Professional Documents
Culture Documents
001 Pemindahan - Transfer Minyak
001 Pemindahan - Transfer Minyak
TECHNICAL PROCEDURES
PEMINDAHAN / TRANSFER MINYAK
OIL TRANSFER
No. Dokumen Tgl. Terbit Revisi Halaman
Document Number Issued Date Revision Page
PMK/TECH/HTK/001 2 April 2018 02 1
PERINGATAN WARNING
Buku Panduan Sistem Manajemen Mutu, Kesehatan, This Quality, Occupational health, Safety and Environmental
Keselamatan Kerja dan Lingkungan (SMMK3L) ini adalah milik Manual is property of PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK).
PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK). Dilarang memperbanyak Reproduction and / or use of this document is prohibited without
dan/atau mempergunakan dokumen ini tanpa ijin tertulis dari PT written permission from PT Humpuss Transportasi Kimia.
Humpuss Transportasi Kimia.
Usulan penambahan/ perubahan dibuat secara tertulis dengan Proposed additions / changes are made in writing using provided
menggunakan format yang disediakan, disampaikan kepada format then submit to the Quality, Health, Safety and
Departemen Quality, Health, Safety and Environment (QHSSE) Environment (QHSSE) Department to gain approval from
untuk mendapat persetujuan Direksi. Director.
1. TUJUAN 1. PURPOSE
Memastikan keselamatan awak kapal, kapal, Ensuring the safety of crews, ships, loads and
muatan dan pencegahan pencemaran selama prevention of pollution during the oil transfer
proses transfer minyak dapat dilaksanakan sesuai process can be carried out in accordance with the
dengan prosedur. procedure..
Prosedur ini berlaku bagi semua kapal yang This procedure applies to all ships operated by PT
dioperasikan oleh PT Humpuss Transportasi Kimia. Humpuss Transportasi Kimia. Related to transfer /
Berhubungan dengan pemindahan/ transfer muatan charge ofr fuel bunkers.
atau bunker bahan bakar.
Nakhoda harus memastikan bahwa prosedur ini The Master shall ensure that this procedure is
sudah dilaksanakan sesuai dengan tugas dan carried out in accordance with the applicable
tanggung jawab yang berlaku di atas kapal duties and responsibilities on board.
4. DEFINISI 4. DEFINITION
5. PROSEDUR 5. PROCEDURE
Perwira dan ABK harus membiasakan diri dengan Officers and crew shall familiarize themselves
setiap sistem pemindahan/transfer di kapal, with any transfer system on board, including
termasuk pipa, lokasi tiap kerangan-kerangan, pipes, the location of each shell, pumps,
pompa, kontrol, peranginan dan saluran overflows. controls, waves and channels of overflows
Ini dapat diketahui dengan melihat/mempelajari This can be known by looking at the cargo
gambar pipa muatan (cargo piping diagram) yang piping diagram that is already available on
sudah tersedia di atas kapal. board
5.2.2 Lokasi Kerangan Tertutup dan Kerangan Isolasi 5.2.2 Shut off and Isolation Valve Locations
Perwira dan ABK harus membiasakan diri dengan Officers and crew should familiarize
kerangan-kerangan tertutup (shut off valve) dan themselves with the shut off valve and the
peralatan pemisah/penutup yang memisahkan separator equipment that separates the bilge
sistem got (bilge) atau ballast dari sistem muatan. or ballast system from the load system. This is
Ini semua terdapat pada gambar diagram sistem in the diagram of the transfer piping system as
pipa pemindahan/ transfer seperti yang diterangkan described above.
di atas.
5.2.3 Sistem Pencegah Polusi dan Alat-alat 5.2.3 Pollution Containment System and Clean
Pembersih Minyak Up Equipment
Adalah menjadi tanggung jawab Mualim I pada It is the responsibility of the First Officer when
waktu muat/bongkar atau mengisi bunker untuk loading / unloading or filling the bunker to
memeriksa apakah penutup-penutup lobang yang check whether the hole covers on the decks
ada di atas deck (Deck Scupper) dan SAVALLS (Deck Scupper) and SAVALLS are properly
sudah terpasang dengan baik dan mesin pembersih installed and the pollution cleaning machine is
polusi dalam keadaan siap untuk digunakan. ready for use.
