Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

AUTOMOTIVE ENGINEERING EDUCATION JOURNALS

Volume : 1, Number : 3, 2020


VOLUME: ISSN : 2655 – 7215 [printed] ; 2685-2098[online]
ISSN:
DOI : 10.24036/invotek.v18i1.171

ANALYSIS OF THE INFLUENCE OF BRAKE PAD MATERIALS ON BRAKING DISTANCE AND


TIME ON A MOTORCYCLE

ANALISIS PENGARUH MATERIAL BRAKE PAD TERHADAP JARAK DAN WAKTU


PENGEREMAN PADA SEPEDA MOTOR

Angga Saputra1, Hasan Maksum2

Abstract

This research is focused on the function of the brake pad on disc brake systems used on motorbikes. The
purpose of this study was to determine whether differences in brake pad material could affect the
distance and braking time on a motorcycle. This research method using experimental method. The
research object used was the Kawasaki KLX 150 motorbike in 2017. The test was carried out on the use of
semi-metal, non-asbestos and ceramic brake pads with variations in vehicle speed of 20 km / h, 40 km / h
and 60 km / h with brake pedal pressure of 20 bar and 30 bar, data retrieval is done 3 times of each
vehicle speed. The results showed that the use of a ceramic brake pad can shorten the braking distance
and can speed up the braking time. For the distance and braking time on the use of ceramic brake pad
materials with a pressure of 20 bar at a speed of 20 km / h as far as 13.89 meters in 4.94 seconds, at a
speed of 40 km / h as far as 33.65 meters with a time of 6.06 seconds and at a speed of 60 km / hour as
far as 58.90 meters with a time of 7.07 seconds. With a pressure of 30 bar at a speed of 20 km / h as far as
10.21 meters in 3.64 seconds, at a speed of 40 km / h as far as 24.66 meters in 4.43 seconds and at a speed
of 60 km / h as far as 53.09 meter with a time of 6.38 seconds.

Keywords
Brake Pad Material, Disc brake, Distance And Braking Time

Abstrak

Penelitian ini difokuskan pada fungsi brake pad pada sisitem rem cakram yang digunakan pada sepeda
motor. Tujuan penelitian ini adalah untuk ingin mengetahui apakah perbedaan pada material brake
pad dapat mempengaruhi jarak dan waktu pengereman pada sepeda motor. Metode penelitian ini
menggunakan metode experiment. Objek penelitian yang digunakan adalah sepeda motor Kawasaki
KLX 150 tahun 2017. Pengujian dilakukan pada penggunaan brake pad material semi metal, non asbes
dan keramik dengan variasi kecepatan kendaraan 20 km/jam, 40 km/jam dan 60 km/jam dengan
tekanan pedal rem 20 bar dan 30 bar, pengambilan data dilakukan sebanyak 3 kali dari masing-masing
kecepatan kendaraan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan brake pad material keramik
dapat memperpendek jarak pengereman dan dapat mempercepat waktu pengereman. Untuk jarak dan
waktu pengereman pada penggunaan brake pad material keramik dengan tekanan 20 bar pada
kecepatan 20 km/jam sejauh 13,89 meter dengan waktu 4,94 detik, pada kecepatan 40 km/jam sejauh
33,65 meter dengan waktu 6,06 detik dan pada kecepatan 60 km/jam sejauh 58,90 meter dengan
waktu 7,07 detik. Dengan tekanan 30 bar pada kecepatan 20 km/jam sejauh 10,21 meter dengan
waktu 3,64 detik, pada kecepatan 40 km/jam sejauh 24,66 meter dengan waktu 4,43 detik dan pada
kecepatan 60 km/jam sejauh 53,09 meter dengan waktu 6,38 detik.

