Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No.

1, Juni 2018

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR KARIKATUR


TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN SEJARAH
Annisa Dewi, Laksmi Dewi, Linda Setiawati
Program Studi Teknologi Pendidikan
Departemen Kurikulum dan Teknologi Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
annisadewi319@gmail.com

Abstract: The general objective of this research is to analyze the effectiveness of using caricature drawing
media against the improvement of student learning motivation on subjects of history class X in SMA
Albidayah Batujajar. The specific purpose of this research is to analyze: (1) the improvement of student
learning motivation on cognitive motives aspects; (2) the improvement of student learning motivation on
aspects of the appearance of the self (self expression); and (3) the improvement of student learning
motivation on the progress of the self (self enchancement). The approach used in this research is
quantitative approach, with a quasi experimental methods and nonequivalent control group design. The
sample used consists of 54 students from two classes that already exist. The instrument used in this study
was a questionnaire enclosed form and observation. Based on the results of research, in general it can be
concluded that the media image of caricatures had significantly more effectiveness against the
improvement of student learning motivation on subjects of history class X in SMA Albidayah Batujajar. In
the other hand, the using of caricature drawing media shows a significant improvement against student
learning motivation on aspects of: 1) the motives of cognitive (cognitive motives) are characterized by the
ability to solve problems, able to expand insight and absorb the material well; 2) appearance (self-
expression) is characterised by the existence of a powerful force in the students for learning more active,
creative and able to develop a positive judgement against themselves; 3) progress (self enhancement) are
characterized by the ability to actualize themselves and develop competencies that exist within the students
themselves.

Keywords: Caricature Drawing Media, Motivation, History Lesson.

Abstrak: Tujuan umum penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas penggunaan media gambar
karikatur terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas X di SMA
Albidayah Batujajar. Tujuan khusus penelitian ini untuk menganalisis: (1) peningkatan motivasi belajar
siswa pada aspek motif kognitif (cognitive motives); (2) peningkatan motivasi belajar siswa pada aspek
penampilan diri (self expression); dan (3) peningkatan motivasi belajar siswa pada aspek kemajuan diri (self
enchancement). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif, dengan
metode kuasi eksperimen dan desain penelitian yaitu nonequivalent control group design. Sampel yang
digunakan terdiri dari 54 orang siswa yang diambil dari dua kelas yang sudah ada. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket bentuk tertutup dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian,
secara umum dapat disimpulkan bahwa media gambar karikatur mempunyai efektivitas yang lebih
signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran sejarah kelas X di SMA
Albidayah Batujajar. Adapun secara khusus penggunaan media gambar karikatur menunjukkan efektifitas
yang signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada aspek: (1) motif kognitif (cognitive
motives) yang ditandai dengan kemampuan memecahkan masalah, mampu memperluas wawasan dan
menyerap materi dengan baik; (2) penampilan diri (self-expression) yang ditandai dengan adanya dorongan
kuat pada siswa untuk belajar lebih aktif, kreatif dan mampu mengembangkan penilaian positif terhadap
diri sendiri; (3) kemajuan diri (self enhancement) yang ditandai dengan kemampuan mengaktualisasikan
dirinya serta mengembangkan kompetensi yang ada dalam diri siswa itu sendiri.

Kata Kunci: Media Gambar Karikatur, Motivasi Belajar, Mata Pelajaran Sejarah.

A. PENDAHULUAN kesadaran demi mewujudkan proses


Pendidikan merupakan usaha yang pembelajaran dan suasana belajar yang
direncanakan dan dilaksanakan atas baik, dengan tujuan agar siswa dapat
1 Efektivitas Penggunaan Media Gambar Karikatur Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Sejarah
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 1, Juni 2018

berperan serta secara aktif, menggali permasalahan yang sama. Pertama,


potensi diri dengan baik demi terciptanya kurang dan rendahnya ketertarikan siswa
kekuatan spiritual keagamaan, terhadap mata pelajaran sejarah. Mereka
pengendalian diri, kecerdasan, akhlak berpendapat bahwa apa yang sudah
mulia serta keterampilan yang diperlukan terjadi di masa lalu tidak akan kembali
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara lagi serta tidak memiliki keterkaitan
(Sisdiknas, 2003). untuk kehidupan mereka di masa kini dan
Melalui pendidikan, manusia dapat masa yang akan datang (Hasan, 2006).
mengembangkan potensinya untuk Padahal, kurikulum 2013 mendorong
menghadapi permasalahan di lingkungan siswa untuk tidak hanya sekedar
sosialnya. Salah satu langkah nyata dalam mengetahui, namun memahami sejarah
menanggapi hal ini adalah melalui jalur wilayah mereka sendiri, serta menghargai
pendidikan formal di sekolah melalui kontribusinya terhadap bangsa (Hasan,
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 2013; Agung, 2015).
(IPS). Amiruddin (2016) dalam Kedua, proses pembelajaran masih
seminarnya terkait Peran Pendidikan bersifat teacher centered. Hal ini sudah
Sejarah dalam Membangun Karakter menjadi zona nyaman dan menjadi cara
Bangsa menjelaskan bahwa pendidikan paling mudah bagi guru dalam
sejarah ditujukan untuk memperkokoh menyampaikan materi, namun menjadi
eksistensi dan identitas, juga kepribadian kurang efisien bagi siswa dalam
suatu bangsa untuk character building mencerna informasi yang disampaikan.
nasional. Ketiga, penggunaan media belajar
Berbeda dengan implementasinya, yang masih terbatas menjadikan buku
pembelajaran sejarah di sekolah teks menjadi satu-satunya sumber belajar
senantiasa memiliki persepsi yang kurang yang digunakan oleh guru. Hal ini
baik. Kamarga dkk. (2013) dalam menjadi faktor permasalahan yang paling
penelitiannya yang berjudul History dominan dalam mata pelajaran sejarah.
Education Model Development for the Molina dkk. (2014) dalam penelitiannya
Century mengemukakan bahwa yang berjudul History Education Under
ternyata masih banyak sekolah yang the New Educational Reform in Spanis:
mempertanyakan alasan diberlakukannya New Wine in Old Bottle, menganalisis
mata pelajaran sejarah, padahal dalam bahwa penggunaan buku teks dalam mata
kurikulum 2013, mata pelajaran sejarah pelajaran sejarah menjadi kurang efektif
menjadi salah satu mata pelajaran yang karena tidak dirancang untuk
menjadi sorotan, terbukti dengan porsi meningkatkan kompetensi serta
jam belajar yang lebih banyak dibanding keterampilan historis siswa. Siswa pada
dengan KTSP 2006. Hal ini tentunya akhirnya hanya sebatas mengetahui tanpa
dibuat sesuai dengan tujuan yang memahami esensi atas apa yang sedang
terkandung di dalamnya, yang lebih mereka pelajari serta tujuan pendidikan
mengutamakan sikap dan kemampuan sejarah hampir tidak dapat dicapai.
sosial, serta kemampuan berpikir dalam Permasalahan-permasalahan di atas
upaya pengembangan kekuatan pada akhirnya akan menjadi dampak
pengetahuan (intelektual) dan akademis, negatif bagi siswa, salah satunya adalah
kemampuan berkomunikasi, dan kurangnya motivasi siswa dalam belajar
bersosialisasi. sejarah. Karena motivasi yang rendah,
Selain itu, penelitian terdahulu yang banyak siswa yang memilih belajar
dilakukan oleh Chairia dkk. (2014); berdasarkan ketertarikannya terhadap
Hamzah dkk. (2015); dan Widiastuti mata pelajaran tertentu saja. Siswa yang
(2015) terkait pembelajaran sejarah di memiliki motivasi belajar tinggi akan
sekolah, juga memiliki beberapa memiliki perhatian dan mampu untuk
2 Efektivitas Penggunaan Media Gambar Karikatur Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Sejarah
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 1, Juni 2018

