Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

STRATEGI PENGENDALIAN BANJIR DI KOTA SAMARINDA

PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Pratiwi & Ayler Beniah Ndraha


Institut Pemerintahan Dalam Negeri
tiwi2untri@yahoo.com.

Abstract
Samarinda always plagued by the problem of flooding to date, coverage of the flood are
still scattered throughout the city to the need for flood control improvement strategy in
Samarinda so that the flooding problems can be solved.
This reasearch intends to formulate a strategy of flood control in the city of Samarinda
using the theory of the strategy proposed by Bryson, with a qualitative descriptive ap-
proach. Data collection through interviews and documentation.
Research strategies for improving flood control and consists of 8 issues very strategic,
strategy builds on the commitment of government, private and public, a strategy utilizing
the budget is significant in accelerating overcome the flooding problems, a strategy the
need for the participation of communities, LSM, and the world effort in preparing to with
the implementation of the program of flood control, revitalization strategy and relocating
settlements on a river bank Karangmumus, strategies completion of land acquisition and
social problems, a sustainability strategy implementation program of flood control, the
development strategy of normalization of the drainage channel in Samarinda, strategies
for improving operation and maintenance of facilities and flood control infrastructure
Keywords: strategy, flood control, coverage, bulk, is undermined, drainage, revitalizing,
LSM.

Abstrak
Kota Samarinda selalu didera masalah banjir hingga saat ini, cakupan wilayah banjir
masih tersebar di seluruh Kota untuk itu diperlukannya strategi peningkatan pegendalian
banjir di Kota Samarinda agar permasalahan banjir dapat diatasi.
Penelitian ini bermaksud untuk merumuskan strategi pengendalian banjir di Kota
Samarinda dengan menggunakan teori mengenai strategi yang dikemukakan oleh
Bryson, dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui
wawancara dan dokumentasi.
Hasil Penelitian strategi peningkatan pengendalian banjir yaitu terdiri dari 8 isu
yang sangat strategis yaitu strategi membangun komitmen pemerintah, swasta, dan
masyarakat, strategi memanfaatkan Anggaran yang cukup besar dalam mempercepat
mengatasi permasalahan banjir, strategi diperlukannya partisipasi masyarakat, LSM,
dan dunia usaha dalam menyusun sampai dengan implementasi program pengendalian
banjir, strategi revitalisasi dan merelokasi pemukiman bantaran Sungai Karangmumus,
strategi penuntasan pembebasan lahan dan permasalahan sosial, strategi keberlanjutan
implementasi program pengendalian banjir, strategi pembangunan normalisasi saluran

141
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 2/ Desember 2018: 141 – 156

drainase (Review Design) dalam Kota Samarinda, strategi peningkatan kegiatan operasi
dan pemeliharaan sarana dan prasarana pengendali banjir.
Kata kunci: strategi, pengendalian banjir, jangkauan/cakupan, jumlah besar, dirusak,
drainase, revitalisasi, LSM.

PENDAHULUAN yang merupakan unsur pelaksana urusan


pemerintahan di bidang pekerjaan umum

P embangunan nasional merupakan dituntut untuk lebih tanggap melindungi


rangkaian pembangunan yang dan melayani kepentingan masyarakat
berkesinambungan dengan melihat dalam rangka pelaksanaan pembangunan
seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, daerah seutuhnya, memerhatikan kondisi
berbangsa dan bernegara. Tujuan dari sarana pengendalian banjir, saluran
pembangunan nasional ini tercermin drainase, gorong-gorong terutama dengan
dalam Undang-Undang Dasar 1945 datangnya musim penghujan menjadi
alinea keempat, yaitu melindungi segenap isu strategis karena hampir seluruhnya
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah dalam Kota Samarinda terdapat titik-titik
darah Indonesia dan untuk memajukan genangan air yang dapat menimbulkan
kesejahteraan umum, mencerdaskan terjadinya bencana banjir.
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan Samarinda selain sebagai Ibukota,
ketertiban dunia yang berdasar kepada Kota Samarinda juga Ibukota Provinsi
perdamaian abadi dan keadilan sosial. Kalimantan Timur. Kota Samarinda saat
Berdasarkan amanat UUD 1945 maka ini tengah berkembang dengan pesat,
sudah semestinya kita mengupayakan namun di tengah perkembangan ini Kota
pencapaian dan mewujudkan masyarakat Samarinda masih selalu didera dengan
adil dan makmur. permasalahan banjir. Fenomena banjir
Dengan diberlakukannya Undang- yang terjadi di Kota Samarinda tidak saja
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang terjadi pada saat musim penghujan namun
Pemerintahan Daerah akan membawa pada saat terjadi hujan dengan durasi 3 jam
tanggung jawab yang luas bagi lembaga saja sudah dapat mengakibatkan banjir,
pemerintah di tingkat daerah untuk seperti yang terjadi pada Jalan Pramuka,
mewujudkan tujuan otonomi daerah yaitu Simpang Empat Sempaja Selatan, Jalan
mempercepat tercapainya kesejahteraan PM. Noor, Jalan Antasari, Jalan Lambung
rakyat. Mengingat fungsi utama pemerintah Mangkurat, Jalan Panjaitan1, kondisi
adalah meningkatkan kesejahteraan tersebut sangat memprihatinkan warga
masyarakat maka pemerintah daerah Kota Samarinda, mengganggu aktivitas
dengan pembaharuan dan pengawasan masyarakat maupun pemerintahan dalam
perlu terus berupaya untuk meningkatkan melaksanakan pekerjaan proyek2.
kuantitas maupun kualitas pembangunan,
satu di antaranya adalah meningkatkan 1 h t t p : / / w w w . t r i b u n n e w s . c o m /
kuantitas dan kualitas pembangunan fisik regional/2013/02/10/banjir-kembali-
pengendalian banjir di Kota Samarinda. rendam-samarinda
2 h t t p s : / / k a l t i m . a n t a r a n e w s . c o m /
Seiring dengan itu juga Dinas Bina berita/5858/pspkt-banjir-di-samarinda-
Marga dan Pengairan Kota Samarinda disebabkan-tiga-faktor

