Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 39
KOMISIAPARATUR SIPIL NEGARA PERATURAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA. NOMOR 9 TAHUN 2019 ‘TENTANG “TATA CARA PENILAIAN MANDIRI SISTEM MERIT DALAM MANAJEMEN [APARATUR SIPIL SEGARA DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH [DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ES\ KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGAR, Mesimmbang + bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 17 ayat (2) Peraturan Menteri Pendayagunaan Aperatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 40 Tahun 2018 tentang Pedoman Sistem Merit dalam Manajemen Aparatur Sipil Negara, peria menetapkan Peraturan Komisi Aparstur Sipil ‘Negara tentang Tata Cara Penilaian Mandiri Sistem Merit alam Manajemen Aparatur Sipil Negra di Lingkungan Instanei Pemerintah; Mengingst 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahur 2014 Tentang ‘Aparatur Sip Negara (Lembaran Negara Republi Indonesia Nomor 6 Tahun 2014, Tambahan Lembaran Negara Nome 5494}; 2. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aporatur Negara ddan Reformasi Birokrasi Nomor 40 Tahun 2018 tentang: Pedoman Sistem Merit Dalam Mansjemen Aparatur SipiL Negara Berita Negara. Republik Indonesia Tahun 2018 ‘Nomor 1252); -MEMUTUSKAN: Menetapkan © TATA CARA PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM MERIT DALAM MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA DI LINGKUNGAN INSTANSI PEMERINTAH, BABI KETENTUAN MUM Dalam Peraturan Korie ini yang dimmaksud dengan: 1. Aparatur Sipil Negara yang selanjutaya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawal negeri sil dan pegawal pemerintah dengan perjanian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah 2. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS ‘adalah warga negara Indonesia yang memenuti syarat tertent, siangkat sebagal Pepawai ASN secaratetap oleh pejabat pembina kepegawalan untuk menduduki jabetan pemerintahan, 3, Pegawai Pemerintah dengan Perjaniian Kera yang selenjutnya disingkat PPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarattertentu, yang iangleat Derdssarian perjanjian Kerja untuk janghe walt tertenta dalam rangka—melaksanakan ges pemerintahen. 4. Manajemen ASN adalah pengelolazn ASN untuk ‘menghasilkan Pegawal ASN yang profesional, memiliki bebas dari intervens! politi nilai dasar, etka profes ‘ersih dari praktik korupsi kolusi, dan nepotise. 5, Sistem Merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifkess, kompetensi, dar. kinerja secara adil dan ajar tanpa membedakan latarbelakang warms lot, agama, asal-usu, jen kelami, politi status pernikahan, urnur, atau kondis kecacatan. 6. Road Map Penerapan Sistem Merit adalah bentuk operasionalisasi penerapan Sistem Merit yang disusun an dlaloukan setinp 5 (ima) tahun sekali dan merupakan, rencana rinci pelaksanaan penerapan Sistem Mert dari satu tahapan ke tahapan selanjutnya selama 5 (ima) tahun dengan sssaran per tahun yang jlas. 10. 1 . 13. 1s. 15. 16. Rencans Aki adalah langkah-langkah dan tahapan detail epiaten yang dilskukan untuk menindakdanjutt basil penilaian mandiri di lingkungnn Instansi Peme-ntah Indeks Sistem Merit adalah uleuran yang digunakan sebagai standar penilaian penerapan Sistem Merit pada rekomend Instansi Peme-intah Penilaian Mandiri Sistem Merit adalah penilaian yang lilaukan secaramandii guna mengetahui capaian penenapan Sisters Merit pada instansi pemerintah ‘Tim Perilai adalah tim yang melaksanakan Penilaian Mandir Sister Merit Penetapan Kebutuhan Pogawai Negeri Sipil yang selanjutnys divebut dengan Formasi adalah jumlah dan susunan pangkst Pegawai Negeri Sip yang diperiukan dalam suate satuan organisasi negara/Instansi Pemerintah untuke mampd, melaksanakan tuges pokok ‘dalam jangka wakeu terenta, sJabatan Pimpnan Tings yang selanjutnya disingkat JPT adalah sekslompole jabatan tings pada instansi pemerintah. Pejabat Pimpinan Tinggi yang selanjutnya disingkat PPT ‘adalah Pegnwaé ASN yang mendudulki Jabatan Pimpinan Tings. Jabatan Admoistrast adalah sekelompok jabatan yang smempunyai fngsi dan tugas berkaitan dengan pelayenan ppubliksertaadministrasipemerintahan dan pembangunan, Pejabat Administrasi adalah pegawai ASN yang mend jaatan administrasi Pejabat Administrator adalah pejabat administrasi yang bertanggung jawab memimpin pelaksanaan selurth keegitan pelaysnan public sertaadministrash pemerintahan dan pembengunan. 