Kata Kunci :
Material Kampas Rem, Rem Cakram, Jarak Dan Waktu Pengereman
1
Angga Saputra
Kaswari Streeet, Air Tawar, Padang 25131 INDONESIA
2
Hasan Maksum
Padang State University,Air Tawar, Padang 25131 INDONESIA
1
anggasptr258@gmail.com, 2hasanmaksum@ft.unp.ac.id
Submitted : mmmm dd, yyyy. Accepted : mmmm dd, yyyy. Published : mmmm dd, yyyy

This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License 1
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial EngineeringISSN2655 – 7215 [printed]

PENDAHULUAN

Rem adalah suatu sistem yang bekerja untuk memperlambat atau menghentikan
putaran. Prinsip kerja rem adalah mengubah tenaga kinetik menjadi panas dengan cara
mengesekkan dua buah logam pada benda yang berputar sehingga putaran akan melambat,
dengan demikian laju kendaraan menjadi pelan atau berhenti dikarenakan adanya kerja rem.
Rem harus dapat menghentikan kendaraan secepat mungkin, dan memberikan kenyamanan
saat supir melakukan pengereman dengan tidak mengeluarkan suara berisik dan memiliki
tingkat kepakeman tinggi.
Sistem pengereman yang baik harus dapat menunjang daya dan kecepatan pada
kendaraan tersebut di mana hal yang terpenting dari sistem pengereman adalah kampas rem
atau brake pad, kampas rem adalah media yang bekerja untuk memperlambat atau
mengurangi laju kendaraan. Untuk mendapatkan pengereman yang maksimal maka
dibutuhkan kampas rem atau brake pad dengan kemampuan pengereman yang baik dan
efisien. Kampas rem atau brake pad adalah komponen yang bergesekan dengan piringan
cakram saat terjadi proses pengereman. Brake pad adalah komponen yang sangat penting
dalam sistem rem maka kualitas brake pad harus menjadi perhatian utama bagi pengendara
sepeda motor. Menurut Imam Setiyanto (2009) mengatakan bahwa “kualitas brake pad
dipengaruhi beberapa faktor yaitu komposisi bahan, jenis bahan dan kekerasan bahan, brake
pad yang terlalu keras memyebabkan disc brake atau piringan cakram menjadi cepat aus
sedangkan bila brake pad terlalu lunak akan menyebabkan brake pad cepat habis”.
Pada umumnya brake pad atau kampas rem pada sepeda motor terbuat dari bahan
asbes dan unsur-unsur tambahan lainnya seperti Silicon karbida, mangan atau cobalt.
bedasarkan proses pembuatannya brake pad atau kampas rem termasuk pada particulate
composite. Komposit jenis ini adalah bahan penguatnya terdiri dari partikel yang tersebar
merata dalam matriks yang berfungsi sebagai pengikat, sehingga menghasilkan bentuk solid
yang baik (Yossi 2010:1).
Kelebihan dan kekurangan dari jenis-jenis material kampas rem adalah kampas rem
yang terbuat dari material asbes dapat menyerap panas dan mampu tahan terhadap suhu
tinggi dari proses gesekan juga tidak mudah blong dan tidak menimbulkan bunyi saat
pengereman karena bahannya menyerap kedap suara. Kampas rem yang terbuat dari material
organik atau non asbes tidak memerlukan pamansan untuk menghasilkan daya pengereman,
pengereman lebih lembut, tenang dan mudah mencengkram piringan cakram, tetapi hanya
sanggup bekerja pada range suhu terentu, sangat mudah panas dan mudah blong ketika
mencapai suhu tinggi dari proses gesekan pengereman. Kampas rem yang tebuat dari
material semi metal memiliki daya pengereman lebih besar, memiliki koefisien panas yang
lebih tinggi tetapi saat pengereman menimbulkan suara yang berisik dan lebih keras yang
dapat mengurangi ketebalan piringan cakram. Kampas rem yang terbuat dari material
keramik tidak menimbulkan suara berisik saat pengereman, memiliki umur kampas rem yang
lebih lama tetapi tidak cocok dipakai pada suhu dingin karena memiliki penyerapan
pendinginan yang buruk dan harganya kampas rem ini mahal. Yang terakhir kampas rem
terbuat dari material full metal atau sinter memiliki daya pengereman yang lebih responsive,
cocok dipakai dalam segala kondisi suhu tetapi hanya dapat dipakai pada beberapa jenis
piringan cakram dan harganya terbilang mahal.

