PROCEDURE

PERTAMINA
NINDYA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION Rev. 0

U2003-004-PYY-C07-NOO09 AWS D1.1 Page 1 of 41

PEMBERI KERJA :PT PERTAMINA (PERSERO) RU-VI BALONGAN

KONTRAKTOR : PT NINDYA KARYA (PERSERO)

NAMA PROYEK PEMBANGUNAN NEW cONSTRUCTION JETTY &TEMPORARY ACCESS ROAD

PROYEK REVITALISASI RCCRUVI- BALONGAN
LOKASI PT PERTAMINA (PERSERO) RU-VI BALONGAN, INDRAMAYU-JAWA BARAT
NO. KONTRAK SP-19168

19/05/2021 All Issued For Review DAM SS

Prepared Checked Approved Approved
Rev. Date Page Description
PT Nindya Karya |PT Pertamina
 PERTAMINA PROCEDURE
NINDYA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION Rev.
U2003-004-PYY-CO7-N0009 AWS D1.1 Page 2 of 41

REVISI TABULASI
REVISI LAMPIRAN KETERANGAN
HAL KETERANGAN HAL 0
 PERTAMINA PROCEDURE
NINDYA
ULTRASONIC EXAMINATION Rev. 0
Nomor Dokumen
U2003-004-PYY-CO7-NO009 AWS D1.1 Page 3 of 41

LEMBAR RESPON

DOKUMEN REF.
No.
Dokumen/ Hal. Komen Inisial Respon Inisial Keterangan
Ref.
 PERTAMINA PROCEDURE
NINDYA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION Rev.
U2003-004-PYY-C07-NO009 AWS D1.1
Page 3 of 41
Daftar Isi Table of Content
Par.
|Uraian Par. Description Page
Tujuan Purpose
Ruang Lingkup 2 Scope
Persyaratan Keselamatan Safety Requirements
Documen Rcferensi Reference Documcnts
Definisi-Definisi Definitions
6 Kualifikasi dan Tanggung Jawab Qualification and Responsibility
7 Perlengkapan Tools, Gages, Fixtures
7.1 Alat alat Ultrasonic 7.1
7.1.1 UT instrument
Ultrasonic Equipments
7.1.2
7.1.1 The UT instrument
Syarat untuk pengujian Instrumen 7.1.2 Requirement for Test Instruments.
7.1.3 Kalibrasi dari Pengujian Instrumen. 7.1.3 Calibration of Test Instruments.
7.1.4 Linearitas Horizontal
7.1.4 Horizontal Linearit
7.2 Search Units. 7.2 Search Units.
7.2.2 Resolusi untuk Probe Normal. 7.2.2 Resolution for Straight-Beam.
7.2.3 Search Units Probe Sudut. | 7.2.3 Angle-Beam Search Units.
7.2.4 Frekuensi. 7.2.4 Frequency.
|7.2.5 Dimensi Transducer. 7.2.5 Transducer Dimensions.
7.2.6 Sudut. 7.2.6 Angles.
| 7.2.7 Resolusi untuk Probe Sudut. 7.2.7 Resolution for Angle-Beam.
7.2.8 Penandaan 7.2.8 Marking. 8
Jarak Ujung Probe
7.2.9 7.2.9 Edge Distance.
7.3 Standar Acuan 7.3 Reference Standards.
8 Procedure 8 Procedure 9
8.1 Prosedur Kalibrasi dan Kualifikasi | 8.1 Equipment Calibration and 9
Peralatan Qualification Procedure
8.1.1 Linearitas Horizontal. 8.1.1 Horizontal Linearity._
8.1.2 Gain Control (dB Accuracy ). 8.1.2 Gain Control (dB Accuracy ). 10
8.1.3 Rumus Decibel. 8.1.3 Decibel Equation. 12
8.1.4 Prosedure Refleksi Internal. 8.1.4 Internal Reflections Procedure 13
8.2 Kalibrasi dari Search Units. 8.2 Calibration of Search Units. 13
8.2.1 Kalibrasi dari Search Units probe | 8.2.1 Calibration of Angle-Beam Search 13
sudut. Units.
8.2.2 Titik Index. 8.2.2 Indexpoint. 13
8.2.3 Sudut 8.2.3 Angles. 14
8.2.4 Persyaratan untuk resolusi dari probe | 8.2.4 Angle Beam Resolution 14
sudut. Requirements.
8.2.5 Kalibrasi dari Search Units Probe 8.2.5 Calibration of Straight-Beam Search 15
Normal (Longitudinal Mode ). Units (Longitudinal Mode).
8.2.6 Persyaratan Resolusi Probe Normal 8.2.6 Straight-Beam Resolution 15
Requirement
8.2.7 Kualifikasi Lincaritas Horizontal. 8.2.7 Horizontal Linearity Qualification 15
8.2.8 Kualifikasi Gain Control|8.2.8 Gain Control (Atenuaion) 15
(Altenuation). Qualificaion.
8.3 Kalibrasi untuk Pengujian 8.3 Calibrationfor Testing 16
 PROCEDURE
PERTAMINA
NINDYA
ULTRASONIC EXAMINATION Rev.
Nomor Dokumen 4 of 41
U2003-004-PYY-CO7-NOO09 AWS D1.1 Page

8.3.1 Posisi Kontrol Reject. 8.3.1 Position of Reject Control. 16

8.3.2 Reflcctor yang dilarang. 8.3.2 Prohibitcd Reflectors. 6

8.3.3 8.3.3 Technique. 16
Teknik. 16
8.3.4 Kalibrasi Ulang. 8.3.4 Recalibration.
8.4 Pengujian Probe Normal untuk Base | 8.4 Straight-Beam Testing of Base 16
Metal. Metal.
8.5 Kalibrasi untuk Pengujian Probe | 8.5 Calibration for Angle-Beam Testüng. 16
Sudut.
8.5.1 HorizontalSweep. 8.5.1 Horizontal Sweep.
8.5.2 Zero Reference Level. 8.5.2 Zero Reference Level.
18
8.6 Prosedur Pengujian. 8.6 Testing Procedures
8.6.1 X" Line. 8.6.1 "X"Line.
Y Linc. 8.6.2 y" Lin. 8
8.6.2
8
8.6.3 Kebersihan. 8.6.3 Cleanliness.
8.6.4 Couplants. 8.6.4 Couplants. 18
18
8.6.5 Maksud dari pengujian. 8.6.5 Extent of Testing.
19
8.6.6 Kesulitan Akses. 8.6.6 Inaccessibility.
8.7 Pengujian Lasan. 8.7 Testing of Welds. 9

8.8 8.8 Scanning. 20

Scanning 20
8.8.1 Longitudinal Discontinuities 8.8.1 Longitudinal Discontinuities_
20
8.8.2 Transverse Discontinuities 8.8.2 Transverse Discontinuities
8.9 Butt Joints. 8.9 Butt Joints. 20
9 Prosedure Evaluasi Ukuran|9 Discontinuity Size Evaluation 21

Discontinuities Procedures
9.1 Pengujian dengan Probe Normal 9.1 Straight-Beam (Longitudinal)
(Longitudinal) Testing 22
9.2 Pengujian dengan Probe Sudut 9.2 Angle-Beam (Shear) Testing.
(Shear).
Kriteria Penerimaan 10 Acceptance Criteria 23
10 Acceptance Criteria for Statically 23
10.1 Kriteria Penerimaan untuk Statically | 10.1
Loaded Nontubular Connections. Loaded Nontubular Connections.
10.2 Kriteria Penerimaan untuk Cyclically 10.2 Acceptance Criteria for Cyclically 23
Loaded Nontubular Connections. Loaded Nontubular Connections.
11 Identifikasi pada Area yang di Reject. 11 Identification of Rejected Area. 25
12 Perbaikan. 12 | Repair.
13 Steel Backing. 13 Steel Backing. 24

Dokumentasi 14 |Documentation 25
15 Laporan PengujianUlang. 15 | Retest Reports. 25
27-41
Lampiran Attachments
 PERTAMINA PROCEDURE
NINDYA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION Rev. 0

U2003-004-PYY-C07-NOO09 AWS D1.1

Page 5 of 41

1 Tujuan
1.1 Prosedur ini dipakai untuk petunjuk
sewaktu mclakukan Pengujian Ultrasonic
Kontak Langsung untuk Structural Steel
welds dan HAZ(s), menggunakan pulse
echo typec.
1.2 Prosedur ini terdiri dari versi Inggris dan
Indonesia, jika ada konflik antara
keduanya maka versi Inggris yang dipakai
Purpose
1.1 This procedure provides guidance during
the conduct Direct Contact Ultrasonic
Examination of Structural Steel welds and
HAZS), using pulse echo type.
1.2
This procedure consists of English and
Indonesian versions, should there is
conflict between these versions the
English version shall govem.

2 Ruang Lingkup 2 Scope

2.1 Prosedur ini berisi syarat -syarat dan 2.1 This procedure provides the requirements
acceptance standards Pengujian Ultrasonic and acceptance standards for the contact
Kontak Langsung untuk Structural Steel ultrasonic examination for full
full penetration groove welds dari ferrous penetration groove welds of ferrous
material (carbon steel, low alloy steel and material (carbon steel, low alloy steel and
stainless steel material) dengan thickness stainless steel material) with thickness
antara 5/16 inch (8.0 mm) sampai 8.0 between 5/16 inch (8.0 mm) upto 8.0 inch
inch (200 mm). (200 mm).
2.2 Prosedur ini tidak dimaksudkan untuk 2.2 This procedure is not intended for
pelaksanaan pengujian ultrasonic pada ultrasonic examination of tubular
sambungan terbuat dari pipa. connections.

