Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 17

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol., No.

, hlm
Nailil Muna , Susilaningsih , dan Asri Diah Susanti.3. Penerapan Kombinasi Model Pembelajaran
1 2

Project Based Learning dengan Simulasi sebagai Upaya Meningkatkan Minat Wirausaha Peserta
Didik Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif Tunjungan Blora. Maret, 2021.

PENERAPAN KOMBINASI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING


DENGAN SIMULASI SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN MINAT WIRAUSAHA
PESERTA DIDIK KELAS XI AKUNTANSI SMK MAARIF TUNJUNGAN BLORA

Nailil Muna1, Susilaningsih2, Diah, A.S.3*


*Pendidikan Akuntansi, FKIP, Universitas Sebelas Maret Surakarta, 57126, Indonesia
Naililmuna278@gmail.com

ABSTRACT
This research aims to obtain empirical evidence regarding the application of a project-based learning
model with simulation methods as an effort to increase the entrepreneurial interest of students in
class XI Accounting SMK Ma'arif Blora. This research is a classroom action research carried out in
two cycles, each of which includes four activities, namely. (1) planning, (2) implementing actions, (3)
observation (4) reflections. The subjects of this research were 19 class XI students of Accounting
SMK Ma'arif Blora. Data collection in this research was through questionnaires, observation, and
documentation. The instruments used in this research were the questionnaire of entrepreneurial
interest and the observation sheet. The validity test of the data used was the validity of the content.
The data analysis used quantitative data analysis and qualitative data . The research performance
analysis. Indicator appliedwas 75%, which means that The minimum value average of all 19 students
of questionnaires and observations is 75%.
The results of this research indicate that the application of a project based learning model
with simulation methods can increase the entrepreneurial interest of students in class XI Accounting
at SMK Ma'arif Blora. The increase in entrepreneurial interest is indicated by an increase in
percentages questionnaire and observation on the indicator that is 75%. In the pre-action cycle only
obtained an average questionnaire of 69%. In the first cycle, it increased to 74%. The increase in
entrepreneurial interest also occurred in the second cycle of 77%. The observation results also
showed an increase, namely the pre-action cycle was only 67%. In the first cycle, it increased to
71,3%. The increase in entrepreneurial interest also occurred in the second cycle of 75,9%. The
conclusion in this study is that the application of a project based learning model with simulation
methods can increase the entrepreneurial interest of students in class XI Accounting at SMK Ma'arif
Blora, this is indicated by the increase in research results in each cycle.
Keywords: project based learning simulation, entrepreneurial interest.
Nailil Muna1, Susilaningsih2, dan Asri Diah Susanti3. Penerapan Kombinasi 3
Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Simulasi sebagai
Upaya Meningkatkan Minat Wirausaha Peserta Didik Kelas XI Akuntansi
SMK Ma’arif Tunjungan Blora. 2021, Maret . Tata Arta” ,Vol. , No. , hlm.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empirik terkait penerapan model pembelajaran
project based learning dengan simulasi sebagai upaya meningkatkan minat wirausaha peserta didik
kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif Blora. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang
dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklusnya meliputi empat kegiatan yaitu: (1) perencanaan;
(2) pelaksanaan tindakan; (3) pengamatann; (4) refleksi. Subjek penelitian ini adalah peserta didik
kelas XI Akuntansi 1 SMK Ma’arif Blora yang berjumlah 19 peserta didik. Pengumpulan data dalam
penelitian ini melalui angket, observasi, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah angket minat wirausaha dan lembar observasi. Uji validitas data yang digunakan adalah
validitas butir soal untuk instrumen angket dan validitas isi untuk instrumen observasi. Analisis data
menggunakan analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Indikator kinerja penelitian yang
diterapkan sebesar 75%, artinya dari keseluruhan peserta didik (19) minimal mendapat nilai rata-rata
angket dan observasi sebesar 75%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran project based learning
dengan simulasi dapat meningkatkan meningkatkan minat wirausaha peserta didik kelas XI Akuntansi
SMK Ma’arif Blora. Peningkatan minat wirausaha ditunjukkan dengan adanya peningkatan persentase
rata-rata angket dan observasi diatas indikator capaian yaitu 75%. Pada siklus pra tindakan hanya
memperoleh rata-rata angket sebesar 69% dan hasil observasi sebesar 67%. Pada siklus I mengalami
peningkatan menjadi 73% untuk instrumen angket, dan peningkatan menjadi 71,3% untuk hasil
observasi. Peningkatan minat wirausaha juga terjadi pada siklus II yaitu sebesar 77% untuk instrumen
angket dan peningkatan sebesar 75,9% untuk hasil observasi.
Simpulan dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran project based learning
dengan metode simulasi dapat meningkatkan meningkatkan minat wirausaha peserta didik kelas XI
Akuntansi SMK Ma’arif Blora, hal ini ditunjukkan dari peningkatan hasil penelitian pada tiap
siklusnya.
Kata Kunci: project based learning, Simulasi, Minat Wirausaha.
2 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.

