Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Ikan Demersal
Skripsi Ikan Demersal
Skripsi Ikan Demersal
DEDDY IRAWAN
Deddy Irawan
NIM C54090045
STUDI TINGKAH LAKU MIGRASI IKAN DEMERSAL
BERDASARKAN DATA PEMERUMAN
DEDDY IRAWAN
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Kelautan
di
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan
Disetujui oleh
Diketahui oleh
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pemahaman dan
pengetahilmu uan yang diberkahi. Hormat dan ucapan terima kasih
Dr. Ir. kepada Sri Pujiyati M.Si dan Dr. Roza Yusfiandayani S.Pi atas dukungan
pengarahdan annya sebagai pembimbing penyusunan skripsi.
Ucapan terimakasih kepada Asep Priatna, S.Pi dari Balai
PerikanaPenelitian
Perikanan Perairan Umum, Moh. Natsir, S.Pi, M.Si dari Pusat
dari LabPengelolaan n dan Konservasi Sumberdaya Ikan; dan Sri Ratih Deswati,
SkS.Pi, M.Si oratorium Akustik Kelautan IPB; sebagai pembimbing di
menggulapangan.
penelitiaripsi ini membahas metode studi tingkah laku ikan
Akustik demersal
Senakan data pemeruman perairan Laut Tarakan. Skripsi ini
merupakan n rintisan untuk menambah koleksi ilmu pengetahuan di
laboratorium Kelautan IPB.
moga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Deddy Irawan
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vi
DAFTAR LAMPIRAN vi
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
Perumusan Masalah 1
Tujuan Penelitian 2
METODE 2
Watu dan Tempat Penelitian 2
Bahan dan Alat Penelitian 2
Prosedur Analisis Data 3
ASIL
H DAN PEMBAHASAN 5
Hasil 5
Pembahasan 9
SIMPULAN DAN SARAN 11
Simpulan 11
Saran 11
DAFTAR
L PUSTAKA 12
RIAMPIRAN 14
WAYAT HIDUP 16
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1 Ta
pempilan ekogram pada bulan Mei, Agustus dan November sebelum rlakuan
2 Ta ambang batas 14
pempilan ekogram pada bulan Mei, Agustus dan November setelah
rlakuan ambang batas 15
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perumusan Masalah
Tujuan Penelitian
METODE
2 2
d .................................... (1)
1
di mana merupakan integrasi eko untuk satu kali transmisi pulsa yang
da diperoleh ri penjumlahan energi dalam bentuk voltase kuadrat. Batas waktu
beintegrasi (t) rsesuaian terhadap nilai ping. Satu ping pada data penelitian ini
terbersesuaian hadap waktu penerimaan satu panjang gelombang selama 0.512
ms.
1 ...................................... (2)
di
mana merupakan penggabungan integrasi eko untuk N kali transmisi
pulsa.
NASC dihitung berdasarkan Myriax Echoview (2009):
2
di 4 1852 10 10 T .............. (3)
pe
memana 4 merupakan pengubah penampang l n ang “hambur bal k” menjad
T nampang l n ang “hambur”. 1852 merupakan nilai meter permil laut.
SV rupakan kuat hambur balik volume yang diintegrasi (dB re 1
2 3
m /m ). merupakan ketebalan daerah integrasi.
SV dihitung berdasarkan Myriax Echoview (2009):
n n
di 10 l g ... (4)
ap
2 3
sa mana merupakan nilai linier SV untuk sampel s (m /m ). bernilai
di 0 abila sampel s diabaikan dari analisis daerah integrasi dan bernilai 1
deapabila mpel s ikut dalam analisis daerah integrasi. bernilai 0 apabila sampel
sas berada bawah nilai spesifik ambang batas minimum dan bernilai 1 apabila
berada sama ngan atau di atas nilai spesifik ambang batas minimum. A
memerupakan jumlah mpel dalam daerah analisis.
Microsoft Office Excel 2007 digunakan untuk menabulasi, menghitung
Pe dan ndeskripsikan hasil pemrosesan data dalam bentuk grafik.
