Professional Documents
Culture Documents
Artikel Skripsi Nailil Muna
Artikel Skripsi Nailil Muna
, hlm
Nailil Muna , Susilaningsih , dan Asri Diah Susanti.3. Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran
1 2
Project Based Learning dengan Simulasi sebagai Upaya Meningkatkan Minat Wirausaha Peserta
Didik Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif Tunjungan Blora. Maret, 2021.
ABSTRACT
This research aims to obtain empirical evidence regarding the application of a project-based learning
model with simulation methods as an effort to increase the entrepreneurial interest of students in
class XI Accounting SMK Ma'arif Blora. This research is a classroom action research carried out in
two cycles, each of which includes four activities, namely. (1) planning, (2) implementing actions, (3)
observation (4) reflections. The subjects of this research were 19 class XI students of Accounting
SMK Ma'arif Blora. Data collection in this research was through questionnaires, observation, and
documentation. The instruments used in this research were the questionnaire of entrepreneurial
interest and the observation sheet. The validity test of the data used was the validity of the content.
The data analysis used quantitative data analysis and qualitative data . The research performance
analysis. Indicator appliedwas 75%, which means that The minimum value average of all 19 students
of questionnaires and observations is 75%.
The results of this research indicate that the application of a project based learning model
with simulation methods can increase the entrepreneurial interest of students in class XI Accounting
at SMK Ma'arif Blora. The increase in entrepreneurial interest is indicated by an increase in
percentages questionnaire and observation on the indicator that is 75%. In the pre-action cycle only
obtained an average questionnaire of 69%. In the first cycle, it increased to 74%. The increase in
entrepreneurial interest also occurred in the second cycle of 77%. The observation results also
showed an increase, namely the pre-action cycle was only 67%. In the first cycle, it increased to
71,3%. The increase in entrepreneurial interest also occurred in the second cycle of 75,9%. The
conclusion in this study is that the application of a project based learning model with simulation
methods can increase the entrepreneurial interest of students in class XI Accounting at SMK Ma'arif
Blora, this is indicated by the increase in research results in each cycle.
Keywords: project based learning simulation, entrepreneurial interest.
Nailil Muna1, Susilaningsih2, dan Asri Diah Susanti3. Penerapan Kombinasi 3
Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Simulasi sebagai
Upaya Meningkatkan Minat Wirausaha Peserta Didik Kelas XI Akuntansi
SMK Ma’arif Tunjungan Blora. 2021, Maret . Tata Arta” ,Vol. , No. , hlm.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empirik terkait penerapan model pembelajaran
project based learning dengan simulasi sebagai upaya meningkatkan minat wirausaha peserta didik
kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif Blora. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklusnya meliputi empat kegiatan yaitu: (1) perencanaan;
(2) pelaksanaan tindakan; (3) pengamatann; (4) refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik
kelas XI Akuntansi 1 SMK Ma’arif Blora yang berjumlah 19 peserta didik. Pengumpulan data dalam
penelitian ini melalui angket, observasi, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah angket minat wirausaha dan lembar observasi. Uji validitas data yang digunakan adalah
validitas butir soal untuk instrumen angket dan validitas isi untuk instrumen observasi. Analisis data
menggunakan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Indikator kinerja penelitian yang
diterapkan sebesar 75%, artinya dari keseluruhan peserta didik (19) minimal mendapat nilai rata-rata
angket dan observasi sebesar 75%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran project based learning
dengan simulasi dapat meningkatkan meningkatkan minat wirausaha peserta didik kelas XI Akuntansi
SMK Ma’arif Blora. Peningkatan minat wirausaha ditunjukkan dengan adanya peningkatan persentase
rata-rata angket dan observasi diatas indikator capaian yaitu 75%. Pada siklus pra tindakan hanya
memperoleh rata-rata angket sebesar 69% dan hasil observasi sebesar 67%. Pada siklus I mengalami
peningkatan menjadi 73% untuk instrumen angket, dan peningkatan menjadi 71,3% untuk hasil
observasi. Peningkatan minat wirausaha juga terjadi pada siklus II yaitu sebesar 77% untuk instrumen
angket dan peningkatan sebesar 75,9% untuk hasil observasi.
