Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA)
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA)
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA (JPPIPA)
Accepted: October 15st, 2018. Approved: November 7st, 2018. Published: November 17st, 2018
DOI: 10.29303/jppipa.v5i1.166
40
JPPIPA: 5 (1), Januari 2019
menyentuh mata, kaki, dan siku yang meningkatkan kemampuan berpikir kritis fisika
berlawanan. peserta didik kelas X.
2. Pentingnya Istirahat
Otak menjadi lebih mudah lelah bila kondisi METODE
pembelajaran kurang optimal, sehingga untuk Jenis penelitian ini adalah quasi
mendapatkan kinerja otak terbaik, perlu adanya eksperimen dan digunakan non-equivalent
istirahat psikologis. control group design with pretest and posttest.
3. Dampak Penglihatan Variabel yang dilibatkan dalam penelitian ini
Visual adalah kunci penting untuk antara lain variabel bebas yakni model brain
mengingat materi menjadi lebih menarik based learning, variabel terikat yakni
perhatian bagi otak dan dapat menggunakan kemampuan berpikir kritis dan variabel kontrol
objek, video, slide, bagan dan pewarnaan. yaitu alokasi waktu, materi ajar, instrumen tes
4. Musik dan guru yang mengajar.
Efek penggunaan musik terhadap pikiran Populasi dalam penelitian ini adalah
dan tubuh mencakup untuk meningkatkan seluruh peserta didik kelas X MIA di SMAN 1
energi otot, mempengaruhi detak jantung, Gunungsari dan pengambilan sampel
mengurangi sakit dan stress, menghilangkan dilakukan dengan tenik purposive sampling.
kelelahan, membantu melegakan emosi, Sampel yang diperoleh yaitu kelas X MIA 3
merangsang kreativitas, sensitivitas, dan sebagai kelas eksperimen dan X MIA 4 sebagai
berpikir. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian kelas kontrol. Perlakuan yang diberikan yaitu
Raharja (2009) bahwa perlakuan dengan dengan diterapkan model brain based learning
mendengarkan musik pada saat pembelajaran pada peserta didik kelas eksperimen dan model
mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi pembelajaran ekspositori pada kelas kontrol.
akademik peserta didik. Kedua kelas diberikan perlakuan selama tiga
Terkait jenis musik dalam kali pertemuan dengan materi momentum dan
pembelajaran Jensen (2011) menjelaskan impuls.
terdapat beberapa pilihan musik yang Tes kemampuan berpikir kritis yang
bermanfaat dalam pembelajaran yaitu musik digunakan mengacu pada indikator yang
klasik dan romantik dapat digunakan untuk dijabarkan oleh Facione (2011) diantaranya
membangun fantasi, membangun emosi, interpretasi, menjelaskan, inferensi, analisis
menyampaikan cerita dan menyampaikan dan evaluasi. Data kemampuan berpikir kritis
materi. Musik yang lembut dapat digunakan peserta didik yang diperoleh kemudian
untuk meningkatkan fokus penulisan, diklasifikasikan berdasarkan Tabel 1 berikut.
sedangkan untuk membuat peserta didik Tabel 1. Klasifikasi Kemampuan Berpikir
menjadi rileks dapat digunakan musik dengan Kritis
suara alam dan musik piano. Dengan No. Klasifikasi Interpretasi
demiikian, penggunaan musik dalam 1 81,25 < 𝑥 ≤ 100 Sangat Tinggi
pembelajaran diharapkan mampu 2 71,50 < 𝑥 ≤ 81,25 Tinggi
3 62,50 < 𝑥 ≤ 71,50 Sedang
meningkatkan minat belajar serta membuang 4 43,75 < 𝑥 ≤ 62,50 Rendah
stigma bahwa mata pelajaran fisika sulit 5 0 < 𝑥 ≤ 43,75 Sangat Rendah
membosankan. Ermayanti dan Sulisworo (2016)
Hasil penelitian terkait model brain
based learning yang dilakukan oleh Purnama Instrumen tes kemampuan berpikir kritis
dkk (2015) menyimpulkan bahwa terdapat terlebih dahulu diuji validitas, reliabilitas, daya
peningkatan hasil belajar peserta didik dan pembeda dan tingkat kesukaran, bertujuan
Lestari (2014) mengungkapkan terdapat untuk mengetahui apakah instrumen yang
peningkatan kemampuan berpikir kritis. digunakan dapat berfungsi dengan baik atau
Penelitian lebih lanjut mengenai kemampuan tidak. Uji hipotesis yang digunakan yaitu uji-t
berpikir kritis perlu dilakukan dengan polled varians dengan taraf signifikan 5%.
