Kementerian Lingkungan Hidup

dan Kehutanan

UPDATE HASIL PERUNDINGAN PERUBAHAN IKLIM

(UNFCCC dan NON UNFCCC)
Dr. Wahyu Marjaka, M.Eng.
Direktur Mobilisasi Sumberdaya Sektoral dan Regional
OUTLINE
1. PENDAHULUAN
2. UPDATE PERUNDINGAN PERUBAHAN
IKLIM UNFCCC
3. UPDATE PERUNDINGAN PERUBAHAN
IKLIM NON UNFCCC
PENDAHULUAN 2020:
- SBs-52 di Bonn & COP26 di Glasgow, UK ditunda 2021
- Parties diminta utk submit enhanced ambition & LTS

2019: COP25 di Madrid juga

belum dapat menyelesaikan
substansi pengaturan operasional
Article 6 PA.
2018: Hasil COP24 Katowice Climate
Package (Rules Book for the Paris
Agreement:pengaturan rinci
(modalitas, prosedur dan guidelines)
6 Nov 2016: Indonesia untuk operasionalisasi implementasi
submit 1st Nationally Kesepakatan Paris. Tercakup
Determined substansi di dalamnya yaitu Mitigation
Contributions (NDC) – /NDC (Article 3PA dan Article 4PA),
sebelum COP22 di Adaptation (Article 7PA), Finance
Marrakech. (Article 9PA), Technology (Article
10PA), Transparency for Actions and
Tahun 2015: Hasil Supports (Article 13PA), Global stock-
COP21 yaitu Dec take (Article 14PA), dan Compliance
1/CP.21 the Adoption of Committee (Article 15PA)  Article
the Paris Agreement. 6PA belum tuntas secr substantive.
 TARGET NDC INDONESIA
5 sektor dan masing-masing mempunyai target penurunan yang berbeda

Kehutanan (termasuk lahan gambut) mendapatkan target 17.2%;

Energi mendapat target 11%;

4
UPDATE PERUNDINGAN PERUBAHAN IKLIM
UNFCCC
Hasil Substansial COP 25 Secara
Umum
Statement by UN Secretary-General António Guterres on the Outcome of
the UN Climate Change Conference COP25 in Madrid, 15 December 2019:
“I am disappointed with the results of #COP25.
The international community lost an important opportunity to show
increased ambition on mitigation, adaptation & finance to tackle the climate
crisis.
https://unfccc.int/news/

Statement by the Executive Secretary of UN Climate Change, Patricia

Espinosa, on the Outcome of COP25, 19 Dec 2019:
• “Several days have passed …, and it is important to conduct an
honest and realistic assessment of what happened ….
• We need to be clear that the conference did not result in agreement
on the guidelines for a much-needed carbon market –….”
https://unfccc.int/news/
Catatan Keberhasilan Indonesia
1) Indonesia menjadi salah satu negara pendukung yg mengintegrasikan
ocean ke dalam proses UNFCCC. Hasil: ocean tercantum dalam
Decision 1/CP.25 dg mandate COP untuk penyelenggaraan Dialogue
on the Ocean and Climate Change pada SBSTA-52 direncanakan
tahun 2020.

2) Indonesia berhasil mendudukkan 2 (dua) orang wakil sebagai officers

of bodies:
a) anggota Compliance Committee under the Kyoto Protocol -
Enforcement Branch
b) alternate member of the Local Communities and Indigenous People
Platform (LCIPP) Facilitative Working Group.