PENDAHULUAN kedua terbanyak diantara negara-negara


Era Globalisasi memberikan dampak ASEAN, sementara itu jumlah Tingkat
dalam berbagai aspek kehidupan, salah Pengangguran Terbuka di Indonesia masih
satunya adalah mengakibatkan perubahan didominasi oleh lulusan Sekolah Menengah
dalam kehidupan manusia dan hubungan Kejuruan (SMK) yakni sebesar 8,63%. Salah
antar negara-negara di dunia. Salah satu satu upaya dalam mengurangi jumlah
dampak dari globalisasi adalah terbukanya pengangguran adalah dengan berwirausaha,
peluang pasar internasional, sehingga dalam namun berdasarkan laporan Global
persaingan mencari pekerjaan akan lebih Enterpreneurship Index, tingkat
kompetitif. Hal ini menyebabkan tuntutan kewirausahaan di Indonesia menduduki
terhadap Sumber Daya Manusia (SDM) akan peringkat 94 dari 137 negara di dunia, posisi
lebih tinggi dan berkualitas agar dapat ini masih cukup jauh tertinggal dengan
bersaing dengan negara-negara lain. Selain negara-negara ASEAN yang lain, seperti
itu persaingan mencari pekerjaan yang Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filiphina,
kompetitif disebabkan ketersediaan lapangan yang masing-masing menduduki peringkat
kerja yang lebih kecil dibandingkan dengan 27, 58, 71, dan 84.
pencari kerja, hal ini disebabkan jumlah Kondisi di atas menandakan bahwa
penduduk Indonesia yang tergolong banyak. masalah pengangguran dari tingkat
Berdasarkan data hasil Survei Penduduk pendidikan SMK dan kurangnya wirausaha di
Antar Sensus (Supas) jumlah penduduk Indonesia menjadi masalah yang cukup
Indonesia akan mencapai 266,91 juta jiwa serius. Realitanya, lulusan SMK lebih
pada tahun 2020, dan diperkirakan setiap berorientasi mencari pekerjaan daripada
tahunnya akan bertambah, serta menduduki menciptakan pekerjaan, sedangkan untuk
peringkat 4 negara dengan jumlah penduduk mendapatkan pekerjaan banyak faktor yang
terbanyak di dunia. Kesenjangan antara perlu dipertimbangkan, diantaranya adalah
jumlah ketersediaan lapangan pekerjaan ketersediaan lowongan pekerjaan, kesesuaian
dengan jumlah tenaga kerja yang ada antara kemampuan yang dimiliki dan
menyebabkan bertambahnya jumlah kemampuan yang dibutuhkan perusahaan,
pengangguran di Indonesia. oleh karena itu tantangan bagi dunia
Data Badan Pusat Statistik (BPS) pendidikan adalah membentuk lulusan yang
mencatat sampai Februari 2019 menunjukkan memiliki minat dalam berwirausaha.
jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Indonesia sebesar 5.01% dan berada diurutan Nomor 19 Tahun 2005 tentang Sistem
Nailil Muna1, Susilaningsih2, dan Asri Diah Susanti3. Penerapan Kombinasi 3
Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Simulasi sebagai
Upaya Meningkatkan Minat Wirausaha Peserta Didik Kelas XI Akuntansi
SMK Ma’arif Tunjungan Blora. 2021, Maret . Tata Arta” ,Vol. , No. , hlm.

Pendidikan Nasional pasal 26, Standar Berdasarkan observasi awal yang telah
Kompetensi Lulusan pada satuan pendidikan dilakukan oleh peneliti pada kelas XI
menengah kejuruan bertujuan untuk Akuntansi SMK Ma’arif Tunjungan Blora,
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, minat wirausaha peserta didik masih
kepribadian, akhlak mulia, serta tergolong rendah. Hal ini ditunjukkan oleh
keterampilan. Pada prinsipnya, Sekolah hasil angket nilai rata-rata kelas tersebut
Menengah Kejuruan (SMK) berupaya untuk sebesar 69% yang menunjukkan bahwa
menyiapkan lulusan yang terampil dan minat peserta didik belum cukup baik dengan
berkualitas. Salah satu upaya sekolah dalam menempuh setidaknya sebesar 75%. Selain
menyiapkan lulusan yang berkualitas dan itu berdasarkan dari hasil wawancara
mampu bersaing dalam era globalisasi adalah terhadap peserta didik tentang pandangan
memberikan kewirausahaan sebagai mata mengenai masa depan mereka, mereka lebih
pelajaran yang wajib ditempuh oleh siswa, memilih bekerja sesuai dengan bidangnya
dikarenakan dengan belajar kewirausahaan masing-masing. Menurut mereka menjadi
dapat menjadi sarana untuk wirausaha terlalu banyak risiko dan tidak
menumbuhkembangkan minat dan jiwa menjanjikan, sulit untuk dikerjakan karena
kewirausahaan mereka. mereka kurang memiliki pemahaman dan
Wirausaha sangat dibutuhkan manusia pengalaman, bingung untuk memulai, tidak
untuk hidup pada era globalisasi. Berkaitan tahu cara mengelola sebuah usaha dan risiko
dengan pernyataan tersebut, Drucker (1994) yang akan menimpanya. Selain itu,
menyatakan bahwa kewirausahaan berdasarkan hasil wawancara dengan guru
merupakan kemampuan kreatif dan inovatif pengampu mata pelajaran produk kreatif dan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan kewirausahaan menunjukkan bahwa peserta
berbeda untuk menghadapi tantangan hidup. didik kurang berminat menjadi wirausaha.
Menurut Suryana (2013: 16) bahwa rahasia Hal ini ditunjukkan ketika proses
kewirausahaan terletak pada nilai hakiki pembelajaran peserta didik belum
penting dari kewirausahaan, yakni seperti menunjukkan inisiatif dalam pembuatan
percaya diri, berorientasi pada tugas dan produk/proyek, peserta didik masih
hasil, berani mengambil risiko, berorientasi menunggu instruksi dari guru pengampu
ke masa depan, kepemimpinan, dan tentang ide atau konsep yang akan dibuat.
keorisinalitasan yang merupakan kemampuan Djaali (2008: 121) mengatakan bahwa salah
kreativitas dan inovasi. satu faktor yang mendorong minat wirausaha
4 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.

adalah lingkungan sekolah, hal ini diperkuat bersungguh-sungguh saat pembelajaran di


