Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 70

PERAN PREFABRICATED STEEL BUILDING

DALAM MENYONGSONG INDUSTRI 4.0


TUGUR WIBISONO

Bimbingan Pemutakhiran SNI Bidang Infrastruktur dan Penerapannya


di Industri Konstruksi Berbasis Manufaktur
6 November 2020 – Web Conference
Menilik Kondisi Saat Ini…
“Populasi dunia saat ini 7.6 Milyar, dperkirakan mencapai 8.6 Milyar pada 2030” [1]
“Diperkirakan dampak lingkungan akan meningkat hingga 60% pada tahun 2030” [2]

Kedua hal ini menyebabkan dampak lingkungan akan memburuk :


 Pemanasan Global
 Penipisan sumber daya alam
 Peningkatan limbah dan polusi

[1] United Nations. (2017). Department of Economic and Social Affairs, Poplation Division Report.
[2] Sharma, A., Shree, V., & Nautiyal, H. (2012). “Life cycle environmental assessment of an educational
building in Northern India: A case study”. Sustainable Cities and Society.
Seberapa Besar Dampak Lingkungan?
Buildings bertanggung jawab terhadap : [1]
 10% cadangan air bersih
 25% penebangan hutan
 40% aliran energi dan material dalam skala global

Industri Konstruksi bertanggung jawab : [2]


 44% konsumsi material total
 40% emisi gas rumah kaca
 40% energi total global untuk operasi bangunan

[1] Korkmaz, S., Erten, D., Syal, M., & Potbhare, V. (2009). “A review of green building movement timelines in developed and
developing countries to build an international adoption framework”. In Proceedings of Fifth International Conference on
Construction in the 21st Century: Collaboration and Integration in Engineering, Management an.d Technology
[2] Aksel, H. (2015), “A Discussion on the Advantages of Steel Structures in the Context of Sustainable Construction”.
International Journal of Contemporary Architecture “The New ARCH” Vol. 2, No. 3 (2015), Erlangen, Germany.
WHAT DO WE HOPE ?
“Development that meets the needs of the present without
compromising
the ability of future generations to meet their own needs”
by United Nation World Commission on Environment and Development (WCED-1987) on Brundtland Report [1]

“Insuring that we leave the world in a condition that will allow future
inhabitants to enjoy at least the quality of life we have experienced”
by Kibert [2]

[[1] WCED (1987) Our Common Future-Brundtland Report, Oxford University Press, Oxford.
[2] Kibert, C. (1994). Establishing principles and a model for sustainable construction. Proceedings of
the First International Conference on Sustainable Construction, Tampa, Florida.
MENGAPA HARUS
BAJA ?
Dalam Aspek Lingkungan
Trend penggunaan konsumsi baja dan beton juga
meningkatkan dampak lingkungan. Hasil produksi
material untuk per 1 ton gas emisi CO2 adalah
 1 ton CO2 – 1.0 ton beton [1]
 1 ton CO2 – 1.8 ton steel responsible [2]

Baja memiliki emisi gas rumah kaca


lebih rendah dari beton.

1] Chaturvedi, S. and Ochsendorf, J. (2004). “Global Environmental Impacts due to Cement and Steel,
” Structural Engineering International, Zurich, IABSE, 14/3, August, pp. 198-200.’
[2] Aksel, H. (2015), “A Discussion on the Advantages of Steel Structures in the Context of Sustainable Construction”.
International Journal of Contemporary Architecture “The New ARCH” Vol. 2, No. 3 (2015), Erlangen, Germany.
Dalam Aspek Keberlangsungan Material
Proses bersiklus harus menggantikan proses linier,
dideklarasikan pada UNESCO Conference (1992-Rio).

