Professional Documents
Culture Documents
Mencoba Bertahan
Mencoba Bertahan
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No.1, 2021, hal 26-37
Tersedia online di https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care
ISSN 2527-8487 (online)
ISSN 2089-4503 (cetak)
Perbedaan Sikap Perangkat Desa Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19
123
Universitas Muhammadiyah Ponorogo
Email: aidaratna.Bd@gmail.com
ABSTRACT
During the Covid-19 pandemic, the central and local governments including village governments (including
village officials) worked together to minimize the spread of Covid-19 through one of them is Household
Clean and Healthy Behavior (PHBS). PHBS during the Covid-19 pandemic was different from PHBS
before the pandemic, namely in the part that there were screening for people who would visit public facilities,
keeping their distance, and avoiding crowds. The role of village officials in addition to conveying information
can also provide role models for the community. This study aims to determine differences in the attitudes of
village officials about PHBS before and during the Covid-19 pandemic. The research design is comparative.
The sample was taken by total sampling (all village officials) in Balong Village, Balong District, Ponorogo
Regency, a total of 19 people. Before distributing the questionnaire, the respondents filled out the informed
consent and the researcher explained the procedures for filling it out and its benefits. Kuantitative researce,
Data analysis used Mc Nemar to analyze differences in PHBS attitudes before and during the Covid-19
pandemic. Obtained p value (p value = 0.002), p value <0.05 means that there are differences in attitudes
about PHBS before and during the Covid-19 pandemic PHBS is an integral part of the strategy to
minimize the spread of Covid-19. Village officials have an important role in village governance. During the
Covid-19 pandemic, village officials were required to be able to convey information by providing counseling
by involving health workers at the puskesmas. For further researchers, they can research other health
protocols related to COVID-19 prevention.
ABSTRAK
Di saat pandemi Covid-19, pemerintah pusat dan daerah termasuk pemerintah desa
(termasuk perangkat desa) saling bersinergi meminimalisisasi penyebaran Covid-19 melalui
salah satunya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Rumah Tangga. PHBS dimasa
pandemi Covid-19 berbeda dengan PHBS sebelum pandemi yaitu di bagian adanya
penapisan untuk orang yang akan berkunjung di fasilitas umum, menjaga jarak, dan
Cara mengutip: Wijayanti, Aida Ratna., Maghfirah, Sholihatul., & Mas’udah, Anni Fithriyatul . (2021). Perbedaan Sikap
Perangkat Desa Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19. Care:Jurnal Ilmiah
Ilmu Kesehatan, 9(1), 26-37
Retrieved from https://jurnal.unitri.ac.id/index.php/care/article/view/1960
27
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No.1, 2021, hal 26-37
menghindari kerumunan. Peran Perangkat desa selain menyampaikan informasi juga dapat
memberikan panutan terhadap masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbedaan sikap perangkat desa tentang PHBS sebelum dan saat pandemi Covid-19. Desain
penelitian ini adalah komparatif. Pengambilan sampel dengan cara total sampling (seluruh
perangkat desa) di Desa Balong, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo sejumlah 19
orang. Sebelum membagikan kuesioner, responden mengisi informed consent dan peneliti
menjelaskan tata cara pengisian serta manfaatnya. Penelitian kuantitatif, Analisis data
dengan menggunakan Mc Nemar untuk menganalisis perbedaan sikap PHBS sebelum dan
saat pandemi Covid-19. Didapatkan nilai p (p value =0,002), nilai p value <0,05 artinya
terdapat perbedaan sikap tentang PHBS sebelum dan saat pandemic Covid-19 PHBS
menjadi bagian yang tidak dapat terpisahkan dari strategi meminimalisir penyebaran Covid-
19. Perangkat desa memiliki peran penting dalam pemerintahan desa. Di saat pandemi
Covid-19, perangkat desa dituntut untuk dapat menyampaikan informasi dengan cara
memberikan penyuluhan dengan melibatkan petugas kesehatan di puskesmas. Bagi peneliti
selanjutnya bisa meneliti protokol kesehatan lain terkait penegahan covid-19.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan pendekatan komparatif.
