266 720 1 PB

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ)Vol 10, No 1, Maret 2021

DOI: 10.36565/jab.v10i1.266
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Pengaruh Penerapan Standar Komunikasi Defisit Perawatan Diri terhadap


Kemandirian Merawat Diri pada Pasien Skizofrenia di Ruang Rawat Inap Delta
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Rd. Hari Periza W1, Rahmi Dwi Yanti2, Vevi Suryenti Putri3
1,2,3
Program Studi S1 Keperawatan STIKES Baiturrahim Jambi
Email : radenhari95@gmail.com

Submitted : 21/07/2020 Accepted: 06/01/2021 Published: 06/03/2021

Abstract
Schizophrenic is a disease that affects the brain and causes strange, disturbed thought, perception,
emotion, movement, and behavior. These case made patient experiencing significant self-care
deficit, causing patients did not pay attention to hygiene. The nursing tread to deal the patient with
schizophrenic is the application of self-care deficit communication standard. This study aimed to
indicated the influence of applying self-care deficit communication strategies to self-care
independence in schizophrenic patient. This study used quantitative research by using pre pre-
experiment design, with one group pretest posttest was used. The number of samples were 20
persons. This study used purposive sampling technique. It was conducted on January 1th - 15th
2020. The data were collected by an instrument in the form of observation sheets. It were analyzed
by the Wilcoxon test. The findings, The average self-care independence before implementing the
self-care communication deficit standard with an average value (3.00) to (4.00) after the
application of communication standards is given. There is a difference in the application of the
self-care deficit communication standard with a P-value = 0.001.
Keywords: application of DPD communication standards, independence , schizophrenic

Abstrak
Skizofrenia adalah suatu penyakit yang memengaruhi otak dan menyebabkan timbulnya pikiran,
persepsi, emosi, gerakan, dan perilaku yang aneh dan terganggu.Hal ini menyebabkan pasien
mengalami defisit perawatan diri yang signifikan, sehingga menyebabkan pasien tidak
memperhatikan kebutuhan hygiene. Tindakan keperawatan untuk menangani pasien dengan
skizofrenia yaitu penerapan standar komunikasi defisit perawatan diri. Tujuan penelitian yaitu
untuk mengetahui apakah ada pengaruh penerapan strategi komunikasi defisit perawatan diri
terhadap kemandirian merawat diri pada pasien skizofrenia. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatif dengan metode penelitian pre eksperiment dengan desain penelitian yang digunakan
adalah one grouppretestposttest. Jumlah sampel dalam penelitian sebanyak 20 orang. Tekhnik
pengambilan sampel dengan menggunakan tekhnik purposive sampling.Penelitian telah dilakukan
pada tanggal 1 Januari – 15 Januari 2020, data dikumpulkan menggunakan instrument berupa
lembar observasi. Data dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon. Rata-rata kemandirian
merawat dirisebelum dilakukan penerapan standar komunikasi defisit perawatan diri dengan nilai
rata-rata(3,00) menjadi (4,00) sesudah diberikan penerapan standar komunikasi. Terdapat
perbedaan penerapan standar komunikasi defisit perawatan diri dengan P-value = 0,001 <0,05.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan ada pengaruh penerapan standar komunikasi defisit
perawatan diri terhadap kemandirian merawat diri pada pasien skizofrenia.
Kata Kunci : kemandirian, penerapan standar komunikasi DPD, skizofrenia

PENDAHULUAN terganggu. Skizofrenia tidak dapat


Skizofrenia adalah suatu penyakit didefinisikan sebagai penyakit tersendiri,
yang memengaruhi otak dan menyebabkan melainkan diduga sebagai sindrom atau
timbulnya pikiran, persepsi, emosi, proses penyakit yang mencakup berbagai
gerakan, dan perilaku yang aneh dan jenis dengan gejala seperti jenis kanker.
31
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ)Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.266
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Penyakit ini ditakuti sebagai gangguan jiwa menelantarkan penampilannya. Kerapian


