Professional Documents
Culture Documents
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran Belanja Barang Pada Satuan Kerja Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan
Analisis Efektivitas Pengelolaan Anggaran Belanja Barang Pada Satuan Kerja Lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan
ABSTRACT
In the field of budgeting one type of government expenditure is the expenditure of goods used in
supporting the operational implementation of government activities or daily needs. Goods budget is the
purchase of goods and services that are used up to produce goods and services that are marketed or not
marketed. Goods expenditure is very important in government services to the community. In the
implementation of the budget there are two classic problems that are often stated in the implementation of
the budget, namely the low absoRp tion and concentration of absoRp tion of the budget at the end of the
year which indicates the tendency of careless spending, prone to fraud, wasteful and less useful. In
connection with this, the author is interested in giving the title of Effectiveness Analysis of Management of
Goods Budget at Work Units (Satker) Scope of the Regional Office of the Directorate General of
Treasury of South Sulawesi. In general the method of analyzing data is descriptive methods and
quantitative methods. In the descriptive analysis method carried out on the symptoms of certain
phenomena in order to describe the variables under study, and based on a study of documentation that
includes all forms of administrative reporting related to government financial management, especially on
goods expenditure. The Regional Office of the Directorate General of Treasury always emphasizes to all
Satker that the budget performance target is to achieve the expected output, so that if the budget output
has reached in accordance with the Ministry/Institution Budget Work Plan, there is still a budget
remaining so that the remaining budget should not be optimized. This is to avoid the existence of state
expenditures which, in principle, are not needed, with the excuse of wanting to increase the achievement
of budget realization.
dipasarkan maupun yang tidak dipasarkan. otonomi daerah dan desantralisasi, anggaran
Belanja barang sangat penting dalam menduduki posisi yang penting. Proses dan
pelayanan pemerintah kepada masyarakat. metode untuk mempersiapkan suatu anggaran
Dalam pelaksanaan anggaran terdapat dua disebut dengan penganggaran.
persoalan klasik yang sering dikemukakan Menurut Undang-Undang (UU)
dalam pelaksanaan anggaran, yaitu rendahnya Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
penyerapan dan terkonsentrasinya penyerapan Negara, anggaran adalah alat akuntabilitas
anggaran pada akhir tahun yang manajemen, dan kebijakan ekonomi. Anggaran
mengindikasikan kecenderungan belanja yang sebagai instrumen kebijakan ekonomi
asal-asalan, rawan penyelewengan, berfungsi untuk mewujudkan pertumbuhan
pemborosan dan kurang bermanfaat. dan stabilitas perekonomian serta pemerataan
Sehubungan dengan hal tersebut, pendapatan dalam rangka mencapai tujuan
penulis tertarik untuk memberi judul Analisis bernegara.
Efektivitas Pengelolaan Anggaran Belanja Dalam upaya meluruskan kembali
Barang pada Satuan Kerja (Satker) Lingkup tujuan dan fungsi anggaran tersebut perlu
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal dilakukan pengaturan secara jelas dan peran
Perbendaharaan Sulawesi Selatan. DPR dan pemerintah dalam proses
penyusunan dan penetapan anggaran sebagai
Rumusan Masalah penjabaran aturan pokok yang telah ditetapkan
pada Undang-Undang Dasar 1945. Anggaran
Berdasarkan latar belakang, maka juga merupakan pernyataan mengenai estimasi
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu kinerja yang hendak dicapai selama periode
bagaimana efektivitas belanja barang di waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran
lingkup Kantor Wilayah Direktorat Jenderal finansial, sedangkan penganggarannya adalah
Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan. proses atau metode untuk mempersiapkan
suatu anggaran.
Tujuan dan Manfaat Penelitian Anggaran merupakan suatu rencana
yang disusun secara sistematis yang meliputi
Tujuan penelitian untuk mengetahui seluruh kegiatan perusahaan dan dinyatakan
efektivitas belanja barang di lingkup Kantor dalam unit (satuan) moneter dan berlaku untuk
Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan jangka waktu (periode) mendatang. Dari
Provinsi Sulawesi Selatan. Manfaat penelitian pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa
yaitu: anggaran merupakan hasil kerja (output)
1. Manfaat akademik, yaitu meningkatkan terutama berupa taksiran-taksiran yang akan
pengetahuan dan wawasan penulis terhadap dilaksanakan masa mendatang.
pengelolaan anggaran belanja barang, pada Dari uraian dapat disimpulkan bahwa
Kanwil Dirjen Perbendaharaan Provinsi anggaran adalah pernyataan mengenai
Sulawesi Selatan. perkiraan rencana kerja yang berisi
2. Manfaat praktis, sebagai bahan masukan penerimaan dan pengeluaran yang disusun
dan pertimbangan bagi Kanwil Ditjen secara sistematis untuk periode yang akan
Perbendaharaan Provinsi Sulawesi Selatan datang.
dalam rangka pembinaan kepada Satker. Jenis anggaran sektor publik dibagi
3. Manfaat teoritis, sebagai pelengkap menjadi dua, yaitu[1]:
literatur dan pembanding bagi peneliti lain 1. Anggaran operasional
yang meneliti tentang efektivitas Anggaran operasional ini digunakan untuk
pengelolaan anggaran. merencanakan kebutuhan sehari-hari dalam
menjalankan pemerintahan. Dalam
TINJAUAN LITERATUR pengeluaran pemerintah yang dapat
dikategorikan dalam anggaran operasional
Anggaran adalah “belanja rutin” (recurrent
expenditure) yang merupakan pengeluaran
Anggaran merupakan penyataan pada manfaatnya hanya untuk satu tahun
mengenai estimasi kinerja yang hendak anggaran dan tidak dapat menambah aset
dicapai selama periode waktu tertentu yang atau kekayaan bagi pemerintah.
