Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

“Translate and Analyze Text about Islamic Economics”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Inggris

Dosen Pengampu : Suhendra M.Si

DISUSUN OLEH :

Kelompok VIII

Dinda Luthfiaturrahmah A. 11200530000007

Difa Baladissalam Murodhi 11200530000017

Shinta Tyas Anggiana Gultom 11200530000019

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2021

1
PREFACE

Assalamualaiku warahmatullahi wabarakatuh

Praise the presence of Allah SWT, with his enjoyment in the form of blessings and
mercy along with His guidance so that the authors of this paper can be completed as it should
be, our prayers and greetings are upheld to the Prophet Muhammad and his friends to reach his
people until the end of time.

First, we would like to thank Suhendra M.Si as an English Lecturer who took his time
to guide us with his passion and persistence so that we can learn little by little the knowledge
he has given, also not forgetting to his comrades in arms who have helped. we are in the making
of this paper.

This paper is not perfect because we are still in the learning stage. If there are errors in
this paper, we hope and ask for suggestions and criticism from readers for the perfection of this
paper in the future, I hope this paper can be useful for all of us.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh

Depok, 11 April 2021

Penyusun

2
Table of Contents
PREFACE ........................................................................................................................................................... 2

Table Of Contents ............................................................................................................................................ 3

Chapter 1…………………………………………………………………………………………………………………………………………………1

Methodology of Islamics Ekonomics………………………………………………………………………………………………….1

4. Some Related Issues………………………………………………………………………………………………………………………2

GENERAL THEORY OF ISLAMC ECONOMY……………………………………………………………………………..9

5. CONCLUDING REMARKS ………………………………..……………………………………………………………12

ISLAMIC ECONOMICS IN PRACTICE…………………………………………………………………………………….14

Chapter 2……………………………………………………………………………………………………………………………………………….19

Suggestion……………………………………………………………………………………………………………………………………….19

3
CHAPTER 1

4. SOME RELATED ISSUES Beberapa Masalah terkait

In this section we shall discuss some related issues which often come up for discussion in the
forums of Islamic economics. Bagian ini membahas tentang beberapa isu terkait yang sering
muncul dalam pembahasan di forum ekonomi islam.

4.1 Role of Revelation Peran Wahyu

The general principle of Islamic methodology is that before anything else reference should be
made to the Qur'an and the Sunnah of the, Prophet (peace be upon him) for seeking guidance on
any issue. Prinsip umum dari metodologi Islam adalah bahwa harus mengacu pada Alquran dan
Sunnah Nabi (saw) untuk mencari petunjuk tentang masalah apa pun. But there is a limit to what
we can get from these sources. Tetapi ada batasan apa yang bisa kita dapatkan dari sumber-sumber
ini. The Qur'an and the traditions of the Prophet (peace be upon him) do not treat these issues in
the manner they are treated in scientific disciplines including economics. Alquran dan Sunnah Nabi
(saw) tidak memperlakukan masalah ini dengan cara mereka diperlakukan dalam disiplin ilmu
termasuk ekonomi. They contain broad and general principles and provide a basic framework.
Mereka berisi prinsip-prinsip yang luas dan umum dan memberikan kerangka dasar. The details
have to be worked out by people themselves in each age. Detailnya harus dikerjakan oleh orang-
orang itu sendiri di setiap usia. But in their enthusiasm the Muslim economists occasionally try to
read such meanings into the verses of the Qur'an which are not there or which need not be searched
for in the Qur'an because they are common knowledge and are confirmed by casual observation.
Namun dalam antusiasme mereka para ekonom Muslim kadang-kadang mencoba untuk membaca
makna-makna tersebut ke dalam ayat-ayat Alquran yang tidak ada atau yang tidak perlu dicari
dalam Alquran, karena itu adalah pengetahuan umum dan dikonfirmasi oleh pengamatan biasa.

The point is that if a fact can be seen and confirmed by observation or reason there is hardly
any reason to search for an evidence in the Qur'an or the Sunnah which often has to be established
by laboured interpretations. Intinya adalah bahwa jika sebuah fakta dapat dilihat dan dikonfirmasi
dengan pengamatan atau alasan, hampir tidak ada alasan untuk mencari bukti dalam Alquran atau
Sunnah yang seringkali harus dibangun dengan tafsir yang dibuat-buat

