Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

IMPLIKASI PENURUNAN EKSPOR GAMBIR INDONESIA KE INDIA

TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT KABUPATEN LIMA


PULUH KOTA (Studi Kasus : Penurunan Ekspor Gambir Kabupaten Lima
Puluh Kota, Sumatera Barat Tahun 2008-2012)

Oleh :
VINA RAHMADINI1
rahmadini.vina@yahoo.com
Pembimbing : Pazli, S.IP. M.Si
Bibliografi : 6 Jurnal, 11 Buku, 10 Situs Internet

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional – Prodi Hubungan Internasional


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau

Kampus Bina Widya Jl. H.R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28294
Telp/Fax. 0761-63277

ABSTARCT
This research describes the implications that occurred as the result of
gambier exports reduction from Indonesia to India toward community economy of
Lima Puluh Kota district in the year 2008 – 2012. Gambier is one of the crops that
has an important role in the economy of the local community, but in recent years,
there is a decline in the value of exports. So the reseacher ask a question, what is the
impact of decline in the value of gambier exports from Indonesia to India to
community economy of Lima Puluh Kota district.
This research uses descriptive research methods and also using primary and
secondary data. The writer got primary data through direct observation and
interview. While the secondary data was collected through the study to library with
reference of books, journals, articles, bulletins, newspapers and other news from the
relevant media. This research uses the perspective of liberalism with international
trade theory and export base to explain the implications of the decline in exports that
happened.
The results of this research indicate that the implications of the decline in
gambier export from Lima Puluh Kota district to India has the impact to community
economy in Lima Puluh Kota district and distribution sequence characterized by the
increasing the number of poor, agricultural land cover gambier and reduced income
of Lima Puluh Kota district.

Keywords: Implications, Exports, Gambier, Economic, Downturn

1
Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional angkatan 2011

Jom FISIP Volume 2 No. 1- Februri 2015 1


Pendahuluan Sentra perkebunan gambir
Peningkatan pertumbuhan ekspor Sumatera Barat terdapat di Kabupaten
di Indonesia merupakan upaya nyata Lima Puluh Kota dan Kabupaten
pemerintah sejak pertengahan 1980-an Pesisir Selatan. 4 Kabupaten Lima
seiring dengan berubahnya strategi Puluh Kota memiliki potensi sumber
industrialisasi dari penekanan pada daya lahan yang potensial untuk
industri substitusi impor ke industri dikembangkan sebagai wilayah
promosi ekspor. Pergeseran ini terjadi pertanian terutama sub sektor
setelah pemerintah mengeluarkan perkebunan, dengan luas lahan yang
serangkaian kebijakan dan deregulasi memadai serta kondisi alam yang
di bidang ekspor, sehingga sangat menguntungkan maka tidak
memungkinkan produsen untuk heran jika sub sektor perkebunan
meningkatkan ekspor, khususnya yakni perkebunan gambir menjadi
ekspor nonmigas.2 komoditi andalan.
Salah satu ekspor komoditas India merupakan negara tujuan
pertanian yang sangat berpengaruh utama ekspor gambir Indonesia dan
terhadap perekonomian Indonesia lebih dari 80% pasokan gambir dunia
yaitu gambir. Gambir merupakan hasil berasal dari Indonesia.
ekstraksi daun dan ranting tanaman Gambir Indonesia yang diekspor
gambir (Uncaria Gambir Roxb) yang hanyalah berbentuk gambir setengah
dikeringkan.3 jadi yang telah diolah oleh petani. Jadi
Kegunaan gambir secara tradisional siklus penjualan gambir Sumatera
adalah sebagai pelengkap makan sirih Barat ini adalah dimulai dari petani
dan obat-obatan, seperti di Malaysia gambir memproduksi gambir yang
gambir digunakan untuk obat luka selanjutnya gambir tersebut dibeli oleh
bakar, di samping rebusan daun muda pedagang, lalu pedagang gambir
dan tunasnya digunakan sebagai obat Sumatera Barat membawa gambir
diare dan disentri serta obat kumur- mentah tersebut ke Medan, Sumatera
kumur pada sakit kerongkongan. Utara dan menyerahkan kepada
Secara moderen gambir banyak pengumpul. Disanalah terjadi transaksi
digunakan sebagai bahan baku industri pedagangan dari pengumpul gambir
farmasi dan makanan, di antaranya Sumatera Barat menjual gambir
bahan baku obat penyakit hati dengan tersebut kepada eksportir. Disebabkan
paten “catergen”, bahan baku permen karena keterbatasan teknologi
yang melegakan kerongkongan bagi pengolahan gambir di Indonesia,
perokok di Jepang karena gambir eksportir disini tidak langsung
mampu menetralisir nikotin. mengekspor gambir setengah jadi
Perkebunan gambir itu sendiri tersebar tersebut ke India, namun gambir
luas di Indonesia, namun Provinsi tersebut terlebih dahulu dieskpor ke
Sumatera Barat merupakan provinsi Singapura (importir transito) untuk
dengan luas areal perkebunan gambir diolah menjadi ekstrak gambir yang
rakyat terbesar di Indonesia. Tanaman bagus dan dipisahkan sesuai dengan
gambir (Unicaria gambir (Hunter) kualitasnya. Setelah itu barulah
Roxb) adalah komoditas spesifik eksportir Singapura yang mengekspor
lokasi Sumatera Barat. gambir yang telah diolah menjadi
ekstrak gambir tersebut ke India
(Dinas Perdagangan Kab. Lima Puluh
2 Kota, Sumatera Barat).
Rusda Khairati Idrus, “Tren Perkembangan
Jadi lembaga pemasaran yang
Komoditi Ungulan Perkebunan Rakyat Di
Sumatera Barat” Vol. XII, No. 2, September terlibat dalam saluran pemasaran
2012. gambir di sentra penghasil gambir
3 Sumatera Barat adalah: petani,
Azmi Dhalimi, “Permasalahan Gambir
(Uncaria gambir L.) di Sumatera Barat dan
Alternatif
Pemecahannya” Volume 5 Nomor 1, Juni
4
2006 : 46 – 59. Ibid, hal 5