3 Persyaratan Keselamatan 3 Safety Requirements

3.1 Peraturan safety PT. INTERGY 3.1 PT. NTERGY INDONESIA's safety
INDONESIA harus ditaati selama dalam regulation shall be followed during
pengujian. examination.
3.2 SAFETY ( S.H.E INSTRUCTION) 3.2 SAFETY (S.H.E INSTRUCTION )
Selalu menggunakan PPE such as Always use PPE such as Safety shoes,
Safety shoes, hand glove, safety glass, hand glove, safety glass, and helmet.
dan helmet.
.Waspada tempat yang licin dan benda .Watch out for slippery and falling
jatuh object..
.Waspada benda berbahaya sekitar Watch out for the hazard around the
lempat keja arcas.
.Berhenti kerja dan lapor ke client an Stop the activities and report to client
supervisor untuk tempat kerja yang and supervisor for unsafe working
tidak aman condition.
.Pakai alat pengaman ketinggian jika Use fall protection equipment if
kerja diatas 2 m working above 2 m.
Pungut sampah dan buang ditempat Collect all waste and put it in agreed
yang tersedia place.
Jangan membuang pelumas, oli atau D o not expose any lubricant, oil or test
cairan bekas lest ke lantai fluid to the ground.
 PERTAMINA PROCEDURE
NINDYA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION Rev.
U2003-004-PYY-C07-NOO09 AWS D1.1 Page 6 of 41
4 Dokumen Referensi Reference Documents
4.1 PT. INTERGY INDONESIA Written 4.1 PT. INTERGY INDONESTA 's Written
Practicc Practice
4.2 A WSDI.1-2015Edition; Scction 6. Part 4.2 AWSDI.1- 2015 Edition; Section 6, Part
C(6.13), Part F. (SNI 13-6985-2004) C(6.13), Part F. (SNI 13-6985-2004)
4.3 ASTM E 164. 2014 Edition: Standard 4.3 ASTM E 164, 2014 Edition: Standard
Practice for Ultrasonic Contact Examination Practice for Ultrasonic Contact Examination
of Wcldments of Weldments

5 Definisi - Definisi
5 Definitions
5.1 Zero reference level: respond dari 5.1 Zero reference level: the ultrasonic
ultrasonic dari refector 0.060" (1.59 mm) response from the 0.060" (1.59 mm)
di blok kalibrasi IIW - V1, secara reflector in the IW - Vi Standard Block

electronic di atur sampai persen tertentu Calibration, electronically adjusted to a

dari ketinggian screen.
5.2 Search Unit : sebuah alat electro acoustic
digunakan untuk meneruskan atau
menerima ultrasonic energy.
5.3 Kalibrasi : hubungan dari respon sistem 5.3
ultrasonic dengan reflektor kalibrasi.
5.4 Transducer ( Probe ) sebuah alat 54
electro acoustical untuk merubah energi
listrik ke energi getaran dan sebaliknya.
5.5 Probe Normalsebuah gelombang 5.5
getaran pulsa yang berjalan normal (tegak
lurus) dengan permukaan yang di tes.
5.6 Probe Sudut : sebuah terminologi yang 5.6
digunakan untuk menyatakan sebuah
sudut datang atau pembengkokan selain
normal (tegak lurus) dengan permukaan
yang di tes, seperti sudut pengujian, sudut
probe, sudut beam gelombang
longitudinal, dan gelombang beam shear.
specified percentage of the full screen
height.
5.2 Search Unit: an Electro acoustic device
used to transmit or receive ultrasonic
energy.
Calibration: corelation of the ultrasonic
system response with calibration reflector
(s).
Transducer Probe an
electroacoustical device for converting
electrical energy into acoustical energy
and vice versa.
Straight beam : a vibrating pulse wave
train travelling normal to the test surface.
Angle beam : a term used to describe an
angle of incidence or refraction other than
normal to the surface of the test object, as
an angle beam examination, angle beam
search unit, angle beam longitudinal
wave, and angle beam shear waves.

6 Kualifikasi dan Tanggung Jawab Qualification and Responsibility

6.1 Personel yang melakukan pengujian untuk
memenuhi syarat syarat dari spesifikasi
ini harus diqualifikasi sesuai dengan
procedure PT. INTERGY INDONESIA
Written Practice
6.2 Ujian untuk qualifikasi harus termasuk
demonstrasi kemampuan UT operator
dalam pengaplikasian aturan di Code yang
sudah di adopt dan dimasukkan kedalam
prosedure ini, dalam mendeteksi dan
6.1 Personnel performing examinations to the
requirements of this specification shall be
qualified in accordance with PT.
INTERGY INDONESIA's Written
Practice
6.2 The examination for qualificaion shall
include UT operator demonstration his
ability to apply the rules of the Code
which has been adopted and included in
this procedure, in accurate detection and
 PROCEDURE
PERTAMINA
NINDYA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION Rev.
U2003-004-PYY-CO7-NO009
AWS D1.1 Page 7 of 41

mendesposisi cacat - cacat. disposition of discontinuitis.

Personel yang melaksanakan tes dan 6.3 Personnel performing examinations and
6.3
ini harus evaluation to the requirements of this
mengevaluasi dengan prosedure
memiliki Level lI atau Level II. procedure shall be Level II or Level II

1 Tools, Gages, Fixtures

Perlengkapan
7.1 Alat alat Ultrasonic 7.1 Ultrasonic Equipments
7.1.1 UT instrument 7.1.1 The UT instrument
UT instrument harus pulse ccho type The UT instrument shall be the pulse
ccho type suitable for use with transducer
cocok untuk digunakan dengan transducecr
dengan oscilasi pada frekwensi antara 1 oscillating at frequencies between 1 MHz
MHz to 6 MHz. Display harus "A" scan to 6 MHz. Display shall be "A" scan

rectified video trace. rectified video trace.

Dinamic range display instrument harus
sedemikian rupa sehingga dengan mudah
perbedaan dari 1 db amplitude dengan
mudah bisa dideteksi di display.
UT instrument yang operasi frekwensinya
diluar range tersebut mungkin bisa
digunakan jika sensitivitinya sama atau
lebih bagus bisa demonstrasikan dan
didokumentasikan.
7.1.2 Syarat untuk pengujian Instrumen
Test Instrument harus termasuk internal
stabilisasi sehingga setelah pemanasan,
tidak akan terjadi ada respon variasi lebih
besar dari +1 dB dengan perubahan suply
voltage 15% dari nominal atau, terjadi
masalah dengan baterey, selama
perubahan lama operasinya. Harus ada
sebuah alarm atau signal jika voltage
baterey drop sebelum instrument mati
dikarenakan baterey habis.
7.1.3 Kalibrasi dari Pengujian Instrumen.
Test Instrument harus mempunyai gain
kontrol (attenuator) yang terkalibrasi yang
bisa di atur pada setiap step l atau 2 dB
seluruh range dan paling sedikit 60 dB.
Keakuratan seting attenuator harus dalam
range plus atau minus 1 dB. Prosedur ini
akan didetail pada paragraf 8.1.2.
7.1.4 Linearitas Horizontal 7.1.4
Lineariti horizontal dari instrument harus
diqualifikasi seluruh sound path distance
yang digunakan, prosedur ini akan didetail
pada paragraf 8.1.1.
7.2 Search Units. 7.2
7.2.1 Search Units untuk Probe Normal 7.2.1
The dynamic range of the instrument's
difference of1
display shall be such that a
dB of amplitude can be easily detected on
the display.
The UT instrument operating at other
frequencies may be used if equal or better
sensitivity can be demonstrated and
documented
7.1.2 Requirement for Test Instruments.
Test instruments shall include intermal
stabilization so that after warm-up, no
variation in response greater than I dB
occurs with a supply voltage change of
15% nominal or, in the case of a battery,
throughout the charge operating life.
There shall be an alarm or meter to signal
a drop in battery voltage prior to
instrument shutoff due to battery
exhaustion.
7.1.3 Calibration of Test Instruments.
The test instrument shall have a calibrated
gain control (attenuator) adjustable in
discrete 1 or 2 dB steps over a range of at
least 60 dB. The accuracy of the
attenuator settings shall be within plus or
minus dB. The procedure are detailed in
par. 8.1.2.
Horizontal Linearity
The horizontal lincarity of the instrument
shall be qualified over the full sound path
distance to be used in testing the
procedure are detailed in par. 8.1.1.
Search Units.
Straight-Beam (Longitudinal Wave)