4
For example, there can hardly be a dispute that a well-looked-after worker would be more
productive than a neglected worker. Misalnya, hampir tidak ada perselisihan bahwa pekerja yang
dirawat dengan baik akan lebih produktif daripada pekerja yang terlantar. Some people have
unnecessarily tried to drag in the Islamic texts such as Qur'anic verses and traditions of the Prophet
(peace be upon hi.m) and have also resorted to a somewhat laboured interpretation relating to the
slaves of the early Islamic era to prove this point. Beberapa orang tidak perlu mencoba menyeret
teks-teks Islam seperti ayat-ayat Alquran dan Sunnah Nabi (saw) dan juga menggunakan
interpretasi yang agak susah payah berkaitan dengan budak-budak di era awal Islam untuk
membuktikan titik ini. A related point concerns the confusion which often takes place by not
recognizing the distinction between 'Islamic' and 'Islamic framework'. Hal terkait menyangkut
kebingungan yang sering terjadi karena tidak mengakui perbedaan antara ‘Islam' dan 'kerangka
Islam'. By 'Islamic' we mean something sacred, something revealed by God or enjoined by the
Prophet (peace be upon him). Yang kami maksud dengan 'Islami' adalah sesuatu yang sakral,
sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan atau diperintahkan oleh Nabi (saw). Whatever is 'Islamic' in
this sense is immutable. Apapun yang 'Islami' dalam pengertian ini tidak dapat diubah. But some
people append the adjective 'Islamic' with the concepts propounded by human beings, such as
Islamic profit, Islamic bank, Islamic business, etc. Tetapi sebagian orang menambahkan kata sifat
'Islami' dengan konsep-konsep yang dikemukakan oleh manusia, seperti keuntungan syariah, bank
syariah, bisnis syariah, dll. Sometimes the adjective Islamic is not appended but the discussion
implies that the writer or the speaker intends to attach a sanctity to it. Terkadang kata sifat Islami
tidak ditambahkan tetapi pembahasannya menyiratkan bahwa penulis atau pembicara bermaksud
untuk melampirkan kesucian untuk itu. This needs to be clarified. Ini perlu diklarifikasi. All that
is said within 'Islamic framework' need not be Islamic in the sense of having a permanent validity,
since it is a product of human thought and is thus open to examination. Semua yang dikatakan
dalam 'kerangka Islam' tidak harus Islami dalam arti memiliki validitas permanen, karena itu
adalah produk pemikiran manusia dan dengan demikian terbuka untuk diteliti.

(Penjelasan)

Metodologi Islam adalah bahwa harus mengacu pada Alquran dan Sunnah Nabi (saw) untuk
mencari petunjuk tentang masalah apa pun. Tetapi ada batasan apa yang bisa kita dapatkan dari
sumber-sumber ini (Alquran dan Sunnah).

5
Islam adalah sesuatu yang sakral, sesuatu yang diturunkan oleh Tuhan atau diperintahkan oleh
Nabi Muhammad. Islam tidak dapat diubah, Tetapi sebagian orang menambahkan 'Islam dengan
konsep-konsep yang dikemukakan oleh manusia, seperti keuntungan syariah, bank syariah, bisnis
syariah, dll.

4.2 The Asswnption of an Ideal Islamic Society Asumsi masyarakat islam yang Ideal

Most of the literature on Islamic economics assumes an ideal Islamic society which does not
exist anywhere and the probability of its coming into being in the near future is also remote.
Sebagian besar iterkelengal pada ekonomi islam mengasumsikan masyarakat islam yang ideal
yang tidak ada di mana saja dan kemungkinan nya datang menjadi berada dalam waktu dekat juga
jauh. Should the Muslim economists continue making this assumption? The assumption of an
ideal Islamic society is an analytical tool which presents a relationship of dependence between
the ideal and the actual phenomena. Haruskah ekonom Muslim terus membuat asumsi ini?
Asumsi masyarakat islam ideal adalah alat analitis yang menghadirkan hubungan ketergantungan
antara ideal dan fenomena yang sebenarnya. Theories stated in this framework explain how the
two phenomena are interrelated and what are the factors which cause disturbance in this
relationship. In this context it is a potent tool. Teori-teori yang dinyatakan dalam kerangka ini
menjelaskan bagaimana kedua fenomena ini saling terkait dan apa faktor-faktor yang
menyebabkan gangguan dalam hubungan ini. In this context it is a potent tool. Dalam konteks ini,
ia merupakan alat ampuh But the Muslim economists should realize that the ideal Islamic society
is a special case within a large range of possibilities. Tetapi ekonomi Muslim Harus menyadari
bahwa masyarakat islam ideai merupakan kasus khusus dalam berbagai kemungkinan besar.

The ideal Islamic society may continue to be an ideal to be achieved. Masyarakat islam yang
ideal mungkin terus menjadi ideal untuk dicapai.