Sistem pencegah terdiri dari Ambang-ambang atau The deterrent system consists of Thresholds or
Bibir-bibir Deck (Deck Coamings). Bila terjadi Deck Coamings. In the case of a small oil spill,
tumpahan minyak yang kecil (small oil spill), hal ini it can be emptied with a shovel and cleaned
dapat dikosongkan/ditimba dengan sekop dan with sawdust and a cloth / mop.
dibersihkan dengan serbuk gergaji (sawdust) dan
kain lap/majun.
Bila terjadi tumpahan besar, sebuah pompa yang In the event of a large spill, a wind-driven
digerakkan dengan angin (Diaphragm Pneumatic pump (Diaphragm Pneumatic Pump) must be
Pump) harus disiapkan yang disimpan di dalam prepared which is stored inside the Bosun's
Bosun’s Store. Pompa ini akan digunakan Store. This pump will be used to pump oil spills
memompa tumpahan minyak di deck lalu on the deck and then returned to the slop tank
dikembalikan ke tangki slop atau salah satu tangki or one of the load tanks. This pump is run by
muatan. Pompa ini dijalankan dengan the wind that must always be available on the
menggunakan angin yang selalu harus tersedia wind pipe on the ship coming from the Engine
pada pipa angin di kapal yang berasal dari Kamar Room.
Mesin.
5.3 Jumlah Minimum Awak Kapal yang Bertugas 5.3 Minimum Of Crew On Duty During Loading
Pada Operasi Muatan
Jumlah minimum orang yang harus bertugas jaga Minimum of crew who must be on duty during
selama operasi pemindahan / transfer dari kapal ke the transfer operation from ship to shore or
darat atau kapal ke kapal adalah sebagai berikut : ship to ship are as follows :
Tugas dari setiap orang yang bertugas jaga The duty of each person on watchkeeping duty
ditentukan oleh Nakhoda dan akan disesuaikan shall be determined by the Master and shall be
dengan sifat muatan yang dipindahkan/ditransfer adjusted to the nature of cargo transfer and the
dan tipe pemindahan/ transfer, apakah dari kapal ke type of transfer, whether from ship to ship
kapal (STS) atau hanya di kapal itu sendiri (STS) or only on the ship itself
Perwira Deck yang bertugas jaga bertanggung The deck officer who is responsible for
jawab untuk menjaga keadaan tali-tali tambat yang watchkeeping the mooring ropes that bind the
mengikat kapal ke dermaga atau kapal lain (ship to ship to the dock or other ship (ship to ship) and
ship) dan tugas ini bisa didelegasikan kepada juru this task may be delegated to the helmsman if
mudi jaga apabila memungkinkan. possible
1. Memperhitungkan panjang tali yang memadai 1. Take into account the length of the rope
untuk suatu keadaan khusus dari arus laut sufficient for a particular circumstance of
dan angin the ocean and wind currents
2. Mengetes dan memeriksa kekencangan tali 2. Test and check the rope tightness by
dengan menekan-nekan tali. tapping the rope
3. Mengatur tali-tali melintang kapal (breast 3. Adjust ship ropes for tidal water, plus or
ropes) untuk pasang surut air, dan ditambah minus for draft (in the case of ship to ship
atau dikurangi untuk sarat/draft kapal (dalam transfers
hal ship to ship transfer.
4. Kapal harus selalu rapat dengan dapra/fender 4. Ships must always meet with dapra / fender
untuk setiap saat dan jangan sampai ada for any time and do not get any distance.
jarak.
5.6 Prosedur Menghentikan Muat / Bongkar Secara 5.6 Procedure To Stop Loading / Suddenly
Mendadak (Dalam Keadaan Darurat) Unload (Procedures For Emergency
(Procedures For Emergency Shutdown) Shutdown)
5.6.1 Terminal - Terminal 5.6.1 Terminals
Prosedur menghentikan pekerjaan dalam keadaan The procedure for stopping work in an
darurat harus atas persetujuan antara kapal dan emergency must be with the agreement
terminal dan hal-hal yang sudah diperiksa dengan between the ship and the terminal and things
Ship Shore Safety Check List. that have been checked with the Ship Shore
Safety Check List..
Pada pemuatan dengan menggunakan pompa On loading by ground pump, the terminal will
darat, terminal akan memberitahu ruang pengontrol inform the shore control room how to stop
di darat (shore control room) cara-cara menyetop pumping and close the local chimneys
pemompaan dan menutup kerangan-kerangan
setempat.
