Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

ANALISIS PENILAIAN KINERJA PEGAWAI PADA BALAI TEKNIK PENYEHATAN

LINGKUNGAN PERMUKIMAN SURABAYA

Oleh:

Wahyu Lestari, Susi Sulandari

Departemen Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro
Jalan Profesor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos. 1269
Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405

Laman: http://www.fisip.undip.ac.id email fisip@undip.ac.id

ABSTRACT

Performance appraisal is an activity carried out management / supervisors to assess and


measure also evaluate the performance of employees for the work they do. Performance
appraisal could be used to determine the weaknesses and strengths of employees. The
weaknesses and strengths used as foundation to improve the weaknesses and strengthen the
advantages in order to improve productivity and employee development. Performance appraisal
is intended to determine the level of employee performance. This study was to describe how the
level of employee performance at Balai Teknik Penyehatan Lingkungan Permukiman Surabaya
and What the indicators which are the weak levels of employee performance appraisal at Balai
Teknik Penyehatan Lingkungan Permukiman Surabaya with quantitative descriptive. The data
analyze is used an average or mean, mode, median and frequency distribution and graphs.
Informants in this study are civil servants of Balai Teknik Penyehatan Lingkungan Permukiman
Surabaya and data collected through questionnaires, observation, and documentation to provide
information about employee performance.

The results of this study explains that the level of employee performance Balai Teknik
Penyehatan Lingkungan Permukiman Surabaya are good and indicators that are weak and need
to increase with the lowest average is an indicator of time, teamwork and some sub indicators
are indicators of quantity and discipline.

Based on these results, the performance level civil servants at Balai Teknik Penyehatan
Lingkungan Permukiman Surabaya are good. There are some suggestions that can be done such
as socialization of time management to all employees and also employee need more focus and
concentration to their work, more understand the importance of teamwork with superiors,
subordinates, colleagues and other organization, so that the work can be done properly and
according to expectations of organization.
Keywords: Employee Performance, target employee, employee behavior appraisal