1. 16. 19. a1 22, 22, Pejabat Pengawas adalah pejabat administrasi yang bertanggung jawab mengendalikan pelaksanaan kegiatan yang dlakukan oleh pejabat pelaksana ‘Jabatan Pungsionel yang selanjutnya disingkat JF adalah sekelompole Jabatan yang berisi fungsi dan tugns berkaitan dengan pelayanan fangsional yang berdasarkan pada keahiian dan Keterampllan tertentu, Pejabat Fungsional edslah Pegnwai ASN yang menduduki \Jabatan Fungsional pada instansi pemerinta. Pejabat Pembina Kepegawainn yang slanjutaya disingkat PPK adalah pejabat yang mempunysi kewenangan menetapkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai ASN dan pembinaan manajemen ASN i instansi pemerintah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pejabat yang Bervenang yang selanjutnya disingkat PyB adalah pejabet yang mempunyai Kewenangan melaksanaken proses pengangkstan, pemindahen, dan pemberhentian pegnwai ASN sesuat dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Komisi Aparatur Sipil Negara yang selanjutava disingkat KASN adalah lembaga nonstruktural yang mandiri dan Debs dar intervensi polit ‘Lembaga Administraai Negara yang selanjutaya dsingkat LAN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang diberi kewenangan melaleukan pengkajian, pendidikan, dan pelatinan ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Radan Kepegnwaian Negara yang selanjutnya disingkat [BKN adalah lembaga pemerintah nonkementerian yang iberi kewenanganmelakukan pembinaan dan ‘menyelenggarakan Mangjemen ASN sccara nasional sesuai dengan Ketentuanperaturan perundang- ‘undangan, 25, Instansi Pemerintah adalah instansi pusat dan instansi aera, 25, Instansi Pusst adalah ementerian, lembaga pemerintah ronkeementerian, Kesekretarlatan lembaga negara, dan ‘esekretaratan lembaga nonstruktural 17, Instansi Daerah adalah perangkat daerah provinsi dan perangkat daerah kabupaten/kota yang meliputi sekretariat dacrah, sekretarat dewan perwalilan rakyat aera, dinas daerah, dan lembaga teknis daerah, 28, Menteri adalah mentert yang menyelenggarakan urusan emerintahan di bidang pendayagunaan aparatur negara. Pasa 2 Penilaian Mandiri Sistem Merit dalam Mangjemen ASN Dertajuan: ‘4 menjamin terwujudnya Sistem Merit dalam Manejemen ASN di Instansi Pemerintah 'b, mendorong terwujudaya ASN yang profesional, Derintegrtas, sejahtera, dan berperan sebagai unsur perekat persatuan dan Kesstuan Negara Kesstuan Republi Indonesia; dan ¢ mendulsang penyelenggaraan pemerintahan negara yang, loki, efisien, erbuka, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktke korupsi, kolusi, dan nepotism, serta mampl menyelenggarakean pelayanan ‘publik yang berkualitas bagi masyarakat Paral 3 Fenilaian Mandici Sistem Merit dalam Manejemen ASN llakulan terhadap instansi Pusat dan Instansi Daerah dalam alte penyelengearsan manajemen ASN, BAB I ‘TATA CARA PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM MERIT DALAM MANAJEMEN ASW a @ ° “ o agian Kesatu Pelaksanasn Penilain Pasal + Pelaksansan Penilaian Mandii Sistem Merit dlakukan temhadap Kelengkapan dan inalitas renyelenggaraan Mansjemen ASN, Penilsian Mancini dilakukan oleh Tim Peni Tim Penilai sebegaimana dimaksud pada ayat @) litetapkan oleh PPK, ‘Tim Penal sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tdi a kepegawaian; perencansan; pengembsngan organtsasi; ppengawasan internal; dant lunsur lainnya yang terknit dengan aspek Sistem Merit, ‘Tim Peni sebrgnimana dimaksud pada cya (§) memilki gas: 4 mengoordinasikan penyusunan Road Map Penerapan Sistem Merit; ', membahes perkembangan Road Map Penerapan Sistem Merit paca stiap aspek Sistem Merit . melakukan penilaian mandini penerapan Sistem Merit 6 linglnangan Instansi Pemerintah; 4. menyiapkan dolnumen disertai buktiterkait dengan nasil PenilaisnMandie Sistem Merit; den fe. metaporkan hasil Penilaian’ Mandir! Sistem Merit Jeepadia KASN, Pasal KASN sebagalembaga yang berfungst mengawasi penerapan Sistem Merit dalam Manajemen ASN memiliki aga ‘4. melakukan verlkast hell Pnilaian Mandiri Stem Merit yang disampaikan oleh tnstansi Pemerintah; b.memerirsa bukti yang diserahkan oleh Instansi Pemerintas ¢-meminta Kbrifasi