PERTAMINA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION
U2003-004-PYY-CO7-NO009
(ongitudinal Wave)
Straight-beam (longitudinal wavc) scarch
unit transducers harus mempunyai aktive
area tidak kurang dari 1/2 in. [323 mm
atau lcbih dari 1 in. 1645 mm9.
Tranducer harus bundar atau persegi.
7.2.2 Resolusi untuk Probe Normal.
Transducers harus mampu membedakan
tiga reflcktor, proscdur ini akan didctail
pada paragraf 8.2.6.
7.2.3 Search Units Probe Sudut.
Probe Sudut harus terdiri dari sebuah
tranducer dan wedge yang bersudut.
Unit bisa terpisah maupun menjadi satu
kesatuan jadi satu unit.
7.2.4 Frequency.
Frequensi probe harus antara 2 and 2.5
MHz.
7.2.5 Dimensi Transducer.
Crystal probe harus berbentuk persegi
atau persegi panjang dan bervariasi dari
5/8 in. sampai 1 in. [15 sampai 25 mm]
lebar dan dari 5/8 sampai 13/16 in. [155
sampai 20 mm] tinggi (lihat Figure 6.11).
Perbandingan antara lebar dan panjang
maximum harus diantara 1.2 ke 1.0, dan
lebar dan panjang minimum harus
diantara 1.0 ke 1.0.
7.2.6 Sudut.
Search unit harus menghasilkan sound
beam dalam material yang ditest dalam
range plus atau minus 2" dari salah satu
sudut berikut : 70°, 60°, atau 45.
7.2.7 Resolusi untuk Probe sudut.
Transducers harus mampu membedakan
iga reflektor, prosedur ini akan didetail
pada paragraf 8.2.4.
7.2.8 Penandaan
Setiap Search Unit harus ditandai dengan
jelas unuk mengindikasikan frekuensi
dari tranduser, sudut nominal refleksi,
serta index point yang digunakan
7.2.9 Jarak Ujung Probe
Dimensi dari Search Unit harus diatur
jaraknya dari sudul leading dari Search
Unit sampai index
point tidak
nelcbihil in. [25 mm).
PROCEDURE
NINDYA
Rev. 0
AWS D1.1 Page 8 of 41
Search Units.
Straight-beam (longitudinal wave) search
unit transducers shall have an active area
of not less than 1/2 in. [323 mm*] nor
more than 1 in. [645 mm].
The transducer shall be round or square
7.2.2 Resolution for Straight-Beam.
Transducers shall be capable of resolving
the threc reflections, the procedure are
detailed in par. 8.2.b.
7.2.3 Angle-Beam Search Units.
Angle-beam search units shall consist of a
transducer and an angle wedge.
The unit may be comprised of the two
separate elements or may be an integral
unit.
7.2.4 Frequency.
The transducer frequency shall be
between 2 and 2.5 MHz, inclusive.
7.2.5 Transducer Dimensions.
The transducer crystal shall be square or
rectangular in shape and may vary from
5/8 in. to l in. [15 to 25 mm] in width and
from 5/8 to 13/16 in. [15 to 20 mm] in
height (see Figure 6.11).
The maximum width to height ratio shall
be 1.2 to 1.0, and the minimum width-to-
height ratio shall be 1.0 to 1.0.
7.2.6 Angles.
The search unit shall produce a sound
beam in the material being tested within
plus or minus 2° of one of the following
proper angles: 70°, 60°, or 45.
7.2.7 Resolution for Angle-Beam.
Transducers shall be capable of resolving
the three reflections, the procedure are
detailed in par. 8.2.4.
7.2.8 Marking.
Each search unit shall be marked to
clearly indicate the frequency of the
transducer, nominal
and index point.
angle of refraction
7.2.9 Edge Distance.
The dimensions of the search unit shall be
such that the distance from the
leading
boleh edge of the search unit to the index point
shall not exceed I in. [25 mm].
 PROCEDURE
PERTAMINA
NINDYA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION Rev. 0
AWS D1.1 Page 9 of 41
U2003-004-PYY-CO7-NO009

7.3 Standar Acuan 7.3 Reference Standards.

Standard IIw The 7.3.1 ITW Standard. Any of The International
7.3.1 Sctiap type
Intemational Tnstitute of Welding (IIW) Institute of Welding (ITw) type UT
reference blocks may be used as the
blok reference UT dapat digunakan
standar untuk kalibrasi jarak dan standard for both distance and sensitivity
sebagai
sensitivity, asalkan blok terdapat lubang calibration, provided the block includes
sesuai the 0.060 in [1.5 mm] diameter hole
dengan diameter 0.060 in. [1.5 mm]
Gambar 6.13 dan fitur verifikasi jarak, shown in Figure 6.13 and distance,
resolusi dan sudut sesuai gambar 6.16 resolution, and angle verification features
(posisi A sampai G). Blok tipe IIW harus of Figurc 6.16 (position A through G).
sesuai dengan ASTM E 164. Block IIW type blocks shall conform to ASTM1
E 164. Other portable blocks may be
portable lain boleh digunakan, sebagai
level acuan dari kombinasi sensitif+tas used, provided the reference level
instrument/ Search Unit yang harus di sensitivity for instrument / search unit
combination shall be adjusted to be the
sesuaikan dengan nilai yang sama pada
IIW Block (Lihat Annex H dari AWS D equivalent of that achieved with the IIW
1.1, sebagai contoh). type Block (see Annex H of AWS D 1.1,
for examples).
Resolution reference test block (RC) 7.3.2 The resolution reference test block (RC )
7.3.2
seperti pada Gambar 6.14 A. shown in Figure 6.14 A.
Distance and Sensitivity Reference Block 7.3.3 The Distance and Sensitivity Reference
7.3.3
(DS) seperti Gambar 6.14 B. lock ( DS ) shown in Figure 6. 14 B.

Procedure 8 Procedure
Prosedur Kalibrasi dan Kualifikasi 8.1 Equipment Calibration and Qualifi-
8.1
Peralatan (lihat Table 6.8) cation Procedure ( see Table 6.8)
8.1.1 Linearitas Horizontal. 8.1.1 Horizontal Linearity.
Linearitas Horizontal dari instrumen The horizontal linearity of the tes

harus di rekualifikasi pada dua instrument shall be requalified at two-

penguji
bulan dalam setiap range jarak pada saat month in each of the distance ranges that
instrumen itu akan digunakan. the instrument will be used.
Prosedur Kualifikasi (lihat Annex G- The qualification procedure (see Annex G
AWS D 1.1, untuk metode alternative) - AWS D 1.1, for alternative method)

harus seperti ini : shall be as follows:

Catatan: Note:
kualifikasi im Since this qualification procedure is
Karena prosedur
unit performed with a straightbeam search unit
menggunakan straightbeam search
which produces longitudinal waves with a
yang menghasilkan gelombang
dengan sound velocity sound velocity of almost double that of
longitudinal
shear waves, it is necessary to double the
hampir dua kali gelombang shear,
diperlukan untuk menggandakan range shear wave distance ranges to be used in
shear untuk aplikasi dari applying this procedure.
jarak gelombang
prosedur ini.
Contoh: Penggunaan 10 in. [250 mm] Example: The use of a 10 in. [250 mm]
screen kalibrasi dalam gelombang shear screen calibration in shear wave would
akan meminta 20 in. [500 mm] kalibrasi require a 20 in. [500 mm) screen
screen untuk kualifikasi prosedur ini calibration for this
qualification
menggunakan straight-beam. procedure using straight-beam.
 PROCEDURE
PERTAMINA
NINDYA
Rev. 0
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION
AWS D1.1 Page 10 of 41
U2003-004-PYY-C07-NOO09

Prosedur berikut harnus digunakan untuk The following procedure shall be used for
kalibrasi instrument (lihat Annex H, H3, instrument qualification (see Annex H,
untuk metode alternatif): H3, for alternative method):
(1) Probe Normal memenuhi syarat par. () A straight-beam search unit meeting
7.2.1 harus ditempatkan pada blok the requirements of par. 7.2.1 shall be
tipe IIW atau DS block Posisi G, T, coupled to the IIW type block or DS
atau U (lih. Figure 6.16) sedemikian block in Position G, T, or U (see
sehingga mendapatkan lima Figure 6.16) as necessary to attain
rupa
reflcksi balik (pulsa) pada range five back reflections in the
certified
kualifikasi yang tclah disertifikasikan qualification range being
(lih. Figure 6.16). (see Figure 6.16).
(2) Refleksi balik pertama dan kelima (2) The first and fifth back reflections
shall be adjusted to their proper
harus disesuaikan ke lokasi yang
locations with use of the distance
tepat dengan menggunakan kalibrasi
jarak dan penyesuaian kelambatan calibration and zero delay
nol. adjustments.
indikasi harus disesuaikan (3) Each indication shall be adjusted to
(3) Setiap reference level with the gain or
terhadap level referensi dengan gain
attenuation control for horizontal
atau kontrol atenuasi untuk
pengamatan lokasi horizontal location examination.
(4) Each intermediate trace deflection
(4) Setiap defleksi lokasi pada sisa location shall be correct within 2% of
intermediate harus di disesuaikan
2% dari lebar the screen width.
dengan sreen.