2 Volume : 1 Number : 3 , 2020


Volume : 1, Number : 3, 2020
ISSN : 2655 – 7215 [printed] ; 2685-2098[online]
DOI : 10.24036/invotek.v18i1.171

KAJIAN TEORI

Sistem Pengereman
Pada setiap kendaraan bermotor sistem pengereman menjadi suatu yang penting karena
mempengaruhi keselamatan berkendara. Sistem pengereman pada kendaraan untuk
menuruti kemauan pengemudi dalam mengurangi kecepatan, berhenti atau memarkirkan
kendaraan pada jalan yang mendaki, dengan kata lain melakukan kontrol terhadap kecepatan
kendaraan untuk menghindari kecelakaan dan merupakan alat pengaman yang berguna
untuk mengentikan kendaraan secara berskala. Menurut Daryanto (2004) mengatakan bahwa
“Rem merupakan bagian terpenting pada kendaraan saat kita berada di jalan yang padat atau
ramai maupun jalan yang kurang kendaraan”.

Tipe Dan Jenis Rem


Berdasarkan jenis rem pada setiap sepeda motor dapat dibedakan menjadi dua jenis tipe
rem, yaitu:
1. Tipe rem tromol (Drum brake)
2. Tipe rem cakram (Disc brake)

Sistem Rem Hidrolik


Sistem rem yang banyak digunakan pada sepeda motor adalah rem hidrolik. Sistem ini
digunakan sebagai rem roda dari jenis tromol maupun piringan. Minyak rem sebagai fluida
kerja yang digunakan harus mempunyai sifat tidak merusak komponen sistem dan tidak
mudah menguap. Prinsip kerja sistem rem hidrolik berdasarkan hukum pascal. Fluida kerja
dalam ruang tertutup yang ditekan, tekanannya akan diteruskan sama besar ke segala arah.
Menurut Dandy (2018: 31) mengatakan bahwa rem hidrolik mempunyai banyak
kelebihan, antara lain:
1. Dapat meningkatkan gaya pengereman
2. Penempatan pipa rem lebih fleksibel
3. Lebih cepat dalam meneruskan tekanan dari pedal rem ke sepatu rem.

Kampas Rem (Brake Pad)


Kampas rem atau brake pad berfungsi menekan piringan yang berputar bersama roda
agar mendapatkan gaya gesek yang diperlukan untuk pengereman. Unsur utama dalam
lapisan kampas rem adalah asbestos yang berfungsi menahan gesekan dengan baik dan dapat
menahan temperatur ± 400 0C (Suratman, 2002: 250).
Material pada kampas rem atau brake pad terdiri dari beberapa jenis bahan yang dicampur
dengan komponen yang berbentuk serbuk menjadi sauatu campuran yang homogen selanjutnya
dipres dan setelah itu disinter pada temperatur yang tepat sesuai ketentuannya. Menurut Halderman
& Mitchell (2008: 68) mengatakan bahwa “Sebuah tekanan besar digunakan untuk memaksa bahan
menjadi membentuk blok rem yang akhirnya menjadi kampas rem.
Menurut Dwiyati, dkk (2017: 109) pada saat ini ada lima macam jenis kampas rem yang
digunakan pada kendaraan bermotor yaitu:
1. Brake pad material asbes
Kampas rem dari bahan asbestos hanya memiliki satu jenis fiber yaitu asbes yang
merupakan komponen yang menimbulkan karsinogenik. Akibat dari perbedaan ini
makanya kampas rem asbes memiliki kelemahan dalam kondisi basah, hal ini bahwa rem
asbes akan blong saat pengereman pada temperatur 250 oC karena bahan asbes hanya
terdiri dari satu jenis fiber, ketika kondisi basah bahan asbes akan licin atau tidak pakem.

This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License 3
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial EngineeringISSN2655 – 7215 [printed]

