Skripsi Ikan Demersal

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 28

STUDI TINGKAH LAKU MIGRASI IKAN DEMERSAL

BERDASARKAN DATA PEMERUMAN

DEDDY IRAWAN

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
ABSTRAK

DEDDY IRAWAN. Studi Tingkah Laku Migrasi Ikan Demersal berdasarkan


PemeruData man. Dibimbing oleh SRI PUJIYATI dan ROZA
YUSFIANDAYANI.
Pe
laku mig ngolahan data pemeruman di Laut Tarakan bertujuan mengetahui
perangka tingkah rasi gerombolan ikan demersal. Pengolahan data dilakukan
adalah menggunakan t lunak Echoview 4.8 dan Ms. Exel 2007. Data
Strength pemeruman yang diolah
gerombo Nautical Area Scattering Coefficient (NASC), Volume
Tarakan Backscattering (SV), kedalaman gerombolan ikan, kedalaman dasar
kemiripa laut, panjang lan dan tebal gerombolan ikan. Diduga ikan yang
mendata terdapat di Laut pada bulan Mei, Agustus dan November adalah
terjadi p sama, bedasarkan n karakteristik rasio tebal terhadap panjang
dangkal gerombolan. Migrasi
ke arah r terbesar terjadi pada bulan Agustus dan migrasi menegak terbesar
merupakada bulan November. Diduga migrasi mendatar terjadi dari perairan
objek pelebih ke perairan lebih dalam, berdasarkan bentuk gerombolan yang
membesar perairan lebih dalam. Migrasi menegak pada bulan
Kata kunNovember diduga an jenis migrasi untuk memperoleh makanan,
berdasarkan kemunculan lagis kecil.

ci: ikan demersal, pemeruman,


DEDDY migrasi
Soundin
YUSFIA ABSTRACT

So IRAWAN. Behavior Study of Demersal Fish Migration based


behavioron g Data. Under supervision of SRI PUJIYATI and
4.8 and ROZA NDAYANI.
Scatterin
and seab unding data processing of Tarakan sea is aimed to discover
Novemb migration of demersal fish. The data were processed by using Myriax
ratio. T Echoview Microsoft Office Excel 2007. Data were processed are
vertical Nautical Area g Coefficient (NASC), Volume Backscattering Strength
shallowe (SV); fish school ed depth; height and length of fish school. Fishes in
depth. V May, August and er are assumed as same varieties, based on similarty
appearan of height to length
he biggest horizontal migration was found in August and the biggest
Key wor migration in November. Horizontal migration was occured
from r to deeper depth, based on enlarged school shape that towards the
deeper ertical migration in November is assumed as feeding migration,
based on ce of small pelagic objects.

ds: demersal fish, sounding,


migration.
DEDDY IRAWAN. Behavior Study of Demersal Fish Migration based on
Sounding Data. Supervised by SRI PUJIYATI and ROZA YUSFIANDAYANI

Behavior study of demersal fish migration is important to


eff improve iciency in demersal fishing. Behavior study of demersal fish using
da sounding ta of hydroacoustic system is rarely do in Indonesia. The system is
for applicable monitoring distribution, biomass and behavior of fish. The
en system is
vironmental friendly, accurate, fast and relatively
fisinexpensive.
str Demersal fishes are all fishes live on, at or buried in seabed. Demersal
hyhes are being object of underwater detection because of they are belonging to
ategic and potential fishery commodity. Demersal fishes can be detected by
Pedroacoustic system when they are laying on or above the seabed.
(3
o Sounding data were obtained from Balai Penelitian Perikanan
se rairan Umum, Jakarta. Data were taken from Tarakan Sea, East
areBorneo o o o
an 55’26’’−3 20’34’’ N and 117 56’56’’−117 58’4’’ E), by using hydroacoustic
nsor EK 60. Data were taken every an hour, at tracking speed of 1.27 m/s and
dein
Ec a with depth rate of 26.5 meters. Data were taken at daytime of May,
we August
mod November 2012.
we Data were processed are NASC (nmi/m), SV (dB); fish school and seabed
pth; length and height of fish school. Data were processed by using Myriax
he
hoview 4.8 (trial version) and Microsoft Office Excel 2007. NASC and
of
SV re processed to decide spesific threshold of demersal fishes and to see
the vement variability of individual fish in a school. Fish school and seabed
-6 depth re processed to define distance (m) of fish school from seabed.
vaLength and ight of school were processed to define a length to height ratio
de 2
(m/m) and size school (m ).
obj
Spesific threshold of demersal fishes in May is -65 to -44 dB, in August is
fee
8 to -62 dB and in November is -62 to -47 dB. The highest movement
fis
riability of indiviual fishes in a school is in November. In this month, most of
ho
mersal fishes are migrating vertically to the nearest layer of small
pelagic ects. It means that the most of demersal fishes in Tarakan Sea are
fro
pelagic ders. The lowest movement variability is in August. In this month,
me
most of hes are migrating horizontally to deeper water. It means that the fishes
Au
mogenizing direction of movement when migrating horizontally.
Th
The most of fish schools in May are near the seabed, in August is stay away
ho
m seabed in depth rate of 1.01 meters and in November is in dept rate of 3.23
mi
ters. The most school form in May is elongated and slim in small size, in
gust is elongated in great size, and in November is thicken in small size.
dif
erefore, migration is occurred when demersal fishes are stay away from seabed;
ca
rizontal migration is in great size with elongated school shape; vertical
be
gration is in small size with thicken school shape.
No
This study does not consider the variability of backscattering strength from
ferences size of individual fishes in a school. In the next study, data of fish size
Ke
n be calculated by analizing the rate of fish captured by gillnet. Gillnet should
use are in height size of 3.895 m in May, 3.699 m in August and 13.459 m in
vember.