8.1.2 Gain Control (dB Accuracy ). 8.1.2 Gain Control (dB Accuracy ).
Gain kontrol instrumen (attenuator) harus The instrument's gain control (attenuator)
shall be checked for correct calibration at
dicek untuk kebenaran kalibrasinya setiap
interval 2 (dua) bulan. 2 (two) month intervals.
Prosedur qualifikasi harus dilaksanakan The qualification procedure shall be
seperti berikut performed as follows:

Note Note:
Untuk supaya menghasilkan keakurasian In order to attain the required accuracy (
indikasi yang 1%) in reading the indication height, the
pembacaan ketinggian
diinginkan (+ 1% ), display vertikal harus display shall be graduated vertically at
di atur secara bertahap interval pada 2%, 2% intervals, or 2.5% for instruments
atau 2.5% untuk instrument dengan with digital amplitude readout, at
bacaan digital amplitude, pada ketinggian horizontal mid-sereen height.
horizontal tengah sereen.
Cara lain bisa digunakan untuk kalibrasi Alternative methods may be used for
gain kontrol (attenuator) qualifikasi jika calibrated gain control (attenuator)
hasilnya minimum sama dengan prosedur qualification if proven at least equivalent
ini. with this procedure.
Tahapan ini harus diletakkan pada display These graduations shall be placed on the
antara 60% dan 100% dari tinggi screen. display between 60% and 100% of screen
Ini bisa dilaksanakan dengan height.
menggunakan selembar lapisan transparan This may be accomplished with use of a
pada screen. Jika lapisan transparan ini di graduated transparent screen overlay. If
this overlay is applied as a permanent part
aplikasikan sebagai bagian permanent dari
 PERTAMINA
ULTRASONIC EXAMINATION
Nomor Dokumen
U2003-004-PYY-C07-NOO09
UT unit, harus diperhatikan supaya
lapisan tidak mengganggu display
sewaktu test.
(1) Probe normal sesuai requirement
par. 7.2.1 harus di letakkan ke Blok
kalibrasi DS terlihat pada Figure 6.14
dan pada posisi " T ", Figure 6.16.
(2) Kalibrasi jarak harus diatur sehingga
reflcksi indikasi back wall yang
pertama dari 2 in. [50 mm] (yang
kemudian dinamakan indikasi) ada
ditengah screen horizontal.
(3) Gain atau attenuator kontrol yan
terkalibrasi harus diatur sehingga
indikasi tepat atau sedikit diatas 40%
screen height.
(4) Search unit harus digeser kearah posisi
U, lihat Figure 6.16, sampai indikasi
tepat pada 40% screen height.
(5) Amplitude sound harus dinaikkan 6
dB dengan gain atau attenuator kontrol
yang terkalibrasi. Indikasi level secara
teori seharusnya tepat
screen height.
(6) Pembacaan dB harus di record dengan
"a" dan actual % screen height
dengan "b dari step 5 pada laporan
certifikasi (Annex M, Form M-8),
Line 1.
(7) Search unit harus digerakkan lebih
mengarah ke posisi U, Figure 6.16,
sampai indikasi tepat pada 40% screen
height.
(8) Step 5 harus diulangi.
9) Step 6 harus diulangi
kecuali
informasi seharusnya di aplikasikan ke
line berikutnya pada Annex M, Form
M-8
(10) Step 7, 8, dan 9 harus diulangi secara
urut sampai seluruh range dari gain
kontrol (atlenuator) mencapai (60 dB
minimum).
" "
(1) Informasi dari row a dan b
harus di aplikasikan ke rumus par.
8.1.3 untuk menghitung dß yang
betul.
PROCEDURE
NINDYA
Rev.
11 of 41
AWS D1.1
Page
of the UT unit, care should be taken that
the overlay does not obscure normal
testing displays.
dari (1)A straight-beam search unit meeting
the requirements of par. 7.2.1 shall be
coupled to the DS block kalibrasi
shown in Figure 6.14 and position " T
, Figure 6.16.
(2) The distance calibration shall be
adjusted so that the first 2 in. [50 mm]
back reflection indication (hereafter
called the indication) is at horizontal
mid-screen.
(3) The calibrated gain or attenuation
control shall be adjusted so that the
indication is exactly at or slightly
above 40% screen height.
(4) The search unit shall be moved
toward position U, see Figure 6.16,
until the indication is at exactly 40%
screen height.
(5) (The sound mplitude shall be
pada 80% increased 6 dB with the calibrated
gain or attenuation control. The
indication level theoretically should
be exactly at 80% screen height.
(6) The dB reading shall be recorded
under "a and actual % screen height
under "b" from step 5 on the
certification report (Annex M, Form
M-8), Line 1.
(7) The search unit shall be moved
further toward position U, Figure
6.16, until the indication is at exactly
40% screen height.
(8) Step 5 shall be repeated.
9) Step 6 shall be repeated; except,
information should be applied to the
next consecutive line on Annex M,
Form M-8.
(10) Steps 7, 8, and 9 shall be repeated
consecuively until the full range of
the gain control (attenuator) is
reached (60 dB minimum).
" "
(11)The information from Rows "a" and
b" shall be applied to equation par.
8.1.3 to calculate the corrected dB
(12)Corected dB from step 11 to Row
 PROCEDURE
PERTAMINA
NINDYA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION Rev.
AWS D1.1 Page 12 of 41
U2003-004-PYY-CO7-NOO09
betul dari step 1l diisikan "c" shall be applied.
(12)DB yang "c
"
value shall be subtracted
ke row "c". (13)Row
from Row "a " value and the
*

harus dikurangi dari

(13) Nilai
"

row c
nilai row " a" dan perbedaan di row
d, dB eror harus diisi.
Note Nilai ini bisa positive maupun
negative.Contoh applikasi ada di Annex
M. Foms M-8, M-9, and M-10.
(14) Informasi harus di tabulasikan dalam
scbuah Form, termasuk minimum
persamaan informasi seperti
ditampakkan Form D-8, dan unit di
evaluasi sesuai dengan instruksi yang
ditunjukkan pada form ini.
(15) Form M-9 menyajikan cara relative
lebih sederhana untuk mengevaluasi
data dari item (14). Instruksi untuk
evaluasi ini diberikan pada (16)
sampai (18).
e "(Form M-
"
(16) DB informasi dari row
8) harus diisikan vertikal dan
pembacaan dB dari Row "a" (Form
M-8) secara horizontal seperti X and
Y coordinates untuk ploting dB curve
pada Form M-9.
(17) Panjang horizontal terpanjang, seperti
dipresentasikan oleh pembacaan
di tentukan dalam
perbedaan dB, yang
sebuah segi panjang dalam tinggi 2
dB, menyatakan range dB dimana
equipment memenuhi syarat Code.
(18)Minimum range dB yang diizinkan
adalah 60 dB.
difference in Row "d," dB error shall
be applied.
Note: These values may be either positive
or negative and so noted. Examples of
Application of Forms M-8, M-9, and M-
10 are found in Annex M.
(14) Information shall be tabulated on a
form, including minimum equivalent
information as displayed on Form D-
yang
8, and the unit evaluated in
conformance with instructioons shown
on that form.
(15) Form M-9 provides a relatively
simple mneans of evaluating data from
item (14). Instructions for this
evaluation are given in (16) through
(18).
(16) ThedB information from Row "e"
(Form M-8) shall be applied vertically
and dB reading from Row "a" (Form
M-8) horizontally as X and Y
coordinates for plotting a dB curve on
Form M-9.
(17) The longest horizontal length, as
represented by the dB reading
difference, which can be inscribed in
a rectangle representing 2 dB in
height, denotes the dB range in which
the equipment meets the code
requirements.
(18)The minimum allowable range is 60

(19)Equipment yang tidak memenuhi dB

syarat mungkin bisa digunakan, (19)Equipment that does not meet this
asalkan faktor koreksi dicatat dan minimum requirement may be used,
digunakan untuk evaluasi cacat provided correction factors are

linearity developed and used for discontinuity

menyimpang range
instrument yang acceptable, atau evaluation outside the instrument
evaluasi test lasan dan cacat acceptable linearity range, or the weld
dipertahankan dalam range vertikal testing and discontinuity evaluation is
linearity dari equipment. kept within the acceptable vertical
Note DB error gambar ( Row "d") linearity range of the equipment
bisa digunakan untuk sebagai faktor Note: The dB error figures (Row "d')
koreksi gambar. may be used as correction factor igures.
8.1.3 Rumus Decibel. 8.1.3 Decibel Equation.
Rumus berikut harus digunakan untuk The following equation shall be used to
 PERTAMINA PROCEDURE
NINDYA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION Rev.
U2003-004-PYY-C07-NOO09 AWS D1.1 Page 13 of 41

kalkulasi decibel: calculate decibels:

Seperti dihubungkan dengan Annex M, As related to Annex M, Form M-8
Form M-88
d B = Row "a" dB= Row "a"
dB = Row "c" dB2 = Row "C"

o1 = Row "b" o =Row "b"

o2 = Defined on Fom M-8 o2 = Defined on Form M-8

dB -dB, = 20xlog dB, dB,

-
=
20xlog 2o
olo

dB = 20xlog 2+ dB dB,=20xlog +dB

8.1.4 Procedure Refleksi Internal. 8.1.4 Internal Reflections Procedure.

Maximum internal reflections dari Maximum internal reflections from each
masing unit harus di ferifikasi maximum search unit shall be verified at a
waktu interval 40 jam selama instrument maximum time interval of 40 hours of
digunakan. instrument use in
(1) Kalibrasi equipment sesuai dengan (1) Calibrate the equipment in

par. 8.5. conformance with par. 8.5.

(2) Pindahkan search unit lari blok (2) Remove the search unit from the
kalibrasi tanpa merubah pengatur calibration block kalibrasi without
equipment apapun. changing any other equipment
(3) Naikkan gain kontrol yang terkalibrasi adjustments.
atau attenuator 20 dB lebih sensitive (3) Increase the calibrated gain or
dari reference level. attenuation 20 dB more sensitive than
reference level.
(4) Area screen diluar 1/2 in. [12 mm] (4) The screen area beyond 1/2 in. [12
sound path dan diatas tinggi reference mm] sound path and above reference
level harus bebas dari indikasi apapun. level height shall be free of any
indication.
8.2 Kalibration dari Search Units. 8.2 Calibration of Search Units.
8.2.1 Kalibrasi dari Search Unit probe sudut 8.2.1 Calibration of Angle-Beam Search
Units.
Dengan menggunakan Blok Kalibrasi With the use of an approved calibration
block, each angle - beam search unit shall
yang diaprove, setiap angle beam search
-

unit harus dicek setiap delapan jam be checked after each eight hours of use
setelah digunakan, bahwa angle beam to determine that the contact face is tlat,
search unit masih betul, dan bahwa sudut that the sound entry point is correct, and
probe masih dalam toleransi yang that the beam angle is within the allowed
diizinkan plus atau minus 2°. plus or minus 2° tolerance .