142
Strategi Pengendalian Banjir di ... (Pratiwi & Ayler Beniah Ndraha)

Bencana banjir bukan hanya tersebut berupa pemeliharaan saluran


merendam perumahan dan pemukiman drainase kota, pembenahaan sungai-
juga dapat merusak fasilitas pelayanan sungai yang melintasi kota, berbagai
sosial ekonomi masyarakat dan prasarana studi terkait pengendalian banjir kota,
publik bahkan bisa menelan korban pembangunan sarana pengendali banjir
jiwa, kerugian akan semakin besar jika serta beberapa aturan telah dikeluarkan
kegiatan ekonomi dan pemerintahan untuk pengendalian banjir.
terganggu bahkan terhentinya. Hal ini Upaya sudah dilakukan oleh
tentu menimbulkan citra yang kurang baik Pemerintah Kota Samarinda dalam
terhadap aparatur pemerintah di tingkat mengendalikan banjir di Kota Samarinda,
pusat maupun instansi pelaksana di daerah, namun permasalahan banjir belum teratasi
mengingat fungsi utama pemerintah adalah hingga saat ini karena masih ditemukannya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. titik-titik genangan air di beberapa ruas
Kota Samarinda dilihat dari geografi jalan Kota Samarinda ketika musim
memiliki luas wilayah 718 kilometer penghujan datang.
persegi, di antaranya dengan luas 180.000 Peristiwa banjir di Kota Samarinda ini
meter persegi merupakan daerah resapan disebabkan bangunan fisik pengendalian
air menjadikan Kota Samarinda berpotensi banjir seperti drainase, gorong-gorong,
menimbulkan banjir atau rawan banjir. saluran air yang ada di pemukiman
Dilihat dari kondisi hidrologi Kota penduduk seperti got atau selokan tidak
Samarinda dipengaruhi oleh sekitar 20 mampu menyalurkan air hujan dengan
daerah aliran sungai (DAS). Salah satu baik. Kenyataan ini dalam kondisi normal
dari anak sungai ini adalah Sungai Karang seharusnya tidak terjadi apabila saluran
Mumus dengan luas DAS sekitar 218,80 air yang ada teriintergrasi dengan baik,
km, di mana sampai saat ini di kiri kanan mengalir dengan lancar mulai dari
Sungai Karang Mumus dimanfaatkan selokan atau got, drainase, gorong-gorong,
oleh masyarakat Kota Samarinda sebagai Sungai Karang Mumus terus mengalir
tempat pemukiman, tempat mandi, cuci ke Sungai Mahakam. Curah hujan yang
dan membuang sampah, kondisi ini mendera Kota Samarinda terjadi berulang-
memperburuk Kota Samarinda menjadi ulang dan manusia sehingga kondisi real
rawan banjir. terhadap pengendalian banjir hendaknya
Dilihat dari tata ruang, perubahan menjadi perhatian Aparat untuk lebih
tata ruang terjadi akibat perilaku manusia terfokus pada penyediaan bangunan fisik
yang membangun perumahan di daerah pengendalian banjir untuk menghindari
resapan air bahkan pembangunan stadion dampak bencana.
sempaja samarinda tanpa memerhatikan Dengan memerhatikan dan
faktor ketersediaan infrastruktur yang ada mengamati kondisi alam, bangunan fisik
di wilayah sekitarnya seperti ketersediaan pengendalian banjir serta akibat bencana
saluran maupun fasilitas-fasilitas umum banjir memberikan gambaran beberapa
lainnya. hal sebagai berikut.
Berbagai upaya telah dilakukan, 1. Sungai Karang Mumus yang semakin
namun upaya tersebut belum optimal dangkal menyebabkan aliran air dari
dalam mengatasi masalah banjir. Upaya drainase-drainase mengalir lamban.

143
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 2/ Desember 2018: 141 – 156

2. Selokan atau got yang ada di arti perlu membuat suatu prioritas yag
pemukiman penduduk dengan sesuai dengan kondisi daerah.
dimensi yang sempit terhalang dengan Rencana strategis yang dibuat oleh
sampah yang berhamburan sehingga daerah seharusnya menempatkan kinerja
air tidak mengalir dengan lancar. yang berdampak dan bermanfaat yang
3. Drainase yang buruk dengan dimensi dihasilkannya sesuai keberadaan daerah.
yang sempit kondisinya semakin Sebagai tolak ukur penyelenggaraan
dangkal menyebabkan air meluap pemerintahan, pembangunan dan
sehingga terjadilah genangan air di pelayanan kepada masyarakat,
beberapa ruas jalan Kota Samarinda. maka rencana strategis yang dibuat
Atas dasar pengamatan tersebut di atas haruslah transparan untuk kepentingan
melalui program/kegiatan pembangunan akuntabilitas, dan harus melibatkan
fisik pengendalian banjir pada tahun yang stakeholder yang ada di daerah.
akan datang sudah seharusnya berdasarkan Pada penelitian sebelumnya telah
kepada Skala prioritas terhadap kondisi dibahas mengenai permasalahan banjir
real yang terjadi di lapangan, serta yaitu Rafiq4 dalam tesisnya yang berjudul
mempertimbangkan dengan serius studi tentang kebencanaan dalam
rekomendasi dan partisipasi berbagai penanggulangan banjir di Kota Samarinda
pihak tertanggal 1 April 2014 seperti yang dalam penelitiannya hanya sekedar
tercantum di bawah ini : mengetahui serta menganalisa gambaran
1. Keberlanjutan implementasi program pelaksanaan program kebencanaan
(Normalisasi Sungai Karang Mumus dalam penanganggulan bencana banjir
dan Waduk Benanga). kemudian Sodik5 dalam jurnal ilmiahnya
2. Peninjauan kembali masterplan yang berjudul upaya Pemerintah dalam
drainase Kota Samarinda. pengendalian banjir di Kota Samarinda
juga hanya ingin mengetahui upaya-upaya
3. Penuntasan pembebasan lahan dan
yang dilakukan pemerintah serta kendala
permasalahan sosial.
yang dihadapi.
4. Peningkatan kegiatan operasi dan
pemeliharaan sarana dan pasarana Untuk itu Peneliti dalam tulisannya
pengendalian banjir. ingin bukan hanya sekedar mengetahui
saja tetapi merumuskan strategi mengenai
5. Peningkatan koordinasi dalam pengendalian banjir pada Dinas Bina
penyusunan hingga implementasi Marga dan Pengairan di Kota Samarinda,
program.3 Peneliti di sini beharap dapat memberikan
Dalam mengatasi banjir di Kota
Samarinda harus direncanakan 4 Rafiq, A. 2014. Studi tentang Kebencanaan
sedemikian rupa dengan itu perlu dibuat dalam Penanggulangan Bencana
suatu Rencana Strategis (Renstra) yang Banjir di Kota Samarinda Pada Badan
lebih fleksibel, mampu mengatasi banjir. Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Provinsi Kalimantan Timur. Universitas
Rencana strategis ini perlu difokuskan
Mulawarman.
pada sektor-sektor yang strategis dalam 5 Sodik, Fajar. 2015. Upaya Pemerintah dalam
Pengendalian Banjir di Kota Samarinda.
3 Sumber: bappeda.kaltimprov.go.id. Universitas Mulawarman