kepada Instansi Pemerintah apabila dipertukan; dan 2. menyiapikan laporan asl verfikast yang dltuangken dalam berte acara setelah ditandatangani oleh Ketua KASN untuk disampaiian kepada Tim Penill, Bagian Kedua ‘Aspek Penilaian Pasal 6 Penilaian Mandi Sistem Merit dalam Manajemen ASN di Instensi Pemeririah dlilainkan berdasarkan aspdk sebagai Derik 4 ketersediaan perencanasn kebutuhen pegawal untuk Jangka renege (ima cahun yang disusun bereasarean fanalisis jatotan dan analisie beban kerja sertadiperine! menurut juslah, jabstan, pangkat, kuslifiasl dengan rmempertimbangkan pegawai yang ada dan yang akan pensiun; b, pelaksanaan pengadaan pegswai yang transearan dan ompetitif dalam rangle memenuihi kebutuhan pegnws, bik yang berasal dari calon PNS, PNS dari instansi lain, dan PPPK; ‘¢. pengembangin karier melipatipenetapan standar kkompetens jabetan, pemetaan kompetensi, pembangunan talent pool dan rencana suksesi, sertapeningkatan ompetensi dalam upayamengatasi kesenjangan kkompetensi dan kesenjangan kinerja; 1d. pelaksanan promosi, mutasi dan rotasl secara objeltif ddan transperan berdasarian kvalifikasi,kompetensi, dan kinerja dengan mempertimbangkan pola larier dan rencana sulsesi ats . manajemen itera melalui penetapan target kinetja yang ferucur, cvaluasi kinerja secara berlala dengan rmenggunakan metode yang objet, entifikasi kesenjangan kinerja dan penyusunan strate untuk mengatesinys serta pengcunean hasil penaian kineria dslam membuat keputusan terkait promesl, mutasi dan demos, sera pendidikan dan pelatihan; penggnian dan penghergaan yang didasarkan hast penilian kinerja serta penegakan disptin dan hepatuhan egawai terhadap kode ete dan kode peril pegswat 188; i ‘& pelindungan dan pelayanan kepada pegawai dalem melaksanakan tugas; dan h. ketersedisan sistem informasi_ yang menduleung pelaksanaan Sistem Mert dalam Manajemen ABN. Pasal 7 ‘Aspe petencanaan Kebutuhan pegawai dinilai berdasarkan indikator sebagai berikut ‘2 ketersedizan peta jabatan dan rencana kebutuhan pegawal ‘untulc fangka menengah 5 (lime) tahun yang disusun ‘menurutjumlah,jabatan, pangkat, kualifasi, kompetenst ddan unit Kerja sesuai dengan rencana strategis organisasl dan ditetapkan PPK: b, ketersediaan database pogawai yang digusun menurut jjumiah, jabatan, panglat, Kualifasi, kompetensi dan unit esi; 6 Ketersediaan database pegawsi yang akan memasuki ‘masa pensiuin dalam § Qa) tahun yang disustin menurut Jumlah, jabatan, pangkat dan unit kerja; dan 4. etersediaan reneana pemenuhan Kebutuban pegswai ‘untuk jangka menengah 5 (ima) tahun, baik yang berasal ari ealon PNS, PNS instansi lainnya, PPPK ataupun anggota TMI dan Port untuleinstansitertentu Pasa 8 Aspek pelaksanaan pengadaan pegnwa! dinilai berdasarken {ndikator sebagai berikut: a. otersediaan rencana pengadaan yegawai untuk tahun Derjalan yang dirine! menurut jumlah, jabatan, pangkat, ‘eualifikasi kompetensi dan unit kerja, beik yang berasal ari calon PNS, PNS dari instansl lin atau daerah Iain, PPK, atau anggota Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republi Indonesia untuk instansi >, etersediaan ebijakan internal instansi—terkait pelaksanean pengadsan pegawai secara terbuka, kompetiif transparsn, dan tidak diskriminatit, ‘c. _pelaksanaan penerimaan calon PNS,PPPK, atau PNS dari instansi lain dilacakan secara terbuks; 4. pelaksanaan pelauhan prajabatanpelatinan dasar bagi ealon PNS; dan 6. persentase pegawal yang baru diangat menjadi PNS yang penempatan pertamanva sesual jabstan yang dilamar. Pasal 9 Aspek pengembangan karier dinilal berdasarkan indikator sebagai beri: ‘4 penetapan nomenklatur jabaten dan standar kompetenst ‘manera tenis, dan sosial cultural untuk setap jabatan dengan keputusan PPK; 1, pemetaan talenta dan Ketersediaan profit pegawai melalui pemetaan talenta, kompetensi, bakst, dan minat yang dilaoulean oleh lembaga penllal yang terakreditasi sta tim _ssesor yang bersertica ‘6 pembangunan talent pool dan rencara sulsesi; leetersediaan informasi tentang Kesenjangan Kalikas ddan kompetensi dengan membandingkan antara prof pegawai dan standar lompetensijabatan; c. ketersediaan informasi tentang kesenjangan kinera, dengan membendingkan antara kinerja yang diharapkan dan kinerja sebenarnya f ketersediaan strategi dan program —peningkatan ompetensi