Professional Documents
Culture Documents
Profil Hasil Pemeriksaan CT-Scan Pada Pasien Tumor Paru Di Bagian Radiologi RSUD Dr. Zainoel Abidin Periode Juli 2018-Oktober 2018
Profil Hasil Pemeriksaan CT-Scan Pada Pasien Tumor Paru Di Bagian Radiologi RSUD Dr. Zainoel Abidin Periode Juli 2018-Oktober 2018
ABSTRACT
Background: Lung tumor is still being the most common tumors in inclusion criteria.
the world. Lung tumor is defined as the abnormal growth of lumps Results: There were 66 cases (53.2%) of lung tumors based on the
in lung tissue that might be benign or malignant. CT scan is one of radiological diagnosis. Most of the cases were males (63.6%); the
the most appropriate modality to diagnose the supposition of lung largest age group consisted of patients aged 60-69 (37.9%); active
tumors and evaluating the tumor itself. The purpose of this study is smoking was the most important risk factor of lung tumor; patients
to identify the CT scan images of patients with a lung tumor. mostly came with chest pain as an early symptom and at the final
Method: The study was conducted by a retrospective descriptive stage of lung tumor; the most common site of lung tumor was right
design. In this study, sampling was performed at Radiology lung; bone was the most common site of metastatic site.
Department, Zinoel Abidin General Hospital, from July 2018 Conclusion: This study can provide positive feedbacks in the whole
to October 2018. Data were obtained from the thorax CT scan management of lung tumor, and can be used as a basis for further
examination request forms and questionnaire of respondent research.
characteristics. There were 66 cases of lung tumors that met the
Published
Open by DiscoverSys
access: | Intisari Sains Medis 2019; 10(3): 625-630 | doi: 10.15562/ism.v10i3.661
http://isainsmedis.id/ 625
ORIGINAL ARTICLE
dapat menyebabkan kematian.1 Data statistik lebih sering terdiagnosis ketika penyakit sudah pada
GLOBOCAN menunjukkan kasus baru pada stadium lanjut. Deteksi dini kanker berdasarkan
keganasan secara umum mencapai 14,1 juta hingga keluhan saja tidaklah cukup. Penentuan diagnosis
tahun 2012 dan menyebabkan 8,4 juta kematian per dan stadium klinis dari tumor paru harus
tahunnya.2 Penemuan ini menjadikan keganasan secara holistik dengan melakukan pemeriksaan
sebagai peringkat kedua penyebab kematian terhadap riwayat penyakit, pemeriksaan fisik
penduduk di dunia.1,2 dan pemeriksaan penunjang radiologis dan
Tumor ganas paru merupakan penyebab utama laboratorium. Computerized Tomography (CT)
keganasan di dunia, mencapai hingga 13 persen Scan merupakan standar sarana penunjang
dari semua diagnosis keganasan yang ada, dan radiologi dalam mendiagnosis tumor. Pada kasus
penyebab sepertiga dari seluruh kematian akibat tumor ganas paru, CT scan dapat memberikan
keganasan pada laki-laki. Di Indonesia, tumor informasi tentang lokasi, ukuran, karakteristik
ganas paru merupakan jenis tumor terbanyak tumor, penyebaran kelenjar getah bening, dan
dilaporkan pada laki-laki, dan terbanyak kedua infiltrasi jaringan ke sekitarnya sehingga membantu
untuk semua jenis tumor pada perempuan.1,3 penetapan stadium klinis kanker paru berdasarkan
Banyak penelitian menunjukkan kejadian tumor sistem TNM menurut pedoman yang digunakan
ganas paru ditemukan pada laki-laki perokok, dan saat ini, yakni The American Joint Committee on
berusia lebih dari 50 tahun.3,4 Dengan demikian, Cancer (AJCC) tahun 2002 lebih mudah.9
merokok merupakan salah satu risiko tinggi Melihat kenyataan bahwa minim dan
penyebab tumor ganas paru. Penelitian terbaru terbatasnya data mengenai gambaran CT Scan pada