Jom FISIP Volume 2 No. 1- Februri 2015 2


pedagang pengumpul, pedagang besar faktor produksi yang negara tersebut
dan eksportir. kekurangan. Sehingga pola
Namun pada beberapa tahun perdagangan yang terjadi antar negara
terakhir terjadi penurunan ekspor yang berbeda ketersediaan faktor
gambir ke India yang tentunya produksi atau rasio faktor produksi
berimpliasi terhadap perekonomian modal terhadap tenaga kerja adalah
masyarakat yang sebagian besar perdagangan inter-industry.5
berprofesi sebagai petani gambir. Ekspor adalah kegiatan
Rantai-rantai distribusi yang berada di mengeluarkan barang dari daerah
balik kegiatan perdagangan juga Pabean (wilayah Republik Indonesia
terkena imbas dari menurunnya harga yang meliputi wilayah darat, perairan
gambir. dan ruang udara diatasnya, serta
Dari penjelasan diatas dapat ditarik tempat-tempat tertentu di Zona
sebuah rumusan masalah. Rumusan Ekonomi Eksklusif dan landas
masalah ini berguna untuk kontinen).6 Untuk itu, penulis
memudahkan penulisan penelitian. menggunakan teori basis ekspor
Rumusan masalah dalam penelitian ini (Ekspor Base Theory). Teori basis
adalah apa implikasi penurunan ekspor ekspor menyatakan bahwa
tidak langsung gambir Kabupaten pertumbuhan wilayah dalam sebuah
Lima Puluh Kota ke India terhadap mekanisme bisnis dijelaskan oleh
perekonomian masyarakat Kabupaten pemanfaatan alami dan pertambahan
Lima Puluh Kota tahun 2008-2012. basis ekspor wilayah yang
Melalui penelitian ini diharapkan berpengaruh pada permintaan luar7.
dapat memberikan informasi Teori Basis Ekspor (Export Base
mengenai apa saja implikasi yang Theory) dipelopori oleh Douglas C.
ditimbulkan dari menurunnya ekspor North dan kemudian dikembangkan
gambir Kabupaten Lima Puluh Kota oleh Tiebout. Teori basis ekspor
ke India serta tindakan apa yang menggunakan asumsi bahwa ekspor
harusnya dilakukan untuk adalah satu-satunya unsur eksogen
menanggulangi permasalahan tersebut. (independent) dalam pengeluaran,
Landasan Teoritis artinya semua unsur pengeluaran lain
Untuk menjelaskan permasalahan terikat (dependent) terhadap
8
diatas penulis akan menggunakan teori pendapatan . Jadi hanya peningkatan
perdagangan internasional dan teori ekspor saja yang dapat mendorong
basis ekspor. Perdagangan peningkatan pendapatan daerah karena
internasional merupakan bagian dari sektor lain terikat oleh peningkatan
pandangan liberalisme. Dimana pendapatan daerah. Sektor lain hanya
Heckscher-Ohlin sebagai penggagas meningkat apabila pendapatan daerah
teori ini mengatakan bahwa teori secara keseluruhan meningkat.
perdagangan internasional Hasil dan Pembahasan Latar
mengajukan suatu premis bahwa suatu Belakang
negara akan mengekspor barang yang Hubungan Ekonomi Indonesia
memiliki faktor produksi yang dengan India
berlimpah secara intensif. Hubungan dagang antara
Secara teoritis perdagangan terjadi Indonesia dengan India, bermula pada
karena adanya perbedaan harga. Ada abad ke-5 yakni ketika pedagang-
beberapa hal yang dapat dianggap
5
sebagai penyebab perbedaan harga, Asdi Aulia, “Perdagangan Internasional dan
misalnya faktor permintaan atau Restrukturisasi Industri TPT di Indonesia” ,
Vol.4, No.1: hal. 46–54, (ISSN:0216–1249)
perbedaan teknologi. 6
Diakses dari :
Teori perdagangan internasional http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345678
menurut Heckscher-Ohlin mengatakan 9/25538/3/Chapter%20II.pdf . Pada 24 Mei
bahwa suatu negara yang melimpah 2014 pukul 16.00 WIB.
7
pada faktor produksi akan mengekspor diambil dari perkuliahan bisnis internasional
kelas A, dengan bapak Pazli, S.IP, M.Si.
komoditas yang intensif menggunakan 8
loc.cit

