Pengaruh Komunikasi Organisasi Terhadap Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasional (Studi Pada Karyawan PT PLN Persero Area Pasuruan)

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

PENGARUH KOMUNIKASI ORGANISASI TERHADAP KEPUASAN KERJA

DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL


(Studi pada Karyawan PT PLN Persero Area Pasuruan)

Novieka
Arik Prasetya
Fakultas Ilmu Administrasi
Univеrsitas Brawijaya
Malang
Email : vieka8@gmail.com

ABSTRACT
This study aims to describe the effect of organizational communication on job satisfaction and organizational
commitment. This research was conducted on employees of PT PLN (Persero) Area Pasuruan. This study
was conducted to examine the effect of formal communication channels on employee job satisfaction,
informal communication to employee job satisfaction, formal communication to employees 'organizational
commitment, informal communication to employees' organizational commitment, and employee job
satisfaction to organizational commitment of employees. The type of research conducted is explanatory
research with quantitative approach. Population and samples in this study as many as 50 employees in
accordance with the number of employees in the company. Data analysis technique used in this research is
path analysis. The result of the research shows that the formal communication channel has an effect on the
employee's job satisfaction, the informal communication channel has an effect on the employee's job
satisfaction, the formal communication has an effect on the employee's organizational commitment, the
informal communication influences the employee's organizational commitment, and the employee's job
satisfaction influences the employee's organizational commitment.

Kеywords: Formal Communication Channel, Informal Communication Channel, Job Satisfaction,


Organizational Commitment
АBSTRАK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh dari komunikasi organisasi terhadap kepuasan kerja
dan komitmen organisasional. Penelitian ini dilakukan pada karyawan PT PLN (Persero) Area Pasuruan.
Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan hubungan antar variabel yaitu pengaruh antara saluran
komunikasi formal terhadap kepuasan kerja karyawan, komunikasi informal terhadap kepuasan kerja
karyawan, komunikasi formal terhadap komitmen organisasional karyawan, komunikasi informal terhadap
komitmen organisasional karyawan, dan kepuasan kerja karyawan terhadap komitmen organisasional
karyawan. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian penjelasan atas explanatory research dengan
pendekatan kuantitatif. Pupulasi dan sampel pada penelitian ini sebanyak 50 karyawan sesuai dengan jumlah
karyawan yang ada di perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
jalur atau path analysis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran komunikasi formal berpengaruh
terhadap kepuasan kerja karyawan, saluran komunikasi informal berpengaruh terhadap kepuasan kerja
karyawan, komunikasi formal berpengaruh terhadap komitmen organisasional karyawan, komunikasi
informal berpengaruh terhadap komitmen organisasional karyawan, dan kepuasan kerja karyawan
berpengaruh terhadap komitmen organisasional karyawan.

Kаtа Kunci: Saluran Komunikasi Formal, Saluran Komunikasi Informal, Kepuasan Kerja ,
Komitmen Organisasional.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 4 Agustus 2018| 133