Search unit yang tidak memenuhi syarat The Search units which do not meet these
harus dibetulkan atau dibuang. requirements shall be corected or

replaced.
8.2.2 Titik Index. 8.2.2 Index point.
Index point dari Iransducer harus The transducer sound entry point shall be
ditentukan atau dicek dengan procedure located or checked by the following
 PERTAMINA PROCEDURE
NINDYA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION Rev.
AWS D1.1 Page 14 of 41
U2003-004-PYY-CO07-NO009

procedure:
sebagaiberikut: (d) The transducer shall be set in
Transducer harus di set pada posisi D
()
pada the IW block. position D on the IIW block.
(2) Transducer harus di gerakkan sampai (2) The transducer shall be moved until
dari radius maximum. the signal from the radius is
signal menjadi
Titik pada transducer dimana segaris maximized. The point on the
calibration transducer which aligns with the
dengan garis radius pada radius line on the calibration block is
block adalah titik masuknya Ultrasonic
(Index point ). thc point ofsound entry.
8.2.3 Sudut 8.2.3 Angles.
Search unit harus menghasilkan sound The scarch unit shall produce a sound
beam in the material being tested within
beam dalam material yang ditest dalam
range plus atau minus 2° dari salah satu plus o r minus 2° of one of the following
or 45°.
dari sudut yang betul sebagai : 70°, 60°, proper angles: 70°, 60°,
atau 45°. The transducer sound-path angle shall be
Sound path transducer harus dicek atau checked or determnined by one of the

ditentukan dengan procedure berikut following procedures:

(1) The transducer shall be set in position
(1) Transducer harus di set pada posisi B B on IIW block for angles 40° through
pada IIW block untuk sudut 40
sampai 60°, atau pada posisiC pada 60°, or in position C on IIW block for
IIW block untuk sudut 60° sampai 70° angles 60° through 70° (see Figure

lih. Figure 6.16). 6.16).

(2) For the selected angle, the transducer
shall be moved back and forth over
(2) Untuk sudut yang ditentukan,
transducer harus di gerakkan ke muka the line indicative of the transducer
dan ke belakang diatas garis - garis angle until the signal from the radius
is maximized.
sudut yang diperkirakan sampai signal
dari radius menjadi maximumn. The sound entry point on the
transducer shall be compared with the
Index point pada transducer harus di
bandingkan dengan sudut yang tertera angle mark on the calibration block
pada calibration block (tolerance +2°) (tolerance+2°)
8.2.4 Angle Beam Resolution Require-ments.
8.2.4 Persyaratan untuk resolusi dari probe
sudut.
Kombinasi search unit dan instruments The combination of search unit and
instrument shall resolve three holes in the
harus bisa membedakan tiga lubang dalamn
block
test
RC resolution reference test block shown
RC resolution reference
kalibrasi ditunjukkan pada Figure 6.14. in Figure 6.14.
Posisi search unit seperti berikut The search unit position as follows:
(1) Transducer harus di set pada (1) The transducer shall be set on
resolution block RC posisi Q for 70° resolution block RC position Q for
70° angle, position R for 60° angle, or
angle, posisi R unuk 60° angle, atau
posisi S untuk 45° angle. position S for 45° angle.
(2) Transducer and instrument shall
(2) Transducer dan instrument harus bisa resolve the three lest holes, at least to
membedakan tiga lubang, paling tidak
membedakan ujung indikasi dari tiga the extent of distinguishing the peaks
of the indications from the three holes.
lubang. The resolution shall be evaluated with the
Resolution harus dievaluasi dengan
instrument control diset pada normal instrument controls set at normal test
 PERTAMINA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION-
U2003-004-PYY-CO07-NO009 AWS D1.1
setting dan dengan indikasi dari lubang
dibawa kc tengah screen height.
Resolution harus cukup membedakan
ujung indikasi dari tiga lubang.
Menggunakan RC resolution reference
block kalibrasi untuk kalibrasi
dilarang. Setiap kombinasi dari instrument
search unit (shoe dan transducer) harus
dicck scbelum pertama kali
dipergu-
nakan. Equipment verification ini harus
dikerjakan pertama kali dengan setiap
search unit adan UT combinasi.
Verifikasi tidak perlu dikerjakan lagi
asalkan dokumentasi di sinpan yang
merekord seperti dibawah ini :
(1) Merk alat UT, model dan nomor seri.
(2) Pabrik pembuat search unit , tipe,
ukuran, sudut, dan nomor seri.
(3) Tanggal verivikasi dan nama yang
melakukan.
8.2.5 Kalibrasi dari Search Units Probe
Normal Longitudinal Mode).
Kalibrasi Jarak. Lihat See Annex H, H1
untuk alternative method.
(1) Transducer harus diset pada posisi G
pada the IIW block.
(2) Instrument harus diatur untuk bisa
meng-hasilkan indikasi pada 1 in. [25
mm pada a metric block], 2 in. [50
mm pada a metric block], 3 in. [75
mm pada a metric block], 4 in. [100
mm pada a metric block], etc., pada
display.
Amplitude. Lihat Annex H, H1.2 untuk
alternative method.
(1) Transducer harus diset pada posisi
Gain pada IIW block.
(2) Gain harus diatur sampai indikasi
maximum dari back reslection yang
pertama mencapai 50 sampai 75%
Screen height.
8.2.6 Persyaratan Resolution Probe Normal
1) Transducer harus diset pada posisi F
pada IIW block.
PROCEDURE
NINDYA
Rev.
Page 15 of 41
settings and with indications from the
holes brought to midscreen
height.
Resolution shall be sufficient to
distinguish at least the peaks of
indications from the three holes. Use of
harus the RC resolution reference block for
calibration shall be prohibited. Each
combination of instrument search unit
(shoe and transducer) shall be checked
prior to its initial use. This equipment
verification shall be done initially with
each search unit and UT unit
combination.
The verification need not be done again
provided documentation is maintained
that records the following items:
(1) UT machine's make, model and
serial number
(2) Search unit's manufacturer, type,
size, angle, and serial number
(3) Date of verification and technician's
name
8.2.5 Calibration of Straight-Beam Search
Units (Longitudinal Mode).
Distance Calibration. Sec Annex H, HI
for alternative method.
(1) The transducer shall be set in position
G on the IIW block.
(2) The instrument shall be adjusted to
produce indications at 1 in. [25 mm on
a metric block], 2 in. [50 mm on a
metric block], 3 in. [75 mm on a
metric block], 4 in. [100 mm on a
metric block], etc., on the display.
Amplitude. See Annex H, H1.2 for
alternative method.
(1) The transducer shall be set in
position G on the IIW block.
(2) The gain shall be adjusted until the
maximized indication from first back
reflection attains 50 to 75% screen
height.
8.2.6 Straight-Beam Resolution Requi
rement
(1) The transducer shall be set in
position F on the IIW block.
 PROCEDURE
PERTAMINA
NINDYA
ULTRASONIC EXAMINATION Rev.
Nomor Dokumen
U2003-004-PYY-C07-NO009
AWS D1.1
Page 16 of 41

(2) Transducer and instrument shall

(2) Transducer dan instrument harus bisa
membedakan semua tiga jarak.
8.2.7 Kualifikasi Linearitas Horizontal
Procedure Qualifikasi harus seperti par.
8.1.1
8.2.8 Kualifikasi Gain Control (Attenuation).
Procedure Qualifikasi harus seperti par.
8.1.2.
resolve all three distances.
8.2.7 Horizontal Linearity Qualification.
Qualification procedure shall be per par.
8.1.1.
8.2.8 Gain Control (Attenuation) Qualifi
cation.
The qualification procedure shall be in
conformance with par. 8.1.2.

8.3 Kalibration untuk Pengujían 8.3 Calibration for Testing

8.3.1 Posisi Kontrol Reject. 8.3.1 Position of Reject Control.
Semua kalibrasi dan test harus dibuat All calibrations and tests shall be made
dengan reject (clipping or suppression) with the reject (clipping or suppression)
control pada posisi mati. Menggunakan control turned off. Use of the reject
reject (clipping or suppression) control (clipping or suppression) control may
bisa mengubah amplitude linearity dari alter the amplitude linearity of the
the instrumen dan hasil test yang tidak instrument and invalidate test results.
valid.
8.3.2 Reflector yang dilarang. 8.3.2 Prohibited Reflectors.
Menggunakan reflector pojok (corner) The use of a "coner" reflector for
untuk kalibrasi tidak diperbolehkan. calibration purposes shall be prohibited.

