Jurnal Pendidikan Seks

You might also like

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Description Of Knowledge And Attitude Of Teen Sex

Education Of Class X In Senior H19n School 1


Sleman Year 2015

Elda Swastiti Sidan\Sumarah\ Oyah Noviawatl Setya Arum'

1. Jurusan Kebidanan Poltekkes KemenkesYogyakarta, Jalan Mangkuyudan MJ 111/304Yogyakarta


55143, email: eldaswastiti@gmail.com. 085729989543,
2. Jurusan Kebidanan Poltekkes KemenkesYogyakarta, Jalan Mangkuyudan MJ 111,'30Y4 ogyakarta
55143, email: sumarahakbid@amail.com.
3. Jurusan Kebidanan Poltekkes KemenkesYogyakarta, Jalan Mangkuyudan MJ 1::/304 Yogyakarta 55143,
email: aa_dyahnsarum@yahoo.com

ABSTRACT
Adolescent problems which today are very complexand worrying,as shown by the low knowledge of adolescents about
sex education, young women and men aged 14-19 years who claimed.to have a boyfriend had sexual intercourse
before marriage respectively reached 34, 7% and 30.9%. Less of information and counseling on sexual education is
one of the issues teens. The research objective was to determine the level of knowledge and attitudes about teenage
sex education class X at SMA Negeri 1 Sleman Year 2015. The method used is descriptive with cross sectional
approach. The entire population of students of class X with the number 176 in SMA Negeri 1 Siernan. Data collected by
questionnaire that have been tested for validity and reliability are then tabulated in the form of a frequency
distribution. The result is a level of know/edge about adolescent sex education good majority, as many as 90.34%,
followed by the category of pretty much as
9.66%, and no respondents with less category.Attitudes of respondents to the most adolescent sex education in the
category is support as many as 52.27% and the rest is in the category do not support as many as 47. 73%. Thelevel of
knowledge and attitudes about teenage sex education in classX SMA Negeri 1Slemanbe in eitber ceieqory and support.

Keyword: Level of Knowledge,Attitudes,


TeenSexEducation

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP


TENTANG PENDIDIKAN SEKS REMAJA KELAS X
DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI '1 SLEMAN TAHUN 2015

ABSTRAK
Permasalahan remaja yang saat ini sangat kompleks dan mengkhawatirkan, hal ini ditunjukkan dengan masihrendahnya
pengetahuan remaja tentang pendidikan seks, remaja perempuan dan laki-Iaki usia 14-19 tahun yang mengaku mempunyai
pasangan atau pacar pernah melakukan hubungan seksual pranikah masing-masing mencapai 34,7% dan 30,9%.
Kurangnya informasi dan konseling mengenai pendidikan seksual merupakan salah satu isu remaja. Tujuan penelitian
adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap tentang pendidikan seks remaja kelas X di Sekolah Menenqah Atas
Negeri 1 Sleman Tahun 2015. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan waktu cross sectional.
Populasi seluruh siswa kelas X dengan jumlah 176 di SMA Negeri 1 Sleman. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner
yang telahdiuji validitas dan reliabilitas yang kemudian ditabulasi dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasilnya adalah tingkat
pengetahuan respond en tentang pendidikanseks remaja mayoritas baik, yaitu sebanyak 90,34%, diikuti dengan kategori
cukup sebanyak 9,66%, dan tidak ada responden dengan kategori kurang. Sikap responden terhadap pendidikan seks
remaja paling banyak berada pada kategori mendukung yaitu sebanyak 52,27% dan sisanya berada pada kategori tidak
mendukung yaitu sebanyak 47,73%. Tingkat pengetahuan dan sikap tentang pendidika seks remaja pad a siswa kelas X
SMANegeri 1 Sleman berada dalam kategori baik dan mendukung.