terlibat langsung dalam proses dalam penelitiannya yang berjudul Five


pembelajaran. Oleh sebab itu, tingkat Key Ingredients for Improving Student
keberhasilan atau kegagalan belajar dapat Motivation menjelaskan bahwa salah satu
dipengaruhi oleh motivasi siswa itu dari lima kunci yang berperan dalam
sendiri, karena pada prinsipnya, akan sulit pembentukan motivasi siswa adalah guru.
bagi siswa untuk belajar sungguh- The best teacher yang sesungguhnya
sungguh dan berhasil tanpa adanya bukan hanya berperan sebagai sumber
motivasi (Feldman, 2012; Mulyasa, belajar saja, namun guru dituntut menjadi
2012). seorang fasilitator bagi siswanya
Motivasi dalam kegiatan belajar (Farikhah, 2014).
mengajar, menurut Frandsen (dalam Salah satu kompetensi profesional
Sardiman, 2012, hlm. 87) terdiri dari tiga guru dalam menjalankan aktivitas
jenis motivasi, diantaranya adalah mengajar adalah kemampuan
cognitive motives, yang merupakan suatu menggunakan media pembelajaran.
dorongan untuk mengoptimalkan daya Namun dewasa ini, kemampuan dan
berpikir secara kognitif. Motivasi ini kreativitas guru dalam mengolah dan
ditandai dengan mampu menyelesaikan menggunakan media belajar sangatlah
masalah serta mencari solusinya, mampu rendah (Mardliyah, 2015). Guru
memperluas wawasan dan memahami cenderung menggunakan media yang
materi dengan baik, serta mempunyai sudah ada untuk proses belajar siswanya,
respon yang baik, dari dalam maupun dari sehingga buku teks menjadi andalan bagi
luar. guru dalam proses penyampaian materi.
Kedua adalah self-expresion, yaitu Perlu adanya perbaikan dalam
kemampuan siswa dalam meningkatkan motivasi belajar siswa,
mengidentifikasi diri sendiri serta untuk senantiasa menjadi pendorong atau
mempunyai keinginan untuk rangsangan bagi siswa dalam belajar.
menunjukkannya kepada orang Salah satu media yang dapat digunakan
(aktualisasi diri). Indikator yang terdapat dalam proses pembelajaran sejarah ini
dalam motivasi ini adalah siswa mampu adalah dengan menggunakan media
mengembangkan kreativitasnya, terbukti pembelajaran gambar dua dimensi jenis
dengan minat dan bakat yang dimilikinya, karikatur.
serta daya imajinasi dan rasa percaya diri Karikatur adalah media gambar dua
yang tinggi dalam mengikuti proses dimensi, yang di mana merupakan salah
belajar. satu bagian dari kartun yang bermuatan
Ketiga adalah self-enhancement, humor dengan objek manusia, baik itu
yaitu terkait dengan kemajuan diri siswa sebagai individu maupun sebagai keadaan
yang di mana kemampuan dalam atau suasana dalam suatu kelompok,
mengembangkan kompetensi dan dengan pemiuhan tubuh atau wajah serta
aktualisasi diri merupakan faktor yang mengandung unsur makna tertentu bagi
sangat penting. Pasalnya, dua hal ini pembaca (Nurhadiat, 2003; Studio, 2011).
menjadi indikator bahwa siswa tersebut
mempunya motivasi untuk meningkatkan
kemajuan diri dan mengeksplor potensi
yang ada pada dirinya, mengembangkan
diri untuk menjadi lebih baik, serta
menentukan arah perilaku siswa dalam
mencapai ketercapaian tujuannya.
Terkait motivasi belajar siswa, juga
tidak terlepas dari peranan guru di kelas.
Williams, K. dan Williams, C. (2014)
3 Efektivitas Penggunaan Media Gambar Karikatur Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Sejarah
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 1, Juni 2018