8.3.3 Teknik. 8.3.3 Techniqune.

Kalibrasi untuk sensitivity dan horizontal
Sweep ( jarak ) harus dibuat oleh UT
operator sesaat sebelum dan pada lokasi
dimana testing lasan dimulai.
8.3.4 Kalibrasi Ulang.
Re kalibrasiharus dibuat setelah
penggantian operator, setiap dua jam
waktu maximum interval, atau aliran
listrik terganggu dengan meliputi :
(1) Penggantian transducer
(2) Penggantian baterei
(3) Penggantian kabel listrik
4) Penggantian kabel probe
(5) Power outage (kegalalan )
Calibration for sensitivity and horizontal
sweep (distance) shall be made by the UT
operator just prior to and at the location
of testing of each weld.
8.3.4 Recalibration.
Recalibration shall be mnade after a
change of operators, each two-hour
maximum time interval, or when the
electrical circuitry is disturbed in any way
which includes the following:
(1) Transducer change
(2) Battery change
(3) Electrical outlet change
(4) Coaxial cable change
(5) Power outage (failure)

8.4 Pengujian Probe Normal untuk Base 8.4 Straight-Beam Testing of Base Metal.
Metal.
8.4.1 Kalibrasi untuk straight - beam testing 84.1 Calibration for straight-beam lesting of
dari base metal harus dibuat dengan base metal shall be nmade with the search
search unit dari pernmukaan A dari base unit applied to Face A of the base metal
metal dan dikerjakan sebagai berikut: and performed as follows:
8.4.2 Sweep Horizontal. 8.4.2 Horizontal Sweep.
Horizontal sweep harus diatur untuk jarak The horizontal sweep shall be adjusted
 PROCEDURE
PERTAMINA
ULTRASONIC EXAMINATION -
Nomor Dokumen
U2003-004-PYY-CO7-NOO09
kalibrasi dengan setara minimum
kalibrasi ketebalan plate pada display.
8.4.3 Sensitivity
Sensitivity harus diatur pada lokasi yang
bebas dari cacat schingga back wall
indikasi dari plate akan berada pada 50 %
to 75 % full screen height
8.5 Kalibrasi untukAngle-Beam Testing.
Kalibrasi untuk angle - beam harus dibuat
seperti berikut (see Annex H, H2.4 for
alternative method).
8.5.1 Horizontal Sweep.
Horizontal sweep harus diatur untuk
mewakili actual jarak sound-path dengan
menggunakan IIW block, dengan
transducer diset pada posisi dengan pada
IIW block. Jarak kalibrasi harus dibuat
menggunakan salah satu 5 in. [125 mm]
scale atau 10 in. [250 mm] scale pada
display, yang mana yang lebih pantas.
Jika joint konfigurasi atau tebal tidak
memungkinkan untuk pengujian secara
full dari lasan dari masing masing
seting,kalibrasi jarak harus di buat
menggunakan skala 15 in. atau 20 in. [400
mm atau 500 mm] sesuai kebutuhan.
Note: Lokasi horizontal dari indikasi
screen didasarkan pada lokasi dimana sisi
kiri dari deflection memotong garis
horizontal.
8.5.2 Zero Reference Level.
Zero reference level sensitivity yangg
digunakan untuk evaluasi cacat ("6°
the Ultrasonic Test AWS, terlampir) harus
dihasilkan dengan mengatur gain kontrol
kalibrasi (attenuator) detector cacat,
memenuhi persyaratan dari par. 8.1.2,
sehingga maximum horizontal trace
deflection (diatur ke horizontal ketinggian
reference line dengan gain kontrol yang
Lerkalibrasi fattenuator)) lerlihat pada
display.
Amplitude atau Sensitivity Calibration
Procedure, seperti berikut:
Transducer harus diset A
pada posisi pada
ITW block (sembarang sudut). Sinyal yang
NINDYA
Rev.
AWS D1.11 Page 17 of 41
dua for distance calibration to present the
equivalent of at least two plate
thicknesses on the display.
8.4.3 Sensitivity
The sensitivity shall be adjusted at a
location free of indications so that the
first back reflection from the far side of
the plate will be 50 % to 75 % of ful1
Screen height
8.5 Calibration for Angle-Beam Testing.
Calibration for angle-beam testing shal
be performed as follows (see Annex H,
H2.4 for alternative method).
8.5.1 Horizontal Sweep.
The horizontal sweep shall be adjusted to
represent the actual sound-path distance
by using the IW block, with transducer
shall be set in position D on the IIW
block. The distance calibration shall be
made using either the 5 in. [125 mm]
scale or 10 in. [250 mm] scale on the
display, whichever is appropriate. f,
however, the joint configuration or
thickness prevents full examination of the
weld at either of these settings, the
distance calibration shall be made usingg
15 in. or 20 in. [400 mm or 500 mm]
Scale as required.
Note: The horizontal location of all
screen indications is based on the location
at which the left side of the trace
deflection breaks the horizontal base line.
8.5.2 Zero Reference Level.
The zero reference level sensitivity used
on for discontinuity evaluation ("b" on the
Ultrasonic Test AWS, attached) shall be
attained by adjusting the calibrated gain
control (attenuator) of the discontinuity
detector, meeting the requirements of par.
8.1.2, so that a maximized horizontal
trace deflection (adjusted to horizontal
reference line height with calibrated gain
control [attenuator]) results on the display
between 40% and 60% screen height.
Amplitude or Sensitivity Calibration
Procedure, as follow
The transducer shall be set in position A
on the ITW block (any angle). The
 PERTAMINA PROCEDURE
NINDYA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION Rev.
U2003-004-PYY-C07-NOO09 AWS D1.1 Page 18 of 41

maximum dari lubang 0.060 in. [ 1.59 mm] maximized signal shall then be adjusted
kemudian harus diatur untuk from the 0.060 in. [1.59 mm] hole to
menghasilkan ketinggian indikasi attain a horizontal reference-line height
horizontal reference-line (lihat Annex H, indication (see Annex H, H2.4 for
H2.4 untuk alternative method). alternative method). The maximum
Maximum pembacaan decibel yang decibel reading obtained shall be used as
dihasilkan harus digunakan sebagai the "Reference Level, b" reading on the
pembacaan "Reference Level, b" pada Test Report sheet (Ultrasonic Test AWS,
Test Report sheet (Ultrasonic Test AWS, attached).
attached).

8.6 Procedur Pengujian 8.6 Testing Procedures

8.6.1 Line.
Sebuah garis " X " untuk lokasi
harus ditandai pada permukaan test dari
lasan sejajar dengan arah dari garis tengah
lasan. Jarak lokasi tegak lurus dengan
garis tengah lasan harus didasarkan pada
dimensi gambar pada detail drawing dan
biasanya jatuh pada centerline dari lasan
butt joint, dan selalu jatuh pada
permukaan terdekat connecting member
dari Testing dan lasan corner joint
(dibaliknya Permukaan C).
8.6.2 Y Line.
Sebuah garis" Y" bersama nomor
identifikasi lasan harus jelas ditandai pada
base metal dekat dengan lasan yang ditest
dengan UT. Marking ini digu-nakan untuk
maksud sebagai berikut:
(1) Identifiksai lasan
(2) Identifikasi dari permukaan A
(3) Jarak pengukuran dan arah (+ atau )
dari garis "X"
(4) Pengukuran lokasi dari ujung dan
akhir lasan
8.6.3 Kebersihan.
Semua permukaan mana search unit
akan digunakan harus bebas dari spatter
lasan, debu, grease, oil (selain yang
digunakan sebagai couplant), cat, dan
kerak yang mengelupas dan harus
inempunyai contour yang menmungkinkan
menempel bagus.
8.6.4 Couplants.
Couplant materialharus digunakan
diantara search unit dan material yng
cacat
8.6.1 XLine.
An "X line for discontinuity location
shall be marked on the test face of the
weldment in a direction parallel to the
weld axis. The location distance
perpendicular to the weld axis shall be
based on the dimensional figures on the
detail drawing and usually falls on the
centerline of the butt joint welds, and
always falls on the near face of the
connecting member of T and corner joint
welds (the face opposite Face C).
8.6.2 Y Line.
A "Y" accompanied with a weld
identification number shall be clearly
marked on the base metal adjacent to the
weld that is subject to UT. This marking
is used for the following purposes:
(1) Weld identification
(2) Identification of Face A
(3) Distance measurements and direction
(+or ) from the "X" line
(4) Location measurement from weld
ends or edges
8.6.3 Cleanliness.
All surfaces to which a search unit is
applied shall be free of weld spatter, dirt,
grease, oil (other than that used as a
couplant), paint, and loose scale and shall
have a contour allowing inimate
coupling.
8.6.4 Couplants
A couplant material shall be used
between the search unit and the test
 PERTAMINA PROCEDURE
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION
U2003-004-PYY-CO7-NO009 AWS D1.1
ditest. Couplant harus dari salah satu
glycerin atau campuran yang merata dari
cellulose gum dan air. Pelumas bisa
ditambahkan jika diperlukan.
Oli mesin yang encer bisa digunakan
untuk couplant pada block kalibrasi.
8.6.5 Maksud dari pengujian.
Seluruh base metal dimana harus dilalui
olch ultarasound untuk pengujian lasan
harus diuji kemungkinan laminasi
menggunakan straight beam search unit
sesuai persyaratan dari par. 7.2.1 dan di
kalibrasi sesuai dengan par. 8.4. Jika ada
area dari base metal menunjukkan back
reflection hilang total atau ada indikasi
yang sama dengan atau lebih besar dari
ketinggian original back reflection yang
terletak pada posisi dimana akan
mengganggu procedure scaning normal
lasan, maka ukurannya, lokasinya, dan
kedalamannya dari permukaan A harus
ditentukan dan dilaporkan pada UT report,
alternative procedure scaning lasan harus
digunakan.
8.6.6 Kesulitan access.
Jika bagian dari lasan susah di access
untuk pengujian sesuai dengan
persyaratan dari Table 6.7, karena adanya
record laminasi sesuai dengan par. 8.6.5,
pengujian harus dilaksanakan
menggunakan satu atau lebih procedure
alternative sesuai kebutuhan untuk
mengahasilkan seluruh lasan tercover:
(1) Permukaan lasan harus digerinda rata.
Jika finishing permukaan diperlukan ,
nilai kekasaran ( lihat ASME B46.1)
tidak boleh lebih dari 250
microinches [6.3 micrometers]. Nilai
Surface finish melebihi 125 micro
inche [3.2 micrometer] sampai 250
microinches harus dikerjakan sejajar
dengan arah dari primary stress. Nilai
Surface finish 125 microinches atau
kurang bisa dikerjakan pada
sembarang arah.
(2) Pengujian dari permukaan A dan B
harus dilakukan.
(3) Sudut Search unit lain harus
NINDYA
Rev.
Page 19 of 41
material. The couplant shall be either
glycerin or cellulose gum and water
mixture of a suitable consistency. A
wetting agent may be added if needed.
Light machine oil may be used for
couplant on calibration blocks.
8.6.5 Extent of Testing.
The entire base metal through which
ultrasound must travel to test the weld
shall be tested for laminar reflectors using
a straight-beam search unit conforming to
the requirements of par. 7.2.1 and
calibrated in conformance with par. 8.4. If
any area of base metal exhibits total loss
of back reflection or an indication equal
to or greater than the original back
reflection height is located in a position
that will interfere with the normal weldd
scanning procedure, its size, location, and
depth from the A face shall be determined
and reported on the UT report, and an
alternate weld scanning procedure shall
be used.
8.6.6 Inaccessibility.
If part of a weld is inaccessible to testing
in conformance with the requirements of
Table 6.7, due to laminar content
recorded in conformance with par. 8.6.5,
the testing shall be conducted using one
or more of the following alternative
procedures as necessary to attain full
weld coverage:
(1) Weld surface(s) shall be ground
flush. Where surface finishing is
required, roughnesS values (see
ASME B46.1) shall not exceed 250
microinches [6.3 micrometers].
Surfaces finished to values of over
125 microinches (3.2 micrometers
through 250 microinches shall be
finished parallel to the direction of
primary stress. Surfaces finished to
values of 125 microinches or less
may be finished in any direction.
2) Testing from Faces A and B shall be
performed.
(3) Other search unit angles shall be
 PERTAMINA PROCEDUJRE
NINDYA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION Rev.
U2003-004-PYY-C07-NO009 AWS D1.1
Page 20 of 41
digunaka. uscd.