y words: demersal, migration, sounding,


hydroacoustic
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Studi Tingkah Laku
IkaMigrasi n Demersal berdasarkan Data Pemeruman adalah benar karya saya
aradengan han dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
pekepada rguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal dari karya
telpenulis lain ah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar
akPustaka di bagian hir skripsi ini.
Saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian
Bo gor.
Bogor, Maret 2013

Deddy Irawan
NIM C54090045
STUDI TINGKAH LAKU MIGRASI IKAN DEMERSAL
BERDASARKAN DATA PEMERUMAN

DEDDY IRAWAN

Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Kelautan
di
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan

DEPARTEMEN ILMU DAN TEKNOLOGI KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013
Judul Skripsi : Studi Tingkah Laku Migrasi Ikan Demersal berdasarkan Data
Pemeruman

Nama : Deddy Irawan


NIM : C54090045

Disetujui oleh

. Ir. Sri Pujiyati, M.Si Dr. Roza Yusfiandayani, S.Pi


Dr Pembimbing I Pembimbing II

Diketahui oleh

Dr. Ir. I Wayan Nurjaya, M.Sc


Ketua Departemen

nggal Lulus: 12 April 2013


Ta
PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pemahaman dan
pengetahilmu uan yang diberkahi. Hormat dan ucapan terima kasih
Dr. Ir. kepada Sri Pujiyati M.Si dan Dr. Roza Yusfiandayani S.Pi atas dukungan
pengarahdan annya sebagai pembimbing penyusunan skripsi.
Ucapan terimakasih kepada Asep Priatna, S.Pi dari Balai
PerikanaPenelitian
Perikanan Perairan Umum, Moh. Natsir, S.Pi, M.Si dari Pusat
dari LabPengelolaan n dan Konservasi Sumberdaya Ikan; dan Sri Ratih Deswati,
SkS.Pi, M.Si oratorium Akustik Kelautan IPB; sebagai pembimbing di
menggulapangan.
penelitiaripsi ini membahas metode studi tingkah laku ikan
Akustik demersal
Senakan data pemeruman perairan Laut Tarakan. Skripsi ini
merupakan n rintisan untuk menambah koleksi ilmu pengetahuan di
laboratorium Kelautan IPB.
moga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Bogor, Maret 2013

Deddy Irawan
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 1
Tujuan Penelitian 2
METODE 2
Watu dan Tempat Penelitian 2
Bahan dan Alat Penelitian 2
Prosedur Analisis Data 3
ASIL
H DAN PEMBAHASAN 5
Hasil 5
Pembahasan 9
SIMPULAN DAN SARAN 11
Simpulan 11
Saran 11
DAFTAR
L PUSTAKA 12
RIAMPIRAN 14
WAYAT HIDUP 16
DAFTAR TABEL

1 Nilai maksimum dan minimum karakteristik gerombolan perbulan


pengamatan 9

DAFTAR GAMBAR

1 Peta lokasi pengamatan (inset dari GoogleMap 2003)


2 Ba2 tas integrasi sel untuk menentukan ambang batas spesifik ikan
demersal (400 ping x 2.5 m) 4
3 Contoh digitasi gerombolan ikan demersal
4 Sel4 isih ambang batas bulan Mei
5 Sel6 isih ambang batas bulan Agustus
6 Sel6 isih ambang batas bulan November
7 Ka6 rakteristik migrasi bulan Mei
8 Ka7 rakteristik migrasi bulan Agustus
9 Ka8 rakteristik migrasi bulan November
10Ju 8
mlah luas menegak gerombolan ikan demersal perbulan pengamatan 8

DAFTAR LAMPIRAN
1 Ta
pempilan ekogram pada bulan Mei, Agustus dan November sebelum rlakuan
2 Ta ambang batas 14
pempilan ekogram pada bulan Mei, Agustus dan November setelah
rlakuan ambang batas 15
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Perum gema merupakan fungsi sensor akustik bawah air yang


