Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

RESPON KONSUMEN TERHADAP IKLAN MIE SEDAP

Susanta
Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis FISIP UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. Babarsari No. 2 Yogyakarta, Telp (0274) 485268

Abstract
The aims of the research are identify Mie Sedaap advertising strength, customer’s re-
sponse strength, customer’s response index, and relationship between advertising strength and
customer’s response strength.
Closed questionnaire is use to collect data from 100 respondents. Purposive sampling
technique used to determine respondent. Date tabulating is kind of descriptive analysis that is
used to analysis advertising strength, customers’ response strength, and customers’ response
index. Rank Spearman correlation use to analysis relationship between advertising strength and
customers’ response strength.
The result of descriptive analysis show that strength of Mie Sedaap advertising Titi Kamal
Version is in the average category. It means the respondent see the advertising very often but
there’s no special thing on the interest build. With the hierarchy effect model, it shows the con-
sumer respondent has goes outside awareness, interest, desire, convict, and purchase level. Most
of the respondents do the purchase, while some respondent didn’t purchase just because they
didn’t get convicted about what the advertising claim and didn’t get interest whit that. Mie
Sedaap advertising can be categorized success because most of the people buy the goods. But if
we look to the strength of the advertising which created only weak responses, there’s no guaran-
tee they will buy again in the future or continuing the purchase. In the other hand, for those who
haven’t bought the product, still very small possibility to buy. It is because the weak support
from the advertising. The result of correlation analysis also shows relations between strength of
the advertising and strength of consumer response is significant on level á = 0.05
If the company wants to get the goal of from the advertising, they have to repair the
advertising so it can improve the awareness, interest, desire, conviction and purchase level.

Keyword: advertising strength, customer’ response strength, customer’ response index

Pendahuluan tentang barang dan jasa. Dalam banyak hal


Periklanan (advertising) adalah suatu perkenalan produk tidak bisa dilakukan dengan
proses komunikasi masa yang melibatkan spon- mudah apabila periklanan tidak bisa memberi
sor tertentu, yaitu si pengiklan (pemasang iklan), tahukan tentang produk tersebut.
yang membayar sebuah mediamassa atas Periklanan merupakan kegiatan yang
penyiaran iklanya (Suhandang, 2005). Tugas terkait dua bidang kehidupan manusia yaitu
pokok periklanan adalah mengkomunikasikan ekonomi dan komunikasi. Dalam bidang ekonomi
informasi seefisien mungkin kepada ribuan orang. periklanan bertindak sebagai upaya strategi
Iklan memainkan fungsi ekonomi terpenting bagi pemasaran. Periklanan memperkenalkan produk
si pemasang iklan. Iklan menolong khalayak agar dapat mempengaruhi penjualan barang dan
(konsumen) untuk mengambil tindakan ekonomis jasa dengan cara yang menguntungkan. Periklanan
yang lebih baik dengan memberi tahu mereka merupakan teknik untuk memperluas pasar dan

60 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008


Susanta Respon Konsumen terhadap Iklan Mie Sedap

meningkatkan penjualan sehingga menguntungkan menghasilkan respon yang diinginkan. Mie sedaap
pemasar. Dalam bidang komunikasi periklanan diiklankan secara gencar di televisi dan juga
merupakan kegiatan komunkasi yang melibatkan diperkenalkan melalui pos mudik lebaran yang ada
pihak sponsor (pemasang iklan) media massa dan disepanjang jalan, yang menyediakan tempat
agen periklanan (biro iklan). Periklanan merupakan istirahat dan disediakan sajian Mie Sedaap.
jenis teknik komunikasi massa dengan membayar Keberhasilan iklan ini yang kemudian juga dicoba
ruangan atau waktu yang disediakan media massa ditandingi oleh Indofood dengan iklan yang gencar
untuk menyiarkan informasi tentang produk atau untuk Indomie. Dapat kita lihat iklan Mie Sedaap
jasa yang ditawarkan oleh sipemasang iklan menggunakan endoser yuri AFI sedangkan iklan
kepada khalayak agar berminat untuk membelinya. Indomie menggunakan endoser artis AFI.
Periklanan turut menentukan keberhasilan Demikian juga Indofood membuat varian Mie
pemasaran. Hal ini yang dialami Wingfood sebagai Sedaaap (huruf a-nya tiga bukan dua) untuk merek
sponsor iklan Mie Sedaap. Iklan Mie sedaap Supermie.
muncul dengan endorse banyak artis top, membuat Fakta-fakta itu semakin menguatkan
produk tersebut mampu memperluan pangsa dugaan bahwa keberhasilan Mie Sedaap atau
pasarnya. Perluasan pasar bisa dilihat dari Wingfood mengerogoti pasar Indofood karena
peningkatan capaian Mie Sedap meraup sekitar keberhasilan iklan Mie Sedaap yang menghasilkan
20% pangsa pasar mie instan. Survai yang respon pembelian. Respon konsumen terhadap
dilakukan oleh Henny Rachmawati dari Survey stimulus (termasuk iklan) sangat tergantung
One (Marketing, Maret 2004) memberikan kekuatan stimulus. Peneliti tertarik untuk
gambaran pangsa pasar mie instan di beberapa mengetahui apakah ada hubungan antara kekuatan
kota seperti tabel 1: iklan Mie Sedaap dengan respon konsumen.