PENDAHULUAN seseorang dalam melaksanakan tugas tugas


yang dibebankan kepadanya yang menurut
A. LATAR BELAKANG Rivai, Veithzal (2004:309) mengemukakan
NLQHUMD DGDODK ³PHUXSDNDQ SHULODNX \DQJ
Di Indonesia, birokrasi merupakan nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai
organisasi yang mempunyai kewajiban prestasi kerja yang dihasilkan oleh karyawan
untuk melaksanakan tujuan negara. sesuai dengan perannya dalam organisasi
Birokrasi adalah entitas penting suatu DWDX SHUXVDKDDQ´
negara. Idealnya, birokrasi merupakan suatu Penilaian kinerja (performance
sistem rasional atau struktur yang appraisal) pada dasarnya merupakan faktor
terorganisir yang dirancang sedemikian rupa kunci guna mengembangkan suatu
guna memungkinkan adanya pelaksanaan organisasi secara efektif dan efisien, karena
kebijakan publik yang efektif dan efisien. adanya kebijakan atau program yang lebih
Selain itu, birokrasi juga disebut sebagai baik atas sumber daya manusia yang ada
badan yang menyelenggarakan Civil Service dalam organisasi. Penilaian kinerja individu
(pelayanan publik). Birokrasi terdiri dari sangat bermanfaat bagi dinamika
orang-orang yang diangkat oleh eksekutif, pertumbuhan organisasi secara keseluruhan,
dan posisi mereka ini 'datang dan pergi. melalui penilaian tersebut maka dapat
Artinya, mereka duduk di dalam birokrasi diketahui kondisi sebenarnya tentang
kadang dikeluarkan atau tetap dipertahankan bagaimana kinerja karyawan. Menurut
berdasarkan prestasi kerja mereka. :DK\XGL %DPEDQJ ³SHQLODLDQ
Dalam usaha mengelola dan kinerja adalah suatu evaluasi yang dilakukan
memanfaatkan sumber daya manusia secara periodik dan sistematis tentang
diperlukan adanya manajemen yang baik, prestasi kerja/jabatan seorang tenaga kerja,
karena manusia sebagai makhluk sosial WHUPDVXN SRWHQVL SHQJHPEDQJDQQ\D´
mempunyai karakter yang sangat berbeda Sedangkan menurut Simamora, Henry
dengan alat produksi lainnya. Manusia ³SHQLODLDQ NLQHUMD DGDODK SURVHV
sebagai makhluk sosial juga mempunyai yang dipakai oleh organisasi untuk
pemikiran dan keinginan yang berbeda- mengevaluasi pelaksanaan kerja individu
beda, sedangkan organisasi mengharapkan NDU\DZDQ´
pegawainya dapat bekerja dengan baik, dan Penilaian Kinerja pada Pegawai ASN
memiliki produktivitas yang tinggi serta merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
mampu menjabarkan visi dan misi yang oleh atasan/pimpinan baik dilakukan secara
telah disepakati bersama dalam rangka langsung ataupun dengan bantuan lembaga-
pencapaian tujuan organisasi. lembaga penyelia untuk menilai kinerja
Kinerja dalam organisasi merupakan pegawainya. Tujuan dan fungsi dari
jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan penilaian ini adalah untuk mengetahui dan
organisasi yang telah ditetapkan. Menurut mengukur sejauhmana kinerja pegawai
S.P. Hasibuan, Malayu (2001:34) dalam suatu lembaga dalam rangka
PHQJHPXNDNDQ ³NLQHUMD SUHVWDVL NHUMD mencapai tujuan dari pegawai ASN. Tujuan
adalah suatu hasil kerja yang dicapai pegawai ASN dalam Undang-Undang No. 5
Tahun 2014 adalah sebagai pelaksana faktor kunci dalam memberikan pelayanan
kebijakan publik, pelayan publik, serta kepada instansi bidang Sanitasi di seluruh
perekat dan pemersatu bangsa (UU No. 5 / Indonesia.
2014 Pasal 10). Dalam undang-undang Balai Teknik Penyehatan
tersebut juga dijelaskan bahwa Pegawai Lingkungan Permukiman Surabaya dalam
ASN terdiri atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) penilaian kinerja pegawai masih terdapat
danPegawai Pemerintah dengan Perjanjian beberapa permasalahan. Permasalahan
Kerja (PPPK). Tujuan dari penilaian kinerja tersebut diantaranya adalah pertama,
PNS ini adalah untuk menjamin objektivitas pemahaman tentang target jumlah beban
