Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

PENGARUH FRAUD DIAMOND TERHADAP KECURANGAN

LAPORAN KEUANGAN PADA SEKTOR PERTAMBANGAN YANG


TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2016

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian


Program Pendidikan Sarjana
Program Studi Akuntansi

Oleh :

JESSICA FAHLINA PERMANA


NIM : 2014310699

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
2018
2
PENGARUH FRAUD DIAMOND TERHADAP KECURANGAN LAPORAN
KEUANGAN PADA SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA
EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2016

Jessica Fahlina Permana


STIE Perbanas Surabaya
Email : jessicafp949@gmail.com

ABSTRACT

Financial statements have a very important role and highly vulnerable to fraud practices.
The purpose of this study was to test and analyze the diamond fraud against financial
statements fraud. In case there are four dominant factors of fraud diamond that could
possibly make fraud occurs, those pressure, opportunity, rationalization, and capability.
Pressure can be seen from the financial targets and external pressure. Opportunities can be
seen from the nature of industry and ineffective monitoring. Meanwhile, for rationalization
can be seen from auditor replacement and the last one is the capability variable. The
population of this study is the mining companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2012
until 2016. The sample selection is done by using sensus or total sampling method and total
sample of this study is 42 companies. Data analysis was conducted using the logistic
regression method. The results of this study indicate that the extrenal pressure (LEV) and
ineffective monitoring (BDOUT) have influence to the financial statement fraud. Meanwhile,
ROA, RECEIVALE, ∆CPA, and DCHANGE have no significant impact on financial statement
fraud. The outcome of this study is expected to be a reference for further research and other
users of financial information in detecting the fraud on financial reports.

Keywords : Financial Statement Fraud, Fraud Diamond, Financial Targets, External


Pressure, Nature of Industry, Ineffective Monitoring, Change in Auditor, and Capability.

PENDAHULUAN kecurangan agar keputusan yang diambil


tidak salah dan mendapatkan kepercayaan
Financial Statement atau yang dikenal dari para pengguna laporan keuangan.
laporan keuangan memiliki peran yang Pentingnya informasi dalam
sangat besar dalam operasional suatu laporan keuangan ini mungkin belum
perusahaan. Laporan keuangan tersebut dipahami benar oleh para pembuat laporan
merupakan suatu alat komunikasi kepada keuangan atau manajemen dalam
pihak luar perusahaan untuk perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan
menginformasikan aktivitas perusahaan banyak bermunculan kasus yang
selama periode waktu tertentu. Oleh sebab berhubungan dengan kecurangan atau
itu laporan keuangan harus dibuat dengan fraud. Kecurangan atau fraud ialah
benar, akurat, relevan dan bebas dari tindakan yang bertujuan untuk

12
memperoleh keuntungan pribadi. Faktor dari elemen pressure atau tekanan,
yang menyebabkan kecurangan ini pun opportunity atau peluang, rationalization
bermacam-macam. Salah satunya ialah atau rasionalisasi, dan capability atau
lemahnya pengawasan atau adanya kemampuan dalam mendeteksi kecurangan
tindakan penyalahgunaan wewenang. laporan keuangan. Pada elemen pressure
Salah satu bentuk fraud adalah kecurangan peneliti menggunakan dua variabel yaitu
laporan keuangan. Kecurangan laporan financial targets dan external pressure,
keuangan adalah salah saji yang disengaja lalu elemen opportunity peneliti
pada laporan keuangan atau tindakan menggunakan dua vaiabel pula yaitu
pemanipulasian nominal pada laporan nature of industry dan ineffective
keuangan. monitoring, sedangkan pada elemen
Kasus skandal akuntansi di rationalization dan capability peneliti
Indonesia sendiri semakin meluas. menggunakan variabel change in auditor
Contohnya kecurangan yang terjadi pada dan capability yang diproksikan dengan
perusahaan pertambangan yang dilakukan pergantian direksi.
oleh PT Ancora Mining Service (AMS). Penelitian ini sangat penting
Dalam dokumen laporan keuangan yang dilakukan sebab akhir-akhir tahun ini
berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 makin maraknya perilaku fraud khusus
tersebut ditemukan kejanggalan antara lain nya kecurangan laporan keuangan yang
tidak ada nya kegiatan investasi tetapi dilakukan oleh para manajemen khususnya
dalam laporan laba rugi pada tahun yang pada sektor pertambangan. Peneliti
sama, perusahaan tersebut menuliskan berusaha membuktikan bahwa empat
penghasilan sebesar Rp. 34.942.600.000,-. elemen dalam fraud diamond memiliki
Pada laporan posisi keuangan yang sama, pengaruh terhadap kecurangan dan hal itu
PT Ancora Mining Service menuliskan yang membuat para manajemen
tidak memiliki utang, namun dalam melakukan tindakan kecurangan. Sehingga
laporan laba rugi ditemukan pembayaran berdasarkan uraian tersebut peneliti
bunga sebesar Rp. 18.346.170.191,-. Lalu melakukan penelitian dengan judul
pada laporan fiscal per tanggal 31 “Pengaruh Fraud Diamond terhadap
Desember 2008 ditemukan bukti Kecurangan Laporan Keuangan pada
pemotongan pajak sebesar Sektor Pertambangan yang Terdaftar di
Rp.5.331.840.000,- dari sebuah perusahaan Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2016”.
namun tidak ada kejelasan transaksi atas
pemotongan pajak tersebut dilakukan RERANGKA TEORITIS YANG
(https://finance.detik.com). DIPAKAI DAN HIPOTESIS
Kecurangan selalu terjadi jika tidak
ada pencegahan dan pendeteksian. Fraud
Menurut teori Cressey dalam Skousen et Fraud atau kecurangan dapat diartikan
al., tahun 2008 menyimpulkan bahwa sebagai penggunaan jabatan seseorang
kecurangan memiliki tiga sifat umum. untuk memperkaya diri sendiri dengan
Faktor risiko kecurangan tersebut ialah menggunakan atau memanfaatkan sumber
tekanan (pressure), peluang daya organisasi di tempatnya bekerja yang
(opporrtunity), dan rasionalisasi sengaja dilaukan atau dikelirukan
(rationalization) yang disebut sebagai (Romanus, 2014). Organisasi Association
“fraud triangle”. Wolfe dan Hermanson of Certified Fraud Examiners (ACFE)
pada tahun 2004 menyatakan unsur fraud adalah organisasi anti fraud yang paling
yang baru yaitu “capability”, sehingga besar di dunia. Fraud menurut ACFE
terbentuklah The New Fraud Diamond. adalah suatu tindakan penipuan atau
Pada penelitian ini, peneliti kekeliruan dan tindakan tersebut dibuat
menggunakan fraud diamond yang terdiri oleh badan atau seseorang yang

