Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Bioeksperimen

Volume 2 No.2, (September 2016)


ISSN 2460-1365 119

EKOGENOTOKSISITAS LIMBAH CAIR BATIK DAN


EFEK ANTIMUTAGENIK Lemna minor TERHADAP
ERITROSIT IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Ecogenotoxicity of batik liquid waste and antimutagenicity of Lemna minor
on Nile tilapia erithrocytes

Erma Musbita Tyastuti1), Okid Parama A.2), Sunarto 3)


Universitas Sebelas Maret, Jalan Ir. Sutami No. 36A Kentingan Surakarta, 57126
E-mail korespondensi: ermatyastuti@gmail.com

Abstract – Batik liquid waste in Solo are mostly sent directly to water stream without any treatment. This activity
may lead to water contamination. The liquid waste contains some heavy metals that induce genotoxicity such as
micronucleus formation. Lemna minor has antimutagenic properties due to its active biological compounds (i.e.
caroten and amino acids) and able to inhibit the formation of micronucleus. The objectives of this present study
are to understand the ecogenotoxicity of batik liquid waste and antimutagenicity of Lemna minor on nile tilapia
erithrocytes. This study were conducted in Biology Laboratory of UMS. Two groups of nile tilapia were fed with
different diet, 1 group of Lemna minor and 1 group of comersial pelet then exposed to batik liquid waste on 0
ppm/L, 2500 ppm/L, 5000 ppm/L and 7500 ppm/L. The result showed that the exposure of batik liquid waste
induced the formation of micronucleus in fish erithrocytes, the highest frequency of micronucleus formation was
the exposure of 7500 ppm/L. Lemna minor is proven to have the antimutagenicity and suppressed the formation of
micronucleus lower than fish with pelet diet.

Keywords: batik liquid waste, ecogenotoxicity, micronucleus, Lemna minor, antimutagen.

Abstrak – Limbah cair batik di Solo sebagian besar dibuang langsung ke perairan tanpa diolah
terlebih dahulu dan menyebabkan pencemaran air. Kandungan logam berat di dalam limbah cair batik
dapat memicu efek genotoksik seperti pembentukan mikronukleus. Lemna minor berpotensi sebagai
antimutagen dan mencegah pembentukan mikronukleus karena mengandung senyawa aktif seperti
karoten dan asam amino. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekogenotoksisitas limbah cair batik
dan efek antimutagenik Lemna minor terhadap eritrosit ikan nila. Penelitian dilakukan di Laboratorium
Biologi UMS dengan pemaparan limbah cair batik 0ppm/L, 2500 ppm/L, 5000 ppm/L dan 7500 ppm/L
terhadap 2 kelompok ikan nila dengan diet pelet dan Lemna minor. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa paparan limbah cair batik memicu pembentukan mikronukleus dengan frekwensi tertinggi
pada konsentrasi paparan 7500 ppm/L. Lemna minor juga terbukti memiliki potensi antimutagenik
karena mampu menekan frekwensi mikronukleus lebih rendah dibandingkan diet pelet.

Kata kunci: limbah cair batik, ekogenotoksisitas, mikornukleus, Lemna minor, antimutagen.

PENDAHULUAN Limbah cair batik mengandung logam


Ekogenotoksikologi adalah suatu berbahaya yang dapat mengganggu
bentuk pendekatan yang mengaplikasikan kesehatan, diantaranya adalah Cr, Cu,
prinsip dan tehnik genetika toksikologi Cd, Fe, Mn dan NH3N (Aryani dkk., 2004;
untuk menilai efek potensial dari Hartanti dkk., 2011; Putra dkk., 2014;
polusi lingkungan dalam bentuk agen Sasongko dan Tresna, 2010; Subki dkk.,
genotoksik terhadap kesehatan ekosistem 2014). Beberapa studi ekogenotoksikologi
(Akpoilih, 2012; Shugart and Theodoralis, terhadapa organisme perairan telah
1998). mebuktikan bahwa paparan logam
Bioeksperimen
Volume 2 No.2, (September 2016)
120 ISSN 2460-1365

