Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Dan Internet Dalam Rangka Mengoptimalkan Kreativitas Belajar Siswa

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

PEMBELAJARAN ELEKTRONIK (E-LEARNING) DAN INTERNET DALAM

RANGKA MENGOPTIMALKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA

1
Ratna Tiharita Setiawardhani

1. Dosen Kopertis Diperkerjakan Prodi Pend. Ekonomi FKIP Unswagati

Abstract

Topography and demography of Indonesia's population is not evenly distributed


and diverse, leading to the importance of an education system that can be reached by
residents of the most remote and most minimal resources. Thus, the role of information
technology in education becomes increasingly strategic. E-Learning as a form of
innovation in information technology related to education, defined as web-based
distance learning using computer technology or commonly called the Internet. E-
Learning is one form of the concept of distance learning. Form of e-Learning itself is
quite broad, a portal that contains information science that can be said as the site of e-
Learning. E-Learning facilitate interaction between students with the material/subject
matter. Similarly, interaction between students and teachers and among fellow students.
Students can share information or opinions about various matters relating to learning
or personal development needs of students. Teacher can put learning materials and
tasks to be done by students in a particular place on the web to be accessed by the
students. In accordance with the needs, teacher can also provide the opportunity for
students to access specific learning materials and exam questions that can only be
accessed by students once and within a certain time span as well. Taking advantage e-
learning and internet usage, it is hoped the potential creativity of students in learning
can be optimized, so that the process of education and learning experienced by students
is more optimal.

Keywords: E-learning, Internet, and Student Creativity

Pendahuluan sudah saatnya kita perlu memikirkan


Mengingat topografi dan sistem pendidikan yang dapat dijangkau
demografi penduduk Indonesia yang oleh penduduk paling terpencil dan
tidak merata dan beraneka ragam, maka paling minim sumber dayanya. Dilihat
Ratna Tiharita Setiawardhani, Program Studi Pendidikan Ekonomi 83

dari upaya penerapan teknologi pada jam belajar dan tidak


tersebut, sungguh banyak potensi yang tergantung pada tempat (place
dapat dijadikan modal dasar bagi independence). Fungsi lain yang
penerapan teknologi informasi dalam dapat digunakan untuk proses
pendidikan. belajar tersebut melalui e-mail atau
Ada beberapa alasan yang grup diskusi, yang dapat
melandasi pentingnya penggunaan berinteraksi dan mengirimkan
teknologi informasi (TI) dalam dunia naskah secara electronic. Pada
pendidikan, yaitu: pertama, banyak perguruan tinggi, pemanfaatan
sekolah yang memiliki komputer sendiri teknologi informasi telah dibangun
sehingga dimungkinkan untuk dalam suatu sistem yang disebut e-
dikembangkan paket belajar Personal- University atau electronic
Interaktif yang materi ajarnya dikemas university. Pengembangan e-
dalam suatu software. Peserta dapat University ini bertujuan untuk
belajar dengan cara menjalankan mendukung penyelenggaraan
program komputer atau perangkat lunak pendidikan sehingga dapat
tersebut di komputer secara mandiri dan menyediakan layanan informasi
di lokasi masing-masing. Melalui paket yang lebih baik kepada
program belajar ini peserta ajar dapat komunitasnya baik di dalam
melakukan simulasi atau juga umpan (internal) maupun diluar (eksternal)
balik tentang kemajuan belajarnya. perguruan tinggi tersebut.
1. Kedua, negara Indonesia terdiri atas 2. Ketiga, untuk kesamaan mutu
ribuan pulau yang tersebar dalam dalam memperolah materi,
wilayah yang sangat luas, serta dikembangkan paket belajar
dihuni lebih dari 200 juta penduduk terdistribusi yaitu materi belajar
dengan distribusi secara tidak ditempatkan/disimpan di sebuah
homogen. Kondisi ini memang server yang tersambung ke internet
disadari memiliki kendala ketika sehingga dapat diambil oleh peserta
akan diterapkan sistem pendidikan ajar, baik memakai Web-Browser
konvensional (tatap muka). Maka ataupun File Transport Protocol
teknologi informasi yang mungkin atau FTV (aplikasi pengiriman
diterapkan untuk kondisi tersebut file).
adalah melalui jaringan internet. E-Learning
Melalui media ini proses belajar Internet lahir pada masa perang
dapat dijalankan secara on line atau dingin pada tahun 1969 dan digunakan
di-download untuk keperluan off pertama kali untuk keperluan militer
line. Siswa dapat mengakses sistem Amerika Serikat. Penemuan internet ini
kapan saja dan sesering mungkin dianggap sebagai penemuan besar yang
(time independence), tidak terbatas mengubah citra dunia dan bersifat lokal
84 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 82-96

