benzoat, benzaldchida, metilparaben, propilpareben
dan puncak pelarut yang diperoleh dari Larwan uj
tidak lebih besar dari Larwtan bak 4 (2%); jumlat
respons puncak dari semua cemaran slain asam
benzoat, stil bonzoat dan benzaldchi tidak Iobih besar
dati Larwtan baku 4 (2%).
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>,
Fase gerak Bust campuran asetonitril P dan ait
(lebin kurang 5 dalam 10), hingga waktu retensi til
Denzoat dan benzoil peroksida berturut-turut lebih
‘kurang 7 dan 14 menit
Larutan bakuinternal Larutkan etil benzoat dalam
asetoniri P hingga kadar lebih kurang 3,6 mg per mL.
Larutan bake Masukkan sejumlah~ bencoil
peroksida hidrat yang baru ditetapkan kadarnya seperti
lertera_ pada Penetapan Kadar dalam Benzoil
Peroksida Hidrar ke dalam Erlenmeyer bersumbat
kkaca yang telah ditimbang saksama dan timbang
‘kembali untuk mendapatkan bobot benzoil peroksida
Ihirat. Larutkan secara kuantitatif dalam asetonitrd P
hingga kadar lebih kurang 0,8 mg benzoil peroksida
pet mL. Pipet 10 mL larutan int dan $ mL Larwtan
aku internal ke dalam labu tentukur 25-ml., encerkan
dengan asetonitrl Psampai tanda. Larutan int
‘mengandung benzoil peroksida lebih kurang 0,32. mg.
perm,
Larutan uji Timbang saksama sejumlah gel sctara
dengan lebih Kurang 40 mg benzoil peroksida,
‘masukkan ke dalam labu tentukur $0-mL. Tambakan
40 mL asetonitrl P, kocok hingga zat terdispersi
sempuma, Sonikasi campuraa selama $ meni, enerken
dengan aseronitri!P sampai tanda dan saring. Pipet 10
‘mi filtrat dan § ml. Larutan Baku internal ke dalam,
lau tentukur 25-mL, encerkan dengan asetonitrl P
sampai tanda
‘Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada
Kromatografi <931>>. Kromatograf car kinera tinggi
dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom baja
tahan karat 4 mm x 30 em berisi bahan pengisi £1
Laju alir lebih kurang 1 ml. per menit. Lakukan
‘kromatografi dengan tiga kali penyuntikan Larwan
aku dan ukur respons puncak seperti tertera pada
Prosedus: perbandingan respons puncak terendah dan
tertinggi (Rs) tidak lebih dari 2.0% resolusi, R,antara
‘puncak etil benzoat dan benzoil peroksida tidak Kurang,
dari 2,0; dan faktor ikutan puncak etil benzoat dan
‘benzoil peroksida tidak lebih dari 2,0.
Prosedur Suntikken secara terpisaly sejumlah
‘volume sama (lebih Kurang 10 wL) Larutan baku dan
Larutan wii ke dalam —kromatograf, — rekam
‘kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung
jumlah, dalam mg benzoil peroksida, CiHeOs, dalam
gel yang digunakan dengan rumus
-278-
adalah kadar benzoil peroksida dalam mg per m
Larutan bak; Ry dan Re berturut-turut adalah
perbandingan respons puncak benzoil peroksida
tethadap etil benzoat dari Larutan wi dan Larwan
aku,
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup
raat.
BENZOKAIN
Benzocaine
tl p~ aminobenzoat{94-09-7)
GyHuNOs BM 165,19
Benzoksin mengandung tidak kurang dari 98,0% dan
tidak lebih dari 102,0%, CsH:NOz
Pemerian Hablur atau serbuk hablur putih, Tidak
berbau; stabil di udara dan memberikananestotik loka di
lida.
Kelarutan Sangat sukar laut dalam air; mudah tarot
dalam alkohol, dalam kloroform dan dalam eter; agak
sukarlart dalam minyak almon dan minyak zaitun rat
dalam asam encer
Baku pembanding Benzokain BPFI; tidak boleh
dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadeh
tertutup rapat. sam Aminobenzoat BPFI; Btil 4-
nitrobenzoat BPFI.
Adentifikast
‘A. Spekirum serapan inframerah zat yang telah
dikeringkan di atasfosfor pentoksida P selama 3 jam
dan didispersikan dalam —kalium —bromida’ P
rmenunjukkan maksimam hanya pada bilangen
gelombang yang sama seperti pada Benzokain BPFI.
'B, Waktu retensi puncek tama kromatogram Larutan
tyi sesuai dengan Larwan baku seperti yang diperoleh
peda Penetapan kadar
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 1,0%
Lakukan pengeringen di atas fosfor pentoksida P
selama 3 jam,
Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.Klorida Ke dalam Jarotan 200 mg zat dalam $ mL.
ctanol P, yang telah diasarakan dengan beberapa tetes
‘asam nitrat encer P, tambbahkan beberapa tetes perak
nitrat LP: tidak segera terbentuk kekeruhan.