menunjukkan adanya peningkatan angka kejadian pasien tumor paru di Indonesia, penulis tergugah
tumor ganas paru pada pasien yang tidak pernah untuk melakukan penelitian ini. Oleh karena
merokok aktif.5 Selain rokok, faktor risiko lain itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
yang juga pernah dilaporkan adalah paparan gambaran profil pasien tumor paru yang menjalani
radiasi, paparan bahan kimia karsinogenik, riwayat pemeriksaan CT Scan di Bagian Radiologi RSUD
keganasan pada pasien atau keluarga, dan riwayat Dr. Zainoel Abidin. Data tersebut diharapkan dapat
penyakit paru lain. Dibandingkan dengan tumor memberikan umpan balik positif dalam manajemen
ganas, tumor jinak paru memiliki prognosis yang tumor paru di RSUD Dr. Zainoel Abidin ataupun
lebih baik.5 Identifikasi faktor risiko tumor paru rumah sakit lainnya sehingga mampu memperbaiki
menjadi penting dalam upaya pencegahan dan kualitas terapi pada pasien tumor paru.
prognosis.4
Pengenalan gejala klinis awal yang dapat METODE
mengarah kepada tumor ganas paru perlu
dicermati oleh setiap tenaga medis. Menurut Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif
Cleave dan Cloey, gejala klinis awal yang sering retrospektif dengan memanfaatkan data sekunder
dijumpai pada pasien tumor ganas paru adalah berupa catatan medik pada lembaran permintaan
gejala lokal yang berkaitan dengan pertumbuhan pemeriksaan CT Scan dan kuesioner karakteristik
langsung tumor seperti batuk, hemoptisis, nyeri responden di di Bagian Radiologi RSUD Dr.
dada dan sesak napas maupun stridor.7,8 Sebagian Zainoel Abidin. Penelitian dilaksanakan pada
kecil pasien datang dengan gejala yang berkaitan periode Juli-Oktober 2018. Populasi penelitian
dengan pertumbuhan regional seperti efusi pleura, ini adalah seluruh lembaran permintaan CT
sindrom vena kava superior, disfagia, dan sindrom Scan kepala-leher, toraks, abdomen di di Bagian
pancoast. Tidak sedikit pasien datang disertai Radiologi RSUD Dr. Zainoel Abidin periode Juli-
dengan gejala klinis sistemik yakni, penurunan Oktober 2018. Sampel penelitian ini adalah seluruh
berat badan dalam waktu singkat, nafsu makan lembaran permintaan pemeriksaan CT Scan toraks
menurun, dan demam hilang timbul. Banyak gejala pada pasien dengan diagnosis radiologis massa
klinis lain pada penyakit lain yang menyerupai tumor di paru. Kriteria inklusi yaitu lembaran
gejala klinis yang ditemukan pada pasien tumor permintaan pemeriksaan CT Scan paru dari pasien
paru. Hal ini menjadi diagnosis banding dari dengan klinis mengarah tumor paru yang memiliki
tumor paru. Diagnosis banding tumor paru yang hasil ekspertisi, sedangkan kriteria eksklusi yaitu
sering membuat misdiagnosed dari anamnesis lembaran permintaan CT Scan toraks dari pasien
adalah tumor mediastinum, metastasis di paru dan yang telah melakukan terapi sebelumnya dan
tuberkuloma. Ketepatan diagnosis secara dini dapat mengalami rekurensi. Penelitian ini menggunakan 2
mempengaruhi angka keberhasilan terapi dan variabel yakni hasil ekspertisi pemeriksaan CT Scan
meningkatkan prognosis yang lebih baik.6,7 paru dan kanker paru yang didistribusi menurut
Di Indonesia, pasien dengan tumor ganas paru jenis kelamin, kelompok usia, faktor risiko, gejala
klinis awal, stadium tumor, lokasi tumor paru dan
626 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(3): 625-630 | doi: 10.15562/ism.v10i3.661
ORIGINAL ARTICLE
lokasi metastasis tumor paru. Data yang diperoleh (36,4%) terdiagnosis tumor paru. Penelitian ini
diolah berdasarkan variabel penelitian dengan menampilkan angka kejadian tumor paru terbanyak
menggunakan SPSS dan disajikan dalam bentuk didapatkan pada laki-laki.
