Professional Documents
Culture Documents
SOAP VEGA 2020 New-1
SOAP VEGA 2020 New-1
Sabtu, 15
Agustus 2020
Minggu, 16
Agustus 2020
Senin, 17
Agustus 2020
CKD st 5 on HD
anemia
pneumonia dd susp covid 19
covid 19
trombositosis
covid 19
HT
Covid 19
DM tipe 2
Covid 19
Hepatopati
Hiponatremia
covid 19
dispepsia
pneumonia susp covid
Covid-19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
Covid 19
IBA
CKD st 5 on HD
anemia
pneumonia dd susp covid 19
Covid 19
trombositosis
DM2
CAD
HT + HHD
Pneumonia DD/ covid, TB
OBS. FEBRIS EC SUSP COVID-19 + HIPERTENSI
Covid 19
HT
covid 19
DM tipe 2
Covid 19
Hepatopati
Hiponatremia
HT
Covid 19
covid 19
dispepsia
pneumonia susp covid
Covid-19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
Covid 19
IBA
DM2
CAD
HT + HHD
Pneumonia DD/ covid, TB
Covid 19
HT
covid 19
DM tipe 2
Covid 19
Hepatopati
Hiponatremia
HT
Covid 19
covid 19
dispepsia
pneumonia susp covid
Covid-19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
Covid 19
IBA
Covid 19
HT
covid 19
DM tipe 2
Covid 19
Hepatopati
Hiponatremia
HT
Covid 19
covid 19
dispepsia
pneumonia susp covid
Covid-19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
Covid 19
COVID 19
confirm covid 19
covid 19 + post sc
DM tipe 2
Covid 19
Hepatopati
Hiponatremia
HT
Covid 19
covid 19
dispepsia
pneumonia susp covid
covid 19
covid 19
covid 19
ckd v on hd rutin
hipertensi
hep.c
propable covid 19
COVID 19
covid 19
susp covid
CKD 5 on HD
hipertensi
confirm covid 19
covid 19 + post sc
covid 19
DM tipe 2
Covid 19
Hepatopati
Hiponatremia
HT
Covid 19
covid 19
dispepsia
pneumonia susp covid
covid 19
covid 19
covid 19
Post Debridemant e.c combutio, gr 2A, 10,5% regio wajah. lengan kiri dan
perut e.c ledakan + susp trauma inhalasi hari ke 2
dispepsia
pneumonia susp covid
covid 19
covid 19
covid 19
DM tipe 2
Covid 19
Hepatopati
Hiponatremia
HT
Covid 19
confirm covid 19
covid 19 + post sc
Covid 19
TB paru
COVID 19
CAD OMI Inferior
DM tipe II
covid 19
Covid 19
COVID 19
covid 19
susp covid 19
Susp Covid 19
Obs febris H 8
susp covid 19
susp covid 19
Susp Covid 19
Obs febris H 8
Post Debridemant e.c combutio, gr 2A, 10,5% regio wajah. lengan kiri dan
perut e.c ledakan + susp trauma inhalasi hari ke 2
COVID 19
covid 19
susp covid 19
susp covid
COVID 19
CAD OMI Inferior
DM tipe II
Covid 19
TB paru
confirm covid 19
covid 19 + post sc
covid 19
covid 19
covid 19
DM tipe 2
Covid 19
Hepatopati
Hiponatremia
HT
Covid 19
dispepsia
pneumonia susp covid
Pneumonia susp U07
Dyspepsia
DM
covid 19
covid 19
susp covid 19
Susp Covid 19
Obs febris H 8
Post Debridemant e.c combutio, gr 2A, 10,5% regio wajah. lengan kiri dan
perut e.c ledakan + susp trauma inhalasi hari ke 2
COVID 19
susp covid
covid 19
covid 19
covid 19
COVID 19
CAD OMI Inferior
DM tipe II
Covid 19
TB paru
confirm covid 19
covid 19 + post sc
covid 19
DM tipe 2
Covid 19
Hepatopati
Hiponatremia
HT
Covid 19
dispepsia
pneumonia susp covid
covid 19
covid 19
covid 19
PROBABLE COVID 19
PROBABLE COVID 19
covid 19
COVID 19
PROBABEL COVID 19
PNEUMONIA SUSP PROBABLE COVID
covid 19
covid 19
confirm covid 19
covid 19 + post sc
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
PROBABLE COVID 19
covid 19
COVID 19
PROBABEL COVID 19
PNEUMONIA SUSP PROBABLE COVID
susp covid
covid 19
covid 19
covid 19 + HT + DM + CAD + CHF
confirm covid 19
covid 19 + post sc
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
SUSP TB PARU DD/ PNEUMONIA DD/ PROBABLE COVID
PROBABLE COVID 19
covid 19
COVID 19
BP DD PROBABLE COVID 19
PROBABEL COVID 19
PNEUMONIA SUSP PROBABLE COVID
susp covid
covid 19
covid 19
covid 19 + post sc