oleh penelitian yang dilakukan oleh Suhartini kelas. Jika kondisi seperti ini terus
(2011) yang menyimpulkan apabila berlangsung, maka akan menurunkan kualitas
seseorang mendapatkan pendidikan tentang dalam pembelajaran, sehingga dalam
kewirausahaan maka seseorang tersebut akan pembelajaran peserta didik tidak
semakin tertarik untuk menjadi seorang menunjukkan adanya minat wirausaha
wirausaha. dengan indikasi kurangnya perhatian,
Berkaitan dengan pembentukan minat, perasaan senang, rasa ketertarikan, dan
Wulandari (2013: 7) menyatakan bahwa keterlibatan peserta didik terhadap wirausaha.
minat dapat dibentuk dengan cara Untuk menangani permasalahan
memberikan pengetahuan dan persepsi yang tersebut, kualitas pembelajaran harus selalu
diperoleh melalui pengalaman dengan suatu ditingkatkan. Daryanto (2010: 57)
obyek, sikap, dan informasi. Minat wirausaha mengatakan bahwa kualitas pembelajaran
muncul karena adanya pengetahuan dan adalah suatu tingkatakn pencapaian dari
informasi tentang kewirausahaan yang tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
diperoleh, kemudian dilanjutkan untuk Sugandi (2000: 25) mengatakan bahwa salah
berpartisipasi secara langsung sehingga satu komponen pembelajaran adalah strategi
muncul keinginan dan perasaan senang dalam pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat
memperhatikan hal tersebut dan berupa penggunaan model pembelajaran yang
menunjukkan kecenderungan untuk terlibat sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
dan berperilaku seperti seorang wirausaha. membantu ketercapaian tujuan pembelajaran.
Akan tetapi dalam pembelajaran produk Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan
kreatif dan kewirausahaan di kelas XI tersebut diperlukan model pembelajaran yang
Akuntansi SMK Ma’arif Tunjungan Blora dapat meningkatkan minat wirausaha peserta
belum optimal dalam memberikan didik. Berdasarkan hasil temuan penelitian
pengetahuan dan pengalaman tentang Mulyani (2014) bahwa salah satu model
kewirausahaan. Hal ini dikarenakan guru pembelajaran yang dapat meningkatkan minat
belum menggunakan pembelajaran inovatif. wirausaha adalah project based learning.
Proses pembelajaran produk kreatif Model pembelajaran project based
kewirausahaan masih menggunakan model learning berasal dari gagasan John Dewey
ceramah dan diskusi, dan melakukan praktik yang berkaitan dengan konsep Learning by
kewirausahaan yang sederhana, sehingga Doing, yakni proses perolehan hasil belajar
sikap peserta didik cenderung pasif dan tidak dengan mengerjakan tindakan-tindakan
Nailil Muna1, Susilaningsih2, dan Asri Diah Susanti3. Penerapan Kombinasi 5
Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Simulasi sebagai
Upaya Meningkatkan Minat Wirausaha Peserta Didik Kelas XI Akuntansi
SMK Ma’arif Tunjungan Blora. 2021, Maret . Tata Arta” ,Vol. , No. , hlm.

tertentu sesuai dengan tujuannya. Melalui depan kelas. Model simulasi yang digunakan
proses tersebut akan mendorong peserta didik dalam pembelajaran produk kreatif dan
untuk memiliki keberanian untuk memulai kewirausahaan akan meningkatkan minat
usaha yang didukung oleh teori dan juga wirausaha peserta didik. Hal ini dikarenakan
pengalaman praktik mereka. Selain itu, Sani model simulasi akan memberikan
(2014: 178) mengatakan kelebihan model pengalaman secara langsung tentang
pembelajaranproject based learning adalah kewirausahaan, selain itu menurut Wina
meningkatkan kemampuan bekerja sama, (2008: 159) mengatakan bahwa model
komunikasi, mencari informasi, dan simulasi dapat mengembangkan pemahaman
memecahkan permasalahan di dunia nyata. dan penghayatan peserta didik terhadap suatu
Selain itu untuk mengoptimalkan peningkatan peristiwa. Hal ini akan sangat berguna untuk
minat wirausaha peserta didik, diperlukan meningkatkan pemahaman dan pengalaman
model pembelajaranyang dapat memberikan siswa terhadap kewirausahaan. Ketika
pengalaman secara nyata serta meningkatkan pemahaman dan pengalaman mereka tentang
imajinasi peserta didik agar seolah-olah kewirausahaan sudah bagus, mereka akan
peserta didik berinteraksi dan melakukan merubah persepsi mereka tentang
kegiatan usaha secara langsung. Oleh karena kewirausahaan bukan merupakan pekerjaan
itu, project based learning akan yang sulit dan berisiko, karena dalam
dikombinasikan dengan model simulasi. pembelajaran tersebut akan dilatih untuk
Wina (2008: 159) mengatakan bahwa model memulai, menjalankan, dan mengelola suatu
simulasi adalah suatu model dengan cara usaha.
penyajian pengalaman belajar dengan Berdasarkan uraian di atas dapat
menggunakan situasi tiruan untuk memahami diketahui bahwa wirausaha sangat diperlukan
suatu konsep, prinsip, atau keterampilan untuk menghadapi tantangan di era
tertentu. globalisasi yang kian beragam. Diharapkan
Metode simulasi dalam penelitian ini lulusan SMK tidak hanya berorientasi
akan dilakukan saat peserta didik mencari lapangan pekerjaan, tetapi juga dapat
mempresentasikan hasil karya yang dibuat menciptakan lapangan pekerjaan. Salah satu
melalui model pembelajaran project based upaya mengatasi masalah tersebut adalah
learning dipresentasikan seolah-olah peserta diperlukan inovasi dalam proses
didik tersebut berperan sesuai posisi mereka pembelajaran yang dapat meningkatkan minat
dalam usaha yang dibuat dan dipraktikkan di wirausaha. Terkait latar belakang di atas,
6 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.