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PЕNDAHULUAN produktivitas organisasi baik secara langsung
Komunikasi yang terjadi dalam suatu maupun tidak langsung. Robbin dan Judge
organisasi disebut dengan komunikasi organisasi. (2008:99) berpendapat bahwa kepuasan kerja
Komunikasi organisasi terdapat dua saluran yang dapat didefinisikan sebagai suatu perasaan positif
dapat digunakan oleh karyawan, yaitu saluran tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil
komunikasi formal dan saluran komunikasi dari sebuah evaluasi karakteristiknya. Menurut
informal. Menurut Rumanti (2002:100) dalam Martoyo (2007:142) kepuasan kerja (job
bukunya yang berjudul Dasar-Dasar Public satification) adalah keadaan emosional karyawan
Relation Teori dan Praktik menyatakan bahwa yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara
sistem komunikasi formal merupakan pengolahan nilai balas jasa kerja karyawan dan perusahaan
pesan, sesuai dengan kewenangan yang digariskan atau organisasi dengan tingkat nilai balas yang
dalam rencana organisasi untuk pencapaian tujuan memang diinginkan oleh karyawan yang
dan hal semacam ini perlu keterbukaan. Artinya, bersangkutan.
siapa diharapkan berbicara dengan siapa, secara Karyawan yang merasa puas akan
struktural harus jelas. Komunikasi informal adalah berkomitmen kepada perusahaannya. Hal tersebut
komunikasi yang dilakukan sewaktu istirahat didukung oleh pendapat Mathis (2006:99-100)
pendek selesai bekerja, dan tidak dilakukan secara yang menyatakan bahwa orang orang yang relatif
resmi. Berdasarkan pendapat dari Rumanti puas dengan pekerjaannya akan lebih berkomitmen
tersebut dapat disimpulkan bahwa komunikasi pada organisasi dan orang-orang yang
formal adalah komunikasi yang sesuai dengan berkomitmen terhadap organisasi lebih mungkin
hirarki perusahaan, sedangkan komunikasi mendapatkan kepuasan yang lebih besar.
informal adalah komunikasi yang mengabaikan Diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh
hirarki perusahaan. Pratama (2016) dan Nugroho (2016) yang
Saluran komunikasi organisasi formal dan menyatakan bahwa kepuasan kerja dan komitmen
informal yang baik dapat menguntungkan suatu organisasional mempunyai pengaruh yang positif
perusahaan. Perusahaan dituntut untuk mencapai dan signifikan. Komitmen karyawan pada
tujuan bersama, sehingga memerlukan adanya organisasi itu sendiri merupakan gambaran suatu
suatu penerimaan dan pemaknaan pesan yang proses yang berjalan, menggambarkan para
efektif. Perusahaan yang memiliki saluran karyawan dapat mengekspresikan kepedulian
komunikasi yang baik akan membuat karyawan mereka terhadap organisasi selain kesuksesan dan
bekerja dengan nyaman dan kondusif. Oleh karena prestasi kerja yang tinggi. Komitmen
itu, komunikasi organisasi formal dan informal organisasional merupakan sifat hubungan antara
berpengaruh terhadap kepuasan karyawan dan individu karyawan dengan organisasi kerja,
juga komitmen organisasionalnyanya. Hal ini sehingga mereka mempunyai keyakinan diri
diperkuat oleh penelitian Rosyid (2012) yang terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi kerja,
menyatakan bahwa komunikasi organisasi formal adanya kerelaan untuk menggunakan usahanya
dan komunikasi organisasi informal berpengaruh secara sungguh-sungguh demi kepentingan
signifikan terhadap kepuasan kerja. Sedangkan organisasi serta mempunyai keinginan yang kuat
komunikasi organisasi formal dan informal yang untuk tetap menjadi anggota organisasi tersebut.
baik dapat meningkatkan komitmen organisasional Testa dalam Susana (2011:139)
karyawan, didukung oleh penelitan Jablin (2009) mendefinisikan komitmen organisasional An
dan Sigband (2004) dan Eisenberg, et al., (2003) attitude which can adopt different forms and join
Kepuasan kerja merupakan salah satu bentuk the individual with a relevant course of action for
perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, situasi a particular objective artinya suatu pemikiran
kerja dan hubungan dengan rekan kerja. Oleh yang dapat menerima perbedaan bentuk dan
karena itu kepuasan kerja merupakan sesuatu bergabung dengan individu untuk tujuan yang
yang penting untuk dimiliki seseorang karyawan, tertentu. Sedangkan menurut Mowday dkk, 1982
dalam berinteraksi dengan lingkungan kerjanya dalam Alimohammadi (2013) Organizational
sehingga tanggung jawab yang diberikan oleh commitment refers to accordance between the
perusahaan dapat dilaksanakan dengan baik sesuai goals of the individual and the organization
dengan tujuan perusahaan. Kepuasan kerja whereby the individual identifies with and extends
dianggap penting dalam lingkup organisasi karena attempt on representing the general goals of the
memiliki pengaruh yang besar terhadap organization” artinya komitmen organisasional