2
2
mengetahui bahwa kekeliruan tersebut para manajemen dengan melakukan salah
dapat mengakibatkan beberapa manfaat saji laporan keuangan yang material serta
yang tidak baik kepada sutau entitas. dapat merugikan investor dan kreditor.
Ada beberapa alasan seseorang melakukan
Kecurangan Laporan Keuangan suatu kecurangan laporan keuangan,
The Association of Certified Fraud namun alasan umum nya ialah untuk
Examiners (ACFE, 2014) mendefinisikan menunjukkan laba perusahaan yang lebih
kecurangan laporan keuangan adalah suatu baik dari yang sebenarnya (Romanus,
bentuk kecurangan yang dilakukan oleh 2014).
rasionalisasi (rationalization). Lalu pada
Fraud Diamond tahun 2004 hadir sebuah teori fraud yang
Teori tentang Fraud Diamond adalah baru yang dikenal dengan fraud diamond
sutau gagasan baru tentang fraud yang theory dan teori ini diperkenalkan oleh
dikemukakan oleh Wolfe dan Hermanson Wolfe dan Hermanson. Terdiri dari empat
(2004). Fraud diamond itu sendiri adalah elemen fraud diamond yaitu pressure,
suatu penyempurna dari teori Fraud opportunity, rationalization, dan
triangle oleh Cressey (1953). Teori faud capability. Capability merupakan
triangle adalah suatu teori pertama yang pembaharuan dari teori fraud triangle.
dapat menjelaskan semua elemen Wolfe dan Hermanson berpendapat bahwa
penyebab fraud. Elemen dari fraud kecurangan tidak akan pernah terjadi tanpa
triangle adalah tekanan (pressure), adanya sutau kemampuan yang tepat yang
kesempatan (opportunity), dan dimliki oleh seseorang untuk melakukan
sutau kecurangan.

Pengaruh Financial Targets terhadap dan eksistensi perusahaan tersebut


Kecurangan Laporan Keuangan diragukan. Adanya suatu tekanan atas
Target keuangan adalah suatu tekanan pencapain target keuangan memunculkan
belebihan pada manajemen untuk adanya suatu kemungkinan pengaruh
mencapai target keuangan yang dipatok tekanan terhadap pemenuhan target
oleh para manajemen. Target keuangan keuangan terhadap kecurangan laporan
atau financial targets mempunyai keuangan. Sehingga, ada hubungan antara
hubungan dengan teori agensi yang variabel financial target terhadap
menjelaskan adanya hubungan antara agen kecurangan laporan keuangan.
dan prinsipal. Agen dan prinsipal Hasil penelitian Merissa
mempunyai keinginan untuk dapat (2016) membuktikan bahwa financial
memenuhi kepentingan masing-masing. targets berpengaruh signifikan terhadap
Hubungannya dalam hal ini ialah terletak kecurangan laporan keuangan. Penelitian
pada keinginan manajemen untuk Mafiana (2016) dan Ketut (2016) juga
mendapatkan bonus atas kinerja mereka membuktikan bahwa financial targets
yang telah memenuhi keinginan prinsipal berpengaruh signifikan terhadap
yaitu pemenuhan target keuangan yang kecurangan laporan keuangan.
berupa profit. Apabila kemampuan Ketiga penelitian diatas
perusahaan dalam mencapai target mendukung bahwa financial targets
keuangan adalah tinggi, maka dapat memiliki pengaruh terhadap kecurangan
dikatakan bahwa kinerja dari perusahaan laporan keuangan. Berdasarkan uraian
baik. Namun, tidak selamanya target tersebut maka dalam penelitian ini dapat
keuangan dapat dicapai. Terkadang dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
terdapat faktor-faktor lain yang tidak dapat Hipotesis 1 : Financial targets
dikendalikan oleh perusahaan sehingga berpengaruh terhadap kecurangan laporan
membuat target keuangan tidak tercapai keuangan

32
Hipotesis 2 : External pressure
Pengaruh External Pressure terhadap berpengaruh terhadap kecurangan laporan
Kecurangan Laporan Keuangan keuangan
External pressure atau tekanan eksternal
adalah suatu kondisi dimana perusahaan Pengaruh Nature Of Industry terhadap
mendapatkan suatu tekanan dari pihak Kecuragan Laporan Keuangan
eksternal atau pihak luar perusahaan. Nature of Industry adalah munculnya
Adanya sutau tekanan tersebut membuat risiko pada saat melakukan sebuah
perusahaan membutuhkan tambahan utang estimasi. Risiko mungkin sekali terjadi
atau suatu sumber pembiayaan agar karena terdapat pada beberapa akun dalam
perusahaan tetap kompetitif. Tekanan laporan keuangan misal nilai dari piutang
eksternal dalam penelitian ini tak tertagih. Nilai piutang tak tertagih yang
menggunakan proksi rasio leverage. Rasio akan ditulis di laporan keuangan
leverage dihitung dengan cara membagi tergantung dengan nilai yang di tentukan
antara total liabilitas dan total aset. oleh para manajer. Jadi, amat
Apabila suatu perusahaan memiliki angka memungkinkan jika nature of industry
leverage yang tinggi, maka perusahaan itu berpengaruh terhadap kecurangan laporan
dianggap mempunyai hutang dan risiko keuangan.
kredit yang tinggi pula. Tingginya risiko Hasil penelitian Ketut (2016)
kredit maka semakin besar pula membuktikan bahwa nature of industry
kekhawatiran kreditor untuk memberi berpengaruh signifikan terhadap
pinjaman kepada perusahaan karena takut kecurangan laporan keuangan.
akan adanya kredit macet dan Berdasarkan uraian tersebut maka dalam
kemungkinan lainnya. Hal tersebut penelitian ini dapat dirumuskan hipotesis
menjadi perhatian bagi perusahan dan sebagai berikut :
dapat menjadi penyebab munculnya Hipotesis 3 : Nature of industry
kecurangan laporan keuangan. Oleh sebab berpengrauh terhadap kecurangan laporan
itu, variabel external pressure memiliki keuangan
hubungan dengan kecurangan laporan
keuangan. Pengaruh Ineffective Monitoring
Hasil penelitian Merissa terhadap Kecurangan Laporan
(2016) membuktikan bahwa variable Keuangan
external pressure berpengaruh signifikan Ineffective Monitoring adalah
terhadap kecurangan laporan keuangan. ketidakefektifan pengawasan serta
Penelitian yang dilakukan Lailla (2015) lemahnya pengawasan perusahaan yang
juga membuktikan bahwa external bisa memberikan peluang tindakan fraud.
pressure berpengaruh signifikan terhadap Dengan lemahnya pengawasan ini amat
kecurangan laporan keuangan. Selain mudah bagi siapapun yang ada di dalam
kedua penelitian diatas, penelitian Chyntia perusahaan melakukan suatu tindakan
(2016), Mafiana (2016), Ketut (2016), dan kecurangan. Ketidakefektifan pengawasan
Lou (2009) juga membuktikan bahwa atau ineffective monitoring yang dapat
external pressure berpengaruh signifikan memberikan kesempatan terhadap agen
terhadap kecurangan laporan keuangan. perusahaan yaitu manajer berpengaruh
Jadi, keenam penelitian diatas menyimpang, karena perusahaan tidak
mendukung bahwa external pressure mempunyai suatu pengawas khusus yang
memiliki pengaruh terhadap kecurangan dapat memantau kinerja para karyawan
laporan keuangan. Berdasarkan uraian secara efektif. Dengan rendahnya atau
tersebut maka dalam penelitian ini dapat tidak efektifnya suatu pengawasan di
dirumuskan hipotesis sebagai berikut : dalam perusahaan, amat memungkinkan
para karyawan atau manajemen melakukan