Baja adalah komponen struktur unik yang dapat


diproses kembali. [1]
Baja adalah material yang memiliki proses daur ulang
hampir tertutup. [2] & [3]

1] Fujita, M., & Iwata, M. (2008). Reuse system of building steel structures. Structure and Infrastructure
Engineering, 4(3), 207-220 [2] Emmer, M. J. (2009). A decision process model for closing the structural steel
materials loop in construction (Doctoral dissertation, University of Florida). [3] Durmisevic, E., & Noort, N. (2003).
Re-use potential of steel in building construction. In Deconstruction and Materials Reuse Proceedings of the 11th
Rinker International Conference.
Dalam Aspek Atribut Baja
1 KEGUNAAN 5 KECEPATAN 9 RECYCLE
Pre-fabricated  Hemat Sumber Terpasang sangat cepat, Seluruh baja dapat didaur
Daya rendah mengganggu ulang tanpa penurunan mutu
Bentang panjang, Bangunan Tinggi, lingkungan
Mudah Beradaptasi, and Fleksibel
6 LOGISTIK REUSE
10
PERFORMA Dapat dideliveri seketika. Komponen dapat dilepas
2 Dapat diproduksi domestic
Tinggi Performa, Akurasi, dan dipakai kembali
dan Kualitas ataupun lokal.

7 KETAHANAN
3 BOBOT Umur rencana yang
Ringan  Efisien energi, tinggi dibarengi
transportasi, and Emisi. kualitas

8 KESEHATAN
4 LIMBAH Konstruksi kering, material rendah
Rendah limbah, sebagian besar emisi, terkontrol, dan aman
Dapat diaur ulang

[1]Kibert,
C.J. (2008). Sustainable Construction: Green Building Design and Delivery.
(2nd edition). Hoboken, NJ: John Wiley & Sons, Inc.
PRE-FABRICATED OF
STEEL BUILDING
PREFABRICATED STEEL BUILDING

- Seluruh atau sebagian dari bangunan baja, dipabrikasi


terlebih dahulu dalam pabrik sebelum dikirim ke site.
[1]

- Dibuat secara panel/modular yang dapat di-assembly


di site. Pengeboran, pengelasan, atau pemotongan,
dilakukan di pabrik. Komponen-komponen tersebut
dikirim ke lapangan untuk di-assembly. [1]
[1] incubar.net
PREFABRICATED STEEL BUILDING
Tipe Prefabricated Steel Building:
Regular Modular
PREFABRICATED STEEL BUILDING

FABRICATOR FABRICATION PREFABRICATED


KEUNGGULAN PREFABRICATED

TECHNOFULL NATURE FLEXIBILITY COST

QUALITY SAFETY TIME


STEEL FABRICATION STAGES
01 03 05

PREPARATION FINISHING DELIVERY

FABRICATION INSPECTION

02 04
STEEL FABRICATION STAGES
Type and Grade of
Materials and Consumables
(ASTM Standard, JIS Standard, TOR)
Specification Review

01 Proposed Inspection Test Plan


(ASTM Standard)
PREPARATION

Design Review

SNI 2020 Prepare Fabrication and Erection Method


1727, 1726, SNI 1729 (Bab M) ; SNI 8369 (Bab 7)
1729, 7972, 7860
STEEL FABRICATION STAGES
Prepared Shop Drawing
SNI 1729 (BAB M) ; SNI 7972

Raw Material Review


02 SNI 8369 ; ASTM
Assembly and
Inspection Test Plan Welding
FABRICATION ASTM
AWS D1.1, AWS D1.8

Prepare Fabrication Program

Cutting and Drilling Materials


SNI 1729 (BAB M) ; Comm AISC 360 (Ch. M)
STEEL FABRICATION STAGES
Surface Preparation

03 Painted
SNI 1729 (BAB M3) ; AISC 303

FINISHING Painting
SNI 1729 (Bab M3) ; RCSC

Galvanized
SNI 1729 (BAB M2.11) ; ASTM
STEEL FABRICATION STAGES
Raw Materials Material Verification and Inspection Report [MVIR]
Review SNI 8369 (Bab 8) ; ASTM, JIS, TOR

Welding Preparation
04

INSPECTION Assembly

Welding

Surface Preparation
and Painting
STEEL FABRICATION STAGES
Raw Materials Welding Procedure Specification
Review AWS D.1.1 (Ch 3)

Welding Preparation Pre Qualification Record


AWS D.1.1 (Ch 4)
04

Welder Qualification Test


INSPECTION Assembly
AWS D.1.1 (Ch 4)