berat mampu memicu kerusakan DNA, (Bhattacharya, 2011; Sloczynska et al.,


pembentukan mikronukleus, kelainan 2014), serta beberapa kelompok asam
kromosom, mutasi sel, perkembangan sel amino (Mauro et al., 2009; Srividya et al.,
kanker dan kerusakan janin serta beberapa 2012).
gangguan kesehatan lainnya (Cadalwa Lemna minor adalah tumbuhan kecil
et al., 2008; Martin and Griswold, 2009; yang hidup mengambang di perairan,
Mohod and Dhote, 2013). tersebar luas di seluruh penjuru dunia
Mikronukleus didefinisikan sebagai dan sering ditemui tumbuh sebagai
badan ekstra-nuklear yang mengandung populasi yang membentuk selimut tebal
fragmen kromosom dan atau keseluruhan di permukaan air yang kaya akan nutrisi.
kromosom yang tidak bergabung dengan Lemna minor adalah tumbuhan monokotil
nukleus setelah proses pembelahan sel yang termasuk ke dalam famili Lemnaceae
(Luzhna et al., 2013). Mikronukleus dapat dan diklasifikasikan sebagai makrofit.
dengan mudah dibedakan dari nukleus Berdasarkan beberapa penelitian,
utama sel karena memiliki karakteristik diketahui bahwa Lemna minor memiliki
sebagai berikut : (i) badan ekstra nuklear banyak manfaat diantaranya sebagai
di dalam sitoplasma, berbentuk bulat agen biomonitoring dan bioremediator
atau lonjong, (ii) diameter 1/3 - 1/20 dari pencemaran air (Azeez and Sabbar, 2012;
nukleus utama di dalam sel, (iii) tekstur, Khellaf and Zerdaoun, 2010; Paczkowski
warna dan penampakan menggambarkan et al., 2007; Radic et al., 2009), bahan pakan
nukleus utama, (iv) posisi benar-benar alami bagi ikan (Olaniyi and Oladunjoye,
terpisah dari nukleus utama. (Ayoola and 2012; Yilmaz et al., 2004); bebek (Ali
Akaeze, 2012). dkk., 2014); ayam (Hanstein et al., 1992),
Antimutagen dideskripsikan sebagai antioksidan, antibakteri dan antifungal
agen yang dapat mengurangi akibat (Gulcin et al., 2010)
yang muncul karena mutasi spontan Ikan nila dianggap sebagai
maupun sengaja dipicu. Mekanisme anti bioindikator yang sangat bagus untuk
mutagenesis diklasifikasikan menjadi 2 studi genotoksikologi perairan dan
proses utama, yaitu : untuk monitoring lingkungan karena
a. Desmutagenesis : faktor yang mudah didapat, mudah beradaptasi di
berperan langsung pada mutagen segala kondisi lingkungan dan memiliki
atau menginaktifasi mutagen. Zat nilai komersial yang tinggi (Bucker and
yang berperan disebut desmutagen Conceicao, 2012). Secara umum ikan
b. Bio anti mutagenesis : faktor yang adalah organisme yang paling sensitif
berperan pada proses mutagenesis terhadap efek genotoksik yang disebabkan
atau memperbaiki kerusakan DNA oleh polutan karena beberapa alasan
sehingga menurunkan frekwensi berikut ini : bioindikator yang sensitif
mutasi yang terjadi (Nagarathna et al., terhadap kualitas air dan menunjukkan
2013). bahaya dari bahan-bahan kimia yang
masuk ke dalam perairan; merespon
Beberapa kelompok utama senyawa toksikan seperti respon vertebrata
antimutagenik diantaranya adalah yang lebih tinggi tingkat taksonnya;
vitamin, flavonoid, senyawa fenol, memiliki kemampuan yang lebih besar
antrakuinon, karotenoid, diterpenoid, untuk memetabolisme xenobiotik dan
kumarin, tanin, hormon steroid, mengakumulasi polutan; mampu hidup
saponin dan produk-produk dari laut di segala zona perairan dan memiliki nilai
Bioeksperimen
Volume 2 No.2, (September 2016)
ISSN 2460-1365 121

komersial serta rekreasional yang tinggi; 7 hari. Pemberian pakan dihentikan


memiliki peran penting dalam jaring satu hari sebelum pemaparan limbah
tropik seperti mengalami bioakumulasi cair batik.
polutan dan biotransformasi xenobiotik
seperti mamalia; merespon mutagen 2. Paparan limbah cair batik
dalam konsentrasi rendah; sel tubuh ikan Sebelumnya dilakukan uji
memiliki mekanisme perbaikan yang pendahuluan untuk menentukan
rendah; jika dibandingkan dengan sel LC50-96 dan didapatkan LC50-96
mamalia, sel ikan lebih sensitif terhadap sebesar 13.601 ppm/L. Berdasarkan
induksi kerusakan DNA; perbaikan DNA hasil di atas maka ditetapkan
yang rusak lebih lambat dibandingkan konsentrasi untuk uji sebenarnya
mamalia sehingga cocok untuk studi bio- sebagai berikut :
monitoring (Mir et al., 2014). a. Kelompok perlakuan A dengan
penambahan limbah 0 ppm/L air
sebagai kontrol.
METODE PENELITIAN
b. Kelompok perlakuan B dengan
Penelitian dilakukan pada bulan April- penambahan limbah 2500 ppm/L
Mei 2016, bertempat di Laboratorium air.
Biologi FKIP UMS Surakarta. Penelitian
c. Kelompok perlakuan C dengan
ini merupakan penelitian eksperimental
penambahan limbah 5000 ppm/L
laboratoris dengan menggunakan 8
air.
perlakuan dengan 5 kali ulangan. Limbah
cair batik didapatkan dari bak tampungan d. Kelompok perlakuan D dengan
IPAL industri batik di wilayah Kampung penambahan limbah 7500 ppm/L
Batik Laweyan, Solo. Lemna minor air.
didapatkan dari penggiat Lemna minor 3. Penghitungan jumlah mikronukleus
di desa Banyudono, Boyolali kemudian Setelah 96 jam paparan limbah
dikembangbiakkan di bak pembiakan. cair batik, ikan nila dibius untuk
Sedangkan ikan nila sehat dengan proses pengambilan darah. Darah
berat 30-50 gram dan panjang 8-10 cm diambil dari vena cauda dengan
didapatkan dari Balai Benih Ikan Dinas menggunakan syringe yang telah
Peternakan Surakarta. dilengkapi EDTA agar darah tidak
1. Pemberian pakan cepat membeku. Darah yang telah
Hewan uji dibagi menjadi 2 diambil segera dibuat preparat apus
kelompok pakan yaitu kelompok darah di atas gelas obyek kemudian
pelet (P) dan kelompok Lemna dikeringanginkan pada suhu ruang
(L). Pemberian pakan dilakukan semalaman. Apusan darah difiksasi
2 x setiap hari pada pagi hari dan dengan methanol absolut selama
sore hari. Sisa pakan dibersihkan 10 menit dan dilanjutkan dengan
setiap 24 jam sekali untuk menjaga pewarnaanmenggunakan Giemsa
kondisi air di aquarium. Air yang 10% selama 1 jam. Untuk tiap
digunakan harus dalam kondisi : sampel darah dari satu individu
pH 6.9+0.3; DO 4.8+0.2 mg/L; suhu ikan dibuat 2 preparat apus darah
23.59+0.240C. Pemeliharaan ikan untuk pengamatan 1000 eritrosit,
dengan fotoperiode 12-14 jam selama penghitungan 500 eritrosit untuk tiap
preparat dan diamati ada tidaknya
Bioeksperimen
Volume 2 No.2, (September 2016)
122 ISSN 2460-1365

