Professional Documents
Culture Documents
Jurnal Akutansi Dan Audit Syariah
Jurnal Akutansi Dan Audit Syariah
XXXX-XXXX
Available at http://e-journal.iainpekaongan.ac.id/index.php/JAAiS/index
Vol 1 No 1 2020
E-ISSN
2615-420X
Analisis Penerapan Pencatatan Laporan Keuangan pada
UMKM (Studi pada Warung Makan di Desa Buaran,
Pekalongan Selatan)
ABSTRACT
SME is one of businesses carried out by the middle to lower classes, with the
existence of SMEs can help create new job vacancies so that the GDP rate also
increases. The growth of SMEs is significantly increasing, but there are problems
in recording financial statements and capital problems. This problem also occurs in
the business of Mrs. Ida's Food Stall located in Buaran Village, South Pekalongan
District. Based on the identification of the problems that have been explained, this
study had to analyze perceptions about the importance of financial reports and
their application to SMEs, especially on the food stalls businesses in the South
Pekalongan District. This research used an interpretative descriptive method with
a qualitative research approach regarding the behavior of food stalls owners in
recording their finances. The results of this study show that 1.) Mrs. Ida's food
stalls have recorded financial statements in a simple way that is done manually
and recorded in notebooks, 2.) Recording financial statements only record profit or
loss, income and expenses for business purposes for one day, and to determine the
price of food sold in accordance with the purchase price that has been calculated,
3.) The owner of a food stall business considers that recording financial statements
is very important to know the business developments they have. Recording
financial statement is also carried out with the aim to find out the increase in the
food stall he owns. 4.) Recording in accordance with accounting standards is
considered too complicated for SMEs because of limited knowledge of accounting.
5.) Even though financial records have been carried out, it is still difficult to
54
2 Jurnal Akuntansi dan Audit Syariah (JAAiS), 1(1) December 2020, 54-61
PENDAHULUAN
Usaha Mikro Kecil Menengah atau biasa disebut dengan UMKM sangat
berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kontribusi UMKM
antara lain membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat menengah
kebawah dan dapat menekan angka pengangguran, selain itu juga
memberikan kontribusi terhadap Product Domestic Bruto (PDB) yang
semakin meningkat. Berdasarkan data dari Kementrian Koperasi dan
Usaha Kecil dan Menengah pada tahun 2018 terdapat 64,19juta atau
sekitar 99.99% dari pangsa bisnis yang terdapat di Indonesia. Fokus
dalam UMKM adalah hal-hal yang berkaitan dengan rumah tangga di
bidang produksi maupun konsumsi, sehingga UMKM dianggap mampu
menggerakkan sektor riil.
Meskipun pertumbuhan UMKM semakin meningkat, namun masih
ada beberapa permasalahan dalam dalam permodalan untuk
mengembangkan usaha yang dimiliki dan masalah dalam pengelolaan
keuangan dan pencataatan laporan keuangan secara terstruktur dan
baik. Kebanyakan UMKM hanya mencatat hal-hal yang menurutnya
diperlukan saja secara manual dan apa adanya. Banyak UMKM yang
tidak melakukan pembukuan laporan keuangan karena dianggap terlalu
rumit. Hal ini terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang pembukuan
akuntasi pada laporan keuangan dan kurangnya dana untuk
memperkerjakan tenaga kerja yang ahli dalam bidangnya. Permasalahan
lain dari UMKM yaitu kurangnya modal sehingga tidak bisa memenuhi
pesanan dan sulit mendapatkan kepercayaan dari bank untuk melakukan
kredit.
Laporan keuangan merupakan suatu bagian yang harus ada dalam
suatu UMKM agar dapat mengembangkan bisnisnya dengan mengajukan
pembiayaan kepada kreditur yaitu pihak perbankan. Laporan Keuangan
Menurut Bambang Riyanto (2012) adalah laporan finansial (financial
statement), yaitu memberikan ikhtisar atas keadaan suatu perusahaan,
dimana Neraca yang mencerminkan nilai aktiva,utang, dan modal sendiri,
dan laporan rugi dan laba mencerminkan atas hasil yang telah dicapai
selama periode tertentu. Adanya laporan keuangan yang disusun secara
rinci dapat mempermudah bank untuk melihat apakah usaha yang akan
menjadi nasabah bisa dapat dipercaya untuk mengembalikan modal yang
dipinjam. Pencatatan laporan keuangan tidak diwajibkan menurut
peraturan dan undang-undang, sehingga para pelaku UMKM tidak terlalu
fokus pada laporan keuangan dan hanya berfokus pada laba yang
55 Jurnal Akuntansi dan Audit Syariah (JAAiS), 1(1) December 2020, 54-61
METODE PENELITIAN
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif untuk melaklukan
penelitian. Menurut Sinulingga (2012) menyatakan bahwa penelitian
dengan analisis kualitatif merupakan penelitian yang mempunyai ciri
datanya dinyatakan dalam keadaan sewajarnya atau sebagaimana
adanya, dengan tidak diubah dalam bentuk simbol-simbol atau bilangan.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan sumber data primer yang
dikumpulkan melalui wawancara dan observasi, kemudian data yang
diperoleh dari wawancara dianalisis dengan deskripsi yang sebelumnya
data tersebut telah melalui tahap reduksi, sehingga menjadi bahasa yang
baku. Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah sebuah UMKM yaitu
warung makan yang ada di Desa Jenggot, Pekalongan Selatan.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang sebagaimana telah dijelaskan di atas, dapat
diketahui bahwa tingkat pengetetahuan yang minim terhadap pencatatan
laporan keuangan yang sesuai standar akuntansi, namun masih ada
usaha pemilik UMKM dalam melakukan pengembangan di usaha yang
dimilikinya. Dalam mengetehui perkembangan usaha, pemilik usaha
warung makan mencatat laporan keuangan untuk mempermudah
menganalisis terkait perkembangan usahanya. Seperti usaha warung
makan milik Ibu Ida yang sudah mencatat laporan keuangan walaupun
hanya dalam bentuk yang sederhana. Warung makan ini mencatat
laporan keuangan seperti laba atau rugi serta pendapatan yang didapat
dalam sehari. Hal itu dianggap penting untuk mengembangkan usaha
yang dimiliki Ibu Ida. Tidak dilakukannya pencatatan laporan keuangan
yang sesuai dengan standar akuntansi tidak sepenuhnya menjadi
kesalahan pemilik warung makan, hal ini juga disebabkan kurang
optimalnya peran perguruan tinggi dalam memberikan fasilitas praktik
akuntansi dalam UMKM.
Peneliti memberikan saran kepada peneliti selanjutnya untuk
melakukan penelitian bersama dengan Pemerintah terutama Dinas terkait
secara mendalam terhadap UMKM. Informasi yang didapat dari penelitian
tersebut digunakan untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan mengenai
penyusunan laporan keuangan kepada para pelaku UMKM.
REFERENSI
Andriani, L., et al. (2014). “Analisis Penerapan Pencatatan Keuangan
Berbasis Sak Etap Pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
(Sebuah Studi Interpretatif Pada Peggy Salon)”. JIMAT (Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Akuntansi) Undiksha. Vol. 2. No. 1.
60 Jurnal Akuntansi dan Audit Syariah (JAAiS), 1(1) December 2020, 54-61