang semakin tinggi yang
menggeser paradigma bisnis dari comparative advantage menjadi competitive
advantage,sehingga, memaksa kegiatan bisnis/perusahaan memilih strategi
yang tepat. Strategi untuk menempatkan perusahaan dalam posisi strategis
dan bisa beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah. Hal ini berlaku
prinsip goingconcern yang secara umum merupakan tujuan didirikanya suatu
entitas bisnis. Perubahanan lingkungan bisnis sangat dipengaruhi
perkembangan kondisi ekonomi makro global yang sedikit mengalami
perlambatan sebagai dampak dari krisis hutang di beberapa negara uni eropa
dan belum pulihnya kondisi ekonomi Amerika Serikat pasca dihantam krisis
tahun 2008-2009. Kondisi ekonomi dikawasan Eropa dan Amerika Serikat
yang kurang kondusif tersebut berdampak pada ekonomi di negara-negara
emerging market. Khususnya yang berada dikawasan Asia termasuk
Indonesia. Pasalnya, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat merupakan
mitra bisnis utama bagi negara-negara Asia. Di tengah kondisi perekonomian
global dan domestik yang tengah mengalami pelemahan tersebut.
Seiring dengan semakin banyaknya penduduk dunia dan banyaknya
penyakit baru bermunculan semakin meningkat pula kebutuhan akan obat-
obatan dan vaksin. Permintaan pasar dunia terhadap kebutuhan vaksin terus
mengalami peningkatan, mencapai 15 persen tiap tahun.
Industri obat dalam hal ini vaksin diharapkan dapat memenuhi
ketersediaan vaksin yang berkualitas, aman, dan berkhasiat dengan cara
mengikuti serta menerapkan ketentuan yang berlaku yaitu menerapkan Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dalam keputusan menteri kesehatan RI
No.43/MENKES/SK/ II/1988, kemudian diterbitkan juga CPOB 2001 dan
Keputusan Direktur Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen
Kesehatan Republik Indonesia No. 05410/A/SK/XII/1989 tentang petunjuk
operasional penerapan CPOB yang menyangkut seluruh aspek produksi dan
pengendalian mutu serta bertujuan menjamin bahwa produk obat termasuk
vaksin senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai
dengan tujuan penggunaannya. Mutu suatu obat ditentukan dari proses
1
pembuatan obat, mulai dari pemilihan bahan awal sampai perlakuannya
terhadap produk jadi.
Keberhasilan vaksinasi tercermin dari berkurangnya penyakit-
penyakit infeksi pada manusia dan hewan ternak. Vaksinasi sekarang menjadi
istilah umum untuk pemaparan antigen terhadap manusia atau binatang dalam
membangkitkan respon kekebalan. Kebanyakan vaksin virus yang digunakan
saat ini merupakan sel utuh yang telah dilemahkan atau dimatikan.
Keuntungan vaksin ini pada umumnya mampu menghasilkan imunitas cukup
lama dan merangsang seluruh reaksi kekebalan pada host yaitu humoral
antibody dan cell-mediated. Industri farmasi sebagai industri penghasil obat,
memiliki peran strategis dalam usaha pelayanan kesehatan kepada
masyarakat. Adapun macam-macam industri seprti, industri obat, industri
obat tradisional, industri makanan, industri jamu, industri eliksir dan masih
banyak lagi industri-industri lainya.
Industri pabrik obat yang akan didirikan adalah industri vaksin dengan
nama PT. Vacbiotech ini merupakan salah satu industri yang bernilai tinggi
dan padat teknologi.
2. Rumusan masalah
3. Bagaiman cara mendirikan perseroan terbatass (PT)?
4. Bagaimana perizinan mendirikan industri vaksin?
5. Bagamana cara menyiapkan sarana dan prasarana dalam industri vaksin?
6. Kapan mulai memesan alat dalam industri vaksin?
7. Berapa jumlah SDM yang dibutuhkan dalam industri obat?
8. Kapan mulai produksi vaksin serta target produksi?
9. Bagaimana cara memperoleh modal dalam pendirian industri vaksin?
10. Berapa lama waktu yang dibuthkan untuk kembali modal dalam industri
vaksin?
