Professional Documents
Culture Documents
Pernikahan Usia Dini Di Masa Pandemi Covid-19 Di Lombok
Pernikahan Usia Dini Di Masa Pandemi Covid-19 Di Lombok
Pernikahan Usia Dini Di Masa Pandemi Covid-19 Di Lombok
Rafika Miatul S
Sosiologi, FISIP UNRAM
Rafikamiatulsari@gmail.com
ABSTRACT
The United Nations Children's Fund (UNICEF) argues that early marriage is marriage that is carried out officially
or informally before the age of 18 years (UNICEF, 2014). Meanwhile, the Population and Family Planning Agency
(BKKBN) is of the opinion that a healthy marriage is a marriage performed by a man who is 25 years old and a
woman 20 years old. This is considered on the basis of the readiness and importance of the reproductive system in
marriage (BKKBN, 2010).
It turns out that the Covid-19 pandemic does not only affect physical, mental, economic, social, cultural and political
health. The online education system makes students feel bored. During the Covid-19 pandemic, cases of early
marriage in West Lombok reached 480.
Early marriage is not only due to the will of the individual, but there are external factors such as education, economy,
religion, culture and parents that cause early marriage to occur. The Covid-19 pandemic has caused many students
who study online to decide to get married. Early marriage also has an impact on physical, psychological, and domestic
violence.
Keywords : Early marriage, Factors causing early marriage, Early marriage problems and Domestic violence.
ABSTRAK
United Nations Children’s Fund (UNICEF) berpendapat pernikahan usia dini adalah pernikahan yang dilaksanakan
secara resmi atau tidak resmi yang dilakukan sebelum usia 18 tahun (UNICEF, 2014). Sedangkan Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) berpendapat pernikahan yang sehat adalah pernikahan yang
dilakukan oleh laki-laki yang telah memiliki usia 25 tahun dan pada perempuan telah memiliki usia 20 tahun. Hal ini
dipertimbangkan atas dasar kesiapan dan pentingnya sistem reproduksi dalam pernikahan (BKKBN, 2010).
Ternyaata Pandemi Covid-19 tidak hanya berpengaruh pada kesehatan fisik, mental, ekonomi, sosial, budaya dan
politik. Sistem pendidikan yang dijalankan secara daring membuat siswa merasa bosan. Selama pandemi Covid-19
tercatat kasus pernikahan usia dini di Lombok Barat mencapai 480.
Pernikahan dini bukan saja dikarenakan kemauan dari individu, tetapi terdapat faktor eksternal seperti pendidikan,
ekonomi, agama, budaya dan orang tua yang menyebabkan pernikhan usia dini terjadi. Pandemi Covid-19
menyebabkan siswa yang belajar melalui daring banyak memutuskan untuk menikah. Pernikahan usia dini juga
memiliki dampak terhadap fisik, psikologis, dan kekerasan dalam rumah tangga.
1
Pernikahan Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19 di Lombok Timur Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (x-xx) Vol. xx, No.xx, Bulan 20xx. ISSN:
Kata kunci: Pernikahan, Merarik kodek, Faktor penyebab pernikahan dini, Permasalahan pernikahan din, Pernikahan
dini dan kekerasan dalam rumah tangga.
2
Pernikahan Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19 di Lombok Timur Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (x-xx) Vol. xx, No.xx, Bulan 20xx. ISSN:
Faktor usia dapat berpengaruh pada dari media massa dan sesuai dengan konteks
kematangan calon pengantin dalam kajian. Dengan menggunakan kata kunci
mengambil keputusan. Penelitian Byrne dan pernikahan, merarik kodek, faktor penyebab
Shavelson menunjuk kan bahwa seiring pernikahan dini, permasalahan pernikahan
bertambahnya usia akan mempengaruhi pola dini pernikahan dini dan kekerasan dalam
pikir individu dalam pengambilan keputusan. rumah tangga.
