Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 4

Geriatric Endodontik

Perubahan fisiologis dan patologis pada pasien geriatric adalah meliputi:


1. Sistem kardiovaskular
 Coronary artery disease : angina pectoris, arrhythmias, myocardial infarction,
decreased contractility
 High blood pressure : cardiac disease, cerebrovascular disease, renovascular
disease
2. Sistem saraf pusat
 Alzheimerism
 Cerebral arteriosclerosis, decreased memory, emotional changes
 Parkinson
 Semua refleks autonomic berjalan lebih lambat
 Sleep patterns : less restful sleep, possible insomnia
 Voice : menurun, bisa menjadi high pitched
3. Sistem Endokrin
 Decreased response to stress
 Maturiry : onset DM type II
4. Sistem Gastrointestinal
 Mastication—impaired, due to loss of teeth or ill-fitting appliances
 Swallowing—more difficult as salivary secretions decrease
 Digestion—decreased due to reduction in production of digestive enzymes
5. Sistem Genitourinary
 Decreased renal blood flow
 Decreased number of functioning glomeruli
 Decreased tubular reabsorption
 Benign prostatic hypertrophy
 Increased urination frequency
 Incontinence
6. Hearing
 Decrease in hearing capacity, may wear hearing aids
 Integumentary system
 Texture—skin loses elasticity, wrinkling, dryness
 Color—face paler, spotty pigmentation
 Temperature—extremities cooler, decreased perspiration
 Hair—decreased growth, thinning, graying
 Nails—decreased growth, increased ridges
7. Olfactory system
 Decrease in sense of smell (will affect the sense of taste)
8. Oral cavity
 Bone—darker in color, stained, attrition, weakened under load
 Circumoral tissues—stiffen
 TMJ—muscle tone decreases
 Mucous membranes—dry, shiny, more fragile
 Periodontium—recession, redness, swelling, deterioration of bone
 Tongue—increase in the number of lingual varicosities
 Salivary glands—decreased production, especially by some medications
9. Sistem respiratory
 Arthritic changes in thorax
 Interstitial fibrosis
 Pulmonary problems related to pollutants
 Senile emphysema
 • Anatomic structure-increased anterior-posterior diameter
10. Vision
 Decrease in peripheral vision
 Sensitivities to bright lights
 Glaucoma
 Cataracts

Menurut Garg et. al. (2014), perubahan pada keadaan rongga mulut pada pasien geriatric
secara umum meliput: perubahan bentuk dan warna, gigi atrisi, perubahan warna gigi akibat
menurunnya ketebalan dentin, kehilangan translusensi, pigmentasi pada defek anatomis,
korosi, serta inadekuat OH.
1. Perubahan pada enamel
a. Perubahan pada enamel didasari pada mekanisme pertukaran ionic
b. Menurunnya permeabilitas enamel
c. Enamel menjadi brittle seiring bertambahnya usia
d. Disertai atrisi, abrasi, dan erosi

2. Perubahan pada sementum


a. Ketebalan sementum bertambah seiring usia
b. Sementum menjadi lebih mudah terresorbsi
c. Terdapat peningkatan floride dan magnesium pada struktur sementum
3. Perubahan pada dentin
a. Pembentukan dentin sekunder
b. Gradual obliterasi tubulus dentin yang dapat berdampak sensitivitas, dan
menurunnya permeabilitas dentin mencegah kontaminasi toksik agen
c. Dentin sclerosis
d. Ukuran ruang pulpa mengecil, akibat bertambahnya ketebalan dentin dan
mengecilnya ruang pulpa mengurangi reaksi pulpa dan kemungkinan pulpa
terbuka
e. Gradual deposisi dari peritubular dentin
4. Perubahan pada pulpa
a. More fibers and less cells
b. Suplai darah menurun
c. Prevalensi pulp stone meningkat

5. Perubahan pada mukosa rongga mulut


Bertambahnya usia, mukosa rongga mulut menjadi menipis, smooth, dan
kering hingga menyerupai stain, kehilangan elastisitas dan stippling, sehingga
menjadi lebih rentan terhadap injury. Pada lidah mengalami kehilangan
papilla filiformis dan perubahan indera perasa serta dapat disertai burning
sensation. Secara histologi mengalami perubahan epithelial dan jaringan ikat.
6. Perubahan pada jaringan ikat periodontal
a. Jaringan ikat gingiva menjadi lebih denser dan coarsely
b. Jumlah fibroblast menurun
c. Jumlah serat menurun
d. Meningkatnya ukuran interstitial compartments yang berisi pembuluh darah
e. Kalsifikasi pada dan diantara serat kolagen
7. Perubahan pada kelenjar saliva
a. Menurunnya jumlah salivasi atau xerostomia, yang disertai dry mouth,
soreness, burning/painful pada lidah, perubahan indera perasa, kesulitan
mengunyah, menelan, berbicara, dan menurunnya retensi protesa.
8. Perubahan pada jaringan tulang
a. Cortival thinning
b. Loss of trabeculae
c. Cellular atrophy
d. Sclerosis

Hal-hal yang biasanya diobservasi pada pasien geriatric secara klinis adalah :
1. Missing teeth. Mengindikasikan menurunnya fungsional dalam mengunyah yang
dapat berakibat intake soft karbohidrat dan gula untuk mengkompensasi
hilangnya indera perasa dan xerostomia yang akhirnya menjadi awal dari gigi
karies
2. Resesi gingiva. Karena sementum dan dentin yang terbuka yang mengakibatkan
menjadi rentan karies dan sensitive
3. Root caries. Pembersihan jaringan karies seringkali menjadi penyebab pulp
exposure atau pembentukan dentin reparative yang mungkin dapat
mempengaruhi negosiasi saluran akar jika perawatan saluran akar dibutuhkan
4. Atrisi, abrassi, dan erosi menyebabkan dentin terekspos dan pulpa bereaksi
dengan dentinal sclerosis dan dentin reparratif yang bisa menghilangkan pulpa
5. Ukuran kavitas pulpa menurun, bisa jadi disebabkan karena pembentukan dentin
reparative dari karies rekuren, prosedur restorative, dan trauma
6. Continued cementum deposition
7. Kalsifikasi
8. Permeabilitas tubuli menurun
9. Gigi hilang dan miring
10. Keterbatasan membuka mulut
11. Terdapat multiple restorasi
12. Injuri pulpa karena marginal leakage dan kontaminasi bakteri pada dinding
kavitas
13. Pada gigi nonvital, biasanya terdapat sinus tract

Test vitalitas pulpa dapat diperiksa dengan metode thermal test, cold test, heat test, EPT,
tes kavitas. Namun tes vitalitas pulpa ini tidak cukup akurat karena adanya kalsifikasi dan
ruang pulpa yang mengecil.

Hal-hal yang sering ditemukan pada pasien geriatric secara radiografi :


1. Kavitas pulpa mengecil akibat pembentukan dentin reparative
2. Ada pulp stone dan dystrophic calcification
3. Kehilangan tanduk pulpa
4. Deep proximal atau root caries dan restorasi yang dapat menyebabkan kalsifikasi
antara ruang pulpa dan saluran akar
5. Midroot disappearance
6. Adanya odotogenic dan nonodontogenic cyts dan tumors
7. Perubahan bentuk apical dan anatomi foramen akibat aktivitas osteoklas
8. Hypercementosis

Gard N and Garg G. 2014. Textbook of endodontics 3ed.

You might also like