Risiko Selama Pandemi COVID-19

dan Peran Perawat dalam Program

Vaksinasi

By: DPP PPNI

Presented by:
Prof.Dr.H.Nursalam, M.Nurs (Hons)
NIRA: 35780088971
Ketua DIKLAT DPP PPNI
Professor in Nursing Sciences Universitas Airlangga
Ketua Kolegium Kepemimpinan dan Manajemen Kep Indonesia
Wakil Ketua I AIPNI Pusat
Ketua Dewan Pengawas AIPVIKI Pusat
 Outlines
1. Introduction
2. Risk factors for nurses
3. Role of Nurse in Vaccination
 INTRODUCTION
COVID-19 CASE
96,272,305 Okt 37 JT
WORLD Juli 14 JT

April 3 JT 2021 Masih Tinggi,

Sampai Kapan
COVID-19 ada?
96,272,305 COVID-19 CASE Update
27.01.2021
WORLD

Kasus Positif sudah

mencapai angka 1 Juta?

CASE INCIDENT INCREASED

EVERY DAY?
KEEP STAY AND ADAPTATION
WITH COVID-19?
Jml Perawat: 1 jt JATIM; 80.963

JATIM: 92
PERKEMBANGAN COVID-19 DI NASIONAL
• Gambaran tanggal 23-01-2021, sudah
banyak daerah yang menjadi zona
Merah kembali, tetap harus waspada
• Yang perlu menjadi bahan
pertimbangan dalam kondisi seperti
ini :
– mobilitas masyarakat Jawa Timur
– Kepatuhan masyarakat & NAKES
terhadap perilaku new normal 5
M
– Kepatuhan masyarakat terhadap
isolasi mandiri
POTENSI PENYEBARAN MASIH TETAP ADA
BAIK DI DALAM RUMAH SAKIT MAUPUN DI
KOMUNITAS
 High Risk of Healthcare
1 Infection
High Mortality of Healthcare
during COVID-19

fatality rate Dunia sebesar 0,37%, Indonesia sudah mencapai 5%, Jumlah
yang tinggi membuat Nakes Menjadi Berisiko Terpapar juga tinggi?
 RISK FACTORS
FOR HEALTH WORKERS IN COVID-19

1. Inadequate PPE
2. Frequency of exposure with Covid-19
Patient
3. Prolonged duty hours (>10 hours/day)
4. Senior health workers with comorbid
5. Dishonest patient à People Without
Symptoms
6. Family cluster
7. Social stigma
A INADEQUATE PPE
 TYPE OF PPE USED FOR HEALTH WORKERS
(WHO STANDARD 2020)
PRODUCT STANDARDS
Mask, medical - Fluid resistant masks:
healthcare • EN 14683 Type IIR,
worker • ASTM F2100 Level 2 or 3,
• YY 0469, with at least 98% bacterial droplet filtration, or alternative equivalent
standard
Non-fluid resistant mask:
• EN 14683 Type II
• YY/T 0969, with at least 98% bacterial droplet filtration, or alternative equivalent
standard
Goggles, glasses • EN 166,
protective • ANSI/ISEA Z87.1, or alternative equivalent set of standards
Face shield • EN 166 (if reusable), or alternative equivalent set of standards
 PRODUCT STANDARDS

Particulate Fluid resistant respirator:

respirator • NIOSH 42 CFR 84, FDA minimum "surgical N95"
• EN 149, minimum "FFP2" and EN 14683 Type IIR
• GB 19083, minimum "Grade/Level 1", or alternative equivalent standard

Non-fluid resistant respirator

• NIOSH 42 CFR 84, minimum "N95"
• EN 149, minimum "FFP2"
• GB 2626, minimum "KN95“ or alternative equivalent set of standard
Gloves, • EN 455,
examination, • EN 374, optional additional:
non-sterile • ASTM D6319, D3578, D5250, D6977, or equivalent set of standards
Gloves, surgical, • EN 455,
sterile • ASTM D3577,
Sterility
• United States Pharmacopeia,
• EN ISO 11607, or alternative equivalent set of standards
 PRODUCT STANDARDS
Apron, heavy • EN ISO 13688
duty • EN 14126 and partial protection (EN 13034 or EN 14605)
• EN 343 for water and breathability
or alternative equivalent set of standards