yang berbahaya dan tidak dapat dikontrol, dan hygiene pribadi juga terabaikan.
dan mereka yang terdiagnosis penyakit ini Mereka juga cenderung menarik diri secara
digambarkan sebagai individu yang tidak sosial (Maramis, 2009).
mengalami masalah emosional atau Secara umum, klien skizofrenia akan
psikologis yang terkendali (Videbeck, mengalami beberapa maslaah keperawatan.
2015). Pasien skizofrenia mengalami penurunan
Menurut data Wolrd Health pada aktivitas sehari-hari karena kehilangan
Organization (WHO), terdapat sekitar 35 motivasi dan apatis berarti kehilangan
juta orang terkena depresi, 60 juta orang energi dan minat dalam hidup. Keadaan
terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, apatis pada skizofrenia menyebabkan
serta 47,5 juta terkena dimensia. Di terganggunya aktifitas rutin sehari-hari
Indonesia, dengan berbagai faktor biologis, seperti mandi, menyisir rambut, gosok gigi
psikologis, dan sosial dengan dan tidak mempedulikan kerapian diri atau
keanekaragaman penduduk, maka jumlah berpakaian/berdandan secara eksentrik
kasus gangguan jiwa terus bertambah yang (Ibrahim, 2010).
berdampak pada penambahan beban negara
dan penurunan produktivitas manusia untuk Klien skizofrenia kehilangan motivasi
jangka panjang (WHO) ( 2016 ). dan minat hidup yang membuat klien
Berdasarkan data Riset Kesehatan menjadi orang malas, karena klien
Dasar ( RISKESDAS, 2018 ) gangguan skizofrenia hanya memilki energi yang
jiwa di Indonesia adalah 7% permil dari sedikit, mereka tidak biasa melakukan hal-
populasi penduduk dan Provinsi Jambi hal yang lain selain tidur dan makan. Hal
merupakan Provinsi dengan urutan sejajar ini menyebabkan pasien mengalami defisit
dengan angka Indonesia, yaitu 7% permil perawatan diri yang signifikan, sehingga
dari penduduk, Provinsi dengan angka menyebabkan pasien tidak memperhatikan
kejadian tertinggi adalah Provinsi Bali yaitu kebutuhan hygiene, makan, tidak
10,5% dan Provinsi dengan angka kejadian mempedulikan kerapian diri atau
terendah adalah Provinsi Kepulauan Riau berpakaian, berdandan, dan toileting.
yaitu 3%. Sementara cakupan jiwa Penurunan kemampuan perawatan diri
skizofrenia dari 100% sebanyak 84,9% dapat dipicu oleh adanya peningkatan
berobat dan 15,51% tidak berobat dengan kecemasan yang timbul akibat pikiran
alasan merasa sudah sehat sebanyak 36,1%. waham, halusinasi, perilaku kekerasan.
Berdasarkan data dari Rumah Sakit Selain itu, hambatan hubungan sosial dapat
Jiwa Daerah Provinsi Jambi dari tahun memperburuk kemampuan perawatan diri
2017, 2018 dan 2019, didapatkan penderita (Yosep, 2010).
skizofrenia yang melakukan rawat inap di Defisit perawatan diri adalah salah
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi satu gejala yang dialami oleh pasien
pada tahun 2017 sebanyak 1589 orang, skizofrenia sebagai salah satu gejala
tahun 2018 sebanyak 1500 orang dan negatif. Tidak ada psikofarmaka yang dapat
ditahun 2019 sebanyak 1524 orang. mengatasi defisit perawatan diri selain
Tidak ada penampilan atau perilaku melatih pasien mengatasi ketidakmampuan
yang khas pada pasien skizofrenia. atau ketidakmauan melakukan perawatan
Beberapa bahkan dapat berpenampilan dan diri. Klien mungkin mengalami
berperilaku “normal”. Mungkin mereka kemunduran kemampuan berpikir sehingga
tampak berpreokupasi terhadap kesehatan, mengalami kemunduran perkembangan.
penampilan badan, agama atau minatnya. Perilaku pasien menjadi seperti masa
Pasien dengan skizofrenia kronis cenderung kanak-kanak yang bergantung kepada orang
lain (Keliat, 2014).
32
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ)Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.266
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Dampak dari defisit perawatan diri dan melatih kebersihan dan kerapihan