dig biasa unakan untuk mengukur kedalaman perairan dan mendeteksi obyek
Pe bawah air. nerapan perum gema memungkinkan untuk mengetahui hubungan
ika antara jenis n dan persebarannya di kolom air secara menegak dan mendatar
al. (Stensholt et
leb 2002). Akuisisi data kelimpahan dan distribusi ikan menggunakan perum
megema ih ramah lingkungan, akurat, cepat, memberikan lebih banyak
deinformasi ngenai habitat ikan dan biaya pengoperasiannya lebih murah
dibandingkan ngan pengoperasian alat tangkap (ESRF 2011).
(S Ikan demersal merupakan ikan yang hidup di dekat atau di dasar perairan
airaptojo 2008). Ikan demersal merupakan salah satu obyek kajian deteksi bawah
pekarena sebagian besar jenis ikan ini merupakan komoditas penting di sektor
derikanan tangkap (Suawardiyono 2007). Ikan demersal yang mampu dideteksi
dangan baik oleh perum gema adalah ikan demersal yang berada di atas
(Fupaparan sar laut, sedangkan ikan yang terkubur di dasar laut tidak
terdeteksi rusawa 2011).
me Di Indonesia, penelitian mengenai ikan demersal lebih banyak bertujuan
didnduga kelimpahan dan distribusinya. Sebagian besar penelitian tersebut
serasarkan pada data pemukatan. Sebagian kecil penelitian dengan tujuan yang
(Rupa, didasarkan pada kolaborasi data pemeruman dan data pemukatan
idho et al. 2004 dan Nugraheni 2011).
me Kemungkinan adanya penelitian yang meninjau tingkah laku ikan demersal
ikalalui data pemeruman masih sangat sedikit. Informasi mengenai tingkah
inflaku n demersal dalam kegiatan perikanan tangkap tidak kalah penting
dari ormasi kelimpahan ikan dan distribusinya.

Perumusan Masalah

de Ekogram data pemeruman logis digunakan untuk melihat gerombolan ikan


admersal untuk area pengamatan luas. Implikasi dari kenyataan tersebut adalah
daanya kemungkinan untuk mengidentifikasi beberapa jenis gerombolan ikan
gelam suatu periode pengamatan tertentu dan mengidentifikasi hubungan antara
rombolan ikan satu dan lainnya.
se Perairan Laut Tarakan masih kaya akan komoditas ikan demersal baik
me dari gi jumlah maupun keanekaragamannya, sehingga mempermudah
pe dalam monitoring gerombolan ikan menggunakan ekogram. Lokasi
lau stasiun ngamatan dipilih pada posisi koordinat yang identik dengan rerata
pe kedalaman
lakt 26.5 m untuk menghindari terjadinya bias dalam memisahkan kelo mpok
peikan lagis dan demersal. Informasi yang diharapkan dari penelitian ini adalah
tingkah u migrasi spesifik dan karakteristik terukur dari gerombolan ikan
demersal rbulan pengamatan.
2

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan menduga tingkah laku gerombolan ikan


berdasardemersal kan karakteristik data pemeruman.

METODE

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian berlangsung dari tanggal 1 Februari hingga 6 Maret


Penelitia2013. n dilaksanakan di Laboratorium Akustik Kelautan, Departemen
TeknoloIlmu dan gi Kelautan, Institut Pertanian Bogor.

Bahan dan Alat Penelitian

Ba han penelitian adalah data pemeruman yang diperoleh dari


Penelitia Balai n Perikanan Perairan Umum, Jakarta. Pemeruman menggunakan
EK 60. sensor Waktu pemeruman adalah siang hari di bulan Mei, Agustus dan
tahun 20 November
Pulau T 12 (Lampiran 1). Lokasi pemeruman adalah perairan laut sebelah Timur
o o o o
dengan arakan antara 3 55’26’’−3 20’34’’LU dan 117 56’56’’−117 58’4’’BT,
diambil kedalaman perairan 11–42 m (Gambar 1). Satu unit data
pengopepemeruman selama satu jam, bersesuaian dengan laju dan arah
Alpenjejakan rasian kapal. Rerata laju kapal saat akuisisi data adalah 1.27
merek dm/s.
lunak Mat penunjang penelitian adalah perangkat keras berupa komputer jinjing
agang Acer ASPIRE ONE D257 berpemroses Intel Atom; perangkat
yriax Echoview 4.8 (versi bebas coba) dan Microsoft Office Excel 2007.

Gambar 1 Peta lokasi pengamatan (inset dari GoogleMap 2003)


3

Prosedur Analisis Data

Myriax Echoview 4.8 digunakan untuk mengekstrak data pemeruman


sehingga diperoleh data hambur balik volume (dB), koefisien hambur balik
2 -2
permukaan (NASC) (m nmi ); kedalaman perairan, kedalaman gerombolan ikan;
ukuran tebal dan ukuran panjang gerombolan ikan (m). Data tersebut diperoleh
dengan mengintegrasi sel pada ekogram (Gambar 2). Sel terdiri dari
pikkumpulan sel yang mewakili semua jenis data yang diekstrak.
Prinsip integrasi sel berdasarkan Simmonds dan MacLennan (2005):

2 2
d .................................... (1)
1

di mana merupakan integrasi eko untuk satu kali transmisi pulsa yang
da diperoleh ri penjumlahan energi dalam bentuk voltase kuadrat. Batas waktu
beintegrasi (t) rsesuaian terhadap nilai ping. Satu ping pada data penelitian ini
terbersesuaian hadap waktu penerimaan satu panjang gelombang selama 0.512
ms.