Jom FISIP Volume 2 No. 1- Februri 2015 3


pedagang India datang ke Indonesia Namun ketidak stabilan harga
untuk berdagang emas, kayu cendana gambir pada saat ini jelas
dan rempah-rempah. mempengaruhi tingkat pendapatan dan
Indonesia bagi India merupakan kondisi ekonomi masyarakat yang
pasar terbesar kedua di ASEAN menjadi pelaku usaha khususnya
setelah Singapura dan satu dari tujuan petani gambir dan rantai distribusi
ekspor utama diantara negara yang berperan dalam perdagangan
berkembang lainnya. Dimana kegiatan gambir lokal.
ekspor antara kedua negara ini telah Penurunan Ekspor Gambir Dari
mampu memberikan dampak yang Indonesia Ke India
cukup signifikan bagi perkembangan Faktor-faktor yang mempengaruhi
perekonomian kedua negara ini. Salah timbulnya permasalahan yang
satunya yaitu kegiatan ekspor dihadapi dalam pengusahaan komoditi
komoditi non migas, khususnya gambir yaitu diantaranya 1) kualitas
dibidang pertanian dan perkebunan. gambir rendah dan besarnya
Perkembangan Ekspor Gambir dari kehilangan dalam pengolahan yang
Indonesia ke India memerlukan perbaikan mutu, 2) rantai
Kegiatan pengembangan distribusi yang panjang dan
agroindustri gambir sebagai salah satu didominasi pihak luar (Singapura dan
hasil pertanian di Indonesia hingga India), 3) posisi tawar petani yang
saat ini masih sangat sederhana karena rendah dimana belum adanya jaminan
baru menjadi barang setengah jadi dari harga yang stabil pada tingkat yang
kegiatan pengambilan ekstrak daun menguntungkan petani, 4) kurangnya
gambir yang sudah direbus. Dalam informasi pasar internasional
bentuk setengah jadi inilah gambir mengenai harga riil gambir, 5) adanya
Indonesia di ekspor ke Singapura kebiasaaan mencampur gambir dengan
(eksportir transito) , selanjutnya bahan-bahan lain sehingga harga
gambir diolah di Singapura lalu jualnya lebih rendah serta 6) peran
diekspor lagi ke India oleh eksportir pemerintah (daerah) yang terbatas.9
Singapura dalam bentuk ekstrak 1) Kualitas Gambir Rendah
gambir dengan kwalitas yang sudah dan Besarnya Kehilangan
memenuhi standar mutu. Hal yang Dalam Pengolahan yang
demikian terjadi dikarenakan Memerlukan Perbaikan
rendahnya teknologi yang diiliki Mutu
petani sehingga belum mampu Walaupun gambir merupakan salah
mendapatkan nilai tambah yang satu komoditas ekspor terbaik dunia,
signifikan dari proses pengolahan teknik pembudidayaan tanaman
tersebut. Sedangkan nilai tambahnya gambir masih bersifat tradisional.
didapatkan oleh negara yang Petani dalam melakukan budidaya
pengimpornya yang mengolah lebih gambir lebih mengandalkan kesuburan
lanjut gambir menjadi produk akhir lahan tanpa melakukan pemupukan,
yang dapat dikonsumsi oleh konsumen sehingga umur produktif hanya 5-6
akhir dalam berbagai bentuk dan tahun, karena tanaman sudah tidak
fungsinya. subur. Bila dipelihara secara intensif,
Potensi gambir sebagai salah satu umur produktifnya dapat mencapai 20-
dari produk strategi perkebunan dalam 30 tahun bahkan lebih. Pembukaan
negeri karena merupakan 80% lahan pada umumnya dilakukan
pasokan gambir dunia berasal dari dengan tebang bakar pada awal musim
Indonesia. mutu gambir berdampak kemarau, kemudian lahan dibersihkan
kepada pemasaran gambir ke negara dan dibakar, selanjutnya dibuat
importir yang relatif baru. Mutu lobang-lobang tanam.
produk yang tinggi akan
mengakibatkan harga produk menjadi
9
tinggi dan lebih mampu bersaing di A Asben, 2008, “Agroindustri gambir di
pasar global, begitupun sebaliknya. Sumatera Barat dari persepsi mutu. Makalah.
Dep TIP, Fateta, SPS-IPB, Bogor”