maka peneliti tertarik mengambil judul mengembangkan minat wirausaha adalah


“PENERAPAN KOMBINASI MODEL melalui inovasi, kreasi, serta kerja keras yang
PEMBELAJARAN PROJECT BASED efektif dan efisien. Namun terdapat cara yang
LEARNING DENGAN SIMULASI lebih mendasar dalam meningkatkan minat
SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN wirausaha, yaitu melalui pendidikan
MINAT WIRAUSAHA PESERTA DIDIK kewirausahaan. Pendidikan yang peserta didik
KELAS XI AKUNTANSI SMK MAARIF terima sangat memengaruhi sikap terhadap
TUNJUNGAN BLORA” kewirausahaan dan memberikan bekal
Minat Wirausaha pengetahuan serta keterampilan yang
Wirausaha adalah seseorang yang diperlukan untuk kegiatan wirausaha (Matlay,
memiliki kemampuan untuk hidup mandiri 2006). Pendidikan kewirausahaan tersebut
dalam usaha bisnis maupun kehidupannya. harus berorientasi pada inovasi serta perubahan
Garjito (2012: 13) menyatakan bahwa dalam menciptakan usaha (Kirby, 2004).
wirausaha adalah seseorang yang memiliki Seperti yang diungkapkan oleh Henry et al.,
kebebasan untuk mengelola dan (2005), agar pendidikan kewirausahaan efektif,
mengendalikan usahanya. Sedangkan menurut pembelajaran harus didasarkan pada situasi
Suryana (2014: 13) wirausaha merupakan kerja nyata (tidak hanya pengetahuan saja)
seseorang yang menciptakan bisnis baru supaya peserta didik mampu menerapkan apa
dengan mengkombinasikan sumber-sumber yang dipelajari dengan baik. Apabila peserta
daya dengan kreatif dan inovatif. didik belum memperoleh pemahaman dan
Sutanto (2016: 277) menyatakan bahwa pengalaman kewirausahaan yang optimal,
minat wirausaha adalah kemauan dan maka minat wirausaha peserta didik menjadi
kesediaan bekerja keras dalam memenuhi rendahdan nilai serta jiwa wirausaha peserta
kebutuhan hidupnya tanpa rasa takut dan didik ikut merosot (Asmani, 2011: 21).
berani mengambil resiko serta senantiasa Peningkatan minat peserta didik dalam
belajar dari setiap kegagalan untuk menjadi belajar wirausaha dapat dilakukan dengan
lebih baik dan berkembang. menata lingkungan fisik maupun sosial melalui
Dalam menumbuhkan minat wirausaha peningkatan kualitas pembelajaran (Singgih,
perlu untuk melakukan latihan secara bertahap, 2006: 88). Peningkatan kualitas pembelajaran
yaitu berlatih bertanggung jawab, mengelola dapat dilakukan melalui penggunaan model
keuangan, dan berbisnis kecil-kecilan (Pratiwi, pembelajaran yang sesuai project based
2009). Sedangkan menurut modul learning (Fauzia, Suparti, & Prastiti, 2017).
kewirausahaan SMK, cara untuk Melalui model project based learning peserta
Nailil Muna1, Susilaningsih2, dan Asri Diah Susanti3. Penerapan Kombinasi 7
Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Simulasi sebagai
Upaya Meningkatkan Minat Wirausaha Peserta Didik Kelas XI Akuntansi
SMK Ma’arif Tunjungan Blora. 2021, Maret . Tata Arta” ,Vol. , No. , hlm.

didik akan diberikan pengalaman secara nyata berhubungan dengan wirausaha, tanpa adanya
tentang membuat suatu usaha, melalui paksaan dari pihak manapun.
pengalaman yang nyata diharapkan dapat 2) Ketertarikan
membangkitkan rasa keinginan peserta didik Merasa tertarik terhadap kegiatan
untuk menjadi wirausaha. Selain itu untuk wirausaha atau sesuatu yang berhubungan
mengoptimalkan peningkatan minat wirausaha dengan wirausaha, ketertarikan dapat didorong
peserta didik, model pembelajaran project melalui daya gerak atau dapat berupa
based learning akan dikombinasikan dengan pengalaman dan hobi dalam melakukan
model simulasi. Melalui model simulasi, kegiatan wirausaha
peserta didik memperoleh pemahaman 3) Perhatian
keterampilan tertentu dengan latihan berpura- Merupakan pengamatan atau
pura atau bermain peran (Suprijono, 2016: konsentrasi peserta didik terhadap informasi
161). Model simulasi mampu meningkatkan dan pengetahuan tentang kewirausahaan,
keaktifan, motivasi, imaginasi, serta melatih peserta didik yang memiliki perhatian terhadap
kerjasama dan toleransi (Sudjana, 2005: 76). wirausaha akan cenderung dapat memahami
Hal tersebut akan melatih peserta didik untuk konsep-konsep kewirausahaan
terlibat langsung dengan kegiatan wirausaha, 4) Keterlibatan
sehingga peserta didik dapat Merupakan suatu usaha untuk terlibat
mengimplementasikan ciri-ciri kewirausahaan dan berpartisipasi dalam hal-hal yang berkaitan
yang merupakan salah satu indikator minat dengan kewirausahaan, berusaha menerapkan
wirausa. ciri-ciri seorang wirausaha dan mengikuti
Indikator minat wirausaha adalah perkembangan dalam bidang kewirausahaan
perasaan senang, ketertarikan, perhatian, dan Model Pembelajaran Project Based
keterlibatan tentang kegiatan wirausaha. Hal Learning
tersebut sesuai dengan pernyataan Sifa (2016: Model pembelajaran project based
277) yang mengutip simpulan Sutanto yang learning merupakan model pembelajaran yang
menyatakan bahwa indikator minat wirausaha dapat memberikan pengalaman belajar secara
adalah sebagai berikut: langsung kepada peserta didik. Hal tersebut
1) Perasaan senang diperkuat oleh pendapat Sani (2014: 172) yang
Peserta didik yang berminat menjadi mengatakan bahwa model project based
wirausaha akan memiliki perasaan senang learning merupakan sebuah pembelajaran
terhadap kegiatan wirausaha atau sesuatu yang dengan aktivitas jangka panjang yang
8 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.

melibatkan peserta didik dalam merancang, mengalokasikan waktu untuk menyelesaikan