Tabel 1
Merek Mie Instan yang Paling Sering Dikonsumsi Berdasakan Kota
(dalam %)
MEREK KOTA PENELITIAN TOTAL
Jakarta Bandung Semarang Surabaya Medan Makasar
Indomie 75.8 47.0 59.4 50.8 52.4 71.3 61.9
Mie Sedap 13.0 16.6 27.3 45.5 2.4 11.0 20.3
Supermie 5.8 13.8 5.9 2.4 5.8 2.4 5.9
Sarimi 3.6 16.2 2.7 0.3 3.9 11.0 5.2

Sumber: Marketing, Maret, 2004

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa Menurut skema AIDCA, respon konsumen
Mie Sedap menduduki rangking ke dua setelah berkisar antara memberikan perhatian, minat,
Indomie. Meskipun pangsa pasarnya hanya 20 keinginan, keyakinan, dan tindakan pembelian.
% (relatif kecil dibandingkan dengan Indomie Tingkat pembelian konsumen akan tinggi kalau
sebesat 61.9%) tetapi sebagai pedatang baru Mie respon konsumen sampai pada tindakan
Sedaap berhasi mencuri pasar produk Indofood pembelian, namun demikian respon konsumen
mengingat pesaing indofood sebelumnya seperti yang bukan berupa tindakan pembelian
Mie Karomah, Gaga Mie dan mie instan lainya merupakan investasi yang pada saatnya dapat
tidak bisa berkembang karena tidak diminati didorong untuk sampai pada respon tidakan
khalayak (konsumen). pembelian sehigga pada saatnya juga akan
Keberhasilan Mie Sedaap meningkatkan menghasilkan penjualan bagi perusahaan.
pangsa pasar lebih karena keberhasilan iklan baik Bagaimana respon konsumen ini perlu diteliti untuk
up the line maupun bellow the line yang mengetahui tingkat respon konsumen terhadapa

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008 61


Respon Konsumen terhadap Iklan Mie Sedap Susanta

iklan Mie Sedaap. Iklan Mie Sedaap versi Titi kegunaan bagi konsumen, orang tidak akan
Kamal di televisi dijadikan iklan yang diteliti tingkat mengelahui suatu produk, (b) Membujuk atau
responnya karena saat ini ilan tersebut yang sedang mempengaruhi yaitu periklanan tidak hanya
ditayangkan. Televisi dianggap media yang uni- memberitahu saja tetapi juga bersifat membujuk
versal dan banyak ditonton pemirsa. Berdasarkan terutama dengan pembeli potensial dengan
latar belakang masalah diatas maka masalah dalam menyatakan bahwa suatu produk adalah lebih baik
penelitian ini adalah: (1) Bagaiman kekuatan iklan dipasang di media-media seperti radio. televisi,
Mie Sedaap di Telivisi? (2) Bagaimana respon surat kabar, dan lain-lain, (c) Menciptakan kesan
konsumen terhadap iklan Mie Sedap di Televisi? yaitu dengan adanya iklan orang akan mempunyai
(3) Adakah hubungan antara iklan Mie Sedap di kesan tertentu apa yang diiklankan, dalam hal ini
Telivisi dengan respon konsumen? pemasngan iklan berusaha menciptakan iklan
dengan sebaik-baiknya, dan (d) Memuaskan
Tinjauan Pustaka keinginan yaitu sebelum memilih atau membeli
Bauran Promosi produk, seseorang mesti memerlukan hal yang
Alat promosi meliputi beberapa macam memuaskan dari produk tersebut misalnya: mutu
seperti: iklan, personal selling, promosi penjulan, dari produk tersebut.
dan publisitas/selebaran. Pemilihan atau penekanan
dari kegiatan promosi tersebut tergantung pada Tujuan periklanan
tujuan promosi dari pengecer (Stern et al., 1989). Tujuan periklanan umumnya mengandung
Pendapat tersebut sejalan dengan pendapat Russ misi komunikasi, karena periklanan merupakan
dan Kirkpatrick (1982), Berkowitz et. al. (1992), komunikasi massa dan harus dibayar untuk
dan Stanton (1991) yang menyebutkan bahwa menarik kesadaran, menanamkan informasi sikap
promosi meliputi empat hal yaitu; iklan, personal atau mengharapkan suatu tindakan yang
selling, promosi penjualan, dan publisitas. menguntungkan bagi periklanan (Kasali, 1992).
Sangat penting memahami periklanan
Iklan sebagai komunikasi massa yang merupakan bagian
Iklan adalah suatu bentuk yang dibayar dari keseluruhan aktifitas dibidang pemasaran. Tujuan
komunikasi non-personal mengenai organisasi, periklanan merupakan suatu tugas komunikasi yang
produk, pelayanan, atau ide oleh sponsor tertentu menunjang tujuan pemasaran. Jadi tujuan utama
( Berkowitz, 1992). Sedangkan Swastha dan dari periklanan adalah menjual atau meningkatkan
Irawan (1997) memberikan definisi iklan sebagai penjualan barang dan jasa (Kasali, 1992).
bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang Kotler mengemukakan bahwa mengem-
ide, barang, dan jasa yang dibayar oleh sponsor bangkan program iklan adalah menentukan tujuan-
tertentu. Periklanan adalah segala bentuk penyajian tujuan iklan. Tujuan iklan harus dari keputusan
dan promosi ide barang atau jasa secara non per- sebelumnya mengenai pasar sasaran, penempatan
sonal oleh sponsor tertentu yang memerlukan produk di pasar dan bauran pemasaran. Strategi
pembayaran (Kotler dan Amstrong, 2002). penempatan produk pemasaran membatasi fungsi
Periklanan adalah komunikasi non individu dengan yang iklan harus lakukan dalam program yang
sejumlah biaya, melalui berbagai media yang menyeluruh.
dilakukan lembaga, non lembaga serta individu- Dalam memilih pesan periklanan, pengiklan
individu (Kasali, 1992). harus melalui empat tahap agar strategi yang
dikembangkan menjadi kreatif : (a) pembentukan
Fungsi periklanan pesan, pada prinsipnya pesan produk, manfaat
Perklanan mempunyai fungsi, diantaranya utama yang ditawarkan merek, harus diputuskan
adalah: (a) Memberi informasi yaitu supaya sebagai bagian dari pengembangan konsep
masyarakat atau konsumen inengetahui sualu produk; (b) evaluasi dan pemilihan pesan,
produk perlu adanya informasi yang lebih banyak, pengiklan perlu mengevaluasi pesan-pesan
tanpa adanya inlbrmasi yang menyangkut alternatif. Iklan yang baik biasanya berfokus pada