24
tindakan kecurangan. Karena para maka kemungkinan kecurangan akan
karyawan merasa bahwa mereka tidak di meningkat. Oleh sebab itu, pergantian
awasi oleh siapapun jadi apabila mereka auditor dapat memungkinkan terjadinya
ingin bebruat curang mereka merasa aman suatu kecurangan. Jadi, inilah penyebab
dan tidak takut untuk melakukan suatu variabel change in auditor memiliki
tindakan yang tidak sesuai dengan pengaruh terhadap kecurangan laporan
prosedur atau curang. Oleh sebab itu, keuangan.
variabel ineffective monitoring sangat Hasil penelitian Ketut
berhubungan dengan suatu kecurangan membuktikan bahwa change in auditor
laporan keuangan. memiliki pengaruh terhadap kecurangan
Hasil penelitian Lailla (2015) laporan keuangan. Berdasarkan uraian
membuktikan bahwa ineffective tersebut maka dalam penelitian ini dapat
monitoring berpengaruh signifikan dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
terhadap kecurangan laporan keuangan. Hipotesis 5 : Change in auditor
Sejalan dengan penelitian Lailla, hasil berpengaruh terhadap kecurangan laporan
penelitian Ketut (2016), Prisca (2013), keuangan
dan Lou (2009) juga membuktikan bahwa
ineffective monitoring berpengaruh positif Pengaruh Capability terhadap
signifikan terhadap kecurangan laporan Kecurangan Laporan Keuangan
keuangan. Capability atau kemampuan yaitu seberapa
Jadi, keempat penelitian diatas besar seseorang di dalam perusahaan itu
mendukung bahwa ineffective monitoring melakukan sebuah tindakan fraud di
berpengaruh terhadap kecurangan laporan dalam perusahaan. Capability diproksikan
keuangan. Berdasarkan uraian tersebut dengan pergantian direksi di sebuah
maka dalam penelitian ini dapat perusahaan. Pergantian direksi dapat
dirumuskan hipotesis sebagai berikut : memicu suatu conflict of interest sebab
Hipotesis 4 : Ineffective monitoring pergantian atau perubahan direksi biasanya
berpengaruh terhadap kecurangan laporan terdapat kepentingan pihak-pihak tertentu.
keuangan Jabatan atau posisi seseorang dapat
membuat seseorang tersebut mampu untuk
Pengaruh Change In Auditor terhadap melakukan suatu kecurangan. Jadi, ada
Kecurangan Laporan Keuangan hubungan atau keterkaitan antara variabel
Change in auditor adalah berarti capability terhadap kecurangan laporan
perusahaan melakukan pergantian auditor keuangan.
supaya mengurangi pendeteksian Hasil penelitian Ketut (2016)
kecurangan oleh auditor lama. Sebab, membuktikan bahwa capability memiliki
adanya pergantian dari auditor di sebuah pengaruh yang signifikan terhadap
perusahaan bisa menjadi suatu indikasi kecurangan laporan keuangan. Jadi,
terjadinya sutau kecurangan, karena penelitian diatas menjelaskan bahwa
auditor lama dapat melihat segala gejala capability berpengaruh dengan kecurangan
kemungkinan kecurangan yang dilakukan laporan keuangan. Berdasarkan uraian
manajemen dalam perusahaan. tersebut maka dalam penelitian ini dapat
Lou dan Wang (2009) dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
menyatakan bahwa pergantian auditor Hipotesis 6 : Capability berpengaruh
merupakan cara untuk mengurangi terhadap kecurangan laporan keuangan
kemungkinan pendeteksi kecurangan
laporan keuangan oleh pihak auditor.
Auditor lama mungkin dapat mendeteksi Kerangka pemikiran yang mendasari
kecurangan yang dilakukan manajemen, penelitian ini dapat digambarkan sebagai
namun dengan adanya pergantian auditor, berikut :

2
45
Pressure

 Financial Targets (ROA)

 External Pressure (LEV)

Opportunity

 Nature of Industry
(RECEIVABLE)

 Ineffective Monitoring (BDOUT)


Kecurangan
Laporan Keuangan
Rationalization

 Change in Auditor (∆CPA)

Capability

 Capability (DCHANGE)

Gambar 1
KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN

METODE PENELITIAN Data dalam penelitian ini ialah laporan


keuangan dari sektor pertambangan yang
Klasifikasi Sampel terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia
Populasi penelitian ini ialah perusahaan selama tahun 2012 – 2016 dan data didapat
pada sektor pertambangan. Sektor dari website Bursa Efek Indonesia tersebut.
pertambangan dipilih sebab maraknya
kasus kecurangan yang terjadi di Indonesia Variabel Penelitian
pada sektor pertamabangan tersebut. Variabel penelitian yang digunakan dalam
Sampel penelitian yang digunakan ialah 42 penelitian ini meliputi variabel dependen
perusahaan sektor pertambangan yang yaitu kecurangan laporan keuangan dan
sudah terdaftar dalam Bursa Efek variabel independen terdiri dari financial
Indonesia (BEI). Teknik pengambilan targets, external pressure, nature of
sampel dalam penelitian ini ialah dengan industry, ineffective monitoring, change in
suatu metode total sampling atau sensus. auditor, dan capability.
Metode ini digunakan pada penelitian ini
sebab jumlah populasi yang relatif kecil, Definisi Operasional Variabel
dan dengan penggunaan metode ini Kecurangan Laporan Keuangan
diharapkan hasil yang akan diperoleh Kecurangan laporan keuangan adalah salah
dapat cenderung mendekati nilai saji yang dilakukan secara sengaja yang
sesungguhnya dan memperkecil terjadinya bertujuan untuk mengecoh para pengguna
kesalahan terhadap nilai populasi (Usman laporan keuangan serta para pemangku
& Akbar, 2009). kepentingan perusahaan.
Penelitian ini melihat adanya
Data Penelitian kecurangan laporan keuangan dengan