Simpulan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran project based learning
dengan metode simulasi dapat meningkatkan meningkatkan minat wirausaha peserta didik kelas XI
Akuntansi SMK Ma’arif Blora, hal ini ditunjukkan dari peningkatan hasil penelitian pada tiap
siklusnya.
Kata Kunci: project based learning, Simulasi, Minat Wirausaha.
2 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.
Pendidikan Nasional pasal 26, Standar Berdasarkan observasi awal yang telah
Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan dilakukan oleh peneliti pada kelas XI
menengah kejuruan bertujuan untuk Akuntansi SMK Ma’arif Tunjungan Blora,
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, minat wirausaha peserta didik masih
kepribadian, akhlak mulia, serta tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan oleh
keterampilan. Pada prinsipnya, Sekolah hasil angket nilai rata-rata kelas tersebut
Menengah Kejuruan (SMK) berupaya untuk sebesar 69% yang menunjukkan bahwa
menyiapkan lulusan yang terampil dan minat peserta didik belum cukup baik dengan
berkualitas. Salah satu upaya sekolah dalam menempuh setidaknya sebesar 75%. Selain
menyiapkan lulusan yang berkualitas dan itu berdasarkan dari hasil wawancara
mampu bersaing dalam era globalisasi adalah terhadap peserta didik tentang pandangan
memberikan kewirausahaan sebagai mata mengenai masa depan mereka, mereka lebih
pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa, memilih bekerja sesuai dengan bidangnya
dikarenakan dengan belajar kewirausahaan masing-masing. Menurut mereka menjadi
dapat menjadi sarana untuk wirausaha terlalu banyak risiko dan tidak
menumbuhkembangkan minat dan jiwa menjanjikan, sulit untuk dikerjakan karena
kewirausahaan mereka. mereka kurang memiliki pemahaman dan
Wirausaha sangat dibutuhkan manusia pengalaman, bingung untuk memulai, tidak
untuk hidup pada era globalisasi. Berkaitan tahu cara mengelola sebuah usaha dan risiko
dengan pernyataan tersebut, Drucker (1994) yang akan menimpanya. Selain itu,
menyatakan bahwa kewirausahaan berdasarkan hasil wawancara dengan guru
merupakan kemampuan kreatif dan inovatif pengampu mata pelajaran produk kreatif dan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan kewirausahaan menunjukkan bahwa peserta
berbeda untuk menghadapi tantangan hidup. didik kurang berminat menjadi wirausaha.
Menurut Suryana (2013: 16) bahwa rahasia Hal ini ditunjukkan ketika proses
kewirausahaan terletak pada nilai hakiki pembelajaran peserta didik belum
penting dari kewirausahaan, yakni seperti menunjukkan inisiatif dalam pembuatan
percaya diri, berorientasi pada tugas dan produk/proyek, peserta didik masih
hasil, berani mengambil risiko, berorientasi menunggu instruksi dari guru pengampu
ke masa depan, kepemimpinan, dan tentang ide atau konsep yang akan dibuat.
keorisinalitasan yang merupakan kemampuan Djaali (2008: 121) mengatakan bahwa salah
kreativitas dan inovasi. satu faktor yang mendorong minat wirausaha
4 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.