If biodegradable;
• EN 13432
• ASTM D6400
Apron, disposable Product performance testing if biodegradable,
• EN 13432,
• ASTM D6400
or alternative equivalent set of standards
Gown, isolation • AAMI PB70 (Level 1-3),
• ASTM F3352
• EN 13034 - Type PB [6] (stitched gown), with minimum hydrostatic head of 50 cm H2O
• AAMI PB70 Level 4 or
• ISO 16604 Class 5
or alternative equivalent set of standards
 PRODUCT STANDARDS
Gown, surgical • AAMI PB70
• ASTM F2407
• EN 13795
• EN 13034 - Type PB [6] (stitched gown), with minimum hydrostatic head of 50 cm H2O

• YY/T 0506, or alternative equivalent set of standards

• EN 556, if sterile, or alternative equivalent set of standards

Bio-hazard bag • ASTM 1922 Tear Resistance;
• ASTM 1709 Dart Impact Test;
• Temperature Resistance test at 121°C;
B FREQUENCY OF EXPOSURE
 How the transmission happens:
1. Person with Cov (+) sneeze or cough
à Droplets spread to the air à Fall
on the ground and nearby surfaces
2. The person nearby inhales or touch
the infected surfaces, then touch the
face, mouth, eyes or nose
3. The chance is more higher if one is
within a distance of less than 2
meters from the infected patient and
not using a protective equipment
 C PROLONGED DUTY HOURS

• Feeling Resentful or Acting Out

• Regular Fatigue
• Lack of Enthusiasm or
Professionalism
• Intolerance to Change
• Becoming More Introverted
 BAGAIMANA JIKA JUMLAH KASUS TERUS
BERTAMBAH?
RUMAH SAKIT DAN TENAGA KESEHATAN
AKAN KUWALAHAN MENGHADAPI PANDEMI
COVID-19
 Balancing staff safety, patient safety and
workforce sustainability
• Limiting staff contact time with patients- challenging routine
hourly practices
• Limiting number of staff, e.g. 3-person team to stabilise all pts
pre-ICU admission – less risk for workforce depletion
• Intensive preparation for non-critical care workforce – high
anxiety
• Exhausted workforce – at all levels, …PPE, supervising, loss of
usual support routines

Lumley, C., Ellis, A., Ritchings, S., Venes, T. and Ede, J., 2020. Nursing in Critical Care, 25(4), pp.203-205.
The Reality: Hours of Nursing Services

Sumber: Zhang, Jiang, Yuan, et.al, 2020. International Journal of Nursing Studies
 The Reality: Hours of Nursing Services

Pengaturan Pembagian Tugas di Ruang COVID-19?

Sumber: Zhang, Jiang, Yuan, et.al, 2020. International Journal of Nursing Studies
 Pengaturan Pembagian Tugas
- Bergiliran Jaga Shift – (recommended)
Shift Pagi Shift Siang Shift Malam
07.00 – 10.00 15.00 – 18.00 22.00 – 02.00
Tim 1 (2-3 orang) Tim 1 (2 orang) Tim 1 (3 orang)
10.00 – 13.00 18.00 – 20.00 02.00 – 06.00
Tim 2 (2-3 orang) Tim 2 (2 orang) Tim 2 (3 orang)
13.00 – 15.00 20.00 – 22.00
Tim 3 (2-3 orang) Tim 3 (2 orang)
Pembagian tugas perawat dengan bergiliran jadwal jaga setiap shift
untuk meminimalkan durasi paparan dan efisiensi jam kerja perawat
Sumber: Zhang, Jiang, Yuan, et.al, 2020. International Journal of Nursing Studies
 SENIOR HEALTH WORKERS WITH
D COMORBID
< 36 tahun
> 60 tahun
6% < 36 tahun 36-40 tahun
17%
56-60 tahun
Data kematian perawat 17%
41-45 tahun

di Jawa Timur di 36-40 tahun 46-50 tahun

dominasi oleh perawat 13%

51-55 tahun
dengan rentang 41-45 tahun
6% 56-60 tahun
usia 51-55 tahun 51-55 tahun
28% 46-50 tahun > 60 tahun
13%
 Cont…..