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 4 Agustus 2018| 134


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mengacu sesuai tujuan individu dan organisasi, rendah pula. Berdasarkan uraian latar belakang
sehingga individu mengenali dan mengupayakan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan
untuk mempresentasikan tujuan suatu organisasi. penelitian dengan judul “Pengaruh Komunikasi
Disimpulkan bahwa komitmen organisasional Organisasi terhadap Kepuasan Kerja dan
merupakan sikap kesetiaan yang ditunjukan Komitmen Organisasional (Studi pada karyawan
maupun dirasakan oleh karyawan, sehingga PT PLN Persero Area Pasuruan)”.
mereka tetap bertahan menjadi anggota dan
melaksanakan tujuan perusahaan sesuai dengan KAJIAN PUSTAKA
tempat mereka bekerja PT PLN (PERSERO) Area Komunikasi Organisasi
Pasuruan adalah perusahaan yang bergerak dalam Menurut Purwanto (2011:4) komunikasi
bidang jasa, khususnya jasa pelayanan. organisasi adalah suatu proses pertukaran
Perusahaan ini memiliki beberapa devisi dengan informasi antar individu melalui suatu sistem yang
tanggung jawab yang berbeda-beda. Tanggung biasa (lazim), baik dengan symbol – simbol, sinyal
jawab yang dimiliki oleh setiap karyawan harus – sinyal, maupun perilaku atau tindakan. Menurut
dilaksanakan dengan baik. Pelaksanaan tanggung Purwanto (2009:49) saluran komunikasi dalam
jawab yang baik merupakan cerminan dari organisasi ada dua yaitu saluran komunikasi formal
tingginya komitmen organisasional karyawan. Hal dan informal.
ini akan memudahkan perusahaan untuk mencapai Menurut Purwanto (2009:49) berpendapat
tujuan organisasinya. bahwa saluran komunikasi formal terdiri dari
Pada survei awal, permasalahan yang terjadi empat bagian yaitu:
pada PT PLN (PERSERO) Area Pasuruan adalah 1. Komunikasi dari Atas ke Bawah
berkaitan dengan komitmen karyawan. Komitmen 2. Komunikasi dari Bawah ke Atas
karyawan yang tinggi ditandai dengan tingkat 3. Komunikasi Horizontal
absensi dan keterlambatan yang rendah. Jika 4. Komunikasi Diagonal
masih terdapat karyawan yang datang terlambat
maka dapat dipertanyakan komitmennya terhadap Menurut Romli (2014:192) berpendapat
organisasi. Berikut adalah data keterlambatan bahwa komunikasi informal juga bagian penting
karyawan (dihitung dalam satuan kali) pada PT dari aliran komunikasi organisasi. Bentuk dari
PLN (PERSERO) Area Pasuruan tahun 2017: komunikasi informal timbul dengan berbagai
maksud yang meliputi antara lain:
Tabel 1 Data Keterlambatan Karyawan Tahun 2017 1) Pemuasan kebutuhan-kebutuhan manusiawi,
seperti kebutuhan untuk berhubungan
No Bulan Jumlah
Keterlambatan
dengan orang lain.
1 Januari 2 2) Perlawanan terhadap pengaruh pengaruh
2 Februari 2 yang monoton atau membosankan.
3 Maret 38 3) Pemenuhan keinginan untuk mempengaruhi
4 April 10
5 Mei 17 perilaku orang lain.
6 Juni 15 4) Pelayanan sebagai sumber informasi
7 Juli 10 hubungan pekerjaan yang tidak disediakan
8 Agustus 17
saluran-saluran komunikasi formal.
9 September 6
10 Oktober 5
11 November 11 Ada 2 tipe komunikasi informal yaitu
12 Desember 5 grapevine dan Management by wandering by
Jumlah 138
around (MBWA). Grapevine adalah mendengar
Sumber: PT PLN (PERSERO) Area Pasuruan sesuatu bukan dari sumber resmi, tetapi dari desas-
desus, kabar angin. Sistem komunikasi grapevine
Data tersebut menunjukkan bahwa masih cenderung dianggap merusak atau merugikan
banyak karyawan yang melakukan keterlambatan. karena tidak jarang terjadi penyebaran informasi
Tingginya jumlah keterlambatan menunjukkan yang tidak tepat dan menyimpang. Namun di lain
komitmen organisasi karyawan yang rendah. pihak, komunikasi grapevine ternyata memiliki
Rendahnya komitmen karyawan dapat peranan fungsional sebagai alat komunikasi
dipengaruhi oleh kepuasan kerja yang rendah. tambahan bagi organisasi. Banyak penelitian yang