2
6
menggunakan restatement atau penyajian akun yang nilai nya ditetapkan dengan
kembali laporan keuangan. Financial estimasi oleh perusahaan. Jika perusahaan
statement restatement atau penyajian tersebut baik maka piutang perusahaan
kembali laporan keuangan mampu akan kecil. Akun piutang dapat digunakan
memberikan suatu tanda adanya untuk melihat ada tidaknya suatu
kecurangan pada laporan keuangan kecurangan. Oleh sebab itu variabel nature
(Salavei dan Moore, 2005). Restatement of industry diproksikan dengan piutang
atau penyajian kembali laporan keuangan atau receivable. Cara menghitung
ini diukur dengan variabel dummy, dimana receivable adalah :
kode 0 diberikan untuk perusahaan yang
tidak melakukan restatement atau tidak RECEIVABLE =
melakukan penyajian kembali laporan
keuangan dan kode 1 diberikan untuk
perusahaan yang melakukan restatement
atau melakukan penyajan kembali laporan
keuangan. Ineffective Monitoring
Ineffective monitoring adalah
Financial Targets ketidakefektifan pengawasan serta
Financial targets atau target keuangan lemahnya pengawasan perusahaan yang
adalah suatu patokan yang ditetapkan oleh bisa memberikan peluang tindakan fraud.
manajemen untuk mencapai laba Variabel ineffective monitoring
perusahaan. ROA dapat digunakan untuk diproksikan dengan rasio total dewan
menilai tingkat laba yang diperoleh komisaris independen atau BDOUT. Cara
perusahaan. Oleh sebab itu, dalam menghitung BDOUT yaitu :
penelitian ini ROA dijadikan sebagai
proksi variabel financial targets. Cara
menghitung ROA adalah sebagai berikut : BDOUT =

ROA = Change in auditor


Change in auditor ialah pergantian auditor
yang mana perusahaan melakukan
External Pressure pergantian auditor supaya mengurangi
External pressure atau tekanan eksternal pendeteksian kecurangan oleh auditor
adalah suatu kondisi yang menekan para lama. Change in auditor atau ∆CPA
manajemen untuk memenuhi segala dihitung dengan menggunakan dummy
persyaratan dari pihak ketiga. Adanya variable. Apabila selama masa penelitian
external pressure membuat perusahaan ada pergantian auditor maka diberi angka 1
membutuhkan utang. Oleh sebab itu, sebaliknya, jika tidak ada pergantian
variabel external pressure di proksikan auditor maka diberi angka 0.
dengan leverage atau LEV. Rumus untuk
menghitung leverage adalah sebagai Capability
berikut : Capability atau kemampuan yaitu seberapa
besar seseorang itu melakukan fraud di
LEV = dalam perusahaan. Variabel capability
diproksikan dengan pergantian direksi
perusahaan atau DCHANGE. Pergantian
Nature of Industry direksi perusahaan dihitung dengan dummy
Nature of industry adalah munculnya variable. Apabila terjadi pergantian direksi
risiko pada saat melakukan sebuah selama masa penelitian maka diberi kode
estimasi. Piutang adalah salah satu contoh 1, sedangkan apabila tidak terjadi

2
7
pergantian direksi perusahaan maka diberi atau melakukan penyajian
kode 0. kembali laporan keuangan
β : Koefisien variabel
Alat Analisis ROA : Return on assets
Pada penelitian ini metode analisis yang atau laba setelah pajak per total
digunakan ialah Regresi Logistik. Regresi aset
logistik digunakan pada penelitian ini LEV : Leverage atau rasio total
sebab varaibel dependen yang digunakan hutang per total asset
bersifat non metric, sedangkan variabel RECEIVABLE: Rasio perubahan
independennya bersifat non metric dan piutang per penjualan
metric. Alat uji pada penelitian ini BDOUT : Rasio dewan komisaris
menggunakan program SPSS versi 23. independen
Model logistik yang digunakan dalam ∆CPA : Pergantian auditor
penelitian ini adalah sebagai berikut : independen
FSF = β0 + β1 ROA + β2 LEV + β3 DCHANGE: Pergantian jajaran direksi
RECEIVABLE + β4 BDOUT + β5 perusahaan
∆CPA + β6 DCHANGE + ↋
Dimana : HASIL PENELITIAN DAN
FSF : Variabel dummy yang PEMBAHASAN
dikodekan dengan angka
0 untuk perusahaan yang Uji Deskriptif
tidak melakukan Pengujian statistik deskriptif ialah
restatement atau tidak pengujian yang dapat menggambarkan
melakukan penyajian secara eksplisit mengenai masing-maisng
kembali laporan variaibel. Penelitian ini memberikan
keuangan, dan angka 1 deskripsi tentang nilai rata-rata (mean),
untuk perusahaan yang standar deviasi, nilai maksimum, dan nilai
melakukan restatement minimum dari masing-maisng variabel
independen.

Tabel 1
Hasil Analisis Deskriptif

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation


ROA 188 -,784 ,577 ,01106 ,139166
LEV 188 ,000 1,898 ,51090 ,305528
RECEIVABLE 188 -14,437 9,705 -,06433 1,866898
BDOUT 188 ,000 ,750 ,39117 ,143354
Valid N (listwise) 188
Sumber : hasil pengolahan data dari SPSS 23

Pada Tabel 1 dapat dijelaskan -195.214.433.022 dan nilai total aset


bahwa variabel financial targets yang sebesar Rp 248.928.487.814, nilai minus
diproksikan dengan ROA memiliki nilai PT Mitra Investindo Tbk tahun 2015 ini
minimum sebesar -0,784 yang dimiliki menunjukkan bahwa total aset yang
oleh PT Mitra Investindo Tbk tahun 2015 dipergunakan tidak memberikan
dengan nilai laba setelah pajak sebesar Rp keuntungan. Lalu nilai maksimum sebesar