62 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008


Susanta Respon Konsumen terhadap Iklan Mie Sedap

Untuk mengkomunikasikan
Memberitahukan pasar tentang suatu produk Menjelaskan pelayanan yang tersedia
baru
Mengusulkan kegunaan baru suatu produk Mengoreksi kesan yang salah
Memberitahukan pasar tentang perubahan Mengurangi kecemasan pembeli
harga
Menjelaskan cara ekrja suatu produk Membangun citra perusahaan
Untuk Membujuk
Membentuk preferensi merek Membujuk pembeli untuk membeli
sekarang
Mendorong alih merek Membujuk pembeli untuk menerima
kunjungan penjualan
Mengubah persepsi pembeli tentang atribut
produk
Untuk mengingatkan
Mengingatkan pembeli bahwa produk Membuat pembeli tetap ingat produk
tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian itu walau tidak sedang musimnya
Mengingatkan pembeli di mana dapat Mempertahankan kesadaran puncak
membelinya
Sumber: Kasali 1992.

satu usulan penjualan inti.pesan tersebut pertama- dipengaruhi oleh (Simamora, 2003): (a) daya tarik
tama harus mengatakan sesuatu yang diinginkan iklan, daya tarik iklan berdampak pada respon
atau menarik tentang produk tersebut. Pesan konsumen. iklan yang menarik akan lebih mendapat
tersebut juga harus mengatakan sesuatu yang perhatian; (b) lama penayangan, semakin lama
eksklusif atau yang membedakan yang tidak penayangan semakin kuat iklan menstimuli
terdapat pada semua merek dalam katagori produk konsumen. selain karena semakin banyak pesan
tersebut. Akhirnya pesan harus dapat dipercaya yang disampaikan, lama penayangan iklan juga
atau dibuktikan; (c) pelaksanaan pesan, pengaruh menciptakan citra positif pada merek. Tetapi
pesan tidak hanya tergantung pada apa yang sebaliknya iklan yang terlalu lama akan mendapat
dikatakan tetapi juga pada bagaimana mengata- respon negatif karena menyita waktu penonton;
kannya. Beberapa iklan mengarah pada penentuan (c) frekwensi penayangan, iklan yang jarang
posisi rasional dan yang lain penentuan posisi ditayangkan akan memiliki sedikit pengaruh pada
emosional; (d) tanggung jawab sosial, iklan konsumen, sebaliknya iklan yang sangat sering
“kreatif” yang dibuat tidak melanggar norma- ditayangkan dalam jangka waktu lama maka akan
norma sosial dan hukum. menimbulkan kebosanan pada konsumen sehingga
Setelah memilih pesan iklan, tugas justru mendapat respon negatif; (d) dampak me-
pengiklan berikutnya adalah memilih media dia, kredibilitas media tempat iklan ditayangkan
periklanan untuk menyampaikan pesan iklannya. berpengaruh pada kredibilitas produk. Andaikan
Tahapan dalam pengambilan keputusan saja saluran TV terbaik saat ini RCTI. Produk atau
tentang media : (a) memutuskan jangkauan, merek yang ditayangkan melalui RCTI secara
frekuensi dan dampak, (b) memilih jenis-jenis tidak langsung juga menikmati kredibilitas saluran
media utama, (c) memilih sarana media tertentu, itu.
(d) menentukan waktu media, dan (e) menentukan
alokasi geografis media. Respon Konsumen
Respon adalah reaksi terhadap stimuli
Kekuatan Iklan (Simamora, 2003). Respon adalah sekumpulan
Kekuatan iklan merupakan intensitas reaksi, jawaban, pengaruh atau akibat (Hoeta,
perasaan yang dihasilkan oleh stimulus (Engel, 2001). Respon konsumen pada dasarnya adalah
1995). Besarnya kekuatan iklan di televisi

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008 63


Respon Konsumen terhadap Iklan Mie Sedap Susanta

Tingkatan Model AIDA Model Hirarki Model Inovasi- Model


Efek Adopsi Komunikasi
Tingkat Perhatian Pengenalan Penampilan
Kognitif (Kesadaran)
Kesadaran
Penerimaan
Pengetahuan
(tahu) Tanggapan
Kognitif
Tingkat Tertarik
Afektif Suka Tertarik Sikap

Memilih
Meyakini Evaluasi Keinginan
Tingkat
Keperilakukan Tindakan Membeli Mencoba Perilaku

