Professional Documents
Culture Documents
Studi Struktur Rumah Adat Tradisiobal Batak Toba Terhadap Gaya Gempa
Studi Struktur Rumah Adat Tradisiobal Batak Toba Terhadap Gaya Gempa
GAYA GEMPA
Abstract : An earthquake is a natural disaster that is frightening to humans. Earthquakes occur due to several
things, such as shifting the earth's plate and volcanic activity. Due to earthquakes that often occur many
buildings collapsed, but the traditional custom house of Batak Toba still survives from several earthquakes that
have occurred in North Sumatra in recent years. The traditional Batak Toba house (Rumah Bolon) is a traditional
house that has hundreds of years old that is still standing. The traditional Batak Toba house has a unique
architectural aspect in the form of a solu with a symmetrical roof, and a congruent building pattern, built by
intertwining one part with the other. The traditional Batak Toba house has building principles that are resistant to
earthquakes.
The traditional house of the Batak Toba that was studied was in the village of Siallagan
“Batu Parsidangan, Huta Siallagan”. Theoretically the Batak Toba traditional house meets the principles of
earthquake resistant buildings, but for analytical purposes it has not been done in detail. The thing that needs to
be done in this study is analytical research that is to find the value of the natural frequency of the structure
(natural frequency), period of vibration, base shear, and displacement that occurs due to earthquake force.
Calculation or analysis of the resistance of the traditional house of Batak Toba to earthquake force
carried out using SAP2000 software found that the vibration and natural period of the structure frequency was
0.494841 seconds and 161.22 rad / sec. The lateral shear that occurs due to the earthquake force is 28.87 kN, the
deviation in the traditional house of the toba batak is taken from the highest point of the joint 69, which is 0.0401
m from deformation in mode 1.
Abstrak : Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang menakutkan bagi manusia. Gempa bumi
terjadi karena beberapa hal, seperti pergeseran lempeng bumi dan aktivitas gunung berapi. Akibat gempa bumi
yang sering terjadi banyak bangunan yang runtuh, tetapi rumah adat tradisional batak Toba masih bertahan dari
beberapa gempa bumi yang terjadi di Sumatera Utara beberapa tahun terakhir. Rumah adat batak Toba (Rumah
Bolon) merupakan rumah adat tradisional yang memiliki umur ratusan tahun yang masih kokoh berdiri. Rumah
adat batak Toba memiliki aspek arsitektur yang unik yaitu berbentuk solu dengan atap yang simetris, dan pola
bangunan yang kongruen, dibangun dengan menjalin satu bagian dengan bagian lainnya. Rumah adat batak Toba
memiliki prinsip- prinsip bangunan yang tahan terhadap gempa bumi.
Rumah adat batak Toba yang diteliti berada di desa Siallagan “Batu Parsidangan, Huta Siallagan”.
Secara teoritis rumah adat batak Toba memenuhi prinsip-prinsip bangunan tahan gempa, tetapi untuk analitis
belum dilakukan secara penelitian secara rinci. Hal yang perlu dilakukan dalam penelitian ini yaitu penelitian
secara analitis yaitu mencari nilai frekuensi alami struktur (natural frekuensi), periode getar, gaya geser dasar
(base shear), dan simpangan (displacement) yang terjadi akibat gaya gempa.
Perhitungan atau analisa ketahanan rumah adat batak Toba terhadap gaya gempa yang dilakukan
dengan menggunakan software SAP2000 didapat bahwa periode getar dan natural frekuensi struktur sebesar
0,494841 detik dan 161,22 rad/detik. Gaya lateral (base shear) yang terjadi akibat gaya gempa diperoleh sebesar
28,87 kN, simpangan pada rumah adat batak toba diambil dari titik paling tinggi yaitu pada joint 69 adalah
sebesar 0,0401 m dari deformasi pada mode 1.
