Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 9

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI BENIH

“PENETAPAN 1000 BUTIR BENIH”

Disusun oleh :

NAMA : DIAN DWI PURWANTI

NPM : 19025010009

GOL. : A1

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

JAWA TIMUR

SURABAYA

2021
III. METODOLOGI

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum Teknologi Benih dengan materi Penetapan Berat 1000 Butir
yang dilaksanakan pada hari Rabu, 21 April 2021 pukul 13.00 – 14.50 WIB dan
dilaksanakan secara daring di rumah masing-masing mahasiswa.

3.2 Alat dan Bahan


3.2.1 Alat
Alat digunakan pada praktikum penetapan berat 1000 butir benih
diantaranya yaitu, plastik, pinset, timbangan analitik, kalkulator dan alat tulis.
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum penetapan berat 1000 butir benih
diantaranya yaitu, benih kedelai dan benih jagung.

3.3 Cara Kerja


1. Mengambil contoh kerja sebanyak 100 butir benih dan diulang sebanyak 8
kali ulangan.
2. Menimbang benih setiap ulangan.
3. Menghitung standart deviasi dan koefesien varian sesuai dengan
ketentuan.
4. Menghitung koefisien variasi ≤ 6,0 untuk benih rumput-rumputan atau 4,0
untuk benih lainnya
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Tabel 4.1.1 Hasil penetapan berat 1000 butir benih kedelai

Jenis Benih Ulangan Berat (X) gram X2 (gram)


Benih Kedelai 1 12,74 gr 162,31
2 12,59 gr 158,51
3 12,03 gr 14,72
4 10,21 gr 104,24
5 12,41 gr 154,1
6 13,60 gr 184,96
7 11,93 gr 142,32
8 12,20 gr 148,84
Jumlah 97,71 1199,91 gr
Rata-rata 12,21 gr

Tabel 4.1.2 Hasil penetapan berat 1000 butir benih jagung

Jenis Benih Ulangan Berat (X) gram X2 (gram)


Benih Jagung 1 26,95 gr 726,30
2 26,00 gr 676
3 27,12 gr 735,49
4 27,27 gr 743,65
5 27,06 gr 732,24
6 27,79 gr 772,28
7 27,48 gr 755,15
8 26,56 gr 705,43
Jumlah 216,23 gr 5846,54 gr
Rata-rata 27,03 gr

4.2 Pembahasan

Pengujian bobot 1000 biji merupakan pengujian berat nisbah dari 1000
butir benih yang dihasilkan oleh suatu jenis tanaman atau suatu varietas tertentu.
Pengujian kualitas benih secara umum dapat dilakukan dengan melakukan uji
kemurnian fisik, namun juga dapat dilakukan dengan pengukuran bobot 1000
butir benih. Hasil pengujian pengukuran bobot benih yang memiliki bobot besar
dapat menunjukkan benih yang bernas dibandingkan degan bobot benih yang
rendah (Tetty Maryenti, 2011).

Menurut Sudrajat (2011), Penetapan berat 1000 butir benih sangat


bermanfaat untuk menentukan kebutuhan benih yang diperlukan untuk
persemaian dalam rangka menyediakan bibit siap tanam. Berat 1000 butir benih
merupakan salah satu parameter yang digunakan untuk menilai kualitas benih.
Jika dua kelompok benih dengan jumlah yang sama, yakni 1000 butir, namun
salah satu kelompok benih lebih berat, ini berarti bahwa ukuran dari salah satu
kelompok benih lebih besar dari kelompok lainnya. Artinya benih yang lebih
besar tersebut jauh lebih berkualitas dibanding benih varietas lainnya (Adhytya et
al., 2014).
Untuk penentuan berat 1000 butir benih, prinsip pelaksanaannya adalah 1000
butir benih hasil uji kemurnian benih ditimbang dengan tingkat kepekaan
penimbangan pada uji kemurnian benih, dapat juga dilakukan dengan
penimbangan per 100 butir. (Kuswanto, 2017). Dalam praktikum ini, benih yang
digunakan adalah 100 benih kedelai dan 100 benih jagung yang masing-masing
dilakukan 8 ulangan. Penimbangan dilakukan menggunakan timbangan analitik
yang memiliki tingkat ketelitian yang tinggi.

Dari hasil praktikum didapatkan hasil, pada benih kedelai diperoleh bahwa
variasi atau ragam (V) sebesar 0,93; standar deviasi (S) sebesar 0,96; koefesien
variasi (CV) sebesar 7,86 dan berat 1000 butir benih kedelai sebesar 122,1 gram.
Sedangkan pada benih jagung diperoleh bahwa variasi atau ragam (V) sebesar
0,30, standar deviasi (S) sebesar 0,55; koefesien variasi (CV) sebesar 2,03 dan

berat 1000 butir benih jagung sebesar gram.