1 ...................................... (2)
di
mana merupakan penggabungan integrasi eko untuk N kali transmisi
pulsa.
NASC dihitung berdasarkan Myriax Echoview (2009):

2
di 4 1852 10 10 T .............. (3)
pe
memana 4 merupakan pengubah penampang l n ang “hambur bal k” menjad
T nampang l n ang “hambur”. 1852 merupakan nilai meter permil laut.
SV rupakan kuat hambur balik volume yang diintegrasi (dB re 1
2 3
m /m ). merupakan ketebalan daerah integrasi.
SV dihitung berdasarkan Myriax Echoview (2009):

n n
di 10 l g ... (4)
ap
2 3
sa mana merupakan nilai linier SV untuk sampel s (m /m ). bernilai
di 0 abila sampel s diabaikan dari analisis daerah integrasi dan bernilai 1
deapabila mpel s ikut dalam analisis daerah integrasi. bernilai 0 apabila sampel
sas berada bawah nilai spesifik ambang batas minimum dan bernilai 1 apabila
berada sama ngan atau di atas nilai spesifik ambang batas minimum. A
memerupakan jumlah mpel dalam daerah analisis.
Microsoft Office Excel 2007 digunakan untuk menabulasi, menghitung
Pe dan ndeskripsikan hasil pemrosesan data dalam bentuk grafik.

de nyortiran obyek pemeruman


Pe Penyortiran obyek yang dimaksud adalah penapisan obyek selain
baikan mersal dan pemilihan jejak ikan demersal yang berada di atas dasar
ekperairan.
nyortiran dilakukan dengan menentukan ambang batas spesifik kuat
hambur lik ikan demersal dan mendigitasi gerombolan ikan secara
langsung pada ogram.
4

Pe nentuan ambang batas spesifik ikan demersal dilakukan dengan


respon p melihat erubahan nilai NASC dalam satu sel, terhadap
ambang penyempitan selang batas hambur balik volume. |Δ |
selisih n merupakan harga mutlak dari ilai NASC setelah dan sebelum
terhadap penyempitan selang ambang batas satu luasan sel yang diintegrasi.
adalah 3 Besar satu tingkat penyempitan selang dB. Selang awal adalah -71
hingga hingga -38 dB dan selang akhir adalah -41
gerombo-38 dB. Perlakuan tersebut dilakukan terhadap enam sel berisi
satu
lan ikan pada setiap bulan
pengamatan.

Gambar

Di 2 Batas integrasi sel untuk menentukan ambang batas spesifik


batas sp ikan demersal (400 ping x 2.5 m)
munculn
menghitgitasi gerombolan ikan demersal dilakukan setelah memperoleh ambang
esifik ikan demersal. Digitasi dibatasi hingga lapisan kedalaman
ya pelagis kecil terdekat dari dasar laut. Digitasi (Gambar 3), bertujuan
ung panjang dan tebal gerombolan ikan demersal.

Gerombolan ikan

Dasar Laut
Pengelo
Pe Gambar 3 Contoh digitasi gerombolan ikan demersal
migrasi
menegakmpokan karakteristik gerombolan ikan
Jarngelompokan karakteristik gerombolan ikan didasarkan pada
jarak menegak dari dasar laut, rasio tebal terhadap panjang (TP)
dan luas
gerombolan ikan.
di mana ak menegak gerombolan (DistV) dihitung menggunakan persamaan:
Pa
( 2001): - ....................................... (5)

Lu D dan Ds adalah kedalaman laut dan rerata kedalaman gerombolan ikan.


njang (L) dan tebal (H) gerombolan dihitung berdasarkan Lawson et
al.

e- e- e-1 ............. (6)


5

di mana subskrip u menyatakan parameter yang belum dikoreksi terhadap


lebefek ar berkas dan panjang pulsa. Dist e, Dist s, dan Dist e-1 adalah jarak
sepmendatar di anjang transek pada awal, akhir dan praakhir ping pada
gerombolan.
L
Lu -2 m an 2 ...................... (7)
di
be mana subskrip c menyatakan parameter yang telah dikoreksi oleh efek
tralebar rkas dan panjang pulsa. Dm adalah rerata kedalaman. adalah sudut
antara nsduser dan permukaan gerombolan yang dihitung saat pendeteksian
u
pertama.

di ma - mn ................................... (8)
pe
mana Dmax dan Dmin adalah kedalaman maksimum dan minimum batas garis
rmukaan gerombolan.

di u- 2 ..................................... (9)

mana c adalah kecepatan suara (m/s) dan adalah durasi pulsa


(s).
Luas menegak (AV) dihitung menggunakan persamaan:

L ....................................... (10)
ad
Pengonversi satuan ping menjadi besaran jarak (Dist) dalam meter
adalah p ng 0.512, di mana v adalah rerata laju kapal saat akuisisi data
(m/s). 0.512 alah peubah satuan waktu (s) terhadap satuan ping.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pe
Hasil
ika
Ganyortiran obyek pemeruman
bu Penerapan perubahan selang ambang batas pada enam sampel gerombolan
Non demersal pada masing-masing bulan pengamatan dideskripsikan pada
mbar 4, 5 dan 6. Kisaran nilai hambur balik gerombolan ikan demersal pada
melan Mei adalah -65 hingga -44 dB, bulan Agustus -68 hingga -62 dB dan bulan
mevember -62 hingga -47 dB.
ba Perubahan nilai |ΔNASC| terhadap nilai minimum ambang batas
nyebabkan terbentuknya satu atau lebih kerucut dalam grafik. Ujung kerucut
rupakan nilai kumpulan piksel dominan yang mewakili nilai koefisien hambur
me
lik permukaan terbesar dalam satu gerombolan ikan demersal.
cu
Lima dari enam cuplikan gerombolan ikan demersal pada bulan Mei
menunjukkan kecenderungan ejad nya a u n la |ΔNASC| dominan. Pada
plikan keenam erl ha ga n la |ΔNASC| dominan (Gambar 4).
Keenam cuplikan gerombolan ikan demersal pada bulan Agustus
nunjukkan kecenderungan terjadinya satu nilai |ΔNASC| dominan (Gambar
5).
6