yang disusun berdasarkan —analisis esenjangan kompetensi dan kesenjangan kines: fg peleksanaan program peningkatan Kompetensi melahi penyelenggarsan pendidikan dan pelathen, paki kerja, pernukaran peyswai, exching, counseling, dan mentoring Pasal 10 Aspe promosi, mutasi, dan rtasidinilal berdasarkan indikator sebagai berkut 4. Ketersedioan kebljacan internal instansi tentang pola earier; b. ketersediaan lebijaan Snternal tentang pengisian JPT secara terbuka serta promosi dan mutasi dengan smengac pada talent poo dan rencana suksest ce pelaksaswan pengisin JPP, Jabatan Administra dan Jabatan Pengawas secara terbuka dan kompeti Pasal 11 Aspeke mansjemen kinerja dinilai berdasarkan indieator sebagal belt 1. ketersediaan kontrak knerja yang terukcur dan diturunken dari rencana strategis organisa . penerapan metode penilaian kinerja yang objeltif dan terse: e penilaian kinerja secara berlala yang disertai dengan dialog kinerja untuk memastikan tercapainys kontrak ined; 4. etersediaan informasi tentang, analisis permasalahan Ienerja dan penyusunan stratgei penyelsaiannya untuk ‘mewajudan tujuan organisasi; dan 2. penggunaas hail penilaian Kinerja sebagai dasar bagi penetuan keputusan manajemen terkait pembinsan dan pengembangan Karle. Pasal 12 Aspsk penggajan, penghargasn, dan penegakan displin nai berdasarkan indikator sebagai berikut a kebijakan intemal Instans! Pemerintah tentang pembayaran tunjangsn Kinerja berdasarkan asl penilaian kines; , ketersedinan kebijakan internal Instansi Pemerintah tentang pemberian penghargaan terhadap pegawai berprestasiluar bias e Ketersediaan Kebijakan internal Instansi Pemerintah tentang penegakan disiplin, kode tik dan Kode perilaku pegawai i linglungan instansiaya; dan 4. pengelolsan data terkait_pelangzaran —disiplin, pelanggaran kode etik dan kode perlak yang dilacukcan pegawal Pasal 13 ‘Aspek pelindungan dan pelayanan dinilel berdasarkan ind kator sebagai bert ‘a, Kebjakan dan pelaesansan pelindungen pegawal dituar ari jaminan Kesehatan, jaminan Wecelakaan Kerja, program pensiun, yang diselenggerakan secara nasionsl; dan .penyediaan fasilites yang memberi semudahsn bagi peeawai yang membutuhkan pelayanan administra Pasal 14 AAspek Ketersedian sistem informasi dirilal berdasarkan Indkatorsebogal beciut fa. pembengunan sistem informasi kepegawaian yang, Derbasis tcknologt informasi yang terintegrasi dengan sistem penilaian kinerja, penegakan disiptin dan pembinsan pegawai, >. penerapan eperformance yang terintegrasi dengan Sistem Informasi Kepegawaian; 2 -e.pengunasai e-ffice yang memudahkan pelayanan sadministrast kepegawaian; dan 4. pembanginan dan penggunaan asessment center dalam pemetaait Kompetenst dan pengisian jubataus Lerbeste telanolgs informs. agian Ketiga ‘Tehapan Pelaksanaan Penilaian Pasal 15 ‘Tehapan pelaksanaan penilaian mandi sebagai beri: a persiapan ’b, pelaksansan Perilaian Mandir Sistem Merits ‘e _penyampeian hasil Prnilalan Mandir Sistem Ment 1d, veriikas oleh KASN; ._penetapan tingkat penerapan Sistem Merit; dan penyampaian keputusan KASN, Pasal 16 Persiapan scbagsimana dimaksud dalam Pasal 15 huruf «| reliput: fa Pembentakan Tim Penal oleh PPK: dan b. Penyusutan rencana pelaksanaan Penilaian Manditi Sistem Merit. Pelaksanaan Penilaian Mandist Sistem Merit sebagaimana, dimatesud dalam Pasel 15 huraf 6 melipati fa. penlaan kondist yang ada untule masing-masiig espe Gan indicator sebagaimana tercantum dalam Lampiran 1 yang merapazan bagian tidak terpisahkan dari Fersturan Komi nis by pengumpulan buktifaktual yang relevan dan terns penetapan skor untuk setiap sub aspek sesusi dengan tingkat pemenhanaya terhadap kondisi ideal dengan 8 menggunakan formulir sebagaimana tercantum dalam ‘Lampiran Il yang merupakan bagian tidakterpisahan dart eraturan Komisi nis d.penetapan nila} untule masing-masing aspek dengan rmenggunshass Wott yang sudeh ditetoplan dan alla fetal dengan menggunakan formulir sebagaimana tereantum dalam Lampiran yang merupsan bagian dale terpisahkan dari Peraturan Komts nis fe, penetapan usulan tingkat penerapan Sistem Merit ‘berdasarkan mili untuk keseluruhan aspek; fpenyiapan laporan yang menjelaskan proses dan hasil Prnilaan Mandie Sistem Merit; dan fg Penyampaian hasil Pnilaian Mandis Sistem Merit kepada Px oleh Ketua Tim Peril. Pasa 18 Hasi