Tujuan
1. Untuk mengetahui cara mendirikan perseroan terbatas (PT)
2. Untuk mengetahui alur perizinan industri vaksin
2
3. Untuk mengetahui cara menyiapkan sarana dan prasarana dalam industri
vaksin
4. Untuk mengetahui kapan mulai kapan pemesanan alat dalam industri vaksin
5. Untuk mengetahui jumlah SDM yang dibutuhkan dalam industri obat tablet
antibiotik
6. Untuk mngetahui kapan mulai produksi vaksin serta target produksi
7. Untuk mengetahui cara memperoleh modal dalam pendirian industri obat
vaksin
8. Untuk mengetahui kapan kembali modal dalam industri vaksin.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT) (bahasa Belanda: Naamloze Vennootschap) adalah
suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri
dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang
dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat
diperjualbelikan, perubahan kepemilikan perusahaan bisa dilakukan tanpa perlu
membubarkan perusahaan. Perseroan terbatas merupakan badan usaha dan besarnya
modal perseroan tercantum dalam anggaran dasar. Kekayaan perusahaan terpisah
dari kekayaan pribadi pemilik perusahaan sehingga memiliki harta kekayaan
sendiri. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti
pemilikan perusahaan.
Pemilik saham mempunyai tanggung jawab yang terbatas, yaitu sebanyak
saham yang dimiliki. Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan,
maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang
saham. Apabila perusahaan mendapat keuntungan maka keuntungan tersebut
dibagikan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Pemilik saham akan
memperoleh bagian keuntungan yang disebut dividen yang besarnya tergantung
pada besar-kecilnya keuntungan yang diperoleh perseroan terbatas. Selain berasal
dari saham, modal PT dapat pula berasal dari obligasi. Keuntungan yang diperoleh
para pemilik obligasi adalah mereka mendapatkan bunga tetap tanpa menghiraukan
untung atau ruginya perseroan terbatas tersebut.
4
6) Fotokopi surat kontrak/sewa kantor atau bukti kepemilikan tempat
usaha.
7) Surat keterangan domisili dari pengelola gedung jika berdomisili di
gedung perkantoran.
8) Surat keterangan RT/RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang
berdomisili di lingkungan perumahan) khusus luar Jakarta.
9) Kantor berada di wilayah perkantoran/plaza, atau ruko, atau tidak
berada di wilayah permukiman.
10) Siap disurvei.
b) Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No. 40/2007 adalah
sebagai berikut:
1 Pendiri minimal 2 orang atau lebih (pasal 7 ayat 1).
2 Akta Notaris yang berbahasa Indonesia.
3 Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam
rangka peleburan (pasal 7 ayat 2 dan ayat 3).
4 Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri kehakiman dan
diumumkan dalam BNRI (ps. 7 ayat 4).
5 Modal dasar minimal Rp. 50 juta dan modal disetor minimal 25%
dari modal dasar (pasal 32 dan pasal 33).
6 Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris (pasal 92 ayat 3 &
pasal 108 ayat 3).
7 Pemegang saham harus WNI atau badan hukum yang didirikan
menurut hukum Indonesia, kecuali PT PMA
c) Prosedur Pendirian Perseroan Terbatas (PT)
Bilamana seseorang akan mendirikan perseroan terbatas, maka para
pendiri, yang biasanya terdiri dari 2 orang atau lebih, melakukan
perbuatan hukum sebagai yang tersebut di bawah ini:
1) Pertama, para pendiri datang di kantor notaris untuk diminta
dibuatkan akta pendirian Perseroan Terbatas. Yang disebut akta
pendirian itu termasuk di dalamnya anggaran dasar dari Perseroan
Terbatas yang bersangkutan. Anggaran dasar ini sendiri dibuat oleh
para pendiri, sebagai hasil musyawarah mereka. Kalau para pendiri
5
merasa tidak sanggup untuk membuat anggaran dasar tersebut, maka
hal itu dapat diserahkan pelaksanaannya kepada notaris yang
bersangkutan.