menjadi global. Melalui internet, faktor menggabungkan metode pengajaran dan


jarak dan waktu sudah tidak menjadi teknologi sebagai sarana dalam belajar.
masalah, komunikasi dan penyebaran Menurut Vaughan Waller, 2001:10), E-
informasipun semakin cepat. Sumber- Learning merupakan proses belajar
sumber informasi dunia dapat segera secara efektif yang dihasilkan dengan
diakses oleh siapapun dan dimanapun cara menggabungkan penyampaian
berada melalui jaringan internet. materi secara digital yang terdiri dari
Mengenai pengertian konsep e- dukungan dan layanan dalam belajar.
Learning (electronic learning) ini Lebih detail lagi Rosenberg
terdapat beberapa pendapat para ahli. (2001:3) mengkategorikan e-Learning
Menurut Allan J. Henderson (2003), e- dalam tiga kriteria dasar yaitu:
Learning diartikan sebagai 1. E-Learning bersifat jaringan, yang
pembelajaran jarak jauh yang membuatnya mampu memperbaiki
menggunakan teknologi komputer atau secara cepat, menyimpan atau
biasanya disebut internet. William memunculkan kembali,
Horton (2003:3) menjelaskan e- mendistribusikan dan sharing
Learning merupakan pembelajaran pembelajaran serta informasi.
berbasis WEB yang bisa diakses dari Kriteria ini sangatlah penting dalam
internet. Jaya Kumar C. (2002:1) e-learning, sehingga Rosenberg
mendefinisikan e-Learning sebagai menyebutnya sebagai persyaratan
sembarang pembelajaran yang absolute.
menggunakan rangkaian elektronik 2. E-Learning dikirimkan kepada
(LAN, WAN, atau internet) untuk pengguna melalui teknologi
menyampaikan isi pembelajaran, komputer dengan menggunakan
interaksi atau bimbingan. Dong standar teknologi internet.
(Kamarga, 2000:20) mendefinisikan e- 3. E-Learning terfokus pada
Learning sebagai kegiatan belajar yang pandangan pembelajaran yang
disampaikan melalui perangkat paling luas, solusi pembelajaran
elektronik komputer yang memperoleh yang mengungguli paradigma
bahan belajar yang sesuai dengan tradisional dalam pembelajaran.
kebutuhannya. Pembelajaran elektronik atau e-
E-Learning sendiri merupakan Learning telah dimulai pada tahun
salah satu bentuk dari konsep Distance 1970-an berbagai istilah digunakan
Learning. Bentuk e-Learning sendiri untuk mengemukakan pendapat/gagasan
cukup luas, sebuah portal yang berisi tentang pembelajaran elektronik, antara
informasi ilmu pengetahuan yang dapat lain adalah: on-line learning, internet-
dikatakan sebagai situs e-Learning (Jo enabled learning, virtual learning, atau
Hamilton Jones, 2001:5) jadi e- web-based learning.
Learning atau Internet enabled learning
Ratna Tiharita Setiawardhani, Program Studi Pendidikan Ekonomi 85

Berdasarkan berbagai pengertian siswa di dalam kelas (Lewis, 2002).


tersebut, maka dapat disimpulkan Sebagai komplemen berarti materi
bahwa e-Learning merupakan proses pembelajaran elektronik
instruksi atau pembelajaran yang diprogramkan untuk menjadi materi
melibatkan penggunaan peralatan reinforcement (pengayaan) atau
elektronik dalam menciptakan, remedial bagi siswa di dalam
membantu perkembangan, mengikuti kegiatan pembelajaran
menyampaikan, menilai dan konvensional.
memudahkan suatu proses belajar Materi pembelajaran elektronik
mengajar dimana pelajar sebagai dikatakan sebagai enrichment,
pusatnya serta dilakukan secara apabila kepada siswa yang dapat
interaktif kapanpun dan dimanapun. dengan cepat
Setidaknya terdapat tiga fungsi menguasai/memahami materi
pembelajaran elektronik bagi kegiatan pelajaran yang disampaikan guru
pembelajaran di dalam kelas (classroom secara tatap muka (fast learners)
instruction), yaitu sebagai suplemen diberikan kesempatan untuk
yang sifatnya pilihan/opsional, mengakses materi pembelajaran
pelengkap (komplemen), atau pengganti elektronik yang memang secara
(Siahaan, 2002:9). khusus dikembangkan untuk
1. Suplemen (Tambahan) mereka. Tujuannya agar semakin
Dikatakan berfungsi sebagai memantapkan tingkat penguasaan
suplemen (tambahan), apabila siswa terhadap materi pelajaran
siswa mempunyai kebebasan yang disajikan guru di dalam kelas.
memilih, apakah akan Dikatakan sebagai program
memanfaatkan materi pembelajaran remedial, apabila kepada siswa
elektronik atau tidak. Dalam hal ini, yang mengalami kesulitan
tidak ada kewajiban/keharusan bagi memahami materi pelajaran yang
siswa untuk mengakses materi disajikan guru secara tatap muka di
pembelajaran elektronik. Sekalipun kelas (slow learners) diberikan
sifatnya opsional, siswa yang kesempatan untuk memanfaatkan
memanfaatkannya tentu akan materi pembelajaran elektronik
memiliki tambahan pengetahuan yang memang secara khusus
atau wawasan. dirancang untuk mereka. Tujuannya
2. Komplemen (Pelengkap) agar siswa semakin lebih mudah
Dikatakan berfungsi sebagai memahami materi pelajaran yang
komplemen (pelengkap) apabila disajikan guru di kelas.
materi pembelajaran elektronik 3. Substitusi (Pengganti)
diprogramkan untuk melengkapi Beberapa perguruan tinggi di
materi pembelajaran yang diterima negara-negara maju memberikan
86 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 82-96

beberapa alternatif model kegiatan kebutuhan pengembangan diri siswa.


