Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

JAMMI – Jurnal Akuntasi UMMI

Vulume I, Nomor 1, Maret – Agustus 2020

Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Dengan Metode Full


Costing Sebagai Dasar Penetapan Harga Jual Pada Cv Salwa
Meubel
Bintang Komara Permana

ABSTRACT

Bintang Komara Permana (043061211055), Universitas Muhammadiyah


Sukabumi. Determination of Cost of Production Analysis Methods Against Full
Costing List Pricing On Salwa CV Furniture (Supervisor HJ. Eris Darsawati,
MM., And Ade Sudarma, S.E., MM.,)
Calculation of the cost of production is an important thing to consider in
determining the price of a product. Calculation of the cost of production is precise
and accurate is the thing to do by any company, because without the calculation
of the cost of production is right, a manufacturing company in question might
have problems determining the selling price of a product.
This study aims to determine the calculation of the cost of production and
selling prices conducted by CV Salwa Furniture and analyze the calculation of the
cost of production based on the order cost method Salwa CV Furniture, as well as
determine the effect the cost of production of the determination of the selling
price.
The data used are primary data is a list of the production costs for the products
produced during 2015.
The sampling technique used is non probability sampling with purposive
sampling approach. The variables tested were the cost of production with a full
costing method as the independent variable (X) and the selling price as the
dependent variable (Y). To test the hypothesis using contingency coefficient C
which is to determine the level of significance between variables (X) to variable
(Y). The conclusion of this study, Ho is rejected and Ha accepted, meaning that
the cost of production is positive influence on the selling price.

Key words: Cost of Production and Pricing

57
I. PENDAHULUAN merupakan kebijakan yang harus
benar-benar dipertimbangkan secara
Setiap perusahaan pasti matang dan terintegrasi.
mempunyai tujuan yang ingin
dicapai, tujuan tersebut antara lain: Walaupun terdapat beberapa
Memperoleh laba yang maksimal, aspek yang menjadi pertimbangan
dapat bersaing di pasar, serta dapat perusahaan dalam menentukan harga
memberikan manfaat bagi jual produk, tetapi seringkali faktor
masyarakat. Untuk mencapai laba, biaya di jadikan titik tolak dalam
perusahaan harus dapat melakukan penetapan harga jual
kegiatan penjualan yang paling produk. Kebijakan harga jual produk
menguntungkan dan salah satu dan biaya akan selalu berubah-ubah
indikatornya adalah laba kotor. Laba sesuai dengan perubahan biaya
kotor itu dipengaruhi oleh harga jual, produk dan kondisi pasar. Biaya
biaya produksi dan volume yang dikeluarkan oleh
penjualan. perusahaan untuk menghasilkan
sejumlah produk di dalam suatu
Harga jual suatu produk periode akan di jadikan dasar untuk
ditentukan dari harga pokok menetapkan harga jual produk.
produksi, jika perhitungan harga Besarnya margin yang di inginkan
pokok produksi tidak tepat maka suatu perusahaan adalah pasti akan
akan mempengaruhi penentuan harga selalu berada di atas semua total
jual produk yang tidak tepat juga. biaya-biaya yang di keluarkan untuk
Misalnya perhitungan harga pokok memproduksi suatu produk. Dan
produksi yang tinggi , maka akan yang menjadi pertimbangan, berapa
menghasilkan penentuan harga jual besar marjin laba yang diinginkan
yang tinggi pula, akibatnya suatu perusahaan untuk setiap unit produk
produk tidak mampu bersaing di yang di hasilkannya. Penetapan
pasar. Begitu juga sebaliknya ,jika marjin laba diatas biaya yang di
perhitungan harga pokok produksi keluarkan perusahaan memerlukan
rendah maka akan menghasilkan suatu keahlian khusus dengan
penentuan harga produksi yang pertimbangan dari berbagai aspek
rendah pula akibatnya perusahaan sebagaimana di sebutkan diatas.
tidak mencapai laba yang maksimal Dengan mengetahui biaya produksi,
walaupun harga jual dapat bersaing maka perusahaan akan dapat
di pasar. menentukan harga jual produknya
Penetapan harga jual produk untuk menghasilkan laba.
memerlukan berbagai pertimbangan Dalam menentukan harga pokok
yang terintegrasi, mulai dari biaya produksi pun, perusahaan harus
produksi, biaya operasional, target menentukan metode yang tepat
laba yang di inginkan oleh sehingga nantinya dapat
perusahaan, daya beli masyarakat, menghasilkan laba yang sesuai
harga jual pesaing, kondisi dengan harapan perusahaan dapat
perekonomian. Penentuan harga jual bersaing dengan perusahaan lainnya.
produk perusahaan haruslah