Rendahnya kepuasan karyawan dapat juga membuktikan bahwa komunikasi grapevine lebih
dipengaruhi oleh komunikasi organisasi yang cepat, akurat dan lebih efektif dalam penyaluran
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 4 Agustus 2018| 135
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
informasi. Manajer dapat mempergunakan menumbuhkan kepercayaan bahwa aktivitas yang
komunikasi ini dengan informasi yang sengaja berkelanjutan memerlukan keterlibatannya.
dibocorkan. Sedangkan Management by Utaminingsih (2014:147) mengidentifikasi
wandering around adalah manajer mencari tahu tiga tema umum dalam konseptualisasi sikap dari
kondisi yang terjadi di perusahaan dengan komitmen organisasional yaitu:
berbicara langsung kepada bawahannya dan 1) Komitmen afektif (affective commitment),
bertanya mengenai beberapa hal terkait dengan pengaturaan emosional pegawai, diidentifikasi
perusahaan. dengan keterlibatan organisasi. Komitmen
afektif melibatkan tiga aspek yaitu:
Kepuasan Kerja pembentukan, pengaturan emosi terhadap
Wibowo (2012:501) yang menyatakan bahwa organisasi, identifikasi, dan keinginan untuk
kepuasan kerja adalah derajat positif atau mempertahankan keanggotaan organisasi.
negatifnya perasaan seseorang mengenai berbagai 2) Komitmen keberlanjutan (continuance
segi tugas-tugas pekerjaan, tempat kerja dan commitment), keinginan individu pada suatu
hubungan dengan sesama pekerja. Hal yang sama pegawaian dalam organisasi untuk waktu yang
dikemukakan oleh Sutrisno (2014:74) Kepuasan lama. Komitmen keberlanjutan merefleksikan
kerja adalah suatu sikap karyawan terhadap perhitungan dari biaya untuk meninggalkan
pekerjaan yang berhubungan dengan situasi kerja, organisasi atau keuntungan bila berada dalam
kerja sama antar karyawan, imbalan yang diterima organisasi.
dalam kerja dan hal-hal yang menyangkut faktor 3) Komitmen normatif (normative commitment),
fisik dan psikologis. Pendapat dari Wibowo dan perasaan wajib untuk melanjutkan pekerjaan.
Sutrisno tersebut dapat disimpulkan bahwa Para pegawai dengan tingkat komitmen
kepuasan kerja merupakan sikap emosional normatif tinggi merasa sejalan dengan
senang dan tidak senang yang dirasakan oleh organisasi
laryawan terkait dengan pekerjaannya.
Menurut Luthans (2006:243) kepuasan kerja
ditentukan oleh beberapa aspek, yaitu: Hipotеsis
1) Pekerjaan itu sendiri. Hal dimana pekerjaan
Saluran
memberikan tugas yang menarik, kesempatan Komunikasi
untuk berlajar, dan kesempatan untuk Formal (X1) H3
menerima tanggung jawab.
2) Gaji. Sejumlah upah yang diterima dan tingkat H1
dimana hal ini biasa dipandang sebagai hal Kepuasan Komitmen
Kerja (Z) Organisasi
yang dianggap pantas dibandingkan dengan H5 onal (Y)
orang lain dalam organisasi. H2
3) Kesempatan promosi. Kesempatan untuk maju
H4
dalam organisasi. Saluran
4) Pengawasan. Kemampuan penyelia untuk Komunikasi
memberikan bantuan teknis dan dukungan Informal (X2)
perilaku.
Gambar 1. Modеl Hipotеsis
5) Rekan kerja. Tingkat dimana rekan kerja pandai
secara teknis dan mendukung secara sosial.
H1: Diduga terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel Saluran Komunikasi
Komitmen Organisasional
Formal(X1) terhadap Kepuasan Kerja
Menurut Utaminingsih (2014:140)
Karyawan(Z)
komitmen terjadi ketika seseorang membuat suatu
H2: Diduga terdapat pengaruh yang signifikan
tawaran lain yang terkait dengan keterkaitan dari
antara variabel Saluran Komunikasi Informal
luar dengan suatu aktivitas pekerjaan yang
(X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan(Z)
konsisten. Utaminingsih (2014:140) menyatakan
H3: Diduga terdapat pengaruh yang signifikan
bahwa komitmen adalah suatu pernyataan dimana
antara variabel Saluran Komunikasi Formal
individu menjadikan serangkaian kegiatan dan
(X1) terhadap Komitmen Organisasional
melalui kegiatan tersebut dapat digunakan untuk
Karyawan(Y)