pembinaan PNS yang didasarkan pada kerja yang salah. Sebagian pegawai dalam
sistem prestasi dan sistem karier. pemahaman pada jumlah beban kerja atau
Penilaian Kinerja PNS berpedoman rincian tugas harus banyak agar mencapai
pada Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46 nilai tinggi. Sehingga PNS mencantumkan
tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja banyak rincian pekerjaan dan tidak ingin
Pegawai Negeri Sipil. . Penilaian dalam SKP jika rincian pekerjaannya sedikit. Padahal
meliputi aspek kuantitas, kualitas, waktu dan jika target yang di tulis tinggi maka akan
biaya,sesuai dengan karakteristik, sifat, dan kesulitan dalam merealisasikannya.
jenis kegiatan pada masing-masing unit Perubahan organisasi merupakan hal
kerja. Penilaian Perilaku kerja meliputi yang berpengaruh dalam penelaian kinerja.
aspek orientasi pelayanan, integritas, Dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
komitmen, disiplin, dan kerja sama. dan Perumahan Rakyat Nomor
Penilaian Kinerja PNS merupakan nilai 20/PRT/M/2016 Tentang Organisasi Dan
gabungan dari penilaian SKP dan penilaian Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Di
perilaku kerja dengan perbandingan 60% Kementerian Pekerjaan Umum Dan
dan 40%. Hasil penilaian kinerja PNS Perumahan Rakyat terjadi perubahan
digunakan sebagai bahan kajian untuk organisasi dan tata kerja unit organisasi.
menjamin objektifitas dan pengembangan Perubahan yang terjadi tersebut secara
PNS, dan dijadikan sebagai persyaratan otomatis merubah tugas dan fungsi
dalam pengangkatan jabatan, kenaikan organisasi sehingga tugas dan fungsi
pangkat,pemberian tunjangan dan sanksi, pegawai pada Balai Teknik Penyehatan
dan lain-lain. Lingkungan Permukiman Surabaya.
Sebagai regulasi yang baru Perubahan tugas dan fungsi pegawai
diterapkan, Peraturan Pemerintah (PP) tersebut sangat berpengaruh terhadap
Nomor 46 tahun 2011 tentang Penilaian penilaian kinerja pegawai yaitu dalam
Prestasi Kerja Pegawai Negeri masih menetapkan SKP masing-masing.
terdapat permasalahan dalam hal sosialisasi, Sosialiasi yang kurang juga
pemahaman hingga penerapannya. menjadikan salah satu penyebab hasil
Balai Teknik Penyehatan kinerja rendah karena dengan sosialisasi
Lingkungan Permukiman Surabaya yang rendah maka pemahaman juga menjadi
merupakan Instansi di bawah Direktorat rendah terhadap penetapan SKP untuk tugas
Jenderal Cipta Karya Kementerian masing-masing pegawai serta pemahaman
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengenai tugas pokok dan fungsi pegawai
Sumber Daya Aparat Bidang Sanitasi yang merupakan faktor utama pada hasil kerja
berkualitas dan profesional dalam pemberian yang rendah.
pelayanan terhadap masyarakat pelanggan. Oleh karena itu, penulis tertarik
Oleh karena itu kinerja pegawai merupakan untuk melakukan penelitian yang berjudul
³Analisis Penilaian Kinerja Pegawai Pada didalam suatu organisasi/
Balai Teknik Penyehatan Lingkungan perusahaan.
Permukiman Surabaya´ C.2. INDIKATOR KINERJA
B. TUJUAN
Miner (Sudarmanto, 2009 : 11-
Tujuan penelitian mengenai Analisis 12), mengemukakan 4 dimensi
Penilaian Kinerja Pegawai Pada Balai yang dijadikan sebagai tolak ukur
Teknik Penyehatan Lingkungan dalam menilai kinerja, yaitu :
Permukiman Surabaya adalah: 1. Kualitas, yaitu : tingkat kesalahan,
1. Untuk mendiskripsikan bagaimana kerusakan,kecermatan.
tingkat penilaian kinerja pegawai 2. Kuantitas,yaitu jumlah pekerjaan
pada Balai Teknik Penyehatan
yang dihasilkan
Lingkungan Permukiman Surabaya.
2. Untuk mengetahui faktor yang 3. Penggunaan waktu dalam
mempengaruhi pencapaian kinerja bekerja, yaitu tingkat
pegawai pada Balai Teknik ketidak hadiran, keterlambatan
Penyehatan Lingkungan waktu kerja efektif/jam kerja