2. Brake pad material organik atau non asbes


Bahan pad brake organik atau non asbes terbuat dari beberapa campuran material
yang direkatkan dengan resin untuk membentuk kampas rem. Biasanya material yang
digunakan adalah kaca, Kevlar dan karbon. Kelebihan dari kampas rem jenis ini tidak
mengeluarkan banyak suara dan berbahan lunak sehingga tidak merusak disc brake.
Kekurangan dari kampas rem organik tidak tahan panas yang terlalu tinggi dan sering
kali kehilangan gaya gesek pada suhu tinggi dan cepat habis.
3. Brake pad material semi metal
Kampas rem jenis ini biasanya terbuat dari beberapa campuran logam seperti besi,
tembaga atau baja yang dilapisi pelumas berupa grafit dengan kandungan metal antara
10% sampai 30% untuk tipe low dan kandungan metal antara 30% sampai 60% untuk
tipe yang standard. Kelebihan dari kampas rem semi metal adalah kemampuannya dalam
suhu tinggi. Kekurangan dari kampas rem semi metal cenderung cepat habis, berisik dan
banyak menghasilkan debu dari sisa pengereman yang beresiko merusak cakram.
4. Bahan pad brake keramik
Kampas rem keramik adalah kampas rem yang terbuat dari campuran bahan
carbon, silikon dan serat tembaga yang memiliki ketahanan cukup baik. Kampas rem
keramik dapat bertahan pada suhu tinggi. Kelebihan dari kampas rem jenis ini cocok
untuk kendaraan balap sikuit namun tidak cocok untuk kendaraan dimedan berat, tidak
berisik saat pengereman, mengasilkan debu pengereman yang sedikit, memiliki umur
yang panjang dan tahan pada suhu tinggi. Kekurangan dari kampas rem keramik tidak
cocok dipakai pada suhu rendah, penyerapan pendinginan sangat buruk dan harga
kampas rem ini lumayan mahal.
5. Bahan pad brake sinter atau full metal
Bahan ini terbuat dari bubuk logam, biasanya tembaga yang dicampurkan dengan
bahan lain seperti karbon dan grafit kemudian dipanaskan hingga 982 0C. karena terbuat
dari logam, kampas rem sinter memiliki hantaran panas yang baik, tidak memerlukan
pemanasan dan kampas rem sinter mampu mempertahankan performa pada kondisi
extreme sekaligus. Selain itu dalam kondisi basah kampas rem sinter juga mampu
melakukan pengereman dan memiliki ketahanan yang cukup kuat dibandingkan keramik
dan semi metal.

Jarak Pengereman
Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam selang waktu
tertentu, sedangkan pengereman merupakan perlambatan yang dialami suatu benda yang
sedang melaju. Jarak pengereman merupakan jarak yang diperlukan subuah kendaraan
yang sedang melaju kemudian dilakukan pengereman dan perhitungan jarak
pengeremannya terletak pada saat awal dari proses ditekan atau ditariknya pedal rem
hingga kendaraan berhenti karena fungsi rem untuk memperlambat dan menghentikan
laju kendaraan maka jarak henti kendaraan sangat tergantung pada laju kendaraan
tersebut (Disandro, H 2015: 12).

Waktu Pengereman
Waktu pengereman merupakan suatu perhitungan yang dihasilkan dari sistem rem yang
bekerja pada kendaraan. Waktu pengereman sangatlah penting efeknya terhadap jarak
pengereman dan keamaan pengendara. Jika suatu rem memiliki daya cengkram yang baik,
maka butuh waktu pengereman yang singkat dan jarak pengereman yang pendek hingga
kendaraan tersebut berhenti dari lajunya.

4 Volume : 1 Number : 3 , 2020


Volume : 1, Number : 3, 2020
ISSN : 2655 – 7215 [printed] ; 2685-2098[online]
DOI : 10.24036/invotek.v18i1.171

METODE PENELITIAN
Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian kuantitatif, eksperimental-semu
(quasi-experimental research). Menurut Sumadi Suryabrata (2013: 93) menyatakan bahwa
“Penelitian ekperimental-semu secara khas mengenai keadaan praktis yang didalamnya
adalah tidak mungkin untuk mengontrol semua variabel yang releven kecuali beberapa dari
variabel-variabel tersebut”. Menurut Sugiyono (2012:109) juga berpedapat bahwa “metode
penelitian quasi-experimental research merupakan penelitian yang digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya akibat dari sesuatu yang dikenakan pada subjek yang diteliti dengan
mencari pengaruh perlakukan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali”.
Penelitian ini hanya melakukan pengambilan data pada saat proses penelitian atau
pengujian yang kemudian hasil penelitian dianalisis. Penelitian ini dimaksudkan untuk
membandingkan jarak pengereman dan waktu pengeraman pada penggunaan material brake
pad semi metal, material brake pad non asbes dan material brake pad keramik.

Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat pelaksanaan penelitian di jalan belibis simpang labor air tawar barat kota
padang. Dan waktu penelitian ini akan dimulai dari bulan Juli sampai dengan Desember 2020.