But it is necessary that the concrete social reality of the actual Islamic society should be
studied. Dari kenyataan sosial yang konkret dari masyarakat islam yang sebenarnya harus
dipelajari. This will help in shedding some of the romanticism in which many Muslim economists
rejoice most of the time. Ini akan membantu dalam mencurahkan sejumlah romantisme di mana
banyak ekonom Muslim bersukacita sebagian besar waktu. The idealism of Muslim economists

6
has also done some harm to the scope of Islamic economics. Idealisme ekonomi Muslim juga
telah membahayakan lingkup ekonomi islam. Since the analysis is perceived in the context of
ideal Islamic conditions, most of the ugly problems ,Such as unemployment, inflation, trade
cycles there is a tendency to assume that those problems would simply not be there. Karena
analisis dilihat dalam konteks kondisi islam yang ideal, sebagian besar masalah buruk seperti
pengangguran, inflasi, siklus perdagangan ada kecenderungan untuk berasumsi bahwa
masalahmasalah tersebut tidak akan ada di sana. Since in an ideal Islamic economy those
problems would not exist, the Muslim economists tend to feel that one need not even seriotisiy
'study' them. Karena dalam ekonomi islam ideai masalah tidak akan ada, ekonom Muslim
cenderung merasa bahwa satu perlu bahkan tidak serius' mempelajarinya. In our view this is an
overly simplistic approach. Dalam pandangan kami ini adalah pendekatan yang terlalu sederhana.
These problems are real life issues and there is no reason to believe that they would not arise in
an ideal Islamic economy. Masalah-masalah ini adalah masalah kehidupan nyata dan tidak ada
alasan untuk percaya bahwa mereka tidak akan muncul dalam ekonomi islam yang ideal. It is
possible that Muslims do not behave as expected even in an ideal society and this might lead to
the rise of such problems. Hal ini mungkin bahwa muslim tidak berperilaku seperti yang
diharapkan bahkan dalam masyarakat yang ideal dan ini mungkin menyebabkan munculnya
masalah seperti itu. Therefore, Muslim economists should face the reality and discuss the
problems of real life. Oleh karena itu, ekonom Muslim harus menghadapi kerasnya dan
mendiskusikan masalah-masalah kehidupan nyata.

Penjelasan :

Tentang asumsi masyarakat islam yang ideal pada ekonomi masyarakat islam yang ideal, dan
memberikan gambaran bahwa masyarakat ideal itu adalah kesatuan kelompok muslim yang
terkait dengan tali agama yang memenuhi beberapa syarat untuk meraih kedudukan sebaik baik
umat. Teori-teori yang dinyatakan dalam kerangka ini menjelaskan bagaimana kedua fenomena
ini saling terkait dan apa faktor-faktor yang menyebabkan gangguan dalam hubungan ini. Dalam
konteks ini, ia merupakan alat ampuh tetapi ekonomi Muslim. Harus menyadari bahwa
masyarakat islam ideai merupakan kasus khusus dalam berbagai kemungkinan besar.

7
4.3 General Theory of Islamic Economy Teori umum ekonomi islam

Islamic economics is at times criticized on the ground that it has no general theory of an Islamic
economy. Ekonomi islam kadang-kadang dikritik atas dasar bahwa ia tidak memiliki teori umum
ekonomi islam. It is even dismissed as utopian and non-operational. Hal ini bahkan diberhentikan
sebagai utopia dan non-operasional. Is this criticism fair? A general theory of economy can
emerge from the study of real life conditions. Apakah kritikan ini adil? Teori umum Ekonomi
dapat muncul dari studi kondisi kehidupan nyata. The theory, as discussed earlier, is an
abstraction of a complex reality. Teori, seperti yang dibahas sebelumnya. Adalah suatu abstraksi
dari realitas yang kompleks.

It is intended to explain, analyze and predict the behaviour of real life variables. Ini dimaksud
untuk menjekaskan, menganalisis dan memprediksi perilaku variable kehidupan nyata. But it is
generally agreed that there does not exist an Islamic society anywhere in the world. Tetapi secara
umum disepati bahwa tidak ada masyarakat islam dimana pun didunia ini. (maksudnya yang
berarti disetiap negara pasti ada sebagian masyarakat islam ). How can a general theory be
developed about a non-existent society? Bagaimana bisa teori umum dikembangkan tentang
masyarakat yang tidak ada? This is precisely the reason why Islamic economics at the present is
scarcely able to articulate Islamic positions on economic issues. Inilah alasan mengapa ekonomi
islam di presen hampir tidak mampu mengartikulasikan posisi-posisi islam pada isu-isu ekonomi.
In this situation it seems unfair to demand a general theory of Islamic economy. Dalam situasi
seperti ini kelihatannya tidak adil untuk menuntut teori ekonomi islam secara umum.