teks, grafik, dan tabel. Pada data yang didapatkan dari 66 pasien
dengan diagnosis radiologis tumor paru, ditemukan
HASIL usia rerata pasien adalah 57,2±10,1, dengan usia
termuda yang didapatkan 22 tahun dan yang tertua
Jumlah pasien yang berkunjung ke Bagian 78 tahun. Mayoritas pasien berada pada kelompok
Radiologi RSUD Dr. Zainoel Abidin sejak Juli 2018 usia 60-69 tahun yaitu 25 pasien (37,9%), diikuti
sampai dengan Oktober 2018 tercatat sebanyak 124 kelompok usia 50-59 tahun sebanyak 21 pasien
orang. Sebanyak 66 pasien (53,2%) di antaranya (31,8%). Kelompok usia 20-29 tahun dan kelompok
terdiagnosis radiologis massa tumor di paru dan usia 30-39 tahun merupakan kelompok pasien
pasien dengan diagnosis radiologis massa tumor paling sedikit ditemukan dengan diagnosis tumor
lainnya sebanyak 15 pasien (12,1%). Pasien yang paru yaitu masing-masing didapatkan 1 pasien
tidak ditemukan kelainan massa tumor pada hasil (1,5%).
pemeriksaannya sebanyak 43 pasien (34,7%). Dalam kepustakaan, faktor risiko kanker paru
Berdasarkan Gambar 2, didapatkan bahwa yang memiliki kaitan erat dengan kejadian tumor
pasien berjenis kelamin laki-laki berjumlah paru adalah pertambahan usia, jenis kelamin laki-
42 orang (63,6%) dan perempuan 24 orang laki, dan rokok.4,12 Faktor lain yang dikumpulkan
pada penelitian ini adalah faktor genetik berupa
riwayat keganasan pada keluarga dan riwayat
merokok pasif. Sebanyak 41 pasien (62,1%) yang
terdiagnosis tumor paru merupakan perokok
aktif. Pasien mendapatkan paparan asap rokok
lingkungan sebanyak 20 orang (30,3%) terdiagnosis
tumor paru. Riwayat keganasan pada keluarga
didapatkan pada 5 pasien (7,6%) yang terdiagnosis
tumor paru.
Gejala klinis awal dari tumor paru tidak spesifik,
yang banyak disebutkan adalah nyeri dada (54,5%,
batuk kronik (16,7%), batuk darah (15,2%), dan
sesak (10,6%). Pada penelitian ini, telah ditemukan
gejala yang jarang dikeluhkan pada awal diagnosis
tumor paru ditegakkan, yaitu sindrom pancoast
sebanyak 2 pasien (3,0%).
Hasil ekspertisi dari 66 pasien dengan diagnosis
Gambar 1. Grafik distribusi pasien tumor paru berdasarkan diagnosis radiologis tumor paru diklasifikasikan berdasarkan
radiologis (n=124) sistem TNM dari American Joint Committee on
Cancer (AJCC), edisi ke-6 (2002).9 Berdasarkan
Tabel 3, stadium tersering yang didapatkan pada
pasien tumor paru yaitu stadium IV dengan
jumlah pasien 28 orang (42,4%), dan paling jarang
ditemukan pada stadium IIB dengan jumlah pasien
3 orang (3,0%). Tabel 4 menunjukkan struktur
anatomi yang paling sering diinfiltrasi oleh massa
tumor di paru, yaitu lobus superior paru kanan
(25,8%), diikuti lobus superior paru kiri (21,2%),
lobus inferior paru kanan (13,6%), lobus inferior
paru kiri (12,1%), dan lobus tengah paru kanan
(7,6%), sedangkan terdapat sebanyak 13 pasien
(19,7%) yang terdiagnosis pada lebih dari satu
lobus.