Komorbid
Kematian beberapa perawat di
Jawa Timur disertai dengan
DM
berbagi comorbid, dengan
17% PJK
comorbid terbanyak adalah DM
7% STEMI
3%
Rekomendasi à Tracing 3%
TB

comorbid utamanya pada 70% Tidak Diketahui

perawat senior à Penempatan

di ruangan non-covid
 E DISHONEST PATIENT WITH HIGH-RISK COVID (+)

Group of people that doing the concealment:

1. People with Covid-19 (+) à afraid about social stigma
2. Young people à not want do self-isolation, high
activity, not feeling sick
3. Less communally oriented à not well informed, not
have social support
O’Connor, A. M., & Evans, A. D. (2020). Dishonesty during a pandemic: The concealment of COVID-19 information. Journal of Health Psychology,
1359105320951603.
F FAMILY CLUSTER
Cont….
FAMILY CLUSTER CAN HAPPEN BY:

1. Family with comorbid 24.7 percent.

2. Family who traveling 14.7 percent.
3. Family that get transmission in the workplace 12.7 percent.
4. Family that went to the crowded place is 10 percent
5. Family members that works in hospitals / medical personnel are 7.3
percent.
6. Children playing or hanging out with their friends outside the home,
then returning to their home without realizing that they had become
carriers.
Cont….

Patient can have a

symptoms or not but the
PCR test results is (+)
G Social Stigma
 HIGH
KNOWLEDGE

GOOD ADAPTATION
AND RESPECT

STIGMA CHANGED
 Peran Perawat dalam
2 Vaksinasi COVID-19
 7 Jenis VAKSIN COVID-19
1. Vaksin COVID-19 Oxford-AstraZeneca
Jenis vaksin COVID-19 Oxford-AstraZeneca adalah vaksin vektor adenoviral rekombinan. Dikutip
dari Very Well Health, vaksin rekombinan menggunakan sebagian kecil materi genetik dari
patogen, seperti SARS-CoV-2, untuk memicu respons imun.

2. Vaksin COVID-19 China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm)

Jenis vaksin COVID-19 Sinopharm memanfaatkan virus Corona yang sudah dimatikan atau
sering disebut dengan inactivated vaccine. Vaksin ini diklaim menjadi yang pertama di dunia yang
menunjukkan imunogenisitas dan keamanan yang sangat bagus.

3. Vaksin COVID-19 Moderna

Jenis vaksin COVID-19 Moderna menggunakan messenger RNA (mRNA). Virus Corona memiliki
struktur seperti spike di permukaannya yang disebut protein S. Vaksin mRNA COVID-19 memberi
petunjuk kepada sel tentang cara membuat bagian protein S yang tidak berbahaya.
 7 Jenis VAKSIN COVID-19
4. Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech
Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech dinamakan BNT162b2 dan berbasis teknologi
messenger RNA (mRNA). Vaksin ini menggunakan gen sintetis yang lebih mudah
diciptakan, sehingga bisa diproduksi lebih cepat dibanding teknologi biasa.

5. Vaksin COVID-19 Sinovac

Jenis vaksin COVID-19 Sinovac bekerja untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh
sehingga antibodi dapat melawan virus Corona. Vaksin ini dibuat dengan platform atau
metode virus yang telah dimatikan (inactivated virus).
 7 Jenis VAKSIN COVID-19
6. Vaksin COVID-19 Novavax
Novavax adalah perusahaan bioteknologi yang berbasis di Maryland, Amerika Serikat yang
mengambil pendekatan tradisional untuk mengembangkan vaksin melawan COVID-19. Vaksin
Novavax menggunakan spike protein yang dibuat khusus yang meniru protein spike alami dalam
virus Corona.