mikronuleus dan nukleus abnormal Tabel 1. Frekwensi mikronukleus


lainnya. Pengamatan eritrosit pada eritrosit ikan nila dengan
menggunakan mikroskop cahaya beberapa konsentrasi paparan
dengan perbesaran 1000x (Kousar limbah cair batik
and Javed, 2015; Srivastava and Singh, Konsentrasi % Frekwensi
2015 dengan beberapa modifikasi). paparan mikronukleus
Untuk mempermudah proses limbah cair batik eritrosit
penghitungan eritrosit, mikroskop (Mean + SD)
dilengkapi dengan optilab yang 0 ppm/L (kontrol) 0
berfungsi mengambil gambar eritrosit 2500 ppm/L 1.40+1.647
yang teramati. Mikronukleus yang
5000 ppm/L 1.00+1.155
telah teramati kemudian dihitung
frekuensinya dengan menggunakan 7500 ppm/L 2.10+1.792
rumus sebagai berikut : Frekwensi tertinggi terdapat
Jumlah mikronukleus pada konsentrasi paparan 7500
yang teramati ppm/L dan memiliki perbedaan
FMN (%) = X 100
Jumlah total sel yang yang signifikan dengan konsentrasi
diamati yang lebih rendah. Sedangkan pada
(Kousar and Javed, 2015) kontrol tidak terdeteksi adanya
mikronukleus pada eritrosit ikan nila.
4. Analisis dan Interpretasi Data Semakin tinggi konsentrasi limbah
Data frekwensi mikronukleus cair batik maka semakin tinggi juga
dianalisis secara non parametrik kadar pencemar yang terkandung di
menggunanakan uji Kruskal-Wallis dalamnya, sehingga memicu semakin
untuk memperbandingkan antara tingginya frekwensi pembentukan
kelompok paparan limbah dan jenis mikronukleus. Mikronukleus yang
pakan (p<0.05). terbentuk pada eritrosit ikan nila
dapat dilihat pada gambar 1.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Ekogenotoksisitas limbah cair
batik terhadap pembentukan
mikronukleus eritrosit ikan nila.
Hasil penelitian menunjukkan Gambar 1. Mikronukleus yang terbentuk di
bahwa paparan limbah cair batik telah eritrosit ikan nila (a) dan (b). Mikronukleus
memicu pembentukan mikronukleus yang diamati berukuran 1/3-1/40 dari nukleus
pada beberapa konsentrasi uji. Hasil utama.
dapat dilihat pada table 1. Data Pembentukan mikronukleus pada
pada tabel menunjukkan bahwa uji ini diperkirakan karena paparan
paparan limbah cair batik telah logam berat yang terkandung pada
memicu pembentukan mikronukleus limbah cair batik. Beberapa studi telah
pada beberapa konsentrasi paparan mengindikasikan bahwa logam berat
dan frekwensi mikronukleus dapat menimbulkan efek genotoksik
cenderung meningkat seiring dengan salah satunya adalah pembentukan
peningkatan konsentrasi paparan. mikronukleus. Logam berat dapat
berperan baik secara tunggal maupun
Bioeksperimen
Volume 2 No.2, (September 2016)
ISSN 2460-1365 123