Subjek penelitian ini adalah seluruh
perangkat desa di Desa Balong.
HASIL
Saat Pandemi Covid-19, 100% responden membahas Tabel 3, saat pandemi Covid-19
memiliki sikap positif terhadap PHBS. Salah responden dengan jawaban “ya” dengan nilai
satu faktor kemungkinan penularan Covid- ≤ 50% terdapat pada indikator PHBS rumah
19 adalah perilaku yang mengabaikan PHBS tangga yaitu pertolongan persalinan di bidan,
(Kemenkes RI, 2020a). Adanya peran media menimbang balita setiap bulan, melakukan
massa tidak dapat diabaikan dalam pembakaran sampah. Indikator lain selain
mempromosikan PHBS dan protokol disebutkan di atas memiliki prosentase ≥
kesehatan untuk mencegah penularan Covid- 50%.
19. Masyarakat Indonesia dengan
beragamnya karakteristik dan adanya media Dalam penelitian ini didapatkan nilai p (p
massa, memunculkan sikap beragam pula value = 0,002), nilai p value ¸0,05 artinya
terhadap Pandemi Covid-19 (Yuningsih, terdapat perbedaan sikap responden tentang
2020). PHBS sebelum dan saat pandemic Covid-19.
Walaupun PHBS sebelum pandemi telah
Pemerintah menggencarkan promosi PHBS dijalankan namun pada saat Pandemi Covid-
sebagai bagian dalam pencegahan Covid-19. 19 ini, menuntut kualitas kesehatan yang
Pada Tabel 3 sebelum pandemi Covid-19, lebih baik melalui peningkatan pengetahuan,
Indikator PHBS dengan jawaban “ya” nilai merubah sikap dan perilaku. Pemerintah
100% adalah melakukan persalinan di bidan, Desa termasuk perangkatnya harus mampu
menimbang balita tiap bulan, mencuci meminimalisir penyebaran Covid-19.
tangan dengan sabun, mengunakan air bersih
untuk makan / minum, memiliki jamban Pada Pedoman Penanganan Cepat Medis
sendiri. Sedangkan kegiatan PHBS memiliki dan Kesehatan Masyarakat Covid-19 Di
jawaban “ya” ≤ 50% adalah makan Indonesia, masyarakat dapat melakukan
buah/sayur, melakukan aktivitas fisik, serta pencegahan Covid-19 dengan melakukan
durasi waktu melakukan aktiviatas fisik PHBS, beraktivitas di rumah, dilarang
minimal 30 menit perhari. Pada penelitian berdekatan dan berkumpul (KEMENKES,
sebelumnya yang dilakukan oleh Ningsih 2020). Selain itu pencegahan dan
(2014), menyebutkan bahwa mayoritas pengendalian penularan Covid-19 dapat
responden tidak mengkonsumsi buah dan dilakukan dengan menerapkan PHBS,
sayur setiap hari (88,57%). Hasil riskesdas konsumsi gizi seimbang, melakukan aktivitas
2018 menunjukkan konsumsi buah dan fisik minimal 30 menit sehari, dan istirahat
sayur di usia ≥ 5 tahun di Jawa Timur masih cukup serta memanfaatkan kesehatan
≤ 95,5% (Riskesdas, 2018). Masih tradisonal (Guan W, Ni Z, Hu Y, 2020).