144
Strategi Pengendalian Banjir di ... (Pratiwi & Ayler Beniah Ndraha)

manfaat atau masukan bagi pemerintah Adapun maksud dari penelitian


Kota Samarinda untuk dapat menentukan ini adalah untuk merumuskan strategi
alternatif penyelesaian masalah banjir. pengendalian banjir di Kota Samarinda.
Dengan menggunakan strategi, suatu Tujuan diadakannya penelitian tentang
organisasi diharapkan dapat membuat strategi pengendalian banjir pada Dinas
keputusan strategis dengan membuat Bina Marga dan Pengairan Kota Samarinda
keputusan sekarang dengan mengingat adalah :
konsekuensi masa depan, menangani 1. Untuk mengidentifikasi hal-hal yang
keadaan yang berubah dengan cepat secara berkaitan dengan kondisi internal
efektif, serta menciptakan prioritas dan berupa kekuatan dan kelemahan
memecahkan masalah utama organisasi. maupun kondisi eksternal berupa
Pemerintah Kota Samarinda sudah peluang dan tantangan yang
seharusnya mampu berpikir dan bertindak mempengaruhi Dinas Bina Marga dan
secara strategis dengan membuat suatu Pengairan dalam pengendalian banjir
perencanaan yang strategis dan mampu di Kota Samarinda.
mengakomodir seluruh aspek yang terkait 2. Untuk merumuskan isu-isu strategis
pengendalian banjir di Kota Samarinda dalam pengendalian banjir di Kota
agar masalah banjir dapat diatasi. Samarinda.
Berdasarkan latar belakang masalah 3. Untuk merumuskan strategi yang
yang telah diuraikan di atas, maka dapat dapat dilakukan untuk mengendalikan
diidentifikasikan masalah yang dihadapi banjir di Kota Samarinda.
terhadap strategi pengendalian banjir di
Kota Samarinda sebagai berikut. TINJAUAN PUSTAKA
1. Masih sering terjadinya banjir dan
cakupan wilayah banjir masih tersebar Manajemen Bencana
di seluruh Kota Samarinda dan masih Definisi Bencana Undang-
adanya korban dari bencana banjir. Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
2. Curah hujan yang cukup tinggi dan Penanggulangan Bencana menyebutkan
berpotensi banjir. definisi bencana sebagai berikut.
Bencana adalah peristiwa atau
3. Sungai alam tergerogoti fungsi
rangkaian peristiwa yang mengancam
pemukiman dan atau sampah yang
dan mengganggu kehidupan dan
menyumbat drainase.
penghidupan masyarakat yang
4. Pelaksanaan perbaikan masih terkendala disebabkan, baik oleh faktor alam dan
proses penyiapan pembebasan lahan atau faktor nonalam maupun faktor
untuk folder dan kanal. manusia sehingga mengakibatkan
5. Kurangnya Anggaran mempengaruhi timbulnya korban jiwa manusia,
cepat lambatnya mengatasi masalah kerusakan lingkungan, kerugian harta
banjir di Kota Samarinda. benda, dan dampak psikologis.6
6. Belum adanya strategi yang efektif
dalam pengendalian banjir di Kota 6 Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2007,
Samarinda. tentang Penanggulangan Bencana

145
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 2/ Desember 2018: 141 – 156

Definisi tersebut menyebutkan bahwa main yang disepakati yaitu Sistem


bencana disebabkan oleh faktor alam, non Manajemen Bencana pula program/
alam, dan manusia. Oleh karena itu, Undang- kegiatan dilaksanakan pada tiap kuadran/
Undang Nomor 24 Tahun 2007 tersebut siklus/bidang kerja oleh para pemangku
juga mendefinisikan mengenai bencana kepentingan secara periodik atau sebagai
alam, bencana nonalam, dan bencana reaksi/respons terhadap kejadian bencana
sosial. Bencana alam adalah bencana yang akan menjadi sia-sia karena bencana akan
diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian terus terjadi secara berulang.
peristiwa yang disebabkan oleh alam antara Pasal 3 Undang-Undang
lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung Nomor 24 Tahun 2007 tentang
meletus, banjir, kekeringan, angin topan, penanggulangan bencana menyatakan
dan tanah longsor. Banjir adalah peristiwa bahwa penanggulangan bencana
atau keadaan di mana terendamnya suatu harus didasarkan pada azas/prinsip-
daerah atau daratan karena volume air yang prinsip utama: kemanuasian, keadilan,
meningkat. kesamaan kedudukan dalam hukum
Definisi manajamen bencana menurut dan pemerintahan, keseimbangan,
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 keselarasan dan keserasian, ketertiban
tentang Penanggulangan Bencana adalah dan kepastian hukum, kebersamaan,
suatu proses dinamis, berlanjut dan kelestarian lingkungan hidup, ilmu
terpadu untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dan teknologi. Selain itu,
langkah-langkah yang berhubungan penanggulangan bencana juga harus
dengan observasi dan analis bencana didasarkan pada prinsip-prinsip praktis
serta pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, sebagai berikut. cepat dan tepat, prioritas,
peringatan dini, penanganan darurat, koordinasi dan keterpaduan, berdaya
rehabilitasi dan rekontruksi bencana. guna dan berhasil guna, transparansi dan
Kegiatan Manajemen Bencana akuntabilitas, kemitran, pemberdayaan,
merupakan kegiatan yang tidak berdiri non-diskriminasi, dan non-proselitisi7.
sendiri, akan tetapi terkait dengan
berbagai aspek kehidupan masyarakat Pengendalian Banjir
dan memerlukan pendekatan yang bersifat Menurut Terry dalam Hasibuan8,
multi-dispilin. Peraturan perundang- mengatakan bahwa pengendalian dapat
undangan lintas-sektor. Dengan kalimat didefinisikan sebagai Proses penentuan,
lain, sesungguhnya kegiatan manajemen apa yang harus dicapai yaitu standar apa
bencana dilaksanakan oleh sektor- yang sedang dilakukan yaitu pelaksana,
sektor, sedangkan kegiatan dari lembaga menilai pelaksanaan dan apabila perlu
kebencanaan sebagian besar adalah melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga
mengkoordinasikan kegiatan yang pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu
dilakukan oleh sektor. selaras dengan standar.
Berbagai pihak yang terlibat dalam
Manajemen Bencana harus saling 7 Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2007,
tentang Penanggulangan Bencana.
bekerja sama dan menyamakan persepsi 8 Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen
tentang bencana dan Manajemmen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT
Bencana melalui sebuah sistem/aturan Bumi Aksara, hal.242.