Data lain tentang tumor yang dapat
dikumpulkan adalah lokasi metastasis dari tumor
paru. Sebanyak 28 pasien dari 66 pasien dengan
Gambar 2. Grafik distribusi pasien tumor paru berdasarkan jenis kelamin diagnosis radiologis tumor paru, didapatkan lokasi
(n=66)
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(3): 625-630 | doi: 10.15562/ism.v10i3.661 627
ORIGINAL ARTICLE
628 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(3): 625-630 | doi: 10.15562/ism.v10i3.661
ORIGINAL ARTICLE
Tabel 4. Struktur anatomi paru yang diinfiltrasi oleh tumor lebih kecil dan hanya memiliki dua lobus. Walaupun
Struktur anatomi n (=66) % begitu keduanya memiliki kecenderungan menjadi
Lobus superior paru kanan 17 25,8 lokasi tumbuhnya tumor. Lokasi tumor merupakan
Lobus tengah paru kanan 5 7,6 faktor risiko yang signifikan terhadap rekurensi
Lobus inferior paru kanan 9 13,6 lokal maupun metastasis ke organ lain.15,23,24
Lobus superior paru kiri 14 21,2 Salah satu penyebab kematian pada tumor paru
Lobus inferior paru kiri 8 12,1 adalah komplikasi dan metastasis jauh. Penyebaran
> 1 lobus 13 19,7 sel keluar dari lokasi primer paru dapat terjadi
melalui darah dan pembuluh limfatik. Lokasi
tersering metastasis jauh pada paru adalah tulang,
Tabel 5. Lokasi metastasis yang sering diinfiltrasi oleh massa tumor hepar, otak, dan paru kontralateral.15 Semakin
paru banyak lokasi metastasis yang terlibat secara
Lokasi metastasis n (=28) % bersamaan, semakin buruk pula kualitas hidup
Paru ipsilateral 2 3,0 pasien. Pada penelitian ini didapatkan data pasien
Paru kontralateral 4 6,1 yang mengalami metastasis sebanyak 28 pasien
Hepar 9 13,6 (42,4%) dari total 66 pasien dengan diagnosis
Tulang 12 18,2 radiologis tumor paru, dan lokasi metastasis
Otak 1 1,5 terbanyak ditemukan pada tulang (18,2%).
SIMPULAN
sering dikeluhkan. Hal ini didukung dengan hasil Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di
penelitian yang membandingkan antara kanker Poliklinik Paru RSUD Dr. Zainoel Abidin selama
paru dan penyakit kronik paru lainnya, didapatkan periode Juli 2018-Oktober 2018, dapat disimpulkan
data bahwa rasa nyeri lebih banyak dirasakan oleh bahwa dari 66 pasien dengan diagnosis radiologis
pasien dengan tumor paru (62%).17 Penelitian oleh tumor paru, didapatkan tersering pada jenis
Ananda et al., tahun 2018 mengemukakan nyeri yang kelamin laki-laki, usia 60-69 tahun. Peran merokok
ada pada pasien tumor paru dipengaruhi beberapa aktif ditemukan sebagai faktor risiko terbanyak.
hal, diantaranya faktor psikologis. Mendapatkan Gejala klinis awal yang paling banyak ditemukan
diagnosis tumor paru merupakan kondisi berat adalah nyeri dada, dan pasien datang ke poliklinik
yang dapat membebani psikologis seseorang. paling banyak jika sudah memasuki stadium IV.