Riskan (2017) dalam Workshop perubahan sikap siswa menjadi lebih


Karikatur Gratis Bagi Semua Kalangan tertarik dan senang dalam mengikuti
mengatakan bahwa karikatur mempunyai proses pembelajaran.
manfaat sebagai media paling efektif
dalam fungsi sosial serta pendidikan, B. METODE PENELITIAN
yang tidak hanya memberikan suatu Penelitian ini mengungkap
hiburan, namun memberikan sudut gambaran pengaruh terhadap variabel
pandang dari sisi yang lebih berwarna, bebas (X) yakni penggunaan media
bahkan gambar karikatur ini mampu gambar karikatur dan variabel terikat (Y)
meningkatkan minat belajar bagi siswa yakni motivasi belajar. Mengenai
atau mahasiswa. Menegaskan pula, bahwa hubungan antar variabel yang diteliti,
gambar karikatur yang digunakan dalam dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
sampul buku diyakini lebih merangsang Tabel 1.1
minat baca, karena karikatur adalah salah Hubungan Antar Variabel
satu media pembelajaran visual yang Metode penelitian yang digunakan
diperhatikan dan disimak oleh khalayak Media Kelas Kelas
luas. belajar Esperimen Kontrol
Sementara itu, Widodo dalam ( (X) (X1) (X2)
wawancaranya dengan Media Indonesia Motivasi
(2018) menjelaskan bahwa karikatur Belajar (Y)
merupakan gambar visual yang dapat Cognitive motives X1Y1 X2Y1
menjadi suatu penyeimbang, dalam artian (Y1)
tidak hanya dapat membuat orang Self-expression X1Y2 X2Y2
terhibur, namun orang yang melihat
(Y2)
gambar karikatur akan tertarik karena
Self enchancement X1Y3 X2Y3
mempunyai kekuatan yang komunikatif
dalam menyampaikan pesannya. Media (Y3)
gambar karikatur juga dapat menjadi dalam penelitian ini adalah metode
salah satu alternatif dalam meningkatkan eksperimen, dengan model quasi
motivasi belajar siswa karena dapat experimental design. Sementara itu,
menjadi penyampai pesan (materi pendekatan yang dilakukan adalah
pelajaran) yang efektif, dengan kemasan pendekatan kuantitatif dengan desain
yang menarik, sehinga siswa akan penelitian nonequivalent control group
berusaha untuk menangkap isi pesan serta design.
pelajaran yang terkandung dalam Populasi dalam penelitian ini adalah
karikatur tersebut (Mahamood, 2012). seluruh siswa kelas X SMA Albidayah
Penelitian terdahulu yang dilakukan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat,
oleh Apriyanti dan Rikmasari (2014), sebanyak tiga kelas dengan total siswa 83
juga membuktikan bahwa penggunaan orang.
media gambar kartun di mana salah Sampel yang di ambil adalah
satunya adalah gambar karikatur, sebanyak dua kelas, yakni kelas X-A
memberi pengaruh yang signifikan sebagai kelas eksperimen, dan kelas X B
terhadap motivasi belajar siswa kelas III sebagai kelas kontrol dengan jumlah yang
pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. sama dari setiap kelas yakni 27 orang.
Sementara itu, Dwi Parendra dkk. (2013) Instrumen penelitian yang
dalam penelitiannya yang dilakukan digunakan adalah angket berstruktur,
terhadap siswa kelas V SDN 2 Culik, dengan bentuk jawaban tertutup.
membuktikan bahwa penggunaan media Sementara itu, pedoman observasi
gambar karikatur selain meningkatkan sistematis digunakan untuk memperoleh
hasil belajar juga dapat mempengaruhi
4 Efektivitas Penggunaan Media Gambar Karikatur Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Sejarah
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 1, Juni 2018

gambaran mengenai proses pembelajaran menggunakan media bagan (chart) pada


di dalam kelas. siklus pertama dan kedua, akan diperoleh
Uji validitas yang digunakan adalah data yang bersifat kuantitatif. Data
validitas konstruk (construct validity), tersebut diperoleh dari skor item angket
karena berhubungan dengan konstruk dari awal dan akhir motivasi belajar siswa.
instrumen yang digunakan untuk Adapun kriteria penilaian skor
mengukur aspek yang akan diteliti. Cara jawaban adalah sebagai berikut:
kerja dari uji validitas ini adalah dengan
meminta pendapat dari ahli (expert Tabel 1.2
judgment) dengan maksud untuk Kriteria Interpretasi Skor
menganalisis kisi-kisi serta membuktikan SKOR KATEGORI
kesahihan serta kesesuaian instrumen 0 % - 20 % Sangat Kurang Baik
dengan subjek yang akan diteliti serta Kurang Baik
21 % - 40 %
tujuan yang sudah dirumuskan (Syaodih,
2005). Sedangkan untuk uji reliabilitas 41 % - 60 % Cukup Baik
peneliti menggunakan rumus Cronbach 61 % - 80 % Baik
Alpha pada program Stastitical Product
81 % - 100 % Sangat Baik
and Service Solution (SPSS) versi 24.
Teknik analisis data dalam Riduwan (2013, hlm. 95)
penelitian ini menggunakan program
SPSS versi 24 untuk melakukan uji Data hasil temuan penelitian angket
normalitas Kolmogorov Smirnov, yang motivasi belajar siswa didapatkan
bertujuan untuk mengetahui apakah data persentase skor pretest dan posttest
yang diambil berdistribusi normal atau motivasi belajar siswa kelas eksperimen
tidak. Kedua, uji homogenitas dan kelas kontrol siklus pertama adalah
dimaksudkan untuk memperlihatkan dua sebagai berikut:
kelompok data sampel yang memiliki 75,0%
variansi yang sama melalui uji Levene 69,7%
(Levene Test). Ketiga, uji hipotesis 70,0% 66,5%
menggunakan t-hitung, yakni dengan cara 65,0%
membandingkan antara t-hitung dengan t- 58,9%59,6%
60,0%
tabel, dengan hipotesis two tail. Hipotesis
statistik dalam penelitian ini adalah jika 55,0%
H0, maka penggunaan media gambar
50,0%
karikatur tidak efektif terhadap Skor Pretest Skor Posttest
peningkatan motivasi belajar siswa pada Eksperimen Kontrol
mata pelajaran sejarah di SMA Albidayah
Batujajar, sedangkan jika H1, maka Grafik 1.1
penggunaan media gambar karikatur Persentase Skor Pretest dan Posttest
efektif terhadap motivasi belajar siswa Motivasi Belajar Siswa Kelas
pada mata pelajaran sejarah di SMA Eksperimen dan Kelas Kontrol Siklus
Albidayah Batujajar. Pertama