pembelajaran kepada para Guru atau instruktur dapat
siswanya. Tujuannya agar para menempatkan bahan-bahan belajar dan
siswa dapat secara fleksibel tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh
mengelola kegiatan pembelajaran siswa di tempat tertentu di dalam web
sesuai dengan waktu dan aktivitas untuk diakses oleh para siswa. Sesuai
lain sehari-hari siswa. Ada 3 dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat
alternatif model kegiatan pula memberikan kesempatan kepada
pembelajaran yang dapat dipilih siswa untuk mengakses bahan belajar
siswa, yaitu: a) Sepenuhnya secara tertentu maupun soal-soal ujian yang
tatap muka (konvensional); b) hanya dapat diakses oleh siswa sekali
Sebagian secara tatap muka dan saja dan dalam rentangan waktu tertentu
sebagian lagi melalui interne; dan pula (Website Kudos, 2002:7).
c) sepenuhnya melalui internet. Secara lebih rinci, manfaat e-
Alternatif model pembelajaran mana Learning dapat dilihat dari 2 sudut,
pun yang akan dipilih siswa tidak yaitu dari sudut siswa dan guru:
menjadi masalah dalam penilaian. 1. Dari Sudut Siswa
Karena ketiga model penyajian materi Dengan kegiatan e-Learning
pembelajaran mendapatkan pengakuan dimungkinkan berkembangnya
atau penilaian yang sama. Jika siswa fleksibilitas belajar yang tinggi.
dapat menyelesaikan program Artinya, siswa dapat mengakses
pembelajarannya dan lulus melalui cara bahan-bahan belajar setiap saat dan
konvensional atau sepenuhnya melalui berulang-ulang. Siswa juga dapat
internet, atau bahkan melalui perpaduan berkomunikasi dengan guru setiap
kedua model ini, maka institusi saat. Dengan kondisi yang
penyelenggara pendidikan akan demikian ini, siswa dapat lebih
memberikan pengakuan yang sama. memantapkan penguasaannya
Keadaan yang sangat fleksibel ini terhadap materi pembelajaran.
dinilai sangat membantu siswa untuk Manakala fasilitas infrastruktur
mempercepat penyelesaian tidak hanya tersedia di daerah
pembelajarannya. perkotaan tetapi telah menjangkau
E-Learning mempermudah daerah kecamatan dan pedesaan,
interaksi antara siswa dengan bahan maka kegiatan e-Learning akan
atau materi pelajaran. Demikian juga memberikan manfaat (Brown,
interaksi antara siswa dengan guru 2000) kepada siswa yang
maupun antara sesama siswa. Siswa diantaranya
dapat saling berbagi informasi atau a. Belajar di sekolah-sekolah
pendapat mengenai berbagai hal yang kecil di daerah-daerah miskin
menyangkut pelajaran ataupun untuk mengikuti mata
Ratna Tiharita Setiawardhani, Program Studi Pendidikan Ekonomi 87

pelajaran tertentu yang tidak karena waktu luang yang


dapat diberikan oleh dimiliki relatif lebih banyak,
sekolahnya. c. Mengontrol kegiatan belajar
b. Mengikuti program pendidikan siswa. Bahkan guru juga dapat
keluarga di rumah (home mengetahui kapan siswanya
schoolers) untuk mempelajari belajar, topik apa yang
materi pembelajaran yang tidak dipelajari, berapa lama sesuatu
dapat diajarkan oleh para topik dipelajari, serta berapa
orangtuanya, seperti bahasa kali topik tertentu dipelajari
asing dan keterampilan di ulang,
bidang komputer. d. Mengecek apakah siswa telah
c. Merasa phobia dengan sekolah, mengerjakan soal-soal latihan
atau siswa yang dirawat di setelah mempelajari topik
rumah sakit maupun di rumah, tertentu, dan
yang putus sekolah tetapi e. Memeriksa jawaban siswa dan
berminat melanjutkan memberitahukan hasilnya
pendidikannya, yang kepada siswa.
dikeluarkan oleh sekolah, Manfaat pembelajaran elektronik
maupun siswa yang berada di menurut K. Wulf (1996:10) terdiri atas
berbagai daerah atau bahkan empat hal, yaitu:
yang berada di luar negeri. 1. Meningkatkan kadar interaksi
d. Tidak tertampung di sekolah pembelajaran antara siswa dengan
konvensional untuk guru atau instruktur (enhance
mendapatkan pendidikan. interactivity).
2. Dari Sudut Guru Apabila dirancang secara cermat,
Dengan adanya kegiatan e- pembelajaran elektronik dapat
Learning (Soekartawi, 2002a,b), meningkatkan kadar interaksi
beberapa manfaat yang diperoleh pembelajaran, baik antara siswa
guru antara lain adalah bahwa guru dengan guru/instruktur, antara
dapat: sesama siswa, maupun antara siswa
a. Lebih mudah melakukan dengan bahan belajar (enhance
pemutakhiran bahan-bahan interactivity). Berbeda halnya
belajar yang menjadi tanggung- dengan pembelajaran yang bersifat
jawabnya sesuai dengan konvensional. Tidak semua siswa
tuntutan perkembangan dalam kegiatan pembelajaran
keilmuan yang terjadi, konvensional dapat, berani atau
b. Mengembangkan diri atau mempunyai kesempatan untuk
melakukan penelitian guna mengajukan pertanyaan ataupun
peningkatan wawasannya
88 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 82-96