Kata kunci : rumah tradisional, frekuensi alami, gaya geser dasar, simpangan
1. Pendahuluan ruang tersebut, bagian Atap yang diyakini sebagai
dunia para Dewa, lalu bagian lantai rumah
Indonesia merupakan negara yang memiliki mencerminkan dunia manusia dan yang terahir
daerah rawan terhadap gempa bumi, hal ini terjadi dalah bagian bawah rumah atau pada bagian kolong
karena Indonesia terletak di jalur Ring of Fire yang menggambarkan dunia kematian.
kawasan Fasifik dan menjadi pusat pertemuan
lempeng bumi seperti lempeng Indo-Australia,
lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik. Misalnya di
daerah Sumatera Utara yang memiliki beberapa
gunung berapi seperti gunung Sinabung, gunung
Sibayak, gunung Sibuatan dan Pusuk buhit. Bahkan
akhir-akhir ini gunung Sinabung selalu mengalami
erupsi dan juga mengakibatkan gempa bumi yang
mempengaruhi kehidupan masyarakat di daerah
Sumatera Utara. Akibat gempa bumi yang sering
terjadi banyak bangunan yang runtuh. Masyarakat
batak Toba telah memiliki desain rumah tahan
gempa sebelum orang-orang pada masa modern
mendesain rumah tahan gempa. Suku batak Toba
banyak mendiami daerah di sekitar danau Toba dan
telah mewariskan rumah tradisional mereka secara
turun temurun. Mungkin banyak orang yang tidak
mengetahui tentang rumah adat batak Toba, untuk
itulah perlu dilakukan studi tentang rumah adat
batak Toba yang tahan terhadap gempa.
Gambar 1: Klasifikasi Struktur Rumah Batak Toba
2. Tinjauan Pustaka 2.2. Struktur Rumah Adat Batak
1. Tiang Rumah
2.1. Rumah Tradisional Rumah Bolon merupakan rumah panggung yang
Sumatera Utara merupakan daerah yang dihuni hampir seluruh bagiannya dibuat menggunakan
oleh suku batak selaku suku mayoritas sekaligus bahan bangunan yang diperoleh dari alam. Tiang
suku aslinya. Suku batak terbagi ke dalam beberapa penopang rumah yang tingginya sekitar 1,75 meter
sub suku di antaranya Batak Toba, Batak Angkola, dari permukaan tanah dibuat dari gelondongan kayu
Batak Simalungun, Batak Pakpak, dan Batak Karo. berdiameter > 40 cm, dindingnya terbuat dari
anyaman bambu, lantainya terbuat dari papan,
Masing-masing sub-suku Batak tersebut diketahui
sementara atapnya dibuat dari bahan daun rumbia
memiliki beberapa karakteristik budaya yang saling atau ijuk. Untuk menguatkan ikatan antar bahan
membedakan satu sama lainnya. Salah satu hingga dapat bersatu rumah bolon tidak
karakteristik tersebut misalnya dapat kita lihat dari menggunakan satu paku pun. Ia dibuat dengan
desain rumah adatnya. Jenis – jenis rumah adat sistem kunci antar kayu yang kemudian diikat
batak berdasarkan sukunya, yaitu Rumah Bolon menggunakan tali.
(Batak Toba), Rumah Adat Siwaluh Jabu (Batak
2. Badan Rumah
Karo), Rumah Adat Bolon (Batak Simalungun), Badan rumah terletak dibagian tengah atau
Rumah Adat Bagas Godang (Batak Mandailing). dalam mitologi batak disebut dunia tengah, dunia
Pada penelitian ini, rumah adat yang menjadi objek tengah melambangkan tempat aktivitas manusia
penelitian adalah rumah adat batak toba. Rumah seperti masak, tidur, bersenda gurau. Bagian badan
adat batak toba yang diteliti berada di daerah rumah dilengkapi hiasan berupa ipon- ipon untuk
kabupaten Samosir Kecamatan Simanindo, tepatnya menolak bala.
di Desa Siallagan. Tempat ini merupakan objek
3. Dinding
wisata dengan nama “Batu Parsidangan” yang Dinding pada rumah batak toba miring, agar
memiliki beberapa jenis rumah adat seperti, Rumah angin mudah masuk. Tali-tali pengikat dinding
Bolon dan Jabu Parbale-balean.(Ucu Siti Nurmala, yang miring disebut tali ret-ret, terbuat dari ijuk
2012). Filosofi yang terkandung dari pengaturan atau rotan. Tali pengikat ini membentuk pola
ruang dalam Rumah Adat Batak Toba yang terdiri seperti cicak yang mempunyai 2 kepala saling
dari tiga bagian ialah menggambarkan dunia atau bertolak belakang, maksudnya ialah cicak dikiaskan
sebagai penjaga rumah, dan 2 kepala saling
dimensi yang berbeda-beda. Adapun pembagian
bertolak belakang melambangkan semua penghuni
rumah mempunyai peranan yang sama dan saling 1. Denah yang sederhana dan simetris
menghormati. Menunjukkan pentingnya denah bangunan yang
sederhana dan elemen-elemen struktur penahan
4. Atap gaya horisontal yang simetris. Struktur seperti ini
Atap Rumah Bolon mengambil ide dasar dari dapat menahan gaya gempa Iebih baik karena
punggung kerbau, bentuknya yang melengkung kurangnya efek torsi dan kekekuatannya yang lebih
menambah nilai keaerodinamisannya dalam merata.
melawan angin danau yang kencang. Atap terbuat
dari ijuk, yaitu bahan yang mudah didapat didaerah
setempat. Suku batak menganggap atap sebagai
sesuatu yang suci, sehingga digunakan untuk
menyimpan pusaka.
