Struma Hyperplastica Diffusa Suatu stadium hyperplasi akibat kekurangan iodine absolute atau relative. Ini terjadi selama pubertas, pertumbuhan, laktasi dan kehamilan Karena kurang iodine kelenjar menjadi hyperplasi untuk menghasilkan thyroxine untuk memenuhi kebutuhan suply iodine yang terbatas. Sehingga terdapat vesicle pucat dengan sel epithel collumner tinggi dan collid pucat.
Struma Colloides Diffusa Akibat involusi vesicle thyroid, defisiensi iodine terbantu melalui hyperplasi, kelenjar kembali normal karena mengalami evolusi dan ukuran kelenjar membesar.
Struma Nodular Biasanya terjadi pada usia 30 tahun atau lebih yang merupakan squelae dari struma colloides. Diakibatkan oleh kebutuhan exessive yang lama dari thyroksin.
Struma Nodular Soliter Gangguan cyclus involusi hyperplasi. Nodul satu besar yang lain kecil Pembentukan tumor dari satu bagian dari jaringan thyroid
Anamnesa <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Nodul tiroid timbul pd Usia <20 th atau >50 th resiko malignancy tinggi <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Benjolan pada leher, lama, pembesaran <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Asal dan tempat tinggal <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Riwayat Radiasi daerah leher & kepala pada maa anak2 malignancy 33-37% <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Gangguan menelan, sesak nafas, suara serak & nyeri (akibat penekanan) <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Riwayat keluarga <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Struma Toksik : <!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Kurus, Irritable, Keringat banyak <!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Nervous
a. Status Generalis <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Mata : <!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Exoptalmus , akibat EPS <!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Stellwag sign, mata jarang berkedip <!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Von Graeve sign, Palpebra superior tak mengikuti <!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->bulbus okuli waktu melihat ke bawah <!--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Morbius sign , sukar konvergensi <!--[if !supportLists]-->6. <!--[endif]-->Joffroy sign , tak dapat mengerutkan dahi <!--[if !supportLists]-->7. <!--[endif]-->Rossenbach sign ,tremor palpebra jika mata ditutup
<!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Tekanan darah meningkat (sistole)
<!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Nadi meningkat <!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Kadang ditemukan bisisng sitolik
<!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Sistem nervous bila jari tangan diregangkan dan diatasnya diberi kertas akan TREMOR
b. Status Lokalis Regio Colli anterior <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Inspeksi : benjolan, warna, permukaan, bergerak waktu menelan <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Palpasi : permukaan, suhu
Pemeriksaan Penunjang
1. Scanning Tiroid <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Memakai uptake J131 yang didistribusikan ke tiroid untuk menentukan fungsi tiroid. Normal : 15 – 40 % dalam 24 jam <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Bila : Uptake > normal disebut Hot area Uptake < normal disebut Cold area (pada neoplasma)
<!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->USG
membedakan kistik atau solid (neoplasma)
<!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Radiologi thorax Coin lession (papiler), Cloudy (Folikuler) 4. Fungsi tiroid <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->BMR : (0,75 x N) + (0,74 x TN) – 72% <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->PBI : normal 4 – 8 mg% <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Serum kolesterol : normal 150 – 300 mg% <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Free Tiroksin Index : T3 / T4 <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Hitung kadar T4, TSHS, Tiroglobulin dan calcitonin 5. Potong Beku durante operasi 6. Needle Biopsi
Pengelolaan Konservatif - Indikasi : usia tua, struma residif - Struma non toksik : jodium, ekstrak tiroid 30-20 mg/dl - Struma toksik : <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->PTU 100-200 mg ( gol thiouracil) Diberikan 3x sehari tiap 8 jam sampai tercapai euthyroid, dilanjutkan dosis maintenan 5 mg selama 12-18 bulan Efek samping : <!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Penderita resisten <!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Leukopeni, urtikaria, demam, anemia (penekanan sumsum tlg) <!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Tidak dipakai pada struma retrosternal karena menyebabkan vaskularisasi bertambah Kelenjar membesar menimbulkan penekanan
<!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Lugol 5-10 tetes Diberikan 3x sehari selama 7-10 hari, untuk membantu mengubah tyroksin dan mengurangi vaskularisasi serta kerapuhan kelenjar thyroid . Dapat digunakan 10-21 hari sebelum operasi. Obat ini sekarang tidak terpakai diganti dengan Propanolol.