Faktor itu berbanding lurus dengan tingkat
pendidikan yang dapat berpengaruh terhadap
tingkat keputusan remaja untuk menikah usia HASIL DAN PEMBAHASAN
dini. Dalam peraturan UU di
Ternyaata Pandemi Covid-19 tidak hanya Indonesia, pernikahan telah diatur dalam UU
berpengaruh pada kesehatan fisik, mental, No.1 tahun 1974 tentang perkawinan, namun
ekonomi, sosial, budaya dan politik. Sistem telah diubah menjadi UU 16 Tahun 2019
pendidikan yang dijalankan secara daring tentang Perubahan Atas UU 1 Tahun 1974
membuat siswa merasa bosan. Selama tentang Perkawinan, syarat perkawinan
pandemi Covid-19 tercatat kasus pernikahan dalam pasal 6 perkawinan diizikan apabila
usia dini di Lombok Barat mencapai 480. pria dan wanita telah berusia 19 tahun, Untuk
Tingginya kasus pernikahan dini ini melangsungkan perkawinan seorang yang
diakibatkan anak terlalu sering di rumah belum mencapai umur 21 tahun harus
akibat penerapan Belajar Dari Rumah mendapat izin kedua orang tua.
(BDR). Pada dasarnya negara Indonesia telah
Berdasarkan data di atas, penulis tertarik menetapkan batas usia minimum untuk
untuk melihat perkembangan pernikahan menikah, tujuannya adalah agar orang yang
usia dini yang terjadi di Lombok yang terus ingin menikah memiliki kematangan fisikis,
terjadi dan belum diselesaikan secara efektif. kematangan mental, dan kematangan fisik
yang cukup. Ini merupakan aspek penting
untuk mencapai sebuah kebahagiaan.
Pernikahan usia dini adalah
METODE PENELITIAN
pernikahan di bawah usia yang seharusnya
Metode penelitian yang
belum dilakukan (Nukman, 2009).
digunakan adalah literature review, data yang
Pernikahan dini diartikan sebagai pernikahan
dikumpulkan berdasarkan penelusuran
yang dilakukan secara sah oleh seseorang
literartur, berita, jurnal ilmiah yang didapat
3
Pernikahan Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19 di Lombok Timur Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (x-xx) Vol. xx, No.xx, Bulan 20xx. ISSN:
pria dan wanita yang belum mempunyai Pernikahan Dini Pada Masyarakat
persiapan dan kematangan sehingga Lombok” yang mana menjelaskan
dikawatirkan akan mengalami sejumlah kondisi ekonomi yang
resiko atau dampak yang besar yang akan memperihatinkan membuat pelaku
mempengaruhi kesehatan saat melahirkan. pernikahan dini memutuskan untuk
(Nurhakhasanah, 2012). menikah.
2) Faktor Pendidikan
Faktor yang menyebabkan terjadinya Pendidikan yang rendah membuat para
pernikahan usia dini: orangtua kurang memotivasi anaknya
a. Faktor Internal untuk melanjutkan pendidikan yang
Faktor internal merupakan faktor yang lebih tinggi sehingga anak beranggapan
datang dari dalam yang dapat memengaruhi bahwa pendidikan tidaklah penting.
seseorang dalam mengambil keputusan, 3) Faktor Orangtua
seperti keinginan diri sendiri. Alasan banyak Orangtua merupakan panutan setiap
anak-anak atau remaja yang memutuskan orang termasuk bagi masyarakat desa
untuk menikah dini karena mereka pelosok kerap orangtua mempunyai
menginginkan untuk segera menikah. posisi yang paling tinggi dibandingkan
Mereka menikah hanya di dasari oleh cinta yang lain, dan juga orangtua
antara keduannya tanpa mempertimbangkan merupakan ikon yang harus ditaati dan
kebutuhan setelah menikah. dipatuhi. Sehingga tidak heran lagi
b. Faktor Eksternal kalau masyarakat desa di pelosok kerap
1) Faktor Ekonomi melangsungkan pernikahan dini karena
Banyak orangtua yang menyarankan mengikuti dan mematuhi perintah dari
bahkan mendorong anak-anak mereka orangtua.