58
Harga pokok produksi sendiri terdiri produk tersebut tentu juga akan naik
dari beberapa unsur, yaitu: biaya karena pengaruh kenaikan harga-
bahan baku, biaya tenaga kerja harga yang terjadi, dalam hal ini
langsung, dan biaya overhead pabrik. perusahaan dituntut untuk bisa
Biaya bahan baku terdiri dari biaya- mengambil keputusan yang tepat
biaya yang berkaitan langsung akan permasalahan ini agar
dengan pembuatan suatu produk. perusahaan tidak mengalami
Biaya tenaga kerja langsung kerugian.
merupakan biaya untuk membayar
orang-orang yang terlibat langsung Untuk menghasilkan laba suatu
dalam proses pembuatan produksi. perusahaan dapat melakukan dua
Biaya overhead pabrik terdiri biaya- cara. Cara pertama dengan menaikan
biaya yang tidak termasuk pada harga jual. Tindakan ini memang
biaya bahan baku dan biaya tenaga dapat meningkatkan laba, namun
kerja langsung. dalam kondisi persaingan yang
semakin ketat ini, perusahaan tidak
Harga pokok produksi menurut mudah menaikan harga jual karena
metode full costing terdiri dari biaya dapat menyebabkan konsumen lari
bahan baku, biaya tenaga kerja ke produk pesaing yang memiliki
langsung, biaya overhead pabrik harga yang lebih murah dengan
tetap dan biaya overhead pabrik kualitas produk yang sama. Cara
variabel. Dalam metode full costing, kedua dengan menekan biaya
biaya overhead pabrik baik yang produksi secara efisien dan
berperilaku tetap maupun variabel, mengendalikan komponen biaya-
dibebankan/dimasukan dalam biayanya sehingga biaya produksi
perhitungan harga pokok produksi yang dikeluarkan dapat ditekan
berdasarkan tarif yang ditentukan seminimal mungkin. Biaya produksi
dimuka pada kapasitas normal atau yang tidak terkendali akan
atas dasar biaya overhead pabrik menyebabkan harga pokok terlalu
sesungguhnya. Oleh karena itu, biaya tinggi, yang selanjutnya akan
overhead pabrik tetap akan melekat menurunkan daya saing produk dan
pada harga pokok persediaan produk akhirnya dapat menurunkan laba.
dalam proses dan persediaan produk Untuk itu biaya produksi harus
jadi yang belum laku dijual, dan baru dicatat dengan baik dan dihitung
dianggap sebagai biaya (unsur harga dengan benar sehingga dapat
pokok penjualan) apabila produk jadi menghasilkan harga pokok produk
tersebut telah terjual. yang tepat.
Namun, di tengah kondisi Terlebih lagi masyarakat
perekonomian saat ini ketika harga- Indonesia saat ini sedang gencar
harga tengah naik tentu akan sangat dengan adanya pasar bebas atau lebih
sulit bagi perusahaan untuk dikenal dengan MEA (Masyarakat
menetapkan harga jual yang murah Ekonomi ASEAN) yang
atas produk yang diproduksinya mengakibatkan bila suatu perusahaan
dengan kualitas yang masih tetap tidak dapat menyaingi harga pasar
sama, hal ini dikarenakan biaya yang dilakukan oleh para pesaing
untuk memproduksi barang untuk maka perusahaan tersebut akan

