Jurnal Sistem Keamanan Jaringan Komputer Menggunakan Metode Watchguard Firebox Pada PT Guna Karya Indonesia

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 17

SISTEM KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER MENGGUNAKAN

METODE WATCHGUARD FIREBOX PADA PT GUNA KARYA


INDONESIA

Siska Rama Dani1, Prayogi Eka Prasetya2, , Ratih


Widari3Indra Gunawan4
1,2,3,4,5
Teknik Informatika- STIKOM Tunas Bangsa Pematangsiantar
siskaramadhani661@gmail.com1 prayogiprasetyaa@gmail.com2 Ratihwidari07@gmail.com3

Abstract: Computer network security as part of an information system is very important to maintain the
validity and integrity of data and ensure the availability of services for users, because the computer
network systems should be protected from all sorts of attacks and intrusion at temps or scanning by
unauthorized parties. Computer connected to the network, there are many security threats that are larger
than on the host or a computer disconnected anywhere, so by controlling network security, the risk can be
reduced, so that a network is designed as a data communication high way with the aim of increasing
access to computer systems, while security is designed to control access, so that the provision of network
security is a balancing act between open access with security. Firewalls are a means of controlling what
information is allowed to get in and out of the local network and generally host or computer firewall
connected to the internet and local LAN, and LAN access to the Internet only allowed through the firewall,
so that with the help of the firewall can control security systems of computer networks of what is received
and sent by the Internet and LAN. There are several types and methods in the firewall settings, through code
firewall scan be built directly into the kernel, such as aid ipfw adm user space makes it possible to change
the type of network traffic or by recording the types of network traffic, so that method of setting the
firewall can use aid equipment of M400 watch guard.
Keyword: Computer, network, security, LAN

1. PENDAHULUAN
Jaringan komputer merupakan sebuah kebutuhan yang tidak dapat dielakkan lagi, dan secara
umum, yang disebut jaringan komputer adalah sekumpulan atau kelompok dari beberapa komputer
yang saling berhubungan satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi dengan bantuan
melalui media komunikasi untuk dapat saling berbagi informasi, aplikasi, dan juga perangkat keras
secara bersama- sama. Disamping itu jaringan komputer dapat diartikan juga sebagai kumpulan
sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri lebih dari satu komputer
yang saling berhubungan.
Jaringan komputer terus mengalami perkembangan, baik dari skalabilitas, jumlah node, maupun
teknologi yang digunakan, oleh sebab itu diperlukan pengelolaan jaringan yang baik, sehingga
untuk ketersediaan jaringan selalu ada, namun demikian dalam pengelolaan jaringan memiliki
banyak permasalahan diantaranya yang berhubungan dengan keamanan jaringan.
Keamanan jaringan komputer (computernetwork security) menjadi perhatian utama, ketika pada
saat kita membangun sebuah infrastruktur jaringan. Kebanyakan arsitektur jaringan menggunakan
router dengan system firewall yang terintegrasi (built-in integrated firewall), juga dukungan
software jaringan yang dapat kemudahan akses kontrol, data packet monitoring dan penggunaan
protocol yang diatur secara ketat.
Keamanan jaringan juga dapat dikontrol dengan cara menyesuaikan network sharing properties
pada masing-masing komputer, yang dapat membatasi folder dan file untuk dapat terlihat oleh
pengguna tertentu pada sistem jaringan.
Sehubungan dengan sistem jaringan keamanan komputer, masih banyak penggunaan komputer –
komputer secara otonom yang menjadi tidak kompatibel lagi karena sudah semakin banyak
perkerjaan (job) ketersediaan sIstem yang membutuhkan kemampuan sharing resources, intergrasi
data, dan keamanan data pada jaringan komputer tersebut. Oleh sebab itu dikembangkanlah
teknologi jaringan komputer dengan berbagai metode sistem keamanan yang digunakan.