membuat, dan menampilkan produk untuk tugas; dan 7) Membuat suasana proses
mengatasi permasalahan dunia nyata. pembelajaran menjadi menyenangkan.
Stripling, dkk (Sani, 2014: 175) Secara umum langkah-langkah project
mengatakan karakteristik project based learning menurut Sani (2014: 180) dapat
basedlearning yang efektif adalah: (1) dijelaskan sebagai berikut: 1) Peserta didik
mengarahkan peserta didik untuk menentukan tema/topik proyek berdasarkan
menginvestigasi ide dan pertanyaan penting; tugas proyek yang diberikan oleh guru; 2)
(2) merupakan proses inkuiri; (3) terkait Peserta didik merancang langkah-langkah
dengan kebutuhan dan minat peserta didik; (4) kegiatan penyelesaian proyek dari awal sampai
berpusat pada peserta didik dengan membuat akhir beserta pengelolaannya; 3) Penyusunan
produk dan melakukan presentasi secara jadwal pelaksanaan proyek; 4) Peserta didik
mandiri; (5) menggunakan keterampilan menyusun penjadwalan proyek didampingi dan
berpikir kreatif, kritis, dan mencari informasi diarahkan oleh guru; 4) Aktifitas yang dapat
untuk melakukan investigasi, menarik dilakukan dalam kegiatan proyek di antaranya
kesimpulan, dan menghasilkan produk, dan; adalah dengan membaca, meneliti, observasi,
(6) terkait dengan isu dunia nyata dan autentik. interview, mencari informasi berdiskusi,
Sani (2014: 178) mengatakan kelebihan berkarya seni, dan membuat produk; 5) Hasil
menggunakan project based learning adalah proyek dalam bentuk produk, baik itu berupa
sebagai berikut: 1) Meningkatkan motivasi produk karya tulis, karya seni, atau karya
peserta didik dalam pembelajaran sehingga teknologi/prakarya dipresentasikan dan atau
dapat mendorong peserta didik untuk dipublikasikan kepada peserta didik yang lain
melakukan sesuatu terkait dengan proses dan guru atau masyarakat dalam bentuk
belajar. 2) Meningkatkan kemampuan peserta pameran produk pembelajaran; 6) Evaluasi
didik dalam bekerja sama; 3) Membuat peserta proses dan hasil proyek.
didik lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran Model Pembelajaran Simulasi
dan menyelesaikan masalah yang kompleks. 4) Model pembelajaran simulasi adalah
Mendorong kemampuan siswa dalam model pembelajaran yang mendorong peserta
berkomunikasi; 5) Meningkatkan keterampilan didik untuk memahami materi dengan
peserta didik dalam mengelola sumber daya; 6) memerankannya sesuai dengan keadaan yang
Memberikan pengalaman kepada peserta didik sebenarnya. Pernyataan ini diperkuat oleh
dalam mengorganisasikan proyek, pendapat Anitah (2008: 22) mengatakan bahwa
mengalokasikan berbagai macam sumber daya, proses pembelajaran simulasi cenderung
Nailil Muna1, Susilaningsih2, dan Asri Diah Susanti3. Penerapan Kombinasi 9
Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Simulasi sebagai
Upaya Meningkatkan Minat Wirausaha Peserta Didik Kelas XI Akuntansi
SMK Ma’arif Tunjungan Blora. 2021, Maret . Tata Arta” ,Vol. , No. , hlm.

melakukan kegiatan yang sifatnya pura-pura. untuk bertanya, khususnya pada siswa yang
Pura-pura yang dalam hal ini artinya adalah terlibat dalam pemeran simulasi; 4) Simulasi
objeknya cenderung bukan benda atau kegiatan mulai dimainkan oleh kelompok pemeran; 5)
yang sebenarnya. Para peserta didik lainnya mengikuti dengan
Ahmadi (2008: 43) menyatakan bahwa penuh perhatian; 6) Guru hendaknya
terdapat beberapa kelebihan dengan memberikan bantuan kepada pemeran yang
menggunakan simulasi sebagai model belajar mendapatkan kesulitan; 7) Simulasi hendaknya
diantaranya; 1) Memberikan bekal kepada dihentikan pada saat puncak; 8) Melakukan
peserta didik dalam menghadapi keadaan diskusi baik tentang jalannya simulasi maupun
sebenarnya di dunia nyata; 2) Mengembangkan materi cerita yang disimulasikan; 9) Guru
kreatifitas peserta didik, karena melalui harus mendorong agar peserta didik dapat
kegiatan simulasi peserta didik diberi memberikan kritik dan tanggapan terhadap
kesempatan untuk memainkan peranan sesuai proses pelaksanaan simulasi.
dengan topik yang disimulasikan; 3) METODE
Meningkatkan keberanian dan percaya diri Jenis penelitian yang akan digunakan
peserta didik; 4) Memperkaya pengetahuan, dalam penelitian ini adalah Penelitian
sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk
menghadapi berbagai situasi social yang rentan meningkatkan minat wirausaha peserta didik.
terhadap berbagai masalah; 5) Meningkatkan Subjek penelitian adalah peserta didik
gairah peserta didik dalam proses pembelajaran kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif Blora pada
Langkah-langkah simulasi terdiri atas 3 tahun ajaran 2019/2020, yang berjumlah 19
bagian yaitu persiapan simulasi, pelaksanaan peserta didik.
simulasi dan penutup simulasi. Untuk lebih Sumber data dapat diperoleh dari 1)
jelasnya dijabarkan sebagai berikut ini: 1) informan, yaitu peserta didik kelas XI
Menetapkan topik atau masalah serta tujuan Akuntansi SMK Ma’arif Tunjungan Blora
yang hendak dicapai oleh simulasi; 2) Guru dan guru mata pelajaran Produk Kreatif dan
memberikan gambaran masalah dalam situasi Kewirausahaan; 2) hasil angket yang disebar
yang akan disimulasikan; 3) Guru menetapkan kepada untuk mengetahui minat wirausaha
pemain yang akan terlibat dalam simulasi, peserta didik; 3) lembar observasi peserta didik
peranan yang harus dimainkan oleh pemeran, untuk mengetahui minat wirausaha peserta
serta waktu yang disediakan; 4) Guru didik; 4) peristiwa ketika terjadi proses belajar
memberikan kesempatan kepada peserta didik mengajar di Kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif
10 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.

Tunjungan Blora; 5) Dokumen yang meliputi pertemuan, diperoleh data bahwa minat
daftar nama, daftar hadir peserta didik, silabus, wirausaha peserta didik kelas XI Akuntansi
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dan SMK Ma’arif Tunjungan Blora mengalami
dokumen penunjang lainnya. peningkatan. Peningkatan tersebut disebabkan
Teknik pengumpulan data yang oleh penerapan model pembelajaran kombinasi
digunakan adalah angket dan observasi. project based learning dengan simulasi. Hasil
Angket dan observasi berisikan pernyataan perbandingan angket minat wirausaha peserta
mengenai minat wirausaha peserta didik. didik dapat dilihat melalui gambar berikut:
Instrumen penelitian angket telah
100
memenuhi syarat uji validitas dengan 77% Pratindaka
80 69%73% n
menggunakan rumus korelasi product moment
60 Siklus I
dan uji reliabilitas instrumen menggunakan
40
metode alpha cronbach. Hasil uji validitas Siklus II
20
menunjukkan bahwa 18 item pernyataan pada 0
adalah valid. Uji reliabilitas menunjukkan
bahwa nilai Cronbach’s alpha pada variabel Gambar 1. Perbandingan Hasil Angket Minat