Jom FISIP Volume 2 No. 1- Februri 2015 4


Panen sudah dapat dilakukan pada agen dan eksportir gambir.
umur satu setengah tahun. Panen Dikarenakan di Indonesia masih
dilakukan dengan cara memotong terdapat keterbatasan teknologi dalam
ranting berikut daun dengan panjang pengolahan gambir untuk menjadi
potongan 40-60 cm dari ujung ranting. ekstrak gambir yang memiliki kualitas
Selanjutnya sebagai produk akhir. bagus, sebelum gambir setengah jadi
Proses pengolahan secara umum di ekspor ke India, gambir di ekspor
terdiri dari enam tahap, yaitu : terlebih dahulu ke Singapura untuk
perebusan bahan (daun dan ranting diolah kembali, dikarenakan di
muda), pengempaan, pengendapan, Singapura terdapat pabrik pengolahan
penirisan, pencetakan, dan gambir yang berteknologi tinggi. Di
pengeringan. Singapura gambir-gambir setengah
Dari berbagai proses pengolahan jadi diolah kembali menjadi ekstrak
gambir tersebut sama sekali belum gambir yang bagus dan dilakukan
tersentuh oleh teknologi pengolahan penyeleksian untuk mendapatkan
yang maju dimana teknologi pada kwalitas yang baik sesuai dengan
dasarnya akan mempermudah proses kebutuhan negara tujuan akhir.
pengolahan dan mampu meningkatkan Pada rantai distribusi gambir ini,
mutu dan kualitas dari gambir yang Singapura berperan ganda yaitu
diolah. Keadaan demikian sebagai importir sekaligus eksportir.
menyebabkan mutu dan kualitas Maksunya adalah sebagai importir dari
gambir semakin menurun dari tahun Indonesia ketika menerima masuknya
ke tahun. gambir setengah jadi dan menjadi
2) Rantai Distribusi yang eksportir setelah melakukan
Panjang dan Didominasi pengolahan gambir. Jadi karena
Pihak Luar (Singapura dan keterbatasan teknologi pengolahan di
India) Indonesia, Singapura disini berperan
sebagai eksportir dan importir transito
Untuk membawa gambir ke pasar sebelum gambir yang telah berbentuk
tujuan akhir melalui tahapan yang ekstrak di ekspor ke India.
panjang. Setelah gambir selesai Ekstrak gambir dengan kualitas
dicetak dan dalam keadaan masih bagus di ekspor ke India oleh eksportir
belum terlalu kering, tukang kempa Singapura yang langsung diterima
membawanya ke rumah pemilik oleh importir India. Dari importir
ladang gambir. Pada hari tertentu inilah ekstrak gambir didistribusikan
(tergantung nagari / kecamatan), agen- ke pabrik-pabrik untuk diolah menjadi
agen pedagang pengumpul akan bahan kosmetik, pewarna, permen, dll,
datang membeli gambir dari petani. dan barulah masyarakat India dapat
Gambir kemudian dijemur kembali. mengkonsumsi olahan ekstrak gambir
Demikian pula pedagang perantara ini sebagai bahan pemenuh kebutuhan
akan menyimpan di gudangnya dan mereka.
menyiapkan untuk mengirim ke Singapura sebagai penyedia atau
pedagang besar yang ada di pengolah gambir asalan atau setengah
Payakumbuh atau di Padang jadi dari Indonesia, disisi lain dengan
Gambir dari Indonesia yang telah kesempatan yang dimilikinya
berbentuk setengah jadi atau gambir Singapura mampu melancarkan
asalan yang diolah oleh petani berbagai politik-politik dan
gambir Kabupaten Lima puluh Kota, kecurangan guna memperoleh untung
Sumatera Barat, selanjutnya dibeli yang sebesar-besarnya dari penjualan
oleh pedagang atau pengumpul gambir Indonesia. Beberapa oknum
dimana pedagang tersebut akan atau mafia gambir dari Singapura
menjual kembali gambir setengah jadi diturunkan ke Sumatera Barat,
kepada agen yang berada di Padang khususnya Kabupaten Lima Puluh
atau di Medan, Sumatera Utara. Di Kota guna memeritahkan kepada
Medan juga terjadi transaksi antara petani untuk mencampurkan gambir