Logam berat <371>Metode II, Tidak lebis dari 10
bi
Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cera
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
Larwian A Encerkan 1,0 ral asam triftuoroasetat P
dalam | liter
Larutan B Gunakan pelarut asetoniril P
Fase gerak Gunakan variasi campurin antara
Lautan A dao Larutan B seperti tertera pada Sistem
Bromatograf.
Pengencer Bust campuran Larwan A dan Larutan
Bul)
Laruian baku persediaan Timbang saksama secara
tespisah sejumlah Benzokain BPEL, Asam
Aminobencoat BPFI dan Etil ¢-nitrobenzoat BPEL,
larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar
‘masing-masing lebih kurang 0,1 mg per mL. Sonikasi
selama 2-5 menit sampai larut dan encerkan dengan
Pengencer sampai tanda.
Larwan baku Pipet sejumlah Larwan baku
persediaan, encerkan dengan Pengencer hingga kadar
‘benzokain, aminobenzoat, dan etil 4
nitrobenzoat masing-masing lebih kurang 1 yg per
am.
Larwan ji Timibang saksama sejumlah zat,
larutkn dengan Pengencer hingga kadar | mg per mL.
Sonikasi selama 2-5 menit sampai larul, encerkan
dengan Pengencer sampai tanda,
Sistem kromarografi Kromatografeairkinerja ti
dilengkapi detektor 280 nm dan kolom 4,6 mm x 25
em berisi bahan pengisi 7 dengan ukuran partikel 5
tum, Lajw alir lebih kurang 1,5 mL per menit
Kromatograf diprogram sebagai berikut
Wake Tanwian
Aner) 0),
° 10,
2 - —
35
38
Lakukan kromatografi tehadap Larutan aku, rekam
Jkromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada Prosedur: resolusi, R, antara 2 puncak tidak
‘eurang dari 10; simpangan baku relatif dari masing-
‘masing puncak benvoksin, asam aminobenzoat, dan
lil 4-nitrobenzoat tidak lebih dari 2,0%
Prosedur Suntikkan secaraterpisah sejumlah
volume sama (lebih kurang 20 uL) Larutan bake dan
Larutan wi ke dalam —Kromatograf, Reka
‘kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung
=279-
ppersentase asam aminobenzoat dan cil 4-nitrobenzoat
(£}(S}am
‘n dan rs berturut-turut adalah respons puncak asam.
aminobenzoat atau etil 4-nitrobenzoat dari Larutan uji
dan Larwan haku; Cs adalah kadar Asam
Aminobenzoat BPFI ata Etil 4-nitrobenzoat BPFT
dalam mg per mL. Larutan baku dan Cy adalah kadar
benzokain dalam mg per mL Larutan uj berdasarkan,
bobot yang ditimbang. Hitung persentase masing-
masing cemaran lain, dengan rumus:
a
(E}(&)o~
‘adalah respons puncak masing-masing cemaran lain
dari Larutan uj; rs adalah respoas puncak benzokain
dari Laran baku; Cyadalah kadar Benzokain BPFT
dalam mg per mL Larutan baku; Cy adalah kadar
bbenzokain dalam mg per ml. Larutan uji berdasarkan
obot yang ditimbang. Masing-masing cemaran dan.
total cemaran tidak lebih dari batas yang terera pada
Tabel 1
Tabel 1
Nana Waren Baar
relat (4)
(voit)
bl denitobemzoat
‘Cemaran yang tisk
aiketans
“Total comaran
Reaikan respons paneakcomaran karang dal 005%
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>,
Larutan A Buat campuren air-rietilamin P-asam
asetat P (980:1:20). Atur pH antara 2,95 dan 3,0.
Fase gerak Buat campuran Larutan A-metanol P
(60:40), Saring dan awaudarakan. Jika peri lakukan
penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tetera
pada Kromatografi <931>.
Larwan baku Timbang saksama _sejumlah
Benzokain BPFI, larutkan dan encerkan secara
kuantcaif,jika perlu bertabap dengan Fase gerak
Jhingga kadar lebih kurang 0,024 mg per mL.
Laruan ji Timbang saksama sejumlah zat,
larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga
‘kadar lebih kurang 0,024 mg per mL.
Sistem Kromatografi Kromatograf coir kinerja
tinggi dilengkapi dengan detektor 285 nm dan kolom2,0 mm x 15 em berisi bshan pengisi L// dengan
ukuran partikel S um. Lajualir lebih Kurang 0,2 mL.
per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan
alu, rekam kromatogram dan ukur respons puncak
seperti tertera pada Prosedur; faktor ikutan puncak
‘benzokain tidak lebih dari 2,0; simpangan baku relatif
pada penyuntikan ulang tidak lebip dari 2,0%.