Kata !<unci : Tingkat Pengetahuan, Sikap, Pendidikan Seks


Remaja
1(e.ss1iO?n I u dan Anak, Volume 10, No.2, November 2016, halaman 1-4
PENEJAHULUAN membantu remaja agar memiliki pengetahuan,
Permasalahan remaja yang saat ini sangat kesadaran, sikap, dan perilaku kehidupan yang
kompleks dan mengkhawatirkan, hal ini sehat dan bertanggung jawab melalui promosi,
ditunjukkan dengan masih rendahnya advokasi, komunikasi informasi edukasi,
pengetahuan remaja tentang pendidikan seks, konseling, pelayanan, dan dukungan kegiatan
remaja pererr.puan dan laki-Iaki usia 14-19 kegiatan lain yang bersifat positf.'
tahun yang mengaku mempunyai pasangan SMA N 1 Sleman pernah mengikuti jambore
atau pacar pernah melakukan hubungan remaja yang berisi tentang kesehatan
seksual pranikah masing-masing mencapai reproduksi di Sleman dan menjadi juara I pada
34,7% dan 30,9%.' tahun 2014.5 Penulis sudah mengenal
Remaja merupakan suatu masa kehidupan lingkungan pendidikan baik guru maupun
individu di mana terjadi eksplorasi psikologis siswanya. Sekolah tersebut mencerminkan
- untuk menemukan identitas diri. Pada masa heterogenitas, siswanya berasal dari latar
transisi dari masa anak-anak ke masa remaja, belakang yang beraneka ragam seperti sosial
individu mulai mengembangkan ciri-ciri abstrak ekonomi, budaya, yang kesemuanya itu dapatdi
dan konsep diri menjadi lebih berbeda. Remaja pertimbangkan sebagai representasi dari
mulai memandang diri dengan penilaian dan remaja pada umumnya. Penulis tertarik untuk
standar pribadi, tetapi kurang dalam interpretasi mengetahui sejauh mana pengetahuan dan
perbandingan sosial. Beberapa isu sosial dan sikap tentang pendidikan seksual remaja di SMA
klinis yang berkaitan dengan remaja antara lain Negeri 1 Sleman.
terdiri atas: 1) Peranan Jenis Kelamin; 2)
Penyakit Menular Seksual; 3) Penggunaan KB METODE
pada usia remaja/di luar nikah; 4) Kurangnya Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
informasi dan konseling mengenai pendidikan dengan pendekatan cross sectional. Populasi
seksual; dan 5) Kehamilan dini pada remaja/di atau subjek dalam penelitian ini adalah seluruh
luar nikah. siswa kelas X di SMA N 1 Sleman dengan jumlah
176 siswa. Penelitian ini dilaksanakan di SMA N
Jumlah penduduk usia 15-19 tahun di
Propinsi DIY tahun 2012 adalah 283.829 jiwa 1 Sleman yang beralamat di Jalan Magelang 14,
atau sekitar 10,18% dari seluruh jumiah 4 Sleman, Daerah Istimewa Yoqyakarta ,
penduduk DiY. Jumlah ini merupakan jumlah Waktunya adalah April 2015 sampai Mei 2015.
terbesar pertama dari komposisi penduduk DIY Instrumen pengumpulan data dalam penelitian
golongan urnur usia rnuda.' Sedangkan jumlah ini adalah kuesioner tertutup yang sebelumnya
telah diuji validitas dan reliabilltas. Tekhnik
penduduk usia 15-19 tahun di Kabupaten
pengoiahan data dilakukan dengan editing,
Sleman adalah 93.600 jiwa atau sekitar 6,77 %
coding, scoring, transferring dan tabulating.
dari seiuruh jumlah penduduk Sleman. Jumiah
Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk
ini merupakan jumlah terbesar kedua dari
tabulasi distribusi frekuensi dan dipresentasikan
komposisi penduduk Sleman golongan umur yang kemudian dianalisis secara deskriptif.
usia muda. Sementara urutan pertama diduduki
Etika penelitian ini adalah 1) Respect for human
golongan umur 20-24 tahun sekitar 126.500 jiwa
dignity 2) Respect for privacy and confiden
atau sekitar 11,08 % dari jumlah penduduk
tiality 3) Respect for justicean inclusiveness. 4)
secara keseluruhan.'