C. HASIL DAN PEMBAHASAN Grafik 1.1 menunjukkan bahwa


Hasil data yang diperoleh dari pada siklus pertama, persentase rata-rata
penyebaran angket motivasi belajar siswa, skor pretest motivasi belajar kelas kontrol
terhadap kelompok eksperimen yang lebih tinggi yakni 59,6 % dibandingkan
diberi perlakuan dengan menggunakan dengan kelas eksperimen sebesar 58,9 %,
media gambar karikatur serta kelompok walaupun masih sama dalam kategori
kontrol yang diberi perlakuan dengan interpretasi cukup baik. Akan tetapi,
setelah mendapatkan treatment dengan
5 Efektivitas Penggunaan Media Gambar Karikatur Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Sejarah
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 1, Juni 2018

menggunakan media belajar gambar dilakukan pengujian homogenitas dengan


karikatur, persentase rata-rata skor mnggunakan Levene’s Test for Equality
posttest motivasi belajar kelas eksperimen of Variances dengan bantuan SPSS versi
lebih tinggi sebesar 69,7 % dibandingkan 24. Langkah selanjutnya adalah
dengan persentase rata-rata skor motivasi melakukan analisis skor rata-rata kelas
belajar kelas kontrol yakni 66,5 % dengan untuk mengetahui sejauh mana perbedaan
kategori interpretasi baik. peningkatan motivasi belajar siswa kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan uji
100,0%
88,7%
hipotesis menggunakan uji-t. Secara
keseluruhan diperoleh nilai t-hitung
76,4%
80,0% 70,2%68,1% sebesar 12,049 dan t-tabel sebesar 2,006
yang berarti bahwa t-hitung berada pada
60,0% daerah penolakan H0, dengan kata lain H1
diterima yang menghasilkan kesimpulan
40,0%
bahwa penggunaan media gambar
karikatur efektif terhadap peningkatan
20,0%
motivasi belajar siswa pada mata
0,0%
pelajaran sejarah.
Skor Pretest Skor Posttest Secara umum, hasil pengolahan
Eksperimen Kontrol data yang didapat oleh peneliti,
menunjukkan bahwasannya pada kelas
Grafik 1.2 eksperimen yang diberikan perlakuan
Persentase Skor Pretest dan Posttest berupa penggunaan media gambar
Motivasi Belajar Siswa Kelas karikatur, memiliki perbedaan
Eksperimen dan Kelas Kontrol Siklus peningkatan yang lebih signifikan
Kedua terhadap motivasi belajar siswa.
Peningkatan yang lebih signifikan ini
Sementara itu, grafik 1.2 terjadi karena media karikatur yang
menunjukkan bahwa pada siklus kedua digunakan dapat merangsang perhatian
peningkatan persentase rata-rata skor dan minat siswa dalam belajar. Sejalan
pretest motivasi belajar kelas ekperimen dengan pengertian media itu sendiri, yang
yang lebih tinggi sebesar 70,2 % merupakan penyalur pesan dari guru
dibandingkan dengan kelas kontrol yakni kepada siswanya untuk merangsang
sebesar 68,1 %, walaupun masih sama pikiran, perasaan, perhatian dan minat
dalam kategori interpretasi baik. Akan siswa untuk belajar sehingga mampu
tetapi, setelah mendapatkan treatment menumbuhkan motivasi belajarnya
dengan menggunakan media belajar (Miarso dalam Susilana dan Riyana,
gambar karikatur, terdapat peningkatan 2008; Sudjana dan Rivai dalam Arsyad,
yang cukup signifikan terhadap 2007; Sadiman dkk. 2008).
persentase rata-rata skor akhir (posttest) Uno (2011, hlm. 23) menjelaskan
motivasi belajar kelas eksperimen sebesar bahwa “...motivasi belajar adalah
88,7 % dengan kategori sangat baik, dorongan internal dan eksternal pada
dibandingkan dengan persentase rata-rata siswa-siswa yang sedang belajar untuk
skor motivasi belajar kelas kontrol mengadakan perubahan laku pada
sebesar 76,4 %. umumnya dengan beberapa indikator atau
Setelah analisis data angket berupa unsur yang mendukung”. Motivasi yang
pengujian normalitas menggunakan one menjadi aspek dalam penelitian ini terdiri
sample Kolmogorov Smirnov dengan dari tiga, yakni aspek motif kognitif
bantuan SPSS versi 24 diketahui (cognitif motives), penampilan diri (self-
berdistribusi normal, maka selanjutnya