tertentu sesuai dengan tujuannya. Melalui depan kelas. Model simulasi yang digunakan
proses tersebut akan mendorong peserta didik dalam pembelajaran produk kreatif dan
untuk memiliki keberanian untuk memulai kewirausahaan akan meningkatkan minat
usaha yang didukung oleh teori dan juga wirausaha peserta didik. Hal ini dikarenakan
pengalaman praktik mereka. Selain itu, Sani model simulasi akan memberikan
(2014: 178) mengatakan kelebihan model pengalaman secara langsung tentang
pembelajaranproject based learning adalah kewirausahaan, selain itu menurut Wina
meningkatkan kemampuan bekerja sama, (2008: 159) mengatakan bahwa model
komunikasi, mencari informasi, dan simulasi dapat mengembangkan pemahaman
memecahkan permasalahan di dunia nyata. dan penghayatan peserta didik terhadap suatu
Selain itu untuk mengoptimalkan peningkatan peristiwa. Hal ini akan sangat berguna untuk
minat wirausaha peserta didik, diperlukan meningkatkan pemahaman dan pengalaman
model pembelajaranyang dapat memberikan siswa terhadap kewirausahaan. Ketika
pengalaman secara nyata serta meningkatkan pemahaman dan pengalaman mereka tentang
imajinasi peserta didik agar seolah-olah kewirausahaan sudah bagus, mereka akan
peserta didik berinteraksi dan melakukan merubah persepsi mereka tentang
kegiatan usaha secara langsung. Oleh karena kewirausahaan bukan merupakan pekerjaan
itu, project based learning akan yang sulit dan berisiko, karena dalam
dikombinasikan dengan model simulasi. pembelajaran tersebut akan dilatih untuk
Wina (2008: 159) mengatakan bahwa model memulai, menjalankan, dan mengelola suatu
simulasi adalah suatu model dengan cara usaha.
penyajian pengalaman belajar dengan Berdasarkan uraian di atas dapat
menggunakan situasi tiruan untuk memahami diketahui bahwa wirausaha sangat diperlukan
suatu konsep, prinsip, atau keterampilan untuk menghadapi tantangan di era
tertentu. globalisasi yang kian beragam. Diharapkan
Metode simulasi dalam penelitian ini lulusan SMK tidak hanya berorientasi
akan dilakukan saat peserta didik mencari lapangan pekerjaan, tetapi juga dapat
mempresentasikan hasil karya yang dibuat menciptakan lapangan pekerjaan. Salah satu
melalui model pembelajaran project based upaya mengatasi masalah tersebut adalah
learning dipresentasikan seolah-olah peserta diperlukan inovasi dalam proses
didik tersebut berperan sesuai posisi mereka pembelajaran yang dapat meningkatkan minat
dalam usaha yang dibuat dan dipraktikkan di wirausaha. Terkait latar belakang di atas,
6 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.
didik akan diberikan pengalaman secara nyata berhubungan dengan wirausaha, tanpa adanya
tentang membuat suatu usaha, melalui paksaan dari pihak manapun.
pengalaman yang nyata diharapkan dapat 2) Ketertarikan
membangkitkan rasa keinginan peserta didik Merasa tertarik terhadap kegiatan
untuk menjadi wirausaha. Selain itu untuk wirausaha atau sesuatu yang berhubungan
mengoptimalkan peningkatan minat wirausaha dengan wirausaha, ketertarikan dapat didorong
peserta didik, model pembelajaran project melalui daya gerak atau dapat berupa
based learning akan dikombinasikan dengan pengalaman dan hobi dalam melakukan
model simulasi. Melalui model simulasi, kegiatan wirausaha
peserta didik memperoleh pemahaman 3) Perhatian
keterampilan tertentu dengan latihan berpura- Merupakan pengamatan atau
pura atau bermain peran (Suprijono, 2016: konsentrasi peserta didik terhadap informasi
161). Model simulasi mampu meningkatkan dan pengetahuan tentang kewirausahaan,
keaktifan, motivasi, imaginasi, serta melatih peserta didik yang memiliki perhatian terhadap
kerjasama dan toleransi (Sudjana, 2005: 76). wirausaha akan cenderung dapat memahami
Hal tersebut akan melatih peserta didik untuk konsep-konsep kewirausahaan
terlibat langsung dengan kegiatan wirausaha, 4) Keterlibatan