At best the Muslim economists may be expected to formulate a general theory of transition to
Islamic economy. Para ekonom Muslim mungkin diharapkan merumuskan teori umum trarsition
bagi ekonomi islam. But a theory of transition is a complex matter beeause the economies of the
world differ widely in their resource-endowment, value system and social infrastructure. Tetapi
teori transisi adalah masalah yang kompleks karena ekonomi dunia sangat berbeda dalam
prasarana sumber daya, sistem nilai dan social) mereka. As a result, there does not exist any
generally accepted theory of change. Sebagai hasil, tidak ada apapun yang diterima secara umum
teori perubahan. Islamic movements in different countries have advocated different theses and
there exists a wide controversy on the most suitable path to change. Gerakan islam di berbagai
negara telah menganjurkan berbagai tesis berbeda dan ada kontroversi luas pada jalur yang paling

8
cocok untuk berubah. In our opinion, the evolution of a generally accepted route to Islamization
would require concerted efforts of the scholars of different disciplines. Menurut pendapat kami,
evolusi dari rute yang diterima secara umum untuk islamisasi membutuhkan upaya terpadu dari
para cendekiawan berbagai bidang ilmu. What is the role of Muslim economists in this context?
Apa peran ekonom Muslim dalam konteks ini? Should they sit back and wait for the opportune
moment till a generally accepted theory of change emerges? Haruskah mereka duduk kembali
dan menunggu saat yang tepat sampai teori perubahan yang diterima umum muncul? In our
opinion, Muslim economists have both the responsibility and the capacity to break the ice and
take the necessary initiative. Menurut opini kami, para ekonom Muslim punya tanggung jawab
sekaligus kapasitas untuk mencairkan suasana dan mengambil inisiatif yang diperlukan. We
believe that a theory of transition to Islamic economy, Kami percaya bahwa teori transisi ke
ekonomi islam jauh lebih sedikit teori umum ekonomi islam, much less the general theory of
Islamic economy, apalagi teori umum ekonomi islam, cannot emerge from the level of discussion
and the methodology of research in vogue. tidak dapat muncul dari tingkat diskusi dan metodologi
penelitian di vogue. To set the stage for a theory -of transition as a first step, considerable
preliminary research will have to be done. Untuk menetapkan tahap untuk teori transisi sebagai
langkah pertama, penelitian preliriner yang cukup besar harus dilakukan.

Penjelasan :
Ekonomi islam ini kadang-kadang dikritik atas dasar bahwa ia tidak memiliki teori umum
ekonomi islam, dan menjelaskan bagaimana menganalisis dan memprediksi perilaku dari
kehidupan nyata variabel. Tetapi secara umum disepakati bahwa tidak ada masyarakat islam di
mana pun di dunia. Dan Gerakan islam di berbagai negara telah menganjurkan berbagai tesis
berbeda dan ada kontroversi luas pada jalur yang paling cocok untuk berubah. Penjelasan diatas
maksud dari islamisasi ini adalah proses masyarakat islam, dalam penggunaaan kontempormer
yang mungkin mengacu pada pengenaan dirasakan dari sistem sosial dan politik islam
dimasyarakat latar belakang sosial dan politik pribumi yang berbeda.

GENERAL THEORY OF ISLAMC ECONOMY Teori Umum Ekonomi Islam

GeneralTheory Of
Islamic Economy

9
Hypotheses About
Impact Of Shariah

Application Of Shariah Theory Of Transation Islam Society

Hypotheses For Change

Awarness Of Social Analysis Of Public Role Of Social And


Reality Policies Educational Institutions

(i) Since the Muslim countries are expected to adopt Islamic economic precepts in preference, to
other countries, they must initiate the process without loss of time. Semenjak negara-negara
Muslim diharapkan mengadopsi prinsip-prinsip ekonomi islam, kepada negara-negara lain,
mereka harus memulai proses tanpa kehilangan waktu. A beginning should be made by doing
research on the real-life social and economic conditions of the Muslim countries. Sebuah awal
harus dibuat dengan melakukan penelitian pada kehidupan nyata kondisi sosial dan ekonomi
negara-negara. Muslim A series of research projects should be conceived on a master plan.
Serangkaian proyek penelitian harus dibuat pada rencana utama. The focus of these studies
should be relationship between these conditions and the known phenomenon of non-adherence to
Islam in actual practice. Fokus belajar ini harus ada hubungan antara kondisi ini dan fenomena
yang dikenal non-kepatuhan terhadap Islam dalam praktek yang sebenarnya. The development
economists have done a lot of research on the real life conditions of the Third World including
the Muslim countries. Para ekonom pembangunan telah melakukan banyak penelitian tentang
kondisi kehidupan nyata dunia ketiga termasuk negara-negara Muslim. Their work, however, is
both inadequate and to some extent, irrelevant for the present purpose. Namun pekerjaan mereka
tidak memadai dan hanya sampai batas tertentu, tidak berkaitan untuk tujuan saat ini. It is

10
inadequate because it is not related to the Islamic framework. Itu tidak lengkap karena tidak
berkaitan dengan kerangka islam. Instead it has been related to the secular framework. Ya karena
alih alih itu sudah dihubungkan dengan kerangka kerja sekuler. It is also irrelevant because it has
used the neoclassical economic tools which are often value-loaded and may not be suitable for
the purpose . Itu juga tidak relevan karena sudah menggunakan alat ekonomi neoklasik yang
sering bernilai tinggi dan mungkin tidak sesuai untuk tujuan tersebut. Therefore, such designs of
research projects would have to be conceived which may lead to a better 1 awareness of the real-
life conditions of the Muslim countries. Oleh karena itu, rancangan proyek riset seperti itu harus
dilakukan dipahami yang dapat menyebabkan yang lebih baik 1 kesadaran Kondisi kehidupan
nyata negara-negara Muslim.