Tujuan
Tujuan dari penulisan ini digunakan untuk berbagi ilmu pengetahuan atau Knowledge Sharing,
kepada para pengguna ( User ) maupun pada Organisasi / perusahaan yang akan melakukan
investasi dibidang teknologi informasi dan komunikasi (ITC), yang pada khususnya pemanfaatan
Teknologi Sistem Jaringan Komputer.
a. Dengan jaringan komputer Bagaimana mengatur jalur data utama (backbone) dari ISP
(Internet Service Provider) sampai dengan terhubung ke seluruh pengguna (Users) dan
perangkat pendukung layanan (Server).
b. Membangun sistem keamanan jaringan komputer yang mengacu pada standarisasi keamanan
jaringan internasional.

Manfaat
Manfaat dari penggunaan Teknologi Sistem Keamanan Jaringan Komputer ini, yaitu :
a. Mempermudah dalam memonitoring jaringan komputer lokal yang ada pada PT Guna Karya
Indonesia.
b. Mengefisiensikan cara penggunaan internet secara tepat guna dan berhasil guna
c. Membangun kedisiplinan baru dalam pemikiran pengguna internet bahwa diperlukan
integritas dan tanggung jawab pemeliharaan dalam memberi batasan pada hak akses
pengguna, karena banyaknya serangan yang diterima masuk dari internet.
2. LANDASAN TEORI
a) Referensi OSI Layer
Sebuah badan multinasional yang didirikan tahun 1947 yang bernama International Standards
Organization (ISO) sebagai badan yang melahirkan standar-standar internasional. ISO ini
mengeluarkan juga standar jaringan komunikasi yang mencakup segala aspek yaitu model OSI
(Open System Interconnection).

a. Tujuan OSI ini adalah untuk memfasilitasi bagaimana suatu komunikasi dapat terjalin dari
sistem yang berbeda tanpa memerlukan perubahan yang signifikan pada Hardware dan
Software ditingkat under lying.
b. “Open” dalam OSI adalah untuk menyatakan model jaringan yang melakukan interkoneksi
tanpa memandang perangkat keras/ “Hardware” yang digunakan, sepanjang Software
komunikasi sesuai dengan standard.
c. “Modularity” mengacu pada pertukaran protokol di level tertentu tanpa mempengaruhi atau
merusak hubungan atau fungsi dari level lainnya.
d. Model referensi OSI meng-gambarkan bagaimana informasi dari suatu Software aplikasidi
sebuah komputer berpindah melewati sebuah media jaringan ke suatu Software aplikasi
dikomputer lain.

b) Model Referensi OSILayer


Model referensi OSI secara konseptual terbagi kedalam 7 lapisan Atau Layer dimana masing-
masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik, yaitu :
a. Application Layer:
1) Menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna. Layer ini bertanggung jawab atas pertukaran
informasi antara program komputer, seperti program e-mail, dan service lain yang jalan
dijaringan, seperti server printer atau aplikasi komputer lainnya.
2) Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur
bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan membuat pesan-pesan kesalahan.
Protokol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP dan sebagainya.
b. Presentation Layer:
1) Bertanggung jawab bagaimana data dikonversi dan diformat untuk transfer data. Contoh
konversi format text ASCII untuk dokumen, gifdanJPGuntuk gambar. Layer ini
membentuk kode konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
2) Berfungsi menterjemahkan data yang akan dikirimkan oleh aplikasi ke dalam format yang
dapat ditransmisikan melalui jaringan.
c. Session Layer:
1) Menentukan bagaimana dua terminal menjaga, memelihara dan mengatur koneksi,
bagaimana mereka saling berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer ini disebut
“session”.
2) Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau
dihancurkan
d. Transport Layer:
1) Bertanggung jawab membagi data menjadi segmen, menjaga koneksi logika “end-to-end”
antar terminal, dan menyediakan penanganan error (error handling).
2) Berfungsi memecah data ke dalam paket- paket data serta mem-berikan nomor urut ke
paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima.
Pada level ini juga dilakukan pembuatan tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan men-transmisikan ulang terhadap paket paket yang hilang di
tengah jalan.
e. Network Layer:
1) Bertanggung jawab menentukan alamat jaringan, menentukan rute yang harus diambil
selama perjalanan, dan menjaga antrian trafik dijaringan. Data pada layer ini berbentuk
paket.
2) Berfungsi mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan
kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan meng-gunakan router dan
switch.
f. Data Link Layer:
1) Menyediakan link untuk data, memaketkannya menjadi frame yang berhubungan dengan
“Hardware” kemudian diangkut melalui media. Komunikasinya dengan kartu jaringan,
mengatur komunikasi layer physical antara sistem koneksi dan penanganan error.
2) Berfungsi bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai
frame. Selain itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan
perangkat keras (MAC Address), dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat
jaringan seperti hub, bridge, repeater, switch layer 2 beroperasi. Spesifikas IEEE 802,
membagi level ini menjadi 2 level anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan
lapisan Media Acces Control (MAC).
g. Physical Layer:
1) Bertanggung jawab atas proses data menjadi bit dan mentransfernya melalui media, seperti
kabel, dan menjaga koneksi fisik antar sistem. Lapisan physical ini menentukan spesifikasi
koneksi fisik jaringan komputer.
2) Berfungsi mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit,
arsitektur jaringan (misalnya Ethernet, token ring), topologi jaringan dan pengkabelan.
Selain itu level ini juga mendefinisikan bagaimana network interface card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio

c) Protokol TCP/ IP
a. Pengertian TCP/ IP
TCP/IP (Transmission Control Protocol/ Internet Protocol) merupakan salah satu protokol atau
standar aturan jaringan yang sering digunakan pada jaringan berskala besar dan luas. TCP/ IP
dipakai karena bersifat fleksibel dan mudah digunakan. TCP/ IP terdiri dari beberapa lapisan
protokol. Dalam penerapannya, TCP/ IP protokol bersifat unik dalam penempatanpada alamat
computer.
b. Internet Protocol (IP)
Layer IP merupakan inti dari protokol TCP/IP dimana seluruh data yang berasal dari semua
layer diatas IP harus dilewatkan, diolah oleh protocol IP dan dikirimkan sebagai paket IP,
karakteristik IP, antara lain:
1) Unreliable (ketidak handalan)
Internet Protokol tidak menjamin datagram yang dikirim pasti sampai ke tempat tujuan,
namun berusaha semaksimal mungkin untuk mengirimkannya dan jika terjadi permasalahan
dalam pengiriman paket datagram tadi akan diberitahukan ke pengirim paket melalui protokol
ICMP (Internet Control Message Protocol).
2) Connectionless
Untuk melakukan pengiriman datagram dari tempat asal ke tujuan baik pengirim dan
penerima tidak melakukan pertukaran (handshake) terlebih dahulu.
3) Datagram delivery service
Setiap paket data yang dikirim adalah independent terhadap paket data yang lain. Oleh
karena itu jalur yang ditempuh oleh masing-masing paket data IP untuk mencapai tujuan
akan berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya dan kedatangan paket ditempat tujuan
pun tidak bisa beruntun. Metode ini dipakai untuk menjamin agar data tetap sampai ke
tempat tujuan, walaupun salah satu jalur tujuan mengalami gangguan., yang merupakan
bagian dari paket IP yaitu NetworkLayer yang berisi paket TCP dan UDP.