2
8
0,577 dimiliki oleh PT Garda Tujuh Buana yang terjadi pada tahun berjalan atau tahun
Tbk tahun 2012 dengan nilai laba setelah 2015 jauh lebih tinggi daripada nilai
pajak sebesar Rp 941.905.663.244 dan piutang nya, sedangkan pada tahun
nilai total aset sebesar Rp sebelumnya nilai penjualan jauh lebih
1.632.430.639.456. Berdasarkan kecil daripada nilai piutang. Lalu nilai
perhitungan pada Tabel 1 juga dapat maksimum sebesar 9,705 dimiliki oleh PT
dilihat bahwa variabel financial targets Bara Jaya Internasional Tbk tahun 2016
yang diproksikan dengan ROA memiliki dengan nilai piutang tahun 2016 sebesar
nilai standar deviasi sebesar 0,139166 Rp 103.458.094.000 dan nilai penjualan
yang berarti lebih besar dari nilai mean tahun 2016 sebesar Rp 10.202.426.000,
atau rata-rata nya yaitu 0,01106. Hal ini sedangkan nilai piutang tahun sebelumnya
menunjukkan data penelitian pada proksi atau pada tahun 2014 sebesar Rp
ROA menyebar atau bervariasi 107.464.286.000 dan nilai penjualannya
(heterogen). sebesar Rp 246.706.960.000. Berdasarkan
Pada Tabel 1 dapat dijelaskan perhitungan pada Tabel 1 juga dapat
bahwa variabel external pressure yang dilihat bahwa variabel nature of industry
diproksikan dengan leverage atau memiliki yang diproksikan dengan RECEIVABLE
nilai minimum sebesar -0,000 yang memiliki nilai standar deviasi sebesar
dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk 1,866898 yang berarti lebih besar dari nilai
tahun 2015 dengan nilai total hutang mean atau rata-rata nya yaitu -0,06433.
sebesar Rp 12.040.131.928 dengan nilai Hal ini menunjukkan data penelitian pada
total aset sebesar Rp 30.356.850.890.000, proksi RECEIVABLE menyebar atau
lalu nilai maksimum sebesar 1,898 bervariasi (heterogen).
dimiliki oleh PT Bumi Resources Tbk Pada Tabel 1 dapat dijelaskan
2016 dengan nilai total hutang sebesar Rp bahwa variabel ineffective monitoring
5.886.968.507 dan nilai total aset sebesar yang diproksikan dengan proporsi dewan
Rp 3.102.193.700. Berdasarkan komisaris independen atau BDOUT
perhitungan pada Tabel 1 juga dapat memiliki nilai minimum sebesar 0,000
dilihat bahwa variabel external pressure yang dimiliki oleh PT Bumi Resources
yang diproksikan dengan LEV memiliki Tbk tahun 2012, 2015, dan 2016. Selain
nilai standar deviasi sebesar 0,305528 PT Bumi Resources Tbk, nilai minimum
yang berarti lebih kecil dari nilai mean tersebut juga dimiliki oleh PT Garda Tujuh
atau rata-rata nya yaitu 0,51090. Hal ini Buana Tbk pada tahun 2012, 2013, dan
menunjukkan data penelitian pada proksi 2014, PT Indo Tambangraya Megah Tbk
LEV tidak menyebar atau tidak bervariasi tahun 2012 dan 2013, serta PT Timah
(homogen). (Persero) Tbk tahun 2012 dan 2013. Nilai
Pada Tabel 1 dapat dijelaskan minimum ini dapat terjadi sebab
bahwa variabel nature of industry yang perusahaan tersebut diatas tidak memiliki
diproksikan dengan RECEIVABLE komisaris independen dan hanya memiliki
memiliki nilai minimum sebesar -14,437 dewan komisaris saja. Lalu nilai
yang dimiliki oleh PT Baramulti maksimum sebesar 0,750 yang dimiliki
Suksessarana Tbk tahun 2015 dengan nilai oleh PT Golden Eagle Energy Tbk pada
piutang tahun 2015 sebesar Rp tahun 2015. Nilai maksimum ini terjadi
335.900.593.775 dan nilai penjualan tahun dikarenakan total komisaris independen
2015 Rp 3.573.191.204.865, sedangkan pada perusahaan tersebut tidak jauh
nilai piutang tahun sebelumnya atau tahun berbeda dengan total dewan komisaris.
2014 sebesar Rp 2.995.038.009.385 dan Berdasarkan perhitungan pada Tabel 1
nilai penjualan sebesar Rp juga dapat dilihat bahwa variabel
206.116.875.105. Nilai minus sebesar - ineffective monitoring yang diproksikan
14,437 ini terjadi sebab nilai penjualan dengan BDOUT memiliki nilai standar

2
9
deviasi sebesar 0,143354 yang berarti data penelitian pada proksi BOUT tidak
lebih kecil dari nilai mean atau rata-rata menyebar atau tidak bervariasi (homogen).
nya yaitu 0,39117. Hal ini menunjukkan

Tabel 2
HASIL ANALISIS FREKUENSI

∆CPA
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Melakukan
Pergantian Auditor 153 81,4 81,4 81,4

Melakukan Pergantian
35 18,6 18,6 100,0
Auditor
Total 188 100,0 100,0
Sumber : hasil pengolahan data dari SPSS 23

Tabel 2 menunjukkan bahwa total terdapat sebesar 81,4 dan kelompok yang
188 sampel yang digunakan. 188 sampel melakukan pergantian auditor ialah 35
tersbeut kemudian dibagi menjadi dua sampel atau sebesar 18,6. Jadi, pada
kelompok yaitu kelompok yang tidak penelitian ini sebagian besar atau sebesar
melakukan pergantian auditor dan 81,4% perusahaan pada sektor
kelompok yang melakukan pergantian pertambangan periode 2012-2016 tidak
auditor. Kelompok yang tidak melakukan melakukan pergantian auditor independen.
pergantian auditor ialah 153 sampel atau

Tabel 3
HASIL ANALISIS FREKUENSI

DCHANGE
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Melakukan
Pergantian Direksi 86 45,7 45,7 45,7

Melakukan Pergantian
102 54,3 54,3 100,0
Direksi
Total 188 100,0 100,0
Sumber : hasil pengolahan data dari SPSS 23

Tabel 3 menunjukkan bahwa total terdapat melakukan pergantian direksi dan


188 sampel yang digunakan. 188 sampel kelompok yang melakukan pergantian
tersbeut kemudian dibagi menjadi dua direksi. Kelompok yang tidak melakukan
kelompok yaitu kelompok yang tidak pergantian direksi ialah 86 sampel atau

2
10
sebesar 45,7 dan kelompok yang pada sektor pertambangan periode 2012-
melakukan pergantian direksi ialah 102 2016 melakukan pergantian atau
sampel atau sebesar 54,3. Jadi, pada perubahan pada jajaran direksi nya dengan
penelitian ini sebagian besar perusahaan presentase sebesar 54,3%.

Hasil Analisis dan Pembahasan


Tabel 4
UJI LOGISTIK

Variables in the Equation


B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)
ROA -1,987 1,410 1,986 1 ,159 ,137
LEV 1,577 ,600 6,913 1 ,009 4,839
RECEIVABLE -,031 ,084 ,133 1 ,715 ,970
BDOUT 2,413 1,184 4,152 1 ,042 11,171
∆CPA -,117 ,402 ,085 1 ,771 ,890
DCHANGE -,253 ,315 ,646 1 ,422 ,776
Sumber : hasil pengolahan data dari SPSS 23

Nilai Nagelkerke R Square pada penelitian dipicu oleh berbagai faktor dan salah
ini ialah sebesar 0,135. Artinya variabel satunya ialah target keuangan. Dengan
dependen yang dapat dijelaskan oleh adanya suatu target keuangan yang dipatok
variabel independen ialah sebesar 13,5% oleh perusahaan, maka amat
sedangkan sisanya sebesar 86,5% memungkinkan para pegawai perusahaan
dijelaskan oleh variabel lain di luar model melakukan berbagai upaya agar target
penelitian. Jadi, variabel financial targets keuangan perusahaan dapat tercapai dan
dan external pressure dari elemen pressure salah satu cara mereka ialah dengan
yang di proksikan dengan ROA dan LEV, melakukan manipulasi atau kecurangan
variabel nature of industry dan ineffective laporan keuangan.
monitoring dari elemen opportunity yang Hasil penelitian dengan variabel
diproksikan dengan RECEIVABLE dan financial targets yang diproksikan dengan
BDOUT atau pergantian direksi, variabel return on asset (ROA) menunjukkan nilai
change in auditor dari elemen koefisien sebesar -1,987. Koefisien -1,987
rationalization, dan variabel pergantian ini memiliki arti bahwa setiap
direksi dari elemen capability dapat pertambahan 1% pada rasio dalam
menjelaskan variasi variabel kecurangan mengukur kemampuan perusahaan dalam
laporan keuangan atau financial statement menghasilkan laba setelah pajak dengan
fraud sebesar 13,5%. penggunaan total aset dapat menurunkan
Financial targets tidak berpengaruh kemungkinan terjadinya financial
terhadap kecurangan laporan keuangan statement fraud sebesar 1,987 satuan
dengan nilai signifikan sebesar 0,159.
Financial targets merupakan salah satu Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
jenis dari elemen fraud diamond yang variabel financial targets memiliki nilai
pertama yaitu pressure atau tekanan yang signifikan sebesar 0,159 > 0,05 yang
dianggap mampu memicu terjadinya suatu berarti ditolak dan variabel financial
kecurangan laporan keuangan atau targets tidak berpengaruh terhadap
financial statement fraud. Tekanan dapat financial statement fraud. Hipotesis ini