kehadiran sosial sebesar 0,909 sehingga dapat Wirausaha Peserta Didik

disimpulkan bahwa instrumen reliabel. Berdasarkan Gambar 1. dapat diketahui

Sedangkan instrumen penelit ian observasi bahwa terdapat peningkatan minat wirausaha

telah memenuhi uji validitas isi oleh dosen peserta didik pada mata pelajaran produk

pembimbing. kreatif dan kewirausahaan di kelas XI

Teknik analisis data yang digunakan Akuntansi. Data angket yang diperoleh

adalah analisis data kuantitatif untuk menunjukkan bahwa sebelum diterapkan

instrument angket dan observasi dan analisis model project based learning dengan

data kualitatif untuk refleksi kekurangan tiap kombinasi metode simulasi minat peserta didik

siklus. terhadap wirausaha di kelas XI Akuntansi

Indikator keberhasilan adalah sebesar hanya 69%, kemudian pada siklus I terdapat
75% atau berada dalam kategori tinggi untuk peningkatan menjadi 73% atau dalam kategori

rata rata keseluruhan perolehan hasil angket cukup tinggi serta peningkatan tertinggi pada

dan observasi. siklus II yaitu menjadi 77% atau dalam

HASIL DAN PEMBAHASAN kategori tinggi.

Berdasarkan tindakan yang dilakukan selama Peningkatan minat wirausaha peserta

2 siklus yang dilakukan selama 4 kali didik juga dapat dilihat dari peningkatakn hasil
Nailil Muna1, Susilaningsih2, dan Asri Diah Susanti3. Penerapan Kombinasi 11
Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Simulasi sebagai
Upaya Meningkatkan Minat Wirausaha Peserta Didik Kelas XI Akuntansi
SMK Ma’arif Tunjungan Blora. 2021, Maret . Tata Arta” ,Vol. , No. , hlm.

observasi minat wirausaha peserta didik yang simulasi diterapkan untuk memberikan suasana
dapat dilihat melalui gambar berikut: belajar yang berbeda di kelas. Penerapan
kombinasi model pembelajaran ini juga
mempermudah guru dalam menyampaikan
materi dengan memberikan pengalaman secara
nyata serta memberikan suasana pembelajaran
100
75,9% yang lebih menyenangkan sehingga membuat
80 67% 71,3%
peserta didik tertarik dalam mengikuti
60 Pratindakan
pembelajaran. Penelitian yang menerapkan
40 Siklus I
kombinasi model pembelajaran project based
Siklus II
20
learning dengan simulasi ini dilakukan dalam
0 dua siklus. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa ada peningkatan minat
Gambar 2. Perbandingan Hasil Observasi wirausaha peserta didik pada setiap siklusnya.
Minat Wirausaha Peserta Didik Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Berdasarkan Gambar 2. dapat dipaparkan diketahui bahwa minat peserta
diketahui bahwa terdapat peningkatan minat didik masih relatif rendah, hal tersebut
wirausaha peserta didik pada mata pelajaran dikarenakan pembelajaran masih bersifat
produk kreatif dan kewirausahaan di kelas XI konvensional dan melakukan praktik yang
Akuntansi. Data observasi yang diperoleh sederhana belum sesuai dengan kompetensi
menunjukkan bahwa minat wirausaha peserta yang ingin dicapai sehingga menyebabkan
didik dalam kegiatan berwirausaha sebelum kurangnya pemahaman dan pengalaman
diterapkan model project based learning peserta didik tentang kewirausahaan. Adanya
dengan kombinasi metode simulasi hanya 67%, permasalahan tersebut maka diperlukan adanya
kemudian pada siklus I terdapat meningkat perbaikan. Perbaikan dilakukan dengan
menjadi 71,3% atau berada dalam kategori menerapkan kombinasi model pembelajaran
cukup tinggi serta peningkatan tertinggi pada project based learning dengan metode
siklus II yaitu menjadi 75,9% atau berada simulasi. Penerapan kombinasi model tersebut
dalam kategori tinggi. dilakukan dengan membagi peserta didik
Pembahasan dalam beberapa kelompok dengan masing-
Penerapan kombinasi model masing kelompok menunjuk satu orang untuk
pembelajaran project based learning dengan menjadi leader yang akan memimpin
12 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.

kelompok mereka. Masing-masing kelompok konstruktivisme, yakni pembelajaranlebih


diberikan tugas untuk membuat suatu menekankan peserta didik untuk membangun
rancangan konsep usaha yang di dalamnya pengetahuannya sendiri, mendorong peserta
berisi aspek-aspek dalam pembuatan suatu didik lebih aktif dalam berinteraksi dengan
usaha seperti perencanaan produksi, lingkungan. Hal ini sesuai dengan tujuan
perencanaan pemasaran, perencanaan pembelajaran produk kreatif dan
keuangan, dan perencanaan tenaga kerja. kewirausahaan yakni meningkatkan kreativitas
Setelah diterapkannya kombinasi model peserta didik, serta mengasah kemampuan
pembelajaran project based learning dengan berwirausaha peserta didik. Ketika
metode simulasi, terdapat peningkatan pada pembelajaran produk kreatif dan
siklus I. Hal tersebut menunjukkan bahwa kewirausahaan di sekolah telah berjalan
kegiatan simulasi membuat suatu rancangan dengan baik, maka peserta didik akan memiliki
project konsep usaha dalam sebuah kelompok pemahaman dan pengalaman yang baik tentang
mampu meningkatkan pemahaman dan wirausaha, sehingga peserta didik akan
pengalaman peserta didik tentang memiliki ketertarikan dan perasaan senang
kewirausahaan. untuk memperhatikan dan terlibat dalam hal
Peningkatan minat wirausaha peserta kewirausahaan, yang diharapkan melalui cara
didik pada mata pelajaran produk kreatif dan ini dapat meningkatkan minat peserta didik
kewirausahaan di kelas XI Akuntansi siklus I menjadi wirausaha. Hal tersebut sesuai dengan
belum mampu mencapai indikator keberhasilan penelitian yang dilakukan oleh Mulyani (2014)
yang telah ditetapkan sehingga perlu dilakukan bahwa model yang project based learning
perbaikan pada siklus II. Perbaikan pada siklus efektif untuk meningkatkan sikap
II didasarkan pada hasil refleksi siklus I kewirausahan, minat berwirausaha, dan
sehingga pelaksanaan tindakan dapat lebih prestasi belajar, serta perilaku kewirusahaan.
maksimal dan minat wirausaha peserta didik Penelitian oleh Bariyah (2016); Sulasari
pada mata pelajaran produk kreatif dan (2016); Inayah (2019); Lestari (2019) juga
kewirausahaan dapat meningkat serta mencapai menyatakan bahwa project based learning
indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. dapat meningkatkan minat wirausaha peserta
Hasil tersebut menunjukkan bahwa project didik. Selanjutnya Syam (2016) menjelaskan
based learning dapat meningkatkan minat bahwa project based learning bertujuan agar
wirausaha peserta didik. Penggunaan peserta didik mampu untuk meningkatkan
kombinasi model project based learning kemampuan dan menjadi lebih aktif dalam
dengan simulasi sesuai dengan teori belajar memecahkan permasalahan proyek yang
Nailil Muna1, Susilaningsih2, dan Asri Diah Susanti3. Penerapan Kombinasi 13
Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Simulasi sebagai
Upaya Meningkatkan Minat Wirausaha Peserta Didik Kelas XI Akuntansi
SMK Ma’arif Tunjungan Blora. 2021, Maret . Tata Arta” ,Vol. , No. , hlm.