8.7 Pengujian Lasan. 8.7 Testing of Welds.

8.7.1 Lasan harus diuji dengan menggunakan
probe sudut sesuai dengan persyaratan
dari par. 7.2.3- 7.2.9 dengan instrument
yang terkalibrasi sesuai dengan par. 8.2.1
menggunakan sudut seperti ditunjukkan
dalam Tablc 6.7. Sctelah kalibrasi dan
sclama pengujian, pengaturan kontrol
instrument yang dipcrbolchkan hanya
pengaturan sensitivity dengan gain kontrol
yang terkalibrasi (attenuator).
8.7.2 Reject (clipping or suppression) kontrol 8.7.2
harus dimatikam. Sensitivity harus
dinaikan dari reference level untuk
scaning lasan sesuai dengan Table 6.2
atau 6.3, yang sesua.
8.7.1 Welds shall be tested using an angle beam
search unit conforming to the
requirements of par. 7.2.3 -7.2.9 with the
instrument calibrated in conformance
with par. 8.2.1 using the angle as shown
in Table 6.7. Following calibration and
during testing, the only instrument
adjustment allowed is the sensitivity level
adjustment with the calibrated gain
control (attenuator)
The reject (clipping or suppression)
control shall be turned off. Sensitivity
shall be increased from the reference level
for weld scanning in conformance with
Table 6.2 or 6.3, as applicable.

8.8 Scanning. 8.8 Scanning.

Sudut pengujian dan procedure scaning The testing angle and scanning procedure
harus sesuai dengan yang ditunjukan shall be in conformance with those shown
dalam Table 6.7. in Table 6.7.
Scaning Patern (lihat Figure 6.15) Scanning Patterns (See Figure 6.15)

8.8.1 Longitudinal Discontinuities: 8.8.1 Longitudinal Discontinuities:

(1) Scaning Movement A. Sudur putar, a (1) Scanning Movement A. Rotation
10. angle, a = 10°.
(2) Scaning Movement B. Scaning (2) Scanning Movement B. Scanning
distance b harus mengcover semua distance b shall be such that the
bagian dari lasan. section of weld being tested is
covered.
3) Scanning Movement C. Jarak maju c 3) Scanning Movement C. Progression
harus kira kira setengah lebar distance c shall be approximately
transducer. one-half the transducer width.
Note pergerakan A, B dan C bisa Note: movements A, B, and C may be
dikombinasikan menjadi satu scaning combined into one scanning pattern.
patern.
8.8.2 Transverse Discontinuities 8.8.2 Transverse Discontinuities
(1) Lasan yang digerinda. (1) Ground Welds. Scanning pattern D
Scaning palern D harus digunakan shall be used when welds are ground
jika lasan digerinda rala. lush.
(2) Lasan yang tidak digerinda. (2) Unground Welds. Scanning pattern
Scanning paltern E harus digunakan E shall be used when the weld
jika weld reinforcement tidak reinforcement is not ground flush.
digerinda rata. Scanning angle, e = I5° max.
Scaning angle, e = 15" max.
Note: Scaning patern harus mengcover Note: The scanning pattern shall cover
 PERTAMINA PROCEDURE
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION
U2003-004-PYY-CO7-NO009 AWS D1.1
scmua bagian lasan.
8.9 Butt Joints. 8.9
8.9.1 Semua butt joint harus diuji dari sctiap sisi 8.9.1
dari lasan dari garis tengah lasan. Lasan
comer dan T joint harus diuji pertama dari
satu sisi dari garis tengah lasan saja.
8.9.2 Semua lasan harus diuji menggunakan 8.9.2
Scaning paterm yang cocok atau patern
yang ditunjukkan di Figurc 6.15 jika
diperlukan untuk mendeteksi kedua
duanya cacat memanjang dan melintang.
8.9.3 Jika diperlukan, minimum, semua lasan 8.9.3
diuji dengan sound melewati seluruh
volume lasan dan HAZ dalam dua arah
yang berpotongan, jika memungkinkan
untuk dilaksanakan.
8.9.4 Indikasi Maximum. 8.9.4
Jika sebuah indikasi cacat kelihatan di
layar, maximum indikasi yang dihasilkan
dari cacat harus diatur untuk
menghasilkan horizontal reference level
trace deflection pada display. Pengaturan
ini harus dibuat dengan gain kontrol
terkalibrasi (attenuator), dan pembacaan
decibel instruments harus digunakan
sebagai Indication Level, a," untuk
kalkulasi "Indication Rating, d," seperti
ditunjukkan pada test report (Utrasonic
Test AWS, attached).
8.9.5 Attenuation Factor. 8.9.5
Attenuation Factor, c," pada test report
harus dihasilkan dengan mengurangi 1
inch (25 mm) dari jarak sound-path dan
mengalikan sisanya dengan 2 untuk U.S.
Customary units atau 0.08 untuk SI Units.
Factor ini harus dibulatkan ke nilai dB
yang terdekat. Nilai pecahan kurang dari
1/2 dB harus dikurangi ke dB level yang
lebih rendah dan nilai pecahan 1/2 dB atau
lebih besar dinaikkan ke level yang lebih
inggi.
8.9.6 Indication Rating. 8.9.6
Indication Rating, d," pada Urasonic
Test AWS, atlached, menggambarkan
perbedaan perhitungan decibel antara
indication level dan reference level
dengan koreksi untuk atenuasi seperti
NINDYA
Rev.
Page 21 of 41
the full weld section.
Butt Joints.
All butt joint welds shall be tested from
cach side of the weld axis. Corner and T-
joint welds shall be primarily tested from
one side of the weld axis only.
All welds shall be tested using the
applicable scanning pattern or patterns
shown in Figure 6.15 as necessary to
detect both longitudinal and transverse
discontinuities.
It is intended that, as a minimum, all
welds be tested by passing sound through
the entire volume of the weld and the
HAZ in two crossing directions, wherever
practical.
Maximum Indication.
When a discontinuity indication appears
on the screen, the maximum attainable
indication from the discontinuity shall be
adjusted to produce a horizontal reference
level trace deflection on the display. This
adjustment shall be made with the
calibrated gain control (attenuator), and
the instrument reading in decibels shall be
used as the "Indication Level, a," for
calculating the "Indication Rating, d,"
as shown on the test report (Utrasonic
Test AWS, attached).
Attenuation Factor.
The "Attenuation Factor, e," on the test
report shall be attained by subtracting 1
in. [25 mm] from the sound-path distance
and multiplying the remainder by 2 for
U.S. Customary Units or be 0.08 for SI
Units. This factor shall be rounded out to
the nearest dB value. Fractional values
less than 1/2 dß shall be reduced to the
lower dB level and those of 1/2 dB or
greater increased to the higher level.
Indication Rating.
The Indication Rating, d," in the
Utrasonic Test AWS, attached,
represents the algebraic difference in
decibels between the indication level and
the reference level with correction for
 PERTAMINA PROCEDURE
NINDYA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION Rev. 0
U2003-004-PYY-C07-NOO09 AWS D1.1
Page 22 of 41

ditujukkan dibawah ini. attenuation as indicated in the following

cxpressions.
Instruments dengan gain pada dB: Instruments with gain in dB:
d= a-b-c d= a - b-c