Pasien yang tidak dapat menerima kondisi tersebut, Lokasi tumor paru paling banyak didapatkan
akan cenderung menginterpretasikan nyeri yang pada paru kanan dan tulang merupakan tempat
dialaminya sebagai sesuatu yang besar.18,19 tersering untuk metastasis. Penelitian ini masih
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pasien memiliki banyak kekurangan, oleh karena itu
tumor paru terbanyak adalah pasien dengan stadium dibutuhkan penelitian yang lebih lanjut untuk lebih
IV (42,4%). Berbagai faktor yang dicurigai sebagai memperjelas gambaran mengenai tumor paru.
penyebab banyaknya pasien datang pada stadium
lanjut, diantaranya gejala tumor paru yang tidak KONFLIK KEPENTINGAN
khas pada awal terbentuknya tumor yang dianggap
ringan oleh pasien. Pada kondisi ini, pasien lebih Penulis menyatakan tidak terdapat konflik
banyak memilih untuk tidak memeriksakan kepentingan (conflict of interest) pada penulisan
keluhannya.20 Hal ini ditunjang dengan kurangnya laporan penelitian ini.
kesadaran pasien untuk memeriksakan diri secara
berkala. Padahal, banyak pasien ditemukan dengan PENDANAAN
risiko tinggi yang enggan melakukan pemeriksaan Penulis bertanggung jawab terhadap seluruh
berkala.21 Kesalahan diagnosis dari tenaga medis pembiayaan dalam pembuatan laporan penelitian
juga menyebabkan banyaknya tumor paru ini.
ditemukan pada stadium lanjut.22
Pada Tabel 4, didapatkan lokasi tumor paru
KONTRIBUSI PENULIS
terbanyak pada paru kanan. Beberapa penelitian lain
menemukan hasil yang sama.23,24 Hal ini dikaitkan Penulis bertanggung jawab dalam pembuatan dan
dengan struktur anatomi paru, dimana paru kanan penulisan laporan penelitian ini.
memiliki ukuran lebih besar dan memiliki tiga lobus
bila dibandingkan dengan paru kiri yang berukuran
DAFTAR PUSTAKA
Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(3): 625-630 | doi: 10.15562/ism.v10i3.661 629
ORIGINAL ARTICLE
1. American Cancer Society. Cancer Facts & Figures 2018. karsinoma paru yang dirawat di RSUP Dr. M. Djamli
Atlanta: American Cancer Society, 2018. (diunduh 14 Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2).
Juli 2019). Tersedia dari: https://www.cancer.org/cancer/ 14. Mannino DM, Samuel M, Aguayo SM, Pett TL, Redd SC.
cancer-facts . Low lung function and incident lung cancer in the United
2. Torre LA, Bray F, Siegel RL, Ferlay J, Tieulent JL, Jemal A. States. Intern Med. 2003; 1(63):1475-80.
Global cancer statistics 2012. Cancer J Clin. 2015; 65:87- 15. Wilson LM. Anatomi dan fisiologi sistem pernafasan.
108. Dalam: Price SA, Wilson LM,editors. Patofisiologi Konsep
3. Jusuf A, Wibawanto A, Icksan AG, Syahruddin E, Juniarti, Klinis Proses-Proses Penyakit Vol 2 (6th ed). Jakarta: EGC,
Sutjahjo E. Kanker paru jenis karsinoma bukan sel kecil. 2005; 736- 55.
Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan di Indonesia. 16. Somantri I. Asuhan keperawatan pada pasien dengan
PDPI, Jakarta. 2018; 7-20. gangguan sistem pernafasan. Edisi ke-2. Jakarta: Salemba
4. Malhotra J, Malvezzi M, Negri E , Vecchia CL, Boffetta P. Medika, 2009.
Risk factors for lung cancer worldwide. Eur Respir Journal. 17. Wysham NG, Cox CE, Wolf SP, Kamal AH. Symptom
2016; 48(3):889- 902. burden of chronic lung disease compared with lung
5. Kusumawidjaja K. Tumor jinak paru. Dalam: Sutarto AS, cancer at time of referral for palliative care consultation.
Abdullah AA, Boer A, Budyatmoko B, Makes D, Ilyas G et AnnalsATS. 2015; 12(9):1294-9.