(ii) Another series of research projects should critically examine the socio-economic policies of the
Muslim countries from the Islamic point of view. Seri proyek riset lainnya hendaknya diperiksa
secara kritis Kebijakan sosial ekonomi negara-negara Muslim dari Sudut pandang islam. This
would provide a consciousness of the impact of those policies on the process of change towards
Islamic economy. Ini akan memberikan kesadaran Dari dampak dari kebijakan tersebut terhadap
proses perubahan Terhadap ekonomi islam.

(iii) There is also need to examine the. social, cultural and educational institutions and their impact on
the economic situation. Ada juga kebutuhan untuk memeriksa sosial, budaya dan Institusi
pendidikan dan dampaknya terhadap situasi ekonomi. Again it, would require a critical look from
the Islamic point of view. Sekali lagi dibutuhkan pandangan kritis dari sudut pandang islam.

(iv) Wide-ranging studies on the behaviour patterns of the Muslim population and their probable
response to the teachings of Islam need to be made. Belajar luas lah pada pola perilaku dari
Populasi Muslim dan kemungkinan respon mereka terhadap Ajaran Islam perlu dibuat. This
would help modify the utopian approach towards Islamic economics. Ini akan membantu
memodifikasi Pendekatan utopia terhadap ekonomi islam.

Basic research organized on this pattern and conceived in a broad and coordinated plan would.
Dasar penelitian disusun berdasarkan pola , dan ini disusun dalam suatu rencana yang luas dan
terkoordinasi. Lead to a much better understanding of the existing situation. mengarah ke yang
jauh lebih baik pemahaman tentang situasi yang ada. This research should not only be of a
conceptual nature. Penelitian ini seharusnya tidak hanya bersifat konseptual. It should also
involve field work. Ini juga harus melibatkan kerja lapangan. Modern logistics and information
technology should be fully utilized so as to help the researchers to bring to limelight actual
conditions in which human beings, including Muslims, are living. Logistik modern dan teknologi
informasi harus dimanfaatkan secara maksimal membantu para peneliti untuk menyoroti kondisi
aktual di mana manusia, termasuk Muslim, hidup. A good awareness of the existing conditions
is a must for developing any general theory of change. Kesadaran yang baik tentang kondisi yang
ada adalah suatu keharusan untuk mengembangkan teori umum perubahan apa pun. This
awareness cannot come by mere conceptual· exercises. Kesadaran ini tidak bisa datang hanya
dengan latihan konseptual. Para ekonom Muslim harus pergi ke realitas dasar.

11
The Muslim economists must go to the ground realities. Ekonomi muslim harus pergi ke
realitas dasar. A generally acceptable theory of transition to Islamic economy is a pre-requisite to
a general theory of Islamic economy. Teori transisi ke ekonomi Islam yang diterima secara umum
adalah prasyarat untuk teori umum ekonomi Islam. The general theory of Islamic economy would
be an explanation and analysis of the Islamic economy as and when it comes into existence. Teori
umum ekonomi Islam ini akan menjadi penjelasan dan analisis bagi ekonomi Islam saat dan ketika
ia muncul. To ask for a general theory of a non-existing economy is to demand the impossible.
Untuk meminta teori umum tentang ekonomi yang berarti tidak ada untuk mewajibkan yang tidak
mungkin. Attempts to produce such a theory cannot be more than an intellectual exercise on the
part of Muslim scholars. Upaya untuk menghasilkan teori semacam itu tidak bisa lebih dari latihan
intelektual di pihak cendekiawan Muslim.

Penjelasan :
Macam-macam teori umum hukum islam yang dijelaskan dengan berbagai macam teori
dan dasar penelitian tentang pemahaman situasi yang tidak hanya bersifat konseptual. Logistik
yang modern dan teknologi informasi harus dimanfaatkan secara maksimal membantu para
peneliti untuk menyoroti kondisi aktual di mana manusia, termasuk Muslim, hidup.