bersama-sama (polimetal). Pada terhadap ikan Labeo rohita dengan


limbah cair batik yang digunakan paparan potasium dikromat, bentuk
dalam studi ini terkandung logam Cr, terlarut dari hekasavalen Cr (VI).
Cd, Mn, Fe dan Cu. Masing-masing Hasil menunjukkan bahwa terjadi
jenis logam tersebut memiliki potensi pembentukan MN pada eritrosit ikan
genotoksik yang spesifik terhadap setelah paparan potasium dikromat
sel-sel tubuh organisme. baik pada konsentrasi subletal
Cr terdapat di lingkungan dalam maupun nonletal.
tiga tahapan oksidasi yang stabil Cd adalah logam non essensial
yaitu Cr (0), Cr (III) dan Cr (VI) yang banyak dilepas di lingkungan
dimana masing-masing memiliki sebagai limbah industri dan
karakteristik toksisitas dan transport merupakan logam yang dapat
yang berbeda. Cr (VI) atau hexavalen mengendap di dalam jaringan tubuh
adalah bentuk yang paling beracun dalam waktu yang lama (10-30 tahun)
bagi manusia maupun hewan karena dan lambat proses ekskresinya (Ercal
potensi oksidasinya tinggi dan et al., 2001). Dubey dan Tripathi
mampu menembus membran sel. (2014) melakukan pengamatan efek
Selain terindikasi toksik, Cr (VI) juga genotoksisitas paparan Cd terhadap
merupakan agen karsinogenik dan 3 jenis jaringan pada ikan Channa
dapat menghancurkan struktur DNA. punctatus yaitu eritrosit, sel-sel ginjal
(Govind and Madhuri, 2014; Lin et al., dan sel-sel insang selama 96 jam
2009; Shadreck and Mugazda, 2013). dengan uji MN. Hasil yang didapatkan
Penelitian oleh Kumar et al. (2012) menunjukkan bahwa frekwensi MN
terhadap ikan Channa punctatus tertinggi terdapat pada sel insang,
menunjukkan bahwa paparan kemudain eritrosit dan terakhir pada
konsentrasi subletal potasium sel ginjal. Semakin lama paparan
kromat selama 21 hari menginduksi dan semakin tinggi konsentrasi
pembentukan MN secara maksimal paparan Cd maka semakin tinggi
pada eritrosit, sedangkan paparan juga frekwensi MN. Hasil yang sama
selama 7 hari memicu pembentukan juga didapatkan oleh Ozkan et al.
ekor komet pada limfosit dan sel (2011) yang melakukan studi efek
insang secara maksimal dengan uji genotoksik Cd pada ikan Oreochromis
commet assay. Pada penelitian lain niloticus, bahwa semakin tinggi dosis
dilakukan pemaparan Cr selama 21 Cd dan semakin panjang durasi
hari pada ikan Catla catla dan hasil paparan meningkatkan frekwensi
yang didapatkan menunjukkan pembentukan MN.
adanya peningkatan frekwensi Mn, Fe dan Cu adalah logam
MN dan nukleus binuklear secara essensial yang dalam batasan tertentu
signifikan pada eritrosit ikan yang berguna dalam metabolime namun
dipicu oleh peningkatan kerusakan jika dalam jumlah yang berlebih dapat
DNA dan seiring dengan penurunan menjadi racun bagi tubuh (Flora
aktifitas enzim SOD serta peningkatan et al., 2008). Ketiga logam tersebut
aktifitas enzim katalase (Arunachalan dapat memicu kerusakan DNA
et al., 2013). Penelitian Rasal et al. (2011) secara oksidatif dengan membentuk
juga memperkuat bukti tentang efek radikal bebas. Radikal bebas berupa
genotoksik Cr. Penelitian dilakukan Fe bebas, Mn bebas, Cu bebas, OH-*
Bioeksperimen
Volume 2 No.2, (September 2016)
124 ISSN 2460-1365