d) IP Address
a. Pengertian IP Address
Internet Protocol menggunakan IP Address sebagai identitas, pengiriman data data akan
dibungkus dalam paket dengan label berupa IP Address si pengirim dan IP Address si penerima.
Jika si penerima melihat pengiriman paket tersebut dengan identitas IP Address yang sesuai, maka
datagram tersebut akan diambil dan disalurkan ke TCP melalui port yang sesuai dengan aplikasi
yang digunakan. IP Address terdiri dari dua bagian yaitu Network ID (identitas jaringan ) dan Host
ID (identitas komputer).
b. Format Penulisan IP Address
Format IP Address terdiri atas 4 angka yang dipisahkan dengan tanda titik dan yang masing-
masing memiliki nilai maksimum 255. Nilai maksimum ini diperoleh dari 28. Hal ini dikarenakan
format IP Address adalah bilangan biner yang hanya terdiri dari 0 dan 1. Sehingga nilai yang
diperoleh dari 0 – 255. Format penulisan IP Address adalah sebagai berikut :
- Bentuk binerIP Address : 0000000.0000000.0000000.0000000
11111111.11111111.1111111.11111111
- Bentuk desimal IP Address : 255.255.255.255
c. Kelas IP Address
Pada dasarnya IP Address memiliki dua bagian yaitu Network ID dan Host ID. Network ID
menentukan alamat jaringan sedangkan Host ID menentukan alamat host/ komputer. IP Address
dibagi dalam tiga kelas seperti tabel dibawah ini:
Table 1 Net-ID

Agar peralatan dapat mengetahui kelas suatu IP Address, maka setiap IP Address harus memiliki
subnet mask. Angka desimal 255 atau biner 11111111 suatu default subnet mask menandakan
bahwa oktet dari suatu IP Addressadalah untuk network ID.
Sedangkan angka desimal 0 atau biner 00000000 menandakan bahwa oktet adalah untuk host ID.
Dengan memperhatikan default subnet yang diberikan, kelas suatu IP Address dapat diketahui.
Untuk membedakan kelas satu dengan yang lain, maka dibuat beberapa peraturan sebagai
berikut:
a. Oktet pertama kelas A harus dimulai dengan angka binary 0
b. Oktet pertama kelas B harus dimulai dengan angka binary 10
c. Oktet pertama kelas C harus dimulai dengan angka binary 110
d. Oktet pertama kelas D harus dimulai dengan angka binary 1110
e. Oktet pertama kelas E harus dimulai dengan angka binary 1111

Table 2 Kelas IP Address


Kelas Kelompok Oktet Pertama
dalam Desimal
A 1-126
B 128-191
C 192-223
D 224-239
E 240-247

Disamping peraturan tentang kelas IP Address ada juga beberapa aturan tambahan yang perlu
diketahui, yaitu:
1) Angka 127 pada oktet pertama digunakan untuk loopback.
2) Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.
3) Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.
d. Subnetting
Jaringan dengan ukuran tertentu jarang sekali langsung digunakan untuk membentuk suatu
jaringan. Biasanya perusahaan memiliki lebih dari satu jaringan (LAN), yang masing-masingjumlah
hostnya lebih banyak dari jumlah maksimal host yang disediakan oleh satu kelas IP
Address dalam kelompok A, B dan C dikelompokkan dalam sebuah group yang disebut sub
jaringan atau subnet. Kegunaan subnetting tersebut antara lain adalah :
1) Memadukan teknologi yang berbeda, seperti Ethernet dan token ring.
2) Menghindari terbatasnya jumlah simpul dalam satu segment.
3) Mengurangi traffic yang disebabkan oleh broadcast maupun tabrakan (collision) di
jaringan Ethernet.

e) Manfaat Sistem Jaringan


Pengertian Jaringan komputer adalah sekelompok komputer terpisah yang dihubungkan satu
dengan yang lainnya dengan menggunakan protokol komunikasi melalui media transmisi atau
media komunikasi. sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, dan penggunaan
bersama, yaitu :
a. Resource Sharing
Dengan menerapkan jaringan akan dapat menggunakan sumber daya yang ada secara
bersama-sama. Dan juga dapat mengatasi masalah jarakatau dapat berhubungan dengan orang
lain dari berbagai Negara.
b. Hardware dan Software Sharing
Dapat berbagi Hardware dan Softwaresecara simultan, sehingga Semua file dapat disimpan
atau dicopy ke komputer yang terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak,
maka salinan dimesin yang lain bisa digunakan.
c. Efektif dan Efesiensi
Jaringan Komputer dapat berbagi atau Sharing antar Pengguna dan Proses pengiriman data
lebih cepat (efektif), juga dapat menekan biaya operasional, seperti penggunaan kertas,
pengiriman dan penerimaan surat maupun dokumen, penggunaan telepon dan pembelian alat
jaringan yang tidak mahal (Efisiensi).