6 Efektivitas Penggunaan Media Gambar Karikatur Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Sejarah
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 1, Juni 2018

expression), dan kemajuan diri (self dibandingkan dengan rata-rata skor akhir
enhancement). kelas kontrol. Hal ini menunjukkan
Salah satu strategi yang dapat bahwa terdapat peningkatan pada aspek
dilakukan oleh guru untuk meningkatkan cognitive motives antara yang
motivasi belajar siswa, khususnya pada menggunakan media gambar karikatur
mata pelajaran sejarah, yaitu dengan dengan media bagan (chart), pada mata
memberikan penunjang pembelajaran pelajaran sejarah.
yang dapat menarik perhatian dan minat Cognitive motives yang terletak
siswa. Media adalah salah satu komponen dalam suatu pola pikir siswa (mindset),
penting dalam proses pembelajaran untuk berfungsi untuk mengoptimalkan daya
meningkatkan motivasi belajar siswa, berpikirnya secara kognitif, sehingga
khususnya motivasi eksternal. Oleh mampu menggerakkan motifnya (tujuan,
karena itu, penggunaan media belajar maksud, keinginan) sendiri. Kaitannya
yang efektif dan menyenangkan bagi dengan media gambar karikatur ini adalah
siswa, dapat dijadikan suatu upaya sebagai penarik motif siswa dalam belajar
meningkatkan motivasi belajar. sejarah. Hal ini dapat memunculkan
Dalam penelitian ini, penggunaan antusias siswa dalam mempelajari materi
media gambar karikatur dapat membantu yang telah dirancang, dan antusias itu
meningkatkan motivasi belajar yang lebih sendiri dapat timbul ketika apa yang
unggul dibanding media bagan (chart). sebenarnya diharapkan oleh anak hadir di
Digunakannya gambar karikatur sebagai dalam kelas. Kurangnya antusias siswa
media belajar, akan menuntut guru untuk dalam mengikuti proses pembelajaran,
senantiasa kreatif dalam menyajikan khususnya dalam penelitian ini terkait
media, dan yang lebih pentingnya lagi, pelajaran sejarah, mengindikasikan bahwa
dapat menarik minat dan motivasi siswa siswa memiliki motivasi yang kurang di
dalam memahami materi pelajaran dalam dirinya.
sejarah. Terkait penggunaan gambar
Adapun untuk bahasan per aspek karikatur sebagai media belajar, tidak lagi
adalah sebagai berikut: menjadikan guru sebagai satu-satunya
sumber belajar bagi siswa, namun media
80 juga dapat berperan menjadi sumber
62,8
56,7 belajar. Sejalan dengan apa yang
60 50,850,4
dijelaskan oleh Rusman dkk. (2012, hlm.
40 44) bahwasannya “guru tidak lagi
berperan sebagai satu-satunya sumber
20 12
6,3
belajar, tetapi siswa dapat memperoleh
informasi dari berbagai media dan sumber
0
belajar”.
Pretest Posttest Gain
Esperimen Kontrol Penggunaan gambar karikatur
sebagai media belajar, menjadikan siswa
Grafik 1.3 lebih tertarik untuk mengikuti proses
Perbandingan Rata-rata Skor pembelajaran,
Keseluruhan Pretest dan Posttest Aspek hal ini terjadi 60
48
Cognitive Motives Kelas Eksperimen karena materi 50 43,3
39,6 39
dan Kelas Kontrol pelajaran 40
dikemas dalam 30
Grafik 1.3 menunjukkan bahwa suatu gambar 20
rata-rata skor akhir motivas belajar siswa kartun lucu yang 8,4
10 4,3
pada aspek cognitive motives kelas dapat menarik
eksperimen lebih tinggi dengan gain 12, 0
perhatian siswa. Pretest Posttest Gain
Esperimen Kontrol
7 Efektivitas Penggunaan Media Gambar Karikatur Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Sejarah
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 1, Juni 2018

Gambar karikatur jenis verbal yang Grafik 1.4


digunakan dalam penelitian ini yakni Perbandingan Rata-rata Skor
dengan menambahkan kata-kata (unsur Keseluruhan Pretest dan Posttest Aspek
tulisan), sebagai upaya untuk Self-expression Kelas Eksperimen dan
memperjelas makna atau pesan yang Kelas Kontrol
ingin di sampaikan (Nurhadiat, 2003). Di
samping itu, “menyajikan penjelasan kata Grafik 1.4 di atas menunjukkan
dan gambar bisa menghasilkan bahwa rata-rata skor akhir motivasi
pembelajaran yang lebih baik daripada belajar siswa pada aspek self-expression
menyajikan kata-kata saja” (Mayer, 2009, kelas eksperimen lebih tinggi dengan gain
hlm. 116). sebesar 8,4 dibandingkan dengan rata-rata
Melalui materi pelajaran terkait skor akhir kelas kontrol. Hal ini dapat
langkah-langkah penelitian sejarah, disimpulkan bahwa terdapat peningkatan
terlihat bahwa gambar yang disajikan pada aspek self-expression antara yang
membuat siswa lebih memahami nilai- menggunakan media gambar karikatur
nilai yang terkandung di dalam materi dengan media bagan (chart), pada mata
tersebut. Selain itu, dari hasil observasi pelajaran sejarah.
yang dilakukan, terlihat bahwa siswa Pada aspek self-expression, hasil
dalam kelas eksperimen lebih aktif dalam pengolahan data menunjukkan bahwa
mencari bahan bahan materi untuk terdapat peningkatan motivasi belajar
mengisi lembar kerja siswa (LKS) yang siswa, terlihat dari rata-rata skor pretest
diberikan, serta lebih aktif dalam dan posttest pada siklus pertama dan
menanggapi pendapat temannya terkait siklus kedua, kelas eksperimen lebih
materi yang terkandung dalam gambar tinggi dibandingkan kelas kontrol.
karikatur yang disajikan. Hal ini Temuan dari hasil penelitian tersebut
menunjukkan bahwa siswa mampu menunjukkan bahwa peningkatan
merespon rangsangan dengan baik ketika motivasi aspek self-expression pada
menggunakan gambar karikatur sebagai kelompok kelas eksperimen setelah
media belajar, serta mampu untuk diberikan treatment lebih tinggi
memperluas wawasannya dari berbagai dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal
sumber yang ada di sekitarnya. Berbeda ini mengidentifikasikan bahwa
dengan kelas kontrol yang menggunakan penggunaan media belajar gambar
media bagan (chart) yang terlihat kurang karikatur dapat memberikan stimulus
antusias selama proses pembelajaran yang berpengaruh terhadap peningkatan
berlangsung. Materi yang disampaikan motivasi belajar siswa pada aspek
dalam bentuk bagan kurang mendorong penampilan diri (self-expression).
minat siswa selama proses pembelajaran Self-expression atau penampilan diri
berlangsung. Terbukti dari hasil merupakan kemampuan siswa dalam
observasi, baik pada siklus satu maupun mengidentifikasi diri sendiri serta
siklus dua, masih banyak siswa yang menunjukkannya pada lingkungannya.
kurang memperhatikan bahkan tidak Indikator pada motivasi ini adalah mampu
menanggapi, serta sibuk memainkan mengembangkan kreativitas yang dapat
handphone ketika temannya sedang dilihat dari minat dan bakat siswa dengan
melakukan presentasi. Dapat diketahui, rasa percaya diri yang tinggi dalam
bahwa penggunaan media gambar mempelajarinya, mampu
karikatur membawa dampak terhadap mengembangkan nilai positif terhadap
motivasi belajar siswa, terbukti dengan diri sendiri, serta mampu menerapkan
tidak adanya peningkatan yang signifikan materi yang telah didapat.
bagi kelas kontrol dari siklus pertama ke Aspek self-expression pada
siklus kedua. penggunaan media gambar karikatur ini