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
PROBABLE COVID 19
covid 19
COVID 19
PROBABEL COVID 19
CONFIRM COVID 19 + TYPHOID FEVER
covid 19
covid 19
PROBABLE COVID 19
covid 19
COVID 19
Suspek Covid 19
DM tipe 2
Hipertensi
BP DD PROBABLE COVID 19
PROBABEL COVID 19
susp covid
covid 19
covid 19 + HT + DM + CAD + CHF
covid 19 + post sc
covid 19
Covid 19
Impending gagal nafas
Hepatopathy
Electrolit imbalance
PROBABLE COVID 19
covid 19
covid 19
covid 19
covid 19
covid19
covid 19
Covid 19
probable covid19
BP DD PROBABLE COVID 19
PROBABEL COVID 19
susp covid
covid 19
covid 19 + post sc
covid 19
covid-19
CKD st 5 overload
pneumonia susp covid
ASSESMENT JUMLAH
2
Resiko terjadi interaksi antara Levofloxacin dengan Ondansentrone dapat menaikan QTc 3
interval . (lebih diutamakan benefit terapi )
4
5
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Salin 3 %, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian. 6
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Novorapide, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian.
7
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat
10
11
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat 12
13
14
15
16
17
Penggunaan Obat Psikotropik, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian. 18
Penggunaan obat termolabil Vitamin C, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 19
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan obat narkotik codipront tablet, Double kroscek dalam penyiapan dan pemberian.
Penggunaan Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko kemungkinan terjaid 1
interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ). 5
Penggunaan Obat High alert Levemir Flexpen, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 6
Penggunaaan Obat HIgh alert Lovenox, double kroscek dalam penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat narkotik Codipront Exp kapsul, Double kroscek dalam penyiapan dan 7
pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 8
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Novorapide, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian.
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan 10
resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan 11
resiko berkurangnya efektifitas obat.
12
13
14
15
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
16
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
17
18
19
20
21
Penggunaan Obat Psikotropik, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian. 22
Penggunaan obat narkotik codipront tablet, Double kroscek dalam penyiapan dan pemberian.
Penggunaan Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko kemungkinan terjaid 1
interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Stabilias Cefoperazone dan Sulbactam setelah direkonstitusi dengan nacl 0,9 % 6 jam pada suhu 2
< 25 derajat C dan 96 jam pada suhu 2 - 8 derajat C.
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ). 3
Penggunaan Obat High alert Levemir Flexpen, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 4
Penggunaaan Obat HIgh alert Lovenox, double kroscek dalam penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 5
Penggunaan Hyloquin dengan Azithromycin dapat meningkatkan resiko kemungkinan terjaid
interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Vitamin C, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 6
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Novorapide, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian. 7
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan 8
resiko berkurangnya efektifitas obat.