secara fisik yaitu: gangguan integritas kulit, lingkungan. Pada SP 1, Melatih kebersihan
gangguan membrane mukosa mulut, serta diri : mandi, keramas, sikat gigi,
gangguan fisik pada kuku, juga berdampak berpakaian, berhias dan gunting kuku. Pada
pada masalah psikososial seperti gangguan SP 2, melatih makan dan minum:
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai diskusikan gunanya makan dan minum
dan mencintai, kebutuhan harga diri, yang baik dan teratur, diskusikan alat
aktualisasi diri, dan gangguan interaksi tempat makan dan minum, diskusikan
sosial. Lebih jauh lagi masalah tersebut bisa kebutuhan makan dan minum yang baik:
menularkan berbagai macam penyakit cuci tangan, berdo’a, makan dimeja makan.
kepada penghuni lain dan juga tenaga SP 3, Melatih BAB dan BAK: diskusikan
kesehatan (Direja, 2011). gunannya BAB dan BAK, diskusikan
Self-care (perawatan diri) merupakan tempatm cara menggunakan, cara
suatu kontribusi berkelanjutan orang membersihkan tempat dan cara
dewasa bagi eksistensinya, kesehatannya membersihkan diri, latih BAB dan BAK
dan kesejahteraannya. Self-care ini yang baik. SP 4 melatih kebersihan dan
menggambarkan dan menjelaskan manfaat kerapihan lingkungan rumah:
perawatan diri guna mempertahankan membersihkan dan Merapikan lingkungan
hidup, kesehatan, dan kesejahteraannya. yaitu kamar, tidur, ruang makan, dapur,
Jika dilakukan secara efektif, upaya kamar mandi (Keliat, 2019).
perawatan diri dapat memberi kontribusi Dalam strategi pelaksanaan
bagi integritas struktural fungsi dan komunikasi asuhan keperawatan defisit
perkembangan manusia (Budiono, 2015). perawatan diri, di ajarkan kemampuan
Kemandirian adalah suatu sikap yang untuk merawat diri. Setiap kemampuan
memungkinkan seseorang untuk bertindak yang diajarkan dimasukkan dalam jadwal
bebas, melakukan sesuatu atas dorongan harian untuk kemudian dilatih. Pelaksanaan
sendiri untuk kebutuhannya sendiri tanpa jadwal harian dalam asuhan keperawatan
bantuan orang lain. Kemandirian adalah defisit perawatan diri ini bermanfaat untuk
sikap yang menghendaki seseorang untuk meningkatkan kemandirian pasien dalam
bertindak bebas. Artinya dapat melakukan merawat diri. Hal ini dapat dilihat pada
sesuatu atas dorongan sendiri sesuai dengan Peneliti Pinedendi, dengan judul “Pengaruh
hak dan kewajiban sebagai seorang Penerapan Asuhan Keperawatan Defisit
manusia, yaitu harus mampu menyelesaikan Perawatan Diri Terhadap Kemandirian
masalahnya sendiri (Hanifah, 2014). Personal Hygiene Pada Pasien di RSJ. Prof.
Merawat diri adalah salah satu V. Ratumbuysang Manado Tahun 2016”.
kemampuan dasar manusia dalam Hasil Penelitian adanya pengaruh
memenuhi kebutuhannya guna penerapan asuhan keperawatan devisit
mempertahankan kehidupannya, kesehatan, perawatan diri terhadap kemandirian
dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi personalhygiene pada pasien di Ruangan
kesehatannya. Pasien dinyatakan tergangu Katrili dan Alabadiri RSJ. Prof. Dr. V. L.
kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan Ratumbuysang Manado (p=0,003< á=0,05).
kondisi kesehatannya dan terganggu
keperawatan dirinya jika tidak dapat Peneliti Hastuti dengan judul
melakukan perawatan diri (Direja, 2011). “Pengaruh Pelaksanaan Jadwal Harian
Pada pasien defisit perawatan diri ada Perawatan Diri Terhadap Tingkat
empat Standar Pelaksanaan Komunikasi Kemandirian Merawat Diri Pada Pasien
(SP). Melatih kebersihan diri, melatih Skizofrenia di RSJD DR. RM Soedjarwadi
makan dan minum, melatih BAB dan BAK, Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018”. Hasil
penelitian: Berdasarkan uji statistik dengan
33
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ)Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.266
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