5. Pondasi
Pondasi rumah adat batak toba merupakan
pondasi umpak. Pondasi umpak dipakai untuk
bangunan sederhana yang umumnya dibuat dari
rangka kayu dengan dinding dari papan atau
anyaman bambu. Pondasi umpak dipasang di
bawah setiap tiang-tiang penyangga. Tiang-tiang
satu dan lainnya saling dihubungkan dengan balok-
balok kayu yang dipasang dibagian bawah tiang
yang juga untuk menumpu papan-papan lantainya,
dan dibagian atas tiang yang menyatu dengan Gambar 2: Denah Rumah Adat Batak Toba
rangka atapnya.
2. Atap Bangunan
2.3. Konstruksi Tahan Gempa Konstruksi atap harus menggunakan bahan
Membangun bangunan yang dapat menahan yang ringan dan sederhana
beban gempa adalah tidak ekonomis. Oleh karena
itu, prioritas utama dalam membangunan bangunan
tahan gempa adalah terciptanya suatu bangunan
yang dapat mencegah terjadinya korban, serta
memperkecil kerugian harta benda. Dari hal
tersebut pengertian bangunan tahan gempa (Teddy,
2009) adalah :
a. Bila terjadi Gempa Ringan, bangunan tidak boleh Tidak baik Lebih baik
mengalami kerusakan baik pada komponen non-
struktural maupun pada komponen strukturalnya. Gambar 3: Contoh penerapan atap Bangunan
b. Bila terjadi Gempa Sedang, bangunan boleh Ditjen Cipta Karya PU
mengalami kerusakan pada komponen non-
strukturalnya (plafond runtuh, dinding retak) 3. Sistem Konstruksi yang Memadai
akan tetapi komponen struktural (kolom, balok, Perlunya sistem konstruksi penahan beban yang
sloof) tidak boleh rusak. memadai Supaya suatu bangunan dapat menahan
c. Bila terjadi Gempa Besar, bangunan boleh gempa, gaya inersia gempa harus dapat disalurkan
mengalami kerusakan baik pada komponen non- dari tiap-tiap elemen struktur kepada struktur utama
struktural maupun komponen strukturalnya, akan gaya horisontal yang kemudian memindahkan
tetapi jiwa penghuni bangunan tetap selamat, gaya-gaya ini ke pondasi dan ke tanah.
artinya sebelum bangunan runtuh masih cukup
waktu bagi penghuni bangunan untuk keluar. 4. Pondasi Umpak
Pondasi umpak dipasang di bawah setiap tiang-
2.4. Prinsip-prinsip Utama Konstruksi Tahan tiang penyangga. Tiang-tiang ini satu dan lainnya
Gempa saling dihubungkan dengan balok-balok kayu yang
Berdasarkan pedoman Dinas Pekerjaan Umum dipasang dibagian bawah tiang yang juga untuk
SNI 03-1726-2002, Tata Cara Perencanaan menumpu papan-papan lantainya, dan dibagian atas
Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan tiang yang menyatu dengan rangka atapnya.
Gedung dan Non Gedung SNI 1726-2012, Tata
Cara Perencanaan Konstruksi Kayu Indonesia,
prinsip utama dalam konstruksi tahan gempa
meliputi:
dikenal dengan moda getar (φn). Pada sistem
MDOF komposisi massa dan kekakuan menentukan
nilai frekuensi natural dan moda getar suatu sistem
struktur.(Sugeng P. Budio). Persamaan gerak pada
sistem MDOF sederhana dapat diidealisasikan pada
struktur portal dua tingkat dengan gaya luar p1(t)
dan p2(t).