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 4 Agustus 2018| 136


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
H4: Diduga terdapat pengaruh yang signifikan Tabel 5 Hasil Uji Koefisien Jalur Kepuasan Kerja
antara variabel Saluran Komunikasi Informal terhadap Komitmen Organisasi
(X2) terhadap Komitmen Organisasional Variabel Variabel Standardized p-
thitung Ket
Karyawan(Y) Independen Dependen Coefficients value
H5: Diduga terdapat pengaruh yang signifikan Kepuasan Komitmen
antara variabel Kepuasan Kerja Karyawan (Z) 0,406 3,433 0,001 Sig
Kerja Organisasional
terhadap Komitmen Organisasional
N = 50
Karyawan(Y)
Sumber: data diolah, 2018
MЕTODE PЕNЕLITIAN Direct Effect (DE) = PZX1
Pеnеlitian ini mеrupakan pеnеlitian = 0,363
pеnjеlasan (еxplanatory rеsеarch) dеngan = PZX2
pеndеkatan kuantitatif. Pеnеlitian dilakukan di PT = 0,271
PLN (Persero) Area Pasuruan. PT PLN (Persero) = PYX1
Area Pasuruan berada di Jalan Panglima Sudirman
= 0,341
No 69 Pasuruan. Didapat sample sebanyak 50
= PYX2
responden dan dianalisis menggunakan analisis
jalur. = 0,240
= PYZ
= 0,406
HASIL DAN PЕMBAHASAN
Indirect Effect (IE) = PZX1 × PYZ
Tabel 2 Hasil Uji Koefisien Jalur Saluran = 0,363 × 0,406
Komunikasi Formal terhadap Kepuasan Kerja = 0,147
= PZX2 × PYZ
Variabel Variabel Standardized p-
thitung Ket
= 0,271 × 0,406
Independen Dependen Coefficients value = 0,110
Saluran Kepuasan Total Effect (TE) = PYX1 + (PZX1 × PYZ)
Komunikasi Kerja 0,363 2,785 0,008 Sig
Formal
= 0,341 + 0,147
N = 50 = 0,488
= PYX2 + (PZX2 × PYZ)
Sumber: data diolah, 2018 = 0,240 + 0,110
= 0,350
Tabel 3 Hasil Uji Koefisien Jalur Saluran
Komunikasi Informal terhadap Kepuasan Kerja
R2model = 1 – ((1 - R21) (1 - R22))
Variabel Variabel Standardized
thitung p- Ket = 1 – (1 – 0,203) (1 – 0,488)
Independen Dependen Coefficients value = 1 – (0,797) (0,512)
= 1 – 0,408
Saluran Kepuasan
Komunikasi Kerja 0,271 2,081 0,043 Sig = 0,592 atau 59,2%
Informal
N = 50 Pengaruh Saluran Komunikasi Formal
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Sumber: data diolah, 2018
Hasil uji analisis Jalur menunjukkan
Tabel 4 Hasil Uji Koefisien Jalur Saluran bahwa nilai Beta untuk pengaruh Saluran
Komunikasi Formal terhadap Komitmen Komunikasi Formal (X1) terhadap Kepuasan
Organisasional Kerja Karyawan (Z) adalah 0,363 dengan thitung
Variabel sebesar 2,785 dan probabilitas sebesar 0,008 (p <
Independen Variabel Standardized thitung p- Ket 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Saluran
Dependen Coefficients
value Komunikasi Formal (X1) memiliki pengaruh
Saluran Komitmen signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
Komunikasi Organisasio 0,341 2,997 0,004 Sig (Z). Arah hubungan yang positif menunjukkan
Formal nal
N = 50 bahwa, apabila terjadi peningkatan Saluran
Sumber: data diolah, 2018 Komunikasi Formal maka Kepuasan Kerja
Karyawan juga akan mengalami peningkatan. Hal