menyampaikan pendapatnya di Siswa tidak terikat ketat dengan


dalam diskusi. Mengapa? waktu dan tempat penyelenggaraan
Karena pada pembelajaran yang kegiatan pembelajaran
bersifat konvensional, kesempatan sebagaimana halnya pada
yang ada atau yang disediakan guru pendidikan konvensional).
untuk berdiskusi atau bertanya 3. Menjangkau siswa dalam cakupan
jawab sangat terbatas. Biasanya yang luas (potential to reach a
kesempatan yang terbatas ini juga global audience).
cenderung didominasi oleh Dengan fleksibilitas waktu dan
beberapa siswa yang cepat tanggap tempat, maka jumlah siswa yang
dan berani. Keadaan yang demikian dapat dijangkau melalui kegiatan
ini tidak akan terjadi pada pembelajaran elektronik semakin
pembelajaran elektronik. Siswa lebih banyak atau meluas. Ruang
yang malu maupun yang ragu-ragu dan tempat serta waktu tidak lagi
atau kurang berani mempunyai menjadi hambatan. Siapa saja, di
peluang yang luas untuk mana saja, dan kapan saja,
mengajukan pertanyaan maupun seseorang dapat belajar. Interaksi
menyampaikan dengan sumber belajar dilakukan
pernyataan/pendapat tanpa merasa melalui internet. Kesempatan
diawasi atau mendapat tekanan dari belajar benar-benar terbuka lebar
teman sekelas. bagi siapa saja yang
2. Memungkinkan terjadinya membutuhkan.
interaksi pembelajaran dari mana 4. Mempermudah penyempurnaan
dan kapan saja (time and place dan penyimpanan materi
flexibility). pembelajaran (easy updating of
Mengingat sumber belajar yang content as well as archivable
sudah dikemas secara elektronik capabilities).
dan tersedia untuk diakses oleh Fasilitas yang tersedia dalam
siswa melalui internet, maka siswa teknologi internet dan berbagai
dapat melakukan interaksi dengan perangkat lunak yang terus
sumber belajar ini kapan saja dan berkembang turut membantu
dari mana saja. Demikian juga mempermudah pengembangan
dengan tugas-tugas kegiatan bahan belajar elektronik. Demikian
pembelajaran, dapat diserahkan juga dengan penyempurnaan atau
kepada guru begitu selesai pemutakhiran bahan belajar sesuai
dikerjakan. Tidak perlu menunggu dengan tuntutan perkembangan
sampai ada janji untuk bertemu materi keilmuannya dapat
dengan guru/instruktur. dilakukan secara periodik dan
mudah. Di samping itu,
Ratna Tiharita Setiawardhani, Program Studi Pendidikan Ekonomi 89

penyempurnaan metode penyajian sebagai tolak ukur dan pelajar


materi pembelajaran dapat pula mendapatkan apa yang dibutuhkan.
dilakukan, baik yang didasarkan b. Komunitas
atas umpan balik dari siswa Para pelajar dapat mengembangkan
maupun atas hasil penilaian guru komunitas online untuk
selaku penanggung-jawab atau memperoleh dukungan dan berbagi
pembina materi pembelajaran itu informasi yang saling
sendiri. menguntungkan.
Pengetahuan dan keterampilan c. Pengajar Online
untuk pengembangan bahan belajar Para pengajar selalu online untuk
elektronik ini perlu dikuasai memberikan arahan kepada para
terlebih dahulu oleh guru yang pelajar, menjawab pertanyaan dan
akan mengembangkan bahan membantu dalam diskusi.
belajar elektronik. Demikian juga d. Kesempatan Bekerja Sama
dengan pengelolaan kegiatan Adanya perangkat lunak yang dapat
pembelajarannya sendiri. Harus mengatur pertemuan online
ada komitmen dari guru yang akan sehingga belajar dapat dilakukan
memantau perkembangan kegiatan secara bersamaan atau real time
belajar siswanya dan sekaligus tanpa kendala jarak.
secara teratur memotivasi e. Multimedia
siswanya. Penggunaan teknologi audio dan
Metode pengajaran tradisional video dalam penyampaian materi
masih kurang efektif jika dibandingkan sehingga menarik minat dalam
dengan metode pengajaran modern. belajar.
Sistem e-Learning diharapkan bukan Penyelenggaraan kegiatan
sekedar menggantikan tetapi diharapkan pembelajaran elektronik, guru
pula untuk dapat menambahkan metode merupakan faktor yang sangat
dan materi pengajaran tradisional menentukan dan keterampilannya
seperti diskusi dalam kelas, buku, CD- memotivasi siswa menjadi hal yang
ROM dan pelatihan komputer non krusial. Karena itu, guru haruslah
internet. Berbagai Elemen yang terdapat bersikap transparan menyampaikan
dalam sistem e-Learning antara lain: informasi tentang semua aspek kegiatan
a. Soal-Soal pembelajaran sehingga siswa dapat
Materi dapat disediakan dalam belajar secara baik untuk mencapai hasil
bentuk modul, adanya soal-soal belajar yang baik. Informasi yang
yang disediakan dan hasil dimaksudkan di sini mencakup hal-hal
pengerjaannya dapat ditampilkan. dibawah ini:
Hasil tersebut dapat dijadikan
90 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 82-96