7. Vaksin COVID-19 yang diproduksi PT Bio Farma

Jenis vaksin COVID-19 yang diproduksi PT. Bio Farma menjadi salah satu jenis vaksin virus
Corona yang akan digunakan di Indonesia. Dalam perkembangannya, PT. Bio Farma telah
menerima sertifikat yang menyatakan fasilitas produksinya layak untuk memproduksi vaksin
COVID-19.
 Syarat VAKSIN COVID-19
1. Tidak memiliki penyakit yang terdapat dalam format screening/penapisan.
Penyakit tersebut adalah:
• Pernah menderita Covid-19; mengalami gejala infeksi saluran pernapasan atas (ISPA)
seperti batuk/pilek/sesak napas dalam 7 hari terakhir;
• Sedang mendapatkan terapi aktif jangka panjang terhadap penyakit kelainan darah;
• Jantung (gagal jantung/penyakit jantung koroner);
• Autoimun sistemik (SLE/Lupus, Sjogren, vaskulitis, dan autoimun lainnya);
• Penyakit ginjal kronis/sedang menjalani hemodialysis/dialysis peritoneal/transplantasi
ginjal/sindroma nefrotik dengan kortikosteroid);
• Reumatik autoimun/rhematoid arthritis; penyakit saluran pencernaan kronis;
• penyakit hipertiroid/hipotiroid karena autoimun; dan penyakit kanker, kelainan darah,
imunokompromais/defisiensi imun, dan penerima produk darah/transfusi.
 Syarat VAKSIN COVID-19
2. Tidak sedang hamil atau menyusui.
3. Tidak ada anggota keluarga serumah yang kontak
erat/suspek/konfirmasi/sedang dalam perawatan karena penyakit Covid-19.
4. Apabila berdasarkan pengukuran suhu tubuh calon penerima vaksin sedang
demam (suhu sama atau di atas 37,5 Celcius), vaksinasi ditunda sampai pasien
sembuh dan terbukti bukan menderita Covid-19 dan dilakukan screening ulang
pada saat kunjungan berikutnya.
5. Apabila berdasarkan pengukuran tekanan darah didapatkan hasil di atas atau
sama dengan 140/90 maka vaksinasi tidak diberikan.
6. Penderita Diabetes melitus (DM) tipe 2 terkontrol dan HbA1C di bawah 58
mmol/mol atau 7,5% dapat diberikan vaksinasi.
 Syarat VAKSIN COVID-19
7. Untuk penderita HIV, bila angka CD4 <200 atau tidak diketahui maka vaksinasi
tidak diberikan.
8. Jika memiliki penyakit paru (asma, PPOK, TBC), vaksinasi ditunda sampai kondisi
pasien terkontrol baik. Untuk pasien TBC dalam pengobatan dapat diberikan
vaksinasi, minimal setelah dua minggu mendapat obat anti tuberkulosis.
9. Untuk penyakit lain yang tidak disebutkan dalam format penapisan ini dapat
berkonsultasi kepada dokter ahli yang merawat. Disarankan saat mendatangi
tempat layanan vaksinasi dapat membawa surat keterangan atau catatan medis
dari dokter yang menangani selama ini.
 Nursing Role in COVID-19 Vaccination

• Educator
• Coordinator
• Researcher
• Manager
• Role model
• Facilitator
 EDUCATOR
Langkah promotif dan preventif:
1. Edukasi vaksin Covid-19: Manfaat, jenis, syarat, efek
samping, dan prosedur
2. Edukasi tentang kesadaran 5M à Pemberian vaksin
bukan berarti masyarakat berhenti menerapkan
protokol kesehatan
• Melakukan Edukasi dan
Sosialisasi COVID-19 pada
masyarakat
• Pemberdayaan dan peran
serta masyarakat
• Edukasi immune booster
• Edukasi kesediaan vaksin
COVID-19
 Nursing Education

• Stay active in the lockdown condition

• Eighty percent of your immune system in the gut,
make sure your diet healthy
• Prevent to stress cause suppress your immune
system
• Get enough sleep to reboost human system
• Be strategic about supplements
Tetap Menjaga Protokol

• Stay active
• Healthy diet
• Prevent to stress
• Get enough sleep
• Be strategic about
supplements
RESEARCHER
 ROLE MODEL

• Memberikan contoh
kepada masyarakat
untuk bersedia
diberikan vaksin,
sehingga tenaga
kesehatan menjadi
garda terdepan
 Implement Prevention Program Plan
during Adaptive Era
• Use Standard Precautions
• Personal Protective Equipment (PPE)
• Transmission-based Precautions
• Outbreak investigations (examples)
• Infectious waste plan
• Report and communicate findings and concerns
• Report to external agencies as required/appropriate; show relationship of
working with them
• Notify receiving/transferring agencies

63
 Rehabilitation for Resilience?
Impact of COVID-19 on rehabilitation services
Rehabilitation in the context of the
COVID-19 pandemic is required for:
1. Continuation of
rehabilitation services for
people with essential needs
2. Rehabilitation for
optimizing outcomes of
people who experience
Survey Results of the WHO Rapid Assessment of Continuity of Essential Health Services severe COVID-19
Consideration for Continuity of Non-COVID-19
Rehabilitation Services

Essential rehabilitation needs continue for:

• Patients with new acute injuries, such as burns,

amputations or spinal cord injuries who may develop
serious preventable complications.