2) Setelah pembuatan akta pendirian itu selesai, maka notaris
mengirimkan akta tersebut kepada Kepala Direktorat Perdata,
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Akta pendirian
tersebut juga dapat dibawa sendiri oleh para pendiri untuk minta
pengesahan dari Menteri Hukum dan HAM, tetapi dalam hal ini
Kepala Direktorat Perdata tersebut harus ada surat pengantar dari
notaris yang bersangkutan. Kalau penelitian akta pendirian
Perseroan Terbatas itu tidak mengalami kesulitan, maka Kepala
Direktorat Perdata atas nama Menteri Hukum dan HAM
mengeluarkan surat keputusan pengesahan akta pendirian Perseroan
Terbatas yang bersangkutan. Kalau ada hal-hal yang harus diubah,
maka perubahan itu harus ditetapkan lagi dengan akta notaris
sebagai tambahan akta notaris yang dahulu. Tambahan akta notaris
ini harus mnedapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM.
Setelah itu ditetapkan surat keputusan terakhir dari Kementerian
Hukum dan HAM tentang akta pendirian Perseroan Terbatas yang
bersangkutan.
3) Para pendiri atau salah seorang atau kuasanya, membawa akta
pendirian yang sudah mendapat pengesahan dari Kementerian
Hukum dan HAM beserta surat keputusan pengesahan dari
Kementerian Hukum dan HAM tersebut ke kantor Kepaniteraan
Pengadilan Negeri yang mewilayahi domisili Perseroan Terbatas
untuk didaftarkan. Panitera yang berwenang mengenai hal ini
mengeluarkan surat pemberitahuan kepada notaris yang
bersangkutan bahwa akta pendirian PT sudah didaftar pada buku
register PT.
4) Para pendiri membawa akta pendirian PT beserta surat keputusan
tentang pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM, serta pula
surat dari Panitera Pengadilan negeri tentang telah didaftarnya akta
6
pendirian PT tersebut ke kantor Percetakan Negara, yang
menerbitkan Tambahan Berita Negara RI. Sesudah akta pendirian
PT tersebut diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI, maka
PT yang bersangkutan sudah sah menjadi badan hukum
7
4. Memilki secara tetap paling sedikit 3 (tiga) orang apoteker warga negara
indonesia, masing-masing sebagai penanggung jawab pemastian mutu, produksi,
dan pengawasan mutu.
5. Komisaris dan direksi tidak pernah terlibat, baik langsung atau tidak langsung
dalam pelanggaran peraturan perundang–undangan di bidang kefarmasian.
8
Contoh surat permohonan rencana induk pembangunan
9
a. Fotokopi akta pendirian badan hukum yang sah sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b. Fotokopi KTP/identitas direksi dan komisariat perusahaan.
c. Susunan direksi dan komisaris.
d. Pernyataan direksi dan komisaris tidak pernah terlibat pealanggaran
peraturan perundang-undangan dai bidang farmasi.
e. Fotokopi sertifikat tanah.
f. Fotokopi surat izin tempat usaha berdasarkan undang-undang gangguan
(HO).
g. Fotokopi surat tanda daftar perusahaan.
h. Fotokopi surat izin usaha perdagangan.
i. Fotokopi nomor induk wajib pajak (NPWP)
j. Persetujuan lokasi dari pemerintah daerah propinsi
k. Persetujuan rencana induk pembangunan RIP)
l. Rencan investasi dan kegianatan pembuatan obat.
m. Asli surat pernyataan ketersediaan bekerja penuh dari masing-masing
apoteker penanggung jawab produksi, apoteker penanggung jawab
pengawasan mutu, apoteker penanggung jawab pemastian mutu.
n. Fotokopi surat pengangkatan bagi masing-maing apoteker penangnggung
jawab produksi, apoteker penanggung jawab pengawasan mutu, apoteker
penanggung jawab pemastian mutu.
3. Persetujuan prinsip diberikan oleh Dirjen paling lama dalam waktu 14 hari
kerja.
4. Pemohon izin industri farmasi dengan status peananaman modal asing atau
penanaman modal dalam negri yang telah mendapat sutrat persetujuan
penanaman modal dari instansi yang menyelenggarakan urusan penanaman
modal, wajib mengajukan permohonan persetujuan prinsip sesuai dengan
ketentuan sebagai mana dimaksud dalam pasal ini.