Permukiman Surabaya. hilang
4. Kerja sama dengan orang lain
C. TEORI
dalam bekerja
C.1. PENGERTIAN KINERJA C.3. PENILAIAN KINERJA
Penilaian kinerja menurut Gary
Konsep kinerja pada dasarnya Dessler (2010:322) adalah
merupakan sebuah pencapaian hasil mengevaluasi kinerja karyawan saat ini
kerja, yang berhubungan dengan dan/atau dimasa lalu relatif terhadap
operasi, aktivitas, program dan misi standar prestasinya. Menurut Anwar
organisasi. Dalam pengertian kinerja Prabu Mangkunegara (2000:67) hasil
itu sendiri menurut Veithzai Rivai kerja secara kualitas dan kuantitas yang
(2005;309), yang mengatakan bahwa dicapai oleh seseorang pegawai dalam
pengertian kinerja adalah sebagai melaksanakan tugasnya sesuai dengan
berikut : tanggung jawab yang diberikan
³.LQHUMD SUHVWDVL NHUMD DGDODK KDVLO kepadanya.
kerja secara kualitas dan kuantitas Adapun indikator penilaian kinerja
yang dicapai oleh seorang karyawan menurut PP No. 46 Tahun 2011 tentang
dalam melaksanakan tugasnya sesuai Penilaian Prestasi Kerja Pegawai yaitu :
dengan tanggungjawab yang a. Kuantitas
GLEHULNDQ NHSDGDQ\D³ b. Kualitas
c. Waktu
Berdasarkan pengertian di atas dapat d. Biaya
disimpulkan bahwa kinerja adalah e. Orientasi Pelayanan
f. Integritas
hasil kerja atas suatu pekerjaan yang
g. Komitmen
dihasilkan dari perilaku nyata h. Disiplin, dan
seorang pegawai secara kualitas dan i. Kerjasama
kuantitas sesuai dengan tugas
pekerjaan yang diberikan kepadanya
Faktor yang mempengaruhi a. Kuantitas
pencapaian kinerha pegawai menurut Murti Kuantitas merupakan target output
dalam Prabu Mangkunegara (2005:16-17), yang ditetapkan pegawai pada Balai
faktor-faktor penentu pencapaian prestasi Teknik Penyehatan Lingkungan
kerja atau kinerja individu dalam organisasi Permukiman Surabaya. Berdasarkan
adalah faktor internal dan faktor eksternal indikator kuantitas, tingkat kinerja
yang dijelaskan sebagai berikut berikut: pegawai didapatkan hasil dengan
1. Faktor Individu sebagian besar (modus) responden
Secara psikologis, individu yang normal adalah 72.2 % (13 responden)
adalah individu yang memiliki integritas memberikan tanggapan baik, 16.7% (3
yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) responden) sangat baik, dan 11.1% (2
dan fisiknya (jasmaniah). responden) kurang baik. Indikator
2. Faktor Lingkungan Organisasi kuantitas dinilai berdasarkan sub-sub
Faktor lingkungan kerja organisasi sangat indikator Tingkat kesesuaian target
menunjang bagi individu dalam mencapai kuantitas dan rencana yang ditetapkan
prestasi kerja. Faktor lingkungan dalam SKP, Kesesuaian tingkat realisasi
organisasi yang dimaksud antara lain target output atau kuantitas yang
uraian jabatan yang jelas, autoritas yang dihasilkan pegawai Balai Teknik
memadai, target kerja yang menantang, Penyehatan Lingkungan Permukiman
pola komunikasi kerja efektif, hubungan Surabaya dalam SKP dan Pencapaian
kerja harmonis, iklim kerja respek dan hasil kerja pegawai Balai Teknik
dinamis, peluang berkarier dan fasilitas Penyehatan Lingkungan Permukiman
kerja yang relatif memadai. Surabaya.
b. Kualitas
D. METODE Kualitas merupakan mutu hasil kerja
Metode yang digunakan dalam pegawai pada Balai Teknik Penyehatan
penelitian ini adalah metode kuantitif- Lingkungan Permukiman Surabaya.
deskriptif. Untuk mendapatkan narasumber Berdasarkan hasil penelitian pada
yang tepat dan sesuai tujuan, teknik indikator kualitas di dapatkan hasil
pengambilan sampel pada penelitian ini dengan rata-rata atau mean sebesar 3.00
menggunakan sistem sampling jenuh termasuk dalam kategori baik dan
dikarenakan jumlah responden kurang dari sebagian besar (modus) responden
30. Pengumpulan data dilakukan dengan 88.9% (16 responden) memberikan