• Patients recovering from surgery.

• Patients with conditions who are at risk of suboptimal

recovery, such as those recovering from stroke,
myocardial infarction or perinatal complications.

• Patient requiring long-term rehabilitation in hospitals,

residential centres or community settings who may
experience a loss of function or develop
complications.

• Patients who are unable to be discharged to a setting

and be safe, or who may return to a setting that is a
very long distance from the service and likely preclude
them from future access.
Rehabilitation for Severe COVID-19

Severe COVID-19 patients

• The illness may be complicated by respiratory failure
and other forms of multi organ failure, resulting in
ICU admission with likely invasive mechanical
ventilation.
• Rehabilitation needs are typically related to the
consequences of ventilatory support, and prolonged
immobilization
 Rehabilitation along the continuum of
care in COVID-19
Acute
Objectives
- Optimize oxygenation
- Manage secretions
- Prevent complications
Input:
Specialist Respiratory
physiotherapist /therapist
and/or rehabilitation staff
experienced with ICU/HDU
setting
Setting: ICU/HDU
Post-acute
Objectives
- Identify and manage
impairments for affected
functioning domains
- Facilitate safe discharge and
onward referral
Input: Multidisciplinary
Setting: Rehabilitation
ward/unit, stepdown facility,
home
Long-term
Objectives
- Optimize functioning/
minimize impact of
impairments on
independence and quality of
life
Input: Multidisciplinary
Setting: Home, outpatient
facility, clinic
TUGAS SATGAS COVID-19 DPW PPNI JATIM
MENGAKOMODIR
PENDATAAN RELAWAN MELAKUKAN MENGIDENTIFIKASI &
KEBUTUHAN
SARANA/PRASARANA KOORDINASI DGN MENGGALANG SUMBER
PEMERINTAH & PIHAK BANTUAN UNTUK
PERAWAT
TAHAP 1 MENGUMPULKAN DATA
MASALAH DALAM PELAYANAN
TERKAIT

KEPERAWATAN
OP KESEHATAN LAIN OPEN DONASI
TAHAP 2 ? TERMASUK DATA PERAWAT YANG
TERKONFIRMASI POSITIF
DLM RANGKA
MENANGGULANGI
COVID-19 BERKOORDINASI DENGAN
SELURU KETUA DPD PPNI
KAB/KOTA
MENGUMPULKAN DATA
TAHAP 3 ? PERAWAT YANG
MENINGGAL KARENA
DPRD
COVID-19 DAN BERKOORDINASI DENGAN
MENGADVOKASI UNTUK DINAS KESEHATAN SELURUH PIMPINAN
PENGURUSAN SANTUNAN KEPERAWATAN DI RS
TAHAP 4 ? KEMATIAN.
 UPAYA PENCEGAHAN PENAMBAHAN
PERAWAT YG GUGUR DI ERA PANDEMI COVID-19
PEMDA LEBIH MELIBATKAN DPW
PPNI ADA> 80 Ribu PERAWAT DI
DARI DPW, JATIM-PRE HOSPITAL<
ORG.SEMINAT &
01 DONATUR 03 05
PIMPINAN KEP. DI RS • MOHON SELURUH PERAWAT
DARI DPW SUDAH MENDAPAT VAKSINASI WALAUPUN
* AGAR LEBIH TERBUKA, BILA ADA
3 X MENYERAHKAN TDK DI FASYANKES
BANTUAN KE DPD PERAWAT YG TERKONFIRMASI POSITIF
SEGERA DILAPORKAN. • PERAWAT YG TERKONFIRMASI
& RS YG POSITIF AGAR MENDAPATKAN
* BILA ADA NAKES YG MEMBUTUHKAN
MEMBUTUHKAN BANTUAN
DARI DPP PPNI RUJUKAN : ICU dll. AGAR DIPRIORITASKAN.