Cat. Keterwakilan Indonesia lainya (yang sudah berjalan) yaitu member

Perkembangan 2020
1) Mengingat pandemi global COVID-19, seluruh sesi negosiasi UNFCCC
ditunda ke tahun 2021.
2) Sekretariat UNFCCC menyampaikan notifikasi secara kronologis berturut-
turut:
a) Notifikasi UNFCCC Executive Secretary Ref. CAS/MTP/O/UNFCCC
Conferences/APR.2020 Tanggal 1 April 2020 menginformasikan: Bonn
Climate Change Conference 2020 (SBSTA-52 & SBI-52) diundur menjadi
4-12 Oktober 2020 dan COP26 diundur pada tahun 2021;
b) Message dari UNFCCC Executive Secretary Ref. CAS/MTP/O/COP26
Update/May.2020 tanggal 28 Mei 2020 menginformasikan
penyelenggaraan COP26/CMP16/CMA 3 akan diselenggarakan di
Glasgow, UK pada tanggal 1 - 12 November 2021;
c) Notifikasi UNFCCC Executive Secretary Ref. CA/MTP/O/SB52/JUN.2020
tanggal 22 Juni 2020 menginformasikan penyelenggaraan Bonn Climate
Change Conference/BCCC (SBSTA-52 dan SBI-52) yang direncanakan
pada 4-12 Oktober 2020 akhirnya ditunda penyelenggaraannya menjadi
3) UNFCCC tetap berupaya menjalankan agenda-agenda events sebagaimana yg telah
ditetapkan sepanjang memungkinkan untuk diselenggarakan melalui virtual / online.
4) Pada bulan Juni 2020, UNFCCC menyelenggarakan June Momentum for Climate
Change Events, 1-10 June 2020 yakni serangkaian acara online yang memberikan
kesempatan kepada Parties dan para pemangku kepentingan terkait untuk (1)
melanjutkan pertukaran pandangan dan berbagi informasi guna menjaga momentum
dalam proses UNFCCC dan (2) untuk memperlihatkan kepada dunia bhw berbagai aksi
iklim tetap berlanjut meski situasi global dlm COVID-19.
5) Serangkaian events tersebut meski formal, namun bukan sesi negosiasi, mencakup
bidang adaptation, mitigation, finance, science & technology, capacity-building,
transparency, gender, Action on Climate Empowerment, and the preparation and
submission of nationally determined contributions.
6) Dr. Paulette Bynoe dari Guyana menjadi Chair of G77 & China pada periode tahun
2020. Forum G77 & China sebagai salah satu blok negosiasi UNFCCC, juga tetap
berproses melakukan koordinasi secara virtual sejak Juli 2020.
Aktivitas Indonesia di Tahun 2020
Tingkat Internasional

1) KLHK selaku NFP to the UNFCCC tetap melakukan koordinasi di tingkat nasional utk agenda
perundingan perubahan iklim global, tidak hanya forum UNFCCC dan G77 & China namun
forum lainnya secara virtual:
a) 52th Session of Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), Perancis, 24-28
Februari 2020
b) Petersberg Climate Dialogue XI, 27-28 April 2020
c) 4th Ministerial on Climate Action (MOCA), 7 Juli 2020
d) The Launch of the Online Platform on Sustainable and Resilient Recovery form
COVID-19 (inisiatif diselenggarakan oleh Jepang dengan dukungan UNFCCC), 3
September 2020.

2) Indonesia mendapatkan initial fund dari Norway utk REDD+ Result-based Payment Phase I
for Period of 2016-2017 sebesar USD 56 juta.
3) Proposal Indonesia “REDD+ Result-based Payment for Period of 2014-2016” disetujui oleh
Green Climate Fund (GCF) untuk mendapatkan pendanaan sebesar USD 103,8 juta.
Tingkat Nasional
1) KLHK menyelenggarakan serangkaian pertemuan K/L untuk penyusunan submisi sejak akhir Maret
2020, dan telah menghasilkan 7 (tujuh) submisi yang telah disampaikan ke UNFCCC:
a) The Dialogue on Ocean and Climate Change
b) Land and Climate Change Adaptation
c) Gaps, challenges, opportunities and options associated with methodologies for reviewing
the adequacy and effectiveness of adaptation and support
d) Operational Definition of Climate Finance
e) the 8th in-session Dialogue on Action for Climate Empowerment (ACE)
f) Information on steps taken to implement the Doha work programme and in relation to
Action for Climate Empowerment (ACE)
g) Koronivia Joint Work on Agriculture (KJWA) on topic 2(e) and 2 (f)
2) KLHK juga telah menyelenggarakan pertemuan pendalaman tematis melalui FGD ocean dan
Article 6 PA.
3) KLHK akan submit dokumen Updated NDC ke UNFCCC segera setelah mendapatkan persetujuan
Presiden RI.
4) KLHK dalam tahap final penyusunan dokumen Indonesia 2050 Vision on Long-Term Climate
Strategy (LTS): Low Carbon and Climate Resilient (utk disubmit ke UNFCCC)
UPDATE PERUNDINGAN PERUBAHAN IKLIM NON
UNFCCC
1) Di tingkat regional, Dirjen PPI merupakan National Focal Point (NFP) untuk :
a) ASEAN Working Group on Climate Change (AWGCC) dibawah ASEAN Senior
Official on Environment (ASOEN) dan
b) ASEAN Working Group on Forestry and Climate Change (AWGFCC) dibawah
ASEAN Senior Official on Forestry (ASOF).
2) Sesuai dengan salah satu prinsip utama dibentuknya ASEAN, yaitu kerjasama yang
efektif antar anggota, perundingan perubahan iklim memiliki culture perundingan
berbeda dengan UNFCCC.
3) Perundingan lebih menitikberatkan pada kegiatan-kegiatan peningkatan kapasitas,
berbagi pengalaman dan informasi, kerjasama regional serta menyusun posisi
bersama ASEAN terkait pengendalian perubahan iklim.
4) Kerjasama ini juga penting dalam memperkuat posisi dan dukungan Indonesia
dalam pertemuan global.
 Struktur
Pilar Sosial Budaya
ASOEN