atau O2-*. Pembentukan radikal Tabel 2. Frekwesi mikronukleus di


hidroksil melalui jalur reaksi Fenton tiap konsentrasi paparan limbah
dan Haber-Weiss. Radikal bebas yang cair batik pada 2 jenis pakan yang
mengoksidasi DNA menyebabkan berbeda (pelet dan Lemna minor)
terjadinya substitusi basa pada DNA Frekwensi mikronukleus
dan memicu mutasi. Selain berperan Konsentrasi
(Mean + SD)
langsung terhadap DNA, radikal paparan limbah
Pelet Lemna
bebas juga memicu kerusakan enzim- cair batik
minor
enzim antioksidan dan enzim-enzim 0 ppm/L (kontrol) 0 0
perbaikan DNA sehingga kerusakan
2500 ppm/L 2.20+2.049 0.60+0.548
pada DNA lambat diperbaiki atau
5000 ppm/L 1.40+1.517 0.60+0.548
bahkan tidak dapat diperbaiki.
7500 ppm/L 3.60+1.140 0.60+0.548
Kondisi inilah yang bisa memicu
pembentukan MN (Anderson et al., Dalam studi ini belum dapat
2007; Dziaman et al., 2011; Jaishankar ditentukan peran spesifik Lemna
et al., 2014; Okocha and Adedeji, 2012; minor, apakah sebagai desmutagen
Papanikolaou and Pantopoulos, 2005; atau bioantimutagen. Diperlukan
Stephenson et al, 2013; Toyokuni, studi lanjutan untuk mengetahui
2009). Penelitian oleh Horta et al. mekanisme kerja Lemna minor
(2016) membuktikan bahwa logam dalam menghambat pembentukan
Fe dapat memicu pembentukan MN mikronukleus sehingga peran spesifik
secara in vivo pada limfosit mencit. antimutagennya dapat diketahui.
Logam Cu juga telah terindikasi Untuk memperkirakan
dapat menginduksi pembentukan mekanisme kerja antimutagen Lemna
mikronukleus pada larva katak minor, bisa dilihat dari kandungan
Lithobates catabieanus (Da Rocha, kimiawi yang dimiliki. Lemna minor
2011) dan pada beberapa spesies ikan kaya akan protein dan asam amino
yaitu Labio rohita, Cirrhina mrigala, yang memiliki efek antimutagenik.
Ctanopharygodon idella dan Catla catla Roy et al. (2002) telah menguji
setelah 30 hari paparan (Kousar and aktifitas antimutagenik dari 19 asam
Javeed, 2015). amino (kecuali histidin) terhadap
daya mutagenik N-metil-N’-nitro-
2. Efek antimutagenik Lemna
Nnitroguanidin (MNNG) dengan uji
minor terhadap pembentukan
AMES dan didapatkan hasil bahwa
mikronukleus eritrosit ikan nila
sistein adalah antimutagen teraktif
setelah pemaparan limbah cair batik.
dan glisin, triptofan, lisin dan arginin
Pemaparan limbah cair batik sebagai antimutagen kuat, sedangkan
dilakukan setelah sebelumnya 2 sisanya menunjukkan aktifitas
kelompok ikan nila diberi 2 jenis antimutagenik menengah hingga
pakan yang berbeda. Kelompok 1 lemah. Asam amino juga berperan
diberi pakan pelet sebagai kontrol sebagai chelator, yaitu senyawa
sedangkan kelompok 2 diberi pakan yang mampu mengikat logam berat
Lemna minor sebagai kelompok dan mencegah toksisitas logam
perlakuan. Hasil pengamatan berat (Marara, 2012). Pengikatan
pembentukan mikronukleus setelah logam berat oleh chelator mencegah
paparan dapat dilihat pada tabel 2. pembentukan ROS dan mutasi pada
Bioeksperimen
Volume 2 No.2, (September 2016)
ISSN 2460-1365 125

sel. Lemna minor juga mengandung efek genotoksik bahan-bahan


karoten yang merupakan prekursor mutagenik.
vitamin A, memiliki daya
antioksidanyang berperan sebagai SIMPULAN, SARAN, DAN
antimutagen dan menginaktifasi REKOMENDASI
mutagen sehingga Lemna minor
bisa berperan sebagai antimutagen Limbah cair batik memiliki efek
dengan potensi antioksidan (Flora ekogenotoksik terhadap eritrosit ikan nila
et al., 2008). Antioksidan mampu karena mampu memicu pembentukan
menghilangkan ROS sebelum molekul mikronukleus. Kandungan logam berat
mutagen bereaksi dengan DNA dan di dalam limbah cair batik sebagai salah
menyebabkan mutasi (Sloczynska et satu pemicu munculnya efek genotoksik
al., 2014). Lemnan, senyawa pektin pada eritrosit ikan nila. Logam berat yang
kompleks juga ditemukan terkandung terkandung di dalam limbah cair batik
di dalam Lemna minor (Gulcin, 2010). adalah Cd, Cr, Fe, Mn dan Cu. Lemna minor
Pektin adalah kelompok polisakarida berpotensi sebagai antimutagenik karena
yang ditemukan di dinding sel mampu meminimalisir pembentukan
tumbuhan tingkat tinggi dengan mikronukleus pada eritrosit ikan
fungsi sebagai agen penghidrasi nila. Belum dapat ditentukan aktifitas
dan bahan pemadat untuk jaringan antimutagenik yang utama pada Lemna
selulosa (Thakur et al., 1997). Pektin minor, apakah sebagai desmutagen atau
juga berperan sebagai chelator bagi bioantimutagen.
logam berat sehingga mencegah
mutasi sel karena pembentukan DAFTAR PUSTAKA
ROS. Zhao et al. (2008) menguji peran Akpoilih, B. U. 2012. “Fish
pektin pada jeruk sebagai chelator Ecogenotoxicology : An Emerging Scinece,
pada detoksifikasi timbal terhadap An Emerging Tool for Environmental
anak-anak yang dirawat di rumah Monitoring and Risk Assessment”.
sakit karena keracunan timbal. G.J.B.B. 1 (2) : 141-151. ISSN : 2278-9103
Hasil uji menunjukkan penurunan Ali, M., Sukirno, Tamzil, M. H. and Ichsan,
kadar timbal pada serum darah dan M. 2014. “Meat Traits of Msucovy
peningkatan kadar timbal pada urin Ducks Fed on Phytonutrition
anak-anak tersebut. Meal”. Int. J. Poult. Sci. 13 (4) : 204-
Semakin beragamnya bahan- 207. ISSN : 1682-8356
bahan mutagenik yang terlepas di Anderson, G. 2007. “Mechanism of Iron
lingkungan maka semakin tinggi Loading and Toxicity”. Am. J.
juga ancaman genotoksik yang Hematol. 82 : 1128-1131. DOI :
dapat menurunkan kualitas hidup 10.1002/ajh.21075
makhluk hidup. Efek genotoksik
Arunachalan, K.D., Annamalai, S.K.
adalah pemicu awal berkembangnya
and Kuruva, J. K. 2013. “In
gangguan-gangguan sistem fisiologis
Vivo Evaluation of Hexavalent
pada makhluk hidup. Potensi
Chromium Induced DNA
antimutagenik yang dimiliki oleh
Damage by Alkaline Comet Assay
Lemna minor menjadikan tumbuhan
and Oxidative Stress in Catla
ini sebagai salah satu alternatif solusi
catla”. AJES 9 (6) : 470-482. DOI :
dalam mencegah atau meminimalisir
10.3844/ajessp.2013.470.482
Bioeksperimen
Volume 2 No.2, (September 2016)
126 ISSN 2460-1365