menerapakan model brain based learning dan Data kemampuan berpikir kritis dianalisis
dengan harapan penggunaan model ini dapat dengan uji N-gain ternormalisasi bertujuan
untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan
41
JPPIPA: 5 (1), Januari 2019
atau tidak pada nilai tes awal dan tes akhir 80
peserta didik kedua kelas. 62.59
Nilai Rata-Rata
Nilai N-gain yang diperoleh kemudian 60 48,40 Tes Awal
diinterpretasikan dengan menggunakan
kategori (Sundayana, 2014) diantaranya: 1). 40 30.51 28,40
Tes Akhir
0,00 < 𝑔 < 0,30 adalah rendah, 2). 0,30 ≤ 20
𝑔 < 0,70 adalah sedang dan, 3). 0,70 ≤ 𝑔 ≤
1,00 adalah tinggi. 0
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1. Perbandingan Nilai Rata-Rata Tes Awal
Ranah kognitif yang diukur dalam dan Tes Akhir Kemampuan Berpikir Kritis.
penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis
Data nilai rata-rata tes awal dan tes
dengan menggunakan jenis tes essay terdiri dari
akhir kemudian dianalisis dengan uji N-gain,
5 soal yang telah diuji. Hasil uji instrumen
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat
diperoleh bahwa kelima soal tersebut diterima
peningkatan atau tidak pada kemampuan
dan masing-masing soal tersebut valid, reliabel,
berpikir kritis. Nilai N-gain dari nilai rata-rata
memiliki tingkat kesukaran sedang dan
kemampuan berpikir kritis peserta didik pada
memiliki kategori daya pembeda rendah,
kelas eksprimen sebesar 0,46 berkategori
sedang dan tinggi. Peneliti menyimpulkan
sedang dan kelas kontrol sebesar 0,28
untuk mengambil kelima soal tersebut untuk
berkategori rendah.
diberikan kepada peserta didik kedua kelas
Pengaruh dari perlakuan yang diberikan
pada saat tes awal dan tes akhir. Masing-
dapat diketahui dengan dilakukan uji hipotesis
masing soal memiliki indikator kemampuan
yaitu uji-t polled varians, karena telah
berpikir kritis antara lain interpretasi,
memenuhi syarat varians homogen, data
menjelaskan, inferensi, evaluasi dan analisis.
terdisribusi normal dan jumlah peserta didik
Data kemampuan berpikir kritis peserta didik
pada kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak
sebelum dan sesudah perlakuan diperoleh dari
sama. Uji hipotesis yang dilakukan, diperoleh
nilai tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest).
bahwa nilai thitung sebesar 2,93. Nilai ini lebih
Berdasarkan nilai rata-rata tes awal
besar dibandingkan dengan ttabel yaitu 2,0084
kemampuan berpikir kritis peserta didik pada
yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh
kedua kelas berkategori sangat rendah yaitu
model brain based learning terhadap
kelas eksperimen sebesar 30,51 dan kelas
kemampuan berpikir kritis fisika peserta didik
kontrol sebesar 28,40. Nilai rata-rata tes awal
kelas X.
kemampuan berpikir kritis dijadikan tolak ukur
Berdasarkan nilai rata-rata tes akhir
untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan
kemampuan berpikir kritis peserta didik pada
atau tidak pada hasil tes akhir.
kedua kelas mengalami peningkatan, tetapi
Data kemampuan berpikir kritis peserta
peningkatan nilai rata-rata pada kelas
didik pada kedua kelas menggambarkan bahwa
eksperimen lebih signifikan dibandingkan
nilai rata-rata tes akhir berbeda, yakni
dengan kelas kontrol. Nilai kelima indikator
mengalami peningkatan dari nilai rata-rata tes
dari tes awal dan tes akhir kemampuan berpikir
awal kedua kelas. Nilai rata-rata tes akhir
kritis peserta didik juga mengalami
peserta didik pada kelas eksperimen sebesar
peningkatan yang dapat dibuktikan dengan
62,59 berkategori sedang dan pada kelas
nilai N-gain kelima indikator tes kemampuan
kontrol sebesar 48,80 berkategori rendah.
berpikir kritis pada kedua kelas pada Gambar 2
Perbandingan nilai rata-rata tes awal dan tes
berikut.
akhir kedua kelas dapat ditunjukkan pada
Gambar 1 berikut.
42
JPPIPA: 5 (1), Januari 2019
1.2
0.98 0.91
1
Nilai N-Gain
0.8
0.6 0.46 0.51
0.4 0.35 0.37
0.21 0.22 0.25
0.2 0.1
0
1 2 3 4 5
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Gambar 2. Nilai N-gain Masing-Masing Indikator Kemampuan Berpikir Kritis Kedua Kelas
Keterangan: 1. Interpretasi, 2. Menjelaskan, 3. Inferensi, 4. Analisis, 5. Evaluasi.
45
JPPIPA: 5 (1), Januari 2019
sehingga pemilihan jenis musik perlu Mustiada, I G.A.M., Agung, A.A.G., dan
disesuaikan dengan situasi dan kondisi serta Antari, N. N. M. 2014. Pengaruh Model
tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. BBL (Brain Based Learning) Bermuatan
Karakter Terhadap Hasil Belajar IPA.