10
Contoh surat Permohonan Persetujuan Prinsip
11
1. Surat permohonan izin industri farmasi ini harus ditandangani oleh direktur
utama dan apoteker penanggung jawab pemastian mutu dengan kelengkapan
yang telah ditentukan. adapun kelengkapan yang telah ditentukan , antara
lain:
a. Fotokopi persetujuan prinsip industri farmasi
b. Surat persetujuan penamanan modal untuk industri farmasi dalam rangka
penanaman modal asing atau penanaman modal dalam negeri
c. Daftar peralatan dan mesin – mesin yang digunakan
d. Jumlah tenaga kerja dan kualifikasinya
e. Fotokopi sertifikat upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan
lingkungan dan analisis mengenai dampak lingkungan
f. Rekomendasi kelengkapan adminsitratif izin industri farmasi dari kepala
dinas kesehatan provinsi
g. Rekomendasi pemenuhan persyaratan cpob dari kepala badan
h. Daftar pustaka wajib seperti farmakope indonesia edisi terakhir.
i. Asli surat pernyataan bekerja full time dari masing masing apoteker
produksi, pengawasan mutu, dan pemasitan mutu
j. Fotocopy surat pengangkatan masing masing apoteker
k. Foto kopi ijazah dan stra masing msing apoteker
l. Surat pernyatan komisaris dan direksi tidak terliebat pengalggaran undang
– udnang
2. BPOM akan mengadakan audit pemenuhan persyaratan CPOB (berarti
gedung kita harus udah sesuai degnan CPOB) paling lama 20 hari kerja sejak
diterima tembusan.
3. BPOM menyatakan pabrik kita memenuhi persyaratan CPOB, maka dia akan
mengeluarkan rekomendasi pemenuhan persyaratan CPOB kepada DIRJEN
dengan tembusan kepada DINKES dan tentunya Kita sebagai pemohon.
BPOM mengeluarkan rekomendasi paling lama, dalam waktu 10 hari kerja
setelah.
4. DINKES akan melakukan verifikasi kelengkapan persyaratan administratif,
paling lama 20 hari kerja juga
12
5. Perusahan kita dinyatakan memnuhi kelengkapan persyaratan administrasif,
DINKES paling lama 10 hari kerja akan mengeluarkan rekomendasi
pemenuhan persyaratan administratif kepada DIRJEN dengan tembusan
BPOM dan kita sebagai pemohon.
6. setelah menerima surat rekomendasi baik dari BPOM maupun DINKES,
maka DIRJEN menerbitkan izin industri farmasi paling lama dalam waktu 10
hari kerja.
13
dilakukan penyidikan oleh penyidik Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
berwenang sesuai dengan ketentuan perundang – undangan.
Pelanggaran terhadap ketentuan dalam peraturan telah ditetapkan dapat
dikenakan sanksi administratif berupa:
a. Peringatan secara tertulis : sanksi ini diberikan oleh Kepala Badan
Pengawas Obat dan Makanan
b. Larangan mengedarkan untuk sementara waktu an atau perintah untuk
penarikan kembali pbat yang tidak memenihi standar dan persyaratan
keamanan, khasiat / kemanfaatan, atau mutu
c. Perintah pemusnahan obat atau bahan obat, jika terbukti tidak memenihi
persyaratan keamanan, khasiat / kemanfaatan, atau mutu
d. Penghentian sementara kegiatan dapat dikenakan untuk seluruh kegiatan
atau sebagian kegiatan
e. Pembekuan izin industri farmasi : sanksi ini diberikan oleh Direktur
Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan atas rekomendasi Kepala
Badan Pengawas Obat dan Makanan
f. Pencabutan izin industri farmasi
16. Alur permohonan Izin Prinsip Industri Vaksin
14
17. Alur permohonan Izin Industri Vaksin
Sumber Daya
Dalam perencanaan proses produksi, diperlukan pengelolaan yang baik
untuk mencapai tujuan perusahaan atau industri. Sumber daya yang dimiliki
perusahaan dapat dikategorikan atas enam tipe sumber daya (6M), tipe-tipe
tersebut iyalah Man (manusia), Money (uang), Material (fisik), Machine
(teknologi), Method (metode), Market (pasar). Berikut adalah penjelasan
lengkap mengenai 6 tipe sumber daya tersebut:
1. Man ( Manusia )
Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia merupakan salah
satu faktor produksi disamping tanah, modal, dan keterampilan.
Pandangan yang menganggap sama manusia dengan faktor-faktor produksi
lainnya dianggap kurang tepat, baik dilihat dari segi konsepsi, filsafat,
maupun moral. Manusia adalah unsur manajemen yang paling penting
dalam mencapai tujuan perusahaan.