meggunakan kuesioner, wawancara, tanggapan baik serta dengan perolehan
dokumentasi, studi pustaka dan observasi. median atau nilai tengah sebesar 3.00.
Teknis analisis data menggunakan Mean, c. Waktu
Median, dan Modus. Waktu merupakan waktu yang
dibutuhkan pegawai dalam
PEMBAHASAN menyelesaikan tugasnya. Pada tingkat
kinerja di Balai Teknik Penyehatan
A. HASIL PENELITIAN Lingkungan Permukiman Surabaya
dalam indikator waktu dilihat dari
1. Hasil Penelitian Tingkat Penilaian waktu yang dibutuhkan menyelesaikan
Kinerja Pegawai Pada Balai pekerjaan atau tugasnya dan efisiensi
Teknik Penyehatan Lingkungan penggunaan waktu. Berdasarkan hasil
Permukiman Surabaya penelitian, indikator waktu dalam
bekerja di peroleh rata-rata atau mean median atau nilai tengah 3.00. Sebagian
sebesar 2.27 termasuk dalam kategori besar (modus) responden 77.8% (14
kurang baik dengan median atau nilai responden) memberikan tanggapan baik
tengah 2.00. Sebagian besar (modus) dikarenakan pegawai tidak pernah
responden 72.2% (13 responden) mendapat kritik dari masyarakat
memberikan tanggapan kurang baik, hal mengenai pelayanan yang diberikan
tersebut dikarenakan pegawai merasa karena pelayanan sudah bagus dan
waktu yang ditetapkan masih kurang memuaskan.
dalam menyelesaikan pekerjaan f. Integritas
dikarenakan tingkat kesulitan pekerjaan Integritas adalah kemampuan pegawai
dan sebagian pekerjaan harus koordinasi untuk bertindak sesuai dengan nilai,
dengan instansi lain. norma, dan etika dalam organisasi.
d. Biaya Hasil penelitian pada pegawai diperoleh
Biaya merupakan biaya yang hasil rata-rata atau mean sebesar 3.27
dibutuhkan pegawai dalam termasuk dalam kategori sangat baik
menyelesaikan tugasnya. Pada tingkat dengan median atau nilai tengah 4.00.
kinerja di Balai Teknik Penyehatan Sebagian besar (modus) responden
Lingkungan Permukiman Surabaya 72.2% (13 responden) memberikan
dalam indikator biaya dilihat dari biaya tanggapan baik.
yang dibutuhkan menyelesaikan g. Komitmen
pekerjaan atau tugasnya dan efisiensi Komitmen adalah kemauan dan
penggunaan biaya. Berdasarkan hasil kemampuan untuk menyelaraskan sikap
penelitian, indikator biaya dalam dan tindakan pegawai untuk
bekerja di peroleh rata-rata atau mean mewujudkan tujuan organisasi dengan
sebesar 3.17 termasuk dalam kategori mengutamakan kepentingan dinas
baik dengan median atau nilai tengah daripada kepentingan diri sendiri,
3.00. Sebagian besar (modus) responden seseorang, dan/atau golongan. Pada
61.1% (11 responden) memberikan penelitian di pegawai Balai Teknik
tanggapan baik, hal tersebut Penyehatan Lingkungan Permukiman
dikarenakan anggaran atau biaya yang Surabaya diperoleh hasil rata-rata atau
digunakan pegawai tidak melebihi batas mean sebesar 3.05 termasuk dalam
yang ditentukan oleh aturan yang kategori baik dan dengan median atau
berlaku. nilai tengah 3.00. Sebagian besar
(modus) responden 94.4% (17
e. Orientasi Pelayanan responden) memberikan tanggapan baik
Orientasi pelayanan adalah sikap dan dikarenakan prioritas kedinasan lebih
perilaku kerja pegawai dalam utama dibandingan kepentingan lain.
memberikan pelayanan terbaik kepada h. Disiplin
yang dilayani antara lain meliputi Disiplin adalah kesanggupan pegawai
masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit untuk mentaati kewajiban dan
kerja terkait, dan atau instansi lain. menghindari larangan yang ditentukan
Hasil penelitian pada pegawai Balai dalam peraturan perundang-undangan
Teknik Penyehatan Lingkungan dan/atau peraturan kedinasan yang
Permukiman Surabaya diperoleh hasil apabila tidak ditaati atau dilanggar
rata-rata atau mean sebesar 3.22 dijatuhi hukuman disiplin. Berdasarkan
termasuk dalam kategori baik dengan hasil penelitian diperoleh rata-rata atau
mean sebesar 3.00 termasuk dalam b. Faktor Lingkungan