paired t-test didapatkan nilai ρ = 0,000 Berdasarkan uraian diatas, maka


(α<0,05) maka Ha diterima dan Ho ditolak. peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Nilai mean sebelum pelaksanaan jadwal mengenai “ Pengaruh Penerapan Standar
adalah 15,65 dan setelah dilakukan jadwal Komunikasi Defisit Perawatan Diri
nilai mean kemandirian adalah 6,45, Terhadap Kemandirian Merawat Diri Pada
menunjukkan adanya pengaruh pelaksanaan Pasien Skizofrenia Di Ruang Rawat Inap
jadwal harian perawatan diri terhadap Delta Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
tingkat kemandirian merawat diri pada Jambi”.
pasien skizofrenia di RSJD Dr. RM
Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. METODE PENELITIAN
Berdasarkan jumlah diagnosa Penelitian ini merupakan penelitian
keperawatan terbanyak pasien skizofrenia kuantitatif dengan pendekatan metode Pre
rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Exsperiment dengan desain One Group
Jambi Pada tahun 2019 tampak bahwa dengan rancangan Pretest-Posttest
diagnosa keperawatan Halusinasi terbanyak bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pertama dengan jumlah 5419 kasus dan penerapan standar komunikasi defisit
terbanyak di ruang Alpha, terbanyak ke 2 perawatan diri terhadap kemandirian
Waham dengan jumlah 204 kasus dan merawat diri pada pasien skizofrenia.
terbanyak di ruang Alpha dengan jumlah 89 Instrumen penelitian yang digunakan
kasus, dan terbanyak ke 3 Defisit Perawatan adalah dengan menggunakan lembar
Diri dengan jumlah 184 kasus dan pengkajian Ideks Kemandiran Katz.
terbanyak di ruang Shinta dengan jumlah Komponen yang dinilai adalah dengan
102 kasus dan ruang Pega dengan 77 kasus. menggunakan 5 indikator dari Indekz
Hasil survey awal yang dilakukan Kemandirian Katz yang sudah di
pada tanggal 06 Oktober 2019, Dari 10 modifikasi. Yang terdiri dari mandi,
klien, pada saat diajak berkomunikasi 8 berpakaian, ke kamar kecil, kontinen dan
mengatakan pernah diajarkan dengan makan. Penelitian telah dilakukan pada
perawat ruangan bagaimana cara mandi tanggal 1 Januari – 15 Januari 2020.
yang benar, , cara berdandan, cara Populasi dalam penelitian ini sebanyak 184
menyiapkan makanan, merapikan makanan, responden dan sampel dalam penelitian ini
dan cara BAB dan BAK yang baik, adalaj 20 responden. Sampel yang dipilih
sedangkan 2 klien pada saat diajak merupakan sampel yang telah memenuhi
berkomunikasi, klien banyak diam dan kriteria inklusi. Metode pengambilan
kurang fokus. sampel dengan cara Purposive Sampling.
Hasil observasi menunjukkan bahwa Pengumpulan data dilakukan menggunakan
7 dari 10 klien terkadang masih menerima instrument berupa lembar observasi dan
bantuan perawat ketika menjalani aktifitas metode analisa data univariat dan bivariat
perawatan diri dan masih diingatkan seperti menggunakan uji Wilcoxon.
makan, mandi, berpakaian, berhias, makan
dan minum, toileting harus diarahkan dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
diingatkan. Sedangkan 3 klien lainnya
Hasil penelitian dengan 20 responden
dapat melakukan aktivitas sehari-hari
tentang pengaruh penerapan standar
sendiri tanpa bantuan perawat seperti
komunikasi defisit perawatan diri terhadap
makan, mandi, berpakaian, berhias, makan,
kemandirian merawat diri pada pasien
minum, toileting. Tetapi semua klien tetap
skizofrenia di ruang rawat inap Delta
harus di pantau dalam kegiatan dan
Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
kebutuhan sehari-harinya.
Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai
berikut.