59
dipastikan merugi. Dari sisi pokok produksinya dengan
manfaatnya MEA memberi akses menggunakan metode harga pokok
pasar yang lebih luas dan serta proses. Perusahaan hendaknya
menurunkan tarif perdagangan. mampu menetapkan dan
Disisi lain, kerugian dari MEA menggunakan informasi harga pokok
adalah suatu negara berpotensi produksi yang tepat sehingga
menjadi merugi jika memiliki daya nantinya dapat mengetahui harga jual
saing rendah. Integrasi ekonomi pada yang kompetitif guna bersaing
akhirnya akan menciptakan skema dengan perusahaan lain yang sejenis.
persaingan antar negara yang
tergabung dalam integrasi ekonomi. Beberapa penelitian tentang
Persaingan ini pada akhirnya pengaruh harga pokok produksi
menuntut setiap negara untuk terhadap harga jual sudah dilakukan,
meningkatkan daya saingnya yang antara lain penelitian yang dilakukan
disebut sebagai pro-competitive oleh Ridha Laelani (2015) tentang
effect melalui tiga cara; pemanfaatan Pengaruh Harga Pokok Produksi
teknologi, penetapan harga jual, dan Sebagai Dasar Penetapan Harga Jual.
peningkatan ekspor. Ketiga cara Dalam penelitaian ini, perhitungan
tersebut bersinggungan langsung harga pokok produksi menggunakan
dengan kebijakan pemerintah, metode perusahaan dan
dimana pemerintah memainkan dibandingkan dengan metode full
peran signifikan dalam costing dan diperoleh hasil yang
mengeluarkan kebijakan yang berbeda. Perhitungan harga pokok
mendukung peningkatan daya saing. produksi menurut metode perusahaan
Penelitian ini menyimpulkan dalam lebih rendah dibanding dengan
integrasi ekonomi, maka MEA menggunakan metode full costing.
mempengaruhi kebijakan industri Perbedaan dikarenakan dalam
manufaktur Indonesia yaitu metode yang digunakan perusahaan
kebijakan pemanfaatan teknologi, tidak akurat dalam meneliti biaya
penetapan harga jual dan yang dikeluarkan.
meningkatkan ekspor. Situasi persaingan yang
Dalam pengumpulan biaya kompetitif menuntut CV Salwa
produksi sangat ditentukan oleh cara Meubel untuk mampu berinovasi
berproduksi yaitu atas dasar pesanan dalam pengembangan produk dan
dan produksi massa. Perusahaan juga menentukan harga jual bersaing.
yang berproduksi berdasarkan Bagaimana menentukan harga jual
pesanan, mengumpulkan harga yang kompetitif disertai dengan
pokok produksinya dengan kualitas barang yang baik harus
menggunakan metode harga pokok menjadi bahan pemikiran bagi
pesanan. Dalam metode ini biaya manajer. Dengan adanya produk
produksi untuk tiap-tiap pesanan yang berkualitas baik, disenangi
harus dipisahkan secara jelas, agar konsumen, dan harga yang sesuai
biaya setiap pesanan dapat benar dan maka konsumen akan merasa puas
tepat. Sedangkan perusahaan yang dan pada akhirnya akan tercipta
berproduksi secara massa atau terus- loyalitas konsumen.
menerus mengumpulkan harga
60
Namun pada observasi yang dalam menentukan harga jual yang
dilakukan penulis, CV Salwa Meubel tepat.
dalam melakukan perhitungan harga
pokok dan harga jual produknya Berdasarkan latar belakang di
dilakukan dengan metode yang atas, maka penulis tertarik untuk
relatif sederhana dan belum mengukur kinerja suatu perusahaan
menerapkan perhitungan harga dengan menggunakan Analisis Full
pokok produksi sesuai dengan kaidah Costing ke dalam skripsi yang
akuntansi biaya. Penentuan harga berjudul “Analisis Penentuan
pokok produksi yang akurat Harga Pokok Produksi dengan
sangatlah dibutuhkan perusahaan Metode Full Costing Sebagai Dasar
untuk menentukan penawaran harga Penetapan Harga Jual”.
jual untuk bersaing. Selain itu, II. KERANGKA TEORITIS
perusahaan membutuhkan
manajemen yang baik untuk Harga Pokok Produksi
mencapai tujuan tersebut. Hingga Perhitungan harga pokok produksi
saat ini CV Salwa Meubel dalam dalam suatu perusahaan industri
perhitungan harga pokok produk bertujuan untuk memenuhi
masih menggunakan perhitungan kebutuhan baik pihak manajemen
berdasarkan pendahulu dan perusahaan maupun pihak luar
pengalaman yang didapatkan. Dalam perusahaan. Untuk memenuhi tujuan
pengidentifikasian hanya biaya-biaya perhitungan harga pokok produksi
yang terlihat saja seperti biaya bahan tersebut akuntansi biaya mencatat,
baku dan tenaga kerja sehingga biaya mengklasifikasi, dan meringkas
overhead pabrik dan biaya biaya-biaya pembuatan produk.
operasional lainnya tidak
diperhatikan. Maka, dengan Pengertian menurut Mulyadi
menggunakan metode tersebut dalam (2012: 14) yaitu “Harga pokok
menghitung dan menentukan harga produksi adalah sejumlah biaya yang
jual suatu produk perusahaan akan terjadi untuk mengolah bahan baku
dihasilkan informasi yang kurang menjadi produk jadi yang siap untuk
tepat dan akurat. dijual”.
Penelitian ini juga menggunakan Sedangkan menurut Bustami dan
metode Full Costing karena metode Nurlela (2010: 49), harga pokok
ini merupakan metode penentuan produksi adalah:
harga pokok produksi yang
Kumpulan biaya produksi yang
membebankan seluruh biaya
terdiri dari bahan baku langsung,
produksi baik yang berperilaku tetap
tenaga langsung, dan biaya overhead
maupun variabel kepada produk. Hal
pabrik ditambah perediaan produk
ini yang menjadi referensi peneliti
dalam proses awal dan dikurang
untuk mamakai metode Full Costing.
persedian produk dalam proses akhir.
Karena pentingnya suatu perusahaan
Harga pokok produksi terikat pada
untuk menghitung semua biaya yang
periode waktu tertentu. Harga pokok
dikeluarkan untuk menghasilkan
produksi akan sama dengan biaya
sebuah produk dan merupakan dasar

