Artikel Living Hadis Bismillah

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 2

TRADISI SHALAT DZUHUR SETELAH SHALAT JUM’AT DI MASJID PESANTREN

NURUL ISLAM ACEH TENGGARA


khairankasih103@gmail.com
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Abstract

Friday Prayers are muakkad sunnah prayers to every mukallaf in the world that is
performed on Friday when the time of midday prayer arrives. However, the large number of
prosecutors who migrate to certain areas and fears of harmonious defects during Friday
prayers, such as those contained in the hadith resulted in the birth of various reinterpretations of
the argument that ordered Friday prayers. This article focuses on the tradition of midday
prayers after Friday prayers instructed by Tengku Affan Husni as Abuya Islamic Boarding
School of Nurul Islam in Southeast Aceh to his congregation. The dzuhur prayer after Friday
prayers is the result of the ijtihad "Dayah Budi Alumni Association in Lamno on July 12, 2012".
Then, the Dhuhr prayer is hereditary throughout the surrounding community, as a form of
obedience of a Muslim to Allah, by performing Dhuhr prayer as a complement to the doubted
Friday prayers. This paper aims to identify the phenomenon of living hadith that uses the
Functional Reception Theory because the tradition of dhur prayers performed is a perfect
completion of the previous Friday prayers. Then to understand the social construction of the
Dzuhur congregational prayer tradition, the author uses the Max Weber's Theory of Action. The
data used as a source of literature and interviews are processed descriptively analytically. The
results of this study are the dzuhur prayer after Friday prayers as a living hadits tradition that is
accepted and practiced by the community around the Mosque Nurul Islam Islamic Boarding
School. So that the traditions relating to this phenomenon are presented, as a manifestation of
the text of the mediation of human service with Allah.

Abstrak

Shalat Jum’at adalah shalat yang dilaksanakan pada hari jum’at, bersifat sunnah
muakkad kepada setiap mukallaf di dunia yang dilaksankan saat waktu shalat dzuhur tiba.
Namun, banyaknya jumlah penuntut ilmu yang merantau ke daerah tertentu dan kekhawatiran
cacat rukun ketika shalat jum’at, seperti yang termaktub didalam hadis mengakibatkan lahirnya
bermacam reinterpretasi terhadap dalil yang memerintahkan shalat jumat. Artikel ini
memfokuskan tradisi shalat jama’ah dzuhur setelah shalat jum’at yang di instruksikan oleh
Tengku Affan Husni sebagai Abuya Pondok Pesantren Nurul Islam Aceh Tenggara kepada
jama’ahnya. Tradisi shalat dzuhur setelah shalat jum’at merupakan hasil ijtihad “Ikatan Alumni
Dayah Budi di Lamno pada tanggal 12 Juli 2012”. Kemudian, tradisi shalat dzuhur ini di
lakukan secara turun temurun masyarakat sekitarnya, sebagai bentuk ketaatan seorang muslim
kepada Allah, dengan menunaikan shalat dzuhur sebagai penyempurna shalat jum’at yang
diragukan. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi fenomena living hadis menggunakan
Teori Resepsi Fungsional karena tradisi shalat dzhur yang dilakukan merupakan penyempurna
shalat jumat sebelumnya. Kemudian untuk memahami konstruksi sosial tradisi shalat jama’ah
dzuhur ini, penulis menggunakan Teori Tindakan Max Weber. Data yang digunakan sebagai
sumber pustaka dan wawancara yang diolah secara deskriptif analitik. Hasil dari penelitian ini
yaitu tradisi shalat dzuhur setelah shalat jum’at sebagai tradisi living hadist yang diresepsi dan
dipraktekan oleh masyarakat sekitar Pondok Pesantren Nurul Islam. Sehingga dipaparkan
hadis-hadis yang berkaitan dengan fenomena tersebut, sebagai wujud teks perantara
pengabdian manusia dengan Allah Swt.

Kata Kunci : Living Hadis, Shalat Jum’at, Shalat Dzuhur

A. Pendahuluan
Setiap mukallaf di dalam agama islam diwajibkan untuk melaksankan ibadah kepada
Alllah. Kewajiban atau perintah yang dilakukan oleh setiap muslim dan muslimah
memiliki persamaan dan perbedaan dalam menjalankannya, baik dari segi
B. Biografi Pesantren dan Sejarah Tradisi Shalat Jam’ah Dzuhur setelah Shalat Jum’at
C. Shalat Jama’ah Dzuhur setelah Shalat Jum’at sebagai kajian Living Hadist
D. Resepsi dan Praktik
E. Kesimpulan

You might also like