2
11
ditolak sebab ROA pada penelitian ini mempunyai kemampuan untuk membayar
berguna untuk tujuan jangka pendek atau melunasi hutangnya dan hal ini
perusahaan saja (Merissa, 2016). Selain menjadi tekanan bagai para manajemen
untuk melihat tujuan jangka pendek untuk melakukan suatu tindakan fraud
perusahaan, ROA pada penelitian ini terutama financial statement fraud. Selain
digunakan untuk menilai kinerja dari itu, besarnya tekanan dari pihak eksternal
perusahaan bukan sebagai alat untuk dapat meningkatkan kemungkinan
mendeteksi terjadinya kecurangan laporan terjadinya kecurangan laporan keuangan
keuangan, artinya proksi ROA kurang yang dilakukan oleh para manajemen
cocok dijadikan sebagai alat deteksi perusahaan.
terjadinya sutau tindakan kecurangan Hasil penelitian ini sesuai dengan
laporan keuangan. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan oleh Lou and
hipotesis financial targets dengan proksi Wang (2009), Laila (2015), Merissa
ROA ditolak pada penelitian ini. (2016), Chyntia (2016), dan Ketut (2016)
Hasil penelitian ini mendukung yang menyatakan bahwa variabel external
penelitian yang telah dilakukan oleh Dwi pressure yang diproksikan dengan
(2014), Laila (2015), dan Chyntia (2016) leverage memiliki pengaruh positif
yang juga memberikan hasil bahwa signifikan terhadap terjadinya kecurangan
financial target yang diproksikan dengan laporan keuangan atau financial statement
ROA tidak memiliki pengaruh terhadap fraud.
financial statement fraud.
Nature of industry tidak berpengaruh
External pressure berpengaruh terhadap terhadap kecurangan laporan keuangan
kecurangan laporan keuangan
Nature of industry merupakan bagian dari
External pressure merupakan bagian dari opportunity atau peluang yang diproksikan
elemen fraud diamond yang pertama yaitu dengan RECEIVABLE. Pada penelitian
pressure. External pressure atau tekanan variabel nature of industry diperoleh
eksternal adalah suatu kondisi dimana koefisien RECEIVABLE sebesar -0,031
perusahaan mendapatkan suatu tekanan yang berarti setiap pertambahan 1% pada
dari pihak eksternal atau pihak luar rasio piutang terhadap penjualan dapat
perusahaan. Adanya sutau tekanan tersebut menurunkan kemungkinan financial
membuat perusahaan membutuhkan statement fraud sebesar 0,031 satuan
tambahan utang atau suatu sumber dengan nilai signifikan sebesar 0,715.
pembiayaan agar perusahaan tetap Nilai signifikan 0,715 > 0,05 berarti
kompetitif. hipotesis nature of industry ditolak dan
Hasil penelitian pada variabel tidak memiliki pengaruh signifikan
external pressure dengan proksi leverage terhadap financial statement fraud.
(LEV) diperoleh koefisien sebesar 1,577. Hipotesis ditolak sebab besar kecilnya
Nilai koefisien ini memiliki arti bahwa piutang tidak mempengaruhi jumlah kas
setiap pertambahan 1% pada rasio total perusahaan yang digunakan untuk kegiatan
liabilitas terhadap total aset dapat operasional perusahaan sehingga hal ini
menaikkan kemungkinan terjadinya tidak membuat manajemen untuk
financial statement fraud sebesar 1,577 melakukan tindakan financial statement
satuan dengan nilai signifikansi sebesar fraud.
0,009. Nilai signifikan 0,009 < 0,05 berarti Hasil penelitian ini sesuai dengan
hipotesis external pressure diterima dan penelitian yang dilakukan oleh Laila
berpengaruh positif terhadap financial (2015), Merissa (2016), dan Mafiana
statement fraud. Hipotesis ini diterima (2016) yang menyatakan bahwa variabel
sebab kemungkinan perusahaan tidak nature of industry dengan proksi

2
12
RECEIVABLE tidak memiliki pengaruh Change in auditor tidak berpengaruh
terhadap financial statement fraud. terhadap kecurangan laporan keuangan

Ineffective monitoring berpengaruh Change in auditor merupakan bagian dari


terhadap kecurangan laporan keuangan elemen fraud diamond yang ketiga yaitu
rationalization yang dianggap mampu
Ineffective monitoring adalah bagian kedua memicu terjadinya suatu financial
dari opportunity atau peluang yang statement fraud. Rationalization atau
diproksikan dengan BDOUT atau total rasionalisasi merupakan suatu tindakan
dewan komisaris dibagi dengan total dimana para pelaku kecurangan mencari
komisaris independen. Peluang dianggap sikap pembenaran atas perbuatan fraud
mampu memicu terjadinya suatu yang dilakukan. Rationalization umumnya
kecurangan laporan keuangan karena para berkaitan dengan integritas dari
pelaku kecurangan percaya bahwa manajemen, ketika integritas para
tindakan yang mereka lakukan tidak akan manajemen rendah dan masih diragukan
terdeteksi sebab pengawasan atau maupun dipertanyakan maka yang umum
pengendalian internal dari perusahaan terjadi ialah para manajemen tidak jujur
yang lemah. dan mudah melakukan rasionalisasi dan
Hasil penelitian pada variabel kecurangan laporan keuangan.
ineffective monitoring dengan proksi Rasionalisasi di proksikan dengan
BDOUT menghasilkan koefisien sebesar pergantian auditor independen perusahaan.
2,413 yang berarti setiap pertambahan 1% Apabila perusahaan sering melakukan
dalam rasio perbandingan antara dewan pergantian auditor, maka terdapat indikasi
komisaris independen dengan total dewan adanya suatu tindakan kecurangan yang
komisaris dapat menaikkan kemungkinan ingin ditutupi dari perusahaan tersebut.
terjadinya financial statement fraud Oleh sebab itu, perusahaan sering
sebesar 2,413 satuan dengan nilai mengganti auditor independennya supaya
signifikan sebesar 0,042. Nilai signifikan kecurangan dalam perusahaan tidak
0,042 < 0,05 menunjukkan bahwa terdeteksi oleh auditor sebelumnya.
hipotesis diterima dan variabel ineffective Hasil penelitian dengan
monitoring berpengaruh terhadap financial menggunakan variabel change in auditor
statement fraud. Hipotesis diterima karena atau pergantian auditor diperoleh koefisien
semakin tingginya jumlah atau komposisi -0,117. Koefisien ini memiliki arti bahwa
dewan komisaris independen di sutau setiap pertambahan 1% pada rasio
perusahaan.dapat memberikan peluang pergantian auditor dapat menurunkan
untuk melakukan kecurangan. Hal ini kemungkinan terjadinya financial
dikarenakan komisaris independen statement fraud sebesar 0,117 satuan
kemungkinan tidak terlalu menguasai dengan nilai signifikansi sebesar 0,771.
standar operasional perusahaan, budaya Nilai signifikan 0,771 > 0,05 yang berarti
perusahaan, dan lain sebagianya. hipotesis ditolak dan variabel change in
Hasil penelitian variabel ineffective auditor tidak memiliki pengaruh terhadap
monitoring dengan proksi BDOUT ini financial statement fraud. Hipotesis
sejalan dengan penelitian yang dilakukan ditolak sebab kemungkinan perusahaan
oleh Lou and Wang (2009), Prisca (2013), mengganti auditor independen nya bukan
dan Ketut (2016) yang menyimpulkan untuk menutupi kecurangan perusahaan
bahwa BDOUT memiliki pengaruh yang telah dideteksi oleh auditor
signifikan terhadap financial statement sebelumnya melainkan perusahaan ingin
fraud. menaati peraturan yang telah dibuat oleh
Pemerintah Indonesia Nomor
17/PMK.01/2008 pasal 3 ayat 1. Peraturan