146
Strategi Pengendalian Banjir di ... (Pratiwi & Ayler Beniah Ndraha)

Selain itu menurut Horald dalam DAS untuk reduksi potensi banjir
Hasibuan, pengendalian yaitu Pengukuran di daerah hulu. Konsep ini dapat
dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja dilakukan dengan adanya konservasi
bawahan, agar rencana-rencana yang telah DAS, pengembangan/revitalisasi
dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan dapat tampungan alam (saat ini berupa
terselenggara.9 rawa dan cekungan alam lainnya) dan
Dalam Kamus Besar Bahasa tampungan buatan (waduk/lembung).
Indonesia mengatakan bahwa Banjir Konsep ini diterapkan dalam
merupakan fenomena alam yang biasa Masterplan Pengendalian Banjir Kota
terjadi disuatu kawasan yang banyak dialiri Samarinda dengan pengembangan
oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir beberapa bendungan di DAS
dapat didefinisikan sebagai hadirnya air Karangmumus seperti Bendungan
disuatu kawasan luas sehingga menutupi Karangmumus Atas, Pampang Kanan,
permukaan bumi kawasan tersebut. Pampang Kiri, Lubang Patung,
“Sebuah banjir adalah peristiwa yang Bendali Muang, Bendali Sempaja.
terjadi ketika aliran air yang berlebihan Untuk Sub DAS karang Asam Kecil
merendam daratan”. dengan terbangunnya Bendali HM.
Ardans. Sub DAS Loa Janan dengan
Dapat disimpulkan bahwa Bendunga Tani Aman.
pengendalian adalah pengukuran terhadap
pelaksanaan kerja kemudian menilai 2. Konsep pengendalian banjir daerah
pelaksanaan tersebut jika terdapat tengah, yaitu mereduksi banjir
kesalahan dapat dilakukan perbaikan– (mengurangi limpasan permukaan)
perbaikan sehingga sesuai dengan dengan minimalisasi perubahan tata
ketetapan–ketetapan dalam rencana. guna lahan, termasuk penertiban
pemanfaatan lahan yang tidak sesuai
Berdasarkan dari pengertian
dengan Tata Ruang Kota Samarinda.
pengendalian tersebut di atas dan penjelasan
Selain Konservasi lahan (struktural dan
kamus bahasa Indonesia tentang banjir
non struktural) juga dilakukan dengan
maka pengendalian banjir dimaksudkan
normalisasi saluran/sungai. Konsep ini
merupakan suatu proses kegiatan yang
dilakukan dengan mengembangkan
dilakukan suatu organisasi secara bertahap
berbagai rencana kolamretensi seperti
dalam suatu wilayah agar terhindar dari
di DAS Karangmumus dengan kolam
bencana banjir atau bebas banjir.
retensi Gunung Lingai, kolam retensi
Berdasarkan perkembangan Bengkuring, kolam retensi Damanhuri
Kota Samarinda dan analisis penyebab dan beberapa kolam retensi di DAS
banjir, konsep pengendalian banjir Kota Karangasam Kecil (2 Lokasi), Di
Samarinda dibagi dalam tiga bagian Sub DAS Loa Janan kolam retensi
kegiatan yaitu : Loa Hui dan Sub DAS Rapak Dalam
1. Konsep pengendalian banjir dengan kolam retensi juga dilakukan
banjir daerah hulu, yaitu dengan normalisasi sungai-sungai alam yang
memperbaiki kondisi DAS yang ada di Kota Samarinda.
rusak dan meningkatkan resistensi 3. Konsep pengendalian banjir di daerah
9 Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Ibid.,hal.41. hilir adalah dengan memperlancar

147
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 2/ Desember 2018: 141 – 156

aliran drainase yang ada yaitu Strategi adalah merupakan seni


peningkatan kapasitas air saluran seorang pimpinan dalam mengatur dan
drainase dan proteksi aliran di saluran memproyeksikan kekuatan. Sejalan
dari pengaruh pasang air Sungai dengan itu Momiglimo dalam salusu
Mahakam. (mengungkapkan bahwa istilah strategi
Selain konsep pengendalian berasal dari kata Yunani strategos, atau
berdasarkan DAS (Hulu, tengah, dengan kata jamak strategi. Strategos
Hilir) konsep pengendalian banjir juga berarti jenderal tetapi dalam Yunani kuno
dilakukan dengan melalui pendekatan sering diartikan sebagai perwira Negara
sosial (terhadap masalah banjir dan (state officer) dengan fungsi yang cukup
sosialisasi), kelembagaan (melibatkan luas. Pada abad ke-5 SM sudah dikenal
lembaga kemasyarakatan, instansi swasta adanya Board of ten strategy di Athena,
dan instansi pemerintah) dan regulasi mewakili sepuluh suku di Yunani. Hingga
(penegakan peraturan). abad ke-5, kekuasaan politk luar negeri
dari kelompok strategi itu semakin meluas.
Manajemen Strategik Lama-kelamaan strategi mempunyai
pengertian baru.
Konsep strategi biasanya digunakan
dalam istilah kemiliteran, pada zaman Perkembangan konsep strategi
kerajaan istilah strategi sering digunakan mengalami kemajuan sehingga bukan
dalam situasi persiapan untuk peperangan/ saja dikenal dalam dunia kemiliteran
pertempuran sehingga hal tersebut bahkan sudah diterjemahkan dalam
merupakan suatu bagian dari perencanaan setiap perencanaan strategik juga kerap
perang pada zaman sekarang ini hal serupa ditemukan dalam politik, ekonomi,
sering digunakan dalam dunia kemiliteran, olahraga dan lain sebagainya. Konsep
bisnis bahkan olahraga. Namun konsep strategi merupakan sebuah konsep perlu
strategi lebih mengental pada dunia militer dipahami dan diterapkan oleh setiap
sebagaimana yang dikemukakan oleh manajer. Strategi merupakan terminology
Amstrong sebagai berikut. yang digunakan luas oleh organisasi laba
(profit oriented), yang kemudian dalam
Strategi sesungguhnya merupakan
pengembangannya digunakan pula oleh
pengertian dalam bidang militer,
organisasi publik lainnya.
didefinisikan dalam Oxford English
Dictionary sebagai: The art of commander Kegunaan strategi adalah pengendalian
in chief, the art of projecting and directing sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi,
the larger military movments and tanpa strategi sebuah organisasi akan
operations if a compaign (seni seorang mengalami sebuah permasalahan yang
panglima tertinggi, seni memproyeksikan pelik baik dalam tubuh organisasi itu
dan mengatur gerakan militer yang lebih sendiri maupun dari lingkungan eksternal
besar serta operasi-operasi kampanye)10. terutama pada pesaing organisasi tersebut
sebagaimana yang dikemukakan oleh
Bryson bahwa :
Strategi merupakan salah satu cara
10 Armstrong, Michael. 2003. Managing People
(Mengelola Karyawan), Edisi Terjemahan. untuk membantu organisasi mengatasi
Jakarta: Gramedia, hal.37. lingkungan yang selalu berubah serta