Adopsi
Sumber: Kotler dan Susanto, 2000

reaksi terhadap suatu timulus. Stimulus adalah kognitif , sikap kehendak dan perilaku. Semua
segala sesuatu yang dapat ditangkap oleh panca perbedaan tersebut adalah perbedaan sistematik.
indra (penglihatan, pendengaran, penciuman, Semua model menganggap pembali melewati
perabaan, dan perasa). tingkat kognitif, afektif dan keperilakuan menurut
Reaksi konsumen terhadap stimulus sangat urutan tersebut. Formula AIDCA merupakan
bergantung pada bagaimana stimulus bersangkutan pengembangan dari model AIDA adalah sebagai
diproses, selanjutnya reaksi tersebut dapat berikut (Kasali, 1992:75) : (1) Attention
membentuk sikap dan perilaku konsumen. (perhatian) yaitu Iklan harus memperhatikan
Ada hubungan yang erat antara isi khalayak sasarannya baik pembaca, pendengar
peryataan pesan dan media dengan reaksi atau pemirsa. Untuk itu iklan mememrlukan bantuan
konsumen. pemasar selalu menginginkan pesan antara lain berupa ukuran (size) untuk media cetak,
yang disampaikan melalui iklan atau komunikasi Airtime (untuk media penyiaran), penggunaan
pemasaran mendapat tangapan atau respon dari warna (spot, atau fullcolour), tata letak (layout),
target audiennya. Hirarkhi tanggapan dapat jenis-jenis huruf (tipografi) yang ditampilkan serta
bermacam-macam. Kotler dan Susanto berbagai suara khusus untuk iklan radio dan televisi.
memberikan beberapa model hirarkhi tanggapan Disamping itu ada hal lain yang sama pentingnya
dari penerima (konsumen) sebagai berikut: dengan alat-alat bentu tersebut untuk memberikan
Model AIDA menunjukkan ketika kontribusi yang saling menunjang dalam overall
pembeli melewati tingkat perhatian (attention) affect. Perhatian diperoleh salah satunya dari slo-
tertarik (interest), ingin (desire) dan tindakan (ac- gan yang mudah diingat. (2) Interest (minat) yaitu
tion). Model “hirarki efek” menunjukkan ketika Setelah perhatian calon pembeli sudah
pembeli melewati tingkat kesadaran, memahami, diebutpersoalan yang dihadapi sekarang adalah
memilih, memastikan dan membeli. Model “inovasi bagaimana agar mereka berminat dan ingin tahu
adopsi” menunjukkan ketika pembeli melewati lebih jauh. Perhatian harus dapat segera
kesadaran, tertarik, menilai, mencoba dan adopsi. ditingkatkan menjadi minat sehingga timbul rasa
Model “komunikasi” menunjukkan pembeli tahu secara lebih rinci di dalam diri pemirsa. Untuk
melewati penampilan, penerimaan, tanggapan itu mereka harus dirangsang agar mau membaca

64 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008


Susanta Respon Konsumen terhadap Iklan Mie Sedap

dan mengikuti pesan-pesan yang disampaikan. (3) hanyalah sekedar “iklan” denganmenyebutkan
Desire (keinginan) yaitu Tidak ada gunanya beberapa kekurang yang ada, konsumen akan
menyenangkan calon pembeli dengan rangkaian melihat bahwa iklan anda berkata jujur, (6)
kata-kata gembira melalui sebuah iklan, kecuali Tunjukkan kegembiraan. Studi pada iklan coca
iklan tersebut berhasil menggerakkan keinginan cola selama lebih dari 100 tahun menunjukkan
oranmg untuk memiliki atau menikmati produk bahwa pada umumnya yang menentukan
tersebut. Kebutuhan dan keinginan mereka untuk kesuksesan sebuah iklan adalah unsur
memiliki, memakai atau melakukan sesuatu harus kegembiraan. Senyuman dalam iklan anda akan
dibangkitkan. (4) Conviction (keyakinan) yaitu menyebabkan seseorang memiliki perasaan
Sebelum melalui tahap yang terakhir, konsumen gembira, dan (7) Jangan pernah berfikir bahwa
melewati tahap keyakinan yaitu konsumen harus iklan anda sudah sempurna. Setetlah iklan
yakin dengan pilihan produk yang akan dipilihnya, diluncurkan untuk beberapa waktu, evaluasilah
jika konsumen tidak yakin maka tidak akan terjadi responya. Bisakan responya ditingkatkan, jika ya,
tahap yang terakhir yaitu pembelian. (5) Action perbaikilah. Sedikit perubahan dapat mening-
(tindakan) yaitu Upaya terakhir untuk membujuk katkan efektivitas iklan secara mengejutkan.
calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan
suatu tindakan pembelian atau bagian dari itu. Dimensi-Dimensi Respon
Bujukan yang berupa harapan agar calon pembeli Dimensi-dimensi respon mencakup
segera pergi ke took melihat-lihat di showroon (Simamora, 2003): (1) Tahap; dalam model
terdekat mengambil contoh, mengangkat telpon, AIDCA respon memiliki lima tahap yaitu atten-
mengisi formulir pesanan atau setidak-tidaknya tion, interest, desire, conviction dan action, (2)
menyimpan dalam ingatan untk membelinya kelak. Panjang; sebuah stimulus dapat menciptakan
respon yang panjang atau pendek. Panjang sebuah
Meningkatkan Respon Terhadap Iklan respon adalah jumlah tahap yang dipengaruhi stimu-
Laura Enock (www.cuna.org) mengung- lus. Dengan menggunakan model AIDCA maka
kapkan bahwa efektivitas iklan antara lain: (1) panjang maksimal respon adalah lima, (3) Arah;
Mulailah dengan sebuah headline yang memukau. dari sudut pandang perusahaan, ada dua arah
Headline yang buruk dapat menghentikan konsu- respon yaitu positif dan negatif. Respon positif
men untuk melanjutkan melihat iklan, (2) Fokuslah tcrjadi kalau respon mengarah pada perilaku yang
pada keuntungan yang dinginkan oleh konsumen. diinginkan perusahaan. Dengan menggunakan
Harga yang murah mungkin merupakan keinginan model AIDCA maka respon positifnya adalah
konsumen, namun tentukan mengapa ia ingin harga perhatian, berminat, ingin, yakin dan bertindak.
yang murah. Apakah ia ingin mendapatkan pengu- Sedangkan respon negatifnya menjadi bingung,
rangan pembayaran. Untuk meningkatkan respon tidak berminat, tidak ingin, dan tidak bertindak,
iklan perhatikan apa yang benar-benar paling (4) Lebar; lebar maksimal tergantung pada skala
bermanfaat bagi konsumen, (3) Lakukan review yang digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti
terhadap iklan. Review yang dilakukan alhi akan menggunakan skaia Likert dengan lebar
memberitahkan apakan anda sudah benar dalam maksimalnya adalah 5, (5) Kekuatan; kekuatan
menentukan fakus dan juga memberitahukan hal respon adalah penjumlahan kekuatan respon pada
hal yang anda tidak ketahui dari iklan yang akan setiap tahap, (6) Kecepatan; kecepatan
dilounching, (4) Gunakan kata-kata yang berdaya memberikan respon berbeda-beda. Ada yang
magis. Dalam pemasaran ada beberapa kata yang sampai pada tahap pembelian begitu mendapat
berdaya magis misalnya; gratis, eklusif, untuk anda, stimuli. Ada pula yang setelah waktu yang sangat
sukses, unik, cinta, spesial, bergaransi, baru, yang lama baru melakukan pembelian. Bahkan ada yang
pertama dan sebagainya, (5) Sebutkan beberapa tidak sampai pada tahap pembelian sama sekali,
kelemahan produk anda. Jika anda hanya me- dan (7) Lama bertahan; Ada respon sesaat ada
nyampaikan hal-hal yang baik saja maka konsumen pula respon yang berlangsung dalam jangka
akan segera menyadari bahwa yang anda katakan panjang.