al,. Radiologi diagnostik. Edisi kedua. Jakarta: Gaya Baru, 18. Ananda RR, Ermayanti S, Abdiana. Hubungan Staging
2005; 145-7. Kanker Paru dengan Skala Nyeri pada Pasien Kanker Paru
6. Cufari ME, Proli C, Sousa PD. Increasing frequency of yang Dirawat di Bagian Paru RSUP DR M Djamil Padang.
non-smoking lung cancer: Presentation of patients with Jurnal Kesehatan Andalas. 2018; 7(3).
early disease to a tertiary institution in the UK. European 19. Miaskowski C, Cleary J, Burney R, et al. Guideline for
Journal of Cancer. 2017; 84:55-9. the Management of Cancer Pain in Adults and Children.
7. Beckles MA, Spiro SG, Colice GL, Rudd RM. Initial Glenview: American Pain Society (APS), 2005.
evaluation of the patient with lung cancer. Chest, 2013; 20. Ellis PM, Vandermeer R. Delays in the diagnosis of lung
123(Suppl. 1): 97-104. cancer. Journal of Thoracic Disease. 2011; 3(3):183-8.
8. Cleave VJH, Cooley ME. Lung cancer. Dalam: C.G. 21. McWilliam A, Mayo J, MacDonald S, IeRiche JC, Palcic B,
Varricchio (Ed.), A cancer sourcebook for nurses (8th ed.). Szabo E, et al,. Lung cancer screening. American Journal of
Sudbury, MA: Jones & Bartlett, 2004; 215-29 Respiratory and Critical Care Medicine. 2003; 168:1167.
9. American Joint Committee on Cancer (AJCC). AJCC 22. Laksmiarti T, Budisuari MA, Ardani I. Pilihan pelayanan
staging manual (6th ed.). New York: Springer-Verlag, 2002. kesehatan oleh masyarakat perbatasan negara. Buletin
10. Icksan A, Faisal RM, Elisna, Astowo P, Hidayat H, Penelitian Sistem Kesehatan. 2014; 17(4):353-62.
Prihartono J. Kriteria Diagnosis Kanker Paru Primer 23. Wahyuni TD, Swidarmoko B, Rogayah R, Hidayat H. The
Berdasarkan Gambaran Morfologi pada CT Scan Toraks positive Result of Cytology Brushing Al Flexible Fiberoptic
Dibandingkan dengan Sitologi. Indonesia Journal of Bronchoscopy Compared with Transthoracic Needle
Cancer. 2008; 1:3-8. Aspiration in Central Lung Tumor. J Respir Indo. 2011;
11. Tandi M, Tubagus VN, Simanjuntak ML. Gambaran 32(1):22-31.
CT-scan tumor paru di Bagian/SMF Radiologi 24. Bagheri R, Haghi SZ, Dalouee MN, Nasiri Z, Rajabnejad
FK Unsrat RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado A. Evaluation of the results of surgery treatment in patients
periode Oktober 2014-September 2015. Jurnal e-Clinic with benign lung tumors. NCBI. 2015; 32(1):29-33.
(eCl). 2016; 4(1):140-45.
12. Yulianti D, Syahruddin E, Hudoyo A, Icksan A.
Neurological Clinical Symptoms and CT Scan Brain Images
of Lung Cancer Patiens Small Cell Carcinoma is Not Brain
Metastasis in Persahabatan Hospital. J Respir Indo. 2011;
31(1):32-7.
13. Hulma MA, Basyar M, Mulyani H. Hubungan karakteristik
penderita dengan gambaran sitopatologi pada kasus
630 Published by DiscoverSys | Intisari Sains Medis 2019; 10(3): 625-630 | doi: 10.15562/ism.v10i3.661