15
2. Money ( Uang )
Money atau uang adalah salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang adalah alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil
kegiatan bisa diukur dari segi jumlah uang yang beredar di suatu
perusahaan atau industri. Oleh sebab itu, uang merupakan unsur yang
penting dalam mencapai tujuan karena segala sesuatu mesti diperhitungkan
secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus
disediakan guna membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan
dan yang harus dibeli, dan berapa hasil yang akan dicapai dari sesuatu
organisasi.
3. Material ( Fisik )
Perusahaan umumnya tidak membuat sendiri bahan mentah yang
dibutuhkan, melainkan membeli dari pihak-pihak lain. Karena itu, manajer
perusahaan berusaha agar dapat memperoleh bahan mentah dengan harga
yang termurah, dengan menggunakan pengangkutan yang murah dan
aman. Disamping itu, bahan mentah itu akan diproses sedemikian rupa
sehingga dapat dicapai hasil yang lebih efisien.
4. Machine ( Teknologi )
Mesin mempunyai peranan penting dalam proses produksi setelah
terjadinya revolusi industri dengan ditemukannya mesin uap sehingga
banyak perkerjaan manusia yang dapat digantikan ataupun dibantu oleh
mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat juga menyebabkan
penggunaan mesin makin menonjol. Hal ini dikarenakan banyaknya mesin
baru yang ditemukan oleh para ahli sehingga memungkinkan peningkatan
dalam produksi.
5. Method ( Metode )
Metode kerja amat dibutuhkan agar mekanisme kerja dapat berjalan
efektif dan efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan
perusahaan, baik yang menyangkut proses produksi ataupun administrasi
16
tidak dapat terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang cukup
lama.
6. Market ( Pasar )
Pemasaran produk mempunyai peranan yang sangat penting karena
apabila barang yang diproduksi tidak laku di pasaran, proses produksi
barang akan berhenti. Artinya, proses kerja pun tidak akan dapat
berlangsung. Oleh karena itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan
hasil produksi adalah faktor yang cukup menentukan dalam perusahaan.
Agar pasar dapat dikuasai, kualitas dan harga barang mesti sesuai dengan
selera konsumen serta terjangkau dengan daya beli konsumen.
Pengertian Vaksin
Vaksin adalah sistem kekebalan tubuh yang dirancang untuk membantu
melindungi orang dari virus dan bakteri yang mungkin masuk ke dalam tubuh dan
menyebabkan penyakit. Ketika suatu bakteri atau virus memasuki tubuh, maka
sistem kekebalan tubuh mulai memproduksi suatu protein yang disebut
sebagai antibodi. Antibodi inilah yang dapat menyerang dan membantu
menghancurkan bakteri atau virus tersebut.
Vaksin yang dibuat dengan cara menggunakan virus atau bakteri penyebab
penyakit yang tidak aktif atau dilemahkan. Ketika virus atau bakteri ini
diperkenalkan ke dalam tubuh dalam bentuk vaksin, maka sistem kekebalan tubuh
akan mengenali mereka dan belajar bagaimana untuk membuat antibodi untuk
melawan infeksi yang akan terjadi pada masa mendatang.
Virus atau bakteri yang digunakan dalam vaksin pada awalnya tumbuh
dalam kumpulan sel-sel khusus dan kemudian dilakukan pemurnian sebelum
digunakan. Meskipun vaksin telah menjalani proses pemurnian, vaksin ini mungkin
mengandung sejumlah kecil bahan yang digunakan untuk menumbuhkan virus atau
bakteri.
17
aspek yang merupakan cakupan CPOB tahun 2006 meliputi 12 aspek yang
dibicarakan, yaitu :
1. Manajemen Mutu
2. Personalia
3. Bangunan dan Sarana Penunjang
4. Peralatan
5. Sanitasi dan Higiene
6. Produksi
7. Pengawasan Mutu
8. Inspeksi Diri dan Audit Mutu
9. Penanganan Keluhan Terhadap Produk, Penarikan Kembali Produk dan
Produk Kembalian
10. Dokumentasi
11. Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak
12. Kualifikasi dan Validasi
1. Manajemen Mutu
Industri farmasi harus membuat obat sedemikian rupa agar sesuai dengan
tujuan penggunaannya, memenuhi persyaratan yang tercantum dalam dokumen izin
edar (registrasi) dan tidak menimbulkan resiko yang membahayakan penggunanya
karena tidak aman, mutu rendah atau tidak efektif. Untuk mencapai tujuan mutu
secara konsisten dan dapat diandalkan, diperlukan manajemen mutu yang didesain
secara menyeluruh dan diterapkan secara benar.