2
13
ini menyatakan bahwa pemberian jasa kemungkinan perusahaan mengganti
audit atas laporan keuangan terhadap suatu jajaran direksi bukan disebabkan karena
entitas dapat dilakukan paling lama enam perusahaan ingin menutupi kecurangan
tahun berturut-turut oleh kantor akuntan yang dilakukan oleh para direksi
publik atau KAP yang sama dan tiga tahun sebelumnya melainkan adanya suatu
berturut-turut oleh auditor yang sama perbaikan kinerja perusahaan dengan
kepada satu klien yang sama (Laila, 2015). mengganti jajaran direksi dengan direksi
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang lebih berkompeten dari sebelumnya.
penelitian yang dilakukan oleh Laila Hasil penelitian ini sejalan dengan
(2015) dan Merissa (2016) yang penelitian yang dilakukan oleh Mafiana
menyimpulkan bahwa change in auditor (2016) dan Merissa (2016) yang
tidak berpengaruh terhadap financial menyimpulkan bahwa variabel capability
statement fraud. dengan proksi pergantian direksi tidak
memiliki pengaruh terhadap financial
Capability tidak berpengaruh terhadap statement fraud.
kecurangan laporan keuangan
KESIMPULAN, KETERBATASAN
DAN SARAN
Capability atau kemampuan merupakan
bagian dari elemen terkahir fraud Berdasarkan pengujian terhadap enam
diamond. Capability diproksikan dengan hipotesis yang dilakukan dengan
pergantian direksi perusahaan. Apabila menggunakan analisis regresi logistik,
perusahaan sering mengganti jajaran maka dapat diambil suatu kesimpulan
direksi nya maka dapat memicu terjadinya bahwa berdasarkan hasil pengujian 188
suatu benturan kepentingan karena sampel, variabel external pressure yang
pergantian direksi tersebut biasanya diproksikan dengan leverage (LEV) dan
mengandung kepentingan pihak-pihak variabel ineffective monitoring yang
tertentu. Selain itu, jabatan seseorang pada diproksikan dengan komisaris independen
suatu perusahaan khususnya sebagai (BDOUT) diterima atau berpengaruh
direksi perusahaan umumnya dapat terhadap financial statement fraud,
membuat seseorang mampu melakukan sedangkan variabel financial targets yang
suatu tindakan kecurangan dengan lebih diproksikan dengan return on asset
mudah. Dengan adanya perubahan direksi (ROA), variabel nature of industry yang
juga dapat menyebabkan suatu stress diproksikan dengan RECEIVABLE,
period dan dampaknya ialah semakin variabel change in auditor dan variabel
tingginya tingkat kecurangan khususnya capability ditolak atau tidak berpengaruh
financial statement fraud. terhadap financial statement fraud.
Hasil penelitian variabel capability Dalam penelitan ini terdapat
dengan menggunakan proksi perubahan beberapa keterbatasan yang mungkin
direksi menghasilkan nilai koefisien mempengaruhi hasil penelitian. Penelitian
sebesar -0,253. Nilai koefisien ini berarti selanjutnya diharapkan untuk lebih
setiap pertambahan 1% pada rasio memperhatikan keterbatasan yang dalam
pergantian direksi akan menurunkan penelitian ini untuk mendapatkan hasil
kemungkinan terjadinya financial yang lebih baik lagi. Keterbatasan tersebut
statement fraud sebesar 0,253 satuan antara lain : 1) penelitian ini hanya
dengan nilai signifikan sebesar 0,422. menggunakan enam variabel independen
Nilai signifikan 0,422 > 0,05 yang berarti yang masih kurang dalam memprediksi
hipotesis ditolak dan variabel capability terjadinya financial statement fraud yang
tidak memiliki pengaruh dengan financial diproksikan dengan restatement atau
statement fraud. Hipotesis ditolak sebab penyajian kembali laporan keuangan