kategori baik dengan median atau nilai Dari hasil penelitian yang dilakukan,
tengah 3.00. Sebagian besar (modus) diperoleh hasil bahwa lingkungan kerja
responden 100% (18 responden) pada Balai Teknik Penyehatan
memberikan tanggapan baik. Namun, Lingkungan Permukiman Surabaya
dalam indikator disiplin sebagian perlu cukup kondusif dalam menunjang
diperbaiki seperti penegakan sanksi terlaksananya tugas-tugas dan pekerjaan
yang tegas. yang dimiliki oleh masing-masing
i. Kerjasama pegawai. Namun, dalam kemampuan
Kerjasama adalah kemauan dan kerjasama antar pegawai, atasan
kemampuan pegawai Surabaya untuk maupun bawahan diperoleh hasil
bekerjasama dengan rekan sekerja, penelitian dalam kategori kurang baik.
atasan, bawahan, dalam unit kerjanya Berdasarkan hasil penelitian mengenai
serta instansi lain dalam menyelesaikan nilai Sasaran Kerja Pegawai yang
suatu tugas dan tanggung jawab yang meliputi Kuantitas pekerjaan yang
ditentukan. Hasil penelitian mengenai diberikan, kualitas pekerjaan yang
indikator ini termasuk dalam kategori diharapkan, efektifitas dan efisiensi
kurang baik dengan rata-rata atau mean biaya yang ditargetkan telah
sebesar 2.50. Selain itu, diperoleh menunjukkan hasil yang baik. Akan
median atau nilai tengah 2.00 dengan tetapi, dalam pengukuran atau indikator
sebagian besar (modus) responden waktu, masih dalam kategori kurang
55.6% (10 responden) memberikan baik dikarenakan kurang efisien dalam
tanggapan kurang baik dikarenakan menggunakan waktu untuk
masih terdapat beberapa masalah dalam menyelesaikan pekerjaannya.
kerjasama salah satunya adalah miss PENUTUP
communication serta kurangnya
transparansi atasan dalam pengambilan Berdasarkan hasil penelitian yang telah
keputusan. dilakukan oleh penulis mengenai Analisis
2. Faktor yang Mempengaruhi Penilaian Kinerja Pegawai Pada Balai
Pencapaian Kinerja Pegawai Teknik Penyehatan Lingkungan
a. Faktor Individu Permukiman Surabaya, disimpulkan bahwa:
Dalam hasil penelitian yang 1. Hasil Tingkat Kinerja Pegawai
dilakukan pada Balai Teknik Kinerja merupakan suatu hasil secara
Penyehatan Lingkungan kuantitas dan kualitas dalam
Permukiman Surabaya bahwa menyelesaikan beban sesuai dengan
penilaian kinerja pegawai secara tanggung jawab yang diberikan. Tingkat
individu pada setiap pegawai yang kinerja pegawai pada Balai Teknik
diteliti diperoleh hasil penelitian Penyehatan Lingkungan Permukiman
kemampuan individu dalam kategori Surabaya adalah baik dengan perolehan
baik sehingga tugas dan pekerjaan rata-rata sebesar 3.00 yang penilaian
dapat terselesaikan dengan baik. tingkat kinerja tersebut mencakup
Kemampuan tersebut meliputi beberapa indikator yaitu kuantitas,
orientasi pelayanan, integritas, kualitas, waktu, biaya, orientasi
komitmen, disiplin dan kerjasama. pelayanan, integritas, komitmen, disiplin
Kemampuan tersebut merupakan dan kerjasama. Penilaian kinerja tersebut
bagian dari perilaku kerja. termasuk dalam penilaian SKP dan
perilaku.
Penyehatan Lingkungan Permukiman
Berdasarkan hasil penelitian tersebut, Surabaya cukup kondusif dalam
hubungan indikator penilaian kinerja menunjang terlaksananya tugas-tugas dan
pada Balai Teknik Penyehatan pekerjaan yang dimiliki oleh masing-
Lingkungan Permukiman Surabaya masing pegawai. Namun, masih perlu
dengan empat dimensi menurut Miner peningkatan dan perbaikan beberapa
(Sudarmanto, 2009 : 11-12) mengenai indikator seperti pada penggunaan efisiensi
tolak ukur kinerja individu dapat waktu, disiplin dan kerjasama masih
diketahui bahwa dalam penilaian kinerja terdapat permasalahan.
pegawai pada Balai Teknik Penyehatan
Lingkungan Permukiman Surabaya telah REKOMENDASI
mencakup keempat dimensi tersebut