Pondasi
Umpak
a b
Gambar 4: Pondasi rumah batak Toba
Gambar 6: (a) Struktur portal tingkat dua (b) gaya
2.5. Analisis Dinamik yang bekerja pada kedua massa (Chopra, 1995)
2.5.1. Sistem Berderajat Kebebasan Tunggal Maka persamaan untuk MDOF dapat dituliskan
(SDOF) menjadi:
Sistem derajat kebebasan tunggal (SDOF) [𝑀]{𝑦̈ } + [𝐶]{𝑦̇ } + [𝐾]{𝑦} = {𝑃(𝑡)} (3)
hanya akan mempunyai satu koordinat yang Nilai frekuensi natural didapat dari persamaan
diperlukan untuk menyatakan posisi massa pada eigenform :
saat tertentu yang ditinjau. Bangunan satu tingkat ([𝐾] − 𝜔2 [𝑀]){𝑎} = 0 (4)
adalah salah satu contoh bangunan derajat Dimana a merupakan eigen vector dan {𝑎} ≠ 0
kebebasan tunggal. Dengan demikian maka akan didapat nilai dari 𝜔
yang disebut dengan natural frekuensi.
𝜔1
p (t)
fI 𝜔
Di mana : {𝜔} = { . .2 } (5)
𝜔𝑛
fD
2.6. Material
Rumah tradisional batak Toba dibangun
fS dengan material yang terdapat di alam, seperti
kayu, ijuk, dan batu. . Kayu yang digunakan seperti
hau resse, zior, pokki, kayu suren (hau ingul), dan
lain-lain. Survei dilakukan untuk mencari
mechanical properties dari kayu, misalnya jenis
kayu yang digunakan, ukuran kayu, dan sifat-sifat
Gambar 5: Konstruksi rumah adat yang kayu.
dimodelkan menjadi SDOF
2.7. Pembebanan Struktur
persamaan: 𝑚 . 𝑦̈ + 𝑐 . 𝑦̇ + 𝑘. 𝑦 = 𝑃(𝑡) (1) Beban yang ditinjau pada rumah adat batak
Persamaan natural frekuensi untuk sistem SDOF Toba merupakan beban statik dan beban dinamik
𝑘 gempa. Beban statik yang bekerja berupa beban
adalah : 𝜔2 =𝑚 (2) mati merupakan beban yang berasal dari berat
sendiri bangunan yang dihitung dengan
2.5.2 Sistem Berderajat Kebebasan Banyak menggunakan berat jenis material kayu, dimana
(MDOF) kayu yang digunakan merupakan kayu Jati (kelas
Multi degree of freedom adalah dimana I) yang memiliki berat jenis 0,55 gr/cm3 (Fanny
massa suatu konstruksi adalah lebih dari satu, dan Hidayati, 2016). Beban hidup pada lantai rumah
dapat disebut juga massa berderajat banyak. Untuk tinggal direncanakan memikul beban hidup sebesar
sistem MDOF, frekuensi natural dan moda getar 200 kg/m2, sedangkan beban dinamisnya berupa
diketahui dengan penggunaan persamaan respon spektrum rencana dari dari
karakteristik (eigenvalue equation). Dalam http://puskim.pu.go.id untuk daerah samosir dengan
dinamika struktur, akar dari nilai eigen dikenal kelas situs (SB) Batuan. Karna penelitian ini hanya
dengan frekuensi natural (ω n) dan vektor eigen untuk mengetahui pengaruh beban gempa yang
terjadi pada setiap pemodelan,kombinasi 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
pembebanan yang digunakan adalah
1,2D ± 1,0E + 0,5L 4.1. Pemodelan Struktur
0,9D ± 1,0 E Struktur rumah tradisional batak Toba terdiri
dari beberapa bagian, seperti tiang, rangka atap, dan
balok-balok kayu. Sistem strukturnya mempunyai
konfigurasi elemen batang dalam ruang, dimana
sambungan atau titik pertemuan ujung-ujung(joint)
dimodelkan sebagai semi rigid. Sambungan pada
pemodelan ini dibuat semi rigiddari perintah End
(Length) Offsets dengan mengasumsikan nilai dari
rigid–zone factor sebesar 0,4. Dan untuk tumpuan
lebih cocok dimodelkan dengan tumpuan Friction
Pendulum System dimana pada tumpuan antara
kayu dengan batu memiliki celah atau jarak dengan
menggunakan tipe Friction Isolator, tetapi untuk
Gambar 7: Grafik respon spektra rencana mempermudah penyelesaian tugas akhir ini maka
tumpuan pada rumah adat tradisional batak Toba
3. METODE PENELITIAN diasumsikan tumpuan berupa sendi-sendi.