34
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No.1, 2021, hal 26-37
Bagian PHBS rumah tangga yang tidak dapat (nutrisi) sebagai berikut cuci buah dan sayur
diabaikan adalah melakukan cuci tangan sebelum dimakan, konsumsi buah, sayur,
dengan sabun dan air mengalir. Untuk kacang-kacangan, daging merah satu sampai
melindungi diri dari infeksi SARS-CoV-2 dua kali perminggu, untuk makanan selingan
dengan melakukan kebersihan diri, sebaiknya memilih buah segar, konsumsi
menggunakan masker, istirahat cukup, beranekaragam sayur, jangan memasak
pastikan ruangan cukup ventilasi (Guan W, sayuran terlalu matang karena dapat
Ni Z, Hu Y, 2020). WHO mengurangi vitamin dan mineral yang
merekomendasikan untuk sering melakukan terkandung di dalamnya, jangan lupa
cuci tangan, walaupun cara transmisi covid- mengkonsumsi 8-10 gelas air setiap hari, jaga
19 belum diketahui secara pasti namun imunitas tubuh dengan meditasi, olahraga,
kemungkinan besar selain melalui droplet, dan tidur cukup (Khayyatzadeh SS, 2020).
tangan juga dapat mentransmisikan Covid-19
saat berjabat tangan, menyentuh benda Penelitian ini terfokus pada satu desa,
(WHO, 2020) kemudian menyentuh mukosa melihat perbedaan sikap perangkat desa
yang ada di wajah. tentang PHBS. Perangkat Desa Balong,
Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo
Tindakan preventif tersebut di atas dapat memiliki sikap positif terhadap PHBS. Dari
diikuti dengan peningkatan imunitas tubuh, sini diharapkan perangkat desa dapat
makan makanan yang bernutrisi dan meberikan contoh yang baik bagi masyarakat
melakukan aktivitas fisik dengan desa untuk meningkatkan taraf hidup
berolahraga. Merujuk hasil yang signfikan kesehatannya. Selain itu adanya perubahan
pada perubahan sikap sebelum dan saat sikap perangkat desa yang signifikan sebelum
pandemi Covid-19 dan sikap terhadap PHBS dan saat pandemi Covid-19 terhadap PHBS
pada indikator pengolahan menunjukkan adanya keberhasilan promosi
makanan/mencuci buah, konsumsi buah dan PHBS oleh pemerintah dan peran dari
sayur serta aktivitas fisik yang dilakukan satuan tugas tanggap Covid-19 dimana di
responden terjadi perubahan sikap ke arah dalamnya terdapat PHBS untuk mencegah
posiitf >50%. Saat Pandemi Covid-19 penyebarannya.
sebanyak 95% responden mencuci buah
sebelum di amkan dan 94% melakukan Adanya perubahan sikap yang signifikan
aktivitas fisik. sebelum dan saat pandemi Covid-19
memunculkan harapan perangkat desa dapat
Beberapa rekomendasi pedoman diet melakukan promosi PHBS dengan baik dan
35
Care: Jurnal Ilmiah Ilmu Kesehatan Vol .9, No.1, 2021, hal 26-37
https://doi.org/10.37893/jbh.v7i1.16
Sukowati Supratman, S. (2003). Peran Tenaga
Kesehatan Masyarakat Dalam Mengubah
Perilaku Masyarakat Menuju Hidup Bersih
dan Sehat. Media Litbang Kesehatan, XIII No
2, 31–37.
Trisnowati, H., & Daduk, S. S. (2017).
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap
Terhadap PHBS Di Rmah Kepala Rumah
tangga Di Dususn Karangnonko
Yogyakarta. Jurnal Medika Respati, 12(4), 1–
11. Retrieved from
hhttp://medika.respati.ac.id/index.php/
Medika/article/view/94
WHO. (2020). Who Save Lives : Clean Your Hands
in the Context of Covid-19. (May), 19–20.
Retrieved from
https://www.who.int/infection-
prevention/campaigns/clean-
hands/en/%0Ahttps://www.who.int/infe
ction-prevention/campaigns/clean-
hands/WHO_HH-Community-
Campaign_finalv3.pdf?ua=1
Yuningsih, R. (2020). Promosi Kesehatan Pada
Kehidupan New Normal Pandemi Covid-
19. Info, XII no 11/, 13–17.