Balancing harms and-benefit.
Jumlah remaja di Kabupaten Sleman yang
besar tak luput mendapat perhatian serius dari HASIL DAN PEMBAHASAN
Dinas Kesehatan. Mengingat pada masa 1. Tingkat Pengetahuan
remaja terjadi peralihan dari anak menuju
Tingkat pengetahuan responden tentang
dewasa. Sehingga rentan terhadap masalah
pendidikan seks remaja diukur berdasarkan
psikososial, mental, serta tidak luput kesehatan
jumlah total skor pengetahuan yg didapatkan
reproduksi. Untuk mengatasi masalah itu maka
melalui perhitungan nilai kuesioner. Distribusi
diadakan Program Kesehatan Reproduksi
respond en berdasarkan tingkat pengetahuan
Remaja. Program Kesehatan Reproduksi
tentang pendidikan seks remaja dapat dilihat
Remaja (KRR) merupakan program hasil
pada tabel berikut.
penjabaran misi Program Keluarga Berencana
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan
Nasional, yaltu mempersiapkan sumber daya Tentang Proses Terjadinya Pembuahan
manusia berkualitas sejak dini dalam rangka Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
menciptakan keluarga ber alitas 2010. Baik 75 42,61
Remaja merupakan anggota ata bagian dari Cukup 101 57,39
suatu keluarga. Program KRR . en: juan untuk Kurang 0 0
Total 176 100
Gambaran TingkatPengetahuan Dan Sikap ...
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat bahwa Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa tingkat
tingkat pengetahuan responden tentang proses pengetahuan responden mengenai
terjadinya pembuahan paling banyak dengan pendidikan seks remaja paling banyak
tingkat pengetahuan cukup dengan persentase cerada pada kategori baik, yaitu sebanyak
sebesar 57,39%. 159 orang (90,34%). .
Secara keseluruhan dari hasil analisis
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan
data dapat dilihat bahwa tingkat
Tentang Kehamilan pengetahuan siswa SMA N 1 Sleman kelas X
mengenai pendidikan seks remaja berada
Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) dalam kategori baik. Pad a penelitian ini
Baik 139 78,98 memperlihatkan bahwa kebanyakan
Cukup 33 18,75 responden mengetahui tentang Pendidikan
Kurang 4 2,27 seks remaja. pendidikan, informasi, sosial,
Total 176 100 budaya, ekonomi, lingkungan, pengalaman,
usia, dan jenis kelamin merupakan faktor
Pada tabel 2 dapat diketahui bahwa tingkat faktor yang mempengaruhi pengetahuan.
pengetahuan responden tentang kehamilan Maka pengetahuan siswa tentang
adalah baik dengan persentase sebesar pendidikan seks remaja kelas X di SMA
Negeri 1 Sleman dikategorikan baik dapat
78,98%.
dikarenakan oleh banyak faktor diantaranya
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan yaitu banyaknya sumber pengetahuan
Tentang mengenai pendidikan seksual seperti dari
Tingkah Laku Seksual orang tua, guru di sekolah khususnya guru
Pengetahuan Frekuensi Persentase {% 1 bidang studi biologi dan bimbingan
Baik 136 77,27 konseling, melalui media massa dan media
Cukup 37 21,02 elektronik (koran, majalah, televisi dan
Kurang 3 1,71 internet) maupun dari ternan. Keseluruhan
faktortersebut di atas sangat berperan dalam
Total 176 100 menentukan tingkat pengetahuan siswa
ten tan 9 pen did i k an s e k sua I, ka r en
Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui tingkat a
pengetahuan responden tentang tinqkah laku pengetahuan selain didapatkan meialui
pendidikan formal atau informal juga bisa
seksual adalah baik dengan persentase
dapat melalui lingkungan dan pengalaman.
77,27%.
2. Sikap
Tabe!4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan
Sikap responden tentarig pendidikan seks