Jom FISIP Volume 2 No. 1- Februri 2015 5


asalan atau setengah jadi dengan tanah mereka menetapkan harga baru.
liat. Hal itu dilakukan agar Singapura Misalnya harga yang sudah disepakati
mampu sebagai importir mampu Rp.20 ribu perkilo bisa berubah
membeli gambir olahan Indonesia menjadi Rp.15 ribu perkilo.10
dengan harga yang murah. Artinya pihak Singapura dan India
Jika dilihat dari sisi India, importir sebagai negara importir bisa dengan
dengan mudah menggonta ganti harga mudahnya menentukan harga bahkan
yang telah ditentukan sebelumnya. merubah harga yang sebelumnya telah
Tidak semua jalur ekspor gambir dari disepakati dengan pihak eksportir dari
Indonesia melalui Singapura. Saya Indonesia.
adalah salah satunya eksportir yang 3) Posisi Tawar Petani yang
langsung mengirimkan gambir dari Rendah karena Belum
Indonesia ke India. Sebagai eksportir Adanya Jaminan Harga yang
tentunya kita mendistribusikan gambir Stabil Pada Tingkat yang
sesuai permintaan dari pihak importir Menguntungkan Petani
(India). Ketika ada permintaan gambir
dalam jumlah tertentu, dan harga yang Berkaitan dengan permasalahan
sudah disepakati. Semisal permintaan diatas, dikarenakan tidak adanya
gambir sebanyak 10 ton, dimana harga kepastian harga dari pemerintah, hal
satu kilogram gambir seharga Rp.20 tersebut membuat semangat kerja
ribu. Sebelum gambir dikirim, petani menurun untuk memperoduksi
tentunya importir akan memeriksa gambir. Akhirnya hal tersebut
gambir layak atau tidak layak untuk berdampak kepada jumlah hasil panen
dikirim. Setelah itu barulah barang di yang menurun dan kwalitas gambir
kirim melalui pelabuhan Teluk Bayur. yang tidak lagi memuaskan semua
Setelah gambir pesanan sampai di pihak.
tempat tujuan importir, disinilah mafia Dengan adanya kondisi demikian,
impor mulai bermain. Mereka akan pihak importir yang saat ini masih
mengklaim bahwa gambir yang mendominasi dalam penetuan harga,
dikirim tidak sesuai kwalitasnya semakin lihai dalam membolak balik
dengan yang telah disepakati harga sesuai keinginan mereka.
sebelumnya. Dengan berbagai alasan Tentunya hal tersebut sangat
mereka mengatakan bahwa barang merugikan pihak petani sebagai
yang dikirimkan tidak bisa di hargai pekerja yang tentunya memerlukan
dengan harga yang sudah disepakati tenaga dan skill khusus dalam
sebelumnya. Karena selama didalam pengolahan gambir, namun tidak
perjalanan pihak eksportir sudah tidak diharga sebagaimana mestinya
tahu menahu lagi bagaimana kondisi sesuaidengan usaha yang telah mereka
gambir, setelah sesampainya barang lakukan.
ditangan importir. Konsekwensi dari 4) Kurangnya Informasi Pasar
klaim terhadap gambir yang tidak Internasional Mengenai
bagus, tentunya mereka akan Harga Riil Gambir
menurunkan harga. Apabila pihak
Kurangnya informasi harga pasar
importir tidak mau menerima, maka
Internasional atau dengan kata lain
barang yang sudah sampai di negara
eksportir Sumatera Barat masih sulit
tujuan bisa mereka kembalikan. Mau
untuk mendapatkan harga pasar riil
tidak mau karena jika dikembalikan
diluar negeri, sedangkan importir
kerugian importirpun akan semakin
dapat selalu memantau harga pasar
bertambah, jadi harga yang awalnya
lokal melalui agen-agennya yang
telah disepakati akan berubah sesuai
tersebar di seluruh di Sumatera Barat
dengan keinginan mereka karena
khususnya di daerah sentra produksi
menurut mereka gambir yang
dikirimkan tidak sesuai dengan standar
10
mutu yang telah disepakati Wawancara dengan Eksportir Langsung
sebelumnya, maka dengan mudah Gambir Kabupaten Lima Puluh Kota, H.
Chandra, pada 2 Desember 2014.

Jom FISIP Volume 2 No. 1- Februri 2015 6


gambir. Dengan demikian posisi itu sendiri. Dari beberapa laporan,
perdagangan gambir ditentukan oleh ternyata petani gambir termasuk petani
pembeli. yang dikategorikan tidak sejahtera dari
Mata rantai distribusi yang cukup komoditi gambir yang tidak mereka
panjang baik dalam negeri maupun kembangkan.
luar negeri, dan pada umumnya Sesungguhnya permasalahan
menyebabkan hasil yang diterima oleh diatas dapat diatasi apabila pemerintah
petani atau produsen kurang memadai. benar-benar berperan guna
Disamping itu adanya kebiasaan mensejahterakan para petani.
seperti sistem uang panjar, pinjam Dikarenakan pemerintah beranggapan
(ijon) masih berlangsung saat ini, bahwa perdagangan dalam negeri
dimana hal itu memberatkan para maupun luar negeri komoditi gambir
petani. Hal ini masih tetap berjalan ini tidak terlalu berpotensi untuk
karena sebagian besar petani tidak meningkatkan pendapatan daerah, jadi
mampu untuk membeli sarana pemerintah acuh tak acuh dalam
produksi kebun gambir seperti upah menangani permasalahan yang selama
pembersihan lahan yang akan ini dihadapi oleh petani. Meskipun
ditanami, pembelian pupuk, dan lain- instansi-instansi yang terkait telah
lain. berupaya untuk meningkatkan
Keseragaman mutu gambir saat ini keterampilan petani dalam proses
masih bervariasi, baik dipasar dalam produksi dan pengiriman gambir
negeri maupun luar negeri. Hal ini sampai keluarnegeri, namun hal
mengakibatkan harga sangat bervariasi tersebut masih belum cukup untuk
pula. Oleh karena itu upaya membawa petani keluar dari
transparansi harga di luar negeri permasalahan tersebut.11
diperlukan informasi harga dari luar Implikasi Penurunan Ekspor
negeri tersebut. Salah satu upaya yang Gambir Kabupaten lima Puluh
wajib dilakukan adalah menerapkan Kota ke India Terhadap
standart mutu gambir sehingga Perekonomian Masyarakat dan
akhirnya akan dapat meningkatkan Rantai Distribusi
nilai serta dapat meningkatkan harga 1) Perekonomian Masyarakat
jual dipasar internasional.
5) Peran Pemerintah (Daerah) Produk domestik regional bruto
Yang Terbatas (PDRB) merupakan salah satu
indikator untuk mengetahui kondisi
Pada dasarnya pemerintah daerah perekonomian suatu daerah.
sudah cukup berupaya untuk Tentu saja penurunan ekspor
mensejahterakan kehidupan dalam beberapa tahun beakangan ini
masyarakat dalam Kabupaten Lima terajdi akan berdampak pada
Puluh Kota dimana sebagian besar perkonomian Kabupaten Lima Puluh
mereka berprofesi sebagai petani Kota dan bisa memperburuk
gambir. Melalui kantor dinas, dan perekonomian Kabupaten Lima Puluh
instansi yang terkait dengan berupaya Kota. Masyarakat mau tidak mau
melakukan sosialisasi, pelatihan dan harus memilih alternatif pekerjaan lain
magang mengenai gambir didalam dan ketika harga penjualan gambir anjlok.
diluar daerah Kabupaten Lima Puluh Dan kondisi tersebut tentu sangat
Kota dan juga luar Provinsi Sumatera merugikan para petani gambir yang
Barat. pada umumnya memang
Namun meskipun demikian disisi berlatarbelakang perekonomian
lain petani masih belum merasa puas menengah kebawah. Jadi fluktuasi
akan perhatian pemerintah terhadap harga penjualan komoditi gambir ini
industri gambir ini. Dimana pada berperan terhadap perekonomian
dasarnya hal yang benar-benar
dibutuhkan petani belum dapat 11
Wawancara dengan salah satu petani gambir
direalisasikan oleh pemerintah daerah kabupaten Lima Puluh Kota, Rinaldi, pada 27
November 2014.