Telepon darat dan/atau radio VHF digunakan untuk Landline telephones and / or VHF radios are
alat komunikasi. used for communication devices
5.6.2 Dari Kapal ke Kapal (Operasi Muatan) 5.6.2 From Vessel To Vessel (Load Operation)
Suatu Prosedur harus disetujui antara kedua kapal A Procedure must be agreed between the two
dan di atas setuju sebelum pemindahan/transfer vessels and agreed before the transfer begins
dimulai dan harus mengisi formulir Ship to Ship and must fill out the Ship to Ship Transfer
Transfer Operation Safety Check List Operation Safety Check List [F / HTK / FLEET-
[F/HTK/FLEET-037]. 037] form.
5.6.3 Tombol Stop dan Komunikasi dalam Semua 5.6.3 Stop Button and Communication In All
Situasi Situation
Alat penyetop tersendiri (Remote Shutdown) Pompa Remote Shutdown The Cargo Pump will be
Cargo akan ditangani oleh Perwira atau Awak kapal handled by Officers or Crew either on their
baik atas inisiatif sendiri atau instruksi dari perwira own initiative or instructions from the officer
yang bertugas in charge.
Komunikasi bisa dengan suara langsung atau VHF Communication can be with direct voice or
jinjing (walkie talkie). mobile VHF (walkie talkie)
Pada waktu operasi pemindahan muatan, seorang At the time of transfer operations, a
perwira penanggung jawab harus selalu berada di responsible officer should always be located
tempat yang mudah dicapai dari deck atau ruang with easy reach of the Control Room
tombol stop darurat (Control Room Emergency Stop Emergency Stop Buttons.
Buttons).
Perwira yang bertugas pada waktu operasi harus The officer on duty at the time of operation
yakin bahwa semua personil yang sedang bertugas should be sure that all personnel on duty
tahu letak dan fungsi tombol emergency stop. know the location and function of the
emergency stop button.
5.6.4 Minyak Tumpah 5.6.4 Oil Spillage
Pada kejadian minyak tumpah kerangan-kerangan In the event of oil spill the emergency shaft
tutup darurat (emergency shutdown valve) harus cover (emergency shutdown valve) should be
secepatnya ditutup dengan menekan tombolnya. closed immediately by pressing the button. If
Jika minyak yang tumpah ke laut cukup banyak, oil is spilled into the sea quite a lot, then the
maka penguasa setempat harus diberitahu sesuai local authorities should be notified in
dengan prosedur yang tertera pada accordance with the procedures listed on
SOPEP/SMPEP SOPEP / SMPEP
5.6.5 Keadaan - Keadaan untuk Penghentian Darurat 5.6.5 Circumstances For Emergency Stop
1. Petir. 1. Lightning.
2. Kebakaran atau keadaan darurat. 2. Fire or emergency situation.
3. Tali-tali tambat kapal dalam keadaan yang 3. Mooring ropes in a dangerous state.
berbahaya.
4. Oil Spillage.
4. Minyak tumpah.
5. The tank is almost full but the pumping
5. Tangki hampir penuh tetapi tekanan pressure is still too high (high
pemompaan masih terlalu besar (high flow/pressure).
flow/pressure).
6. Any doubt circumstances (such as
6. Setiap keadaan yang meragukan (seperti loaded / incorrectly loaded oil).
minyak yang sedang/telah dimuat jenisnya
7. Hazardous security situation
salah).
7. Keadaan berbahaya keamanan (security)
5.7 Tangki Hampir Penuh Dimuati Pada Waktu 5.7 Tank Almost Full When Loading
Operasi Muatan Operation
Kecepatan pengisian minyak pada saat hampir The speed of re-fueling at almost full must
penuh harus disetujui bersama antara kapal dan be mutually agreed between ship and ship,
kapal, atau kapal dan darat. Pada kejadian or ship and shore. In the event of transfer
pemindahan/transfer dari kapal ke kapal, prosedur from ship to ship, this procedure reflects what
ini mencerminkan seperti apa yang ada di dalam is in the checklist 4 (ICS / OCIMF "Ship To
checklist 4 (ICS/OCIMF “Ship To Ship Transfer Ship Transfer Guide").
Guide”).