Mutu suatu produk tergantung pada :
Bahan awal
Proses pembuatan
Pengawasan mutu
Bangunan
Peralatan yang digunakan
Personalia
Untuk menjamin mutu produk suatu industri Farmasi, maka tiap industri
farmasi selalu memiliki bagian Quality Managemen. Tugas utama dari bagian
18
Quality Managemen adalah memastikan bahwa mutu produk obat itu dibangun
sejak awal ke dalam produk, dan memastikan bahwa mutu produk tidak akan
berubah hingga ke tangan konsumen.
Bagian Quality Managemen terdiri atas 2 bagian, yaitu :
a. Quality Control (Pengawasan Mutu)
b. Quality Assurance (Pemastian Mutu)
2. Personalia
Kualitas sediaan obat yang dihasilkan ditentukan oleh beberapa faktor
penunjang, salah satu faktor terpenting adalah faktor manusia. Oleh karena itu alur
produksi hanya bisa terjadi bila personel yang mengerjakannya mempunyai kualitas
yang sesuai dengan tingkat pendidikan dan pengalamannya. Seluruh personil
hendaklah memahami prinsip CPOB serta memperoleh pelatihan awal dan
berkesinambungan, termasuk instruksi mengenai higiene yang berkaitan dengan
pekerjaannya.
Personel yang bekerja di industri farmasi harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Sehat
b. Kualifikasi sesuai dengan pendidikan
c. Berpengalaman
d. Jumlah karyawan harus sesuai/memadai
e. Setiap karyawan tidak dibebani tanggung jawab yang berlebihan
f. Harus ada pelatihan secara berkala
19
a. Kompatibilitas dengan kegiatan produksi lain yang mungkin dilakukan di dalam
sarana yang sama atau sarana yang berdampingan.
b. Pencegahan area produksi dimanfaatkan sebagai jalur lalu lintas umum bagi
personil dan bahan atau produk, atau sebagai tempat penyimpanan bahan atau
produk selain yang sedang diproses.
4. Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam pembuatan obat hendaklah memiliki
rancang bangun dan konstruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan
dengan tepat, sehingga mutu yang dirancang bagi tiap produk obat terjadi secara
seragam dari batch ke batch serta untuk memudahkan pembersihan.
Penataan peralatan di desain sedemikian rupa sehingga dalam satu ruangan hanya
terdapat satu alat, ini bertujuan agar tidak terjadi pencemaran silang. Peralatan yang
digunakan untuk produksi juga harus di desain sedemikian rupa agar mudah
dibersihkan. Peralatan tersebut hendaklah dibersihkan sesuai prosedur tertulis yang
rinci serta disimpan dalam keadaan bersih dan kering.
6. Produksi
Produksi obat hendaknya dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan yang senantiasa dapat menjamin produk obat yang memenuhi spesifikasi
20
yang ditentukan. Produksi hendaklah dilakukan dan diawasi oleh personel yang
kompeten.
Hal-hal yang dapat dilakukan agar tidak terjadi pencemaran silang adalah :
Produksi di dalam gedung terpisah (diperlukan untuk produk seperti
penisilin, hormon seks, sitotoksik tertentu, vaksin hidup, dan sediaan yang
mengandung bakteri hidup dan produk biologi lain serta produk darah)
Tersedia ruang penyangga udara dan penghisap udara
Memperkecil risiko pencemaran yang disebabkan oleh udara yang
disirkulasi ulang atau masuknya udara yang tidak diolah atau udara yang
diolah secara tidak memadai
Memakai pakaian pelindung yang sesuai di area di mana produk yang
berisiko tinggi terhadap pencemaran silang diproses
Melaksanakan prosedur pembersihan dan dekontaminasi yang terbukti
efektif, karena pembersihan alat yang tidak efektif umumnya merupakan
sumber pencemaran silang.