Jom FISIP Volume 2 No. 1- Februri 2015 7


masyarakat di Kabupaten Lima Puluh baru. Dan bagi petani yang tidak
Kota. memiliki uang yang cukup untuk
2) Petani menanam kembali lahan yang sudah
mereka tinggalkan serta untuk
Permasalahan utama yang meminimalisir waktu dan biaya
dihadapi oleh petani dalam pembersihan lahan, petani dalam
memasarkan produknya adalah kelompok ini akan langsung saja
dominasi pedagang kabupaten yang melakukan penanaman kembali
merupakan kaki tangan dari para gambir dilahan yang belum layak
eksportir gambir. Melalui kaki- untuk ditanami. Hal itu tentu
tangannya di daerah, membuat akan sangat mempengaruhi kwalitas
pedagang pengumpul dan petani dan jumlah gambir yang dihasilkan.
lainnya tidak berperan. Menurunnya harga gambir juga
Jika terjadi penurunan permintaan akan berpengaruh terhadap biaya
ekspor, maka petanilah pihak yang produksi pada musim tanam
sangat dirugikan dari permasalahan berikutnya. Karena lahan kebun
tersebut. Karena dari bagan yang telah gambir sudah tidak diperhatikan lagi
dipaparkan sebelumnya, dari upah dan sudah terlantar, maka untuk
atau angka keuntungan yang diterima membuka lahan yang baru atau
oleh para rantai distribusi, petanilah menanam gambir kembali akan
yang paling sedikit mendapatkan memerlukan biaya yang lebih besar.
keuntungan. Padahal dalam rantai 3) Pedagang Pengumpul
distribusi Gambir tersebut peran petani
sangat besar baik dalam proses Pedagang pengumpul merupakan
produksi, cara atau teknik pengolahan rantai kedua setelah petani dimana
atau budidaya suatu kemoditas sebahagian besar tingkat kesejahteraan
pertanian yang dihasilkan. perekonomiannya hampir sama
Berdasarkan hukum Ekonomi, dengan petani. Ketika pedagang
apabila permintaan naik, maka harga pengumpul membeli harga gambir
akan naik pula. Dan apabila yang murah dengan kualitas yang
permintaan menurun, maka harga juga kurang bagus kepada petani, tentu
akan turun. Ketika harga Gambir ketika melakukan transaksi penjualan
turun, tentu pendapatan akan menurun. kepada rantai distribusi selanjutnya
Selanjutnya hal ini juga akan yaitu pedagang besar (agen), harga
berdampak terhadap ditutupnya penjualanpun ikut rendah. Dari
sebahagian lahan Gambir milik petani fenomena tersebut tentu banyak
untuk sementara waktu sampai harga implikasi yang ditimbulkan.
gambir ditingkat petani naik kembali. Pedagang pengumpul yang pada
Sementara lahan Gambir mereka tidak umumnya memang hanya
diolah, petani mencoba peruntungan mengharapkan pundi-pundi rupiah
lain dengan bertani padi dan palawija dari hasil penjualan gambir, harus
yang diharapkan akan dapat menerima berkurangnya pendapatan
memenuhi kebutuhan hidup para mereka bahkan harus fakum ketika
petani Gambir dan keluarganya. petani gambir sama sekali tidak
Ketika harga gambir naik, lahan bertani dikarenakan harga dan
yang tadinya tidak mereka garap akan permintaan menurun.
ditumbuhi oleh semak belukar. Bagi Disamping itu hal nyata yang
petani yang memiliki keuangan yang dirasakan oleh pedagang pengumpul
cukup, biasanya mereka akan adalah mereka tidak mampu untuk
membersihkan kembali lahan Gambir membiaya pendidikan anak mereka
yang mereka tinggalkan dengan karena sumber penghasilan mereka
mempekerjakan beberapa orang yang hanya berasal dari membeli gambir
dibayar secara harian maupun kepada petani dan menjual kembali
borongan untuk selanjutnya barulah gambir yang telah mereka beli kepada
ditanami kembali dengan bibit yang pedagang besar (agen). Para pedagang