9
Rekomendasi untuk penggunaan ranitidin dilarutkan min 20 ml pelarut, dan di berikan lebih dari
5 menit (4 ml/menit). 10
11
12
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
13
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
14
15
16
Penggunaan Obat Psikotropik, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian. 17
Penggunaan obat narkotik codipront tablet, Double kroscek dalam penyiapan dan pemberian.
Penggunaan Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko kemungkinan terjaid 1
interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Stabilias Cefoperazone dan Sulbactam setelah direkonstitusi dengan nacl 0,9 % 6 jam pada suhu
< 25 derajat C dan 96 jam pada suhu 2 - 8 derajat C. 2
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 3
Penggunaaan Obat HIgh alert Lovenox, double kroscek dalam penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 4
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan 7
resiko berkurangnya efektifitas obat.
Rekomendasi untuk penggunaan ranitidin dilarutkan min 20 ml pelarut, dan di berikan lebih dari
5 menit (4 ml/menit). 9
10
11
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
12
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
13
14
15
Penggunaan Obat Psikotropik, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian. 16
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
1
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Tidak ditemukan masalah terkait obat. 2
Stabilias Cefoperazone dan Sulbactam setelah direkonstitusi dengan nacl 0,9 % 6 jam pada suhu 3
< 25 derajat C dan 96 jam pada suhu 2 - 8 derajat C.
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Salin 3 %, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 4
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan 5
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 6
Penggunaaan Obat HIgh alert Lovenox, double kroscek dalam penyiapan dan pemberian.
Penggunaan Hyloquin dengan Azithromycin dapat meningkatkan resiko kemungkinan terjaid
interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Vitamin C, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 7
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Novorapide, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian. 8
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan 9
resiko berkurangnya efektifitas obat.
Rekomendasi untuk penggunaan ranitidin dilarutkan min 20 ml pelarut, dan di berikan lebih dari
5 menit (4 ml/menit). 11
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
13
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Tidak ditemukan masalah terkait obat. 14
Tidak ditemukan masalah terkait obat. 15
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan Obat High alert Novorapid Flexpen, Ca Glikonas, Double Kroscek saat penyiapan
17
dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 1
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Tidak ditemukan masalah terkait obat. 2
Stabilias Cefoperazone dan Sulbactam setelah direkonstitusi dengan nacl 0,9 % 6 jam pada suhu 3
< 25 derajat C dan 96 jam pada suhu 2 - 8 derajat C.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin, Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko 4
kemungkinan terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan
benefit terapi ).
"Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin, Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko 5
kemungkinan terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan
benefit terapi )."
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 6
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )"
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Salin 3 %, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 8
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat.
9
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 10
Penggunaaan Obat HIgh alert Lovenox, double kroscek dalam penyiapan dan pemberian.
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Novorapide, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian.
12
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan 13
resiko berkurangnya efektifitas obat.
Rekomendasi untuk penggunaan ranitidin dilarutkan min 20 ml pelarut, dan di berikan lebih dari
5 menit (4 ml/menit). 15
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan Obat High alert Novorapid Flexpen, Ca Glikonas, Double Kroscek saat penyiapan
20
dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj , Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 1
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaaan Ketorolac injeksi sebaiknya tidak lebih dari 5 hari karena kemungkinan dapat
2
menyebabkan resiko perdarahan saluran cerna.
Rekomendasi untuk penggunaan ranitidin dilarutkan min 20 ml pelarut, dan di berikan lebih dari
5 menit (4 ml/menit). 4
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat 6
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Novorapide, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian. 9
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan 10
resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Salin 3 %, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 11
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat.
12
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 13
Penggunaaan Obat HIgh alert Lovenox, double kroscek dalam penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin, Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko 14
kemungkinan terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan
benefit terapi ).
"Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin, Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko 15
kemungkinan terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan
benefit terapi )."