8 Efektivitas Penggunaan Media Gambar Karikatur Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Sejarah
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 1, Juni 2018

adalah siswa dapat mengimplementasikan sarana dan prasarana pendukung; d)


pemahaman yang telah di dapat pada interactivity, potensi media dalam
suatu materi dalam proses pembelajaran, memberikan komunikasi dua arah; e)
sesuai dengan kreativitas yang mereka organization, yakni bahwa media yang
punya. Oleh karena itu, digunakannya digunakan sepenuhnya didukung oleh
gambar karikatur sebagai media belajar, lembaga yang menaunginya; dan f)
adalah langkah tepat untuk membangun novelty, harus menarik siswa untuk
kepercayaan diri siswa terhadap aspek belajar.
self-expression ini. Hasil observasi Dapat diketahui bahwa media
membuktikan bahwa kelas eksperimen gambar karikatur dalam penelitian ini
yang diberikan treatment dengan telah sesuai dan dibuat melalui beberapa
menggunakan media gambar karikatur pertimbangan di atas. Pertama, kebijakan
mampu untuk mengembangkan dalam pembuatan media belajar gambar
kreativitasnya, ditandai dengan karikatur ini berdasarkan pada
kemampuan setiap kelompok dalam permasalahan terkait mata pelajaran
pembuatan peta konsep dan kesimpulan sejarah yang bertolak belakang dengan
dari materi yang sudah dipelajari. Kedua, implementasinya dalam kurikulum 2013
terkait dengan pengembangan nilai positif sebagai mata pelajaran wajib, serta
terhadap diri sendiri, terbukti bahwa dengan tujuan mata pelajaran itu sendiri
setiap kelompok senantiasa membagi yang tercantum dalam Kementrian
tugas kepada seluruh anggota, yang di Pendidikan dan Kebudayaan (2003, hlm.
mana hal ini juga didukung oleh sikap 4).
ketua kelompok yang berusaha tegas Kedua, mengenai pembiayaan yang
dalam mengambil tidakan dalam dikeluarkan dalam pembuatan media
kelompoknya. Ketiga, terkait dengan gambar karikatur ini tidak memerlukan
penerapan materi yang telah didapat, biaya yang besar, karena pembuatannya
terbukti tiga dari lima kelompok berani hanya memerlukan skill dalam
unjuk diri untuk mempresentasikan hasil menggambar karikatur, baik itu
pekerjaannya ke depan kelas, pembuatan secara manual, maupun
dibandingkan dengan kelas kontrol yang dengan menggunakan suatu aplikasi
masih saling tunjuk ketika akan komputer. Ketiga, seperti yang sudah
mempresentasikan hasil pekerjaannya. dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam
Terkait penggunaan media belajar, pembuatannya, media gambar karikatur
perlu ditekankan bahwa dalam ini hanya membutuhkan skill dalam
implementasinya, bukan hal yang mudah menggambar karikatur, hanya yang
bagi guru dalam memilih media yang menjadi pertimbangan di sini adalah
tepat. Guru harus paham dalam memilih media komputer sebagai alternatif
media pembelajaran itu sendiri, serta pembuatan gambar karikatur itu sendiri
mempunyai berbagai pertimbangan dalam apabila ingin membuat dengan program
membuat atau menyusun suatu media aplikasi yang lebih modern. Keempat,
yang akan digunakan. Sejalan dengan itu telah terbukti bahwa digunakannya media
Sanjaya (2010, hlm. 224) berpendapat gambar karikatur dapat membuat proses
bahwa “sejumlah pertimbangan dalam pembelaran lebih efektif dan optimal
memilih media pembelajaran yang tepat dibandingkan dengan media bagan
dapat dirumuskan dalam satu kata (chart), karena dalam implementasinya,
ACTION”, yakni a) access, pertimbangan gambar karikatur ini dapat membuat
serta kebijakan dalam proses penggunaan komunikasi dua arah antara guru dan
media; b) cost, pertimbangan mengenai siswa. Kelima, media gambar karikatur
pembiayaan yang dikeluarkan; c) dapat menarik siswa untuk belajar,
technology, pertimbangan penggunaan terbukti dari temuan hasil penelitian yang
9 Efektivitas Penggunaan Media Gambar Karikatur Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Sejarah
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 1, Juni 2018