sehingga penilaian kinerja pegawai pada 1. Dalam pencapaian kinerja yang lebih
Balai Teknik Penyehatan Lingkungan baik, sebagai seorang aparatur sipil
Permukiman Surabaya dapat dikatakan Negara, hal yang perlu dilakukan adalah
telah akurat. Namun, dari keempat menumbuhkan pola pikir, sikap dan
dimensi menurut Miner, kerjasama perilaku positif sebagai pegawai negeri
merupakan hal yang penting akan tetapi sipil dikarenakan pola pikir seseorang
pada Balai Teknik Penyehatan dapat memicu pelaksanaan pekerjaan
Lingkungan Permukiman Surabaya masih sekaligus juga menghambat pelaksanaan
dalam kategori kurang baik dikarenakan pekerjaan. Selain itu, pembagian job
masih seringnya terjadi miss description lebih jelas supaya tidak
communication. Hal tersebut merupakan terjadi overload pekerjaan.
salah satu penghambat dalam kerjasama. 2. Efisiensi waktu yang digunakan pegawai
pada Balai Teknik Penyehatan
2. Faktor yang mempengaruhi Pencapaian Lingkungan Permukiman Surabaya
Kinerja Pegawai dinilai kurang baik. Berdasarkan hal
Terdapat dua faktor menurut A.A. tersebut sebaiknya pegawai lebih focus
Anwar Prabu Mangkunegara (2005:16-17) dan konsentrasi dalam mengerjakan tugas
dalam pencapaian kinerja pegawai yaitu dengan mengalokasikan waktu
Faktor individu dan faktor lingkungan. Di sepenuhnya untuk memberikan perhatian
dalam faktor individu merupakan faktor lebih pada pekerjaan yang dihadapi.
yang berasal dari dalam diri masing- Selain itu, pihak instansi dapat
masing individu dalam melaksanakan memberikan sosialisasi mengenai
tugasnya sesuai dengan kemampuan yang manajemen waktu kepada seluruh
dimiliki. Pencapaian kinerja pegawai Balai pegawai Balai Teknik Penyehatan
Teknik Penyehatan Lingkungan Lingkungan Permukiman
Permukiman secara keseluruhan baik Surabaya.sehingga pegawai dapat
dilihat dari faktor individu masing-masing. menggunakan waktu secara efisien dalam
Namun, masih terdapat kekurangan dari menyelesaikan pekerjaannaya.
masing-masing individu seperti halnya 3. Seharusnya Balai Teknik Penyehatan
dalam segi disiplin dan kerjasama. Lingkungan Permukiman Surabaya lebih
Selain itu, Faktor lingkungan kerja tegas dalam menegakkan peraturan
organisasi sangat menunjang bagi individu beserta sanksinya. Namun pada akhirnya
dalam mencapai prestasi kerja. sanksi untuk PNS tidak akan berdampak
Lingkungan kerja pada Balai Teknik besar dalam pembentukan aparatur yang
bertanggungjawab bila tidak adanya
kesadaran akan pentingnya kedisiplinan
tersebut, tidak ditegakkannya hukum
sebaik mungkin, tidak dilakukan
pembinaan yang berkesinambungan serta
pengawasan yang ketat.
4. Dalam upaya peningkatan kinerja
pegawai Balai Teknik Penyehatan
Lingkungan Permukiman Surabaya maka
perlu meningkatkan kerjasama dan
partisipasi pegawai. Untuk membangun
kerjasama yang baik, maka perlu adanya
pemahaman antar pegawai sehingga tidak
terjadi miss communication dan
pemimpin mampu mengelola
bawahannyadengan baik dengan sikap
kepedulian yang tinggi terhadap
pegawainya serta adanya transparansi
dalam pengambilan keputusan. Selain hal
tersebut, diperlukan pehamanan akan
pentingnya kerjasama dengan cara
memberikan sosialisasi kepada seluruh
pegawai.

DAFTAR PUSTAKA
Buku
Mangkunegara, Anwar Prabu. (2005). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Bandung:
Refika Aditama
Rivai, Veithzal. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori ke
Praktik. Depok: Rajawali Pers
Sudarmanto. (2009). Kinerja dan Pengembangan Kompetensi Sumber daya Manusia Teori,
Dimensi Pengukuran, Implementasi dalam Organisasi.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Wahyudi, Bambang. (2002). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung; Sulita

Regulasi
PP Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil

You might also like