Kerjasama Lingkungan hidup

pada level Menteri (AMME)

Kerjasama Lingkungan Hidup level

Senior Officer (ASOEN)

AWG WRM AWG CC AWG NCB AWG CME AWG CW AWG ESC AWG EE
 Pilar Ekomomi
Struktur
ASOF
Kerjasama Pertanian
dan Kehutanan level
Menteri (AMAF)

Kerjasama Kehutanan
level Senior Officer
(ASOF)

AWGFCC AWGCITES&WE AWGFM AWGFPD AWGSF

Update AWGCC
1) Direncanakan pada 5 November 2020 akan diadakan the 11th AWGCC secara virtual dengan
Thailand sebagai host.
2) Isu yang akan dibahas, antara lain:
a) Review Plan of Action 2021-2025, usulan baru Indonesia antara lain:
• Conduct knowledge-sharing workshop on climate resilience.
• Mutual learning at the impact of climate and health.
• Exchange experience and lesson learn on local community based climate action, for
example: climate village program/proklim in Indonesia.
• Strengthening AMS capacity on the areas of Long Term Strategy: in consideration with
the progres of project “Strengthening Science-policy Interface: Workshop LTS”.
• Capacity building on ETF, including climate action registry that further linking into global
stocktake.
• Develop potential regional emission trading system.
• Promote and enhance the science on interlinkage between climate change, land and
ocean.
b) ASEAN Joint Statement on Climate Change to COP 26, beberapa hal yang disepakati (draft):
❉ Meningkatkan aksi mitigasi perubahan iklim sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
termasuk untuk mengurangi short-lived climate forcers (HFCs dan black carbon).
❉ Meningkatkan upaya adaptasi perubahan iklim dan berbasis alam (nature based solution).
❉ Meningkatkan komitmen penurunan emisi GRK yang tertuang dalam NDC berdasarkan Paris
Agreement dan memfasilitasi kejelasan, transparansi dan pemahaman NDC.
❉ Mendorong kolaborasi antar pihak, kesetaraan gender, dan mempertimbangkan kelompok rentan
dalam aksi perubahan iklim.
❉ Meningkatkan penelitian ilmiah dalam kaitannya dengan isu land, ocean, food security, dan
terrestrial protection.
❉ Meningkatkan kerjasama internasional, khususnya dalam pendanaan PI , transfer teknologi dan
peningkatan kapasitas.
❉ Mendorong percepatan negosiasi Artikel 6.
❉ Mendorong negara maju untuk memenuhi komitmennya dalam pendanaan PI sebesar USD 100
juta pasca 2020.
❉ Mendorong dialog ocean and coastal ecosystems terkait perubahan iklim.
c) On Going Projects
❉ ASEAN Climate Finance Strategy (Brunei Darussalam/The Philippines)
❉ ASEAN-EU Cooperation on Climate Action
❉ PaSTI JAIF and MRV (Singapore)
❉ Advancing ASEAN Initiatives on Clean Air, Health and Climate Change (Philippines)
❉ ASEAN State of Climate Change Report (IGES/ASEC)
❉ Formulation of ASEAN Climate Change Capacity Building Roadmap (Thailand)
❉ ASEAN-ROK Carbon Plus Dialogue (ROK)

d) New Proposals/Initiatives
⌘ASEAN CI-ACA 2.0 (The Collaborative Instruments for Ambitious Climate Action)
⌘Ocean and Climate Change
⌘ASEAN-German Climate Programme
⌘ASEAN-UK Cooperation on Climate Change
Update AWGFCC