Aryani, Y., Sunarto dan Widiyani, T. 2004. Da Rocha, C. A. M. 2011. “The


“Toksisitas Akut Limbah Cair micronucleus Test in Erythrocytes
Batik CV. Giyant Santoso Surakarta of Amphibian Larvae as Tool
dan Efek Sublethalnya Terhadap for Xenobiotic Exposure Risk
Struktur Mikroanatomi Branchia Assessment : A Brief Review and
dan Hepar Ikan nila (Oreochromis An Example Using Lithobates
niloticus)”. BioSMART. 6 (2) : 147- catesbieanus Exposed to Copper
153. ISSN : 1412-033x Sulphate”. Middle-East. J. Sci. Res.
Ayoola, S. O. and Akaeze, c. O. 2012. 8 (1) : 23-29. ISSN : 1990-9233
“Genotoxic Evaluation and Dubey, A. and Tripathi, N.K. 2014.
Toxicity of Spent Engine Oil “Evaluation of Time, Dose, and
on Clarias gariepinus”. Res. J. Tissue Dependent Genotoxic
Environ. Toxicol. 6 (4) : 133-141. Effect of Cadmium Chloride in a
ISSN : 1819-3420. DOI : 10.3923/ Freshwater Fish, Channa punctatus
rjet.2012.133.141. (Pisces : Family : Channidae)”.
Azeez, N. M. and Sabbar, A. A. 2012. IJRSR 5 (5) : 934-939. ISSN : 0976-
“Efficiency of Duckweed (Lemna 3031
minor L.) in Phytotreatment of
Dziaman, T., Jurgowiak, M. and Olinski,
Wastewater Pollutants from
R. 2011. “Association between
Basrah Oil Refinery”. J. Appl.
body iron stores and level of
Phytotech. Environ. Sanit. 1 (4) :
163-172. ISSN : 2088-6586 oxidatively modified DNA bases”.
JBCBB 92 (2) : 159-165
Bhattacharya, Sanjib. 2011. “Natural
Antimutagens : A Review”. Flora, S. J. S., Mittal, M. and Mehta, A.
Res. J. Med. Plant. 5 (2) : 116-126. 2008. “Heavy metal induced
ISSN : 1819-3455. DOI : 10.3923/ oxidative stress and its possible
rjmp.2011.116.126 reversal by chelation therapy”.
Indian. J. Med. Res. 128 : 501-523
Bucker, A. and da Conceicao, M. B.
2012. “Genotoxicity evaluation Gulcin, I., Kurecci, E., Akkenik, E.,
of tilapia (Oreochromis niloticus) Topal, F. and Hisar, O. 2010.
exposed to waters from two sites “Antioxidant, Antibacterial and
of Itajai-Acu River (SC, Brazil)”. J. Anticandidal Activities of Aquatic
Braz. Soc. Ecotoxicol. 7 (2) : 51-56. Plant : Duckweed (Lemna minor L.
DOI : 10.5132/jbse.2012.02.008 Lemnaceae). Turk. J. Biol. 34 : 175-
Cadahia, B. P., Laffon, B., Porta, M., 188
Lafuente, A., Cabaleiro, T., Hartati, I., Riwayati, I. dan Kurniasari,
Lopez, T., Caride, A., Pumarega, L. 2011. “Potensi Xanthate
J., Romero, A., Pasaro, E. and Pulpa Kopi Sebagai Adsorben
Mendez, J. 2008. “Relationship Pada Pemisahan Ion Timbal
Between Blood Concentration dari Limbah Industri Batik”.
and Endocrine Parameters Momentum. 7 (2) : 25-30
Among Subjects Involved Horta, R.N., Kahl, V. F. S., Sarmento, M.
in Cleaning Coastal Areas S., Nunes, M. F. S., Porto, C. R.
Affected by The ‘Prestige’ M., de Andrade, V. M., Ferraz,
Tanker Oil Spill”. Chemosphere.
A. B. F. and Da Silva, J. 2016.
71 : 447-455. DOI :10.1016/j.
“Protective effects of acerola juice
chemosphere.2007.10.053
Bioeksperimen
Volume 2 No.2, (September 2016)
ISSN 2460-1365 127

on genotoxicity induced by iron to Epigenetics and Beyond”.