1. Alokasi waktu untuk mempelajari komputer, termasuk di dalamnya


materi pembelajaran dan jaringan lokal, yang terhubungkan
penyelesaian tugas-tugas. melalui saluran (satelit, telepon, kabel)
2. Keterampilan teknologis yang perlu dan jangkauanya mencakup seluruh
dimiliki siswa untuk memperlancar dunia (Kamarga, 2002:12). Jaringan ini
kegiatan pembelajarannya, dan bukan merupakan suatu organisasi atau
3. Fasilitas dan peralatan yang institusi, sifatnya bebas, karena itu tidak
dibutuhkan dalam kegiatan ada pihak yang mengatur dan
pembelajaran (Rankin, 2002:17). memilikinya.
Di samping hal-hal tersebut di Internet lahir pada masa perang
atas, para guru dalam pembelajaran dingin sekitar tahun 1969. Digunakan
elektronik juga dituntut aktif dalam pertama kali untuk keperluan militer
diskusi (McCracken, 2002:31), dengan (Ahmad Bustami, 1999:24). Jaringan ini
cara: menghubungkan antarkomputer di
1. Merespons setiap informasi yang daerah-daerah vital dalam rangka
disampaikan siswa, mengatasi masalah jika terjadi serangan
2. Menyiapkan dan menyajikan nuklir. Jaringan komputer berkembang
risalah dan berbagai sumber sangat pesat dan dipecah menjadi dua
(referensi) lainnya bagian Milnet dan Arpanet. a) Milnet
3. Memberikan bimbingan dan digunakan khusus untuk keperluan
dorongan kepada siswa untuk militer; b) sedangkan Arpanet
saling berinteraksi, digunakan untuk keperluan nonmiliter
4. Memberikan umpan balik secara terutama perguruan tinggi. Gabungan
individual dan berkelanjutan kedua jaringan ini pada akhirnya
kepada semua siswa, dikenal dengan nama Darpa Internet,
5. Menggugah/ mendorong siswa agar yang kemudian disederhanakan menjadi
tetap aktif belajar dan mengikuti internet.
diskusi, serta Penemuan internet dianggap
6. Membantu siswa agar tetap dapat sebagai penemuan yang cukup besar,
saling berinteraksi. yang mengubah dunia dari bersifat lokal
atau regional menjadi global.
Internet Sumbersumber informasi dunia dapat
Internet ialah jaringan komputer. diakses oleh siapa pun dan di mana pun
Tetapi jaringan komputer belum tentu melalui jaringan internet. Melalui
internet. Jaringan sekelompok komputer internet faktor jarak dan waktu sudah
yang sifatnya terbatas disebut dengan tidak menjadi masalah. Dunia seolah-
jaringan lokal atau Local Area Network olah menjadi kecil, dan komunikasi
(LAN). Internet merupakan jaringan menjadi mudah. Dalam hal ini Onno W.
yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan Purbo (2001:11) melukiskan bahwa
Ratna Tiharita Setiawardhani, Program Studi Pendidikan Ekonomi 91

internet juga telah mengubah metode komputer) yang mana protokol


komunikasi massa dan penyebaran data tersebut dinamakan sebagai
atau informasi secara fleksibel dan protokol TCP/IP (Transmission
mengintegrasikan seluruh bentuk media Control Protocol/Internet Protocol).
massa konvensional seperti media cetak TCP/IP inilah yang sekarang
dan audio visual. menjadi protokol di Internet.
Internet pada dasarnya adalah Sebenarnya fungsi utama TCP/IP
kumpulan-kumpulan yang saling adalah untuk menjembatani tiap
berhubungan dengan komputer yang komputer yang memiliki sistem
lain melalui koneksi yang tersedia. operasi dan juga hardware yang
Jarak fisik antar komputer sangat jauh berbeda-beda.
(dapat antarkota, negara, bahkan sampai
lintas benua).

1. Sejarah Internet 2. Fasilitas Internet


Teknologi internet, pada awalnya Berikut adalah layanan yang
digunakan hanya untuk keperluan disediakan oleh internet yang
pertahanan yang dirintis oleh berbasis pada protokol TCP/IP:
lembaga riset Departemen a. WWW (World Wide Web)
Pertahanan Amerika. Lembaga riset Layanan ini adalah layanan yang
tersebut menginginkan agar sering kita gunakan. Layanan
komputer-komputer yang ada dapat WWW ini menggunakan
saling berhubungan satu dengan protokol yang dinamakan
yang lain untuk kepentingan protokol HTTP (Hyper Text
militer. Sistem jaringan komputer Tranfer Protocol).
yang dimiliki oleh lembaga riset ini b. File Transfer (Pengiriman File).
juga berhubungan dengan kalangan FTP ini memungkinkan kita
universitas, dengan harapan agar untuk mengirimkan atau
jaringan komputer ini dapat menerima file ke atau dari
semakin besar dan berkembang. komputer jaringan. Oleh karena
Kira-kira pada pertengahan tahun masalah keamanan data, FTP
1970, salah satu universitas yang seringkali memerlukan username
bekerja sama dengan Lembaga dan password tertentu, meskipun
Riset Departemen Pertahanan banyak juga FTP server yang
Amerika, yaitu Standford dapat melalui anonymous
University, mulai mengembangkan (pengguna biasa dan tanpa
standardisasi jaringan komputer password, permintaan password
tersebut menjadi sebuah protokol dapat diisi dengan alamat e-
(pengatur hubungan antar- mail).
92 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 82-96