148
Strategi Pengendalian Banjir di ... (Pratiwi & Ayler Beniah Ndraha)

menolong organisasi untuk membantu Hax dan Majluf dalam Salusu14


dan memecahkan masalah terpenting mencoba melihat secara konprehensif
yang mereka hadapi. Dengan tentang strategi sebagai berikut;
strategi, organisasi dapat membangun 1. Strategi adalah suatu pola keputusan
kekuatan dan mengambil keuntungan yang konsisten, menyatu dan intergal;
dari peluang, sembari mengatasi 2. Menentukan dan menampilkan tujuan
dan meminimalkan kelemahan dan organisasi dalam artian sasaran jangka
ancaman dari luar.11 panjang, program bertindak, dan
Definisi strategi antara lain proiritas alokasi sumber daya;
dikemukakan oleh Chandler dalam Rangkuti 3. Menyeleksi bidang yang akan digeluti
bahwa strategi dapat didefinisikan sebagai oleh organisasi;
penempatan dari tujuan dan sasaran jangka
4. Mencoba mendapatkan keuntungan
panjang suatu organisasi serta penggunaan
yang mampu bertahan lama, dengan
serangkaian tindakan dan alokasi sumber
memberi respon yang tepat terhadap
daya yang diperlukan untuk mencapai
peluang dan ancaman dari lingkungan
tujuan tersebut.12Sehingga strategi sering
eksternal organisasi, kekuatan serta
digunakan dalam perencanaan jangka
kelemahannya;
panjang dalam rangka mencapai tujuan dan
sasaran yang telah ditargetkan/ditentukan. 5. Melibatkan semua tingkat hierarki
Lebih lanjut Amstrong13 mengatakan dari organisasi.
bahwa strategi mungkin dapat didefinisikan Selanjutnya Amstrong15 mengatakan
sebagai pernyataan mengenai cita-cita bahwa dalam bisnis ada tiga konsep utama
organisasi kemana akan pergi dan secara strategi yaksni keunggulan kompetitif,
luas bagaiamana mencapai arah yang dituju. kapabilitas khusus dan kesesuaian
Beberapa definisi di atas mengenai strategik, maksud dari pertanyaan di atas
strategi maka secara jelas dapat ditarik adalah sebagai berikut.
benang merahnya bahwa rumusan strategi a) Keunggulan kompetatif diarahkan pada
menyinggung bagaimana penggunaan kegunaan diferensiasi di mana terjadi
atau pengelolaan sumber daya organisasi persaingan dengan mengandalkan
dan masalah interaksi organisasi dengan tiga strategi praktis yakni kreativitas,
lingkungannya. Strategi merupakan kualitas dan manajemen biaya.
cara mencapai tujuan dan memerhatikan b) Kapabilitas khusus lebih diarahkan
dengan sungguh-sungguh alokasi sumber pada penciptaan inovasi yang khusus
daya dan kapabilitas dengan lingkungan dan unik yang dapat dilakukan oleh
eksternal organisasi. organisasi.
c) Konsep kesesuaian strategi menyatakan
11 Bryson,M. 2008. Perencanaan Strategis bagi bahwa untuk memaksimalkan
Organisasi Sosial. Penerbit: Pustaka Pelajar.
Yogyakarta. 14 Salusu, J. 1996, Pengambilan Keputusan
12 Rangkuti, F. 2008. Analisis SWOT Teknik Strategik Untuk Organisasi Publik dan
Membedah Kasus Bisnis. Penerbit: Organisasi Profit, Gramedia, Jakarta, hal.
PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta, hal. 100.
3-4.
13 Armstrong, Michael. 2003. Op.Cit.,hal.38. 15 Armstrong, Michael. 2003. Op.Cit. hal.39.

149
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 2/ Desember 2018: 141 – 156