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008 65


Respon Konsumen terhadap Iklan Mie Sedap Susanta

Kekuatan Respon Variabel Iklan diukur dari frekwensi


Kekuatan respon merupakan seberapa konsumen melihat iklan dan daya tarik iklan.
besar reaksi konsumen terhadap stimuli tertentu. Variabel Respon konsumen akan diukur dari;
Untuk mengukur kekuatan respon, kita perhatian, minat, keinginan, keyakinan dan
memperhatikan dimensi panjang dan lebar respon tindakan. Kuesioner dibuat berdasarkan indikator
setelah itu mengalikan kedua dimensi tersebut lalu penelitian. Sebelum kuesioner digunakan akan
diperoleh kekuatan respon (simamora, 2003), diukur validitasnya dengan mengkorelasikan skor

Br = ∑ Pri xLri
rumusnya adalah sebagai berikut : tiap-tiap butir dengan skor total dengan
n menggunakan korelasi Sperman Brown. Uji
reabilitas dilakukan dengan menggunakan alpha
i =1
crobanch.
Dimana : Untuk melihat gambaran kekuatan iklan,
Br = Kekuatan respon dilakukan perhitungan dengan cara mengalikan
Pri = Panjang respon tingkat kemenarikan iklan, dan frekwensi
N = Menyatakan jumlah tahap yang dilalui konsumen melihat iklan. Untuk mengetahui respon
Lri = Lebar respon konsumen terhadap iklan digunakan metode cus-
tomer respons strength (CRS). Dalam analisis
Hubungan antara Iklan dengan Respon CRS akan dilakukan analisis individual dengan cara
Konsumen mengalikan dimensi panjang dan lebar respon
Pesan yang disampaikan melalui media konsumen, selain itu akan juga dicari customer
akan ditangkap oleh penerima. Ketika pesan respons index (CRI)/indek respon konsumen yang
diterima, penerima akan memberikan respon diperoleh dari jumlah tahap maksimal respon yang
terhadap pesan yang disampaikan. Semakin dilalui oleh responden. Skema respon yang
banyak informasi yang diperoleh, semakin besar digunakan adalah skema AIDCA. Rumus yang
kemungkinan seseorang membentuk respon. digunakan adalah rumus kekuatan iklan seperti
Namun konsumen tidak selalu mencari semua dipaparkan diatas.
informasi, konsumen biasanya hanya mem- Selain itu akan juga dicari customer
perhatikan informasi yang disukai atau dipahami respons index (CRI)/indek respon konsumen yang
(Simamora, 2003). Daya tarik iklan berdampak diperoleh dari jumlah tahap maksimal respon yang
pada respon konsumen, iklan yang menarik tentu dilalui oleh responden. Seluruh responden adan
mudah mendapatkan perhatian (Simamora, 2003). dikelompokkan menjadi yang terpapar (aware)
Frekuensi penayangan iklan jelas berpengaruh dan tidak terpapar kemudian dibuat prosentasenya.
pada respon audiens (Simamora, 2003). Iklan Proses dilanjutkan dengan membagi awareness
yang ditayangkan terus menerus bukan bertujuan menjadi yang interest dan berapa yang tidak in-
untuk memperoleh keuntungan secara langsung, terest, dan seterusnya. Untuk melihat hubungan
melainkan untuk membujuk agar konsumen antara kekuatan iklan dengan respon konsumen
bersedia melakukan pembelian kembali (Sutisna, digunakan korelasi rank spearman. Dalam
2002). Kredibilitas media tempat iklan ditayangkan penelitian ini penulis menggunakan tingkat
berpengaruh pada kredibilitas produk (Simamora, signifikasnsi 5%.
2003)
Pembahasan
Metode Penelitian Uji Validitas dan Reliabilitas
Penelitian ini merupakan penelitian Uji validitas dilakukan dengan meng-
diskriprif, yang mengambarkan pengaruh iklan mie korelasikan skor tiap-tiap butir dengan skor total
Sedaap terhadap respon konsumen. Data primer dengan menggunakan korelasi Sperman Brown.
dikumpulkan dengan menggunakan questioner dari Hasil uji validitas menunjukkan bahwa seluruh
100 orang responden. Teknik samping yang pertanyaan dinyatakan valid karena memiliki nilai
digunakan adalah purposif sampling koefisien korelasi (r hitung) lebih tinggi dari pada