in vivo”. GMB 39 (1) : 122-128. Frontiers in Genetics. 4 Article 131.
DOI : 10.1590/1678-4685-GMB- DOI : 10.3389/fgene.2013.00131
2015-0517 Marara, A. 2012. “Plant Response to
Jaishankar, M., Tseten, T., Anbalagan, N., Heavy Metal Toxicity” in A. Furim
Mathew, B. B. and Beeregowda, (ed). Plants and Heavy Metals.
K. 2014. “Toxicity, mechanism Springerbriefs in BioMetals. DOI :
and health effects of some heavy 10.1007/978-94-007-4441-7_2
metals”. Interdiscip. Toxicol. Martin, S.and Griswold, W. 2009. “Human
7 (2) : 60-72. DOI : 10.2478/ Health Effects of Heavy Metals”.
intox-2014-0009 Environmental Science and
Khellaf, N. and Zerdaoui, M. 2010. Technology Briefs for Citizens.
“Growth, Photosynthesis and 15th Ed. CHSR. KSU. Manhattan.
respiratory Response to Copper New York
in Lemna minor : A Potential Use Mauro, M. O., Pesarini, J. R., Ishii, P.
of Duckweed in Biomonitoring”. L., daSilva, A. F. and Oliveira,
Iran. J. Environ. Health. Sci. Eng. 7 R. J. 2010. “Chemopreventive
(2) : 299-306 Activity of Phenylalanine Againts
Kousar, S and Javed, M. 2015. “Studies Damage Mutagenic Prompted
on Induction of Nuclear by the Acute Administration of
Abnormalities in Peripheral Blood Cyclophosphamide in Pregnant
Erythrocytes of Fish Exposed to and Non-Pregnant Mice Using
Copper”. Turk. J. Fish. Aquat. Sci. the Micronucleus Test”. Braz. J.
15 : 879-886. ISSN : 1303-2712. DOI Pharmacogn. 20 (3) : 334-339
: 10.4194/1303-2712-V15_4_11 Mir, M. I., Khan, S., Bhat, S. A., Reshi, A.
Kumar, R., Nagpure, N.S., Kushwaha, A., Shah, F. A., Balki, M. H. and
B., Srivastava, S. K. and Lakra, Manzoor, R.2014. “Scenario of
W. S. 2010. “Investigation of the Genotoxicity in Fishes and Its
genotoxicity of malathion to Impact on Fish Industry”. IOSR-
freshwater teleost fish Channa JESTFT. 8 (6) : 2319-2402. E-ISSN
punctatus (Bloch) using the : 2319-2402
micronucleus test and commet Mohod, C. V. and Dhote, J. 2013. “Review
assay”. Arch. Environm. Contam. of Heavy Metals in Dringking
Toxicol. 58 : 123-130. DOI : 10.1007/ Water and Their Effect on Human
s00244-009-9354-3 Health”. IJIRSET. 2 (7) : 2992-2996
Lin, C. C., Wu, M. L., Yang, C. C., Ger, Nagarathna, P. K. M., wesley, M. J., Reddy,
J., Tsai, W. J. and Deng, J. F. P. S. and Renna, K. 2013. “Review
2009. “Acute Severe Chromium on Genotoxicity, Its Molecular
Poisoning After Dermal Exposure Mechanism and Prevention”. Int.
to Hexavalent Chromium”. J. Chin. J. Pharm. Sci. Rev. Res. 22 (1) : 236-
Med. Assoc. 72 (4) : 219-221. DOI : 243. ISSN : 0976-044x
10.1016/s1726-4901 (09) 70059-0 Okocha, R. O. and Adedeji, O. B. 2012.
Luzhna, L., Kathiria, B. and Kovalchuk, O. “Overview of Copper Toxicity to
2012. “Micronuclei in Genotoxicity Aquatic Life”. Rep. Opinion. 4 (8) :
Assessment : From Genetics 57-67. ISSN : 1553-9873
Bioeksperimen
Volume 2 No.2, (September 2016)
128 ISSN 2460-1365

Olaniyi, C. O. and Oladunjaye, I. O. 2012. Rasal, K., Rasal, A. and Makwana, N.