1. AWGFCC merupakan kelompok kerja di bawah ASOF yang sebelumnya bernama ASEAN Regional
Knowledge Network on Forest and Climate Change (ARKN-FCC), didirikan pada ASOF 11 di Kuala
Lumpur, 31 Juli-1 Agustus 2008.
2. Tujuan: Memperkuat basis pengetahuan terkait kehutanan dan perubahan iklim di lingkup
ASEAN.
3. Pada ASOF 19 (Vientiane, Laos), ARKN-FCC di restrukturisasi menjadi AWGFCC.
4. Pertemuan tahunan terakhir adalah AWGFCC 16, 4-5 Juli 2019 di Bandar Seri Begawan,
sedangkan pada tahun 2020 ini belum dilaksanakan AWGFCC 17. Dikarenakan pandemic
COVID19, Cambodia sebagai host country menunda pelaksanaan pertemuan sampai dengan
waktu yang belum dapat ditentukan.
5. Selama 2020 ini, komunikasi internal AWGFCC dilakukan melalui e-mail khususnya terkait review
Plan of Action 2021-2025.
REVIU PLAN OF ACTION AWGFCC (2021-2025) - 1
Pada 2020 telah dikomunikasikan reviu POA AWGFCC untuk periode 2021-2025 melalui e-mail. Draft
POA ini sedianya akan dibahas lebih lanjut dalam the 17th AWGFCC yang belum ditentukan tanggal
pelaksanaannya.
STRATEGIC THRUST 3: ENHANCING THE FORESTRY SECTOR RESILIENCE AND ROLE IN CLIMATE CHANGE
Action Programme Activities
Assess the impacts and risks of planned climate change mitigation and adaptation measures (strategies) in the
forestry sector.
Assess the impacts of climate change and risks on forest biological diversity at the genetics, species, habitat
and ecosystem levels.
Develop holistic and integrated national mitigation and adaptation strategies for the forestry sector.
Integration of Climate Change in
Promote dialogue at the national and regional level on the role of the forestry sector in addressing climate
the Forestry Sector.
change issues and in contributing to sustainable development objectives.
Strengthen private sector engagement in addressing climate change issues in the forestry sector.
Strengthen partner’s confidence and attract forest carbon financing.
Strengthen capacity and seek for resources in addressing climate change issues in the forestry sector through
regional and sub-regional collaboration.
Promotion of Forestry and Climate Document the role of coastal forests including mangroves in providing protection for people and assets against
Change Adaptation storms and cyclones, tsunami and other natural disaster.
Monitor, assess and report periodically changes in forest carbon stock.
Enhancement of Forestry in
Climate Change Mitigation Facilitate and scale up REDD+ activities through the effective implementation of the Warsaw Framework for
REDD+ and other decisions on REDD+. 18
REVIU PLAN OF ACTION AWGFCC (2021-2025) - 2
THRUST 5: STRENGTHENING ASEAN'S JOINT APPROACHES ON REGIONAL AND INTERNATIONAL ISSUES AFFECTING THE FORESTRY
SECTOR
Action Programme Activities
Support and contribute to international and regional initiatives to reduce carbon emission
Strengthened ASEAN Coordinated from deforestation and forest degradation.
Actions at Regional and International Collaborate with the international community to contribute to ASEAN’s efforts in afforestation
Fora. and reforestation, as well as to reduce deforestation and forest degradation.
Strengthen regional and sub-regional collaboration in the implementation of agreed
outcomes of forest and forest-related agreements and fora (UNFF, CBD, UNFCCC, UNCCD
international, CITES, etc).
Enhancement of ASEAN Joint Approaches Exchange information on forest and forest-related issues and challenges affecting the interest
in Addressing Regional and International of AMS, including experiences and lessons learned in addressing them.
Forestry Issues. Adopt and articulate ASEAN common positions and influence the outcomes of the
deliberations at international and regional fora (UNFF, CBD, UNFCCC, UNCCD, CITES, etc).

19
TERIMA KASIH
UNFCCC - Non UNFCCC Indonesia Secretariat
Direktorat Mobilisasi Sumber Daya Sektoral dan Regional
Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, KLHK
Gd. Manggala Wanabakti Blok 7 Lantai 12
Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat 10270