34
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ)Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.266
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Gambaran karakteristik responden Perbedaan Kemandirian Merawat


berdasarkan umur: dewasa awal berjumlah Diri Pada Pasien Skizofrenia sebelum
7 orang ( 35%), Dewasa akhir 8 orang ( dan sesudah diberikan penerapan
40%), Lansia Awal 5 orang ( 25%), standar komunikasi defisit perawatan
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui diri
bahwa dari 20 responden berjenis kelamin
laki-laki 20 orang (100%). 100 % Hasil uji Wilcoxon di dapatkan P-value
responden pendidikan akhir SD. = 0,001 <0,05 dengan selisih nilai mean
1.00 antara sebelum dilakukan penerapan
Gambaran Kemandirian Merawat standar komunikasi defisit perawatan diri
Diri Pada Pasien Skizofrenia Di Ruang dan sesudah dilakukan penerapan standar
Rawat Inap Delta Rumah Sakit Jiwa Daerah komunikasi defisit perawatan diri, maka
Provinsi Jambi Sebelum Dilakukan dapat disimpulkan bahwa secara statistik
Penerapan Standar komunikasi Defisit ada Pengaruh Penerapan Standar
Perawatan Diri. Berdasarkan hasil dapat Komunikasi Defisit Perawatan Diri
didapatkan dari 20 responden terhadap Terhadap Kemandirian Merawat Diri Pada
kemandirian merawat diri pada pasien Pasien Skizofrenia Di Ruang Rawat Inap
skizofrenia di ruang rawat inap delta rumah Delta Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
sakit jiwa daerah provinsi jambi sebelum Jambi yang berarti kemandirian responden
dilakukan penerapan standar komunikasi mengalami perubahan positif setelah
defisit perawatan diri dengan nilai mean diberikan penerapan standar komunikasi
(rata-rata) 3,00, dengan standar deviasi defisit perawatan diri. Adanya penelitian ini
0,649 sebelum dilakukan penerapan standar membuat responden yang semula tidak
komunikasi defisit perawatan diri, dengan mandiri dalam merawat diri setelah
nilai minimum 2 dan maksimum 4. Hasil dilakukan penerapan standar komunikasi
kuesioner yang didapatkan dengan defisit perawatan diri menjadi mandiri
menggunakan cara ukur observasi dan alat dalam merawat diri. Hal ini berarti
ukur lembar observasi adalah sebagian penerapan standar komunikasi defisit
responden memiliki tingkat kemandirian perawatan diri sangat berpengaruh dalam
merawat diri dalam kategori kurang. kemandirian merawat diri pada responden
skizofrenia.
Gambaran Kemandirian Merawat Diri Sejalan dengan penelitian Pinedendi
Pada Pasien Skizofrenia Di Ruang Rawat (2016) dengan judul Pengaruh Penerapan
Inap Delta Rumah Sakit Jiwa Daerah Asuhan Keperawatan Defisit Perawatan
Provinsi Jambi Setelah Dilakukan Diri Terhadap Kemandirian Personal
Penerapan Standar komunikasi Defisit Hygiene Pada Pasien Di RSJ. Prof. V. L.
Perawatan Diri. Berdasarkan hasil Ratumbysang Manado Tahun 2016.
didapatkan dari 20 responden terhadap Instrument penelitian yang digunakan
kemandirian merawat diri pada pasien dalam Kemandirianpersonal hygiene diukur
skizofrenia di ruang rawat inap delta rumah denganmenggunakan Indeks Aktivitas
sakit jiwa daerah provinsi jambi setelah Sehari-haridari Barthel (Barthel Index of
dilakukan penerapan standar komunikasi Activity DailyLiving) dengan penetuan skor
defisit perawatan diri dengan nilai mean 14: mandiri,10-13 Ketergantungan ringan,
(rata-rata) 4,00, dengan standar deviasi 7-9Ketergantungan sedang, 4-6
0,725 setelah dilakukan penerapan standar Ketergantunganberat, dan 0-3
komunikasi defisit perawatan diri, dengan Ketergantungan total.Berdasarkan
nilai minimum 3 dan maksimum 5 hasilanalisa data uji statistic
wilcoxonmenunjukan p-value=0,046 <
á=0,05 makaH1 diterima.
35
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ)Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.266
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