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 4 Agustus 2018| 137


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
ini diperkuat dengan hasil dari rata-rata indikator yang menyatakan bahwa karyawan enerima
tertinggi dari variabel saluran komunikasi formal komunikasi yang jujur, langsung dan
yaitu komunikasi diagonal sebesar 4.45. berkomunikasi secara terbuka. Hal ini dikarenaka
Komunikasi diagonal yang baik di dalam saluran komunikasi informal bersifat fleksibel dan
organisasi akan memberikan perasaan puas bagi orang-orang yang ada dalam suatu organisasi
karyawan. Hasil penelitian ini sesuai dengan melakukan komunikasi tanpa melihat jenjang
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Rosyid hirarki, pangkat dan kedudukan/jabatan serta
(2012) bahwa Saluran Komunikasi Formal dapat berkomunikasi secara luas (Purwanto,
berpengaruh positif signifikan terhadap Kepuasan 2006)
Kerja Karyawan. Peneliti lain juga menguatkan
Pengaruh Saluran Komunikasi Formal
hal ini yaitu penelitian yang dilakukan oleh
terhadap Komitmen Organisasi Karyawan
Hidayat (2013) yang menyatakan bahwa
penciptaan komunikasi yang efektif antara Hasil uji analisis Jalur menunjukkan
manajer dan karyawan secara luas digunakan oleh bahwa nilai Beta untuk pengaruh Saluran
karyawan untuk alasan puas terhadap Komunikasi Formal (X1) terhadap Komitmen
pekejaannya. Melalui komunikasi, para pemimpin Organisasi Karyawan (Y) adalah 0,341 dengan
dapat mengetahui kebutuhan, keinginan, dan thitung sebesar 2,997 dan probabilitas sebesar
harapan karyawan dalam bekerja. Hal ini dapat 0,004 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
dikarenakan komunikasi formal dilakukan Saluran Komunikasi Formal (X1) memiliki
dilakukan dalam lingkup lembaga resmi, melalui pengaruh signifikan terhadap Komitmen
garis perintah, berdasarkan struktur lembaga, oleh Organisasi Karyawan (Y). Arah hubungan yang
pelaku yang berkomunikasi sebagai petugas positif menunjukkan bahwa, apabila terjadi
lembaga dengan status masing-masing dengan peningkatan Saluran Komunikasi Formal maka
tujuan untuk menyampaikan pesan yang berkaitan Komitmen Organisasi Karyawan juga akan
dengan kepentingan perusahaan (Hardjana, 2003) mengalami peningkatan. Hal ini diperkuat dengan
hasil dari rata-rata indikator tertinggi dari variabel
Pengaruh Saluran Komunikasi Informal
saluran komunikasi formal yaitu komunikasi
terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
diagonal sebesar 4.45. Komunikasi diagonal
Hasil uji analisis Jalur menunjukkan bahwa
yang baik dapat meningkatkan komitmen
nilai Beta untuk pengaruh Saluran Komunikasi
organisasional karyawan. Menurut Sigband
Informal (X2) terhadap Kepuasan Kerja Karyawan
(2004) dan Eisenberg, et al., (2003) menyatakan
(Z) adalah 0,271 dengan thitung sebesar 2,081 dan
adanya proses komunikasi antara atasan dan
probabilitas sebesar 0,043 (p < 0,05). Hal ini
bawahan terhadap komitmen organisasi.
menunjukkan bahwa Saluran Komunikasi Informal Karyawan akan mencapai komitmen tinggi jika
(X2) memiliki pengaruh signifikan terhadap karyawan memahami sesuatu yang diharapkan
Kepuasan Kerja Karyawan (Z). Arah hubungan oleh organisasi. Diperkuat oleh penelitian Katz
yang positif menunjukkan bahwa, apabila terjadi dan Tushman (2003) yang hasil penelitiannya
peningkatan Saluran Komunikasi Informal maka menunjukkan bahwa atasan yang membangun
Kepuasan Kerja Karyawan juga akan mengalami komunikasi dengan baik akan menentukan
peningkatan. Hal ini diperkuat dengan hasil dari komitmen karyawan dalam memutuskan untuk
rata-rata indikator tertinggi dari variabel saluran bekerja atau tetap dalam organisasi. Penelitian ini
komunikasi informal yaitu management by sejalan dengan penelitian Gaetner dan Nollen
wandering around sebesar 4.14. Atasan yang selalu (2009) yang menyatakan bahwa komunikasi
menanyakan kabar karyawannya akan menjadikan organisasi membantu karyawan yang menghadapi
karyawan tersebut merasa nyaman karena merasa masalah dan meningkatkan keterlibatan karyawan
diperhatikan. dalam organisasi sehingga meningkatkan
Kenyamannan dari seorang karyawan komitmen. Karyawan yang memiliki komitmen
merupakan bentuk dari kepuasan kerja. Hasil organisasi yang tinggi dipengaruhi oleh
penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan.
yang dilakukan oleh Rosyid (2012) bahwa Hal ini sesuai dengan pendapat Purwanto (2009)
Saluran Komunikasi Informal berpengaruh positif adanya hirarki ditunjukkan dengan atasan
signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. memberikan sebuah perintah, arahan dan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang memotivasi karyawannya.
dilakukan Brunetto and Farr-Wharthon (2002)
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 4 Agustus 2018| 138
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Pengaruh Saluran Komunikasi Informal menunjukkan bahwa, apabila terjadi peningkatan
terhadap Komitmen Organisasi Karyawan Kepuasan Kerja Karyawan maka Komitmen
Hasil uji analisis Jalur menunjukkan bahwa Organisasi Karyawan juga akan mengalami
nilai Beta untuk pengaruh Saluran Komunikasi peningkatan. Hal ini diperkuat dengan hasil dari