Tiga cuplikan awal gerombolan ikan demersal pada bulan November


menunju kkan kecenderungan terjadinya dua hingga tiga nilai |ΔNASC|
dan tiga dominan cuplikan lainnya menunjukkan kecenderungan terjadinya
|ΔNASC satu nilai
| dominan (Gambar 6).

Gambar 4 Selisih ambang batas bulan Mei

Gambar 5 Selisih ambang batas bulan Agustus

Gambar 6 Selisih ambang batas bulan November


Karakte
Ka ristik migrasi ikan demersal
tebal terakteristik migrasi ikan demersal mengacu kepada luas menegak, rasio
rhadap panjang (TP) dan jarak migrasi menegak gerombolan. Luas
7

menegak gerombolan diasumsikan berbanding lurus terhadap jumlah


ikaindividu n demersal dalam gerombolan. Rasio TP mengindikasikan bentuk
saagerombolan t bermigrasi.
Rasio TP mendekati 0 menunjukkan karakteristik gerombolan ikan
mesemakin manjang dan ramping. Rasio TP mendekati 1 menunjukkan
gekarakteristik rombolan ikan semakin membulat. Rasio TP lebih dari 1
gemenunjukkan rombolan ikan semakin menebal dan ramping.
2
Rentang luas menegak gerombolan ikan pada bulan Me 0.70−102.58 m .
Sebagian besar gerombolan ikan memiliki karakteristik memanjang. Terdapat
ge satu
Rerombolan ikan yang berbentuk menebal ramping dan dua berbentuk
yamembulat. rata jarak migrasi menegak dari dasar laut 0.70 m. Terdapat dua
(Ggerombolan ng secara pasti bermigrasi menegak sejauh lebih kurang 3 m dari
dasar laut ambar 7).
2
Se Ren ang lua ger mb lan kan pada bulan gu u 3.34−1499.05 m .
serbagian besar gerombolan ikan memiliki karakteristik memanjang namun
ge tidak
1.0amping karakteristik gerombolan ikan pada bulan Mei. Terdapat satu
rombolan ikan dengan karakteristik membulat. Rerata jarak migrasi
Kamenegak
du 1 m dari dasar laut (Gambar 8). 2
Ren ang lua ger mb lan kan pada bulan ember 6.36−125.49 m .
3.2
rakteristik gerombolan terbanyak adalah memanjang dan membulat.
Terdapat
Aga belas gerombolan berbentuk menebal ramping. Rerata jarak migrasi
setmenegak
33
3 m dari dasar laut (Gambar 9).
de
Gerombolan ikan demersal terluas secara menegak ditemukan pada bulan
2
ustus dengan nilai 6529.712 m . Pada bulan November ditemukan
hampir engah nilai luas menegak gerombolan ikan demersal pada bulan
Agustus, yaitu
2
03.736 m . Pada bulan Mei ditemukan luas menegak gerombolan ikan
2
demersal ngan nilai 643.1236 m (Gambar 10).

menebal

membulat

Gambar 7 Karakteristik migrasi bulan Mei


8

membulat

Gambar 8 Karakteristik migrasi bulan Agustus

menebal

Gambar 9 Karakteristik migrasi bulan November

Gambar 10 Jumlah luas menegak gerombolan ikan demersal perbulan pengamatan


9

Gerombolan ikan terluas ditemukan pada bulan Agustus. Karakteristik


gerombolan terpanjang ditemukan pada bulan Agustus. Karakteristik gerombolan
yang paling tebal di kolom perairan ditemukan pada bulan November.
miJarak grasi maksimum gerombolan ikan pada bulan Mei, Agustus dan
beNovember rturut-turut adalah 3.895 m, 3.699 m dan 13.459 m. (Tabel 1).

Tabel 1 Nilai maksimum dan minimum karakteristik gerombolan


perbulan pengamatan

Karakteristik Mei Agustus November


Gerombolan Maks Min Maks Min Maks Min
Tebal (m) 7.143 0.393 9.200 1.050 12.090 1.050
Panjang (m) 34.242 0.740 162.941 2.547 36.524 2.425
Luas (m2) 102.585 0.727 1499.057 3.347 153.333 6.368
arak
J migrasi
3.895 0.03 3.699 0.116 13.459 0.074
menegak (m)