Tentang
Hubungan Seksua! remaja dibagi rnenjadi dua, antara lain
responden dengan sikap mendukung
Pengetahuan Frekuensi Persentase (% 1
Baik 165 93,75 terhadap pendidikan seks remaja dan
Cukup o o responden dengan sikap tidak rnendukung
Kurang 11 6,25 terhadap pendidikan seks remaja. Cut of
Total 176 100 point pembagian skor sikap diambil
berdasarkan mean T yaitu 49,6. Distribusi
Pada tabel 4 diketahui bahwa tingkat responden berdasarkan sikap tentang
penqetahuan responden tentang hubungan pendidikan seks remaja dapat dilihat pad a
tabel berikut. '
seksual adalah baik dengan persentase
93,75%.
Tabel 8. Distribusi Frekuensi Sikap Tentang Pendidikan
Tabel 5. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Seks Remaja
Tentang
Pendidikan Seks Remaja Sikap Frekuensi Persentase (%)
Pengetahuan Frekuensi Persentase (%)
Baik Mendukung 92 52,27
159 90,34
Cukup Tidak Mendukung 84 47,73
17 9,66
Kurang 0 0
Total Total 176 100
176 100
Kesehatan Ibu dan Anak, Volume 10, No.2, November 2016, halaman 1-4
Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa sikap UCAPAN TERIMAKASIH
responden terhadap pendidikanseks remaja Penulis mengucapkan terimakasih kepas
paling banyak berada pada kategori Sumarah, SSiT, MPH, selaku pembimbing I dan
mendukung yaitu sebanyak 92 siswa Dyah Noviawati Setya Arum, M.Keb, selaku
(52,27%) dan sisanya berada pada pembimbing II. Tidak lupa penulis juga
kategori tidak mendukung yaitu sebanyak mengucapkanterimakasih kepada Kepala Sekolah
84 siswa (47,73%). SMA Negeri 1 Sleman yang telah memberikan
Berdasarkan hasil penelitian diketahui izin dan memfasilitasi untuk melakukan penelitlan.
bahwa siswa dengan sikap mendukung
tentang pendidikanseks remajalebih banyak DAFTAR PUSTAKA
dibandingkan siswa yang bersikap tidak 1. BKKBN. (2008). Pendalaman Materi
mendukung. Latar belakang siswa yang Membantu Remaja Mengenali Dirinya. Jakarta:
berbeda-beda akan memengaruhi Direktorat Remajadan Perlindungan Hak-hak
pemikiran, perasaan, dan perilaku mereka. Reproduksi.
2. BPS Provinsi DIY. (2013). Statistik
KESIMPULAN KesejahteraanRakyat DIY2012. Sleman.
Berdasarkan hasil penelitiandapat diperoleh 3. BPS Provinsi Gunungkidul. (2013). Statistik
kesimpulan bahwa tingkat pengetahuan siswa Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Sleman
kelas X SMA Negeri 1 Sleman tentang 2012. Sleman.
pendidikan seks remaja adalah baik dan sikap 4. Kusmiran, Eni. (2012). Kesehatan Reproduksi
siswa terhadap pendidikan seks remaja Remajadan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.
adalah mendukung, hal ini dapat dilihat
5. Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. (2014).
pada hasil penelitian sebagai berikut :
Jambore Kesehatan Reproduksi di S I e man
1) Tingkat pengetahuan siswa tentang
Tahun 2014. Diunduh pada 02 Februari 2015
proses terjadinya pembuahan adalah
dari Di n kes. slema n kab.go. id/j a m bore
cukup. 2) Tingkat pengetahuan siswa
kesehatan-rroduksi-di-sleman-tahun-2014.s1m
tentang kehamilan adalah baik. 3) Tingkat
pengetahuan siswa tentang tingkah laku
seksual adalah baik. 4) Tingkat penqetahuan
siswa tentang hubungan seksual adalah baik.
5) Sikap responden terhadap pendidikan
seks remaja adalahmendukung.

SARAN
Sekolah agar mampu
mempertahankanagar tetap baik dan
meningkatkan dengan program penyuluhan
pendidikan seks remaja serta hendaknya
melakukan pengawasan pada siswa oleh
guru-guru di sekolahtetap dilakukan untuk
mengantisipasi penyimpangan terhadap
pendidikan seks remaja.

You might also like