Informal (X2) terhadap Komitmen Organisasi rata-rata indikator tertinggi dari variabel kepuasan
Karyawan (Y) adalah 0,240 dengan thitung kerja karyawan yaitu supervisi sebesar 4.44. Hasil
sebesar 2,180 dan probabilitas sebesar 0,034 (p < penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu
0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Saluran yang dilakukan oleh Pratama (2016) dan Nugroho
Komunikasi Informal (X2) memiliki pengaruh (2016) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja
signifikan terhadap Komitmen Organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap komitmen
Karyawan (Y). Arah hubungan yang positif organisasi. Hal ini dikarenakan keadaan
menunjukkan bahwa, apabila terjadi peningkatan emosional karyawan yang terjadi merupakan titik
Saluran Komunikasi Informal maka Komitmen temu antara nilai balas jasa kerja karyawan
Organisasi Karyawan juga akan mengalami terhadap organisasi (Martoyo, 2007)
peningkatan. Hal ini diperkuat dengan hasil dari Pengaruh Tidak Langsung Variabel Saluran
rata-rata indikator tertinggi dari variabel saluran Komunikasi Formal (X1) terhadap Komitmen
komunikasi informal yaitu management by Organisasi Karyawan (Y) melalui Kepuasan
wandering around sebesar 4.14 Karyawan yang Kerja Karyawan (Z)
menjalin persaudaraan dengan baik dalam suatu
organisasi akan meningkatkan komitmen Saluran Komunikasi Formal secara
karyawan terhadap perusahaan. Penelitian dari langsung berpengaruh terhadap Komitmen
Reilly dan Angelo (2010) menyatakan bahwa Organisasi Karyawan. Berdasarkan hasil
manusia memiliki keinginan yang kuat untuk penelitian menunjukkan bahwa pengaruh tidak
bekerja sama dan terlibat dalam pekerjaannya langsung variabel Saluran Komunikasi Formal
dengan orang lain. Salah satu fungsi dari terhadap Komitmen Organisasi Karyawan
komunikasi informal adalah untuk melalui Kepuasan Kerja Karyawan adalah 0,147
memungkinkan pembentukan persahabatan dan lebih kecil dibandingkan pengaruh langsung
rekan kerja mendapat dukungan emosional dan Saluran Komunikasi Formal terhadap Komitmen
psikologis. Penelitian ini juga didukung oleh Organisasi Karyawan sebesar 0,341. Hasil
penelitian Jablin (2009), Buchanan (2004) dan penelitan ini menunjukkan bahwa variabel
Sheldon (2001) yang menyatakan interaksi antar Kepuasan Kerja Karyawan kurang memberikan
pekerja secara signifikan berkorelasi dengan kontribusi atas pengaruh tidak langsung variabel
komitmen organisasi. Karyawan yang Saluran Komunikasi Formal terhadap variabel
berinteraksi lebih banyak dengan rekan rekannya Komitmen Organisasi Karyawan. Hal ini berarti
merasa komitmen organisasinya lebih tinggi variabel variabel Saluran Komunikasi Formal
dibandingkan dengan yang kurang atau tidak lebih mempengaruhi Komitmen Organisasi
berinteraksi dengan rekan-rekannya. Hal ini Karyawan secara langsung tanpa melalui
sesuai dengan pendapat Romli (2011) yang Kepuasan Kerja Karyawan, karena saluran
menyatakan bahwa bentuk komunikasi informal komunikasi formal yang sangat baik akan
timbul dengan maksud antara lain memuaskan mempengaruhi peningkatan rasa komitmen
kebutuhan-kebutuhan manusiwi seperti, organisasi karyawan. Apabila saluran komunikasi
berhubungan dengan orang lain. formal terpenuhi, maka akan meningkatkan
kepuasan kerja karyawan sehingga akan
Pengaruh Kepuasan Kerja Karyawan berdampak pula pada meningkatnya komitmen
terhadap Komitmen Organisasi Karyawan organisasi karyawan.
Hasil uji analisis Jalur menunjukkan bahwa
nilai Beta untuk pengaruh Kepuasan Kerja Pengaruh Tidak Langsung Variabel Saluran
Karyawan (Z) terhadap Komitmen Organisasi Komunikasi Informal (X2) terhadap
Karyawan (Y) adalah 0,401 dengan thitung Komitmen Organisasi Karyawan (Y) melalui
sebesar 3,433 dan probabilitas sebesar 0,001 (p < Kepuasan Kerja Karyawan (Z)
0,05). Hal ini menunjukkan bahwa Kepuasan Saluran Komunikasi Informal secara
Kerja Karyawan (Z) memiliki pengaruh langsung berpengaruh terhadap Komitmen
signifikan terhadap Komitmen Organisasi Organisasi Karyawan. Berdasarkan hasil penelitian
Karyawan (Y). Arah hubungan yang positif menunjukkan bahwa pengaruh tidak langsung
variabel Saluran Komunikasi Informal terhadap
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 4 Agustus 2018| 139
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Komitmen Organisasi Karyawan melalui mempengaruhi Komitmen Organisasional
Kepuasan Kerja Karyawan adalah 0,110 lebih kecil Karyawan secara langsung tanpa melalui
dibandingkan pengaruh langsung Saluran Kepuasan Kerja Karyawan, karena saluran
Komunikasi Informal terhadap Komitmen komunikasi formal yang sangat baik akan
Organisasi Karyawan sebesar 0,240. Hasil mempengaruhi peningkatan rasa komitmen
penelitan ini menunjukkan bahwa variabel organisasi karyawan.
Kepuasan Kerja Karyawan kurang memberikan 4. Pengaruh langsung Saluran Komunikasi
kontribusi atas pengaruh tidak langsung variabel Informal berpengaruh positif signifikan
Saluran Komunikasi Informal terhadap variabel terhadap Komitmen Organisasional
Komitmen Organisasi Karyawan. Hal ini berarti Karyawan. Arah hubungan yang positif