sehingga peserta didik dapat Merupakan suatu usaha untuk terlibat
mengimplementasikan ciri-ciri kewirausahaan dan berpartisipasi dalam hal-hal yang berkaitan
yang merupakan salah satu indikator minat dengan kewirausahaan, berusaha menerapkan
wirausa. ciri-ciri seorang wirausaha dan mengikuti
Indikator minat wirausaha adalah perkembangan dalam bidang kewirausahaan
perasaan senang, ketertarikan, perhatian, dan Model Pembelajaran Project Based
keterlibatan tentang kegiatan wirausaha. Hal Learning
tersebut sesuai dengan pernyataan Sifa (2016: Model pembelajaran project based
277) yang mengutip simpulan Sutanto yang learning merupakan model pembelajaran yang
menyatakan bahwa indikator minat wirausaha dapat memberikan pengalaman belajar secara
adalah sebagai berikut: langsung kepada peserta didik. Hal tersebut
1) Perasaan senang diperkuat oleh pendapat Sani (2014: 172) yang
Peserta didik yang berminat menjadi mengatakan bahwa model project based
wirausaha akan memiliki perasaan senang learning merupakan sebuah pembelajaran
terhadap kegiatan wirausaha atau sesuatu yang dengan aktivitas jangka panjang yang
8 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.
melakukan kegiatan yang sifatnya pura-pura. untuk bertanya, khususnya pada siswa yang
Pura-pura yang dalam hal ini artinya adalah terlibat dalam pemeran simulasi; 4) Simulasi
objeknya cenderung bukan benda atau kegiatan mulai dimainkan oleh kelompok pemeran; 5)
yang sebenarnya. Para peserta didik lainnya mengikuti dengan
Ahmadi (2008: 43) menyatakan bahwa penuh perhatian; 6) Guru hendaknya
terdapat beberapa kelebihan dengan memberikan bantuan kepada pemeran yang
menggunakan simulasi sebagai model belajar mendapatkan kesulitan; 7) Simulasi hendaknya
diantaranya; 1) Memberikan bekal kepada dihentikan pada saat puncak; 8) Melakukan
peserta didik dalam menghadapi keadaan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun
sebenarnya di dunia nyata; 2) Mengembangkan materi cerita yang disimulasikan; 9) Guru
kreatifitas peserta didik, karena melalui harus mendorong agar peserta didik dapat
kegiatan simulasi peserta didik diberi memberikan kritik dan tanggapan terhadap
kesempatan untuk memainkan peranan sesuai proses pelaksanaan simulasi.
dengan topik yang disimulasikan; 3) METODE
Meningkatkan keberanian dan percaya diri Jenis penelitian yang akan digunakan
peserta didik; 4) Memperkaya pengetahuan, dalam penelitian ini adalah Penelitian
sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk
menghadapi berbagai situasi social yang rentan meningkatkan minat wirausaha peserta didik.
terhadap berbagai masalah; 5) Meningkatkan Subjek penelitian adalah peserta didik
gairah peserta didik dalam proses pembelajaran kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif Blora pada
Langkah-langkah simulasi terdiri atas 3 tahun ajaran 2019/2020, yang berjumlah 19
bagian yaitu persiapan simulasi, pelaksanaan peserta didik.
simulasi dan penutup simulasi. Untuk lebih Sumber data dapat diperoleh dari 1)
jelasnya dijabarkan sebagai berikut ini: 1) informan, yaitu peserta didik kelas XI
Menetapkan topik atau masalah serta tujuan Akuntansi SMK Ma’arif Tunjungan Blora
yang hendak dicapai oleh simulasi; 2) Guru dan guru mata pelajaran Produk Kreatif dan
memberikan gambaran masalah dalam situasi Kewirausahaan; 2) hasil angket yang disebar
yang akan disimulasikan; 3) Guru menetapkan kepada untuk mengetahui minat wirausaha
pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peserta didik; 3) lembar observasi peserta didik
peranan yang harus dimainkan oleh pemeran, untuk mengetahui minat wirausaha peserta
serta waktu yang disediakan; 4) Guru didik; 4) peristiwa ketika terjadi proses belajar
memberikan kesempatan kepada peserta didik mengajar di Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif
10 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.