5. CONCLUDING REMARKS Kata Penutup


In this era, the world at large and the Muslim ummah in particular, is suffering from a set of
obstinate and insoluble economic problems such as unemployment, inflation, unequal distribution
of income, poverty, balance of payments difficulties, burden of indebtedness and exploitation of
the weak nations by the powerful ones. Di era ini, dunia pada umumnya dan umat Islam pada
khususnya, menderita serangkaian masalah ekonomi yang keras kepala dan tidak terpecahkan
seperti pengangguran, inflasi, distribusi pendapatan yang tidak merata,kemiskinan, kesulitan
neraca pembayaran, beban hutang dan eksploitasi negara-negara lemah oleh yang kuat. These
problems present a serious challenge to Islamic economics. Masalah ini menghadirkan tantangan
serius bagi ekonomi Islam. If Islamic economics can present plausible solutions to these problems,
it would be accepted by the world, whatever its method of inquiry. Jika ilmu ekonomi islam dapat
memberikan solusi yang masuk akal untuk masalah ini maka akan diterima oleh dunia, apapun
metode penyelidikannya. Therefore, in the final analysis, it is not the method of inquiry that is
important; Karena itu, dalam analisis akhir, yang penting bukanlah metode penyelidikan; it is the
contribution that Islamic economics can make to economic progress and prosperity they matters.
tetapi kontribusi yang dapat diberikan oleh ekonomi Islam terhadap ekonomi kemajuan dan
kemakmuran. Islamic economics need not be confined to any one method. Ekonomi Islam tidak
perlu terbatas pada salah satu metode. It should remain open to all the methods provided the inquiry

12
remains within the basic framework of Isfa and satisfies the twin criteria of reason and empirical
validity. Itu harus tetap terbuka untuk semua metode asalakan penyelidikan tetap dalam kerangka
dasar isfa dan memenuhi kriteria menang alasan dan validitas empiris. Islamic economics is open
to examination by Muslims and non-Muslims alike. Ekonomi Islam terbuka untuk diteliti oleh
Muslim dan non-Muslim. It is ultimately the weight of its evidence and the rigour of its analysis
that will establish its merit. Pada akhirnya ini adalah bobot dari bukti dan ketelitian analisisnya
yang akan menetapkan manfaatnya. Therefore, Oleh karena itu, the Muslim economists should
come out of the romanticism of the ideal Islamic society. Ekonom Muslim harus keluar dari
romantisme cita-cita Masyarakat islam. They should devote greater attention to the analysis and
solution of the present-day problems rather than keep recounting the bygone glory of Islam.
Mereka harus memberikan perhatian yang lebih besar pada analisis dan solusi dari masalah saat
ini daripada terus menceritakan kejayaan Islam yang telah berlalu. This does not mean that Islamic
economics should discard the historical perspective. Ini tidak berarti bahwa ekonomi Islam harus
membuang perspektif sejarah. It only means that historical data need be used to learn lessons for
the present rather than to rejoice in the glory of the past. Itu hanya berarti bahwa data historis perlu
digunakan untuk mempelajari pelajaran untuk saat ini daripada bersukacita dalam kemuliaan masa
lalu.

The assumption of an ideal Islamic society should be kept as a goal to be achieved. Asumsi
masyarakat Islam yang ideal harus dijaga sebagai tujuan yang ingin dicapai. The main occupation
of the Muslim economists should, however, be to present an analysis of the application of the
Islamic principles in the present-day society. Pekerjaan utama kaum Muslim adalah para ekonomi
harus menyajikan analisis tentang penerapan prinsipprinsip Islam dalam masyarakat saat ini. It
would not only generate a theory of transition which is missing at the present but is also likely to
persuade the unconcerned spectator to think seriously about the Islamic economic system. Saya
tidak hanya akan menghasilkan teori transisi yang hilang tetapi juga cenderung membujuk
penonton yang tidak peduli untuk berpikir serius tentang sistem ekonomi Islam.

PENJELASAN:

Melihat perkembangan ekonomi dunia yang semakin keras, islma harus memberikan idenya yang
masuk akal untuk eknomi dunia agar bisa lebih baik. Sudah seharusnya islam memberikan
perhatian yang lebih besar pada analisis dan solusi dari masalah saat ini daripada terus

13
menceritakan kejayaan Islam yang telah berlalu. Ini tidak berarti bahwa ekonomi Islam harus
membuang perspektif sejarah. Itu hanya berarti bahwa data historis perlu digunakan untuk
mempelajari pelajaran untuk saat ini daripada bersukacita dalam kemuliaan masa lalu.