c. Remote Login (Telnet) televisi, video, multi media, dan media


Telnet memungkinkan pengguna lainnya telah digunakan dan dapat
komputer dapat melakukan login membantu meningkatkan mutu
ke dalam suatu komputer di pendidikan. Apalagi media internet
dalam jaringan. Ketika kita yang memiliki sifat interaktif, bisa
melakukan telnet, secara tidak sebagai media massa dan interpersonal,
langsung kita telah menjadi gudangnya sumber informasi dari
pengguna yang sah dari berbagai penjuru dunia, sangat
komputer tersebut. dimungkinkan menjadi media
pendidikan lebih unggul dari generasi
d. Electronic Mail (E-mail) sebelumnya. Dengan fasilitas yang
Layanan yang digunakan untuk dimilikinya. Menurut Onno W. Purbo
mengirim dan menerima e-mail. (1998:29) paling tidak ada tiga hal
Untuk pengiriman e-mail dampak positif penggunaan internet
digunakan protokol SMTP dalam pendidikan yaitu:
(Simple Mail Transfer 1. Siswa dapat dengan mudah
Protocol) dan untuk membaca e- mengambil mata kuliah di mana
mail digunakan protokol POP3 pun di seluruh dunia tanpa batas
(Post Office Protocol 3). institusi atau batas negara.
e. NFS (Network File System) 2. Siswa dapat dengan mudah berguru
Sebuah pelayanan akses file-file pada para ahli di bidang yang
jarak jauh yang memungkinkan diminatinya.
klien untuk mengakses file- file 3. Kuliah/belajar dapat dengan mudah
pada jaringan jarak jauh. diambil di berbagai penjuru dunia
f. Name Server tanpa bergantung pada sekolah
Daftar Nama alamat yang tempat si siswa belajar.
digunakan pada internet untuk Di samping itu kini hadir perpustakan
menjelaskan mengenai alamat internet yang lebih dinamis dan bisa
asli host internet (berupa nomor diakses di mana saja. Manfaat internet
IP mesin). bagi pendidikan adalah dapat menjadi
g. Remote Execution akses kepada sumber informasi, akses
Memungkinkan pengguna kepada nara sumber, dan sebagai media
komputer untuk menjalankan kerjasama. Akses kepada sumber
suatu program di komputer yang informasi yaitu sebagai perpustakaan
lain. online, sumber literatur, akses hasil-
Teknologi internet pada hakikatnya hasil penelitian, dan akses kepada
merupakan perkembangan dari materi kuliah. Akses kepada nara
teknologi komunikasi generasi sumber bisa dilakukan komunikasi
sebelumnya. Media seperti radio, tanpa harus bertemu secara phisik.
Ratna Tiharita Setiawardhani, Program Studi Pendidikan Ekonomi 93

Sedangkan sebagai media kerjasama, Ciri-ciri aptitude adalah ciri-ciri


internet bisa menjadi media untuk yang berhubungan dengan kognitif
melakukan penelitian bersama atau meliputi keterampilan berpikir lancar,
membuat semacam makalah bersama. keterampilan memperinci
(mengelaborasi), dan keterampilan
Kreativitas Belajar Siswa menilai (mengevaluasi). Kemampuan
Kreativitas merupakan berpikir lancar mencakup kemampuan
kemampuan untuk membuat kombinasi- mencetuskan banyak gagasan jawaban,
kombinasi baru atau melihat hubungan- penyelesaian masalah, memberikan
hubungan baru antara unsur, data, banyak cara untuk melakukan banyak
variabel yang sudah ada sebelumnya. hal dan selalu memikirkan lebih dari
Kreativitas (berpikir kreatif atau satu jawaban. Keterampilan berpikir
berpikir divergen) adalah kemampuan luwes mencakup kemampuan
(berdasarkan data atau informasi yang menghasilkan gagasan, jawaban, atau
tersedia) menemukan banyak pertanyaan yang bervariasi, dapat
kemungkinan jawaban terhadap suatu memandang suatu masalah dari sudut
masalah, dimana penekanannya adalah pandang yang berbeda-beda, dapat
pada kuantitas, ketepatgunaan, dan menggolongkan hal-hal menurut
keragaman jawaban. Dan secara kategori yang berbeda, dan mampu
operasional kreativitas dirumuskan mengubah arah berpikir secara spontan.
sebagai kemampuan yang Keterampilan berpikir orisinal
mencerminkan kelancaran, keluwesan mencakup kemampuan melahirkan
(fleksibilitas), dan orisinalitas dalam ungkapan yang baru dan unik,
berpikir, serta kemampuan untuk memikirkan cara yang tidak lazim untuk
mengelaborasi (mengembangkan, mengungkapkan diri, dan mampu
memperkaya, memperinci) untuk membuat kombinasi-kombinasi yang
gagasan (Munandar, 1992:47-50). tidak lazim dari bagian-bagian atau
Dalam pengertian secara umum, unsur-unsur. Keterampilan
kreativitas disamakan dengan daya cipta mengelaborasi mencakup kemampuan
dan cenderung hanya ditunjukkan pada memperkaya dan mengembangkan
bidang seni. Pada kenyataannya suatu produk, dan menambahkan atau
kreativitas tidak hanya menyangkut memperinci detil-detil dari suatu objek,
bidang seni, karena kreativitas terdapat gagasan, atau situasi sehingga menjadi
pada berbagai bidang ilmu. Kreativitas lebih menarik. Keterampilan
berhubungan dengan faktor-faktor mengevaluasi mencakup kemampuan
kognitif dan afektif. Hal ini menentukan patokan penilaian sendiri,
diperlihatkan dalam ciri-ciri aptitude mampu mengambil keputusan,
dan non aptitude dari kreativitas mencetuskan dan melaksanakan
(Munandar, 1992:88-96). gagasan.
94 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 82-96