kompleks dengan menghasilkan produk nyata, didik pada mata pelajaran kewirausahaan.
mendapat pengetahuan baru, mengembangkan Penelitian yang dilakukan oleh Septiriani S.P
dan meningkatkan keterampilan, mampu (2018) juga menyatakan bahwa metode
mengelola dan menyelesaikan proyek serta simulasi mampu meningkatkan minat
melatih kerjasama kelompok. Dalam berwirausaha peserta didik.
mengelola dan menyelesaikan proyek Hasil penelitian yang didapatkan dari
dilakukan dengan membuat sebuah kerangka pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II
kerja oleh peserta didik, lalu merancang proses dapat disimpulkan bahwa penerapan kombinasi
kerja mulai dari mencari dan memilah model pembelajaran project based learning
informasi, mengerjakan proyek hingga evaluasi dengan metode simulasi mampu meningkatkan
hasil kerja (Wicaksono, 2019). minat wirausaha peserta didik pada mata
Selain penerapan project based pelajaran produk kreatif dan kewirausahaan di
learning penggunaan metode simulasi juga kelas XI Akuntansi meningkatkan pemahaman
mampu meningkatkan minat wirausaha peserta peserta didik pada materi yang diajarkan
didik serta hasil belajarnya. Simulasi sehingga akan berdampak baik pada perolehan
merupakan kegiatan memperagakan kegiatan hasil belajar peserta didik. Hal tersebut
tertentu sesuai dengan kompetensi materi ditunjukkan dengan persentase angket serta
pelajaran yang ingin dicapai dalam pelajaran observasi terhadap peserta didik yang semakin
tertentu (Wahab, 2007: 109). Kemudian meningkat dari pra tindakan ke siklus I dan
Sudjana (2003: 77) juga menjelaskan bahwa siklus II.
metode simulasibertujuan agar peserta didik Berdasarkan uraian pembahasan
mampu untuk meningkatkan keaktifan, tersebut diperoleh jawaban atas rumusan
motivasi, serta kreativitas belajarnya. masalah yang terdapat pada BAB I yaitu
Memperagakan kegiatan-kegiatan yang penerapan kombinasi model pembelajaran
dilakukan dalam merancang, mengelola dan project based learning dengan metode simulasi
menyelesaikan proyek mampu meningkatkan mampu meningkatkan minat wirausaha peserta
pemahaman dan pengalaman peserta didik didik pada mata pelajaran produk kreatif dan
tentang kewirausahaan sehingga minat kewirausahaan di kelas XI Akuntansi SMK
wirausaha peserta didik ikut meningkat pula. Ma’arif Blora. Hasil penelitian juga
Sesuai dengan penelitian Martavela (2017) menunjukkan kesesuaian dengan hipotesis
yang menyatakan bahwametode simulasi pada BAB II yaitu penerapan kombinasi model
berpengaruh terhadap minat belajar peserta pembelajaran project based learning dengan
14 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.

metode simulasi mampu meningkatkan minat Guru diharapkan memilih model


wirausaha peserta didik pada mata pelajaran pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi
produk kreatif dan kewirausahaan di kelas XI peserta didik serta lebih inovatif dan kreatif di
Akuntansi SMK Ma’arif Blora. kelas sehingga kondisi belajar yang awalnya
SIMPULAN DAN SARAN pasif dapat berubah lebih aktif dan dapat
Simpulan membangkitkan minat wirausaha peserta didik,
Berdasarkan analisis data dan salah satunya adalah dengan menggunakan
pembahasan yang telah dilakukan pada bab kombinasi model pembelajaran project based
sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa learning dengan simulasi.
“Penerapan kombinasi model pembelajaran Bagi Kepala Sekolah
project based learning dengan metode simulasi Kepala Sekolah hendaknya memotivasi
di kelas XI Akuntansi SMK Ma’arif Blora guru dalam melakukan inovasi model dan
dapat meningkatkan minat wirausaha peserta metode pembelajaran yang dapat
didik”. meningkatkan partisipasi peserta didik dan
Penerapan kombinasi model pemahaman terhadap materi pembelajaran
pembelajaran project based learning dengan seperti menerapkan kombinasi model project
metode simulasi mampu meningkatkan based learning dengan metode simulasi untuk
pemahaman suatu konsep, perasaan senang, meningkatkan minat wirausaha peserta didik.
ketertarikan, perhatian, dan keterlibatan peserta Selain itu, kepala Sekolah hendaknya
didik tentang kegiatan wirausaha. Peserta didik memberikan fasilitas pelatihan khusus bagi
mampu meningkatkan kemampuan guru untuk meningkatkan kualitas
komunikasi, rasa percaya diri kerja sama, pembelajaran di kelas dengan mengembangkan
pemecahan masalah, serta menerapkan sikap- model dan metode pembelajaran agar lebih
sikap wirausaha yang berhasil. Peningkatan terampil dan inovatif dalam kegiatan
hasil ini ditandai dengan peningkatan pada pembelajaran.
hasil angket dan observasi peserta didik kelas Bagi Peserta didik
XI Akuntansi SMK Ma’arif Blora. Peserta didik hendaknya
Saran mempersiapkan diri sebelum kegiatan belajar
Berdasarkan simpulan yang telah mengajar dimulai serta mempelajari topik
dipaparkan, maka saran yang dapat penulis pembahasan pada sesi tersebut. Selain itu,
kemukakan adalah sebagai berikut: peserta didik diharapkan lebih aktif
Bagi Guru berpartisipasi pada kegiatan pembelajaran di
kelas.
Nailil Muna1, Susilaningsih2, dan Asri Diah Susanti3. Penerapan Kombinasi 15
Model Pembelajaran Project Based Learning dengan Simulasi sebagai
Upaya Meningkatkan Minat Wirausaha Peserta Didik Kelas XI Akuntansi
SMK Ma’arif Tunjungan Blora. 2021, Maret . Tata Arta” ,Vol. , No. , hlm.