Gambar
Gerombolan ikan
Dasar Laut
Pengelo
Pe Gambar 3 Contoh digitasi gerombolan ikan demersal
migrasi
menegakmpokan karakteristik gerombolan ikan
Jarngelompokan karakteristik gerombolan ikan didasarkan pada
jarak menegak dari dasar laut, rasio tebal terhadap panjang (TP)
dan luas
gerombolan ikan.
di mana ak menegak gerombolan (DistV) dihitung menggunakan persamaan:
Pa
( 2001): - ....................................... (5)
di ma - mn ................................... (8)
pe
mana Dmax dan Dmin adalah kedalaman maksimum dan minimum batas garis
rmukaan gerombolan.
di u- 2 ..................................... (9)
L ....................................... (10)
ad
Pengonversi satuan ping menjadi besaran jarak (Dist) dalam meter
adalah p ng 0.512, di mana v adalah rerata laju kapal saat akuisisi data
(m/s). 0.512 alah peubah satuan waktu (s) terhadap satuan ping.
menebal
membulat
membulat
menebal
Pembahasan
Data pemeruman dilakukan saat siang hari. Menurut Hjellvik et al. (2004),
kelimpahan eko ikan demersal saat siang hari adalah 40−50% lebih tinggi
dibandingkan saat malam hari. Saat malam hari ikan tidak banyak terdeteksi oleh
sistem akustik. Berdasarkan waktu pemerumannya, data penelitian ini memenuhi
standar kriteria pemeruman.
Kecepatan rerata penjejakan kapal adalah 1.27 m/s. Standar penjejakan
kapal yang disarankan oleh Furusawa (2011), adalah 10 knot yang bersesuaian
dengan 5.14 m/s. Penetapan 10 knot bertujuan mengurangi terbentuknya
gezona lap yang menyebabkan ikan demersal tidak terdeteksi dengan baik. Oleh
itu,karena
kecepatan penjejakan akuisisi data sudah memenuhi standar tersebut.
sat Luas sel integrasi dibatasi oleh satuan ping pada arah mendatar dan oleh
seluan meter pada arah menegak. Selang mendatar adalah 400 ping.
renPenentuan ang mendatar didasarkan pada kemunculan gerombolan ikan
laudemersal di setiap tang 400 ping perbulan pengamatan. Selang menegak
keadalah 2.5 m dari dasar t. Penentuan selang menegak didasarkan pada lapisan
unkedalaman maksimum munculan objek pelagis kecil pada bulan November.
Selang ini digunakan tuk memastikan obyek tujuan integrasi adalah ikan
2demersal.
m
ob NASC 2
merupakan koefisien hambur balik permukaan yang memiliki rasio
/nmi (Simmonds dan MacLennan 2005). NASC memiliki arti: ukuran luasan
be 2 2
yek pendeteksian (m ), dalam luasan berkas pemeruman (nmi ). Nilai
terNASC
berbanding lurus terhadap nilai hambur balik volume (dB). Berdasarkan
hal
ge sebut, dilakukan penyortiran obyek pendeteksian dengan menggunakan kedua
tersaran tersebut.
lua Penyortiran obyek pemeruman dalam ekogram penting dilakukan agar
rombolan ikan demersal terpisah dari obyek lainnya yang tidak
diharapkan lihat. Hal ini juga berpengaruh saat melakukan pengukuran tebal,
panjang dan s menegak gerombolan. Masuknya obyek selain ikan
demersal dalam
10
Saran
DAFTAR PUSTAKA
Arnold G
0 P. 2001. Fish migration, Horizontal. Suffolk(UK): Crown. hlm 947−955.
doi:1
Baskoro .1006/rwos.2001.0021.
Meto MS, Yusfiandayani R. 2012. Garis-garis Besar Program
Doray Pengajaran de Penangkapan Ikan. Bogor (ID): IPB. hlm 83.
combM, Mahévas M, Trenkel VM. 2010. Estimating gear efficiency in
of de a ined acoustic and tr awl survey, with reference to the spatial
67(4) distribution
(ESRF) mersal fish. ICES Journal of Marine Sc ience: Journal du Conseil.
works :668−676.