Jom FISIP Volume 2 No. 1- Februri 2015 8


pengumpul ini pada umumnya tidak Sebelumnya telah dikatakan bahwa
memiliki usaha yang lain dan untuk jalur pemasaran gambir ke India ini
mendapatkan penghasilan dari usaha selain melalui Singapura untuk diolah
yang baru, tentu akan membutuhkan terlebih dahulu disana, ada beberapa
modal kerja dan pada umumnya inilah importir dari India yang telah
yang menjadi hambatan bagi mereka menunggu barang di Pelabuhan Teluk
untuk mencoba peruntungan baru Bayur, Padang. Ketika gambir harus
dalam usaha yang baru pula. diekspor ke Singapura terlebih dahulu,
4) Pedagang Besar (Agen) apabila kualitas dan mutu rendah,
tentu pihak Singapura akan membeli
Implikasinya bagi pedagang besar gambir dari Indonesia dengan harga
tentu tidak jauh berbeda dengan petani yang relatif lebih murah. Dengan
dan pedagang pengumpul, ketika adanya fenomena demikian, tentu
harga dan permintaan gambir naik pendapatanpun menurun. Proses
pendapatanpun naik. Namun pensortiran, pengepakan, dan
perbedaannya, pada umumnya pengemasan terakhir oleh eksportir
pedagang besar (agen) ini memiliki dengan biaya yang tidak sedikit, tentu
profesi ganda. Mereka tidak hanya tidak terbayarkan dengan penjualan
mengharapkan pundi-pundi rupiah gambir yang murah.
dari berdagang gambir saja. Terutama Eksportirpun pada umumnya tidak
di Kabupaten Lima Puluh Kota, hanya berprofesi tunggal sebagai
banyak pedagang besar ini yang juga eksportir saja. Mereka memiliki
berprofesi sebagai anggota DPRD, pekerjaan lain yang cukup benefit
pegawai negeri sipil, dll. Jadi ketika untuk perekonomian mereka. Namun
memang harga dan permintaan implikasi yang cukup signifikan
menurun, agar tidak mendapatkan dirasakan oleh para pekerja dari
resiko kerugian yang berlipat ganda, eksportir tersebut. Ketika harga naik,
mereka benar-benar fakum terlebih tentu merekapun diupah dengan gaji
dahulu dalam kegiatan jual beli yang tinggi. Namun ketika munculnya
gambir sampai harga naik kembali. permasalahan seperti ini, penghasilan
Selain dari implikasi tersebut, merekapun akan menurun, bahkan
merosotnya harga gambir juga akan ketika sama sekali tidak adanya
mempengaruhi penyerapan tenaga kegiatan jual beli, para pekerja tidak
kerja. Dalam kondisi harga gambir bekerja sama sekali. Dengan
yang cukup tinggi, maka pedagang demikian, tentu akan meningkatkan
besar akan menggunakan tenaga kerja angka kemiskinan ditengah
yang banyak untuk mereka sebarkan masyarakat.
sebagai pedagang pengumpul meliputi Simpulan.
seluruh wilayah produsen gambir Faktor-faktor yang mempengaruhi
khususnya di daerah Kabupaten Lima timbulnya permasalahan yang
Puluh Kota. dihadapi dalam pengusahaan komoditi
Jika harga gambir dalam kondisi gambir yaitu diantaranya 1) kualitas
yang bagus, maka pedagang besar gambir rendah dan besarnya
akan mempekerjakan beberapa orang kehilangan dalam pengolahan yang
tenaga kerja, mulai dari tenaga memerlukan perbaikan mutu, 2) rantai
pembelian, tenaga gudang, tenaga distribusi yang panjang dan
adminstrasi, dan tenaga kerja dibidang didominasi pihak luar (Singapura dan
lainnya. Dan jika harga gambir mulai India), 3) posisi tawar petani yang
turun, para pedagang besar (agen) rendah dimana belum adanya jaminan
akan memberhentikan tenaga kerja harga yang stabil pada tingkat yang
yang sebelumnya mereka pakai untuk menguntungkan petani, 4) kurangnya
proses pembelian sampai pengiriman informasi pasar internasional
barang ke luar negeri. mengenai harga riil gambir, 5) adanya
5) Eksportir kebiasaaan mencampur gambir dengan
bahan-bahan lain sehingga harga