SMK. Journal Cakrawala Pendidikan,


xxxiii(1), 50-60.
Gaffur, A. (2009). Model dan Desain
DAFTAR PUSTAKA Pembelajaran. Hand Out. Magelang:
Diklat Departemen Perhubungan dan
Badan Pusat Statistik. (2019, 5 Juni). Tingkat MSTT Universitas Gajah Mada.
Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar Diperoleh 16 April 2020 dari
5,01 persen. Diperoleh 1 November http://staffnew.uny.ac.id.
2019 dari https://www.bps.go.i809k;ld. Inayah, L. (2019). Pengaruh Pembelajaran
Bariyah, M.N. (2016) Penerapan Model PjBL dengan Pendekatan
Project Based Learning dalam Chemoentrepreneurship (CEP)
Pengembangan Jiwa Entrepreneurship Terhadap Minat Wirausaha Siswa.
Siswa Program Keahlian Multimedia di Skripsi, Universitas Muhammadiyah
SMK Negeri Kota Semarang Tahun Semarang.
Pelajaran 2015/2016. Under Graduates Lestari, W.B. (2019). Metode Project Based
thesis, Universitas Negeri Semarang. Learning untuk Meningkatkan Minat
Djaali. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: dan Prestasi Belajar Berwirausaha Pada
PT Bumi Aksara. Diperoleh pada Pembelajaran Prakarya Kewirausahaan.
tanggal 17 Desember 2019 dari Jurnal Penelitian dan Evaluasi
http://repository.uin- Pendidikan, 7(1).
suska.ac.id/20915/6/10.%20BAB Martavela, R. (2017). Pengaruh Metode
%20I.pdf. Simulasi terhadap Minat Belajar Siswa
Drucker, P.F. (1994). Innovation and Pada Mata Pelajaran Kewirausahaan di
Entrepeneurship Practices and Kelas X PN1 di SMA ICB Bandung.
Principles. Terjemahan Rusdi Naib. Skripsi(S1) thesis, FKIP Unpas.
Jakarta: Gelora Aksara Pratama. Mulhayatiah. (2014). Penerapan Model
Endang, M. (2014). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Proyek untuk
Pembelajaran Berbasis Projek Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Pendidikan Kewirausahaan untuk Kreatif Mahasiswa. Edusains, VI(01),
Meningkatkan Sikap, Minat, Perilaku 18–22.
Wirausaha, dan Prestasi Belajar Siswa Mulyani, E. (2014). Pengembangan Model
Pembelajaran Berbasis Projek
16 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. , No.

Pendidikan Kewirausahaan untuk Proyek untuk Meningkatkan Karakter


Meningkatkan Sikap, Minat, Perilaku Wirausaha Mahasiswa di Politeknik
Negeri Malang. Skripsi, Politeknik
Wirausaha, dan Prestasi Belajar Siswa Negeri Malang
SMK. Skripsi. Universitas Negeri Suryana, (2013). Kewirausahaan: Kiat dan
Proses Menuju Sukses. Jakarta:
Yogyakarta Salemba empat
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Syam, A.N. (2016). Pengaruh Model
tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
pasal 26.
Based Learning) Terhadap Hasil
Sani. (2014). Pembelajaran Saintifik Untuk
Belajar Biologi Siswa di Kelas VIII
Implenetasi Kurikulum 2013. Jakarta:
MTs Madani Alauddin Paopao. Skripsi,
PT Bumi Aksara. Diperoleh 20
UIN Alauddin Makassar
Desember 2019 dari
Vina, W. (2019, 3 Sepember ). Jumlah
http://jurnal.unw.ac.id:1254/index.php/j
Penduduk Indonesia di proyeksikan
anacitta/article/download/44/80.
mencapai 270 juta pada tahun 2020.
Septiriani S.P, A. (2018). Peningkatan Minat
Diperoleh 10 Januari 2020, dari
Berwirausaha Siswa Melalui
https://databoks.katadata.co.id
Penerapan Metode Simulasi Real Bazar
Wicaksono, D. (2019). Pengaruh Model
dalam Pembelajaran IPS (Penelitian
Pembelajaran Berbasis Proyek (Project
Tindakan Kelas SMP Al Hadi
Based Learning) Terhadap Keaktifan
Bandung). S2 thesis, Universitas
dan Hasil Belajar Kognitif Siswa Kelas
Pendidikan Indonesia.
XI Jurusan TKRO SMKN 2
Sifa, N. (2016). Pengaruh Pengetahuan
Yogyakarta. Skripsi, Universitas Negeri
Kewirausahaan, Lingkungan Keluarga,
Yogyakarta
dan Self Effacy Terhadap Minat
Wulandari, S. (2013). Pengaruh Efikasi Diri
Berwirausaha siswa kelas XI Program
Terhadap Minat Berwirausaha Pada
Akuntansi SMK Negeri 9 Semarang.
Siswa Kelas XII di SMK Negeri 1
Economic Education Analysis Journal,
Surabaya. Jurnal Pendidikan Tata
5(1), 273-289.
Niaga (JPTN). 1(1).
Suhartini. (2011). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Intensi Wirausaha
Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Ponorogo. Jurnal
Manajemen, 11 (2), 1-22
Sulasari, A. (2016). Pengembangan Metode
Pembelajaran Kewirausahaan Berbasis

You might also like