sudah dijelaskan sebelumnya. Akan tetapi siswa aspek self enhancement yang
hambatan dalam pembuatan gambar menyatakan bahwa kemajuan diri peserta
karikatur ini, ada kalanya ketika guru didik akan meningkat apabila peserta
tidak dapat membuat sendiri media didik tersebut mampu mengembangkan
pembelajaran, maka diharapkan pihak kemampuan yang ada dalam dirinya.
sekolah dapat memfasilitasinya, baik itu Self enhancement itu sendiri
sarana dan prasarananya, maupun sumber merupakan kemampuan seseorang
daya manusianya. individu dalam memperluas dan
memperdalam sesuatu. Sesuatu yang
40 dimaksud disini adalah minat dan bakat
31,5
28,4 peserta didik dalam proses pembelajaran
30 25,625,3 yang akan menimbulkan motivasi dalam
dirinya. Pada tahap ini, minat dan bakat
20
siswa sudah muncul, sehingga akan
timbul aktualiasi diri. Sejalan dengan
10
2,9 1,5 pendapat Frendsen (dalam Sardiman,
2012, hlm. 87) menyatakan bahwa
0
Pretest Posttest Gain “melalui aktualisasi diri dan
Esperimen Kontrol pengembangan kompetensi, akan
meningkatkan kemajuan diri seseorang”.
Grafik 1.5 Jadi, kemajuan diri yang dimaksud disini
Perbandingan Rata-rata Skor adalah pengembangan keterampilan dan
Keseluruhan Pretest dan Posttest Aspek kompetensi yang lebih luas.
Self Enhancement Kelas Eksperimen Ciri siswa yang mempunyai self
dan Kelas Kontrol enhancement yang tinggi ini adalah
timbulnya rasa suka dan penasaran yang
Berdasarkan grafik 1.5, dapat akan mendorong peserta didik tersebut
diperoleh kesimpulan bahwa rata-rata untuk melakukan sesuatu secara mandiri
skor akhir motivas belajar siswa pada tanpa dipengaruhi faktor dari luar. Media
aspek self enhancement kelas eksperimen gambar karikatur ini dapat digunakan
lebih tinggi dengan gain sebesar 2,9 untuk memahami materi pembelajaran
dibandingkan dengan rata-rata skor akhir yang disampaikan dengan mudah.
kelas kontrol. Hal ini menunjukkan Gambar karikatur yang dibuat sedemikian
bahwa terdapat peningkatan pada aspek rupa dengan karakteristik yang lucu,
self enhancement antara yang memungkinkan siswa untuk belajar
menggunakan media gambar karikatur dengan menyenangkan. Penggunaan
dengan media bagan (chart), pada mata media gambar karikatur ini juga
pelajaran sejarah. diupayakan untuk menumbuhkan rasa
Pengujian hipotesis ketiga diperoleh suka siswa terhadap materi yang
hasil bahwa terdapat perbedaan dipelajari, sehingga dengan sendirinya
peningkatan yang signifikan terhadap akan memotivasi siswa dalam
peningkatan motivasi belajar siswa aspek meningkatkan dan mengasah kemajuan
self enhancement antara yang dirinya, karena pada hakikatnya, media
menggunakan media belajar gambar digunakan untuk menyempurnakan isi
karikatur dengan media bagan (chart) pembelajaran (Briggs dalam Anitah,
pada mata pelajaran sejarah. 2010).
Hasil penelitian menunjukan bahwa Kemajuan diri siswa itu sendiri
adanya rangsangan stimulus pada terlihat pada hasil observasi penelitian,
penggunaan gambar karikatur yang yang ditandai dengan mampu
berpengaruh terhadap motivasi belajar mengaktualisasikan serta mampu
10 Efektivitas Penggunaan Media Gambar Karikatur Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Sejarah
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 1, Juni 2018

mengembangkan kompetensi yang ada mengembangkan penilaian positif


pada dirinya, di mana siswa terlihat aktif terhadap diri sendiri.
dalam mencari bahan materi dari berbagai Ketiga, terdapat peningkatan
sumber. Hal ini berlaku untuk kedua motivasi belajar siswa setelah
siklus, baik kelas eksperimen maupun menggunakan media gambar karikatur,
kelas kontrol, hanya saja pada kelas khususnya pada aspek self enhancement.
kontrol masih terdapat satu atau dua Hal ini ditandai dengan kemampuan
orang yang masih sibuk sendiri atau mengaktualiasikan dirinya serta
mengobrol dengan temannya. Yang mengembangkan kompetensi yang ada
menjadi perbedaan antara kelas dalam diri siswa itu sendiri. Dengan
eksperimen dan kelas kontrol adalah demikian, media gambar kaikatur
kemampuan aktualisasi diri serta membuktikan adanya ketertarikan siswa
pengembangan kompetensi siswa kelas dalam belajar sejarah di SMA Albidayah
eksperimen lebih signifikan ungul Batujajar.
daripada kelas kontrol. Kelas eksperimen
terlihat lebih sigap dan siap ketika E. REFERENSI
mendapat pertanyaan dari guru, serta Agung, L. (2015). The Role of Social
lebih aktif dan antusias dalam Studies and History Learning in
menyampaikan pendapatnya terkait Junior High School in Strengthening
materi pelajaran yang sedang dipelajari. the Students Character. Paramita, 25
Terlihat pula bahwa unjuk diri siswa (2), 238-246.
dalam penyampaian pendapatnya Amiruddin. (2016). “Peran Pendidikan
merupakan kesadaran serta kemauan diri Sejarah dalam Membangun Karakter
sendiri. Bangsa”. Seminar Nasional
Pendidikan Ilmu-ilmu Sosial
D. KESIMPULAN Membentuk Karakter Bangsa dalam
Secara umum dapat disimpulkan Rangka Daya Saing Global.
bahwa penggunaan gambar karikatur Makasar: FIS Universitas Negeri
mempunyai efektivitas yang lebih Makasar dan HISPISI.
signifikan terhadap peningkatan motivasi Anitah. S. (2010). Media Pembelajaran.
belajar siswa pada mata pelajaran sejarah Surakarta: Yuma Pustaka.
kelas X di SMA Albidayah Batujajar. Apriyanti & Rikmasari, R. (2014).
Secara khusus, berdasarkan analisis Pengaruh Penggunaan Media Kartun
data yang telah dilakukan, dapat terhadap Motivasi Belajar Siswa pada
disimpulkan bahwa terdapat peningkatan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
motivasi belajar siswa setelah Pedagogik, 2 (2), 26-32.
menggunakan media gambar karikatur, Chairia, P., Maskun, & Ekwandari, Y. S.
khususnya pada aspek cognitive motives. (2014). Pengaruh Model
Hal ini ditandai dengan kemampuan Pembelajaran Time Token terhadap
memecahkan masalah, mampu Peningkatan Motivasi Belajar
memperluas wawasan dan menyerap Sejarah. Bandar Lampung: FKIP
materi dengan baik.. UNILA.
Kedua, terdapat peningkatan Eko. H. P. Gultom. (2016, 17 Oktober).
motivasi belajar siswa setelah “GRIND Gelar Workshop Karikatur
menggunakan media gambar karikatur, Gratis Buat Semua Kalangan”.
khususnya pada aspek self-expression. Tribunnews.com. [Online].
Hal ini ditandai dengan ditunjukannya http://www.tribunnews.com/nasional/
dorongan yang kuat pada diri siswa untuk 2016/10/17/grind-gelar-workshop-
belajar lebih aktif, kreatif dan mampu karikatur-gratis-buat-semua-kalangan