Welding

Surface Preparation
and Painting

Welding
PreProcedure
Welder Specification
Qualification
Qualification Test
Record
STEEL FABRICATION STAGES
Raw Materials
Review

Welding Preparation
04

Dimension Inspection Report


INSPECTION Assembly
SNI 8369 (Bab 8)

Welding

Surface Preparation
and Painting
STEEL FABRICATION STAGES
Raw Materials
Review
Visual
AWS D.1.1 (Ch 6)
Welding Preparation
04 Welding
Inspection
INSPECTION Assembly

NDT
AWS D.1.1 (Ch 6)
Welding

Surface Preparation
and Painting
STEEL FABRICATION STAGES
Visual Weld Size
Ch 6.9

Undercut
Welding
Inspection
Porosity

NDT Over Cap

Weld Bead

Crack
STEEL FABRICATION STAGES
Visual
Penetrant Test
(Ch 6.11)
Welding
Inspection
Radiography
Test (Ch 6.11)
NDT
Ch 6.14
Ultra Sonic
Test (Ch 6.11)

Magnetic
Particle Test
Ultra
Magnetic Sonic
Radiography
Penetrant Test
Particle Test
Test
Test
STEEL FABRICATION STAGES

05

DELIVERY Barcode System


INSPECTION TEST for QUALITY ASSURANCE
SHOP DRAWING
INSPECTION (4)
NON DESTRUCTIVE TEST
PROGRAM PLANNING
INSPECTION (5)
SURFACE PREPARARION
CUTTING & DRILLING MATERIAL (SHOT BLASTING)
INSPECTION (6)
INSPECTION (1)
PAINTING
ASSEMBLING

INSPECTION (2) INSPECTION (7)


PACKING
WELDING
INSPECTION (3) INSPECTION (8)

FINISHING DELIVERY
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Penggunaan shim plate (SNI 1729:2020, SNI 7972:2020)
- Tebal shim plate maksimum pada umumnya 6 mm

Toleransi Fabrikasi (SNI 8369:2020, Pasal 1.10):


- Tidak sama dengan nol, namun tidak juga disyaratkan dalam setiap variasi
kemungkinan. Toleransi perlu disyaratkan dalam dokumen kontrak

Pemotongan termal (SNI 8369:2020, Pasal 6.2.1):


- Pemotongan termal baja struktural secara manual atau mesin diperbolehkan
- Menggunakan mesin lebih dianjurkan (Commentary AISC 360:16, Chapter M)
TRANSFORMASI
INDUSTRI 4.0
REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Langkah mengkolaborasikan Teknologi Cyber dan Teknologi Otomatisasi. Konsep


penerapannya berpusat pada konsep otomatisasi yang dilakukan oleh teknologi
cyber tanpa memerlukan tenaga kerja manusia dalam proses pengaplikasiannya.
PERKEMBANGAN INDUSTRI
INDUSTRI 1.0

Industry 1.0 digerakan : Mesin Tenaga Uap, Mekanisasi

Sektor industri yang mengawali Revolusi Industri 1.0 , diantaranya :


1. Industri Tekstil
Kemajuan dari mesin pintal.

2. Industri Besi dan Baja


Ditemukannya inovasi produksi dengan tenaga uap, membuat
proses produksi besi dan baja bisa lebih murah. Hal ini juga
mendorong perkembangan inovasi di sektor lainnya.
3. Industri Transportasi
Perubahan tenaga penggerak menjadi tenaga uap. Perkembangan pada industri deliveri menjadi
cepat.
INDUSTRI 2.0
Industry 2.0 digerakan :
Produksi Masal, Jalur
Asembli, Energi Listrik

Inovasi dan kemajuan pada


periode Revolusi Industri 2.0 :

A. Pengembangan Sumber
Daya Energy seperti minyak C. Inovasi baru produksi besi dan
bumi, batu bara.
baja dalam skala besar.
B. Periode awal teknologi
listrik, penemuan arus D. Produksi massal mobil dan pesawat
listrik. sebagai alat transportasi massal.