61
produksi apabila tidak ada persediaan jadi. Bahan baku yang diolah
produk dalam proses awal dan akhir. dalam perusahaan manufaktur dapat
diperoleh dari pembelian lokal,
pengertian-pengertian diatas dapat impor, atau dari pengolahan sendiri.
diambil sebuah kesimpulan bahwa Di dalam memperoleh bahan baku,
harga pokok produksi adalah biaya- perusahaan tidak hanya
biaya yang digunakan selama proses mengeluarkan biaya sejumlah harga
produksi, dimana biaya-biaya beli bahan baku saja, tetapi juga
tersebut meliputi biaya bahan baku, mengeluarkan biaya-biaya
biaya tenaga kerja, dan biaya pembelian, pergudangan, dan biaya-
overhead pabrik. biaya perolehan lain.
Perhitungan Harga Pokok
Produksi
Biaya Tenaga Kerja
Perhitungan harga pokok produksi
adalah untuk mengetahui besarnya Tenaga kerja adalah usaha
biaya produksi yang dikeluarkan fisik atau mental yang digunakan
dalam memproduksi suatu barang. dalam membuat suatu produk. Biaya
Pada umumnya biaya produksi tenaga kerja merupakan salah satu
tersebut meliputi biaya bahan baku, konversi biaya untuk mengubah
biaya tenaga kerja langsung, dan bahan baku menjadi produk jadi.
biaya overhead pabrik. Biaya bahan Biaya tenaga kerja yang termasuk
baku langsung dan biaya tenaga kerja dalam perhitungan biaya produksi
langsung disebut juga dengan biaya digolongkan kedalam biaya tenaga
utama (prime cost), sedangkan yang kerja langsung dan tenaga kerja tidak
lain disebut biaya konversi langsung.
(conversion cost). Biaya-biaya ini
dikeluarkan untuk mengubah bahan Menurut Mursyidi (2010:213)
baku menjadi barang jadi. Yang mengatakan bahwa:
termasuk kedalam unsur-unsur harga Biaya tenaga kerja dapat
pokok produksi adalah sebagai digolongkan menjadi dua, yaitu (1)
berikut: biaya tenaga
Biaya Bahan Baku kerja langsung (direct labor), dan
Biaya bahan baku adalah bahan (2) biaya tenaga kerja tidak langsung
yang merupakan unsur paling poko (indirect labor). Biaya tenaga kerja
dalam proses produksi, dan dapat langsung merupakan biaya tenaga
langsung dibebankan kepada harga kerja yang langsung berhubungan
pokok barang yang diproduksi. dengan proses produksi, misalnya
tukang dan pekerja pabrik.
Menurut Mulyadi (2010: 275) Sedangkan biaya tenaga kerja tidak
menjelaskan pengertian bahan baku langsung merupakan biaya tenaga
adalah sebagai berikut: kerja yang tidak langsung
berhubungan dengan produksi,
Bahan baku merupakan bahan misalnya gaji direktur produksi,
yang membentuk bagian menyeluruh pengawas, dan administrasi produksi.
produk

62
Sedangkan menurut Bustami dan d. Biaya yang timbul sebagai akibat
Nurlela (2010:12), “Biaya tenaga penilaian terhadap aktiva tetap
kerja langsung adalah tenaga kerja e. Biaya yang timbul sebagai akibat
yang digunakan dalam merubah atau berlalunya waktu
mengkonversi baha baku menjadi f. Biaya overhead lain yang secara
produk selesai dan dapat ditelusuri langsung memerlukan
secara langsung kepada produk pengeluaran uang.
selesai”.
Menurut Mursyidi (2010: 221)
Berdasarkan pendapat para ahli adalah
tersebut makan dapat disimpulkan
bahwa tenaga kerja langsung Biaya overhead pabrik (factory
merupakan faktor penting berupa overhead cost) disebut factory
sumber daya manusia yang burden, manufacturing expense,
mempengaruhi proses pengolahan manufacturing overhead, factory
bahan baku menjadi barang jadi pada ecpense, dan indirect manufacturing
suatu proses produksi dan biaya cost, merupakan biaya yang terjadi
tenaga kerja merupakan upah yang atau dibebankan dalam suatu proses
diberikan kepada tenaga kerja dari produksi selain bahan baku dan
usaha tersebut. tenaga kerja langsung.
Sedangkan menurut Bustami dan
Biaya Overhead Pabrik
Nurlela (2010: 13) Biaya overhead
Biaya overhead pabrik adalah dapat
unsur biaya produksi selain biaya
bahan baku langsung dan biaya dikelompokan menjadi beberapa
tenaga kerja langsung yang elemen, yakni:
dikeluarkan selama proses produksi. a. Bahan tidak langsung (bahan
Biaya overhead pabrik merupakan pembantu atau penolong) adalah
biaya yang paling kompleks dan bahan yang digunakan dalam
tidak dapat didefinisikan pada penyelesaian produk tetapi
produk jadi, maka pengumpulan pemakaiannya relatif lebih kecil
biaya overhead pabrik baru dapat dan biaya ini tidak dapat ditelusuri
diketahui setelah barang pesanan secara langsung kepada produk
selesai diproduksi. selesai. Contoh: amplas, pola
Biaya overhead pabrik menurut kertas, oli dan minyak pelumas,
Mulyadi (2012: 194) adalah: paku, sekrup dan mur, staples,
asesoris pakaian, vanili, garam,
Biaya produksi selain biaya bahan pelembut, pewarna.
baku dan biaya tenaga kerja langsung b. Biaya tenaga kerja tidak langsung
adalah biaya tenaga kerja yang
yang dikelompokan menjadi membantu dalam pengolahan
beberapa golongan berikut: produk selesai, tetapi dapat
a. Biaya bahan penolong ditelusuri kepada produk selesai.
b. Biaya reparasi dan pemeliharaan Contoh: gaji satpam pabrik, gaji
c. Biaya tenaga kerja tidak langsung pengawas pabrik, pekerja bagian
pemeliharaan, penyimpanan

