Professional Documents
Culture Documents
Geriatri Endodontik
Geriatri Endodontik
Menurut Garg et. al. (2014), perubahan pada keadaan rongga mulut pada pasien geriatric
secara umum meliput: perubahan bentuk dan warna, gigi atrisi, perubahan warna gigi akibat
menurunnya ketebalan dentin, kehilangan translusensi, pigmentasi pada defek anatomis,
korosi, serta inadekuat OH.
1. Perubahan pada enamel
a. Perubahan pada enamel didasari pada mekanisme pertukaran ionic
b. Menurunnya permeabilitas enamel
c. Enamel menjadi brittle seiring bertambahnya usia
d. Disertai atrisi, abrasi, dan erosi
Hal-hal yang biasanya diobservasi pada pasien geriatric secara klinis adalah :
1. Missing teeth. Mengindikasikan menurunnya fungsional dalam mengunyah yang
dapat berakibat intake soft karbohidrat dan gula untuk mengkompensasi
hilangnya indera perasa dan xerostomia yang akhirnya menjadi awal dari gigi
karies
2. Resesi gingiva. Karena sementum dan dentin yang terbuka yang mengakibatkan
menjadi rentan karies dan sensitive
3. Root caries. Pembersihan jaringan karies seringkali menjadi penyebab pulp
exposure atau pembentukan dentin reparative yang mungkin dapat
mempengaruhi negosiasi saluran akar jika perawatan saluran akar dibutuhkan
4. Atrisi, abrassi, dan erosi menyebabkan dentin terekspos dan pulpa bereaksi
dengan dentinal sclerosis dan dentin reparratif yang bisa menghilangkan pulpa
5. Ukuran kavitas pulpa menurun, bisa jadi disebabkan karena pembentukan dentin
reparative dari karies rekuren, prosedur restorative, dan trauma
6. Continued cementum deposition
7. Kalsifikasi
8. Permeabilitas tubuli menurun
9. Gigi hilang dan miring
10. Keterbatasan membuka mulut
11. Terdapat multiple restorasi
12. Injuri pulpa karena marginal leakage dan kontaminasi bakteri pada dinding
kavitas
13. Pada gigi nonvital, biasanya terdapat sinus tract
Test vitalitas pulpa dapat diperiksa dengan metode thermal test, cold test, heat test, EPT,
tes kavitas. Namun tes vitalitas pulpa ini tidak cukup akurat karena adanya kalsifikasi dan
ruang pulpa yang mengecil.