MEMBERIKAN PENINGKATAN AKSES

PEMERINTAH
BANTUAN APD ANTAR RS, DPD PPNI
KOORD. PIMPINAN
MASYARAKAT
KEP. DI RS JATIM

02 PENGELOLAAN SDM YG BAIK

04
• PENGATURAN JADWAL
• PEMERIKSAAN PCR SCR REGULER
• YG MEMILIKI KOMORBID AGAR DINAS DI RUANG
NON COVID-19
• MANAJEMEN RUANG COVID-19 SESUAI STANDAR
SARANA, PRASARANA DAN SDM
• MENGINGATKAN SELURUH PERAWAT UNTUK
MENJAGA KES., GUNAKAN MANAJEMEN STRESS,
PATUHI PROTOKOL KES. DI LUAR DINAS/TUGAS
PARA TOKOK MASYARAKAT
• MENJADI CONTOH BAGI MASYARAKAT UNTUK
MELAKSANAKAN 5 M
• SELURUH MASYARAKAT AGAR MENTAATI 5 M
• AGAR ADA BUDAYA BERANI MENEGUR ATAU
MENGINGATKAN ORANG LAIN, BILA MELIHAT ADA
YG TDK MEMATUHI 5 M
• ADA PETUGAS YG MEMONITOR KEPATUHAN
MASYARAKAT DAN ADA SANKSI YG KONSISTEN
PENERAPANNYA.
 PERAN PERAWAT DALAM MEMUTUS RANTAI PENYEBARAN
COVID 19

Peran
Perawat
Peran Perawat
sebagai
di fasilitas
Profesional
Peran Perawat Rawat Jalan
Pemberi
di Masyarakat Asuhan Peran
(PPA) Perawat di
Masyarakat

PRE-HOSPITAL & 3 T
BELUM OPTIMAL

Perawat memiliki peran yang berkesinambungan mulai dari tahap pencegahan di masyarakat, pelayanan
rawat jalan, perawatan sebagai Profesional Pemberi Asuhan (PPA), sampai dengan Pasien COVID-19
kembali ke rumah untuk isolasi mandiri pasca perawatan.
PERAWAT HENDAKNYA
MENJADI ROLE MODEL
PERILAKU 5M

MEMBATASI MOBILITAS MENJAUHI KERUMUNAN

X
 KESIMPULAN
§ ANCAMAN COVID-19 NYATA….!!!
§ Perjuangang Kita “PERAWAT” Melawan Covid-19 BELUM
SELESAI, untuk itu Perkuat karakter tiap individu profesi
perawat, Patuhi semua standar/SPO yang ada.
§ Perdalam kapasitas tiap individu, Jadilah Role Model Perilaku
hidup sehat, patuhi 5M
§ Perkuat organisasi profesi PPNI agar mampu terus berjuang untuk
kesejahterakan Perawat, krn banyak hak-hak perawat yang belum
terpenuhi
§ Bangun professional branding yang baik agar PPNI lebih
dilibatkan dalam penanggulangan Covid-19, sukseskan program
Vaksinasi Covid-19
§ Kelola manajemen media yang efektif
? QUIZ?
 PERTANYAAN COVID-19?
A. Apa itu COVID-19
B. Bagaimana Vaksinasi covid-19?
C. Bagaimana COVID-19 bisa menginfeksi?
D. Bagaimana cara Penularan COVID-19?
E. Bagaiamana Respon Tubuh Terhadap COVID-19?
F. Apa Manifestasi dari COVID-19?
G. Pemeriksaaan dan Penegakan Diagnostik?
H. Bagaimana Penanganan covid 19?
I. Bagaimana Prognosis?
 A. APA ITU CORONAVIRUS
2019 (COVID-19) ?
• Coronavirus adalah virus RNA
berukuran 120-160 nm. Pada
manusia biasanya menyebabkan
penyakit saluran pernapasan, mulai
flu biasa hingga penyakit serius.
• Coronavirus jenis baru dilaporkan
mulai muncul di Wuhan pada 12
Desember 2019, kemudian diberi
nama Severe Acute Respiratory
Syndrome Coronavirus 2 (SARS-
COV2), dan menyebabkan penyakit Sumber:
Coronavirus Disease- 2019 Burhan et al (2010): Susiolo et al (2020); Wu F et al (2020)

(Covid-19)
 B. Bagaimana Vaksinasi?

1. Aman dan Halal

2. Tidak ada ES
3. Cara Kerja
4. Waktu terbentuk AB: 3 bln
5. 2X PEMBERIAN @ 14HR
6.

Tidak Menjamin Anda Tetap Terlindung dari COVID, Harus Tetap

Waspada – menerapkan 5M !!!
Terhindar dari tertular
 7 Jenis VAKSIN COVID-19
4. Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech
Vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech dinamakan BNT162b2 dan berbasis teknologi
messenger RNA (mRNA). Vaksin ini menggunakan gen sintetis yang lebih mudah
diciptakan, sehingga bisa diproduksi lebih cepat dibanding teknologi biasa.