63
dokumen pabrik, gaji operator overhead pabrik) baik bersifat tetap
telepon pabrik, pegawai pabrik, maupun variabel kepada produk atau
pegawai bagian gudang pabrik, jasa. Unsur-unsur biaya pada harga
gaji resepsionis pabrik, dan pokok produksi terdapat dua
pegawai yang menangani barang. pendekatan yaitu metode full costing
c. Biaya tenaga kerja langsung dan variabel costing.
lainnya adalah biaya selain bahan
tidak langsung dan tenaga kerja Sedangkan menurut
tidak langsung yang membantu Widilestariningtyas et al. (2012: 15)
dalam pengolahan produk selesai, adalah:
tetapi tidak dapat ditelusuri Metode penentuan harga pokok
kepada produk selesai. Contoh: produksi adalah cara
pajak bumi dan bangunan pabrik, memperhitungkan unsur-unsur biaya
listrik pabrik, air, dan telepon ke dalam harga pokok produksi.
pabrik, sewa pabrik, asuransi dalam memperhitungkan unsur-unsur
pabrik, penyusutan pabrik, biaya ke dalam harga pokok
peralatan pabrik, pemeliharaan produksi, terdapat dua metode yaitu
mesin pabrik, gaji akuntan pabrik, full costing dan variable costing.
reparasi mesin dan peralatan
pabrik. Metode Full Costing

Metode Perhitungan Harga Pokok Mulyadi (2012: 17) menyatakan


Produksi bahwa, “Full costing merupakan
metode penentuan kos produksi yang
Metode perhitungan harga pokok memperhitungkan semua unsur biaya
produksi adalah cara produksi ke dalam kos produksi,
memperhitungkan unsur biaya yang terdiri dari biaya bahan baku,
produksi ke dalam harga pokok biaya tenaga kerja langsung, dan
produksi. Dalam memperhitungkan biaya overhead pabrik, baik yang
unsur-unsur biaya kedalam harga berperilaku variabel maupun tetap”.
pokok produksi terdapat dua
pendekatan yaitu metode Full Widilestariningtyas et al. (2012:
Costing dan metode Variabel 16), mengatakn bahwa:
Costing. Perbedaan pokok antara Full costing merupakan metode
kedua metode tersebut terletak pada penentuan harga pokok produksi
perlakuan terhadap biaya produksi yang memperhitungkan semua unsur
yang bersifat tetap dan akan biaya produksi, yang terdiri dari
berakibat pada perhitungan harga biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
pokok produk dan penyajian laporan langsung, dan biaya overhead pabrik,
laba rugi. baik variabel maupun tetap ditambah
Halim et al. (2013:47), menyatakan dengan biaya nonproduksi (biaya
bahwa: Metode penentuan harga pemasaran, biaya administrasi dan
pokok produk adalah dengan umum).
membebankan Dari pengertian di atas dapat
semua biaya produksi (biaya bahan ditarik kesimpulan bahwa unsur
baku, biaya tenaga kerja, dan biaya

64
harga pokok produk menurut metode yang hanya membebankan biaya-
ini meliputi: biaya produksi variabel saja ke
dalam harga pokok produk. Metode
Biaya bahan baku Rp.xxx variable costing ini dikenal dengan
Biaya tenaga kerja langsung Rp.xxx nama direct costing”.
Biaya overhead pabrik tetap Rp.xxx
Biaya overhead pabrik variabel Biaya produksi yang bersifat tetap
Rp.xxx pada variable costing diperlakukan
+ Harga pokok produksi Rp.xxx sebagai biaya periode akuntansi
Penentuan harga pokok produksi dimana biaya tersebut terjadi. Dari
berdasarkan full costing pada pengertian diatas dapat ditarik
umumnya ditujukan untuk kesimpulan bahwa unsur harga
kepentingan penyusunan laporan pokok produk menurut metode ini
keuangan untuk pihak eksternal. meliputi:
Laporan laba rugi yang disusun
dengan metode ini menitikberatkan Biaya bahan baku Rp.xxx
pada penyajian unsur-unsur biaya Biaya tenaga kerja langsung Rp.xxx
menurut hubungan biaya dengan Biaya overhead pabrik variabel
fungsi pokok yang ada di perusahaan Rp.xxx+
yaitu fungsi produksi, fungsi Harga pokok produksi Rp xxx
pemasaran, serta fungsi administrasi
dan umum. Penentuan harga pokok
Dengan demikian laporan laba berdasarkan metode ini pada
rugi menurut full costing akan umumnya ditujukan untuk pihak
tampak sebagai berikut: manajemen dalam rangka
pengambilan kebijakan harga.
Laporan laba rugi yang disusun
dengan metode ini menitik beratkan
pada penyajian biaya sesuai dengan
perilaku biaya dalam hubungannya
dengan perubahan volume kegiatan.
Metode Variable Costing Laporan laba rugi menurut metode
variable costing akan tampak sebagai
Mulyadi (2012: 18) menjelaskan berikut:
bahwa, “Variable costing merupakan
metode penentuan kos produksi yang
hanya memperhitungkan biaya
produksi yang berperilaku variabel
ke dalam kos produksi, yang terdiri
dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead
pabrik variabel.
Widilestariningtyas et al (2012:
67) menyatakan bahwa, “variable Harga Jual
costing merupakan metode Menurut Supriyono (2013:
penentuan harga pokok produksi 211) “Harga jual merupakan jumlah
65
moneter yang dibebankan oleh suatu menjadi produk jadi yang
unit usaha kepada pembeli atau siap untuk dijual. Harga
pelanggan atas barang atau jasa yang pokok produksi terdiri dari
dijual atau diserahkan”. tiga elemen biaya yaitu: biaya
bahan, tenaga kerja dan
Dari definisi diatas dapat overhead pabrik.
ditarik kesimpulan bahwa harga jual 2. Variabel terikat, dalam
merupakan jumlah moneter yang penelitian ini yang menjadi
dibebankan oleh suatu unit usaha variabel terikat adalah harga
kepada konsumen atas produk jual. Harga jual adalah harga
maupun jasa yang dijual, dengan yang dapat menutup semua
harapan harga jual yang dibebankan biaya (biaya produksi dan
tersebut dapat menutupi biaya penuh non produksi) ditambah
yang bersangkutan dengan produk dengan laba yang wajar,
atau jasa tersebut dan dapat umumnya biaya tidak
menghasilkan laba yang diinginkan menentukan harga jual
perusahaan tersebut, harga jual yang produk dan jasa.
dibebankan atas produk yang dijual
haruslah tepat, dan harga jual yang Populasi dan Sampel
tepat haruslah harga jual yang sesuai
dengan kualitas produk yang dijual, Populasi yang akan menjadi
serta harga jual tersebut dapat pengamatan dalam penelitian ini
memberikan kepuasan pada adalah laporan biaya produksi untuk
konsumen. produk-produk yang dihasilkan oleh
CV Salwa Meubel selama periode
Hipotesis Januari-Desember 2015 yakni 12
bulan.
Harga pokok produksi
dengan metode full costing Dalam penelitian ini, penulis
berpengaruh terhadap penetapan mengambil sampel laporan biaya
harga jual produksi untuk produk meja kerja
oleh CV Salwa Meubel selama
periode januari-desember 2015 untuk
III. METODE PENELITIAN dijadikan sebagai sampel karena
produk ini paling sering diproduksi.
Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat
dua variabel yang akan diteliti, yaitu
sebagai berikut:
Teknik Pengumpulan Data
1. Variabel bebas, adapun yang Terdapat dua teknik
menjadi variabel bebas dalam pengumpulan data yang pertama data
penelitian ini adalah harga primer dengan Kuesioner dan data
pokok produksi. Harga pokok sekunder dengan mengkaji jurnal,
produksi merupakan biaya- skripsi, majalah, koran maupun
biaya yang terjadi untuk internet research.
mengelola bahan baku