Tunjungan Blora; 5) Dokumen yang meliputi pertemuan, diperoleh data bahwa minat
daftar nama, daftar hadir peserta didik, silabus, wirausaha peserta didik kelas XI Akuntansi
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan SMK Ma’arif Tunjungan Blora mengalami
dokumen penunjang lainnya. peningkatan. Peningkatan tersebut disebabkan
Teknik pengumpulan data yang oleh penerapan model pembelajaran kombinasi
digunakan adalah angket dan observasi. project based learning dengan simulasi. Hasil
Angket dan observasi berisikan pernyataan perbandingan angket minat wirausaha peserta
mengenai minat wirausaha peserta didik. didik dapat dilihat melalui gambar berikut:
Instrumen penelitian angket telah
100
memenuhi syarat uji validitas dengan 77% Pratindaka
80 69%73% n
menggunakan rumus korelasi product moment
60 Siklus I
dan uji reliabilitas instrumen menggunakan
40
metode alpha cronbach. Hasil uji validitas Siklus II
20
menunjukkan bahwa 18 item pernyataan pada 0
adalah valid. Uji reliabilitas menunjukkan
bahwa nilai Cronbach’s alpha pada variabel Gambar 1. Perbandingan Hasil Angket Minat
Sedangkan instrumen penelit ian observasi bahwa terdapat peningkatan minat wirausaha
telah memenuhi uji validitas isi oleh dosen peserta didik pada mata pelajaran produk
Teknik analisis data yang digunakan Akuntansi. Data angket yang diperoleh
instrument angket dan observasi dan analisis model project based learning dengan
data kualitatif untuk refleksi kekurangan tiap kombinasi metode simulasi minat peserta didik
Indikator keberhasilan adalah sebesar hanya 69%, kemudian pada siklus I terdapat
75% atau berada dalam kategori tinggi untuk peningkatan menjadi 73% atau dalam kategori
rata rata keseluruhan perolehan hasil angket cukup tinggi serta peningkatan tertinggi pada
2 siklus yang dilakukan selama 4 kali didik juga dapat dilihat dari peningkatakn hasil
Nailil Muna1, Susilaningsih2, dan Asri Diah Susanti3. Penerapan Kombinasi 11
Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Simulasi sebagai
Upaya Meningkatkan Minat Wirausaha Peserta Didik Kelas XI Akuntansi
SMK Ma’arif Tunjungan Blora. 2021, Maret . Tata Arta” ,Vol. , No. , hlm.
observasi minat wirausaha peserta didik yang simulasi diterapkan untuk memberikan suasana
dapat dilihat melalui gambar berikut: belajar yang berbeda di kelas. Penerapan
kombinasi model pembelajaran ini juga
mempermudah guru dalam menyampaikan
materi dengan memberikan pengalaman secara
nyata serta memberikan suasana pembelajaran
100
75,9% yang lebih menyenangkan sehingga membuat
80 67% 71,3%
peserta didik tertarik dalam mengikuti
60 Pratindakan
pembelajaran. Penelitian yang menerapkan
40 Siklus I
kombinasi model pembelajaran project based
Siklus II
20
learning dengan simulasi ini dilakukan dalam
0 dua siklus. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa ada peningkatan minat
Gambar 2. Perbandingan Hasil Observasi wirausaha peserta didik pada setiap siklusnya.