Jom FISIP Volume 2 No. 1- Februri 2015 9


jualnya lebih rendah serta 6) teknologi demikian angka kemiskinan di tengah
yang masih sederhana dalam proses masyarakatpun semakin meningkat.
produksi. 7) peran pemerintah Namun sedikit berbeda dengan
(daerah) yang belum maksimal. rantai distribusi lainnya yaitu
Keuntungan dan kerugian dari pedagang besar (agen) dan eksportir,
penjualan gambir ini baik di dalam dimana sebagian besar dari mereka
negeri maupun luar negeri tentunya memiliki profesi ganda. Artinya selain
tidak terlepas dari peranan para rantai berdagang gambir, mereka juga
distribusi. Petani sebagai penghasil memiliki pekerjaan lain yang cukup
gambir mentah, selanjutnya dibeli oleh mampu menopang perekonomian
pedagang pengumpul dan menjemur mereka ketika kegiatan jual beli
kembali jika , pedagang besar (agen) gambir menurun bahkan berhenti.
serta eksportir yang memegang Akan tetapi implikasi yang cukup
peranan mulai dari menanam, besar dirasakan oleh para pekerja
penjemuran, pengeringan, sortasi mereka. Apabila harga penjualan dan
,penyimpanan (gudang) dan permintaan naik, otomatis upah yang
pengemasan. diterima oleh pekerja kebun akan
Dikarenakan sebagian besar tinggi. Tapi sebaliknya, apabila harga
pengeksporan gambir ke India tidak penjualan dan permintaan menurun,
dilakukan secara langsung, arti kata maka upah yang diterimapun akan
adanya keterlibatan Singapura sebagai menurun seiring dengan menurunnya
importir sekaligus eksportir transito permintaan akan komoditi Gambir
karena disanalah indutri pengolahan tersebut. Bahkan ketika kegiatan jual
gambir menjadi ekstrak gambir beli terhenti, maka para petani dan
dengan kualitas yang lebih bagus, pekerja kebun akan kehilangan
maka hal tersebut merupakan salah lapangan pekerjaan. Hal ini akan
satu permasalahan yang dihadapi berimbas pada meningkatnya angka
Indonesia. pengangguran yang akan secara
Dengan adanya kondisi yang otomatis akan meningkatkan angka
demikian, tentu sangat berimpilkasi kemiskinan khusunya didaerah
pada perekonomian masyarakat produsen Gambir.
Kabupaten Lima Puluh Kota yang DAFTAR PUSTAKA
sebagian besar mereka memang Jurnal
berprofesi sebagai petani gambir. Asdi Aulia, “Perdagangan
Tentu imbasnyapun juga dirasakan Internasional dan
oleh para rantai distribusi yang Restrukturisasi Industri TPT di
berperan dibalik perdagangan gambir Indonesia” , Vol.4, No.1: hal.
lintas negara ini. 46–54, (ISSN:0216–1249)
Petani akan membiarkan lahan Azmi Dhalimi, “Permasalahan
yang ada menjadi terbangkalai dan Gambir (Uncaria gambir L.) di
ditumbuhi semak dan belukar karena Sumatera Barat dan Alternatif
mereka harus mencari penghasilan lain Pemecahannya” Volume 5
dengan cara bertani padi dan palawija Nomor 1, Juni 2006 : 46 – 59.
sembari menunggu harga gambir
kembali membaik. Dengan demikian Buku
pendapatan petanipun menurun, yang A Asben, 2008, “Agroindustri gambir
diikuti dengan penurunan tingkat di Sumatera Barat dari
kesejahteraan para petani. Hal serupa persepsi mutu. Makalah. Dep
juga tidak jauh beda dengan dirasakan TIP, Fateta, SPS-IPB, Bogor
oleh pedagang pengumpul dimana Mohtar Mas’oed, Ilmu Hubungan
petani dan pedagang pengumpul Internasional dan Metodelogi,
biasanya memang hanya LP3ES, Jakarta 1990.
mengharapkan pundi-pundi rupiah Soelistyo, “Ekonomi internasional” ,
dari penjualan gambir. Dengan Yogyakarta : Liberty. 2000.
Instansi / Perusahaan

Jom FISIP Volume 2 No. 1- Februri 2015 10


Deplu RI, Laporan Tahunan-2001 Jilid I:
Indonesia-India (Jakarta: DEPLU
RI, 2001)
Dinas Koperasi dan Perdagangan
Kabupaten Lima Puluh Kota,
Sambutan Kepala Dinas
Dalam Rangka Kegiatan
Sistem Pembiayaan
Perdagangan (Trade
Financing), (Payakumbuh :
KOPERINDAG : 2014).
.
Website
http://www.limapuluhkotakab.go.id/pr
ofil/3/sejarah.html . Pada 20
Maret 2014.
Narasumber Wawancara
H. Chandra, eksportir langsung gambir
dari Kabupaten lima Puluh
Kota ke India, 2 Desember
2014
Rinaldi, petani gambir Kabupaten
Lima Puluh Kota, 27
November 2014

Jom FISIP Volume 2 No. 1- Februri 2015 11

You might also like