5. Vaksin COVID-19 Sinovac

Jenis vaksin COVID-19 Sinovac bekerja untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh
sehingga antibodi dapat melawan virus Corona. Vaksin ini dibuat dengan platform atau
metode virus yang telah dimatikan (inactivated virus).
 C. Bagaimana COVID-19
Menginfeksi??

SARS-CoV-2 menginfeksi sel-sel pada

saluran napas yang melapisi alveoli.

ARDS merupakan penyebab utama

kematian akibat badai sitokin, yaitu
respons inflamasi sistemik yang tidak
terkontrol akibat pelepasan sitokin
proinflamasi dalam jumlah besar.
Sumber:
Li G et al (2020); Susilo et al
(2020); Xu Z et al (2020).
D. Bagaimana Penularan COVID-19??
Penyebaran Virus 2 meter
•Penyebaran SARS-CoV-2
dari manusia ke manusia
menjadi sumber transmisi
utama sehingga penyebaran
menjadi lebih agresif.
•Penyebaran SARS-CoV-2

•dari pasien simptomatik terjadi melalui droplet

yang keluar saat batuk atau bersin.
•Selain itu, telah diteliti bahwa SARS-CoV-2 dapat bertahan pada aerosol (dihasilkan
melalui nebulizer) selama setidaknya 3 jam.
Sumber: Han & Yang (2020), van Doremalen et al (2020); Susilo et al (2020)
 Penyebaran Virus (Lanjutan)

• SARS-CoV-2 dapat bertahan pada benda mati

seperti plastik dan stainless steel selama 72 jam,
tembaga 4 jam, kardus 24 jam.
• SARS-CoV-2 ditemukan pada pencemaran
lingkungan yang luas pada kamar dan toilet pasien
Covid-19 dengan gejala ringan.
• SARS-CoV-2 juga dapat terdeteksi pada gagang
pintu, dudukan toilet, tombol lampu, jendela, lemari,
hingga kipas ventilasi, namun tidak terdapat pada
sampel udara.

Sumber: Ong et al (2020), van Doremalen et al

(2020)
 E. HOW TO SLOW PREVENT THE
SPREAD OF COVID-19?

• Not leaving the hospital when sick;

• Cover mouth and nose with folded elbows or a tissue
when coughing or sneezing.
• Cover mouth and nose with surgical mask
• Maintain at least 1 meter distance between yourself and
others
• Avoid going to crowded places
• Diligently wash hands with soap and water; and clean
frequently touched surfaces and objects.
• Stay at home
 MEMAKAI MASKER YANG SALAH
• Masker tidak menutup hidung : Gunakan masker hingga hidung
tertutupi, karena virus masuk melalui hirupan udara
• Bagian dagu masih terlihat : Risiko penularan virus masih bisa
terjadi an dagu tidaperantara virus masuk ke dalam tubuh
• Masih terdapat celah udara : Pastikan agar semua sisi pada
masker kain tertutup sempurna.
• Jangan menyentuh bagian luar masker, lepas masker dengan
menggunakan tali di sisi atau bagian belakang masker.
 MEMAKAI MASKER YANG SALAH
• Terlalu cepat melepas masker : Lepas ketika berada di dalah
dan dengan hand sanitizer
• Jangan melepas masker saat berbicara dengan orang lain,
virus bisa menyebar melalui percikan ludah
• Menyemprot masker dengan desinfektan : Bahan kimia dari
disinfektan berisiko menyebabkan masalah pernapasan
• Menggunakan masker kain dalam waktu lama tanpa diganti:
Masker kain sebaiknya tidak dipakai lebih dari 4 jam
F. Bagaimana Manifestasi COVID-
19??
Berdasarkan beratnya kasus, Covid-19 dibagi menjadi 5 (lima):
Tanpa Gejala Kondisi teringan dan tidak ditemukan gejala