Objek Penelitian
Menurut Suharsimi (2006: 101) menyatakan “Objek penelitian merupakan sasaran atau
objek yang dijadikan pokok pembicaraan dalam penelitian”. Adapun yang menjadi objek
penelitian dalam penelitian ini adalah sepeda motor empat langkah yaitu Kawasaki KLX 150
tahun 2017, dalam penelitian ini data yang yang akan diambil yaitu jarak pengereman dan
waktu pengereman yang diperoleh dari memvariasikan jenis material brake pad, kecepatan
kendaraan dan tekanan pedal rem.

Jenis dan Sumber Data


Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung pada saat pengujian berupa jarak
dan waktu pengereman. Sedangkan data sekunder adalah data yang mempunyai hubungan
dengan topik penelitian yang diperoleh dari sejumlah referensi sebagai data penguat
penelitian.

Instrumen Pengumpulan Data


Ada beberapa instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah meteran gulung
untuk mengukur jarak pengereman, stopwatch untuk menghitung waktu pengereman,
pressure gauge sebagai indikator tekanan pada pedal rem, stoper pedal sebagai penahan atau
batasan penekanan pedal rem dan kamera digital sebagai dokumentasi data.

Prosedur Penelitian
Pengujian dilakukan secara ekperimental, kemudian sepeda motor diuji dengan cara
dipacu kecepatannya sesuai ketentuan yaitu 20 km/jam, 40 km/jam dan 60 km/jam, lalu
pedal rem diinjak sampai sepeda motor berhenti. Secara umum, prosedur penelitian dapat
dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
1. Tahap Persiapan

This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License 5
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial EngineeringISSN2655 – 7215 [printed]

2. Tahap Pengujian
3. Tahap Penyelesain

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari pengujian yang dilakukan terhadap jarak dan waktu pengereman dari 3 jenis
material brake pad yaitu material semi metal, non asbes dan keramik dengan kecepatan
kendaraan 20 km/jam, 40 km/jam dan 60 km/jam dan dengan tekanan pedal rem 20 bar dan
30 bar. Diketahui dari hasil penelitian bahwa material pada brake pad dapat mempengaruhi
jarak dan waktu pengereman. Hasil penelitian dapat dianalisa sebagai berikut :

1. Analisa Perbandinagan Jarak


100.00 JARAK PENGEREMAN
88.14
Pengereman dengan tekanan
90.00 20 bar
80.00
Jarak pengereman (m)

70.92
70.00
58.90
60.00 non asbesl
46.88
50.00 semi metal
37.79
40.00 33.65 keramik
30.00 19.41
20.00 14.75
13.89
10.00
0.00
10 20 30 40 50 60 70
Kecepatan kendaraan (km/jam)

Gambar 1. Grafik Jarak Pengereman Tekanan Pedal 20 bar

Berdasarkan grafik perbandingan jarak pengereman brake pad material semi metal,
brake pad material non asbes dan brake pad material keramik diatas dapat dilihat bahwa
jarak pengereman yang ditempuh sepeda motor paling dekat adalah ketika menggunakan
brake pad material keramik dan yang paling jauh adalah ketika menggunakan brake pad
material non asbes. Pada brake pad material keramik terjadi penurunan jarak pengereman
dibandingkan dengan brake pad material non asbes dan brake pad material semi metal. Dan
terjadi kenaikan jarak pengereman disetiap variasi kecepatan kendaraan baik pada kecepatan
20 km/jam, 40 km/jam dan 60 km/jam.

2. Analisa Perbandingan
12.00 WAKTU PENGEREMAN
10.56 Waktu Pengereman
dengan tekanan pedal 20
Waktu pengereman (s)

10.00
8.43 8.64
bar
8.00 6.88 6.80 7.07 non asbes
6.06 semi metal
6.00 5.27
4.94 keramik
4.00

2.00
10 20 30 40 50 60 70
Kecepatan Kendaraan (km/jam)
6 Volume : 1 Number : 3 , 2020
Volume : 1, Number : 3, 2020
ISSN : 2655 – 7215 [printed] ; 2685-2098[online]
DOI : 10.24036/invotek.v18i1.171