Ciri-ciri non aptitude dari mengembangkan kreativitas belajar


kreativitas adalah ciri-ciri yang selalu menuntut anak untuk memikirkan
berhubungan dengan sikap dan perasaan bermacam-macam kemungkinan
(afektif), meliputi rasa ingin tahu, jawaban, bermacam-macam gagasan
bersifat imajinatif, merasa tertantang dalam memecahkan suatu masalah,
oleh kemajemukan, sifat berani tidak hanya satu. Inilah yang disebut
mengambil resiko dan sifat menghargai. berpikir divergen, pemikiran ke macam-
Rasa ingin tahu mencakup adanya macam arah, berbeda dengan berpikir
dorongan untuk mengetahui lebih konvergen dimana anak tertuju untuk
banyak, mengajukan banyak memberikan satu jawaban yang paling
pertanyaan, selalu memperhatikan tepat terhadap suatu persoalan.
orang, objek, dan situasi serta peka Dalam belajar kreatif siswa
dalam pengamatan dan ingin mengamati terlibat secara aktif dan ingin
atau meneliti. Bersifat imajinatif mendalami bahan yang dipelajari.
mencakup kemampuan memikirkan Belajar kreatif tidak hanya menyangkut
atau membayangkan hal-hal yang belum perkembangan kognitif (penalaran),
pernah terjadi, meramalkan, mempunyai tetapi juga berhubungan erat dengan
firasat, tentang hal yang belum terjadi penghayatan pengalaman belajar yang
dan membedakan khayalan dan mengasyikkan. Agar perilaku kreatif
kenyataan. Merasa tertantang oleh dapat terwujud, baik ciri-ciri kognitif
kemajemukan, terdorong mengatasi maupun ciri-ciri afektif (sikap dan nilai)
masalah yang rumit, tertantang oleh dari kreativitas perlu dikembangkan
situasi yang rumit dan tertarik pada secara terpadu dalam proses belajar.
tugas yang sulit. Sifat berani mengambil Dalam proses belajar kreatif digunakan
resiko mencakup berani memberikan baik proses berpikir divergen (proses
jawaban meskipun belum tentu benar, berpikir ke macam-macam arah dan
tidak takut gagal, atau mendapat kritik menghasilkan banyak alternatif
dan tidak menjadi ragu-ragu karena penyelesaian) maupun proses berpikir
ketidakjelasan, hal-hal tidak konvergen (proses berpikir yang
konvensional, atau yang kurang mencari jawaban tunggal yang paling
berstruktur. Sifat menghargai mencakup tepat).
kemampuan menghargai bimbingan dan
pengarahan, menghargai kemampuan Penutup
dan bakat-bakat sendiri yang E-Learning diartikan sebagai
berkembang. pembelajaran jarak jauh berbasis web
Banyak kegiatan yang dapat yang menggunakan teknologi komputer
dirancang oleh pendidik yang semuanya atau biasanya disebut internet. E-
bersifat meningkatkan kreativitas Learning merupakan salah satu bentuk
belajar. Tugas-tugas yang bersifat dari konsep Distance Learning. Bentuk
Ratna Tiharita Setiawardhani, Program Studi Pendidikan Ekonomi 95