dinyatakan dalam ukuran finansial[1]. Konteks
meningkat sebesar 54,84%, sedangkan tahun pada Kementerian Dalam Negeri dengan rata-
2016 70,11% menurun sebesar 27,93% dari rata realisasi sebesar 87,32% dengan rincian
tahun sebelumnya. tahun 2014 sebesar 95,38% pada tahun 2015
Pada Kementerian Perencanaan sebesar 79,43% menurun sebesar 15,95%,
Pembangunan Nasional rata-rata realisasi sedangkan pada tahun 2016 sebesar 87,16%
sebesar 34,01% masuk dalam kategori sangat meningkat sebesar 7,73% dari tahun
kurang efektif (< 55%) dengan rincian sebelumnya.
anggaran tahun 2014 sebesar 71,45% pada
tahun 2015 sebesar 9,32% menurun sebesar Pembahasan
62,13% sedangkan tahun 2016 sebesar 21,27%
meningkat sebesar 11,95% dari tahun Terjadinya penurunan tingkat realisasi
sebelumnya. anggaran pada Kanwil Ditjen Perbendaharaan
Kementerian/Lembaga yang masuk Provinsi Sulawesi Selatan pada dasarnya dapat
dalam kategori efektif (70-85%) yaitu: Badan dimaklumi. Sesuai dengan Instruksi Presiden
Pengawas Obat dan Makanan dengan rata-rata Nomor 8 Tahun 2016, pimpinan berkomitmen
realisasi sebesar 83,02% dengan rincian tahun untuk tidak hanya sekedar mengejar tingginya
2014 sebesar 87,46% pada tahun 2015 sebesar tingkat realisasi, namun semakin
79,47% menurun sebesar 7,99% sedangkan meningkatkan kualitas pelaksanaan anggaran
pada tahun 2016 sebesar 82,13% meningkat itu sendiri.
sebesar 2,66% dari tahun sebelumnya. Dan, Jajaran Kanwil Ditjen Perbendaharaan
pada Kementerian Agraria dan tata ruang/BPN selalu menekankan kepada seluruh Satker
dengan rata-rata realisasi sebesar 84,86% bahwa target kinerja anggaran adalah
dengan rincian tahun 2014 sebesar 81,81% tercapainya output yang diharapkan, sehingga
pada tahun 2015 sebesar 82,23% meningkat apabila output anggaran telah mencapai sesuai
sebesar 0,42% sedangkan pada tahun 2016 dengan Rencana Kerja Anggaran
sebesar 90,55% kembali meningkat sebesar Kementerian/Lembaga, namun masih terdapat
8,32% dari tahun sebelumnya. sisa anggaran maka sisa anggaran tersebut
Adapun Kementerian/Lembaga yang hendaknya tidak dioptimalkan. Hal ini untuk
masuk kategori sangat efektif (85-100%) yaitu menghindari adanya pengeluaran negara yang
Kementerian Pariwisata dengan rata-rata pada prinsipnya tidak diperlukan, dengan
realisasi sebesar 85,48% dengan rincian tahun alasan ingin meningkatkan capaian realisasi
2014 sebesar 83,30% pada tahun 2015 sebesar anggaran.
88,36 meningkat sebesar 5,06%, sedangkan
pada tahun 2016 sebesar 84,77% menurun PENUTUP
sebesar 3,59% dari tahun sebelumnya. Badan
Kependudukan Keluarga Berencana Nasional Simpulan
dengan rata-rata realisasi sebesar 85,49%
dengan rincian tahun 2014 sebesar 87,81% Hasil penelitian ini menunjukkan
pada tahun 2015 sebesar 92,67% meningkat bahwa, pada dasarnya pengelolaan anggaran
sebesar 4,86% sedangkan pada tahun 2016 belanja barang setelah dianalisa pada masing-
sebesar 75,99% menurun sebesar 16,68% dari masing Kementerian/Lembaga masih ada yang
tahun sebelumnya. tingkat efektivitasnya termasuk kategori sangat
Pada Badan Pengawas Pemilihan kurang efektif yaitu: Kementerian Perencanaan
Umum dengan rata-rata realisasi sebesar Pembangunan Nasional, pada kategori kurang
86,72% dengan rincian tahun 2014 sebesar efektif yaitu Kementerian Perdagangan,
92,29% pada tahun 2015 sebesar 84,62% sedangkan yang masuk pada kategori efektif
menurun sebesar 7,67% sedangkan pada tahun yaitu Badan Pengawas Obat dan Makanan
2016 sebesar 83,26% kembali menurun serta Kementerian Agraria dan Tata
sebesar 1,36% dari tahun sebelumnya. Ruang/BPN dan bahkan ada beberapa
Kementerian Perhubungan dengan rata-rata Kementerian/Lembaga yang sangat efektif
realisasi sebesar 86,99% dengan rincian tahun yaitu Kementerian Pariwisata, Badan
2014 sebesar 87,00% pada tahun 2015 sebesar Kependudukan Keluarga Berencana Nasional,
85,67% menurun sebesar 1,33%, sedangkan Badan Pengawas Pemilihan Umum,
pada tahun 2016 sebesar 88,31% meningkat Kementerian Perhubungan dan Kementerian
sebesar 2,64% dari tahun sebelumnya. Dan, Dalam Negeri.