Ringan Infeksi saluran napas tidak berkomplikasi

Sedang Pneumonia tetapi tidak membutuhkan

suplementasi oksigen

Pneumonia disertai RR >30 x/menit, distres napas

Berat berat, SpO2 <93% atau PaO2/FiO2 <300

Kritis Gagal napas, acute respiratory distress syndrome

(ARDS), syok sepsis dan/atau multiple organ failure
 Klasifikasi (Lanjutan)

Masa inkubasi dilaporkan rata-rata 5,2 hari setelah infeksi. Tapi

variasinya bisa antara 2,5 hari sampai 14 hari pasca-infeksi.
 G. Apa Pemeriksaan COVID-19
• Pemeriksaan awal atau
skrining COVID-19 dengan
deteksi Antibodi. Hasil rapid
test bisa langsung diketahui
dalam waktu yang singkat,
sekitar beberapa menit atau
paling lama 1 jam
• Akurasi 20 – 30%
Rapid Test
• Mengambil sampel lendir dari
hidung atau tenggorokan
melalui proses swab. Hasil
paling lambat 5 hari setelah
munculnya gejala COVID-19
Akurasi 70%
Swab
Antigen
• Mendeteksi pola genetik RNA
virus Corona (SARS-CoV-2).
Hingga saat ini, tes PCR
merupakan tes yang
direkomendasikan oleh Badan
Kesehatan Dunia (WHO) untuk
mendiagnosis COVID-19.
• Akurasi 90%
Swab PCR
 H. Bagaimana Hasil
Pemeriksaannya?
Hasil terkonfirmasi positif jika pasien telah melakukan
pemeriksaan Swab PCR, Batas nilai positif adalah jika CT
Value dibawah 40 point.

Jika Positif maka harus “ISOLASI MANDIRI SECARA

KETAT” 10 hari
Masa Penularan COVID-19
Bagaimana Swab PCR Masih Positif, meski
sudah tidak ada gejala??
 I. Bagaimana Prognosis?
Overall hospital mortality from COVID-19 is
approximately 15% to 20%, but up to 40%
among patients requiring ICU admission.
However, mortality rates vary across cohorts,
reflecting differences in the completeness of
testing and case identification, variable
thresholds for hospitalization, and
differences in outcomes.

Hospital mortality ranges from less than 5%

among patients younger than 40 years to
35% for patients aged 70 to 79 years and
greater than 60% for patients aged 80 to 89
years.
 J. BAGAIMANA PENANGANAN?
Supportive Care
and Respiratory
Support
For patients who are unresponsive to
conventional oxygen therapy, heated
high-flow nasal canula oxygen may be
administered.
For patients requiring invasive
mechanical ventilation, lung-
protective ventilation with low tidal
volumes (4-8 mL/kg, predicted body
weight) and plateau pressure less
than 30 mg Hg is recommended.
Targeting the
Virus and the Host
Response
The following classes of drugs are being
evaluated or developed for the
management of COVID-19: antivirals,
antibodies, anti-inflammatory agents,
targeted immunomodulatory therapies
(eg, tocilizumab, sarilumab, anakinra,
ruxolitinib), anticoagulants, and
antifibrotics.
It is likely that different treatment
modalities might have different
efficacies at different stages of illness
and in different manifestations of
disease.
 KUNCI UTAMA
1. Aktivitas (olahraga) jalan, lari, sepeda, renang....... yang sedang saja mnimal 30 menit/hari
2. Jaga makanan yang sehat (bergizi), hindari manis, asin, berlemak, dan karbohidrat berlebihan
3. Tidur harus cukup (khususnya malam 6 sd 8 jam), jangan diganti siang krn malam begadang
(menurunkan imunitas)
4. Manajemen stres (jangan stres krn kehilangan, kecewa terhadap sesuatu yg tidak pernah kita
miliki sebelumnya: semua hanyalah tiitpan Allah: anak, jabatan, uang, rumah, mobil, dll). An
Nahal, ayat 96. (Semua yang ada disisimu akan hilang, kecuali ibadahmu kpd Allah.

Renungan:
"Memberikan kebahagiaan kpd orang lain, adalah sebuah kebahagiaan", janganlah salah mencari
kebahagiaan dgn hal yang tidak sehat bagi mental, fisik dan sosial.

Kuncinya SSI:
Syukur terhadap yg sudah kita miliki saat ini (jangan membandingkan hidup anda dgn orang lain;
Sabar (dalam setiap ujian);
Ikhlas (terhadap kodrat dan irodatnya). Aamiin 🙏🙏🙏