2
14
dalam suatu perusahaan. Berdasarkan hasil dari Bursa Efek Indonesia melainkan dari
uji koefisien determinasi, nilai Nagelkerke Bursa Efek Asing. Penelitian fraud
R Square sebesar 0,136. Hal ini berarti diamond dirasa lebih cocok jika digunakan
variabel independen hanya mampu untuk melihat suatu tindakan kecurangan
menjelaskan variabel dependen sebesar di Negara Asing ; 5) penelitian selanjutnya
13,6% sedangkan sisanya sebesar 86,4% diharapkan dapat mempertimbangkan
dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak pengambilan data dengan menggunakan
ada dalam penelitian ini. Hal ini kuesioner.
kemungkinan disebabkan karena
pemilihan variabel dan proksi yang kurang DAFTAR RUJUKAN
mampu mendeteksi kemungkinan American Institute of Certified Public
terjadinya financial statement fraud ; 2) Accountants (AICPA). 2002.
proksi yang digunakan pada penelitian ini Consideration of fraud in a financial
dirasa kurang cocok untuk mendeteksi statement audit. Statement on auditing
terjadinya kecurangan laporan keuangan, standards No. 99. NewYork, NY :
seperti variabel financial targets yang AICPA
menggunakan proksi ROA serta variabel Ataina Hudayati. 2002. “Perkembangan
nature of industry yang menggunakan Penelitian Akuntansi Keperilakuan:
proksi RECEIVABLE. Berbagai Teori dan Pendekatan yang
Berdasarkan hasil penelitian, Melandasi”. Jurnal Akuntansi dan
kesimpulan yang diambil dan keterbatasan Auditing Indonesia. Vol 6 No 2. Pp
penelitian ini, maka terdapat beberapa 81-96
saran yang diberikan untuk penelitian yang Association of Certified Fraud
akan datang, antara lain : 1) penelitian Examinations (ACFE). 2000. ACFE
selanjutnya disarankan untuk Reports The Nation 2000.
memperpanjang periode pengamatan Chyntia Tessa G dan Puji Harto. 2016.
sesuai pergantian auditor independen “Fraudulent Financial reporting:
untuk memperbaiki hasil penelitian Pengujian Fraud Pentagon pada Sektor
terutama pada variabel change in auditor. Keuangan dan Perbankan Indonesia”.
Selain memperpanjang periode Prosiding Simposium Nasional
pengamatan, penelitian selanjutnya Akuntansi XIX Lampung. Universitas
diharapkan dapat menambahkan sektor Lampung.
lain atau menggunakan sektor selain sektor Cressey, D. 1953. Other people’s money :
pertambangan ; 2) penelitian selanjutnya a Study in the Social Psychology of
diharapkan dapat menambahkan variabel Embezzlement. Glencoe, IL: Free
independen beserta proksi lain dari fraud Press.
diamond supaya cakupan dalam penelitian David T. Wolfe and Dana R. Hermanson.
menjadi lebih luas ; 3) penelitian 2004. The Fraud Diamond
selanjutnya diharapkan dapat Considering The Four Element of
menggunakan F-Score dalam menghitung Fraud. CPA Journal. Vol 73 No 1. Pp
variabel dependen atau financial statement 131-146.
fraud. Penggunaan F-score lebih mudah Dwi Ratmono, Yuvita Avrie D, dan Agus
serta lebih cocok dilakukan sebagai alat Purwanto. 2014. “Dapatkah Teori
untuk melihat atau mendeteksi suatu Fraud Triangle Menjelaskan
kecurangan laporan keuangan, selain itu Kecurangan dalam Laporan
komponen perhitungan dalam F-score juga Keuangan?”. Prosiding Simposium
mudah ditemukan di dalam laporan Nasional Akuntansi XVII Mataram.
keuangan ; 4) penelitian selanjutnya Universitas Mataram.
diharapkan dapat memperluas populasi Dalniah, Hawariah., Kamaluddin,
penelitian dengan tidak menggunakan data Amrizah., Sanusi, Zuraidah Mohd.,

2
15
dan Khairuddin., Khairun Syafiza. Lou, Yung-I dan Wang, Ming-Long. 2009.
2014. “Detecting Fraudulent Financial “Fraud Risk Factor of The Fraud
Reporting through Financial Triangle Assessing The Likelihood of
Statement Analysis”. Journal of Fraudulent Financial Reporting”.
Advanced Management Science. Vol 2 Journal of Business & Economics
No 1. Pp 17-22. Research. Vol 7 No 2. Pp 61-78.
Ernst & Young. 2009. “Detecting Mafiana Annisya, Lindrianasari, dan
Financial Statement Fraud: What Yuztitya Asmaranti. 2016.
Every Manager Needs To Know”. “Pendeteksian Kecurangan Laporan
https://finance.detik.com Keuangan Menggunakan Fraud
Imam Ghozali. 2013. Aplikasi Analisis Diamond”. Jurnal Bisnis dan
Multivariate dengan Program IBM Ekonomi. Vol 23 No 1. Pp 72-89.
SPSS 21 Update PLS Regresi. Merissa Yesiariani dan Isti Rahayu. 2016.
Semarang : Badan Penerbit “Analisis Fraud Diamond dalam
Universitas Diponegoro Semarang. Mendeteksi Financial Statement Fraud
Jensen, M. C and Meckling, W.H. 1976. (Studi Empiris pada Perusahaan LQ-
“Theory of the Firm : Managerial 45 yang Terdaftar di Bursa Efek
Behavior, Agency Costs and Indonesia Tahun 2010-2014)”.
Ownership Structure”. Journal of Prosiding Simposium Nasional
Financial Economics, Oktober, 1976, Akuntansi XIX Lampung. Universitas
Vol 3 No 4. Pp 305-360. Lampung.
Kennedy Samuel Sihombing. 2014. K Nguyen. 2008. “Financial Statement
“Analisis Fraud Diamond dalam Fraud : Motives, Methods, Cases,
Mendeteksi Financial Statement Detection 2008”. The Internal
Fraud : Studi Empiris pada Auditor, British Accounting Review.
Perusahaan Manufaktur yang Nur Indriantoro dan Bambang Supomo.
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.
(BEI)”. Journal of Accounting Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis Prisca Kusumawardhani. 2013. “Deteksi
Universitas Diponegoro. Vol 3 No 2. Financial Statement Fraud dengan
Pp 657-668. Analisis Fraud Triangle pada
Ketut Putriasih, Ni Nyoman Trisna Perusahaan Perbankan yang Terdaftar
Herawati, dan Made Arie Wahyuni. di BEI”. Jurnal Akuntansi Unesa. Vol
2016. “Analisis Fraud Diamond dalam 1 No 3.
Mendeteksi Financial Statement Priantara Diaz. 2013. Fraud
Fraud: Studi Empiris pada Perusahaan Auditing&Investigation. Jakarta: Mitra
Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Wacana Media.
Efek Indonesia (BEI) Tahun 2013- Repousis, Spyridon. 2016. “Using Beneish
2015”. E-journal S1 Ak Universitas Model To Detect Corporate Financial
Pendidikan Ganesha. Vol 6 No 3. Statement Fraud In Greece”. Journal
of Financial Crime. Vol 23 Iss 4.
Laila Tiffani dan Marfuah. 2015. “Deteksi Romanus Wilopo. 2014. Etika Profesi
Financial Statement Fraud dengan Akuntan: Kasus-Kasus di Indonesia.
Analisis Fraud Triangle pada Surabaya : STIE Perbanas Press.
Perusahaan Manufaktur yang Salavei, Katsiaryna and Norman Moore.
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. 2005. Signal sent by Financial
Prosiding Simposium Nasional Statement Restatement. Journal of
Akuntansi XVIII Medan. Universitas Financial Research. Vol 22. Pp 2-3.
Sumatera Utara.

2
16
Skousen, C. J., K. R. Smith, dan C. J.
Wright. 2009. “Detecting and
Predecting Financial Statement Fraud
: The Effectiveness of The Fraud
Triangle and SAS NO. 99”. Corporate
Governance and Firm Performance
Advances in Financial Economis. Vol
13. Pp 53-81.
Stanislaus S, Ph.D. 2006. Pedoman
Analisis Data dengan SPSS.
Yogyakarta : Graha Ilmu.
Usman dan Akbar. 2009. Metode
Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wahana Komputer. 2014. Analisis Data
Penelitian SPSS 22. Semarang: CV
Andi Offset.
www.tempo.com

2
17

You might also like