Gambar 2. Grafik Waktu Pengereman Tekanan Pedal 20 bar


Berdasarkan grafik perbandingan waktu pengereman brake pad material semi metal,
brake pad material non asbes dan brake pad material keramik diatas dapat dilihat bahwa
waktu pengereman yang ditempuh sepeda motor paling cepat adalah ketika menggunakan
brake pad material keramik dan yang paling lama adalah ketika menggunakan brake pad
material non asbes. Pada brake pad material keramik terjadi penurunan waktu pengereman
dibandingkan dengan brake pad material non asbes dan brake pad material semi metal. Dan
terjadi kenaikan waktu pengereman disetiap variasi kecepatan kendaraan baik pada
kecepatan 20 km/jam, 40 km/jam dan 60 km/jam.

3. Analisa perbandingan jarak


80.00 JARAK PENGEREMAN
72.26
69.03 pengereman dengan
70.00 tekanan 30 bar
Jarak Pengereman (m)

60.00 53.09
50.00 non
40.00 asbes
32.78 semi
28.59
30.00 24.66 metal
keramik
20.00 13.52
11.32
10.21
10.00
0.00
10 20 30 40 50 60 70
Kecepatan Kendaraan (km/jam)

Gambar 3. Grafik Jarak Pengereman Tekanan Pedal 30 bar

Berdasarkan grafik perbandingan jarak pengereman brake pad material semi metal,
brake pad material non asbes dan brake pad material keramik dengan penekanan pedal
sebesar 30 bar diatas dapat dilihat bahwa jarak pengereman yang ditempuh sepeda motor
paling jauh adalah ketika menggunakan brake pad material non asbes dan yang paling dekat
adalah ketika menggunakan brake pad material keramik. Pada brake pad material keramik
terjadi penurunan jarak pengereman dibandingkan dengan brake pad material non asbes dan
brake pad material semi metal. Dan terjadi kenaikan jarak pengereman disetiap variasi
kecepatan kendaraan baik pada kecepatan 20 km/jam, 40 km/jam dan 60 km/jam.

This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License 7
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial EngineeringISSN2655 – 7215 [printed]

4. Analisa DataKadar
10.00 WAKTU PENGEREMAN Emisi Gas HC
9.00 8.65
8.26
Waktu Pengereman (s)

8.00
7.00 6.38 non asbes
5.89 semi metal
6.00 keramik
5.14
4.81
5.00 4.43
4.03
4.00 3.64

3.00
10 20 30 40 50 60 70
Kecepatan Kendaraan (km/jam)

Gambar 4. Grafik waktu pengereman tekanan pedal 30 bar


Berdasarkan grafik perbandingan waktu pengereman brake pad material semi metal,
brake pad material non asbes dan brake pad material keramik dengan penekanan pedal
sebesar 30 bar diatas dapat dilihat bahwa waktu pengereman yang ditempuh sepeda motor
paling lama adalah ketika menggunakan brake pad material non asbes dan yang paling cepat
adalah ketika menggunakan brake pad material keramik. Pada brake pad material keramik
terjadi penurunan waktu pengereman dibandingkan dengan brake pad material non asbes
dan brake pad material semi metal. Dan terjadi kenaikan waktu pengereman disetiap variasi
kecepatan kendaraan baik pada kecepatan 20 km/jam, 40 km/jam dan 60 km/jam.

SIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan terkait hasil penelitian, maka ditarik
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Penggunaan brake pad material semi metal dengan brake pad material non asbes pada
sepeda motor KLX 150 tahun 2017 setelah dianalisis dapat memperpanjang jarak
pengereman pada kecepatan kendaraan 20 km/jam, 40 km/jam dan 60 km/jam. Dengan
tekanan pedal rem 20 bar maupun tekanan pedal rem 30 bar. Jika dilihat dari hasil
perbandingan uji t pada semua tingkat kecepatan kendaraan tidak ada pengaruh yang
signifikan pada jarak pengereman.
2. Penggunaan brake pad material semi metal dengan brake pad material non asbes pada
sepeda motor KLX 150 tahun 2017 setelah dianalisis dapat memperlama waktu
pengereman pada kecepatan kendaraan 20 km/jam, 40 km/jam dan 60 km/jam. Dengan
tekanan pedal rem 20 bar maupun tekanan pedal rem 30 bar. Jika dilihat dari hasil
perbandingan uji t pada semua tingkat kecepatan kendaraan tidak ada pengaruh yang
signifikan pada waktu pengereman.
3. Penggunaan brake pad material semi metal dengan brake pad material keramik pada
sepeda motor KLX 150 tahun 2017 setelah dianalisis dapat memperdekat jarak
pengereman pada kecepatan kendaraan 20 km/jam, 40 km/jam dan 60 km/jam. Dengan
tekanan pedal rem 20 bar hanya kecepatan 60 km/jam saja yang sangat signifikan dalam
memperdekat jarak pengereman untuk kecepatan 20 km/jam dan 40 km/jam tidak terlalu