Penelitian Hastuti (2018) dengan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat,


judul Pengaruh Pelaksanaan Jadwal Harian keseimbangan antara interkasi sosial,
Perawatan Diri Terhadap Tingkat pencegahan bahaya bagi kehidupan, fungsi
Kemandirian Merawat Diri Pada Pasien dan kesejahteraan manusia, serta upaya
Skizofrenia Di RSJD DR. RM Soedjarwadi meningkatkan fungsi dan perkembangan
Provinsi Jawa Tengah. Instrument individu dalam kelompok sosial sesuai
penelitian yang digunakan dalam penelitian dengan potensi, keterbatasan, dan keinginan
ini berupa lembar observasi berisi untuk normal. Kebutuhan perawatan diri ini
pengukuran tingkat kemandirian perawatan sifatnya umum bagi setiap manusia,
diri yang berasal dari NANDA dalam berkaitan dengan proses kehidupan dan
Wilkinson (2012) yang penilaiannya telah pemeliharaan integritas struktur dan fungsi
dimodifikasi dengan lama, komponen manusia (Budiono, 2015).
perawatan diri yang dinilai adalah Adapun kemampuan kemandirian
kebersihan diri (mandi,oral hygiene, merawat diri berdasarkan kriteria hasil
keramas, memotong kuku), berpakaian/ Nursing Outcomes Classification dan
berdandan, makan, eliminasi.Penelitian Intervensi Nursing Interventions
dilakukan selama 32 hari. Uji statistik Classification dalam Bulechek (2013) dan
didapatkan dengan paired t-test didapatkan Moorhead (2013) adalah merawat diri
nilai ρ = 0,000 (α<0,05) maka Ha diterima untuk membersihkan tubuhnya sendiri,
dan Ho ditolak. Nilai mean sebelum mengenakkan pakaiannya sendiri,
pelaksanaan jadwal adalah 15,65 dan menyiapkan dan memakan makanannya
setelah dilakukan jadwal nilai mean sendiri, dan melakukan aktivitas eliminasi
kemandirian adalah 6,45. sendiri.
Self-care (perawatan diri) merupakan Berdasarkan beberapa penelitian yang
suatu kontribusi berkelanjutan orang telah dialukan, terdapat beberapa perbedaan
dewasa bagi eksistensinya, kesehatannya penelitian, khususnya dalam bentuk
dan kesejahteraannya. Self-care ini intrumen penelitan, prosedur penelitian dan
menggambarkan dan menjelaskan manfaat analisa bivariat yang digunakan. Dalam
perawatan diri guna mempertahankan penelitian ini, peneliti menggunakan
hidup, kesehatan, dan kesejahteraannya. instrument kemandirian dengan
Jika dilakukan secara efektif, upaya menggunakan Indekz Kemandirian Katz
perawatan diri dapat memberi kontribusi yang sudah dimodifikasi, sedangkan pada
bagi integritas struktural fungsi dan penelitian-penelitian sebelumnya
perkembangan manusia (Budiono, 2015). Pinedendi (2016) menggunakan Indeks
Kemandirian adalah suatu sikap yang Aktivitas Sehari-haridari Barthel (Barthel
memungkinkan seseorang untuk bertindak Index of Activity Daily Living), penelitian
bebas, melakukan sesuatu atas dorongan Pinedendi (2016) menggunakan
sendiri untuk kebutuhannya sendiri tanpa pengukuran tingkat kemandirian perawatan
bantuan orang lain. Kemandirian adalah diri yang berasal dari NANDA dalam
sikap yang menghendaki seseorang untuk Wilkinson (2012) yang penilaiannya telah
bertindak bebas. Artinya dapat melakukan dimodifikasi dengan lama, penelitian Laily,
sesuatu atas dorongan sendiri sesuai dengan Desy Nur (2014) instrumen penelitian yang
hak dan kewajiban sebagai seorang digunakan berfokus pada indikator mandi
manusia, yaitu harus mampu menyelesaikan dan berpakaian, berdandan, makan,
masalahnya sendiri (Hanifah, 2014). BAK/BAB.
Kebutuhan perawatan diri, menurut Pada prosedur penelitian yang
Orem, meliputi pemeliharaan udara, air atau dilakukan sebelum-sebelumnya pun
cairan, makanan, proses eliminasi normal, terdapat perbedaan waktu. Pada penelitian