Penilaian Mandist Sistem Merit sebagaimana dimakstd lam Posal 17 huruf g disampaikan oleh PFK kepada Ketua KASN secara elektronike dan dilengkapi dengan dokumen ‘pending yang sesuai dengan hasil penilaian mandis. Pasal 19 Veriftasi sebagaimana dimaksud dalam Pass! 15 huruf 4 selipat fa Felaksanaan verifasi teshadap hasil penlaian mandiri ying diserahkan Instansi Pemerintah cich tim verifkast Sistem Merit KASN yang dibentuk olth Ketua KASN cengan menggunakan formulir pada Lampiran IL Peraturan ini b. Pemerikasan bul yang diserahkan untuk memastiken easlian semua bukti yang berbentuk dokumen 6 Ferminiaun Maithsi kepada tnotensi Pemerintah spabila dipertukan dlakukan dengan care: Melaicakan tanya jawab langsung dengan pejabot yang bertanggungiawab melaksanakan Manajemen ASN; 2. Melucukan tanya jaweb langsung dengan pegawat yang terkait i instansi yang dil. 4. penyiapan laporan hail verfkasi yang dituangkan dalam Deri ecara untuk disampaskan kepada Pimp KAQN. Pasal 20 Penetapan tngkat penesapan Sistem Merit sebagalmana imaksod dalam Pasal 15 huruf'e melipat ‘a. penllaian akhie oleh Pimpinan KASN terhedap tingkat ppenerapan Sistem Merit di instansi yang. inlet ‘betdasarian laporan tim verifkasi b. permintasn Klarifiasi kepada sim veriflasl, apabila dipertuean; dan ce. penetapan keputsan tentang tngkat penerapan Sistem Merit i instanst yang diilel serta rekomendasi KASN terhadap aspek yang masih peri diperbaiki berdasaran Lampiran IV Peraturan int Pasal 21 Keputusan KASN sebsgaimena dimaksud dalam Pass! 20 rhuruf e disampaikan kepada Menteri dan Instansl Pemerintah yang ini ‘agian Keempat Metode Penilaian Pasal 22 (1) Peailaien Mandiri dan verifikasi basil Penilaian Mandici dilakukan terhadap Kelengkapan dan teulites setiap aspek sebagaimana dimaksud dalam Pasa 6 (2) Aspek sebagaimana dimaksud pada ayat (1), mempunyal, Dobot sebagal erika: a. perencaniaan kebutuben sebesar 10%; b, pengadaan sebesar 10%; ce pengembangan karier sebesar 30%; s. 4. promosi dan mutasi sebesar 10% fe mangemen kinerja sebessr 20%; 1 pengisian, penghargaan dan disiplin sebesar 10%; & pelincungan dan pelayanan sebesar 4% dan 1, sistem informa sebesar 6%. (8) Penilaian techadap setiap indikator dilskukan secara Jeualtaif dan kuantiatif berdasarkan deséripsi sebsgal a. sangatbaik dengan skor 4 apabila semua elemen yang ule Iengkap dan memenuhi ketentuan; ‘bball cengan skor 3 apabila semua elemen yang dhuluar ceukup lengkap namun ada clemen yang belum ‘mernenuhi etentuan: ‘e. urarg dengan skor 2 apabila elemer. yang dhuluur Iararg lenkap; dan 4 burub dengan skor 1 apabila hampir semua elemen ‘yang diukut belum tersedia. (4) Uraien Penilaian Mandisi Sistem Merit ercantum dalam ‘Lampiran Il yang merupakan baglan tidak terpsahkan dari Peraturan Kors! ini. BAB i HASIL PENILAIAN PENERAPAN SISTEM MERIT Pasal 23 (0) Hasil penilaian penerapan sistem merit menjadi dassr penetapan tingkat penerapan Sistem Merit di Instanst Pemerintah yang meliput a. Kategori . ni ©. indeks da 4, sebutm. (2) Tingkat penerapanistem Merit sebagaimina dimaleoud pada ayat(1)ditetapkan sebagai berikut ‘a kategori IV, nilai 925-400, dengan indeks 0,81 ~ 1, sebutan sangat bak; . lntegari It, nilai 250-924, dengan indeks 0,81 ~ 1, dengan indeks 0,61 ~0,8, sebutan balks . Kategori HI, nilai 175-249, dengan indeks 0;41~ 0,6, sebutan Kurang; dan 4, kategori I, nilai 100-174, dengan indeks 02-0,4, sebutan burl (9) KASN menetapkan tingkat penerapan Sistem Ment i i Tim Peril, 0) Berdosarkan hasil penetapan tingkat penerapan Sistem Merit div linglungan instansi Pemerintah, KASN Instansi Pemerintab berdasarkan rekomends rmembrrikan rekomendasi Rencane Aksi dalam rangka perbeikan penerapan Sistem Merit di lingkungan Instansi Pemesintah yang bersengiutan. (5) KASN mclaporkan hasil penetapan tingkat penerepan Sistem Merit di lingkungan Instansi Pemerintah kepada Presiden dan Menter Pasal 24 Instansi Pemerintah yang mendapat penilaan dengan kategor bai dan sanget bak harus memiliki dan_meneraptean ‘mangjemer talenta can rencaue suksesl sexual dengan -eetentuan peraturan perundang-undangan, Bap iv KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan ‘Agar setiap orang mengetahuinye, memerintahkan ‘pengundangan Peraturan Komisi ini denenn penempatannyt ‘dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan divans pada tanggal Vo ut 709 KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA [REPUBLIK INDONESIA, \Mafacfin SOFIAN EFFENDI Dundangkan dt Jakarta pada tangeal (7/7/19 DIREKTUR JENDERAL _PERATURAN PERUNDANO-UNDANGAN [KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASAS! MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, <— ‘wipo! a [BERITA NEGAR) REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019 NOMOR 775 LAMPIRAN | NOMOR 9 TENTANG. 