ESRF Environmental Studies Research Funds. 2011. Report No 190
Furusawof hop on Fish Behavior in Response to Seismic Sound. Halifax
(CA):
and T
. hlm 13.
Galvan D
a M. 2011. Echo Integration Near the Seabed. Journal of Marine
abund Science
Barilo
echnology. 19 3 : 259−266.
Hjellvik E. 2008. Fish assemblages of the Northern Patagonian reefs:
densi diversity
61:22
ance, trophic relationshipsand associations with the habitat
Lawson
[thesis]. che (AR): Universidad Nacional del Comahue.
schoo V, Godø OR and Tjøstheim D. 2004. Diurnal variation in
ancillacoustic ties: why do we see less in the dark?. Can. J. Fish.
doi:1Aquat. Sci.
Macpher037−2254.doi: 10.1139/F04-161.
there GL, Barange M, Fréon P. 2001. Species identification of pelagic fish
Mitson ls on the South African continental shelf using acoustic descriptors
ISBNand ary information. ICES Journal of Marine Science. 58:
Nugrahe275−287.
Mkro.1006/jmsc.2000.1009.
Instituson E and Duarte CM. 1991. Bathymetric trends in demersal fish size:
is
a general relationship?. Mar. Ecol. Prog. Ser. 71: 103−112.
RB. 1983. Fisheries Sonar. Surrey (GB): Fishing News Books. 287
hlm.
0-85238-124-7.
ni AD. 2011. Hubungan antara Distribusi Ikan
Demersal,
zoobhentos dan Substrat di Perairan Selat Malaka. [skripsi]. Bogor
(ID):
t Pertanian Bogor. 67 hlm.
13
Reun JCP and Essington TE. 2011. Season- and depth-dependent variability of a
demersal fish assemblage in a large fjord estuary (Puget Sound, Washington).
Fish. Bull. 109:186–197.
Ridho MR, Kaswadji RF, Jaya I, Nurhakim S. 2004. Distribusi Sumberdaya Ikan
Demersal di Perairan Laut Cina Selatan. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan
Perikanan Indonesia, 11 2 :123−128.
Saptojo D, Sutarto, Sansmita S. 2008. Pendugaan Potensi Sumberdaya
Ikan
Si Demersal di Perairan Tanah Laut. Jurnal Ariomma,
23(12):2.
mmonds J, MacLennan D. 2005. Fisheries Acoustics Theory and
StePractice:
Second Edition. Oxford (USA): Blackwell Science. 429 hlm. ISBN-13: 978-
0-
Su632-05994-2.
nsholt BK, Aglen A, Mehl S, Stensholt E. 2002. Vertical density
Sudistributions of fish: a balance between environmental and physiological
limitation. ICES Journal of Marine Science, 59: 679–710.
ardiyono, Pebruanti N. 2007. Reevaluasi Potensi Ikan Demersal di
TuPantai
Utara Jawa. Jurnal Ariomma, 22(9):87.
etsugu K and Ohta S. 2005. Day and Nighttime Changes in
Species
Composition of Deep-Sea Demersal Fishes. Journal of
Ty
Oceanography.
61:187−196.
ˇer M, Prch alova M, Mrk ˇka T, Frou zova J, CEch M, Peterka J, Ju˚ za
T,
a ˇek M, Kra h ı´l M, ra ˇ ı ´k V, Kube ˇka J. 2012. A simple method
to correct the results of acoustic surveys for fish hidden in the dead zone.
J.
Appl. Ichthyol., 1: 1−6. doi: 10.1111/jai.12091.
rrell MC, Link JS, Moustahfid H. 2011. The importance of including
predation in fish population models: Implications for biological reference
points. Fisheries Research. 108: 1−8. doi: 10.1016/j.fishres.2010.12.025.
14
(a) Mei
(b) Agustus
(c) November
15
(a) Mei
(b) Agustus
(c) November
16
RIWAYAT HIDUP