Minat Wirausaha Peserta Didik Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Berdasarkan Gambar 2. dapat dipaparkan diketahui bahwa minat peserta
diketahui bahwa terdapat peningkatan minat didik masih relatif rendah, hal tersebut
wirausaha peserta didik pada mata pelajaran dikarenakan pembelajaran masih bersifat
produk kreatif dan kewirausahaan di kelas XI konvensional dan melakukan praktik yang
Akuntansi. Data observasi yang diperoleh sederhana belum sesuai dengan kompetensi
menunjukkan bahwa minat wirausaha peserta yang ingin dicapai sehingga menyebabkan
didik dalam kegiatan berwirausaha sebelum kurangnya pemahaman dan pengalaman
diterapkan model project based learning peserta didik tentang kewirausahaan. Adanya
dengan kombinasi metode simulasi hanya 67%, permasalahan tersebut maka diperlukan adanya
kemudian pada siklus I terdapat meningkat perbaikan. Perbaikan dilakukan dengan
menjadi 71,3% atau berada dalam kategori menerapkan kombinasi model pembelajaran
cukup tinggi serta peningkatan tertinggi pada project based learning dengan metode
siklus II yaitu menjadi 75,9% atau berada simulasi. Penerapan kombinasi model tersebut
dalam kategori tinggi. dilakukan dengan membagi peserta didik
Pembahasan dalam beberapa kelompok dengan masing-
Penerapan kombinasi model masing kelompok menunjuk satu orang untuk
pembelajaran project based learning dengan menjadi leader yang akan memimpin
12 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.
kompleks dengan menghasilkan produk nyata, didik pada mata pelajaran kewirausahaan.
mendapat pengetahuan baru, mengembangkan Penelitian yang dilakukan oleh Septiriani S.P
dan meningkatkan keterampilan, mampu (2018) juga menyatakan bahwa metode
mengelola dan menyelesaikan proyek serta simulasi mampu meningkatkan minat
melatih kerjasama kelompok. Dalam berwirausaha peserta didik.
mengelola dan menyelesaikan proyek Hasil penelitian yang didapatkan dari
dilakukan dengan membuat sebuah kerangka pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II
kerja oleh peserta didik, lalu merancang proses dapat disimpulkan bahwa penerapan kombinasi
kerja mulai dari mencari dan memilah model pembelajaran project based learning
informasi, mengerjakan proyek hingga evaluasi dengan metode simulasi mampu meningkatkan
hasil kerja (Wicaksono, 2019). minat wirausaha peserta didik pada mata
Selain penerapan project based pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan di
learning penggunaan metode simulasi juga kelas XI Akuntansi meningkatkan pemahaman
mampu meningkatkan minat wirausaha peserta peserta didik pada materi yang diajarkan
didik serta hasil belajarnya. Simulasi sehingga akan berdampak baik pada perolehan
merupakan kegiatan memperagakan kegiatan hasil belajar peserta didik. Hal tersebut
tertentu sesuai dengan kompetensi materi ditunjukkan dengan persentase angket serta
pelajaran yang ingin dicapai dalam pelajaran observasi terhadap peserta didik yang semakin
tertentu (Wahab, 2007: 109). Kemudian meningkat dari pra tindakan ke siklus I dan
Sudjana (2003: 77) juga menjelaskan bahwa siklus II.
metode simulasibertujuan agar peserta didik Berdasarkan uraian pembahasan
mampu untuk meningkatkan keaktifan, tersebut diperoleh jawaban atas rumusan
motivasi, serta kreativitas belajarnya. masalah yang terdapat pada BAB I yaitu
Memperagakan kegiatan-kegiatan yang penerapan kombinasi model pembelajaran
dilakukan dalam merancang, mengelola dan project based learning dengan metode simulasi
menyelesaikan proyek mampu meningkatkan mampu meningkatkan minat wirausaha peserta
pemahaman dan pengalaman peserta didik didik pada mata pelajaran produk kreatif dan
tentang kewirausahaan sehingga minat kewirausahaan di kelas XI Akuntansi SMK
wirausaha peserta didik ikut meningkat pula. Ma’arif Blora. Hasil penelitian juga
Sesuai dengan penelitian Martavela (2017) menunjukkan kesesuaian dengan hipotesis
yang menyatakan bahwametode simulasi pada BAB II yaitu penerapan kombinasi model
berpengaruh terhadap minat belajar peserta pembelajaran project based learning dengan
14 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.