'TAHUN 2019 PERATURAN.KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA TATA. CARA PENILAIAN MANDIR PENERAPAN SISTEM MERIT DALAM MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA DI INSTANSI PEMERINTAH. ASPEK DAN SUB ASPEK PENILAIAN MANDIRI PENERAPAN SISTEM MERIT SKOR APR. ‘SUB ASPEK 7 z z 7 FRB [amen pa | lon Sn ama | SS ‘eporalusjogea | ctararon ee o don ang meek | pp one gk ‘meng inns | ‘Sdn ajo in BK. | een eran | Segoe despa ‘Sree en bt ‘ric norte at ad orgie ssp tandem | Page nip ta oe State ‘os mun bm ent on Eada ts] a acs | ae epee anes Dae apa oe omprnian vars |Qanaiidrscarsmanat | rishdidosberass | dani obran Teg dn te ‘Scope | fei ‘agama ‘Stomdperanarascars | Sra erate ipo pena st ‘ea eatin crater eu, | an sate je anata ‘un pninamye bn | dengan dn epee othe ‘eimegastaenpn ae yn nee ss) Seaman ine | om Senos epg 3 Raersdion a aan rsd oa an | Tdacitappwalyang | Tada ata papwalang | Teed dm papat yang Pemwniingsan, |r mame math dia | san een gdh | pein a ia) pen aan 5m) |_Seadimacs penn | Secarama ‘enrtpengintesa_—_| Bhuedeunyangdenc [ese depnyengand ‘SUB ASPEK i 2 3 z Eee Gea a ‘Rallan erica aera gia a [ena et stn ‘tome meurn ban Evjeemnndratolanre! | peadatmrliraanane | pense eran eit soto tin (ak dprtrcoc | Redan dipertaorl ser |e dantperhera Sey ‘ll i Sera lin epg TES Sa aaa | SeaT oe — Sake ans — | RET TSiimeraces,|Ptanentn cain | injemsrpesen can” |For meeesome | aan er tne ‘ims ihenyeoe rt | Pnmorboton ait | pngeaancAton ms | treba penton | tan ll pngaan ECALOWTNG PPR | ment ens btn | enn Ektbn map penguan | ALON NS mp Seartes ere pen a FE ns Ipresateashoron | peayuntnena pense | pennaen cr CPvS | prensun Sb oat | agssan At mea hucbernim vane | Chyngarmecare | anfrPt amu stern | ih CNPP pun | hn an an pag, ‘itt meara pia | nahn page| Ine dae Pala ema | Sdn can | anf, pent Scejatuan jngat’ |fauiiatdaneatiage’ |ineanaerene) yoga | N/Po (oman | tnheabalyong stn ‘ean opens ‘Secrrpman enero, | ren) yng mutt | PRS map a POP Snir ba fsgat ana evant | omission. | Satta an EmStrrMC npn Ps eo Stn enema | wo TP me sesbewea inter iter) “Tio onn ‘ernest ah ener Seen PP 7 Keanedaakcinias | Biaraarana aii — [Sioa aioe — [mana RNALE — | sua meoye ES ‘sore [Iona hayememtenesk | ment amen as imeem monn | nal yg ens e/ertap ere) |Fonenman ana sases | merece peng | meng ta cra pean | eighanh CADN PN PPK rast | fnsdapeernaancauon | CALON PS eaibssrimc | nna Pe Aspe ad ighnge ant ae ‘ann ns SUB ASPEK 7 z 7 z a ec {xtoN/ PPM PME |?iyateumenion sees | man cts we mela | PrP samantha | PD on PS rit ‘brine noe ‘Seda pneu me | smanpeneinan Pant” | aman ns Soo iiciies, [Exiemeece [intevierh, (totic iaieane (aia | eon a Se, a Ss Sar pee Gao See eos erkees (ecemec mien /Geegesgns [iment oe |Eeeo Es som ae a a So = == Sa feat paar, |e. Som one Sie. ese i ae ae ee fap Soo =e [Se ee a Epceorteree™ (SGenpetotnatas| Cement Sox Soe |e a. oe SS EEA | rece | ee penta ec, SSS Sm | etoertg ton eens, = SS SSeccmenr cee, [Ree a ‘SKOR ASPEK SUB ASPEK + z 7 z teoune espe | amie} ‘veenn ila S| venangon niin | hsnigen bia ‘Saietar an ‘atta eeenganomoeens ei | npn sean ‘upc Keowcemsropwas, [iecaseganmpeense | posbrpimpsanseens |tompecntanutgetot | Konpntunl dur an as snsrtr|pomeae Tear sra [an peat swat] Suh weasndan ir aaa cosplecnsnere | sickeenongntinere_| bests ruse ‘eenanin ers mak Soe abt Biman Ta Ssh i Rania in | Roane TE [See Ta | Slum aT ng | Sah mana ‘wogrmantcreqect | pogamsssicmengest "| proprminsicnenntat | tata bk regan | yng alan bare Scena iompetnt | eng Ectiingensemuteim | heater ‘rogram gute ‘imonrgha ‘sracasamiepaancers | pengngrnny unk | Yohanan ener es FratapraacGnucnon | ponder pga ise ern nal rere Sanyo Pape | seat menraen Para | Sesh ens ren ‘meng Dikutberdaaan Ake | Blatbederan sense | Dietercan nis ener bere i enecgmiomparandan_| hevsegsnsompses