Bilamana suatu tangki telah mencapai 90% penuh, When a tank has reached 90% full, the tank
kerangan tangki harus ditutup setelah terlebih shell must be closed after first believing that
dahulu yakin bahwa ada tangki lain atau tangki yang there is another tank or tank that has been
sudah terbuka kerangannya agar pengalihan aliran open the shell so that the flow of oil can run
minyak dapat berjalan baik well.
Pemuatan pada tangki terakhir, pada saat sebelum Loading at the last tank, at the time before
mencapai 85% penuh, terminal atau kapal pemompa reaching 85% full, the terminal or pumping
harus dibuat dalam keadaan stand by. vessel must be made in a stand by condition.
Sebelum mencapai 85% penuh, Perwira yang Before reaching 85% full, the officer in
bertugas, paling sedikit 2 orang lagi harus berada charge, at least 2 more persons should be at
pada/dekat kerangan atau tombol penggerak / near the chassis drive button from the last
kerangan dari tangki terakhir yang sesuai. suitable tank
Lima belas (15) menit sebelum mencapai 90% Fifteen (15) minutes before reaching full
penuh, terminal atau kapal pemompa harus 90%, the terminal or pumping vessel must be
diberitahu dan minta agar kecepatan pemompaan notified and requested that the pumping
diturunkan hingga 50%. speed be lowered by 50%.
Lima (5) menit sebelum mencapai 90% penuh, Five (5) minutes before reaching full 90%,
terminal atau kapal pemompa harus diminta untuk the terminal or pumping vessel shall be
bersiap menyetop pemompaan required to prepare to stop pumping
Ruang kosong yang memadai di dalam tangki harus Sufficient empty space in the tank should be
disediakan dengan maksud agar minyak jangan provided with the intention that the oil should
sampai tumpah pada waktu tangki ditiup/ditekan not spill when the tank is blown / pushed by
dengan angin (air blowing). the wind (air blowing).
HARUS DIINGAT : Tangki tidak boleh dimuati REMEMBER : The tank should not be
melebihi 90% dari kapasitas penuh. loaded in excess of 90% of its full
capacity.
5.8 Menutup Kerangan 5.8 Closing of Valves
Setelah berakhirnya pemindahan/transfer minyak, Upon completion of oil transfer, all cracks in
semua kerangan-kerangan pada sistem pipa-pipa the pipe system or oil bunker shall be closed.
muat atau bunker minyak harus ditutup. Kenyataan This fact should be recorded / documented
ini harus dicatat/didokumentasikan
Setiap tumpahan minyak ke laut harus dilaporkan Any oil spill into the sea should be reported
kepada penguasa pantai atau penguasa to the coastal authorities or the port
administrasi pelabuhan administration authorities.
Buku SOPEP/SMPEP (Shipboard Oil Pollution SOPEP / SMPEP (Shipboard Oil Pollution
Emergency Plan / Shipboard Marine Pollution Emergency Plan / Shipboard Marine
Emergency Plan), disiapkan di atas kapal sebagai Pollution Emergency Plan) book, prepared
bagian dari sistem kualitas manajemen yang on board as part of a quality management
memberikan prosedur-prosedur cara membuat system that provides procedures for reporting
laporan dan langkah-langkah yang akan and steps to be taken.
diambil/dilakukan.
5.10 Menutup dan Membuka Lubang-Lubang di Kapal 5.10 Close And Open Holes On Vessel
Apabila kapal sedang berlayar atau berlabuh When the vessel is sailing or anchor, all the
jangkar, semua lubang-lubang pada tangki harus holes in the tank must be completely closed, this
ditutup dengan sempurna, hal ini terdiri dari: consists of:
Ini dimaksudkan untuk mencegah suatu kelalaian This is intended to prevent an omission which
yang dapat mengakibatkan keluarnya minyak dari may result in the discharge of oil from the tank at
tangki pada waktu terjadinya suatu kecelakaan the time of an accident
Tidak seorang pun diperbolehkan membuka lubang- No one is allowed to open tank holes without
lubang tangki tanpa ada ijin dari Nakhoda atau permission from the Master or the First Officer
Mualim I.
engine)
h. Port Log h. Port Log
i. Ship Shore Safety Check List i. Ship Shore Safety Check List
j. Ship to Ship Transfer Operation Safety Check j. Ship to Ship Transfer Operation Safety Check
List [F/HTK/FLEET-037] List [F/HTK/FLEET-037]
7. REFERENSI 7. REFERENCES
a. OHSAS 18001 a. OHSAS 18001