e-Learning sendiri cukup luas, sebuah kombinasi baru atau melihat hubungan-
portal yang berisi informasi ilmu hubungan baru antara unsur, data,
pengetahuan yang dapat dikatakan variabel yang sudah ada sebelumnya.
sebagai situs e-Learning. Jadi e- Kreativitas (berpikir kreatif atau
Learning atau Internet enabled learning berpikir divergen) adalah kemampuan
menggabungkan metode pengajaran dan (berdasarkan data atau informasi yang
teknologi sebagai sarana dalam belajar. tersedia) menemukan banyak
Tiga fungsi pembelajaran elektronik (e- kemungkinan jawaban terhadap suatu
learning) bagi kegiatan pembelajaran di masalah, dimana penekanannya adalah
dalam kelas (classroom instruction), pada kuantitas, ketepatgunaan, dan
yaitu sebagai suplemen yang sifatnya keragaman jawaban. Dan secara
pilihan/opsional, pelengkap operasional kreativitas dirumuskan
(komplemen), atau pengganti. Alternatif sebagai kemampuan yang
model pembelajaran mana pun yang mencerminkan kelancaran, keluwesan
akan dipilih siswa tidak menjadi (fleksibilitas), dan orisinalitas dalam
masalah dalam penilaian. E-Learning berpikir, serta kemampuan untuk
mempermudah interaksi antara siswa mengelaborasi (mengembangkan,
dengan bahan/materi pelajaran. memperkaya, memperinci) sebuah
Demikian juga interaksi antara siswa gagasan. Dengan memanfaatkan
dengan dosen/guru/instruktur maupun pembelajaran melalui elektronik (e-
antara sesama siswa. Siswa dapat saling learning) dan penggunaan internet,
berbagi informasi atau pendapat diharapkan potensi kreativitas siswa
mengenai berbagai hal yang dalam belajar mampu dioptimalkan,
menyangkut pelajaran ataupun sehingga proses pendidikan dan
kebutuhan pengembangan diri siswa. pembelajaran yang dialami siswa lebih
Guru atau instruktur dapat optimal.
menempatkan bahan-bahan belajar dan
tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh Daftar Pustaka
siswa di tempat tertentu di dalam web Ahmadi, Abu. (1997). Strategi Belajar
untuk diakses oleh para siswa. Sesuai Mengajar. Semarang: Pustaka
dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat Setia.
pula memberikan kesempatan kepada Aqib, Z. (2003). Profesionalisme Guru
siswa untuk mengakses bahan belajar dalam Pembelajaran. Jakarta:
tertentu maupun soal-soal ujian yang Insan Cendekia
hanya dapat diakses oleh siswa sekali Arsyad, Azhar. (2004). Media
saja dan dalam rentangan waktu tertentu Pembelajaran Jakarta: PT. Raja
pula. Grasindo Persada.
Kreativitas merupakan Departemen Pendidikan Nasional.
kemampuan untuk membuat kombinasi- (2004). Pengembangan Perangkat
96 Edunomic, Jurnal Ilmiah Pend. Ekonomi, Volume 1 Nomor 2, September 2013, Hal. 82-96

Penilaian Kinerja Guru. Jakarta: Pemanfaatannya. Jakarta: PT


Ditjen Dikti, Bagian Proyek Raja Grafindo Persada.
P2TK. Setiawan, Candra. (2006). E-Learning,
Dewobroto, Wiryanto. (2005). Strategi Media Pembelajaran Berbasis TI.
Pembelajaran Era Digital. Sriwijaya Pos, terbit 12 Juni 2006
http://www.indomedia.com/sripo/ Siahaan, Sudirman. (2002). E-Learning
2005/06/12/1206h13.pdf/ (Pembelajaran Elektronik)
Hardhono, A.P. (2002). Potensi Sebagai Salah Satu Alternatif
Teknologi Komunikasi dan Kegiatan Pembelajaran.
Informasi dalam Mendukung www.depdiknas.go.id
Penyelenggaraan Pendidikan Siahaan, Sudirman. (2002). Studi
Jarak Jauh di Indonesia. dalam Penjajagan tentang Kemungkinan
Jurnal Pendidikan Terbuka dan Pemanfaatan Internet untuk
Jarak Jauh Vol. 3, No. 1 Maret Pembelajaran di SLTA di Wilayah
2002. Tangerang: Pusat Studi Jakarta dan Sekitarnya. dalam
Indonesia, Lembaga Penelitian Jurnal Pendidikan dan
Universitas Terbuka. Kebudayaan, Tahun Ke-8, No.
Heinich, Robert et al., (1982). 039, November 2002. Jakarta:
Instructional Media and The Badan Penelitian dan
NewTechnologies of Instructio, Pengembangan-Departemen
John Willey & Sons, New York, Pendidikan Nasional.
1982. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai.
Ibrahim, R dan Syaodih, N. (1991). (2005). Media Pengajaran.
Perencanaan Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Jakarta: Departemen Pendidikan Syaiful Sagala. (2009). Kemampuan
dan Kebudayaan Direktorat Profesional Guru dan Tenaga
Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Kependidikan: Pemberdayaan
Pembinaan Tenaga Kependidikan. Guru, Tenaga Kependidikan dan
Masyarakat dalam Manajemen
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun Sekolah. Bandung: CV. Alfabeta.
2005 tentang Standar Nasional Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005
Pendidikan tentang Guru dan Dosen.
Roestiyah. (2001). Strategi Belajar Undang-undang Republik Indonesia No.
Mengajar. Jakarta: Penerbit 20 Tahun 2003 tentang sistem
Rineka Cipta. Pendidikan Nasional.
Sadiman, Arif dkk. (2003). Media Utami Munandar. (1992).
Pendidikan; Pengertian, Mengembangkan Bakat dan
Pengembangan dan Kreativitas Anak Sekolah. Jakarta:
PT Gramedia Pustaka Utama.

You might also like