“Replacement Value of duckweed 2011. “Micronucleus test as a
(Lemna minor) in Nile tilapia cytogenetic marker for evaluation
(Oreochromis niloticus) Diet”. of genotoxicity in fish, Labeo
Transnat.J. Sci. Tech. 2 (9) : 54-61 rohita”. Asian J. Animal. Sci. 6 (1) :
Ozkan, F., Gunduz, S. G., Berkoz, M. and 32-34
Ozlner Hunt, A. 2011. “Induction Roy, M. K., Kuwabara, Y., Hara, K.,
of micronuclei and other nuclear Watanabe, Y. and Tamai, Y.
abnormalities in peripheral 2002. “Antimutagenic Effects of
erythrocytes of Nile tilapia, Amino Acids on the Mutagenicity
Oreochromis niloticus, following of N-methyl-N-nitro-N-
exposure to sublethal cadmium nitrosoguadinine (MNNG)”. Biosc.
dose”. Turk. J. Zool. 35 (4) : 585- Biotechnol. Biochem. 66 (6) : 1400-
592. DOI : 10.3906/zoo-0907-77 1402. DOI : 10.1271/666.66.1400
Paczkowska, M., Kozlowska, M. and Sasongko, Dwi P. 2010. “Identifikasi Unsur
Golinski, P. 2007. “Oxidative dan Kadar Logam Berat pada
Stress Enzyme Activity in Lemna Limbah Pewarna Batik dengan
minor L. Exposed to Cadmium Metode Analisis Pengaktifan
and Lead”. ACTA BIOLOGICA Neutron”. TELAAH. 27 : 22-27
CRACOVIENSIA Series Botanica. Shadreck, M. and Mugadza, T. 2013.
49 (2) : 33-37. PL ISSN : 0001-5296 “Chromium, an essential nutrient
Papanikolaou, G. and Pantopoulos, and pollutant : A Review”. AJPAC
K. 2005. “Iron metabolism and 7 (9) : 310-317. DOI : 10.5897/
toxicity”. Toxicol. Appl. Pharmacol. AJPAC 2013.0517
202 : 199-211. DOI : 10.1016/ Shugart, L. and Theodorakis, C. 1998.
jtaap.2004.06.021 “New Trends in Biological
Putra, D. E., Astuti, F. P. dan Suharyadi, Monitoring : Application
E. 2014. “Studi Penurunan Kadar of Biomarkers to Genetic
Logam Besi (Fe) pada Limbah Ecotoxicology”. Biotherapy. 11 :
Batik dengan Sistem Purifikasi 119-127
Menggunakan Absorben Sloczynska, K., Powraznik, B., Pekala,
Nanoparrtikel Magnetic (Fe3O4)”. E. and Waszkielewicz. 2014.
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII “Antimutagenic Compounds and
HFI Jateng dan DIY : 250-252. ISSN Their Possible Mechanism of
: 0853-0823 Action”. J. Appl. Genetics. 55 : 273-
Radic, S., Stipanicev, D., Cvjetko, P., 285. DOI : 10.1007/513355-014-
Mikelic, I. L., Rajcic, M. M., Sirac, 0198-9
S., Kozlina, B. P. and Pavlica, Srivastava, P. and Singh, A. 2015.
M. 2009. “Ecotoxicological “Evidence of Micronuclei in
Assessment of Industrial Effluent Fish Blood as A Biomarker of
Using Duckweed (Lemna minor Genotoxicity due to Surface
L.). as A Test Organism”. Run of Agricultural Fungicide
Ecotoxicology. DOI 10.1007/s10646- (Propiconazole)”. J Toxicol.
009-0408-0 Environ. Health. Sci. 7 (1) : 4-8.
Bioeksperimen
Volume 2 No.2, (September 2016)
ISSN 2460-1365 129

Article Number : 845D77C50247. Zhao, Z. Y., Liang, L., Fan, X. Q., Yu, Z.
ISSN : 2006-9820. DOI : 10.5897/ H., Hotchkiss, A. T., Wilk, B. J.
JTEHS2015.0325 and Eliaz, I. 2008. “The Role of
Srividya, A. R., Dhanabal, S. P. and Modified Citrus Pectin As An
Vishnuvarthan, V. J. 2012. Effective Chelator of Lead in
“Mutagenicity/Antimutagenicity Children Hospitalized with Toxic
of Plant Extracts Used in Lead Levels”. Altern. Ther. Health.
Traditional Medicine : A Review”. Med. 14 (4) : 34-38
WJPR. 2 (1) : 236-259. ISSN : 2277-
7105
Stephenson, A. P., Mazu, T.K., Miles, J.
S., Freeman, M. D., Reams, R.
R. and Flores-Rozas, H. 2013.
“Defects in Base Excision Repair
Sensitize Cells to Manganese
in S. cerevisiae”. BioMed. Res.
Int. Article ID 295635. DOI :
10.1155/2013/295635
Subki, N. S., Hashim, R. and Muslim, N. Z.
M. 2014. “Heavy Metals Analysis
of Batik Industry Wastewater,
Plant and Soil Samples : A
Comparison Study of FAAS and
HACH Colorimeter Analytical
Capabilities” in A. Z. Aris et al.,
(Eds) From Sources to Solution
pages 285-289. Springer Science
and Business Media. Singapore
Thakur, B. R., Singh, R. K., Handa,
A. K. and Rao, M. A. 1997.
“Chemistry and uses of pectin –
A Review”. Critical Rev. In Food
Sci. and Nutri. 37 (1) : 47-73. DOI :
10.1080/10408399709527767
Toyokuni, S. 2009. “Role of Iron in
Carcinogenesis : Cancer as a
ferrotoxic disease”. Cancer Sci.
100 (1) : 9-16. DOI : 10.1111/j.1349-
7006.2008.01001.x
Yilmaz, E., Akyurt, I. and Gunal, G. 2004.
“Use of Duckweed. Lemna minor,
as A Protein Feedstuff in Practical
Diets for Common Carp, Cyprinus
carpio, Fry”. Turk. J. Fish. Aquat.
Sci. 4 : 105-109

You might also like