E. Meluasnya pemakaian mesin industri


untuk manufaktur.
INDUSTRI 3.0

Industry 3.0 digerakan : Otomasi,


Elektronik, Komputer
Beberapa inovasi dan kemajuan pada periode
Revolusi Industri 3.0 antara lain :

A. Teknologi komputer.
B. Inovasi sistem perangkat lunak.
C. Akses internet.
D. Peralatan elektronik smartphone.
E. Inovasi dan pengembangan sumber
energi baru
INDUSTRI 4.0

Dalam Revolusi Industri 4.0, akan ada 9 teknologi yang akan


menjadi pilar utama untuk mengembangkan sebuah industri
biasa menuju industri yang siap digital. dan diantaranya
adalah:

A. Industrial Internet of
Things (IoT)
B. Big Data & Analytics
C. Argumented Reality
D. Cyber Security
E. Auotnomous Robots
F. Addictive Manufacturing
G. Simulation
H. System Integration
I. Cloud Computing
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG INDUSTRI 4.0
INDUSTRIAL INTERNET
OF THINGS (IOT) ADDICTIVE
MANUFACTURING
BIG DATA & ANALYTICS
SIMULATION
ARGUMENTED REALITY

SYSTEM INTEGRATION
CYBER SECURITY

CLOUD COMPUTING
AUTONOMOUS
ROBOTS

Boston Consulting, www.bcg.com


Nakayama, Ruy Somei et al. (2020), “Towards 14.0: A comprehensive analysis of evolution from 13.0”. Computers &
Industrial Engineering. Elsevier
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG INDUSTRI 4.0
Era industri 4.0 tidak terlepas dari komputer. Komunikasi penting
INDUSTRIAL INTERNET
dengan kontrol terpusat dan respons real-time via internet.
OF THINGS (IOT)
Pengumpulan dan evaluasi data dari banyak sumber akan menjadi
BIG DATA & ANALYTICS dasar untuk pengambilan keputusan.

Sistem augmented reality saat ini masih berkembang, berpotensi


ARGUMENTED REALITY untuk dapat memberikan bantuan seperti memilih produk atau
metode pekerjaan secara visual
Komunikasi dan pekerjaan yang bertambah secara online,
CYBER SECURITY membutuhkan sistem proteksi yang sangat penting. Komunikasi
dan manajemen akses yang andal menjadi semakin esensial.
Robot akan berinteraksi dan dapat bekerja bersama manusia.
AUTONOMOUS Robot dapat memiliki biaya yang lebih rendah dan lebih kapabel
ROBOTS dibanding dengan peralatan yang digunakan pada saat ini.
Boston Consulting, www.bcg.com
Nakayama, Ruy Somei et al. (2020), “Towards 14.0: A comprehensive analysis of evolution from 13.0”. Computers &
Industrial Engineering. Elsevier
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG INDUSTRI 4.0
INDUSTRIAL INTERNET
OF THINGS (IOT) ADDICTIVE
MANUFACTURING
BIG DATA & ANALYTICS
SIMULATION
ARGUMENTED REALITY

SYSTEM INTEGRATION
CYBER SECURITY

CLOUD COMPUTING
AUTONOMOUS
ROBOTS

Boston Consulting, www.bcg.com


Nakayama, Ruy Somei et al. (2020), “Towards 14.0: A comprehensive analysis of evolution from 13.0”. Computers &
Industrial Engineering. Elsevier
INFRASTRUKTUR PENDUKUNG INDUSTRI 4.0

Proses manufaktur dengan cara menambahkan banyak ADDITIVE


MANUFACTURING
bahan/lapisan kecil yang dikombinasikan menghasilkan barang jadi.

Simulasi akan semakin sering digunakan untuk memberikan data


secara virtual yang menyerupai kenyataan fisik. OperatorSIMULATION
dapat
melakukan optimisasi dan meningkatkan kualitas.
Fungsi dan kapabilitas dari suatu perusahaan akan lebih menyatu
satu sama lain, sehingga jaringan data yang terintegrasi diperlukan
SYSTEM INTEGRATION
untuk dapat menghasilkan rantai sistem otomatis.
Seluruh perusahaan yang berkorelasi dengan produksi,
membutuhkan data-sharing yang dapat diakses menyeluruh dalam
CLOUD COMPUTING
batasan perusahaan. Data dan fungsi mesin dapat mudah diakses
via cloud, meningkatkan layanan sistem produksi berbasis data.