66
Teknik Analisis Data Kerja 00 50 50
Teknik analisis data yang Biaya
digunakan adalah analisis deskriptif Overhe
kuantitatif. ad 275.00 127.73 (147.26
Pabrik 0 9,66 0,34)
Total 6.481.0 7.360.2 879.28
IV. HASIL PENELITIAN DAN
HPP 00 89,66 9,66
PEMBAHASAN
Harga 7.915.0 9.570.0 1.655.0
Jual 00 00 00
Tabel 4.1
Maret
Perbedaan Perhitungan Harga
Pokok Produksi Meja Kerja Biaya
Bahan 5.120.0 5.070.0 (50.000
Harga Pokok Baku 00 00 )
Ketera Produksi
Selisih Biaya
ngan Perusa Analisi Tenaga 2.655.0 2.020.0 (634.99
haan s Kerja 00 05 5)
Januari Biaya
Overhe
Biaya ad 300.00 (217.66
2.048.0 2.028.0
Bahan (20.000 Pabrik 0 82.340 0)
00 00
Baku )
Total 8.075.0 7.172.3 (902.65
Biaya HPP 00 45 5)
1.050.0 1.300.4
Tenaga 250.45
00 55
Kerja 5 Harga 9.611.0 9.350.0 (261.00
Jual 00 00 0)
Biaya
Overhe April
ad 150.00 49.891, (100.10
Pabrik 0 23 8,77) Biaya
Bahan 3.072.0 3.042.0 (30.000
Total 3.248.0 3.378.3 130.34 Baku 00 00 )
HPP 00 46,23 6,23
Biaya
Harga 3.965.0 4.600.0 635.00 Tenaga 1.580.0 1.321.5 (258.48
Jual 00 00 0 Kerja 00 15 5)
Februari Biaya
Overhe
Biaya ad 175.00 (123.85
Bahan 4.096.0 4.056.0 (40.000 Pabrik 0 51.150 0)
Baku 00 00 )
Total 4.827.0 4.414.6 (412.33
Biaya HPP 00 65 5)
Tenaga 2.110.0 3.176.5 1.066.5