36
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ)Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.266
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

ini, peneliti menggunakan waktu selama 14 disimpulkan bahwa secara statistik ada
hari, dimulai dari pre-test dilakukan selama Pengaruh Penerapan Standar Komunikasi
3 hari, treatment dilakukan selama 2 hari Defisit Perawatan Diri Terhadap
perlakuan, 1 hari perlakuan selama 25-30 Kemandirian Merawat Diri Pada Pasien
menit dan post-test dilakukan pada hari Skizofrenia Di Ruang Rawat Inap Delta Di
berikutnya. Pada penelitian ini, peneliti Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.
mengambil sampel sebanyak 20 orang
dengan tekhnik purposive sampling, dan SARAN
sampel yang diambil adalah Pasien dengan Diharapkan untuk peneliti selanjutnya
diagnosa keperawatan Defisit Perawatan untuk meneliti penerapan standar
Diri di ruangan rawat inap yang sudah komunikasi defisit perawatan diri dengan
mendapatkan Strategi Pelaksana (SP) 1-4 waktu yang lebih lama agar peningkatan
generalis di ruang rawat inap Delta Rumah penerapan standar komunikasi defisit
Sakit Jiwa Provinsi Jambi Tahun 2019. perawatan diri lebih efektif sehingga
Dalam penelitian Hastuti (2018) selama 32 kemungkinan pasien untuk mandiri lebih
hari, penelitian Laily, Desy Nur (2014) baik.
selama 22 hari.
Dalam pengolahan data berupa DAFTAR PUSTAKA
analisa bivariat, peneliti menemukan Ardhiyanti, dkk. 2014. Panduan Lengkap
beberapa perbedaan dengan penelitian Keterampilan Dasar Kebidanan 1.
sebelumnya. Dalam pengolaha data Analisa Yogyakarta : Deepublish.
bivariat, peneliti menggunakan uji Arikunto. 2013. Prosedur Penelitian Suatu
Wilcoxon. Dikarenakan data peneliti tidak Pendekatan Praktik. Jakarta :
berdistribusi normal. Dan ini sejalan Rineka Cipta
dengan penelitian Pinedendi (2016) dengan Budiono. 2015. Konsep Dasar
judul Pengaruh Penerapan Asuhan Keperawatan. Jakarta : Bumi
Keperawatan Defisit Perawatan Diri Medika.
Terhadap Kemandirian Personal Hygiene Bulechek, dkk, Gloria M. 2016. Nursing
Pada Pasien Di RSJ. Prof. V. L. Interventions Classification (NIC).
Ratumbysang Manado Tahun 2016. Elsevier Singapore Pte. Ltdp
Pada penelitian ini didapat hasil Davies, Teifion. 2009. ABC Kesehatan
bahwa penerapan standar komunikasi Mental. Jakarta : EGC.
defisit perawatan berpengaruh dalam Dermawan, Deden. 2013. Keperawatan
meningkatkan kemandirian pada responden Jiwa Konsep Dan Kerangka Kerja
skizofrenia dengan diagnosa keperawatan Asuhan Keperawatan Jiwa.
defisit perawatan diri, serta dapat merubah Yogyakarta : Gosyen Publishing.
pola hidup responden untuk lebih mandiri Direja. 2011. Asuhan Keperawatan Jiwa.
dalam kehidupannya guna memenuhi Yogyakarta : Nuha Medika.
kebutuhan dasar sehari-hari. Ekasari, Mia Fatma, dkk. 2018.
Meningkatkan Kualitas Hidup.
SIMPULAN Malang : Wineka Media.
Kesimpulan dalam penelitian ini Festy, Pipit. 2018. Buku Ajar Lansia
dapat dilihat dari hasil uji Wilcoxon di “Lanjut Usia, Perspektif Dan
dapatkan P-value = 0,001 <0,05 dengan Masalah”. Surabaya : UM Surabaya
selisih nilai mean 1.00 antara sebelum Publishing.
dilakukan penerapan standar komunikasi Hanifah. 2014. Prosiding Seminar
defisit perawatan diri dan sesudah Nasional Pendidikan Dasar
dilakukan penerapan standar komunikasi “Membedah Anatomi Kurikulum
defisit perawatan diri, maka dapat
37
Jurnal Akademka Baiturrahim Jambi (JABJ)Vol 10, No 1, Maret 2021
DOI: 10.36565/jab.v10i1.266
p-ISSN: 2655-9266
e-ISSN: 2655-9218