Boston Consulting, www.bcg.com


Nakayama, Ruy Somei et al. (2020), “Towards 14.0: A comprehensive analysis of evolution from 13.0”. Computers &
Industrial Engineering. Elsevier
10 INISIATIF NASIONAL DALAM
MENUJU INDUSTRI 4.0

5 7 9
3

2 4 6 8 10

Sumber ; Media industri - Januari 2018


10 INISIATIF NASIONAL DALAM
MENUJU INDUSTRI 4.0

5 7 9
3

2 4 6 8 10

1. Perbaikan alur aliran


barang dan material

Sumber ; Media industri - Januari 2018


10 INISIATIF NASIONAL DALAM
MENUJU INDUSTRI 4.0

5 7 9
3

2 4 6 8 10

1
2. Membangun satu peta jalan zona
industri yang komprehensif dan
lintas industri

Sumber ; Media industri - Januari 2018


10 INISIATIF NASIONAL DALAM
MENUJU INDUSTRI 4.0

5 7 9
3

2 4 6 8 10

3. Mengakomodasi standar-standar
keberlanjutan

Sumber ; Media industri - Januari 2018


10 INISIATIF NASIONAL DALAM
MENUJU INDUSTRI 4.0

5 7 9
3

2 4 6 8 10

4. Memberdayakan industri kecil dan


menengah

Sumber ; Media industri - Januari 2018


10 INISIATIF NASIONAL DALAM
MENUJU INDUSTRI 4.0

5 7 9
3

2 4 6 8 10

5. Membangun infrastruktur digital


nasional.

Sumber ; Media industri - Januari 2018


10 INISIATIF NASIONAL DALAM
MENUJU INDUSTRI 4.0
6. Menarik minat investasi asing

5 7 9
3

2 4 6 8 10

Sumber ; Media industri - Januari 2018


10 INISIATIF NASIONAL DALAM
MENUJU INDUSTRI 4.0

5 7 9
3

2 4 6 8 10

7. Peningkatan kualitas sumber daya


manusia

Sumber ; Media industri - Januari 2018


10 INISIATIF NASIONAL DALAM
MENUJU INDUSTRI 4.0

5 7 9
3
Insentif untuk
2investasi teknologi 4 6 8 10

8. Pembangunan ekosistem inovasi

Sumber ; Media industri - Januari 2018


10 INISIATIF NASIONAL DALAM
MENUJU INDUSTRI 4.0

5 7 9
3

2 4 6 8 10

9. Insentif untuk investasi teknologi

Sumber ; Media industri - Januari 2018


10 INISIATIF NASIONAL DALAM
MENUJU INDUSTRI 4.0

5 7 9
3

2 4 6 8 10

10. Harmonisasi aturan dan kebijakan

Sumber ; Media industri - Januari 2018


5 SEKTOR UNGGULAN INDUSTRI 4.0

INDUSTRI MAKANAN INDUSTRI


DAN MINUMAN ELEKTRONIK

INDUSTRI
OTOMOTIF

INDUSTRI KIMIA
INDUSTRI TEKSTIL
DAN PAKAIAN

Sumber ; Media industri - Januari 2018


PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Human Control (Konvensional) Machine Control (Mesin dan Komputer)

MANUAL NC MACHINE ROBOTIC

SEMI-AUTOMATIC CNC MACHINE (+) Memungkinkan


pengerjaan yang
Dengan peralatan otomatis dan
tangan/manual: Mesin NC tradisional:
kompleks
(-) Dipengaruhi cuaca Peralatan statis: (+) Lebih presisi dari
(-) Tingkat produksi (+) Tidak terpengaruh konvensional Mesin NC dengan komputer
rendah cuaca (+) Produktivitas lebih (+) Terintegrasi penuh dengan
(-) Rentan dengan (+) Produktivitas lebih tinggi sistem IT (CAD)
kesalahan manusia tinggi dari manual (-) Masih rentan (+) Menambah kapasitas produksi
(-) Perlu kualifikasi (-) Rentan dengan dengan kesalahan lebih tinggi
pengerjaan yang kesalahan manusia pembacaan dan (+) Mengurangi kemungkinan
tinggi masalah lainnya kesalahan manusia
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Human Control (Konvensional)