on Somat | era can 7 Rakanan peingatn | nara ee | Sak mrarore —| Rahm wep] Saal mn Foran ‘ena at apeteretecukt | gengntsorn treme | pegbaapn ae’ el | pengeminoen ae mal Potktenedan —|prtlageasepesdarse | eskikkeyedonprsdarn’ | pakikknsdenperlarn | picker dn perouarn peuarmpepne | peal Fegestsmmantcims | Pena mm So, 2iScentan sec tren RS AT | SO AT TSS SaaS Tempcnttcat | pnngatantcpcect | bean pred gt ening, ‘othe euecny an_| ekg crmtg dn | Romp cochig npr eeang ern meson ‘cunatig ecu tring, | ulin ae mera {NC PROMOSTDAN [Fos a RS ia ae — RTT ae aaa ( mrase ‘soma fermen ery ‘neem terme) Fergty__[nentunn enpinn isla ‘SKOR SPER ‘SUB ASPEK 2 z z ‘sma ern | Fr Pera ontngpas| Feb Forwa enn as | nal Forman Fog al ea Para? Feat eta ene | are Ener ‘ert Pew eng ae | Reap eval ag. ‘cong pare mer ea Teeedeeope | Reema te __ [atone [thera ‘easy ‘nara (ersea? | meneapanahigion ern! | wmorsucryesandan” | mertupiananktmas, | menrpan wuts ‘crate regan | pomertee eSdereomtteer | dieomenicr sn tpt cegan Sean Pe tees ee Sr See Pesan engiasiPfecars twin |Ptaccruterntadan | PenganJPrzwar baka | Penn Pac tetaea ‘Scincrwordon | Sankompetgomn mak _| Romp ere intompee tinge | don impeent alge engmaronarstctla [tera singne | romain ‘epenafnsanlsra | rps ete Gatompec ten peng Adm pense iat dak RinwesGenn matte” | Pena enue scemen| haere aaa ‘nn YMA Tai mraRAI — | Sa TaRR | SRN RAE | a me cn ‘Seem nsuntaryrunk | tars tagbarpinpian | rotogmiran pep | nee ecarh pe Pesbtpompinn tag | ns nmr on enon a aon evan Forres [Soaramanaamaaae | Soak meeapasmcer: | Rsk memerpianmcode | Suskmenerpan mene Irnisuninrayone | ponuantneyangebyt | pniaas kneel ‘Syeifaocer | nthe ottoman cera ore 7 Rabksasapelisa [Icha aeSieasias aoe | sak mioanaa pais | Sa mela pean | a erasers brian | nwrjaneraberai | era scraerarseahan| irc brs Sbn | pean Mr cara angst au sotto gn” | og Sapien ‘Soak ‘Seca dogs on ‘remanterepiny tem sash ASPEK ‘SUB ASPEK 7 = i > 7 Radin nos oT ‘aa aa Rae Saar ‘incesngwa ang gw | parma ra yng | ea an engin fmengranpemarastan | Emeayangrenss eax | epg aes tk | asa utara | ng a meng Sesame sewatoarse seu ‘evunn taper | marth nr yg eda ‘evn an en ia melon ag cae ‘Seokmewandianjan | teceansanewacan pore 5 aaa a Failpaisarane baa | Taal a a | Hal peiaaa ESN indenter an | ean sana Gindonperimemgcems | toanpeambansae prone ma emo, | priming mmentst |S acinathopscae | ane dies ppg oan abn Efpaempromsc mar an | promos, an dor domes | kre romana 7 not da re ‘npr page sme VE FENGGATAN, — i Kajpian pnb Tamap nara bokes | Tansee Ra ash Ting ere ah | Tenan Eae R ‘rnenancaan |" tinaren tiers |rmemperamgon inst” | menpeinngiaedsria | menpwatengon tet” | memperangan ae Dawbrsiun | Sartodenpmhast_|penounsineyscanciein. | ke Feloninrsdandptn | pete ie eg ad ee ‘eer doses ‘apr Tiaawina Bi a a ‘Sera (reme/ |inerteoarmenen | tmeratantarmenber”|itmaantrmenber | menehan aban epn/ Peta erat | pengharantpaiapeoval | pngaran aps pepwal | penpargan ps pentane cickeenter Seipsestartxe | arasactur ae | pesto tan | pare eed ewe ng ‘em ened ads toon, | Sewers | Brent hn a an Seen ‘mun ohimtecplan th | hen emuntehom | Sdn ads Tsk hits | aaanrak | Siiaaaanrakin |Shineamaiak —/aaimapaaa eras seperate Aka | doniogepeatasswtak |sodeperine ante” |danlodepenaae Stal | kndeperat yng brad Ingopntacestes: |ingiaghiaage, | lngitapminamayream |ioryeamma | | Sogn bye fc doedneeatarecar | dois arate | Se pcan hori eck dante peace Screen do ak ‘norm pein UB ASPEK 7 z z z Stone inanae eth Daa pe a ‘pn lagna te teat peeing | wal pneaan apn ‘enh porta oneezentode stn | elgpanode stan ‘at, ESperitnsaman um [Sado period dah DDAN PELAYANAN ano smenetaniankeision menage Ferengi | penne om den Fegenrangttemtans | prop oan mat Statute pstrson | Fes am nie ae aon Mean a oe fanensinmsra {om peipanan smite Sn {Getayrngs pomrean oer ‘elon pana pnt eorseun eon soma son sem PA nc STE TT Fanta Sava] Par ange sites Sargon imran | mctrustnioyong | aczonioe "| Nocona ty ‘eer dene ‘teem penn i rp ‘ohm ra me 7 Fees rmanee ‘rece cree is ras peroranc ERT pearance nan ble ‘al penn son a re ee 7 Raman irae Taikamapaaie ae —| Stacia Sante poe ‘te payne | jg pon Sieeet ‘pare eran prone ‘epatyna ra Sara [RESET Guttimentmyrona | teeheat pene ‘Scie Aion | anes pene KETUA KOMISY APARATUR SIL NEGARA —bypliffced