Pembahasan

Data pemeruman dilakukan saat siang hari. Menurut Hjellvik et al. (2004),
kelimpahan eko ikan demersal saat siang hari adalah 40−50% lebih tinggi
dibandingkan saat malam hari. Saat malam hari ikan tidak banyak terdeteksi oleh
sistem akustik. Berdasarkan waktu pemerumannya, data penelitian ini memenuhi
standar kriteria pemeruman.
Kecepatan rerata penjejakan kapal adalah 1.27 m/s. Standar penjejakan
kapal yang disarankan oleh Furusawa (2011), adalah 10 knot yang bersesuaian
dengan 5.14 m/s. Penetapan 10 knot bertujuan mengurangi terbentuknya
gezona lap yang menyebabkan ikan demersal tidak terdeteksi dengan baik. Oleh
itu,karena
kecepatan penjejakan akuisisi data sudah memenuhi standar tersebut.
sat Luas sel integrasi dibatasi oleh satuan ping pada arah mendatar dan oleh
seluan meter pada arah menegak. Selang mendatar adalah 400 ping.
renPenentuan ang mendatar didasarkan pada kemunculan gerombolan ikan
laudemersal di setiap tang 400 ping perbulan pengamatan. Selang menegak
keadalah 2.5 m dari dasar t. Penentuan selang menegak didasarkan pada lapisan
unkedalaman maksimum munculan objek pelagis kecil pada bulan November.
Selang ini digunakan tuk memastikan obyek tujuan integrasi adalah ikan
2demersal.
m
ob NASC 2
merupakan koefisien hambur balik permukaan yang memiliki rasio
/nmi (Simmonds dan MacLennan 2005). NASC memiliki arti: ukuran luasan
be 2 2
yek pendeteksian (m ), dalam luasan berkas pemeruman (nmi ). Nilai
terNASC
berbanding lurus terhadap nilai hambur balik volume (dB). Berdasarkan
hal
ge sebut, dilakukan penyortiran obyek pendeteksian dengan menggunakan kedua
tersaran tersebut.
lua Penyortiran obyek pemeruman dalam ekogram penting dilakukan agar
rombolan ikan demersal terpisah dari obyek lainnya yang tidak
diharapkan lihat. Hal ini juga berpengaruh saat melakukan pengukuran tebal,
panjang dan s menegak gerombolan. Masuknya obyek selain ikan
demersal dalam
10

perhitungan akan menyebabkan pengukuran parameter karakteristik gerombolan


jauh melebihi ukuran yang sebenarnya.
Penyortiran obyek pendeteksian dilakukan dengan mengambil data
di setiapNASC
selisih te penyempitan selang ambang batas sebesar tiga desibel. Pemilihan nilai
tiga desirsebut didasarkan pada teori: terjadi perubahan kuat hambur balik sebesar
mendatabel setiap terjadi perubahan sebesar dua derajat dari posisi sudut
M migrasi r individu ikan dan terhadap arah transmisi pemeruman (Mitson
ikan ada1983).
geromboekanisme penyempitan selang ambang batas terhadap satu
terdapatngerombolan lah untuk melihat seberapa besar variabilitas kuat hambur
dalam sbalik dalam lan tersebut. Perbedaan nilai hambur balik ini
posisi tumengindikasikan ya perbedaan ukuran ikan atau berbedaan sudut
balik pulrenang individu ikan atu gerombolan. Semakin besar ukuran ikan
Sedan semakin tegak lurus buh ikan terhadap arah datang pulsa, maka
geromboakan semakin kuat hambur sa yang diterima sensor (Simmonds dan
(Simmo Maclennan 2005).
lebih banmakin aktif dan semakin renggang jarak antar individu ikan
bulan Adalam
ikan lebi lannya memungkinkan semakin tinggi variabilitas data hambur
baliknya nds dan Maclennan 2005). Kejadian ini ditemukan pada bulan
Ap
AgustusMei dan yak pada bulan November. Variabilitas hambur balik
asumsi bgerombolan ikan di gustus cenderung stabil. Hal ini mengindikasikan
yang berpergerakan individu h banyak searah terhadap individu ikan lainnya
dalam satu gerombolan. abila asumsi terjadinya homogenisasi
Lu
bulan Apergerakan individu ikan di bulan dikaitkan dengan kejadian migrasi di
menginddalamnya, maka dapat dihasilkan aru yang menyatakan bahwa:
bermigraaktivitas individu ikan dalam gerombolan migrasi secara mendatar
dangkaladalah hampir homogen.
dasar lauas gerombolan ikan dengan karakteristik gerombolan memanjang
Kedi
indikatorgustus jauh lebih besar daripada di kedua bulan lainnya. Hal ini
luas me ikasikan bahwa ikan demersal membentuk gerombolan relatif besar
terbelakasaat si secara mendatar. Migrasi mendatar terlihat dari kedalaman
M lebih ke kedalaman lebih dalam, sehingga lebih banyak gerombolan
bisa sajaikan di t yang lebih dalam (Macpherson dan Duarte 1991).
air dari pjadian migrasi mendatar dapat dilihat jelas di bulan Agustus. Salah
diberika satu
kemung terjadinya migrasi mendatar adalah dari segi bentuk gerombolan dengan
pemakannegak yang lebih besar di bagian terdepan dan mengerucut di
Bebagian ng.
(2011), igrasi menegak paling banyak ditemukan pada bulan November. Hal
musim ini
migrasi diakibatkan oleh kemunculan obyek pelagis kecil yang memenuhi
besar te kolom ermukaan hingga dekat dasar laut. Hal ini sesuai dengan
musim k informasi yang
Kan Galvan (2008) mengenai stimulan ikan bermigrasi. Oleh karena itu,
diasumskinan besar jenis ikan demersal di stasiun pengamatan ini adalah
jenis
mangsa pelagis (Suetsugu dan Ohta 2005).
rdasarkan teori yang disampaikan oleh Arnold (2001) dan Tyrrell et
al.
migrasi menegak pada bulan November dapat dianggap sebagai migrasi
makan. Jenis migrasi tersebut mungkin saja memiliki kaitan
terhadap mendatar dalam sekala besar yang terjadi pada bulan Agustus.
Migrasi rsebut diduga sebagai fase permulaan dalam mempersiapkan
masuknya elimpahan mangsa pelagis pada bulan November.
rakteristik gerombolan besar memanjang pada bulan
Agustus
ikan sebagai puncak terjadinya migrasi mendatar.
Karakteristik
11