67
Harga 5.902.0 6.000.0 Tenaga 00 00 )
Jual 00 00 98.000 Kerja
Mei Biaya
Overhe
Biaya ad 350.00 156.97 (193.02
Bahan 12.288. 12.168. (120.00 Pabrik 0 4,33 5,67)
Baku 000 000 0)
Total 11.258. 10.934. (323.52
Biaya HPP 000 474,3 5,7)
Tenaga 6.637.0 5.128.1 (1.508.
Kerja 00 10 890) Harga 13.408. 13.700. 292.00
Jual 000 000 0
Biaya
Overhe Agustus
ad 615.00 239.99 (375.00
Pabrik 0 5,56 4,44) Biaya
Bahan 6.144.0 6.084.0 (60.000
Total 19.540. 17.536. (2.003. Baku 00 00 )
HPP 000 105,6 894,4)
Biaya
Harga 22.612. 22.000. (612.00 Tenaga 3.210.0 3.664.4 454.44
Jual 000 000 0) Kerja 00 40 0
Juni Biaya
Overhe
Biaya ad 275.00 158.15 (116.84
Bahan 8.192.0 8.112.0 (80.000 Pabrik 0 7,23 2,77)
Baku 00 00 )
Total 9.629.0 9.906.5 277.59
Biaya HPP 00 97,23 7,23
Tenaga 4.297.0 4.503.3 206.33
Kerja 00 30 0 Harga 11.472. 12.900. 1.428.0
Jual 000 000 00
Biaya
Overhe September
ad 325.00 194.41 (130.58
Pabrik 0 5,76 4,24) Biaya
Bahan 5.120.0 5.070.0 (50.000
Total 12.814. 12.809. (4.254, Baku 00 00 )
HPP 000 745,8 2)
Biaya
Harga 15.272. 16.020. 748.00 Tenaga 2.628.0 2.795.7 167.71
Jual 000 000 0 Kerja 00 15 5
Juli Biaya
Overhe
Biaya ad 250.00 113.95 (136.04
Bahan 7.168.0 7.098.0 (70.000 Pabrik 0 9,56 0,44)
Baku 00 00 )
Total 7.998.0 7.979.6 (18.325
Biaya 3.740.0 3.685.5 (54.500

68
HPP 00 74,56 ,44) Baku
Harga 9.534.0 10.400. 866.00 Biaya
Jual 00 000 0 Tenaga 4.365.0 4.633.2 268.20
Kerja 00 00 0
Oktober
Biaya
Biaya Overhe
Bahan 2.003.0 1.982.0 (21.000 ad 350.00 200.02 (149.97
Baku 00 00 ) Pabrik 0 2,45 7,55)
Biaya Total 12.907. 12.945. 38.222,
Tenaga 1.452.0 1.368.9 (83.100 HPP 000 222,4 4
Kerja 00 00 )
Harga 15.365. 16.200. 835.00
Biaya Jual 000 000 0
Overhe
ad 105.00 52.562, (52.437 Sumber : Peneliti
Pabrik 0 64 ,36)
Hasil Uji Contigency Coefficient C
Total 3.560.0 3.403.4 (156.53
Sebagaimana yang telah
HPP 00 62,64 7,36)
ditunjukan pada bab III, teknik
Harga 4.261.0 4.600.0 339.00 analisis yang digunakan adalah
Jual 00 00 0 koefisien kontigensi yaitu untuk
menganalisis dana penelitian yang
Nopember mempunyai karakteristik:
Biaya 1. Hipotesis yang diajukan
Bahan 4.096.0 4.056.0 (40.000 hipotesis asosiatif
Baku 00 00 )
2. Data berskala nominal
Biaya
Tenaga 2.137.0 1.983.1 (153.85 Uji contigency coefficient c
Kerja 00 50 0) (koefisien kontigensi) dilakukan
untuk mengukur tingkat signifikansi
Biaya dari koefisien variabel independen
Overhe terhadap variabel dependen.
ad 300.00 (220.25
Pabrik 0 79.749 1) Symmetric Measures
Approxi
Total 6.533.0 6.118.8 (414.10 mate
HPP 00 99 1) Val Significa
Harga 7.967.0 8.000.0 ue nce
Jual 00 00 33.000 Nominal Contingenc
,93
by y ,000
Desember 8
Nominal Coefficient
Biaya 8.192.0 8.112.0 (80.000 N of Valid Cases 103
Bahan 00 00 )
Sumber : Output IBM SPSS 23, 2016
69
Pedoman untuk mengetahui erat keuntungan dengan harga jual
tidaknya hubungan yaitu jika yang bersaing (kompetitif).
koefisien semakin mendekati satu
maka hubungan erat atau kuat, 3. pada CV Salwa Meubel,
sedangkan jika koefisien semakin perhitungan harga pokok produksi
mendekati nol maka hubungan tidak berpengaruh besar terhadap
lemah. harga jual karena ada faktor lain
yang mempengaruhi yaitu
Dari analisis diatas (Symmetric proporsi pemesanan dan
Measures) didapat koefisien persentase laba yang diinginkan.
kontigen (Contigency Coefficient C) Semakin banyak kuantiti pesanan
sebesar 0,938. Karena nilai lebih maka perhitungan harga pokok
mendekati nol, maka hubungan yang produksi semakin tinggi
terjadi lemah. sedangkan persentase laba
semakin kecil.
Untuk mengetahui hubungan berarti
atau tidak, maka dilakukan pengujian Saran
signifikasi. Dari hasil output diatas
diketahui bahwa signifikasi Setelah melakukan penelitian dan
(Approximate Significance) adalah membahas mengenai hasil penelitian
0,000 kurang dari 0,05 maka pada CV Salwa Meubel, maka
hipotesis nol (Ho) ditolak, artinya peneliti memberikan saran sebagai
adanya hubungan antara harga pokok berikut:
produksi dengan harga jual. 1. Bagi perusahaan
Berdasarkan analisa dan evaluasi
yang telah dilakukan, maka penulis
V. KESIMPULAN DAN SARAN
mengajukan beberapa saran sebagai
Kesimpulan bahan pertimbangan bagi CV Salwa
Meubel dalam melakukan
Berdasarkan pembahasan dan perhitungan harga pokok produksi
analisa pada bab sebelumnya, maka selanjutnya yaitu:
terdapat kesimpulan sebagai berikut: a) Agar perusahaan dapat bertahan
1. Perhitungan harga pokok produksi dan berkembang, perusahaan
dan penentuan harga jual pada CV harus mempunyai sebuah laporan
Salwa Meubel masih sederhana keuangan yang baik dan tertata
dan belum terperinci dalam rapi karena laporan keuangan
pengklasifikasian biayanya. tersebut dapat memberikan
informasi dasar untuk membuat
2. Berdasarkan hasil analisis perencanaan biaya dan beban
penelitian yang telah dilakukan, serta sebagai sumber data bagi
diketahui bahwa dari perhitungan proses penyusunan anggaran.
harga pokok produksi berdasarkan b) Untuk mendapatkan hasil
teori akuntansi dengan perhitungan harga pokok produksi
menggunakan metode full costing secara tepat dan teliti, sebaiknya
pada setiap produk pesanan masih perusahaan mencermati jenis
dapat menghasilkan laba atau bahan baku apa saja yang