untuk cepat menikah walaupun dari 4) Faktor Budaya
segi umur belum memenuhi syarat Pernikahan usia dini terjadi karena
untuk melakukan pernikahan faktor budaya yakni adat atau tradisi
dikarenakan faktor ekonomi kedua yang ada di suatu komunitas
orangtua. masyarakat. Kultur di sebagian
Sejalan dengan penelitian yang masyarakat Indonesia seperti di
dilakukan oleh Siti Nurul Khaerani pelosok desa kerap kali masih
mengenai “Faktor Ekonomi Dalam memandang hal yang wajar apabila
4
Pernikahan Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19 di Lombok Timur Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (x-xx) Vol. xx, No.xx, Bulan 20xx. ISSN:
5
Pernikahan Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19 di Lombok Timur Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (x-xx) Vol. xx, No.xx, Bulan 20xx. ISSN:
6
Pernikahan Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19 di Lombok Timur Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (x-xx) Vol. xx, No.xx, Bulan 20xx. ISSN:
tahun 2020, untuk pemukulan 17 kasus, kekerasan verbal berupa dicaci maki
penelantaran 5 kasus, hak asuh anak 1 ditempat umum dengan mengeluarkan
kasus, anak rentan 3 kasus, ABH 3 kasus, kata-kata kasar.
kekerasan fisik 2 kasus, pelecehan
seksual 17 kasus dan pemerkosaan 25
kasus dan pernikahan anak 42 kasus. PENUTUP
Sejalan dengan penelitian yang Kesimpulan yang dapat diambil,
dilakukan oleh Fibrianti dan kawan- bahwa pernikahan dini bukan saja
kawan tentang “Pernikahan Dini dan dikarenakan kemauan dari individu, tetapi
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Studi terdapat faktor eksternal seperti pendidikan,
Kasus di Lombok Timur NTB Tahun ekonomi, agama, budaya dan orang tua yang
2018), didapatkan hasil kekeasan yang menyebabkan pernikhan usia dini terjadi.
dialami bermacam-macam mulai dari Pandemi Covid-19 menyebabkan siswa yang
kekekrasan fisik seperti diitendang, belajar melalui daring banyak memutuskan
ditampar, dipukul, bahkan dicekik, selain untuk menikah. Pernikahan usia dini juga
itu kekerasan psikologis dimana serin memiliki dampak terhadap fisik, psikologis,
diabaikan, sering dibuat sakit hati, untuk dan kekerasan dalam rumah tangga.
kekerasan ekonomi rata-rata mereka Sehingga pernikahan usia ini perlu
tidak dinafkahi oleh suami mereka, selain diminimalisir, agar generasi muda terus
itu terdapat kekerasan seksual, dipaksa memiliki pandangan yang positif dalam
untuk melakukan hubungan seksual oleh menggapai cita-citanya sebelum
pasangannya, dan paling sering adalah memutuskan untuk menikah di usia dini.
DAFTAR PUSTAKA
7
Pernikahan Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19 di Lombok Timur Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (x-xx) Vol. xx, No.xx, Bulan 20xx. ISSN:
8
Pernikahan Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19 di Lombok Timur Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (x-xx) Vol. xx, No.xx, Bulan 20xx. ISSN:
Dini Di Lombok Timur Rina.” UGM Yulianti, Rina. 2010. “Dampak Yang
Public Health XXXIII(2):81–87. doi: Ditimbulkan Akibat Perkawinan Usia
10.1007/s13398-014-0173-7.2. Dini.” Pamator Journal 3(1):1–5.
Rafidah, Ova Emilia, Budi Wahyun. 2004. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2
020/09/11/jutaan-anak-perempuan-
“FAKTOR-FAKTOR YANG
indonesia-lakukan-pernikahan-dini
BERHUBUNGAN DENGAN https://www.suarantb.com/pernikahan-dini-
di-lotim-sumbang-kasus-kekerasan-
PERNIKAHAN USIA DINI DI
terhadap-anak/
KABUPATEN PURWOREJO JAWA
TENGAH.” Journal of Paediatrics and
Child Health 40(9–10):583–84. doi:
10.1111/j.1440-1754.2004.00470.x.
Intan Arimurti, Ira Nurmala. 2020.
“ANALISIS PENGETAHUAN
PEREMPUAN TERHADAP
PERILAKU MELAKUKAN
PERNIKAHAN USIA DINI DI
KECAMATAN WONOSARI
KABUPATEN BONDOWOSO.”
2507(February):1–9.
9
Pernikahan Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19 di Lombok Timur Dialektika Masyarakat: Jurnal Sosiologi
p (x-xx) Vol. xx, No.xx, Bulan 20xx. ISSN:
10