ISLAMIC ECONOMICS IN PRACTICE Ekonomi Islam Dalam Prakteknya

In this chapter we shall give a brief account of some Islamic economic institutions like Islamic
banks, zakah, insurance, waqaf and Jisbah as they exist today. Dalam bab ini kami akan
memberikan penjelasan singkat tentang beberapa lembaga ekonomi islam seperti bank syariah,
zakat, asuransi, wakaf dan Jisbah seperti yang ada saat ini. While doing so we shall indicate the
problems and challenges being faced by these institutions. Saat melakukannya, kami akan
menunjukkan masalah dan tantangan yang dihadapi oleh lembaga lembaga ini. The objective is
to highlight the efforts made so far by the Muslims in translating Islamic economic ideas into
reality and to predict the direction of their future development. Tujuannya adalah untuk menyoroti
upaya yang dilakukan oleh kaum Muslimin selama ini yaitu menerjemahkan ide-ide ekonomi
Islam menjadi kenyataan dan memprediksi arah perkembangan masa depan mereka.

1. ISLAMIC BANKS Bank Syariah

Perhaps in no other area has the practice of Islamic economics taken. Mungkin di daerah lain
belum ada praktek ekonomi Islam yang diambil. precedence over theory as in Islamic banking.
Terutama teori seperti dalam perbankan Islam. Since Islam totally prohibits interest the mention
of Islamisation of economy instantly, turns one's mind to the experiments of establishing banks
without interest. Sejak Islam secara total melarang bunga dan menyebutkan islamisasi ekonomi
secara instan, mengalihkan pikiran seseorang ke eksperimen mendirikan bank tanpa bunga.

The fifties and the sixties saw a number of theoretical studies for establishing interest-free banks.
Pada Tahun lima puluhan dan enam puluhan sejumlah studi teoretis mendirikan bank bebas bunga.
But the actual implementation, Tetapi implementasi sebenarnya, of Islamic banking had to wait
until the mid-seventies. Dari Perbankan Syariah harus menunggu sampai pertengahan tahun tujuh
puluhan. when the Islamic Development Bank was established at Jeddah under the charter of the
Organisation of Islamic Conference with the avowed objective of providing interest-free finance
to Muslim countries. Ketika Bank pembangunan islam didirikan di jeddah di bawah piagam
penyelenggaraan konferensi islam dengan tujuan yang diakui untuk menyediakan keuangan tanpa

14
bungan bagi negara negara islam. Soon after that, Segera setelah itu, a number of private Islamic
banks were established in different countries of the world such as Egypt, Sudan, Kuwait, United
Arab Emirates, Malaysia, Cyprus, Luxembourg, Denmark. Sejumlah bank syariah swasta didirikan
di berbagai tempat negara di dunia seperti Mesir, Sudan, Kuwait, Unitid Arab, Emirates, Malaysia,
Siprus, Luksemburg, Denmark. In the early eighties, Di awal delapan bulan, two countries viz.
Pakistan and Iran attempted to Islamise their entire banking system and prohibited all transactions
explicitly involving interest on capital. Dua negara yaitu Pakistan dan Iran berusaha untuk
mengislamkan seluruh sistem perbankan mereka dan melarang semua transaksi secara eksplisit
dan melibatkan bunga atas modal. In 1994 there were more than 200 Islamic banks in different
parts of the world. Pada tahun 1994 ada lebih dari 200 Bank syariah di berbagai belahan dunia.
The Islamic banks carry their business on the basis of equity-participation (musharakah, and
muqarabah), leasing (ijarah), lease-purchase (ijarah wa iqtina '), cost-plus financing, (bay'
murtiba~ah), and rent-sharing. Bank Islam menjalankan bisnis mereka atas dasar penyertaan modal
(musyarakah, dan muqarabah), sewa guna usaha (ijarah), lease-purchase (ijarah wa iqtina '), cost-
plus financing, (bay' murabahah), dan pembagian sewa. These institutions have also innovated in
devising some new financial instruments like Participatory Term Certificates (PTC), Lembaga
lembaga ini juga berinovasi dalam merancang beberapa instrumen keuangan baru seperti Jangka
Waktu Partisipatif Sertifikat (PTC), Term Finance Certificates (TFC), Sertifikat Keuangan Jangka
(TFC), Muqaraqah Bonds, Muqaraqah Obligasi, Leasing Certificates, etc. Sertifikat Leasing, dll.
The Islamisation of banks in Pakistan and Iran seems to have survived the initial shock of change.
Bank-bank Islamisasi di Pakistan dan Iran tampaknya telah selamat dari guncangan awal
perubahan. Similarly the private Islamic banks elsewhere are operating on profit. Begitu pula
dengan pribadi Islam bank di tempat lain beroperasi berdasarkan keuntungan. These banks have
attracted large amounts of deposits and often have surplus. Bank-bank ini telah menarik simpanan
dalam jumlah besar dan seringkali memiliki surplus. liquidity. The Islamic banks face a number
of challenges. likuiditas. Bank syariah menghadapi sejumlah tantangan. First, Pertama, they have
not as yet been successful in devising an interest-free mechanism to place their funds on a short-
term basis. Mereka belum berhasil merancang program bebas bunga mekanisme untuk
menempatkan dana mereka dalam jangka pendek. They face the same problem in financing
consumer loans and government deficits. Mereka menghadapi masalah yang sama dalam
pembiayaan pinjaman konsumen dan defisit pemerintah. Second, Kedua, the risk involved in