Standard deviasi (S) menunjukkan tingkat keseragaman benih, semakin


tinggi standard deviasi berati semakin beragam komponen benih dan sebaliknya.
Standard deviasi 0 artinya benih sangat seragam. Keseragaman ini memungkinkan
perkecambahan benih yang seragam. Benih kedelai dan benih jagung memiliki
standard deviasi yang cukup kecil yaitu kurang dari 1 (0,96 dan 0,55) yang berarti
benih kedelai dan jagung tersebut memiliki keseragaman yang cukup tinggi.
Penetapan berat 1000 butir dapat dihitung apabila koefisien variasi (CV)
<6 untuk benih rumput-rumputan yang lengket (chaffy grass seed) dan <4
untuk benih lainnya atau patahan batang, batu-batu kecil, tetapi dapat juga
pecahan benih, bijibiji rusak, atau biji tanaman yang belum masak atau biji-biji
gulma yang bukan termasuk dalam kriteria sebagai benih yang dimaksud. Kriteria
untuk perbedaan ini pasti dan ditentukan dalam aturan untuk pengujian (ISTA
2010). Hasil dari CV pada benih kedelai sebesar 7,86 tidak dapat diterima, karena
CV yang dihasilkan lebih dari 4,0 (kedelai tergolong benih lainnya) sedangkan
pada benih jagung yang memiliki CV sebesar 2,03 dapat diterima, karena CV
yang dihasilkan tidak lebih dari 6,0 ( jagung tergolong benih rumput-rumputan)
Menurut ISTA (2010), benih yang berukuran kecil beratnya dibawah 20 gr,
berukuran sedang 20-25 gr, sedangkan benih berukuran besar beratnya diatas 25
gr. Dari hal tersebut, benih kedelai termasuk jenis benih yang berukuran kecil
karena berat rata-rata benihnya sebesar 12,21 gram sedangkan benih jagung
tergolong benih yang berukuran besar karena berat rata-rata benihnya sebesar
27,03 gram.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berat 1000 butir benih diantaranya
yaitu ukuran butir itu sendiri dan kadar air benih. Jika ukuran butir besar maka
berat berat butir akan tinggi. Kadar air yang tinggi juga akan menambah berat
pada benih. Turunnya bobot benih dapat dipengaruhi oleh lamanya penyimpanan,
serangan hama gudang, pengeringan yang berlebihan pada saat prossing benih dan
pertumbuhan tanaman induk yang kurang baik (Tety Maryenti, 2011).Terjadinya
penurunan defisit air akan mengakibatkan penurunan jumlah dan berat biji
sehingga produksi dan sumber air dalam cara budidaya seperti nutrient dalam
tanah atau penambahan nutrinet berupa pupuk dan cara budidaya menjadi faktor
besar kecilnya bobot 1000 butir (Imansyah dan Andreyuni , 2020).

V. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum penetapan berat 1000 butir benih pada benih kedelai
dan jagung dapat diperoleh kesimpulan yaitu:
1. Pengujian bobot 1000 biji merupakan pengujian berat nisbah dari 1000
butir benih yang dihasilkan oleh suatu jenis tanaman atau suatu varietas
tertentu.
2. Pada benih kedelai diperoleh bahwa variasi atau ragam (V) sebesar 0,93;
standar deviasi (S) sebesar 0,96; koefesien variasi (CV) sebesar 7,86 dan
berat 1000 butir benih kedelai sebesar 122,1 gram.
3. Pada benih jagung diperoleh bahwa variasi atau ragam (V) sebesar 0,30,
standar deviasi (S) sebesar 0,55; koefesien variasi (CV) sebesar 2,03 dan

berat 1000 butir benih jagung sebesar gram.

4. Faktor yang mempengaruhi kecil dan besarnya berat 1000 butir benih
yaitu ukuran butir benih itu sendiri, kadar air yang terkandung, topografi,
lamanya penyimpanan, serangan hama gudang, pengeringan, dan defisit
air.

DAFTAR PUSTAKA
Adhytya D. Cahya, Soetopo, R. 2014. Pengaruh Tingkat Kemasakan Benih
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Rawit (Capsicum frutescent
L.) varietas camexico. Jurnal Produksi Tanaman 2(4) : 339-346
Imansyah, A.A., Andreyuni, F.D.A., 2020. Identifikasi Morfologi Benih Pasi
Sawah Varietas Pandawa di Lima Lokasi Kecamatan. Jurnal Pro-Stek Vol.
2 No 1.
ISTA  International  Rules for Seed Testing : Edition 2010. Switzerland:
TheInternational Seed Testing Association.Bassersdorf.CH.
Kuswanto, H. 2017. Analisis Benih. Penerbit Andi, Yogyakarta
Sudrajat, D.J., Nurhasybi & Zanzibar, M. 2011. Hubungan Umur Pohon Dengan
Produksi Dan Mutu Benih. Acacia mangium Willd., Gmelina arborea
Linn., Dan Eucalyptus deglupta Blume. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman
Vol.8 (5), 267 – 277
Tety Maryeti. 2011. Penetapan Bobot 1000 atau 100 Butir Benih. Fakultas
Pertanian. Universitas Lampung.

LAMPIRAN
Perhitungan Berat 1000 Butir Benih Kedelai

Variasi / ragam (V) =

= = = 0,93

Standar deviasi (s) = √V = √0,93 = 0,96

Koefisiensi variasi (CV) =

= = 7,86

Penetapan berat 1000 butir = rataan x X 10

= 12,21 X 10 = 122,1

Perhitungan Berat 1000 Butir Benih Jagung

Variasi / ragam (V) =

= = = 0,30

Standar deviasi (s) = √V = √0,30 = 0,55


Koefisiensi variasi (CV) =

= = 2,03

Penetapan berat 1000 butir = rataan x X 10

= 27,03 X 10 = 270,3

You might also like