LAMPIRAN IL; PERATURAN KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA NOMOR 0) TAHUN 7019 TTENTANG ‘TATA. CARA PENILAIAN MANDIRI_ PENERAPAN ISTEM MERIT DALAM. MANAJEMEN APARATUR SIPIL NEGARA DI INSTANSI PEMERINTAH FORMULIR PENILAIAN MANDIRI SISTEM MERIT OLEH TIM PENILAI SISTEM MERIT INSTANSI ‘Tim Penal Sitem Mert Instanst ‘Tangy Pelaksancan Penaan | PERENCANAAN 5 — keen pos dn ec I EBUTUHAN busin pawl un jngha menengah S (os) {ia} are 7 etarsdian dis Tapevaian sear nglng 35 dane ine 3 atersdian da paiva ang stan pasa a5 alr angi menengah $C tah "Eetersedianrencaa pemenan ebaahan cy ASH una nga meng (ia) eu SUETOTALT KoNDISISAATH (088) eesean rnc pong AR Un {shun tein 3 etersein tian iataral (Permen ep Fer eval wa een elaanan pone CALON PS PPPRT Pesan PS iste an pda tabu alirarara tera don kompettl eiakanan Peathan Prasat (Lag ALON PS dan eet tal pega a = Penenputan PS ang ses bata ns ‘dm SueToR PENGEARANCAN (60%) enjsnan dn penstpan andar ompetns ‘ofr thi dan etl toe Sep abt elakansn ert alsa Rompe ‘Peano PT ae pe ‘enon ses yang insu braun ‘ASW hii pets an Kner) dengan ‘mempertibangion polski stant Pellsanaan als asnjngun oa as da ‘ompeens erate rel pea a Pelalsanan als asnjmgin ies ‘berdsirtan hs peal Her we enya da pentapan rte ‘mental Kesejngankompetns da ie Panjelengeraa ena dn pelathon el gia meng! enn KONDIS|SUATINI Naa enya da pelksanaan program Pengembengus rer lal! rae aj an Prakaron pga ean A OCG TAG mening SUE FOTAUT ‘PRONOSTDAN MUTASt (10%) an TR een Pr Pee Pw entangle Ketan tater (Pere Perga Peta Perl twotang nts rota, da promod! sengin mengacu bapa reneara us elasanan atas oat an promos ke] ‘Adinstatar dan nga eared Homa SRTOTALW ‘MANATEE NERA 20%) Fearn ani a ang a eneapan mode ponan eran syle dan tera ‘Pealeansan pein nea sera eral Stl memaean terespan ont ne ‘Anal permasolaban kine dan strate ‘penlenannys: pumbinnan dan pengerbangen ar (romos, uta demos Fos. can aha TOTAL No] ASeaK ‘SUB ASP wowpisisiarist | uouor | sKoR Fat | PENGEAIAN, | 1 Pebyaran njngan ners bers asl 3 pencnancaan | pentane DANDISPLIN 0%) "Pern penghargan ang br rans 7s ‘an nontantl ep geal bepress hanras 5 Penegatan dpi Kode ek dan ode poriak a Ah ingangan nana 6 Fegesondeh daehoce etakYg = Siskstan ena - SUETOTEYT ‘i | PERLIRTONGAN — Kebitanperinanganpawal Gar aan z Savreavanan [techn nian ean arog te ens yang eislengpraan ear aio ‘ead ag peal yang mesbuRlan z lajnan admins: Var STEN Tes oa aS 7 mronwest [Fast Penlaan Kompetas z oo 3 eee T SUETOTALVAT xo] asPex SUB ASPEK wowpisisaatim | nowor | sxor | Muar TATRA KETUA KOMISI APARATUR SIPIL NEGARA, IAN EFFENDI LAMPIRAN I PERATURAN KOMIS! APARATUR SIPIL NEGARA NOMOR ) TAHUN 20) ‘TENTANG ‘TATA. CARA PENILAIAN. MANDIRI_ PENERAPAN SISTEM MERIT DALAM MANAJEMEN APARATOR SIPIL NEGARA DI INSTANS] PEMERINTAH. FORMULIR PENILAIAN OLEH TIM VERIFIKASI SISTEM MERIT Nama Instans! yang dina ‘Tim Verifleasi Sistem Merit ‘Tanggal Pelaksanaan Penilaian NILA Nita vo a eae srscinstanst_| 11M VERIFIKASI eae T | PERENCANAAN i. Ketrsedlaan pea jabatan dan rencana kebutuhan EBUTUHAN val uukjangka menengah 5 (ta) tah, 2 Ketersedian data Kepegawvain sera lengkap dan realtime 3. Ketersedaan data pepawal yang akan pension ‘alan ana menenga’ (ina) aha *E Ketersedian encana pemenuban Kebuhian AS unt ang menengat 5 (ina) hun TT | PENGADAAN™ [I Ketersedisan encanspengadsan ASN ant eran TZ Ketersediaan kebjakan intral(Permen/ Pergub/ Perbup/Perwal) eral pengadaan ASN, SUB-ASPEK ‘LAT -TIMINSTANSL ‘WHAT CATATAN {3 Pelaksansan penevimaan CALON PNS/ PPPRT pengaian PHS dr instans\ lin pada aban forahirsocararerbuka dan kompedtl, Poaksanaan PelathanPraabatan (LP) Bap {CALON PAS dan orients ag perswa bar EPonempatn PHS yong cee aban yong clsmae PENGEMBANGANT ARIER 1 Penjusunan dan penetapan standarKompecnst ‘manajrial bidang, dan oso kaural untuk sep {abata; 7 Pelaksanaan pametan alenla/Kompetns 5 Pembanguna lent Poo! dan penyusunan rencana “uisel yang deusun berdasarkan prof ASN (QualfiasKompetens dan Kner) dengan empersint aki stan - PoaksanaananalissResejangan hulls a Kompetens berdasarkan prof pega ' Paaksanaan anal kerenongsn keris berdasaian haslpenlaanknera: ‘ Penyusunan dan ponetapa strate ant | ~~ mongatast kesenjangan kompetens! dan kin 7. Penyusunandan pelaksanaan program Dat yang

You might also like