15
profit-sharing seems to be so high that of the banks have resorted to those techniques of financing
which bring them a fixed assured return. Risiko yang terlibat dalam bagi hasil tampaknya begitu
tinggi sehingga sebagian besar bank telah menggunakan teknik pembiayaan yang memberi mereka
pengembalian terjamin tetap. As a result, Alhasil, there is a lot of genuine criticism that these
banks have not abolished interest but have in fact only changed the nomenclature of their
trarisactions. Banyak kritik yang mengatakan bahwa bank-bank ini tidak menghapus bunga tetapi
hanya mengubah nomenklatur transaksinya. Thir-d, Ketiga , the Islamic banks do not have the
legal support of central banks of their respective countries (except for Pakistan and Iran), which
exposes them to great risks. Bank syariah tidak memiliki dukungan hukum dari bank sentral
negaranya masingmasing (kecuali Pakistan dan Iran), yang membuat mereka menghadapi risiko
besar. Fourth, Keempat, the Islamic banks do not L have the necessary e}pertise and trained
manpower to appraise, monitor, evaluate and audit the projects they are required to finance. Bank
syariah tidak memiliki keahlian dan tenaga terlatih yang diperlukan untuk menilai, memantau,
mengevaluasi dan mengaudit proyek-proyek yang harus mereka biayai. As a result, they cannot
expand despite having financial liquidity. Akibatnya, mereka tidak bisa berekspansi meski
memiliki likuiditas. Finansial The future of the Islamic banks ingles, Finansial masa depan bank
syariah , by and large, Pada Umum nya, on their ability to find a viable alternative to interest for
financing all types of loans. Kemampuan mereka untuk menemukan alternatif yang layak untuk
bunga guna membiayai semua jenis pinjaman. They should recognise that their success in
abolishing interest has been at least partial and that they have yet to go a long way in their search
for a satisfactory alternative to interest. Mereka harus menyadari bahwa keberhasilan mereka
dalam menghapus minat setidaknya sebagian dan bahwa mereka masih harus mencari alternatif
yang memuaskan untuk kepentingan mereka. Simultaneously, bersamaan dengan itu, the Islamic
banks need to improve their managerial capabilities by training their personnel in project appraisal,
monitoring, evaluation and performance auditing. Bank syariah perlu meningkatkan kemampuan
manajerial mereka dengan melatih personel mereka dalam penilaian proyek, pemantauan, evaluasi
dan audit kinerja. Moreover, Selain itu, the future of Islamic banks also depends on developing
and putting into practice such accounting standards which provide timely and reliable· information
of the type that the Islamic banks would require for profit-sharing, rent-sharing or for cost-plus
financing. Masa depan bank syariah juga tergantung pada pengembangan dan penerapan standar
akuntansi yang memberikan informasi yang tepat waktu dan dapat diandalkan dari jenis yang

16
dibutuhkan bank syariah untuk bagi hasil atau untuk pembiayaan tambahan. There standards are
yet to be developed. Ada standar yang belum dikembangkan. The Islamic banks would have to
work hard to persuade their clients to accept these standards so that a reliable information base is
established. Bank syariah harus bekerja keras untuk membujuk klien mereka untuk menerima
standar ini sehingga basis informasi yang dapat diandalkan dapat dibangun.

PENJELASAN:

Dalam bab ini kami akan memberikan penjelasan singkat tentang beberapa lembaga ekonomi
islam seperti bank syariah seperti yang ada saat ini. Saat melakukannya, kami akan menunjukkan
masalah dan tantangan yang dihadapi oleh lembaga-lembaga ini. Tujuannya adalah untuk
menyoroti upaya yang dilakukan oleh kaum Muslimin selama ini yaitu menerjemahkan ide-ide
ekonomi Islam menjadi kenyataan dan memprediksi arah perkembangan masa depan mereka.

Chapter 2

Suggestion

In compiling this paper, we have suggestions and criticisms that we as Muslims must study all
subjects of science, including economics. With the existence of Islamic Economics, it is hoped that
it can become a ladder towards the advancement of Islamic civilization that we are waiting for.

Terjemah

Saran

Kami dalam menyusun makalah ini mempunyai saran dan kritik bahwa kita sebagai umat Islam
harus mempelajari semua mata ilmu pengetahuan, tak terkecuali ilmu ekonomi. Dengan adanya
Ilmu Ekonomi Islam diharapkan bisa menjadi satu tangga menuju kemajuan peradaban Islam yang
kita nantikan.

17

You might also like