9 Procedures Evaluasi Ukuran 9 Discontinuity Size Evaluation

Discontinuities.
9.1 Pengujian dengan Probe Normal
(Longitudinal)
9.1.1 Ukuran dari cacat laminasi tidak sclalu 9.1.1
mudah ditcntukan, terutama yang
ukurannya lebih kecil dari ukuran
transducer.
9.1.2 Jika cacat lebih besar dari transducer,
kehilangan total dari back reflection akan
terjadi dan 6 dB kehilangan amplitude
(50% screen height) dan pengukuran ke
centerline dari transducer biasanya
dipercaya untuk menentukan ujung cacat.
9.1.3 Walaupun begitu, ukuran kira - kira dari
evaluasi reflector, yang lebih kecil dari
transducer, harus dibuat dengan cara
mulai dari arah luar cacat dengan
instruments yang terkalibrasi
menggerakkan transducer kearah area
cacat sampai indikasi terlihat pada
display. Pada point ujung dari search unit
ini adalah dianggap ujung dari cacat.
9.2 Pengujian dengan Probe Sudut (Shear).
9.2.1 Procedure berikut ini harus digunakan
untuk menentukan panjang dari indikasi
yang mempunyai dB rating yang lebih
serius dari indikasi Class D. Panjang dari
indikasi harus ditentukan dengan
mengukur jarak antara lokasi centerline
transducer dimana amplitude indication
rating turun (drop) 50% (6 dB) dibawah
rating untuk clasifikasi cacat yang cocok.
Panjang ini harus direcord pada kolom
discontinuity length" pada test report.
Jika diperlukan karena memandang
amplitude cacat procedure ini harus
diulangi untuk menentukan panjang cacal
dari clas A, B dan Cacat.
9.2.2 Indikasi dari cacat yang lelap ada pada 9.2.2
display selama search unit digerakkan
Procedures
9.1 Straight-Beam (Longitudinal) Testing.
The size of lamellar discontinuities is not
always easily determined, especially
those that are smaller than the transducer
size.
9.1.2 When the discontinuity is larger than the
transducer, a full loss of back reflection
will occur and a 6 dB loss of amplitude
and measurement to the centerline of the
transducer 1s usually reliable for
determining discontinuity edges.
9.1.3 However, the approximate size evaluation
of those reflectors, which are smaller than
the transducer, shall be made by
beginning outside of the discontinuity
with equipment calibrated moving the
transducer toward the area of
discontinuity until an indication on the
display begins to form. The leading edge
of the search unit at this point is
indicative of the edge of the discontinuity.
9.2 Angle-Beam (Shear) Testing.
9.2.1 The following procedure shall be used to
determine lengths of indications which
have dB ratings more serious than for a
Class D indication. The length of such
indication shall be detemined by
measuring the distance between the
transducer centerline locations where the
indication rating amplitude drops 50% (6
dB) below the rating for the applicable
discontinuity classification. This length
shall be recorded under "discontinuity
length" on the test report.
Where warranted by discontinuity
amplitude, this procedure shall be
repeated determine the length of Class
to
A, B, and C discontinuities.
Indications of discontinuities that remain
on the display as the search unit is moved
 PERTAMINA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION
U2003-004-PYY-C07-NOO09
maju dan mundur dari cacat (scanning
movement "b") bisa jadi menunjukkan
dimensi
cacat planar dengan cenderung8
kearah throat.
9.2.3 Karena major reflecting surface dari cacat 9.2.3
yang critical minimum orientasinya 20°
(untuk 70° scarch unit) dan 45° (untuk
45° scarch unit) dari tegaklurus ke sound
beam, maka amplitude evaluasi (dB
rating) tidak memungkinkan disposisi
secara tepat.
9.2.4 Jika indikasi menunjukkan ciri
planar ada pada scaning sensitivity,
evaluasi lebih detail dari cacat dengan
cara lain sangat diperlukan (seperti
alternative UT tehnik, RT, grinding atau
gouging untuk visual inspection, etc.).
10 Kriteria Penerimaan.
a. Pengujian lasan dengan Utrasonic adalah
dievaluasi berdasarkan refleksi ultrasound
dari cacat yang secara proporsional
menimbulkan effect pada intregitas dari
lasan
b. Setiap lasan harus di terima
cacat
(accepted) atau ditolak (rejected) berdasar
pada indication ratingnya dan panjangnya,
sesuai dengan Table 6.2 untuk statically
loaded structures atau Table 6.3 untuk
cyclically loaded structures, mana yang
cocok.
c. Hanya cacat- cacat yang direject perlu
direcord pada test report, kecuali untuk
lasan yang disebut di kontrak sebagai
"Fracturc Critical, rating acceptable
dalam range 6 dB, inclusive, minimum
rating rejectable harus direcord pada test
report.
10.1 Kriteria Penerimaan untuk Statically
Loaded Nontubular Connections.
10.1.1 Acceplance criteria untuk lasan yang
dipersyaratkan UT sebagai tambahan dari
visual inspection harus memenuhi
persyaratan dari Table 6.2
10.1.2 Untuk lasan CJP web-to flange,
PROCEDURE
NINDYA
Rev.
AWS D1.1 Page 23 of 41
towards and away from the discontinuity
(scanning movement "b) may be
indicative of planar discontinuities with
significant through-throat dimension.
Since the major reflecting surface of the
most critical discontinuities is oriented a
minimun of 20° (for a 70° search unit) to
45° (for a 45° search unit) from
perpendicular to the sound beam,
amplitude evaluation (dB rating) does not
allow reliable disposition.
- ciri 9.2.4 When indications exhibiting these planar
characteristics are present at scanning
sensitivity, a more detailed evaluation of
the discontinuity by other means shall be
required (e-g., alternate UT techniques,
RT, grinding o r gouging for visual
inspection, etc.)
10 Acceptance Criteria.
a. Ultrasonically tested welds are evaluated
on the basis of a discontinuity reflecting
ultrasound in proportion to its effect on
the integrity of the weld.
b. Each weld discontinuity shall be accepted
or rejected on the basis of its indication
rating and its length, in conformance with
Table 6.2 for statically loaded
structures or Table 6.3 for cyclically
loaded structures, whichever is
applicable.
c. Only those discontinuities which are
rejectable need be recorded on the test
report, except that for welds designated in
the contract documents as being "Fracture
Critical", acceptable ratings that are
within 6 dB, inclusive, of the minimurm
rejectable rating shall be recorded on the
test report.
10.1 Acceptance Criteria for Statically
Loaded Nontubular Connections.
10.1.1 The acceptance criteria for welds subject
to UT in addition to visual inspection
shall meet the requirements of Table 6.2
10.1.2 For CJP web-to flange welds, acceptance
 PERTAMINA PROCEDURE
NINDYA
Nomor Dokumen ULTRASONIC EXAMINATION Rev.
U2003-004-PYY-CO7-NO009 AWS D1.1 Page 24 of 41

acceptance dari cacat yang terdeteksi of discontinuities detected by scanning

dengan pergerakan scaning sclain dari movements other than scanning pattern
scaning patem 'E' (lihat par. 8.8 ) bisa E' (see par. 8.8) may be based on weld
berdasarkan pada kctcbalan lasan sama thickness equal to the actual web
dengan actual web thickness plus I in. [25 thickness plus 1 in. 25 mm.
mm). Cacat yang terdeteksi dengan Discontinuities detected by scanning
scaning patem 'E' harus dicvaluasi pattcrn E' shall be evaluated to the
kepada criteria dari Table 6.2 untuk criteria of Table 6.2 for the actual web
actual web thickness. thickness.
10.1.3 Jika lasan CJP web-to flange mcnanggung 10.1.3 When CJP web-to-flange welds are
bcban tarik (tensile stress) tegak lurus ke subject to calculated tensile stress normal
lasan. mereka harus sesuai dengan to the weld, they should be so designated
persyaratan di Table 6.2. on the design drawing and shall conform
to the requirements of Table 6.2.

10.2 Kriteria Penerimaan untuk Cyelically 10.2 Acceptance Criteria for Cyclically
Loaded Nontubular Connections. Loaded Nontubular Connections.
10.2.1 Acceptance criteria untuk lasan yang 10.2.1 The acceptance criteria for welds subject
dipersyaratkan UT sebagai tambahan dari to UT in addition to visual inspection
visual inspection harus memenuhi shall meet the following requirements:
persyaratan berikut: (1) Welds subject to tensile stress under
(1) Lasan yang menerima beban tensile any condition of loading shall
dengan segala kondisi dari beban conform to the requirements of Table
harus sesuai dengan persyaratan dari 6.3.
Table 6.3. (2) Welds subject to compressive stress
(2) Lasan yang menerima beban tekan shall conform to the requirements of
harus sesuai dengan persyaratan dari Table 6.2.
Table 6.2.
10.2.2 Lasan CJP web-to-flange harus sesuai 10.2.2 CJP web-o-flange welds shall conform to
dengan persyaratan dari Table 6.2. the requirements of Table 6.2.
10.2.3 Acceptance untuk cacat yang terdeteksi 10.2.3 Acceptance for discontinuities detected
dengan gerakan scaning selain dari by scanning movements other than
Scaning patern "E (lihat par. 8.8) bisa scanning pattern 'E' (see par. 8.8) may be
berdasarkan pada ketebalan lasan sama based on a weld thickness equal to the
dengan actual web thickness plus 1 in. [25 actual web thickness plus I in. [25 mm].
mm.
10.2.4 Cacat yang dideteksi dengan
scaning 10.2.4 Discontinuities detected by scanning
dengan criteria
harus dievaluasi pattern 'E' shall be cvaluated to the
patern 'E criteria of par. 10.5 for the actual web
par. 10.5 untuk aktual ketebalan web.
thickness.
10.2.5 Jika lasan CJP web-to lange menerima 10.2.5 When such web-toflange welds are
beban tarik (lensile stress) legak lurus ke subject to calculated tensile stress normal
lasan, mereka harus dijelaskan di drawing to the weld, they shall be so designated on
design dan harus sesuai dengan design drawings and shall conform to the
persyaratan di Table 6.3. requirements of Table 6.3.