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
17
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan Obat High alert Novorapid Flexpen, Ca Glikonas, Double Kroscek saat penyiapan
dan pemberian. 20
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 21
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Levofloxacin dengan Azithromycin dapat meningkatkan resiko kemungkinan terjaid
interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan Obat High alert Lovenox Inj, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian. 22
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
1
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaaan Ketorolac injeksi sebaiknya tidak lebih dari 5 hari karena kemungkinan dapat
4
menyebabkan resiko perdarahan saluran cerna.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 5
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan Obat High alert Novorapid Flexpen, Ca Glikonas, Double Kroscek saat penyiapan
dan pemberian. 8
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan obat termolabil Sankorbininj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu 9
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Hidronefrosis sn ec batu ureter distal sn + nefrolithiasis sn multiple 10
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 11
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin, Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko 13
kemungkinan terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan
benefit terapi ).
"Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin, Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko 14
kemungkinan terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan
benefit terapi )."
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Salin 3 %, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
15
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat. 16
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 17
Penggunaaan Obat HIgh alert Lovenox, double kroscek dalam penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
18
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Tidak ditemukan masalah terkait obat. 19
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Novorapide, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian.
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan 21
resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan 22
resiko berkurangnya efektifitas obat.
Rekomendasi untuk penggunaan ranitidin dilarutkan min 20 ml pelarut, dan di berikan lebih dari
5 menit (4 ml/menit). 23
Penggunaan Levofloxacin, Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko
interaksi obat yaitu meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan Obat High Alert Ca Gluconas, Lovenox inj dan Novorapid double kroschek dalam
penyiapan dan pemberian obat. 24
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj , Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 27
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 1
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
2
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaaan Ketorolac injeksi sebaiknya tidak lebih dari 5 hari karena kemungkinan dapat
5
menyebabkan resiko perdarahan saluran cerna.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 6
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan Obat High alert Novorapid Flexpen, Ca Glikonas, Double Kroscek saat penyiapan
7
dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaaan Ketorolac injeksi sebaiknya tidak lebih dari 5 hari karena kemungkinan dapat
8
menyebabkan resiko perdarahan saluran cerna.
Penggunaan obat termolabil Sankorbininj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
9
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat 12
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin, Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko 14
kemungkinan terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan
benefit terapi ).
"Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin, Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko 15
kemungkinan terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan
benefit terapi )."
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Salin 3 %, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
16
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat. 17
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 18
Penggunaaan Obat HIgh alert Lovenox, double kroscek dalam penyiapan dan pemberian.
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Novorapide, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian.
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan 20
resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Vit C inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan 21
resiko berkurangnya efektifitas obat.
Rekomendasi untuk penggunaan ranitidin dilarutkan min 20 ml pelarut, dan di berikan lebih dari
5 menit (4 ml/menit). 22
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
24
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Tidak ditemukan masalah terkait obat. 25
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj , Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 28
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena 1
dapat meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
2
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
3
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 4
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan Obat High alert Novorapid Flexpen, Ca Glikonas, Double Kroscek saat penyiapan
dan pemberian. 5
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin, Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko 12
kemungkinan terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan
benefit terapi ).
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Salin 3 %, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
13
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat. 14
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 15
Penggunaaan Obat HIgh alert Lovenox, double kroscek dalam penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 18
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Tidak ditemukan masalah terkait obat. 19
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj , Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 22
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
1
Penggunaan Hydroxycloroquin dengan Azithromycin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxycloroquin dengan Azithromycin dapat meningkatkan resiko kemungkinan 2
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena 3
dapat meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 4
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
5
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
6
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan Obat High alert Novorapid Flexpen, Ca Glikonas, Double Kroscek saat penyiapan 7
dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan obat termolabil Sankorbininj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 11
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj dan Salin 3 %, Double Kroscek saat penyiapan dan
pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 15
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat. 16
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 17
Penggunaaan Obat HIgh alert Lovenox, double kroscek dalam penyiapan dan pemberian.