gerombolan besar menebal pada bulan November diasumsikan sebagai puncak


terjadinya migrasi menegak.
Gerombolan ikan demersal mampu terdeteksi dengan jelas oleh metode
ak ustik. Setiap jenis ikan memiliki bentuk gerombolan yang
(D spesifik oray et al 2010). Setiap jenis ikan demersal memiliki pola distribusi
damendatar n menegak yang berbeda. Distribusi tersebut ditemukan berbeda
pe di setiap rubahan musim; dengan perubahan besar ukuran gerombolan, pola
tin makan dan gkat trofik ikan dalam suatu ekosistem (Reun dan Essington 2011).
itu, Oleh karena perluasan atau penyempitan gerombolan ikan dapat
me diasumsikan tidak
ngubah karakteristik rasio TP perjenis gerombolan
Ol ikan.
ya Diduga jenis-jenis ikan pada seluruh bulan pengamatan adalah hampir sama.
diseh karena itu, terjadinya beda kelimpahan ikan demersal di bulan
dapengamatan ng berbeda bukan disebabkan oleh kedatangan jenis ikan yang
berbeda, namun ebabkan oleh migrasi makan yang terjadi dari kedalaman
gedasar laut yang lebih ngkal ke dasar laut yang lebih dalam.
da Penelitian ini belum mempertimbangkan perbedaan hambur
ind balik rombolan yang disebabkan oleh perbedaan ukuran individu ikan. Hal
(T ini tidak pat dilakukan karena tidak ada data tangkapan ikan demersal.
(B Validasi ukuran ividu ikan dapat diperoleh dari hasil tangkap menggunakan
jaring insang dasar
peu ˇer et al. 2012). Jaring ini memiliki selektifitas tinggi terhadap ukuran ikan
linaskoro dan Yusfiandayani 2012).
— Berdasarkan data migrasi menegak maksimum dan jumlah luas
M menegak rbulan pengamatan, dapat didesain ukuran jaring insang dasar dan
13. jaring insang gkar agar kegiatan validasi ukuran ikan lebih efisien.
ka Setidaknya tinggi jaring jarak antara tali apung dan tali pemberat— yang
jar sesuai digunakan pada bulan ei, Agustus dan November secara berturut-turut
jar adalah 3.895 m, 3.699 m dan
459 m. Jaring insang lingkar sangat efisien digunakan pada bulan
Agustus
rena sesuai dengan besarnya jumlah kemunculan ikan demersal.
Penggunaan ing insang lingkar dapat mengurangi kejadian terlepasnya ikan
demersal dari ing.

SIMPULAN DAN SARAN


ge
ka Simpulan
da
ter
No Migrasi mendatar gerombolan ikan demersal memiliki karakteristik
Bepola rak individu ikan yang hampir homogen sedangkan migrasi menegak
didmemiliki rakteristik pola gerak per individu ikan yang lebih bervariasi.
Migrasi terjadi ri perairan yang lebih dangkal ke perairan yang lebih dalam.
Migrasi mendatar besar terjadi pada bulan Agustus. Migrasi menegak terbesar
terjadi pada bulan vember. Migrasi yang terjadi tergolong migrasi untuk
memperoleh makanan. dasarkan kemiripan karakteristik rasio tebal terhadap
panjang gerombolan, uga gerombolan ikan pada bulan Mei, Agustus dan
November adalah sama.
12

Saran

Perlu adanya usaha validasi karakteristik gerombolan ikan


menggunakan kap berupa jaring insang dasar yang disusun berlapis
alat tang
bukaan dan memiliki mata jaring yang bervariasi agar dapat memastikan
nilai hakesesuaian variabilitas mbur balik terhadap variabilitas ukuran
geromboindividu ikan dalam satu lan.
Perlu adanya pengoperasian kamera bawah laut secara bertingkat,
permukadari
kedalaman hingga dasar laut. Hal ini penting untuk memvalidasi
lapisan an batas migrasi ikan demersal.