Prosedur Suntikkan secara texpisah sejumlah
volume sama (lebih kurang 10 wL) Lautan haku dan
Larwan yi ke dalam kromatogral, —rekam
Jkromatogram dan ukur respons puncak benzokain
Hitung persentase, benzokain, CsHiiNOs, dalam zat
yang digunakan dengan rum:
‘redan rsberturut-turut adalah respons puncak Larutan
ji dan Larwtan baku; Cs adalah kadar Benzokain
PPI dalam mg per ml. Larutan baku dan Cv adalah
kadar benzokain dalam mg per_mL Larwan ji
berdasarkan bobot yang dtimbang,
Wadah dan penyimpanan Simpan dalam wadsh
tertutup baik
BESI() FUMARAT
Ferrous Fumarate
Besi(2+) umarat {141-01-5]
CabFeO BM 169,90
Besi(I) Fumarat mengandung tidak Kurang. dari
97,0% dan tidak lebih dari 101,0% C4HaFeOs,
dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan,
Pemerian Serbuk jingga kemerahan hingga cokelat
‘meray; tidak berbau, Dapat mengandung gumpalan
Tunak yang membentuk kepingan kuning bila digerus
Kelarutan Sukar larut dalam ait; sangat sukar larut
dalam ctanol. Kelarutan dalam asam hidroklorida
encerterbatas karena memisahnya asarm fumarat.
Baku pembanding Asam Fumarat BPET; tidak boteh
dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat,
dalam lemari pendingin,
dentifikast
A Lakukan identifkasi dengan care: pada 15 @
tambahkan 25 mL enceran asam hidroklorida P (1
= 280 -
lam 2). Encerkan dengan air hingga SO mL,
panaskan hingga larut sempuma, dinginkan. Saring
dengan penyaring kaca masir hal, bilas endapan
dengan enceran asam hidroklorida P (3 dalam 100),
simpan filtrat untuk Idensfkasi B. Keringkan endapan
pda suhu 10S": Spektrum serapan_ inframerah
endapan yang telah dikeringkan dan didispersikan
dalam alium bromida P menuajukkan maksieum
henya pada bilangan gelombang yang sama seperti
peda Asam Fumarat BPFT,
B. Filtrat yang diperolch dari Identifikasi A
menunjukkan reaksi Besi seperti wertera pada Uji
Hdentifikasi Umum <291>.
Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 15%
Jakuiken pengeringan pada suhu 105? selama 16 jam,
Sulfat Tidak lebih dari 0,2%; lakukan_penetapan
dengan cara sebagai berikuts Masukkan 1,0 zat ke
dalam gelas piala 250-mL, tambahkan 100 mL ain,
panaskan div atas tangas’ wap, tambahkan asane
hidroKlorida P tetes demi tetes hingga larut sempurna
{Catatan Diperlukan lebih kurang 2m asam). Saring
Jika perlu, dan encerkan filtrat dengan air hingga 100
mL. Panaskan hinggs mendidih, tambabkan 10 mL.
barium hidroklorida LP, hangatkan di ata tangas wap
selama 2 jam, tutup dan biarkan selama 16 jam,
[Catatan Jka terbentuk hablur besi(ll) fumarat,
hhangatkan di atas tangas uap hingga larut]. Saring
rmelalui kertas saring bebas abu, bilas residu dengan
air panas dengan penambaban amonium sulfda LP
hingge tidak terbentuk endapan hitam dalam filtrat,
pindabken kertas saring yang berisi residu ke dalam
kus yang telah ditara, Arangkan kertas saring tanpa
terbakar,pijarkan pada subu 600” hingga bobot tetap:
tiap mg resid setara dengan 0,412 mg SOs,
Arsen <321> Metode I Tidak lebih dari 3 bp lakukan
Penetapan dengan cara sebagai berikut: Masukkan 2,0
gg zat ke dalam gelaspiala, tambabkan 10 mL. air dan
10 mL asam suifar P. Hangatkan hingga terjadi
endapan sempuma asam —fumarat, dinginka
tambahkan 30 mi sir, saring ke dalam Iabu tentukur
100-mL., Bilas endapan dengan air, masukkan air
pembilas ke dalam Jabu tentokur’ sampai tends,
Masukkan 50,0 mL larutan ke dalam labu generator
asin, encerkan dengan air hingga $5 ml.. Lanjutkan
seperti tertera pada Metode Ftanpa penarabahan 20 mL
‘asam sulfa 7 N.
Jon best (IM) ‘Tidak lebih dari 2.0%; lakukan
penetapan dengan cara sebagai berikut! Timbung
saksema 2,0 g zat masukkan ke dalam [abu
Erlenmeyer 250 mL bersumbat kaca, tambahkan 25
mL. air dan 4 mL asam hidroklorida P. Panaskan di
atas lempeng pemanas hingga larut sempurna. Tutup
Jabu, dinginkan hingga suhu rang, Tambahkan 3g
alium iodida P, twtup labu, goyang, diamkan di
tempat gelap sclama § menit, Buka sumbat labu,