2013 Untuk Membangun Masa Pinedendi, dkk. 2016. Pengaruh


Depan Pendidikan Yang Lebih Baik. Penerapan Asuhan Keperawatan
Jawa Barat : UPT Sumedang. Defisit Perawatan Diri Terhadap
Hastuti. 2018. Pengaruh Pelaksanaan Kemandirian Personal Hygiene
Jadwal Harian Perawatan Diri Pada Pasien Di Rsj. Prof. V. L.
Terhadap Tingkat Kemandirian Ratumbuysang Manado Tahun
Merawat Diri Pada Pasien 2016. Journal Keperawatan (e-Kp).
Skizofrenia Di RSJD DR. RM http://scholar.google.co.id/scholar=j
Soedjarwadi Provinsi Jawa Tengah. urnal+defisit+perawatan+diri+pasie
Journal Keperawatan (e-Kp). n+jiwaDiakses 28 September 2019.
http://scholar.google.co.id/scholar=j Riskesdas. 2018. Hasil Riset Kesehatan
urnal+defisit+perawatan+diri+pasie Dasar Kementrian Kesehatan
n+jiwaDiakses 12 Desember 2019. RI.http://www.depkes.go.id./recourc
Ibrahim, A. S. 2011. Skizofrenia Spliting es/download/general/Hasil%Riskesd
Personality. Tangerang: Jelajah a%202013.pdf. Diakses 02 Oktober
Nusa. 2019.
Keliat, Budi Anna. 2014. Model Praktik RSJ Provinsi Jambi. 2019. Data Jumlah
Keperawatan Profesional Jiwa. Pasien Skizofrenia Rawat Inap.
Jakarta : EGC. RSJD : Jambi.
Keliat, dkk. 2019. Keperawatan Sovitriana, Rilla. 2019. Dinamika
Kesehatan Jiwa Komunitas CMHN Psikologis Kasus Penderita
(Basic Course). Jakarta : EGC. Skizofrenia. Sidoarjo : Uwais
Keliat, dkk. 2019. Asuhan Keperawatan Inspirasi Indonesia.
Jiwa. Jakarta: EGC Susanti, Herni. 2010. Defisit Perawatan
Laily, Desy Nur. (2014). Pengaruh diri Pada Klien Skizofrenia:
Aktivitas Mandiri: Personal Hygiene Aplikasi Teori Keperawatan Orem.
Terhadap Kemandirian Pasien Jurnal Keperawatan Indonesia
Defisit Perawatan Diri Pada Pasien Volume 13.
Gangguan Jiwa di RSJD Dr. Amino http://scholar.google.co.id/scholar=j
Gondohutomo Semarang tahun urnal+defisit+perawatan+diri+pasie
2014. Journal Keperawatan (e-Kp). n+jiwaDiakses 28 September 2019.
http://scholar.google.co.id/scholar=j Sutejo. 2010. Keperawatan Kesehatan
urnal+defisit+perawatan+diri+pasie Jiwa. Yogyakarta : Pustaka Baru
n+jiwaDiakses 12 Desember 2019. Press.
Maramis, Willy F. 2009. Catatan Ilmu Videbeck, Sheila L. 2015. Buku Ajar
Kedokteran Jiwa Edisi 2. Surabaya : Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC.
Airlangga University Press. WHO. 2016. Kesehatan Jiwa
Moorhead, Sue dkk. Nursing Outcomes Masyarakat.
Classification (NOC). Elsevier www.depkes.go.id/articel/print/1610070
Singapore Pte. Ltd . 0005/peran-keluarga-dukung-
Muhith, Abdul. 2016. Pendidikan kesehatan-jiwa-masyarakat.html
Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Diakses 02 Oktober 2019.
Andi Offset Yosep.I. 2010. Buku Ajar Keperawatan
Nurarif, Amin Huda. 2015. Aplikasi Jiwa. Bandung : Refika Aditama.
Asuhan Keperawan Berdasarkan Yudhantara. 2015. Sinopsis Skizofrenia
Diagnosa Medis dan NANDA NIC- Untuk Mahasiswa Kedokteran.
NOC Jilid 3. Jogjakarta : Medi Malang : UB Pers.
Action.

38

You might also like