f) Arsitektur Jaringan
a. Jaringan Client - Server
Sebuah komputer berfungsi sebagai server, dan komputer-komputer lainnya sebagai client.
Komputer server bertugas melayani seluruh komputer yang terdapat dalam jaringan tersebut.
Komputer client yang akan menerima layanan dari komputer server..
Gambar 1 Jaringan Client – Server

IMPLEMENTASI JARINGAN
1. Firewall
Firewall adalah teknik yang sangat berguna dan penting dalam mengamankan jaringan, dan
Firewall merupakan suatu model atau sistem mekanisme yang diterapkan baik pada perangkat
Hardware, Software ataupun pada sistem itu sendiri dengan tujuan untuk melindungi, baik dengan
menyaring, membatasi atau bahkan menolak suatu atau semua hubungan kegiatan suatu segmen
pada jaringan pribadi dengan jaringan luar yang bukan merupakan ruang lingkupnya, segmen
tersebut dapat berupa sebuah workstation, server, router dan atau jaringan LAN.
Untuk dapat terkoneksi dengan Internet (jaringan lain) maka harus memasuki server firewall (
bisa secara remote atau langsung), Suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas
jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang
dianggap tidak aman. Umumnya, sebuah firewall (tembok-api) diterapkan dalam sebuah mesin
terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dengan jaringan
Internet.
firewall (tembok-api) digunakan untuk membatasi atau mengontrol akses terhadap siapa saja
yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi
istilah lazim yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua macam jaringan yang
berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja
jaringan berbadan hukum di dalamnya, maka perlindungan terhadap perangkat digital perusahaan
tersebut dari serangan para peretas, pemata-mata, ataupun pencuri data lainnya, menjadi kenyataan.
Firewall terbagi menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut :
a. Personal Firewall.
Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari
akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah
kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan
ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus,
anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa produk firewall lainnya dilengkapi dengan
fungsi pendeteksian gangguan keamanan jaringan (Intrusion Detection System). Contoh dari
firewall jenis ini adalah Microsoft Windows Firewall (yang telah terintegrasi dalam sistem operasi
Windows XP Service Pack 2, Windows Vista dan Windows Server 2003 Service Pack 1),
Symantec Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall, dan lain-lain. Personal Firewall
secara umum hanya memiliki dua fitur utama, yakni Packet Filter Firewall dan Stateful Firewall.
b. Network Firewall.
Network Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai
serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai
sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh dari firewall ini adalah
Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA,
WatchGuard, Juniper SRX, Fortigate, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam
keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel
dalam sistem operasi Solaris.
Secara mendasar, firewall dapat melakukan hal- hal berikut:
1) Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan.
2) Melakukan autentikasi terhadap akses.
3) Melindungi sumber daya dalam jaringan privat.
4) Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator

Gambar 2. Firewall

2. Rule dan Policy


Rule dan Policy adalah teknis utama dalam firewall yang dimana melalui rule dan policy
seorang network administrator dapat mengontrol sistem kerja firewall dan dapat melakukan
monitoring secara dinamis serta memaksimalkan produktivitas kinerja perangkat – perangkat
jaringan.
3. Port Interface
Pengertian Antarmuka (Interface) merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user)
dengan sistem.Antarmuka (Interface) dapat menerima informasi dari pengguna (user) dan
memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk membantu mengarahkan alur penelusuran
masalah sampai ditemukan suatu solusi.
Interface, berfungsi untuk menginput pengetahuan baru ke dalam basis pengetahuan sistem
pakar ( Expert System ), dengan menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan
pemakaian sistem secara menyeluruh atau step by step sehingga pengguna mengerti apa yang akan
dilakukan terhadap suatu sistem. Yang terpenting adalah kemudahan dalam memakai atau
menjalankan sistem, interaktif, komunikatif, sedangkan kesulitan dalam mengembangkan atau
membangun suatu program jangan terlalu diperlihatkan. Interface yang ada untuk berbagai sistem,
dan menyediakan cara :
a. Input, memungkinkan pengguna untuk memanipulasi sistem.
b. Output, memungkinkan sistem untuk menunjukkan
efek manipulasi pengguna.