8 Volume : 1 Number : 3 , 2020


Volume : 1, Number : 3, 2020
ISSN : 2655 – 7215 [printed] ; 2685-2098[online]
DOI : 10.24036/invotek.v18i1.171

signifikan. Dengan tekanan pedal rem 30 bar semua tingkat kecepatan kendaraan sangat
signifikan dalam memperdekat jarak pengereman.
4. Penggunaan brake pad material semi metal dengan brake pad material keramik pada
sepeda motor KLX 150 tahun 2017 setelah dianalisis dapat mempercepat waktu
pengereman pada kecepatan kendaraan 20 km/jam, 40 km/jam dan 60 km/jam. Dengan
tekanan pedal rem 20 bar hanya kecepatan 60 km/jam saja yang sangat signifikan dalam
mempercepat waktu pengereman untuk kecepatan 20 km/jam dan 40 km/jam tidak terlalu
signifikan. Dengan tekanan pedal rem 30 bar semua tingkat kecepatan kendaraan sangat
signifikan dalam mempercepat jarak pengereman.

Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, peneliti menyarankan beberapa hal seperti
berikut :
1. Bagi peneliti yang akan datang, penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai bahan
rujukan lalu hasil penelitian ini dapat digunakan menjadi bahan acuan dan penelitian ini
dapat dikembangkan lagi.
2. Untuk diadakan penelitian lanjutan seperti pada sistem rem piringan roda depan dan
sistem rem roda belakang, karena pada penelitian ini hanya mengguji sistem pengereman
roda belakang.
3. Penelitian ini masih terbatas hanya pada beberapa macam jenis material brake pad yang
umumnya biasa dijual dipasaran, sehinnga pada penelitian lanjutan agar bisa dilakukan
pada jenis material brake pad yang lebih beragam.
4. Penelitian ini masih terbatas hanya pada kecepatan kendaraan 20 km/jam, 40 km/jam dan
60 km/jam. Dan pada tekanan pedal 20 bar dan 30 bar, sehingga pada penelitian lanjutan
agar bisa dilakukan dengan kecepatan kendaraan dan tekanan pedal yang lebih bervariasi.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Ario Kristian Imam Taka. 2017. Variasi Ukuran Terhadap Kekerasan Dan Laju Keausan
Komposit Epoxy Aluminium, Serbuk Tempurung Kelapa Untuk Kampas Rem. Skripsi.
Universitas Jember.
[2] Badan Pusat Statistik. 2018. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis,
1949-2017. [online]. Tersedia: https://www.bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/1133.
[12 juli 2020].
[3] Daswarman. 2017. Sistem Kemudi Ream dan Suspensi. Padang. Pasca Sarjana Universitas
Negeri Padang.
[4] Drs Daryanto. 2004. Teknik Sepeda Motor. Bandung: Yrama Widya.
[5] Halderman, J, D., Mitchell, C, D. 2004. Automotive Brake System. USA: Prentice Hall.
[6] Jalius Jama dan Wagino. 2008. Teknologi Sepeda Motor Jilid 2. Jakarta: Direktorat
Pembinaan SMK.
[7] Kanginan, M. 2004. Fisika Untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta: Erlangga.
[8] Yanuar. 2010. Analisis Gaya Pada Rem Cakram Untuk Kendaraan Roda Empat. Jakarta :
Teknik Mesin Universitas Gunadarma.

This is an open access article distributed under the Creative Commons 4.0 Attribution License 9
MOTIVECTION : Journal of Mechanical, Electrical and Industrial EngineeringISSN2655 – 7215 [printed]

10 Volume : 1 Number : 3 , 2020

You might also like