66 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008


Susanta Respon Konsumen terhadap Iklan Mie Sedap

nilai r table. Uji reliabilitas dilakukan dengan keyakinan responden bahwa membeli Mie Sedap
menggunakan teknik alpha cronbach, hasil uji untuk adalah sebesar 2.14 dapat ditafsirkan bahwa iklan
semua item pertanyaan lebih dari 0,2 sehingga belum mampu membuat khalayak yakin. bahwa
semua butir pertanyaan reliabel. membeli Mie Sedap adalah tindakan yang tepat.
Rata-rata jawaban responden terhadap
Diskripsi Indikator Penelitian pertanyaan tindakan responden membeli Mie
Rata-rata jawaban responden terhadap Sedap adalah sebesar 2.19 dapat ditafsirkan
pertanyaan frekwensi melihat iklan Mie Sedap versi bahwa iklan baru menyebabkan khalayak sekedar
Titi Kamal sebesar 3.62 dapat ditafsirkan bahwa mencoba mie Sedap
rata-rata responden sering melihat iklan. Rata-rata
jawaban responden terhadap kemenarikan iklan Analisis Kekuatan Iklan Mie Sedap Versi Titi
adalah sebesar 3.41 dapat ditafsirkan bahwa rata- Kamal
rata responden menilai iklan Mie Sedap menarik. Kekuatan iklan Mie Sedap versi titi Kamal
Rata-rata jawaban responden terhadap diperoleh dengan cara mengalikan skor jawaban
pertanyaan awareness responden terhadap Mie responden terhadap pertanyaan mengenai iklan
Sedap adalah sebesar 2.84 dapat ditafsirkan iklan dengan jumlah responden. Dengan menggunakan
telah menyebabkan responden mengetahui merek interval, kekuatan iklan akan dimasukan dalam
Mie Sedap, tahu jenis produknya apa saja, tahu dikategorikan sangat lemah, lemah, sedang, kuat,
berapa harganya, dan tahu di mana saja ia dapat atau sangat kuat berdasarkan skor kekuatan iklan.
membeli. Rata-rata Hasil jawaban responden Dari perhitungan diketahui bahwa kekuatan iklan
terhadap pertanyaan minat responden untuk lebih sebesar 1.244, yang berada pada kategori
mengenal Mie Sedap adalah sebesar 2.19 dapat sedang. Hal ini disebabkan karena sebagaian besar
ditafsirkan iklan telah menyebabkan responden responden (60%) menganggap tingkat
memberikan perhatian pada iklan Mie Sedap kemenarikan iklan Mie Sedap versi Titi Kamal
pada saat melihat telivisi. biasa-biasa saja. Ada produk mie lain yang
Rata-rata jawaban responden terhadap membuat iklan serupa dengan menggunakan
pertanyaan keinginan responden untuk membeli bintang sinetron Luna Maya, sehingga iklan Mie
Mie Sedap adalah sebesar 2.28 dapat ditafsirkan Sedap versi Titi Kamal terasa biasa-biasa saja.
iklan telah menyebabkan responden kecil Meskipun sebagian besar (73%) responden
keinginannya untuk membeli Mie Sedap. Rata-rata menyatakan sering melihat iklan Mie Sedap versi
jawaban responden terhadap pertanyaan Titi Kamal namun responden menganggap iklanya

Diagram Indek Respon Konsumen Terhadap Iklan Mie Sedaap

CRI
Action
99%
75.00%
Conviction
83%

Desire No Action
98% 1%
0.75%
Interest Not Conviction
7%
94% 6.37%
Awareness Not Desire
99%
2% 1.86%
Not Interest
6%
Audiens 5.94%
Not Awareness
1% 1.00%

Sumber: Data primer diolah 2007

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008 67


Respon Konsumen terhadap Iklan Mie Sedap Susanta

biasa-baiasa saja, sehingga kekuatan iklanya hanya tertarik pada kemasanya, harganya, atau mereka
masuk kategori sedang. tidak tertarik pada iklanya itu sendiri. 1.86%
responden yang tertarik dengan produk yang
Analisis Respon Konsumen Terhadap Mie diiklankan ternyata tidak menginginkan produk
Sedap tersebut. Ketidak-inginan mereka terhadap
Berdasarkan hasil perhitungan indek produk yang diiklankan disebabkan banyak hal,
respon konsumen terhadap Mie Sedap dapat bisa saja sama seperti sebab-sebab yang mengaki-
disimpulan sebagi berikut. Tingkat kesadaran batkan konsumen tidak tertarik terhadap produk
responden terhadap Mie Sedap sebesar 99% tersebut. Sebesar 6.37% responden yang tertarik
berada pada kategori sangat tinggi. Minat ternyata tidak yakin terhadap produk yang
responden terhadap Mie Sedap sebesar 93% diiklankan, Ketidak-yakinan bisa disebabkan
berada pada kategori sangat tinggi. Tingkat karena responden tidak yakin terhadap klaim
keinginan responden terhadap Mie Sedap sebesar iklannya. Sebesar 0.75% konsumen yang yakin
91% berada pada kategori sangat tinggi. terhadap klaim iklan ternyata tidak melanjutkan
Keyakinan responden bahwa membeli Mie Sedap kejenjang pembelian. Hal ini bisa saja disebabkan
adalah tindakan yang tepat sebesar 99% berada mereka belum sempat membeli atau ada kendala
pada kategori sangat tinggi. Tindakan responden lainya. Dikemudian hari konsumen ini kemungkinan
membeli Mie Sedap sebesar 75% berada pada akan melakukan pembelian produk yang
kategori tinggi. Dari 100 responden sebanyak 75 diiklankan.
responden sudah melakukan pembelian Mie Sebesar 75% responden sudah melaku-
Sedap. kan pembelian. Hal ini merupakan keadaan yang

Tabel 2
Distribusi Kekuatan Responden Konsumen Terhadap Mie Sedaap
Kategori Frekwensi %
Sangat lemah 15 15
Lemah 66 66
Sedang 15 15
Kuat 4 4
Sangat kuat 0 0
Total 100 100
Rata-rata 29.92
Sumber: data primer diolah, 2007

Untuk mengetahui prosentase responden mengembirakan, karena tujuan akhir dari iklan
yang responya berhenti pada tahap tertentu, dapat adalah agar konsumen membeli. Namun demikian
dibuat diagram sebagai berikut: jika dikaji lebih dalam lagi, sebagaimana
Dari diagram tersebut dapat diketahui ditunjukkan dalam jawaban responden terhadap
bahwa ada 1% responden yang tidak terpapar responden membeli, ternyata 77% mereka yang
stimuli iklan, artinya mungkin saja ia melihat membeli baru tahap mencoba. Tindakan mereka
iklannya tetapi tidak menimbulkan kesadaran berikutnya, apakah mereka akan membeli atau
tentang adanya produknya. Sebesar 5.94% tidak membeli lagi sangat ditentukan oleh kepuasan
responden yang menyadari adanya produk yang atau ketidak puasan yang mereka dapat dari
diiklankan tetapi tidak tertarik terhadap produk pengalaman konsumsi. Oleh karena itu penting bagi
tersebut. Ketidak tertarikan dapat disebabkan Wings Food untuk membuat produk Mie Sedap
banyak hal seperti misalnya mereka masih lebih yang betul-betul memiliki ciri khas sebagaimana
tertarik pada produk merek lama, mereka tidak dijanjikan dalam iklanya.