keunggulan kompetatif perusahaan, Kemudian konsep ini berkembang menjadi


maka harus menyesuaikan kapabilitas alat pencapaian tujuan jangka panjang dari
dan sumber daya yang ada dengan suatu organisasi, serta pendayagunaan dan
peluang yang tersedia di dalam alokasi sumber daya yang penting untuk
lingkungan eksternal. mencapai tujuan tersebut.
Ditambahkan lagi oleh Mulyadi yang Strategi dalam pandangan pelayanan
mengemukakan bahwa : publik mengandung makna suatu tujuan
Ada berbagai tipe strategi yang jangka panjang ditetapkan berdasarkan
dirumuskan: (1) Grand Strategy pertimbangan untuk meningkatkan
yaitu usaha secara terus menerus kepuasan costumer terhadap kualitas
dan terkoordinasi untuk mencapai pelayanan yang dikembangkan melalui
tujuan jangka panjang organisasi, (2) penciptaan strategi yang dilakukan
Generic Strategy, yaitu usaha untuk secara berkesinambungan dalam rangka
mewujudkan biaya total terendah (low memenangkan perhatian dan kepuasan
cost) atau diferensiasi luas (broad pelanggan. Sedangkan pada sektor
diferentiation) dengan fokus pasar pemerintahan khususnya yang menyangkut
luas atau sempit, dan (3) Value Based dengan strategi untuk meningkatkan
strategy, yaitu usaha untuk megrhkan kualitas pelayanan publik maka konsep
manajer agar bertanggung jawab atas: strategi itu sendiri lebih diarahkan pada
(a) memberikan value terbaik untuk upaya pembuatan kebijakan publik dalam
pemenuhan kebutuhan costumer, mengembangkan program peningkatan
dan (b) penciptaan system strategi kualitas pelayanan publik yang merupakan
untuk acara berkelanjutan melakukan bagian visi, misi, tujuan, sasaran arah
improvement terhadap value tersebut kebijakan, program dan keiatan dari
dan untuk menunaikan kewajiban organisasi pemerintahan yang tertuang
organisasi16. dalam dokumen rencana strategi (renstra)
yang disusun oleh pemerintah.
Hakikat pengertian strategi adalah
penyesuaian institusi organisasi badan Keputusan strategi sangat diperlukan
pemerintahan terhadap perubahan dalam menetapkan strategi yang akan
lingkungan eksternalnya. Institusi atau digunakan pada perencanaan dalam
organisasi yang tidak dapat menyesuaikan rangka meningkatkan kualitas pelayanan
dengan perubahan yang terjadi pada publik. Hal tersebut sangat menentukan
lingkungan eksternal akan mengalami sukses tidaknya suatu tujuan itu yang
kemunduran atau kegagalan. Konsep dicapai dengan hasil hemilang atau
strategi itu sendiri bermakna pada alokasi tidak.
sumber daya dalam rangka mencapai Hetten and Hetten dalam Salusu
berbagai sasarannya, dilain hal disebutkan memberikan beberapa petunjuk bagaimana
bahwa pengertian strategi adalah suatu strategi yang dibuat sehingga ia bisa
merupakan alat untuk mencapai tujuan. sukses :
1. Strategi haruslah konsisten dengan
16 Mulyadi, 2001, Sistem Perencanaan & lingkungannya, jangan membuat
Pengendalian Manajemen, Salemba Empat, strategi yang melawan arus. Ikutilah
Jakarta, hal. 41. arus perkembangan masyarakat dalam

150
Strategi Pengendalian Banjir di ... (Pratiwi & Ayler Beniah Ndraha)

lingkungan yang memberikan peluang 7. Strategi hendaknya disusun atas


untuk bergerak maju. landasan keberhasilan telah dicapai.
2. Setiap organiasi tidak hanya membuat Jangan menyusun strategi di atas
satu strategi. Tergantung pada ruang kegagalan.
lingkup kegiatannya. Apabila banyak 8. Tanda-tanda dari suksesnya strategi
strategi yang dibuat maka strategi ditempatkan dengan adanya
yang satu haruslah konsisten dengan dukungan dari pihak-pihak yang tekait
strategi yang lain, jangan bertentangan dan terutama dari para eksekutif, dari
atau bahkan bertolakbelakang. semua pimpinan unit kerja dalam
organisasi17.
3. Strategi yang efektif hendaknya
memfokuskan dan menyatukan
semua sumber daya dan tidak METODE PENELITIAN
menceraiberaikan satu dengan yang Penelitian ini merupakan penelitian
lain. Persaingan yang tidak sehat antar dengan pendekatan kualitatif deskriptif.
berbagai unit kerja dalam organisasi Informan ditentukan dengan teknik
seringkali mengklaim sumber purposive sampling dan snowball
dayanya, memberikannya terpisah sampling. Teknik pengumpulan data yaitu
dari unit kerja lainnya sehingga dengan wawancara dan dokumentasi.
kekuatan-kekuatan tidak menyatu itu Teknik Analisis Data menggunakan
justru merugikan posisi organisasi. Analisis SWOT.
4. Strategi hendaknya memusatkan
perhatian pada apa yang merupakan
PEMBAHASAN
kekuatannya dan tidak pada titik-titik
yang justru adalah kelemahannya. Secara yuridis Kota Samarinda
Selain itu hendaknya juga terbentuk berdasarkan Undang-Undang
memanfaatkan kelemahan pesaing dan Republik Indonesia Nomor 27 Tahun
membuat langkah-langkah yang tepat 1959. Dengan luas wilayah 718 km²
untuk menempati posisi kompetitif dan berpenduduk 805.688 jiwa pada
yang lebih kuat. tahun 2013 (Badan Pusat Statistik Kota
Samarinda), Samarinda terletak di wilayah
5. Sumber daya adalah suatu yang kritis. khatulistiwa dengan koordinat di antara
Mengingat strategi adalah sesuatu 0°21’81”–1°09’16” LS dan 116°15’16”–
yang mungkin ada harus membuat 117°24’16” BT. Kota Samarinda memiliki
sesuatu memang layak dan dapat batas-batas wilayah sebagai berikut:
dilaksanakan.
a. Utara: Kecamatan Muara Badak,
6. Strategi itu hendaknya memperhitung- Kutai Kartanegara
kan risiko yang tidak terlalu besar.
Memang setiap strategi mengandung b. Selatan: Kecamatan Loa Janan, Kutai
risiko, tetapi haruslah berhati-hati se- Kartanegara
hingga tidak menjerumuskan organi-
sasi ke dalam lubang yang besar. Oleh 17 Salusu, J. 1996, Pengambilan Keputusan
sebab itu, suatu strategi haruslah dapat Strategik Untuk Organisasi Publik dan
dikontrol. Organisasi Profit, Gramedia, Jakarta, hal.108.

151
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 2/ Desember 2018: 141 – 156

