Professional Documents
Culture Documents
Dian Dwi Purwanti - Berat 1000 Butir Benih
Dian Dwi Purwanti - Berat 1000 Butir Benih
Disusun oleh :
NPM : 19025010009
GOL. : A1
FAKULTAS PERTANIAN
JAWA TIMUR
SURABAYA
2021
III. METODOLOGI
4.2 Pembahasan
Pengujian bobot 1000 biji merupakan pengujian berat nisbah dari 1000
butir benih yang dihasilkan oleh suatu jenis tanaman atau suatu varietas tertentu.
Pengujian kualitas benih secara umum dapat dilakukan dengan melakukan uji
kemurnian fisik, namun juga dapat dilakukan dengan pengukuran bobot 1000
butir benih. Hasil pengujian pengukuran bobot benih yang memiliki bobot besar
dapat menunjukkan benih yang bernas dibandingkan degan bobot benih yang
rendah (Tetty Maryenti, 2011).
Dari hasil praktikum didapatkan hasil, pada benih kedelai diperoleh bahwa
variasi atau ragam (V) sebesar 0,93; standar deviasi (S) sebesar 0,96; koefesien
variasi (CV) sebesar 7,86 dan berat 1000 butir benih kedelai sebesar 122,1 gram.
Sedangkan pada benih jagung diperoleh bahwa variasi atau ragam (V) sebesar
0,30, standar deviasi (S) sebesar 0,55; koefesien variasi (CV) sebesar 2,03 dan
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berat 1000 butir benih diantaranya
yaitu ukuran butir itu sendiri dan kadar air benih. Jika ukuran butir besar maka
berat berat butir akan tinggi. Kadar air yang tinggi juga akan menambah berat
pada benih. Turunnya bobot benih dapat dipengaruhi oleh lamanya penyimpanan,
serangan hama gudang, pengeringan yang berlebihan pada saat prossing benih dan
pertumbuhan tanaman induk yang kurang baik (Tety Maryenti, 2011).Terjadinya
penurunan defisit air akan mengakibatkan penurunan jumlah dan berat biji
sehingga produksi dan sumber air dalam cara budidaya seperti nutrient dalam
tanah atau penambahan nutrinet berupa pupuk dan cara budidaya menjadi faktor
besar kecilnya bobot 1000 butir (Imansyah dan Andreyuni , 2020).
V. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum penetapan berat 1000 butir benih pada benih kedelai
dan jagung dapat diperoleh kesimpulan yaitu:
1. Pengujian bobot 1000 biji merupakan pengujian berat nisbah dari 1000
butir benih yang dihasilkan oleh suatu jenis tanaman atau suatu varietas
tertentu.
2. Pada benih kedelai diperoleh bahwa variasi atau ragam (V) sebesar 0,93;
standar deviasi (S) sebesar 0,96; koefesien variasi (CV) sebesar 7,86 dan
berat 1000 butir benih kedelai sebesar 122,1 gram.
3. Pada benih jagung diperoleh bahwa variasi atau ragam (V) sebesar 0,30,
standar deviasi (S) sebesar 0,55; koefesien variasi (CV) sebesar 2,03 dan
4. Faktor yang mempengaruhi kecil dan besarnya berat 1000 butir benih
yaitu ukuran butir benih itu sendiri, kadar air yang terkandung, topografi,
lamanya penyimpanan, serangan hama gudang, pengeringan, dan defisit
air.
DAFTAR PUSTAKA
Adhytya D. Cahya, Soetopo, R. 2014. Pengaruh Tingkat Kemasakan Benih
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Rawit (Capsicum frutescent
L.) varietas camexico. Jurnal Produksi Tanaman 2(4) : 339-346
Imansyah, A.A., Andreyuni, F.D.A., 2020. Identifikasi Morfologi Benih Pasi
Sawah Varietas Pandawa di Lima Lokasi Kecamatan. Jurnal Pro-Stek Vol.
2 No 1.
ISTA International Rules for Seed Testing : Edition 2010. Switzerland:
TheInternational Seed Testing Association.Bassersdorf.CH.
Kuswanto, H. 2017. Analisis Benih. Penerbit Andi, Yogyakarta
Sudrajat, D.J., Nurhasybi & Zanzibar, M. 2011. Hubungan Umur Pohon Dengan
Produksi Dan Mutu Benih. Acacia mangium Willd., Gmelina arborea
Linn., Dan Eucalyptus deglupta Blume. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman
Vol.8 (5), 267 – 277
Tety Maryeti. 2011. Penetapan Bobot 1000 atau 100 Butir Benih. Fakultas
Pertanian. Universitas Lampung.
LAMPIRAN
Perhitungan Berat 1000 Butir Benih Kedelai
= = = 0,93
= = 7,86
= 12,21 X 10 = 122,1
= = = 0,30
= = 2,03
= 27,03 X 10 = 270,3