68 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008


Susanta Respon Konsumen terhadap Iklan Mie Sedap

Analisis Kekuatan Respon Konsumen adanya dukungan respon iklan yang kuat.
Terhadap Iklan Mie Sedaap Dari sisi iklan, keberhasilan penjualan
Untuk mengetahui kekuatan respon produk dimasa mendatang sangat tergantung pada
konsumen terhadap iklan digunakan metode cus- dua hal. Pertama, kemampuan Wings Food
tomer respons strength (CRS). Dalam analisis memuaskan konsumennya. Jika konsumen
CRS akan dilakukan analisis individual dengan cara terpuaskan merekan kemungkinan akan
mengalikan dimensi panjang dan lebar respon melakukan pembelian ulang, tetapi jika kecewa
konsumen. selain itu akan juga dicari indek respon hampir dapat dipastika mereka akan berhenti
konsumen yang diperoleh dari jumlah tahap membeli. Kedua, kemampuan Wings Food
maksimal respon yang dilalui oleh responden. memperbaiki iklanya sehingga meningkatkan
Skema respon yang digunakan adalah skema kesadaran, ketertarikan, keinginan, keyakinan, dan
AIDCA, dengan rumus sebagaimana dikemukakan pembelian. Hal itu dapat dilakukan dengan
dalam metode penelitian. meningkatkan kemenarikan iklan misalnya
Dengan menggunakan rumus dimuka menggunakan tokoh yang lebih beragam atau
kekuatan respon konsumen terhadap iklan Mie mengganti tema iklan.
Sedaap dapat dibuat tabel 2.
Dari tabel 2 diatas dapat disimpulkan Hubungan Kekuatan Iklan Mie Sedaap versi
bahwa sebagian besar responden (66%) memiliki Titi Kamal dengan Respon Konsumen
kekuatan respon iklan yang lemah. Dilihat dari rata- Terhadap Mie Sedaap
ratanya pun (29.92) masuk kategori lemah. Hal Hubungan kekuatan iklan dengan respon
ini kontras dengan indek respon iklan yang konsumen terhadap Mie Sedaap diperoleh
menunjukkan bahwa 75% responden sudah dengaan cara mengkorelasikan kedua variabel
sampai pada tahap pembelian. Dalam jangka tersebut dengan uji korelasi Rank Spearman.
pendek iklan sudah dapat mencapai tujuan akhir Dari uji korelasi Rank Spearman dapat dibuat
yaitu menjadikan orang membeli. Jika Wings Food seperti tabel 3.
berorientasi penjualan maka iklan Mie Sedaap Berdasarkan uji korelasi Rank Spearman
versi titi Kamal dapat dikatakan sukses karena dapat diketahui bahwa koefisien korelasi antara
menyebabkan orang membeli produknya, tidak kekuatan iklan dengan respon konsumen adalah
peduli apakah pembelian itu didasari oleh respon sebesar 0.280. Koefisisen korelasi tersebut
yang kuat mulai dari kesadaran, ketertarikan, signifikan pada level á = 0.05, karena probabilitas
keinginan, dan keyakinan. Namun jika dilihat dari 0.005 < á 0.05. Dengan demikian dapat
kekuatan respon iklan maka dapat disimpulkan disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang
bahwa tindakan pembelian tersebut kurang signifikan antara kekuatan iklan dengan respon
didukung oleh respon iklan yang kuat. Dimasa konsumen terhadap produk. Angka korelasi
mendatang belum tentu mereka yang membeli akan sebesar 0.280 dapat dikategorikan kecil/lemah
tetap meneruskan pembeliannya, sedangkan (Sugiyono, 1994)
mereka yang sekarang belum membeli Kontribusi iklan dengan respon konsumen
kemungkinan tidak akan membeli karena tidak terhadap iklan dapat dicari dengan

Tabel 3
Kerelasi Kekuatan Iklan dengan Respon Konsumen
Korelasi Koefisien Korelasi Probabilitas Keterangan