Agar mutu obat selalu terjaga, maka dilakukan IPC (In Process Control)
oleh bagian Quality Control. IPC dilakukan selama proses produksi berlangsung,
apabila ditemukan adanya ketidak sesuaian hasil pengujian dengan spesifikasi
pabrik. Maka proses dihentikan sementara dan segera dilakukan pembenahan yang
diperlukan.
7. Pengawasan Mutu
Pengawasan mutu merupakan bagian yang essensial dari cara pembuatan
obat yang baik, untuk memberikan kepastian bahwa produk secara konsisten
mempunyai mutu yang sesuai dengan tujuan pemakaiannya.
Pengawasan Mutu mencakup pengambilan sampel, spesifikasi, pengujian
serta termasuk pengaturan, dokumentasi dan prosedur pelulusan yang memastikan
bahwa semua pengujian yang relevan telah dilakukan, dan bahan tidak diluluskan
untuk dipakai atau produk diluluskan untuk dijual, sampai mutunya telah
dibuktikan memenuhi persyaratan.
21
Pengawasan Mutu tidak terbatas pada kegiatan laboratorium, tapi juga harus
terlibat dalam semua keputusan yang terkait dengan mutu produk.
Ketidaktergantungan Pengawasan Mutu dari Produksi dianggap hal yang penting
agar Pengawasan Mutu dapat melakukan kegiatan dengan memuaskan.
10. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan bagian dari manajemen mutu. Setiap hal yang di
kerjakan selalu terdokumentasi. Dan setiap hal yang dikerjakan selalu mengacu
pada SOP (Standar Operating Procedure)
22
tertulis antara Pembuat Kontrak dan Penerima Kontrak harus dibuat secara jelas
karena menentukan tanggung jawab dan kewajiban masing-masing pihak.
23
2.3.4 Prinsip Produksi Vaksin
Vaksin merupakan produk biologi yang harus memenuhi prinsip Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) pada semua tahap produksi termasuk bahan
awal hingga produk jadi yang siap didistribusikan. Pembuatan produk biologi
dipengaruhi lebih banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas akhir
produk, sehingga kemungkinan variabiltasnya lebih tinggi. Meskipun demikian
konsistensi proses dan hasil dapat dilihat dari Trend Analisa atauProduct
Quality Review (PQR). Dengan metode Statistical Quality Controll (SQC),
dapat ditetapkan rentang batas pengendalian untuk memantau kualitas produk
yang konsisten.
Batas pengendalian tentu ditentukan dengan mempertimbangkan batas
spesifikasi yang ditetapkan kompendial resmi dan regulasi pemerintah.
Tiap tahapan proses harus berada dalam ruangan dengan spesifikasi khusus
yang tepat sebagaimana yg diatur dalam CPOB. Ruang filling harus memenuhi
syarat steril kelas A. Semua ruang yang dilalui proses produksi harus selalu
dimonitoring ukuran dan jumlah partikel dalam udara, jumlah mikroba dalam
udara, aliran udara, suhu dan kelembabannya menggunakan alat yang sudah
dikalibrasi.
24
2.3.6 Peyimpanan Vaksin dan Pemeliharaan Logistik
Kecuali dinyatakan lain, vaksin disimpan pada suhu 2- 8 Celsius,
terlindung dari cahaya, tidak boleh dibekukan.
BAB III
PEMBAHASAN
25
3.1. Profil Perusahaan
3.1.1. Nama Perusahaan dan Jenis Usaha
Nama perusahaan ini adalah PT. Vacbiotech yang diambil dari nama pendiri
sekaligus pemilik saham dari perusahaan ini. Perusahaan ini merupakan perusahaan
yang bergerak dibidang industri obat terutama industri vaksin. PT. Vacbiotech
adalah perusahaan terbuka dimana sebesar 90% saham dilepas kepada investor dan
10% saham lainnya dimiliki oleh pemilik. Perusahaan ini merupakan perusahaan
pembuat vaksin yang dimiliki oleh swasta pertama yang ada di Indonesia. Produksi
vaksin dan anti sera ini diproduksi untuk turut serta mendukung program imunisasi
nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat Indonesia dengan kualitas derajat
kesehatan yang lebih baik.