MANUAL

Dengan peralatan
tangan/manual:
(-) Dipengaruhi cuaca
(-) Tingkat produksi
rendah
(-) Rentan dengan
kesalahan manusia
(-) Perlu kualifikasi
pengerjaan yang
tinggi
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Human Control (Konvensional)

MANUAL

SEMI-AUTOMATIC

Peralatan statis:
(+) Tidak terpengaruh
cuaca
(+) Produktivitas lebih
tinggi dari manual
(-) Rentan dengan
kesalahan manusia
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Human Control (Konvensional) Machine Control (Mesin dan Komputer)

MANUAL NC MACHINE

SEMI-AUTOMATIC

Mesin NC tradisional:
(+) Lebih presisi dari
konvensional
(+) Produktivitas lebih
tinggi
(-) Masih rentan
dengan kesalahan
pembacaan dan
masalah lainnya
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Human Control (Konvensional) Machine Control (Mesin dan Komputer)

MANUAL NC MACHINE

SEMI-AUTOMATIC CNC MACHINE

Mesin NC dengan komputer


(+) Terintegrasi penuh dengan
sistem IT (CAD)
(+) Menambah kapasitas produksi
lebih tinggi
(+) Mengurangi kemungkinan
kesalahan manusia
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Human Control (Konvensional) Machine Control (Mesin dan Komputer)

MANUAL NC MACHINE ROBOTIC

SEMI-AUTOMATIC CNC MACHINE (+) Memungkinkan


pengerjaan yang
otomatis dan
kompleks
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
Human Control (Konvensional) Machine Control (Mesin dan Komputer)

MANUAL NC MACHINE ROBOTIC

SEMI-AUTOMATIC CNC MACHINE (+) Memungkinkan


pengerjaan yang
Dengan peralatan otomatis dan
tangan/manual: Mesin NC tradisional:
kompleks
(-) Dipengaruhi cuaca Peralatan statis: (+) Lebih presisi dari
(-) Tingkat produksi (+) Tidak terpengaruh konvensional Mesin NC dengan komputer
rendah cuaca (+) Produktivitas lebih (+) Terintegrasi penuh dengan
(-) Rentan dengan (+) Produktivitas lebih tinggi sistem IT (CAD)
kesalahan manusia tinggi dari manual (-) Masih rentan (+) Menambah kapasitas produksi
(-) Perlu kualifikasi (-) Rentan dengan dengan kesalahan lebih tinggi
pengerjaan yang kesalahan manusia pembacaan dan (+) Mengurangi kemungkinan
tinggi masalah lainnya kesalahan manusia
VISUALISASI
PREFABRICATED

BELT TRUSS
THAMRIN NINE PROJECT
Modeling Tekla

GEDUNG
THAMRIN NINE
- Ketinggian +300 m /61 lantai
- Posisi Belt Truss di LV.41
- Berat Struktur Baja Belt Truss
+1450 ton
Proses Verifikasi Raw Material
Proses Cutting & Built-Up Habeam
Proses Drilling Component & Drilling Habeam
Proses Assembly Welding
Proses Trial Assembly
Trial Inspection Report
Proses Painting
Proses Packing
Proses Delivery
Proses Erection

UC-1 (12,3 ton)

H-800X500X65X65

H-500X500X65X65
Berat Segment Maksimum 12,3 Ton
Tower Crane (TC) Kapasitas 14 Ton
Radius Tower Crane (TC) 25 m
H-800X800X50X60
Ketinggian LV.41/ EL.+209.00
Proses Erection
VIDEO ERECTION BELT TRUSS THAMRIN NINE
Sekian

You might also like