Kekuatan iklan 0.280 0.005 Singnifikan


dengan respon
konsumen

Sumber: data primer diolah, 2007

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008 69


Respon Konsumen terhadap Iklan Mie Sedap Susanta

mengkuadratkan angka koefisien korelasi. Dengan iklanya agar kemenarikan iklan tidak segera sirna
mengkuadratkan koefisien korelasi diperoleh karena dihadang pesaingnya, dan (4) Terdapat
bebesaran r2 = 0.078. Dengan demikian dapat hubungan antara kekuatan iklan dengan Respon
disimpulkan bahwa hanya sebesar 7.8% persen konsumen Terhadap Mie Sedaap dengan koefisien
respon konsumen terhadap iklan yang dapat korelasi sebesar 0.28. Meskipun korelasi tersebut
dijelaskan oleh kekuatan iklan, sisanya sebesar lemah namun hubungan tersebut signifikan pada
92.2% disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti level á = 0.05.
dalam penelitian ini. Berdasarkan analisis data dan kesimpulan
yang dibuat maka dapat diberikan saran sebagai
Kesimpulan berikut: (1) Untuk meningkatkan kemenarikan iklan
Berdasarkan analisisi dan interpretasi data maka Wingsfood sebaiknya selalu mencari inovasi
diatas dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut: baru iklannya dengan menampilkan iklan-iklan
(1) Kekuatan iklan Mie Sedap versi Titi Kamal inovatif yang lebih menarik atau berbeda dengan
memiliki skor 1.244 yang berada pada kategori pesaingnya. Sebagaimana diketahui saat ini Mie
sedang. Dilihat dari frekwensinya ternyata Sedap berhadapan langsung dengan produk
responden sering melihat iklan tersebut namun dari Indomie dari Indofood. Awalnya Mie Sedap, (2)
segi kemenarikan iklan tersebut dianggap biasa- 75% responden telah membeli Mie Sedap, namun
biasa saja menurut responden, (2) Respon pembelian mereka masih dalam taraf coba-coba
konsumen terhadap iklan Mie Sedap dengan belum sampai pada kebiasaan apalagi loyal. Agar
menggunakan skema AIDCA adalah awareness terjadi pembelian ulang maka Wingfood harus
99%, interest 93%, desire 91%, conviction 76%, melakukan usaha yang serius guna memuaskan
dan action 75%. Dengan dibuat indek diketahui konsumenya. Hal ini sangat penting karena
bahwa 75% responden melakukan pembelian. kepuasan atau ketidak puasan konsumen pada
Ada responden yang tidak sampai pada tindakan kasus ini sangat menentukan apakan konsumen
pembelian, yang terbagi dalam responden yang akan melakukan pembelian ulang atau berhenti
tidak sadar (awareness) sebesar 1%, tidak tertarik membeli. Usaha memberikan atau meningkatkan
5.94%, tidak menginginkan 1.86%, tidak yakin kepuasan dapat dilakukan dengan meningkatkan
6.37%, dan yang tidak membeli 0.75%, (3) kualitas produk, meningkatkan ketersediaan
Kekuatan respon konsumen berada pada skor 22 (distribusi), dan meningkatkan pelayanannya, (3)
sampai 47, yaitu dari kategori sangat lemah sampai Dari analisis indek respon konsumen diketahui
sedang. kategori lemah. Rata-rata kekuatan respon bahwa mereka yang tidak sampai pada tindakan
konsumen adalah 29.92 berada pada kategori pembelian sebagian besar disebabkan karena tidak
lemah. mengikuti Indomie, namun sekarang untuk yakin dan yang kedua karena tidak tertarik.
varian tertentu Mie Sedap sama atau dikawatirkan Memang tidak mudah membelokkan keyakinan
akan menyalip Indomie sehingga Indofood konsumen yang sudah terlanjur yakin pada
nampaknya mencoba mencegat lajunya Mie Indomie.
Sedap. Hal ini bisa dilihat ketika Indofood Namun demikian tetap perlu usaha untuk
meluncurkan fighting brand mie sayaap yang meningkatkan keyakinan konsumen bahwa
kemudian diganti dengan supermie mie sedap tindakan membeli Mie Sedap itu bukan tindakan
(dengan tiga huruf “a”). Untuk iklan juga demikian, yang keliru misalnya dengan memberikan sampel,
Iklan Mie Sedap versi juri AFI dihadang dengan mempersilahkan konsumen mencicipi Mie Sedaap
iklan Indomie versi bintang AFI, Iklan Mie Sedap gratis dan sebagainya. Untuk meningkatkan
versi band Padi coba dipadamkan dengan iklan kemenarikan produk dalam jangka pendek
Supermi versi band Slank, dan terakhir iklan Mie Wingsfood dapat melakukan promosi penjualan,
Sedap dengan menggunakan endoser Titi Kamal tentu saja dibarengi dengan upaya menciptakan
dicegat dengan iklan Supermie dengan dan meningkatkan kepuasan konsumen, dan (4)
mengunakan endoser Luna Maya. Oleh karena itu Kekuatan iklan yang tergolong lemah perlu diubah
Wingsfood harus selalu mencari terobosan untuk menjadi kuat dengan cara meningkatkan lebar

70 Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008


Susanta Respon Konsumen terhadap Iklan Mie Sedap

respon artinya membuat konsumen memiliki Komunikasi Pemasaran, Remaja Rosda


tingkatan paling tinggi untuk setiap tahap respon Karya, Bandung.
konsumen. Sedangkan untuk panjang iklan yang Hoeta, 2001, Teori Komunikasi, Erlangga Ja-
menjapai 75% responden sampai tahap pembelian karta
sudah cukup bagus. Peningkatan lebar respon bisa Kasali, Renald, 1992, Manajemen Periklanan
dilakukan dengan meningkatkan kemenarikan Implikasi dan Penerapannya di Indo-
iklan, tentu saja dibarengi dengan peningkatan nesia, Erlangga, Jakarta.
kualitas produk, pelayanan dan distribusi. Engel, James F., Blackwell, Roger D., dan
Miniart. Paul W. 1995, Perilaku
Daftar pustaka Konsumen, Penterjemah Drs. F. X.
Kotler, philip, dan Susanto, A.B., 2000, Budiyanto, Cet I, Binarupa Aksara, Ja-
Manajemen Pemasaran di Indonesia, karta.
Salemba Empat, Jakarta. Berkowitz, Eric N.; Kerin, Roger A.; dan Rudelius,
Simamora, Bilson, 2003, Panduan Riset Perilaku William, 1992, Marketing, Richard D
Konsumen, Gramedia Pustaka Utama, Irwin Inc, Boston.
Jakarta. Russ dan Kirkpatrick, 1982, Marketing, Little,
Suhandang, Kustadi, 2005, Periklanan, Brown and Company, Boston Toronto.
Manajemen, Kiat, dan Strategi, Stanton, William J. ,1991, Fundamentals of
Penerbit Nuansa, Bandung. Marketing, McGraw-Hill Book Com-
Sutisna, 2002, Perilaku Konsumen dan pany, New York

Jurnal Ilmu Komunikasi, Volume 6, Nomor 2, Mei - Agustus 2008 71

You might also like