c. Barat: Kecamatan Tenggarong 7. Kecamatan Samarinda Kota


Seberang dan Muara Badak di mengkoordinasi 5 Kelurahan dengan
Kabupaten Kutai Kartanegara luas wilayah 11.12 Km²
d. Timur: Kecamatan Muara Badak, 8. Kecamatan Loa Janan Ilir
Anggana, dan Sanga-Sanga di mengkoordinasi 5 Kelurahan dengan
Kabupaten Kutai Kartanegara. luas wilayah 26.13 Km²
9. Kecamatan Sungai Pinang
Berdasarkan Peraturan Pemerintah mengkoordinasi 5 Kelurahan dengan
Nomor 21 Tahun 1987, tentang Penetapan luas wilayah 34.16 Km²
Batas Wilayah Kota Madya Daerah 10. Kecamatan Sambutan mengkoordinasi
Tingkat II Samarinda. Kotamadya Daerah 5 Kelurahan dengan luas wilayah
Tingkat II Balikpapan, Kabupaten Daerah 100.95 Km²
Tingkat II Kutai dan Kabupaten Daerah
Tingkat II Pasir yang tertuang dalam Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota
Lembaran Negara Nomor 3364, Luas Samarinda merupakan unsur pelaksanaan
Wilayah Kota Samarinda adalah ± 718 Pemerintah Kota Samarinda yang berada
Km2 dan berdasarkan Peraturan Daerah di bawah dan bertanggung jawab kepada
No. 2 Tahun 2010 tentang Pembentukan WaliKota Samarinda Daerah Kota
Kecamatan Sambutan, Kecamatan Samarinda.
Samarinda Kota, Kecamatan Sungai Dasar penjabaran tugas dan dan tata
Pinang, dan Kecamatan Loa Janan Ilir, kerja struktur organisasi Dinas Bina Marga
maka wilayah Kota Samarinda saat ini dan Pengairan Kota Samarinda adalah
terbagi dalam 10 (sepuluh) kecamatan dan Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor:
53 kelurahan yang terdiri dari: 23 Tahun 2008, tanggal 14 Oktober 2008
1. Kecamatan Samarinda Ilir tentang “Penjabaran Tugas, Fungsi dan
mengkoordinasi 5 Kelurahan dengan Tata Kerja Struktur Organisasi Dinas
luas wilayah 17.18 Km² Daerah Kota Samarinda”.
2. Kecamatan Samarinda Utara Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor
mengkoordinasi 5 Kelurahan dengan 23 Tahun 2008 tentang “Penjabaran Tugas,
luas wilayah 229.50 Km² Fungsi dan Tata Kerja Struktur Organisasi
3. Kecamatan Samarinda Ulu Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota
mengkoordinasi 8 Kelurahan dengan Samarinda”. Bahwa tugas pokok dari
luas wilayah 22.12 Km² Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota
Samarinda adalah membantu kepala
4. Kecamatan Sungai Kunjang
daerah dalam melaksanakan sebagian
mengkoordinasi 7 Kelurahan dengan
urusan pemerintahan yang menjadi
luas wilayah 43.04 Km²
kewenangan pemerintah daerah di bidang
5. Kecamatan Samarinda Seberang pekerjaan umum khususnya urusan bina
mengkoordinasi 3 Kelurahan dengan marga dan pengairan berdasarkan asas
luas wilayah 12.49 Km² otonomi dan tugas pembantuan dalam
6. Kecamatan Palaran mengkoordinasi merumuskan kebijakan perencanaan
5 Kelurahan dengan luas wilayah operasional program kegiatan pengaturan,
221.28 Km² pembinaan, pembangunan dan

152
Strategi Pengendalian Banjir di ... (Pratiwi & Ayler Beniah Ndraha)

pengelolaan, pengusahaan, pengawasan daya air dan pengendalian daya


dan pengendalian penetapan kebijakan rusak air, perumusan kebijakan
pola, rencana pengelolaan kawasan penyelenggaraan jalan, operasional
lindung sumber daya air, pengaturan dan sistem drainase dan pematuan
perumusan kebinamargaan, penyelesaian genangan serta pengendalian banjir
masalah permasalahan operasional sistem sesuai norma, standar, prosedur dan
drainase dan penanggulangan banjir, kriteria yang ditetapkan pemerintah
pembinaan dan pemberdayaan sistem dan provinsi yang searah kebijakan
informasa jasa konstruksi jalan dan umum daerah.
jembatan sesuai norma, standar, prosedur 3. Penyelenggaraan penerapan pemberian
dan kriteria berdasarkan kebijakan rekomendasi dan atau advis teknis
nasional dan provinsi yang searah dengan proses perizinan melalui pelayanan
kebijakan umum daerah. terpadu satu pintu atas penyediaan,
Untuk menyelenggarakan tugas pembentukan, penggunaan, dan
pokok tersebut Dinas Bina Marga dan pengusahaan sumber daya air, air
Pengairan Kota Samarinda mempunyai tanah, pembangunan pemanfaatan,
tugas sebagaimana yang diatur pada pasal perubahan dan atau pembongkaran,
517 Peraturan Daerah Kota Samarinda pengembangan dan atau saluran
Nomor: 23 Tahun 2008 Sebagai berikut 18: irigasi, rekomendasi, dispensasi dan
1. Perumusan kebijakan teknis pertimbangan pemanfaatan ruang
perencanaan program operasional manfaat jalan, milik jalan, pengawasan
bina marga dan pengairan dalam jalan, perizinan usaha jasa konstruksi
upaya pembinaan, pengembangan, jalan dan jembatan melalui pelayanan
koordinasi, monitoring, evaluasi perizinan terpadu satu pintu sesuai
penyelengaraan kegiatan urusan bina standar pelayanan minimal.
marga dan pengairan sesuai norma, 4. Pelaksanaan pengkoordinasian
standar dan prosedur yang berlaku dan pembinaan pengelolaan pengurusan
searah kebijakan umum daerah. dan pengawasan dan pengendalian
2. Pelaksanaan pengkoordinasian operasional sumber daya air,
penyelenggaraan urusan pemerintahan pembentukan komisi irigasi, fungsi
di bidang peekerjaan umumnya dan manfaat hasil pembangunan jalan,
khususnya urusan bina marga dan monitoring dan evaluasi serta pelapran
pengairan serta pelayanan umum hasil kegiatan program strategis serta
pengaturan dan pemberian rekomendasi pelaksanaan tugas-tugas lain yang
dan atau advis teknis proses perizinan dilimpahkan dan atau diperintahkan
melalui pelayanan perizinan terpadu oleh Kepala Daerah sesuai tupoksi
satu pintu atas penyediaan dan dan tanggung jawab kewenangannya.
pembentukan, penggunaan dan
pengurusan, konservasi sumber Strategi Pengendalian Banjir di Kota
Samarinda
18 Keputusan WaliKota Samarinda Nomor 23 Hal-hal yang berkaitan dengan kondisi
Tahun 2008, tentang Penjabaran Tugas dan
Fungsi Tata Kerja Struktur Organisasi, Dinas Internal berupa kekuatan terdiri dari :
Bina Marga dan Pengairan. a. Komitmen Pimpinan