11 Efektivitas Penggunaan Media Gambar Karikatur Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Sejarah
EDUTCEHNOLOGIA, Tahun 2, Vol 2 No. 1, Juni 2018

Farikhah. (2014). Spiritualisasi Mulyasa, E. (2012). Menjadi Guru


Kurikulum di Indonesia (Telaah Profesional Menciptakan
Filsafat Kurikulum dalam Konteks Pembelajaran Kreatif dan
Keindonesiaan). Edukasiana: Jurnal Menyenangkan. Bandung: Remaja
Pendidikan Islam, 9 (1), 25 – 42. Rosdakarya.
Feldman, R.S. (2012). Pengantar Nurhadiat, D. (2003). Pend Seni Rupa
Psikologi. Edisi 10. Buku 2. Jakarta: SMP 1, [Online]. Diakses dari
Salemba Humanika. http://books.google.co.id/books?id=1
Hamzah B. Uno. (2011). Teori Motivasi j9Nz5SnAtgC&printsec=frontcover#
dan Pengukurannya: Analisis di v=onepage&q&f=false.
Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Parendra, D. D. dkk. (2013). Laporan
Aksara. Penelitian Pemanfaatan Media
Hasan, S. H. (2006). Kurikulum dan Buku Karikatur untuk Meningkatkan
Teks Sejarah. Historia: Jurnal Keterampilan Menulis Karangan
Pendidikan Sejarah, 4, (11). Narasi pada Mata Pelajaran Bahasa
Kamarga, H. dkk. (2013). History Indonesia Kelas V SD. Bali:
Educational Model Development for Universitas Pendidikan Ganesha
the Century. International of Singaraja.
History Education, 14 (2), 141 – 162. Riduwan. (2013). Dasar-dasar Statistika.
Kemendikbud. (2003). Tujuan Bandung: Alfabeta.
Pembelajaran Sejarah. Jakarta: Rusman, dkk. (2011). Pembelajaran
Kemendikbud. Berbasis Teknologi Informasi dan
Mahamood, M. (2012). The Role of Komunikasi. Jakarta: PT
Cartoon in the Formation of Asian Rajagrafindo Persada.
Community: Art History Analisys. Sanjaya, W. 2010. Kurikulum dan
Historia: International Journal of pembelajaran. Jakarta: Prenada
History Education, 13 (1), 119 – 130. Media Group.
Mardliyah, A. (2015). Metode Jigsaw Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi
Solusi Alternatif dalam Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Meningkatkan Motivasi Belajar dan Pers.
Prestasi Belajar Siswa. Edukasia: Studio, A. (2011). Drawing Magic:
Jural Penelitian Pendidikan Islam, 10 Panduan Menggambar dengan Pensil.
(2), 229 – 254. Jakarta: PT. Trans Media.
Mayer, R. E. (2009). Multimedia Susilana, R. & Riyana, C. (2008). Media
Learning. Jakarta: Pustaka Pelajar. Pembelajaran. Bandung: Jurusan
Micom. (2018, 26 Januari). “Karikaturis Kurtekpend FIP UPI.
Media Indonesia Raih Adinegoro”. Undang-undang Republik Indonesia No.
Media Indonesia. [Online]. Diakses 20 Tahun 2003 tentang Sistem
dari:http://www.mediaindonesia.com/ Pendidikan Nasional.
read/detail/142485-budi-tiyok-setyo- Widiastusti. (2015). Melalui Media
widodo-raih-anugerah-jurnalistik- Karikatur dalam Pembelajaran dapat
adinegoro-2017-kategori-jurnalistik- Meningkatkan Hasil Belajar
karikatur Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)
Molina, S. dkk. (2014). History Education Kompetensi Dasar Budaya Politik.
Under the New Educational Reform Jurnal PPKM, 1, 11-25.
in Spain: New Wine in Old Bottle. Williams, K. & Williams, C. (2011). Five
International Journal of History Key Ingredients for Improving
Learning, Teaching, and Researc, 12 Student Motivation. Research in
(2), 122 – 132. Higher Education Journal, 11, 1 – 23.

12 Efektivitas Penggunaan Media Gambar Karikatur Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Pada
Mata Pelajaran Sejarah

You might also like