REFERENSI Jurnal Mimbar PDSD Universitas
Abdurrahman, G., dan Sintawati, M., 2013. Pendidikan Ganesha. 2(1):-.
Strategi Brain-Based Learning dalam Prakoso, Y., Hannifah., dan Maizora. 2017.
Pembelajaran Matematika untuk Pengaruh Musik Klasik Terhadap Hasil
Mengembangkan Kemampuan Berpikir dan Aktifitas Belajar Matematika Siswa
Kritis dan Kreatif Siswa. Seminar Kelas VII di SMPN 2 Kota Bengkulu.
Nasional Matematika dan Aplikasinya. Jurnal Penelitian Pembelajaran
Arsa, I. P. S. 2015. Belajar dan Pembelajaran: Matematika Sekolah. 1(1): 26-35.
Strategi Belajar Yang Menyenangkan. Purnama, R., Ratman., dan Solfarina. 2015.
Yogyakarta: Media Akademi. Pengaruh Mind Mapping Melalui Brain
Erintina, M. D. 2015. Pengaruh Model Based Learning Terhadap Hasil Belajar
Pembelajaran Expository Berbantuan Siswa pada Materi Ikatan Kimia di Kelas
Alat Peraga Terhadap Hasil Belajar X SMA Negeri 1 Marawola. J. Akad.
Fisika Siswa Kelas VIII SMPN 21 Kim. 4(3): 149-154.
Mataram Tahun Pelajaran 2014/2015. Raharja, B. 2009. Efek Musik Terhadap
Ganec Swara. 9(2): 140-144. Prestasi Anak Usia Prasekolah.
Ermayanti., dan Sulisworo, D. 2016. Tingkat Cakrawala Pendidikan. (2): 132-142.
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Salim, D. 2010. Pengaruh Musik Terhadap
Didik setelah Penerapan Model Konsentrasi Belajar Siswa Kelas 2
Pembelajaran Student Team Achievement SMUK 1 Salatiga. Jurnal Musik (1): 23-
Divisions (STAN) pada Siswa Sekolah 32.
Menengah Atas (SMA). Prosding Saparina, R., Santosa, S., dan Maridi. 2015.
Seminar Nasional Quntum. :175-181. Pengaruh Model Brain Based Learning
Facione, P. A. 2011. Critical Thinking: What It (BBL) Terhadap Hasil Belajar Biologi
Is And Why It Counts. Insight Siswa Kelas X SMA Negeri Colomadu
Assessement. -: 1-28. Tahun Pelajaran 2012/2013. Bio-
Fajriati, I. S., Safei., dan Saprin. 2017. Pedagogi. 4(1): 59-65.
Pengaruh Penerapan Metode Septiana, I. S., Harjono, A., dan Hikmawati.
Pembelajaran Brain Based Learning 2018. Pengaruh Model Learning Cycle 5
Berbantuan Brain Gym Terhadap Hasil E Berbasis Eksperimen terhadap
Belajar Peserta Didik. Jurnal Biotek. Kemampuan Berpikir Kritis Fisika
5(1): 1-10. Peserta Didik Kelas XI SMAN Gerung.
Jensen, E. 2011. Pembelajaran Berbasis Otak Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi.
Edisi Kedua. Jakarta Barat. Ideks. 4(1): 7-15.
Latifa, B. R. A., Verawati, N. N. S. P., dan Sukoco, H., dan Mahmudi, A. 2016. Pengaruh
Harjono, A. 2017. Pengaruh Model Pendekatan Brain-Based Learning
Learning Cycle 5e (Engage, Explore, Terhadap Kemampuan Komunikasi
Explain, Elaboration, & Evaluate) Matematis dan Self-Efficacy Siswa SMA.
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Jurnal Pendidikan Matematika. 11(1):
Peserta Didik Kelas X MAN 1 Mataram. 11-24.
Jurnal Pendidikan Fisika dan Teknologi. Sundayana, R. 2014. Statistika Penelitian
3(1): 61-67. Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Lestari, K. E. 2014. Implementasi Brain Based Wisudawati, A., dan Anggaryani, M. 2014.
Learning Untuk Meningkatkan Penerapan Pembelajaran Fisika
Kemampuan Koneksi Dan Kemampuan berdasarkan Strategi Brain Based
Berpikir Kritis Serta Motivasi Belajar Learning untuk Meningkatkan
Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika. Keterampilan Berpikir Kritis Siswa pada
2(1): 36-46. Materi Elastisitas Kelas XI di SMA
46
JPPIPA: 5 (1), Januari 2019
Negeri 1 Wonoayo Sidoarjo. Jurnal
Inovasi Pendidikan Fisika. 3(1):1-5.
Qurniati, D., Andriani Y., dan Muntari. 2015.
Peningkatan Keterampilan Berpikir
Kritis Melalui Model Pembelajaran
Discovery Learning. Jurnal Penelitian
Pendidikan IPA. 3(1): 58-69.
47