4. Routing
a. Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang
baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola
trafik.
b. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest
path).
Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:
1) Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain
secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui
mesin lain atau gateway.
2) Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain
yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau
lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.
c. Tabel Routing
Router rekomendasikan tentang jalur yang digunakan untuk melewatkan paket berdasarkan
informasi yang terdapat pada Tabel Routing.
Informasi yang terdapat pada tabel routing dapat diperoleh secara static routing melalui
perantara administrator dengan cara mengisi tabel routing secara manual ataupun secara dynamic
routing menggunakan protokol routing, dimana setiap router yang berhubungan akan saling
bertukar informasi routing agar dapat mengetahui alamat tujuan dan memelihara tabel routing.
Tabel Routing pada umumnya berisi informasi tentang:
a. Alamat Network Tujuan.
b. Interface Router yang terdekat dengan network tujuan.
c. Metric, yaitu sebuah nilai yang menunjukkan jarak untuk mencapai network tujuan. Metric
tesebut menggunakan teknik berdasarkan jumlah lompatan (Hop Count).

5. NAT (Network Address Translation)


NAT (Network Address Translation) atau Penafsiran alamat jaringan adalah suatu metode
untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu
alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang
terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi
jaringan.
a. Pengertian NAT Statis
Static NAT atau NAT statis menggunakan table routing yang tetap, atau alokasi translasi
alamat ip ditetapkan sesuai dengan alamat asal atau source ke alamat tujuan atau destination,
sehingga tidak memungkinkan terjadinya pertukaran data dalam suatu alamat ip bila translasi alamat
ipnya belum didaftarkan dalam table nat. Translasi Static terjadi ketika sebuah alamat lokal (inside)
di petakan ke sebuah alamat global/internet (outside). Alamat local dan global dipetakan satu lawan
satu secara statik. NAT secara statis akan melakukan request atau pengambilan dan pengiriman
paket data sesuai dengan aturan yang telah ditabelkan dalam sebuah NAT.

Gambar 8 NAT Statik


b. Pengertian NAT Tipe Dinamis.
NAT dengan tipe dinamis menggunakan logika balancing atau menggunakan logika
pengaturan beban, di mana dalam tabelnya sendiri telah ditanamkan logika kemungkinan dan
pemecahannya, NAT dengan tipe dinamis pada umumnya dibagi menjadi 2 jenis yaitu NAT sistem
pool dan NAT sistem overload.

Gambar 9 NAT Dinamis

6. Blocking / Filtering
Pada bentuknya yang paling sederhana, sebuah firewall adalah sebuah router atau komputer
yang dilengkapi dengan dua buah NIC (Network Interface Card), kartu antarmuka jaringan yang
mampu melakukan penapisan atau penyaringan terhadap paket- paket yang masuk. Perangkat jenis
ini umumnya disebut dengan packet-filtering router.
Firewall jenis ini bekerja dengan cara membandingkan alamat sumber dari paket-paket
tersebut dengan kebijakan pengontrolan akses yang terdaftar dalam Access Control List firewall,
router tersebut akan mencoba memutuskan apakah hendak meneruskan paket yang masuk tersebut
ke tujuannya atau menghentikannya.
Pada bentuk yang lebih sederhana lagi, firewall hanya melakukan pengujian terhadap alamat
IP atau nama domain yang menjadi sumber paket dan akan menentukan apakah hendak meneruskan
atau menolak paket tersebut. Meskipun demikian, packet-filtering router tidak dapat digunakan
untuk memberikan akses (atau menolaknya) dengan menggunakan basis hak-hak yang dimiliki oleh
pengguna, contoh
a. Blocking Internal to Internet
• Web Filtering
• Gateway Antivirus
• IPS (Intrusion Prevention Services)
• Application Control
• Web Filtering
b. Blocing External to Internal
• Spam Blocker
• Data Lost Prevention (DLP)
• Quarantine Server
• APT Blocker

3. PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam kesimpulan Penulis gunakan metode SWOT Pada Perangkat WatchGurad Firebox
M400.
a. Strength (Kekuatan)
1) Memiliki Tingkat keamanan yang baik.
2) Memiliki Fitur – fitur yang sangat dibutuhkan perusahaan besar maupun menengah.
3) Memiliki Fitur VPN yang cukup banyak dari yang low-end dan high-end.
4) Dapat terintegrasi dengan beberapa perangkat yang berbeda brand dan system operasi.
b. Weakness (Kelemahan)
1) Masih banyak terdapat Bug apabila di configure dengan mode yang berbeda.
2) Perangkat ini memiliki subcription pada licensenya dan itu cukup mahal untuk perusahaan
yang baru berkembang.
3) Perangkat ini cukup panas dan butuh pendingin AC.
c. Opportunities (Kesempatan)
1) Perangkat ini berkesempatan merebut beberapa hati dari IT manager di tiap perusahaan
yang belum memakainya.
2) Perangkat ini memiliki tingkat konfigurasi yang cukup familliar dengan interfacenya.
3) Perangkat ini juga dapat di implementasi dalam beberapa macam mode.
d. Threats (Ancaman)
1) Perangkat ini memiliki banyak ancaman dengan hadirnya beberpa perangkat firewall yang
sejenis dengan beda produk.
2) Perangkat ini tidak dapat bersaing apa bila ada perangkat firewall yang lebih rendah
harganya.
3) Perangkat ini tidak dapat tahan apanbila ada gangguan dari alam, contoh: petir dan angin
apabila di implentasi di shellter.

2. Saran – saran
a. Menggunakan Backbone internet sebagaimedia Fiber optic dan Coaxial cable
solusi terbaik agar minimalisasi downtime. media ini dapat memberikan keuntungan akses ke
jaringan dengan mendapat bandwith relatif besar, lebih dari 1,5 MBps dan tidak dapat
terputus terkecuali ada gangguan di ISP.
b. Menggunakan WatchGuard Firebox M400 sebagai Firewall, memberikan fungsi tambahan
yaitu sebagai sistem keamanan dan virtual private network, memiliki hampir semua fitur –
fitur yangdibutuhkan keamanan.
c. Menggunakan Watch Guard Firebox M400 memiliki kelebihan tahan terhadap gangguan
virtual dan DDOS attack dari internet yang ingin menyerang kearah internal perusahaan.
d. Penerapan sistem otentikasi 2 kali pada virtual private network sangatlah baik, karena dapat
terhindar dari pencurian password yang ingin mengakses jaringan internal dari luar / internet.

4. REFERENSI
Hasnul Arifn, 2011, Jaringan Komputer & Koneksi Internet, Cetakan pertama, MediaCom,
Jakarta.
Kristanto Andi, 2003, Jaringan Komputer, Cetakan pertama, Graha ilmu, Yogjakarta.
Kercheval Berry, 2002, DHCP Panduan Untuk Konfigurasi Jaringan TCP/IP Yang Dinamis,
Cetakan kedua, Andi,Yogjakarta
Sugiyono, 2006 Panduan Teknik Komputer Edisi ke- 3, PT. Puspa Swara, Cimanggis – Depok.
Turban, dkk, 2006, Pengantar Teknologi informasi,
Edisi ke-3, Salemba Infotek, Jakarta.
Yani Ahmad, 2007, Panduan Membangun Jaringan Komputer, PT. Kawan Pustaka, Jakarta.

You might also like