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj , Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 23
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxycloroquin dengan Azithromycin dapat meningkatkan resiko kemungkinan 1
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 2
Penggunaan Hydroxycloroquin dengan Azithromycin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena 3
dapat meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 4
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
5
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 6
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan Obat High alert Novorapid Flexpen, Ca Glikonas, Double Kroscek saat penyiapan 7
dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan obat termolabil Sankorbininj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu 12
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin, Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko 15
kemungkinan terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan
benefit terapi ).
Penggunaan obat termolabil Larce, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan 16
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 17
Penggunaaan Obat HIgh alert Lovenox, double kroscek dalam penyiapan dan pemberian.
Penggunaan Hyloquin dengan Azithromycin dapat meningkatkan resiko kemungkinan terjaid
interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Vitamin C, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 18
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj , Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 23
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxycloroquin dengan Azithromycin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxycloroquin dengan Azithromycin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena
dapat meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan Obat High alert Novorapid Flexpen, Ca Glikonas, Double Kroscek saat penyiapan
dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaaan Ketorolac injeksi sebaiknya tidak lebih dari 5 hari karena kemungkinan dapat
menyebabkan resiko perdarahan saluran cerna.
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ). 1
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 2
Penggunaan Hydroxycloroquin dengan Azithromycin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 3
Penggunaan Hydroxycloroquin dengan Azithromycin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena 4
dapat meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 5
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 6
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
7
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan Obat High alert Novorapid Flexpen, Ca Glikonas, Double Kroscek saat penyiapan
8
dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
9
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Interaksi antara Olanzapine dan Clobazam meningkatkan efek sedasi, Hati - hati pasien resiko 10
Jatuh.
Penggunaan obat termolabil Sankorbininj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 13
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan obat termolabil Larce, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat. 16
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj , Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 20
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Digoxin, Omeprazole dan Azithomycin dapat meningkatkan efek dari digoksin.
(Lebih diutamakan benefit terapi).
Penggunaan Obat High Alert Lovenox inj, double kroschek dalam penyiapan dan pemberian 21
obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Obat High Alert Lovenox inj, double kroschek dalam penyiapan dan pemberian
obat. 2
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
3
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Hydroxychloroquin, Azythromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko
interaksi obat yaitu meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 4
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 5
Penggunaan Hydroxycloroquin dengan Azithromycin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat. 6
Penggunaan Hydroxycloroquin dengan Azithromycin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan Obat High alert Lovenox inj , Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 7
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan Obat High alert Novorapid Flexpen, Ca Glikonas, Double Kroscek saat penyiapan
8
dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Larce inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan Obat High alert Lantus Flexpen dan Novorapide Flexpen, Double Kroscek saat
penyiapan dan pemberian. 14
Penggunaan obat termolabil Sankorbin Inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat
Penggunaan obat termolabil Sankorbininj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Levofloxacin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko interaksi obat yaitu 19
meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi ).
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Hydroxychloroquin, Azithromycin dan Ondansentrone dapat meningkatkan resiko 21
kemungkinan terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan
benefit terapi ).
Penggunaan obat termolabil Larce, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat meningkatkan
resiko berkurangnya efektifitas obat. 22
Penggunaan Hydroxychloroquin dengan Levofloxacin dapat meningkatkan resiko kemungkinan
terjaid interaksi obat yang dapat meningkatkan QTc Interval (Lebih diutamakan benefit terapi )
Penggunaan obat termolabil Sanlkorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 23
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Obat High alert Lovenox Inj, Double Kroscek saat penyiapan dan pemberian.
Penggunaan obat termolabil Sankorbin inj, hati - hati dalam penyimpanan karena dapat 24
meningkatkan resiko berkurangnya efektifitas obat.
Penggunaan Obat High alert Novorapide Flexpen, Double Kroscek saat penyiapan dan 25
pemberian.
HARI/TGL APOTEKER NAMA PASIEN
Selasa, 01 September
2020
RM DIAGNOSA
ASSESMENT JUMLAH