153
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 2/ Desember 2018: 141 – 156

b. Tersedianya Anggaran APBD, c) Diperlukannya adanya keberlanjutan


Bantuan Pemerintah Pusat/Provinsi. implementasi program pengendalian
c. Adanya tupoksi terhadap pengendalian banjir.
banjir. d) Pembangunan normalisasi saluran
Adapun kelemahannya terdiri dari: drainase (Review Design) dalam Kota
a. Banyaknya saluran-saluran drainase Samarinda
yang tidak berfungsi (buntu).
b. Kurangnya daerah resapan air SIMPULAN DAN SARAN
diakibatkan pembangunan yang terus
menerus. Simpulan
c. Masih banyaknya kolam retensi yang Hasil penelitian tentang Strategi
belum bisa difungsikan. Pengendalian Banjir Pada Dinas Bina
Hal-hal yang berkaitan dengan kondisi Marga dan Pengairan Kota Samarinda
eksternal berupa peluang terdiri dari: Strategi keberlanjutan implementasi
program pengendalian banjir.
a. Samarinda Ibukota Provinsi dengan
luas yang memadai, Hal-hal yang berkaitan dengan kondisi
b. Samarinda dilalui oleh Sungai internal berupa kekuatan terdiri dari :
Mahakam dan 20 anak sungai (DAS) a. Komitmen Pimpinan
c. Adanya Sungai Karang Mumus yang b. Tersedianya Anggaran APBD,
membelah di tengah Kota Samarinda Bantuan Pemerintah Pusat/Provinsi
sehingga dapat berfungsi sebagai kanal c. Adanya tupoksi terhadap pengendalian
Adapun ancaman terdiri dari : banjir
a. Adanya titik-titik genangan air di Adapun kelemahannya terdiri dari:
beberapa ruas jalan kota ketika musim a. Banyaknya saluran-saluran drainase
penghujan tiba. yang tidak berfungsi (buntu)
b. Tingkat pencemaran sungai yang b. Kurangnya daerah resapan air
melampaui batas. diakibatkan pembangunan yang terus
c. Pasang surut muka air Mahakam menerus
serta curah hujan yang tinggi serta c. Masih banyaknya Kolam retensi yang
pemukiman padat penduduk yang belum bisa difungsikan.
menduduki bantaran sungai. Hal-hal yang berkaitan dengan kondisi
Rumusan isu-isu strategis dalam eksternal berupa peluang terdiri dari
rangka pengendalian banjir di Kota a. Samarinda Ibukota Provinsi dengan
Samarinda yaitu sebagai berikut. luas yang memadai, Samarinda
a) Membangun komitmen antara dillalui oleh Sungai Mahakam dan 20
Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat anak sungai (DAS)
menuju Samarinda bebas banjir. b. Samarinda dilalui oleh Sungai
b) Revitalisasi dan merelokasi Mahakam dan 20 anak sungai (DAS)
pemukiman bantaran Sungai Karang c. Adanya Sungai Karang Mumus yang
Mumus. membelah di tengah Kota Samarinda

154
Strategi Pengendalian Banjir di ... (Pratiwi & Ayler Beniah Ndraha)

sehingga dapat berfungsi sebagai 3. Menerapkan Isu Strategis sesuai dengan


Kanal Peraturan Daerah Pengendalian Banjir
Adapun ancaman terdiri dari : Kota Samarinda demi terwujudnya
Kota Samarinda bebas banjir.
a. Adanya Titik-titik genangan air Di
beberapa ruas jalan kota ketika musim
penghujan tiba DAFTAR PUSTAKA
b. Tingkat pencemaran sungai yang
Armstrong, Michael. 2003. Managing People
melampaui batas
(Mengelola Karyawan), Edisi
c. Pasang surut muka air mahakam Terjemahan. Jakarta: Gramedia
serta curah hujan yang tinggi serta Bryson,M. 2008. Perencanaan Strategis bagi
pemukiman padat penduduk yang Organisasi Sosial. Penerbit: Pustaka
menduduki bantaran sungai Pelajar. Yogyakarta.
Rumusan isu-isu strategis dalam Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen
rangka pengendalian banjir di Kota Dasar, Pengertian dan Masalah.
Samarinda yaitu sebagai berikut. Jakarta: PT Bumi Aksara.
a. Strategi membangun komitmen Mulyadi, 2001, Sistem Perencanaan &
Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat. Pengendalian Manajemen, Salemba
Empat, Jakarta.
b. Strategi revitalisasi dan merelokasi
Rangkuti, F. 2008. Analisis SWOT Teknik
pemukiman bantaran sungai karang
Membedah Kasus Bisnis. Penerbit:
mumus. PT. Gramedia, Jakarta.
c. Strategi keberlanjutan implementasi Salusu, J. 1996, Pengambilan Keputusan
program pengendalian banjir. Strategik Untuk Organisasi Publik
d. Strategi pembangunan Normalisasi dan Organisasi Profit, Gramedia,
saluran drainase (Review Design) Jakarta.
dalam Kota Samarinda
Peraturan Perundang-Undangan
Saran Undang-Undang RI Nomor 24 Tahun 2007,
Demi terwujudnya Kota Samarinda tentang Penanggulangan Bencana.
bebas banjir, maka Penulis memberikan Undang-Undang RI Nomor 23 Tahun 2014,
saran sebagai masukan bagi pihak-pihak tentang Pemerintahan Daerah.
yang berkepentingan sebagai berikut. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008,
1. Meningkatkan sosialisasi kepada tentang Organisasi dan Tata Kerja
Dinas Daerah Kota Samarinda.
masyarakat umum tentang program
pengendalian banjir Kota Samarinda. Keputusan WaliKota Samarinda Nomor 023
Tahun 2008, tentang Penjabaran
2. Menyusun Peraturan Walikota yang Tugas dan Fungsi Tata Kerja Struktur
mengatur tentang Tugas Pokok Organisasi, Dinas Bina Marga dan
dan Fungsi Dinas Bina Marga dan Pengairan.
Pengairan dalam pengendalian banjir Pemerintah Kota Samarinda, Dinas Bina
untuk selanjutnya dijadikan Peraturan Marga dan Pengairan, Perencanaan
Daerah yang mengatur tentang Strategik (Renstra) Tahun 2011-
pengendalian banjir Kota Samarinda. 2015.

155
Jurnal MSDM Vol. 5, No. 2/ Desember 2018: 141 – 156

Karya Imliah /Tesis Sodik, Fajar. 2015. Upaya Pemerintah


Rafiq, A. 2014. Studi tentang Kebencanaan dalam Pengendalian Banjir di
dalam Penanggulangan Bencana Kota Samarinda. Universitas
Banjir di Kota Samarinda Pada Mulawarman.
Badan Penanggulangan Bencana Koran Tribunnews dan Kaltimpost.
Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan
Timur. Universitas Mulawarman.

156

You might also like