DAFTAR PUSTAKA
Arnold G
0 P. 2001. Fish migration, Horizontal. Suffolk(UK): Crown. hlm 947−955.
doi:1
Baskoro .1006/rwos.2001.0021.
Meto MS, Yusfiandayani R. 2012. Garis-garis Besar Program
Doray Pengajaran de Penangkapan Ikan. Bogor (ID): IPB. hlm 83.
combM, Mahévas M, Trenkel VM. 2010. Estimating gear efficiency in
of de a ined acoustic and tr awl survey, with reference to the spatial
67(4) distribution
(ESRF) mersal fish. ICES Journal of Marine Sc ience: Journal du Conseil.
works :668−676.
ESRF Environmental Studies Research Funds. 2011. Report No 190
Furusawof hop on Fish Behavior in Response to Seismic Sound. Halifax
(CA):
and T
. hlm 13.
Galvan D
a M. 2011. Echo Integration Near the Seabed. Journal of Marine
abund Science
Barilo
echnology. 19 3 : 259−266.
Hjellvik E. 2008. Fish assemblages of the Northern Patagonian reefs:
densi diversity
61:22
ance, trophic relationshipsand associations with the habitat
Lawson
[thesis]. che (AR): Universidad Nacional del Comahue.
schoo V, Godø OR and Tjøstheim D. 2004. Diurnal variation in
ancillacoustic ties: why do we see less in the dark?. Can. J. Fish.
doi:1Aquat. Sci.
Macpher037−2254.doi: 10.1139/F04-161.
there GL, Barange M, Fréon P. 2001. Species identification of pelagic fish
Mitson ls on the South African continental shelf using acoustic descriptors
ISBNand ary information. ICES Journal of Marine Science. 58:
Nugrahe275−287.
Mkro.1006/jmsc.2000.1009.
Instituson E and Duarte CM. 1991. Bathymetric trends in demersal fish size:
is
a general relationship?. Mar. Ecol. Prog. Ser. 71: 103−112.
RB. 1983. Fisheries Sonar. Surrey (GB): Fishing News Books. 287
hlm.
0-85238-124-7.
ni AD. 2011. Hubungan antara Distribusi Ikan
Demersal,
zoobhentos dan Substrat di Perairan Selat Malaka. [skripsi]. Bogor
(ID):
t Pertanian Bogor. 67 hlm.
13

Reun JCP and Essington TE. 2011. Season- and depth-dependent variability of a
demersal fish assemblage in a large fjord estuary (Puget Sound, Washington).
Fish. Bull. 109:186–197.
Ridho MR, Kaswadji RF, Jaya I, Nurhakim S. 2004. Distribusi Sumberdaya Ikan
Demersal di Perairan Laut Cina Selatan. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan
Perikanan Indonesia, 11 2 :123−128.
Saptojo D, Sutarto, Sansmita S. 2008. Pendugaan Potensi Sumberdaya
Ikan
Si Demersal di Perairan Tanah Laut. Jurnal Ariomma,
23(12):2.
mmonds J, MacLennan D. 2005. Fisheries Acoustics Theory and
StePractice:
Second Edition. Oxford (USA): Blackwell Science. 429 hlm. ISBN-13: 978-
0-
Su632-05994-2.
nsholt BK, Aglen A, Mehl S, Stensholt E. 2002. Vertical density
Sudistributions of fish: a balance between environmental and physiological
limitation. ICES Journal of Marine Science, 59: 679–710.
ardiyono, Pebruanti N. 2007. Reevaluasi Potensi Ikan Demersal di
TuPantai
Utara Jawa. Jurnal Ariomma, 22(9):87.
etsugu K and Ohta S. 2005. Day and Nighttime Changes in
Species
Composition of Deep-Sea Demersal Fishes. Journal of
Ty
Oceanography.
61:187−196.
ˇer M, Prch alova M, Mrk ˇka T, Frou zova J, CEch M, Peterka J, Ju˚ za
T,
a ˇek M, Kra h ı´l M, ra ˇ ı ´k V, Kube ˇka J. 2012. A simple method
to correct the results of acoustic surveys for fish hidden in the dead zone.
J.
Appl. Ichthyol., 1: 1−6. doi: 10.1111/jai.12091.
rrell MC, Link JS, Moustahfid H. 2011. The importance of including
predation in fish population models: Implications for biological reference
points. Fisheries Research. 108: 1−8. doi: 10.1016/j.fishres.2010.12.025.
14

Lampiran 1 Tampilan ekogram pada bulan Mei, Agustus dan November


sebelum perlakuan ambang batas

(a) Mei

(b) Agustus

(c) November
15

Lampiran 2 Tampilan ekogram pada bulan Mei, Agustus dan November


setelah perlakuan ambang batas

(a) Mei

(b) Agustus

(c) November
16

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 14 Desember 1990


dari pasangan Sujastera, MM dan Zarmelly, SS. Penulis adalah
putra kedua dari dua bersaudara. Tahun 2009 penulis lulus dari
SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang dan pada tahun yang
sama lulus seleksi masuk Institut Pertanian Bogor melalui jalur
Undangan Seleksi Masuk IPB dan diterima di Departemen Ilmu dan
Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi asisten praktikum
Dasar ADasar- kustik Kelautan dan Akustik Kelautan tahun ajaran
2013/20 2012/2013 dan
juga akt14; dan asisten praktikum Biologi Laut tahun ajaran 2013/2014.
fisika daPenulis if mengajar di bimbingan belajar PASCAL di bidang studi
matematika,
n biologi.

You might also like