3.1.2. Lokasi Perusahaan
PT. Vacbiotech berlokasi di Jalan Pemuda No. 59, Kecamatan Adiwerna,
Kabupaten Tegal.
3.2. Visi dan Misi
3.2.1 Visi
Menjadi perusahaan pembuat vaksin yang mampu memproduksi vaksin
dengan kualitas tinggi yang berdaya saing global
3.2.2. Misi
Menyediakan dan mengembangkan produk vaksin yang berstandar
internasional untuk mendapatkan kualitas produk yang tinggi.
3.3. Modal Dasar
Modal dasar sebesar Rp4 triliun terdiri dari 4 juta lembar saham dengan
nilai nominal sebesar Rp1juta per lembar saham.
26
c. Pekerjaan tahap III (Equipment & Ingredients system) Rp 650 M
d. Pekerjaan tahap IV (Capital cost & Market system) Rp 400 M +
Total biaya pembangunan pabrik tahap awal Rp 2 T
e. Modal tambahan untuk poin c dan d
(efisiensi dan menejemen pengelola) Rp 1,5 T
f. Dana cadangan (Safety production) Rp 1,5 T
Grand Total Rp 5 T
Harga per unit vaksin (sudah termasuk pajak dan keuntungan 15%) Rp 500.000
Target penjualan 1.000.000 unit vaksin per bulan
Pendapatan = 1.000.000 x Rp. 500.000 = Rp. 500.000.000.000
Laba = 15% x 500.000.0000.000 = Rp 75.000.0000.000 atau Rp 75 M
Laba Bersih per tahun = 75.000.000.0000 x 12 = 900.000.000.000 atau 900 M
27
dapat menunjang keberlangsungan dari perusahaan ini. Sebagian besar
karyawannya berasal dari latar belakang pendidikan yang memang sesuai
dengan bidang pekerjaannya saat ini. Selain itu dengan adanya program
pelatihan dan bimbingan secara terus menerus membuat PT. Vacbiotech
senantiasa dapat berkembang dan berinovasi mengikuti perkembangan
zaman. Suasana PT. Vacbiotech yang dibuat senyaman mungkin serta
sarana dan prasarana yang lengkap dapat membuat karyawan merasa
nyaman dan senang dalam bekerja sehingga karyawan dapat mengeluarkan
kemampuan terbaik mereka.
Weakness (Kelemahan)
PT. Vacbiotech merupakan perusahaan baru. Kerja sama dengan perusahaan
lain baik dalam negeri maupun di luar negeri masih belum banyak. Dengan
kekurangan ini kami bertekad untuk memperluas kerja sama kami dengan
berbagai pihak termasuk pemerintah, perusahaan obat atau perusahaan
vaksin lain agar perusahaan dapat terus mengembangkan inovasinya dalam
pembuatan vaksin.
Opportunity (Kesempatan)
Seiring perkembangan waktu, pembangunan bidang kesehatan di Indonesia
saat ini mempunyai berbagai macam masalah, seperti beban masalah
penyakit menular dan penyakit degeneratif. Oleh karena itu perusahaan
kami terus mengembangkan vaksin yang mampu mengatasi masalah
penyakit menular dan degeneratif tersebut. Selain alasan diatas perusahaan
kami juga merupakan satu – satunya perusahaan swasta pembuat vaksin
yang ada di Indonesia. Hal tersebut memberikan perusahaan kami
kesempatan untuk dapat menyediakan kebutuhan vaksin yang tidak bisa
dipenuhi oleh perusahaan pembuat vaksin pemerintah.
Threat (Ancaman)
Industri vaksin merupakan industri yang sangat ketat pemantauannya oleh
pemerintah karena menyangkut kehidupan orang banyak. Oleh karena itu
perusahaan berkomitmen untuk selalu mengikuti aturan – aturan yang telah
ditetapkan oleh pemerintah agar tercipta produk yang terstandar dan
memberikan manfaat bagi orang banyak sehingga keberlangsungan
28
perusahaan dapat terjaga. Adanya kompetitor dari luar negeri yang memiliki
produk yang berkualitas oleh karena itu perusahaan akan terus selalu
menjaga kualitas dan kuantitas dari produk dan selalu mengembangkan
inovasi dalam pembuatan vaksin.
29
BAB IV
KESIMPULAN
30
DAFTAR PUSTAKA
31