70
dibutuhkan selama memproduksi Penerbit dan Percetakan Akademi
produk pesanan dan mencermati Manajemen Perusahaan YKPN.
besarnya biaya yang akan
dikeluarkan untuk upah para Sujarweni, V.Wiratna. 2015.
pekerja sampai dengan batas Akuntansi Biaya Teori dan
waktu yang ditentukan mengingat Penerapannya. Yogyakarta: Pusta
sistem upah harian yang Baru Press.
dilakukan perusahaan. Riwayadi. 2014. Akuntansi Biaya.
c) Dalam pembebanan biaya Jakarta: Salemba Empat.
overhead pabrik perusahaan
hendaknya memahami bahwa Badriyah, Hurriyah. 2015. Buku
biaya-biaya yang tidak langsung Pintar Akuntansi Biaya Untuk Orang
dikeluarkan untuk produksi Awam. HB.
namun termasuk dalam proses Prof. Dr. Sugiyono. 2012. Metode
produksi juga disertakan, seperti Penelitian Bisnis. Cetakan ke-16.
biaya penyusutan mesin dan biaya Bandung: Alfabeta.
penyusutan kendaraan.
d) Perusahaan harus lebih Krismiaji dan Aryani. (2011).
mencermati besarnya biaya yang Akuntansi Manajemen. Edisi Kedua.
dikeluarkan untuk upah para Yogyakarta: Unit Penerbit dan
pekerja sampai dengan batas Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu
waktu yang ditentukan mengingat Manajemen YKPN.
sistem upah harian yang
Lupiyoadi, Rambat dan Ikhsan B.
dilakukan perusahaan.
Ridho. (2015). Praktikum Metode
e) Untuk perolehan laba yang lebih
Riset Bisnis. Jakarta: Salemba
tinggi, sebaiknya perusahaan
Empat.
menjumlahkan laba yang
diinginkan tersebut dengan total Mursyidi. (2010). Akuntansi Biaya.
harga pokok produksi. Bandung: PT. Refika Aditama.
2. Bagi Peneliti Lain Pembimbing Skripsi Akuntansi.
(2016). Panduan Penyusunan
Untuk peneliti lain yang tertarik
Skripsi. Sukabumi: Unniversitas
untuk meneliti maupun mengkaji
Muhammadiyah Sukabumi.
lebih dalam mengenai masalah harga
jual, dapat diteliti dan dikaji tidak Bustami, B dan Nurlela. (2010).
hanya didasarkan pada harga pokok Akuntansi Biaya. Yogyakarta: Graha
produksi dengan metode harga pokok Ilmu.
pesanan saja, dan dapat
menggunakan objek yang lebih luas, Halim, A. Et al., (2013). Akuntansi
tidak hanya pada kelompok Manajemen: Akuntansi Manajerial.
perusahaan manufaktur. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

DAFTAR PUSTAKA Widilestariningtyas. Et al., (2012).


Akuntansi Biaya. Edisi Kesatu.
Mulyadi. 2012. Akuntansi Biaya. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Edisi kelima. Yogyakarta: Unit

71
Supriyono. (2013). Akuntansi Biaya Milik Negara Berupa Aset Tetap
dan Penentuan Harga Pokok. Edisi Pada Entitas Pemerintah Pusat.
Kedua. Yogyakarta: BPEF.
Laelani, Ridha. (2015). Pengaruh
Peraturan Menteri Keuangan Harga Pokok Produksi Sebagai
Republik Indonesia Nomor Dasar Penetapan Harga Jual
1/PMK.06/2013. Penyusutan Barang Pada CV Aqillah Salwa. Ju
rnal Akuntansi: Sukabumi.

72

You might also like