Macam Teknik Operasi : <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Isthmulobectomy , mengangkat isthmus <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Lobectomy, mengangkat satu lobus, bila subtotal sisa 3 gram <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Tiroidectomi Total, semua kelenjar tiroid diangkat <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Tiroidectomy subtotal bilateral Mengangkat sebagian besar tiroid lobus kanan dan sebagian kiri, sisa jaringan 2-4 gram dibagian posterior untuk mencegah kerusakan parathyroid atau syaraf reccurent laryngeus. Biasanya dilakukan pemeriksaan Frosen section
<!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Near Total tiroidectomi Isthmulobectomy dextra dan lobectomy subtotal sinistra dan sebaliknya, sisa jaringan tiroid 1-2 gram. Mengangkat semua nodi yang terlibat
<!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->RND (Diseksi Neck Radikal) Mengangkat seluruh jaringan limfoid pada leher sisi yang bersangkutan dengan menyertakan n. assesorius , v.jugularis eksterna dan interna, m. sternocleidomastoideus dan m.omohyoideus dan kelenjar ludah submandibularis dan tail parotis. Ada 3 modifikasi : <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Modifikasi 1 : mempertahankan n. Ascessorius <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Modifikasi 2 : mempertahankan n.Acessorius dan v.Jugularis interna <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Fungsional: n.Acessorius, vena jugularis interna, m.sterrnocleidomastoideus
Komplikasi Operasi : a. Segera <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Perdarahan dari a. tiroidea superior <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Dispneu
<!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Gangguan n. recurrens
<!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Tracheomalacia atau trachea
kolaps <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Krisis tiroid ,terjadi 8 - 24 jam pasca operasi Tanda-tanda : <!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Gelisah <!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Gangguan saluran gastrointestinal <!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Kulit hangat & basah <!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Suhu > 38 C <!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Nadi > 160 x/menit <!--[if !supportLists]-->- <!--[endif]-->Tekanan darah naik b. Lama <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Suara kasar karena kerusakan n. reccurent laryngeus <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Kelenjar paratiroid terangkat menyebabkan hipokalsemia sehingga terjadi tetani (sindrom carpo-pedal : kejang fokal pada tangan dan kaki) <!--[if !supportLists]--> <!--[endif]-->Hypotyroid terjadi setelah 2 tahun
Tehnik Operasi <!--[if !supportLists]-->1. <!--[endif]-->Incisi leher bagian depan 4 cm di atas suprasternal notch sedikit melengkung ke atas, panjang sesuai besarnya kelenjar. <!--[if !supportLists]-->2. <!--[endif]-->Incisi diperdalam sampai m.Platysma <!--[if !supportLists]-->3. <!--[endif]-->Flap atas dibebaskan secara tajam kemudian tumpul sampai setinggi incisura thyroidea dari kartilago thyroid , perdarahan dirawat. Flap bawah dibebaskan setinggi suprasternal notch, kemudian kedua flap difixer pada duck. <!--[if !supportLists]-->4. <!--[endif]-->Buat incisi vertikal ditengah leher pada fascia colli dari cartilago thyroid sampai sprasternal notch. Pisahkan m.Sternothyroideus dengan jari telunjuk sisihkan ke lateral , tampak kapsula glandula thyroid (fascia colli media) dan m.Sternothyroid. <!--[if !supportLists]-->5. <!--[endif]-->Buat incisi pada kapsula glandula thyroid, pisahkan dengan jari ke arah lateral , tampak glandula thyroid <!--[if !supportLists]-->6. <!--[endif]-->Dengan jari-jari lobus lateralis kanan kelenjar thyroid di tarik ke medial dan v.Thyroid media diklem dan diligasi kemudian dipotong. <!--[if !supportLists]-->7. <!--[endif]-->Lobus lateral kanan kelenjar thyroid di tarik kekiri bawah dan m.Sternohyoideus dan m.Sternothyroideus kanan atas untuk mengekpose polus superior lobus lateralis kanan kelenjar thyroid. Dengan jari-jari polus ini dibebaskan seluruhnya , tetapi hati-hati karenan terdapat n.laryngeus superior <!--[if !supportLists]-->8. <!--[endif]-->Setelah ramus ekternus n.Laryngeus superior diidentifikasi, kemudian vasa thyroid superior diklem dan diligasi dengan zide atau catgut kemudian dipotong <!--[if !supportLists]-->9. <!--[endif]-->Setelah kelenjar thyroid teridentifikasi kemudian dipotong. Pada subtotal thyroidektomi sis lobus dijahitkan pada fascia pretrachealis dengan zyde. <!--[if !supportLists]-->10. <!--[endif]-->M.Sternothyroid kanan dan kiri dijahit dengan zyde. Pasang drain <!--[if !supportLists]-->11. <!--[endif]-->Fascia colli dijahit <!--[if !supportLists]-->12. <!--[endif]-->M.Platysma dan kulit ditutup 13. <!--[endif]-->Operasi selesai