variabel Saluran Komunikasi Formal lebih menunjukkan bahwa jika variabel Saluran
mempengaruhi Komitmen Organisasi Karyawan Komunikasi Informal meningkat maka
secara langsung tanpa melalui Kepuasan Kerja variabel Komitmen Organisasional
Karyawan, karena saluran komunikasi informal Karyawan juga akan meningkat. Berdasarkan
yang sangat baik akan mempengaruhi peningkatan hasil penelitian menunjukkan bahwa
rasa komitmen organisasi karyawan. Apabila pengaruh tidak langsung variabel Saluran
saluran komunikasi informal terpenuhi, maka akan Komunikasi Informal terhadap Komitmen
meningkatkan kepuasan kerja karyawan sehingga Organisasional Karyawan melalui Kepuasan
akan berdampak pula pada meningkatnya Kerja Karyawan lebih kecil dibandingkan
komitmen organisasi karyawan. pengaruh langsung Saluran Komunikasi
Informal terhadap Komitmen Organisasional
KЕSIMPULAN DAN SARAN Karyawan. Hal ini berarti variabel variabel
Kеsimpulan Saluran Komunikasi Informal lebih
1. Saluran Komunikasi Formal berpengaruh mempengaruhi Komitmen Organisasional
positif signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan secara langsung tanpa melalui
Karyawan. Arah hubungan yang positif Kepuasan Kerja Karyawan, karena saluran
menunjukkan apabila terjadi peningkatan komunikasi informal yang sangat baik akan
Saluran Komunikasi Formal, maka Kepuasan mempengaruhi peningkatan rasa komitmen
Kerja Karyawan juga akan mengalami organisasional karyawan.
peningkatan. 5. Kepuasan Kerja Karyawan berpengaruh
2. Saluran Komunikasi Informal berpengaruh positif signifikan terhadap Komitmen
positif signifikan terhadap Kepuasan Kerja Organisasional Karyawan. Arah hubungan
Karyawan. Arah hubungan yang positif yang positih menunjukkan bahwa apabila
menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel Kepuasan Kerja Karyawan
Saluran Komunikasi Informal, maka meningkat maka variabel Komitmen
Kepuasan Kerja Karyawan juga akan Organisasional Karyawan akan meningkat
mengalami peningkatan. pula.
3. Pengaruh langsung Saluran Komunikasi
Formal berpengaruh positif signifikan Saran
terhadap Komitmen Organisasional
Karyawan. Arah hubungan yang positif 1. Mengingat variabel bebas dalam penelitian
menunjukkan bahwa jika variabel Saluran ini merupakan hal yang sangat penting dalam
Komunikasi Formal meningkat maka mempengaruhi komitmen organisasi,
variabel Komitmen Organisasional diharapkan hasil dari penelitian ini dapat
Karyawan juga akan meningkat. Berdasarkan dipakai sebagai acuan bagi peneliti
hasil penelitian menunjukkan bahwa selanjutnya untuk mengembangkan
pengaruh tidak langsung variabel Saluran penelitian ini dengan mempertimbangkan
Komunikasi Formal terhadap Komitmen variabel-variabel lain seperti Kepemimpinan,
Organisasional Karyawan melalui Kepuasan Lingkungan Kerja dan Kompensasi.
Kerja Karyawan lebih kecil dibandingkan 2. Pada variabel saluran komunikasi formal,
pengaruh langsung Saluran Komunikasi indikator komunikasi dari bawah ke atas
Formal terhadap Komitmen Organisasional mendapatkan rata-rata indikator terendah.
Karyawan. Hal ini berarti variabel variabel Oleh karena itu, diharapkan atasan lebih
Saluran Komunikasi Formal lebih sering berinteraksi dan menanyakan kabar
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 4 Agustus 2018| 140
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
karyawan agar karyawan merasa lebih satisfaction of early career police officers
diperhatikan. IFSAM. 2002. Conference Gold Coast.
3. Pada variabel Kepuasan Kerja, item Queensland
mengenai promosi mendapatkan rata-rata Eisenberg, E.M., Miller, K.I. & Monge, P.R. 2003.
terendah. Oleh karena itu, diharapkan agar Involvement in Communication Network as
perusahaan lebih baik dan lebih adil lagi a Preditor of Organizational Commitment.
dalam melakukan kebijakan promosi. Human Commucation Research. 10 (2), 179-
4. Diharapkan perusahaan dapat 201.
mempertahankan dan meningkatkan saluran
komunikasi formal dan saluran komunikasi Gaetner, K.N. & Nollen, S.D. (2009). Career
informal sehingga kepuasan kerja dan experiences, perceptions of employment
komitmen organisasi karyawan dapat practices andpsychological commitment to
meningkat. the organization. Human Relations, 42(11),
975-991.
DAFTAR PUSTAKA Hidayat, Rachmad. 2016. Pengaruh
Bangun, Wilson. 2010. Manajemen Sumber Daya Kepemimpinan terhadap Komunikasi,
Manusia. Jakarta: Penerbit Erlangga. Dewi, Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasi.
Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Jurnal Teknik Industri. Universitas
Yogyakarta: Penerbit Andi. Trunojoyo
Luthans, Fed. 2006. Perilaku Organisasi. Jakarta: Jablin, F.M. 2009. Superior-subordinate
Penerbit Andi Communication, Job Involvement, and
Martoyo, Susilo. 2007. Manajemen Sumber Daya Research. Psychological Bulletin. 81 (12),
Manusia. Yogjakarta: Bpfe Yogjakarta. 1096-1112.
Mathis, Robeth L. Jacson, John H. 2006. Katz, R. & Tushman, M.L. (2003). A longitudinal
Manajemen Sumber Daya Manusia, edis I & studyof the effects of boundary spanning
II. Jakarta: Salemba Empat. supervision onturnover and promotion in
research and deverlopement. Academy of
Rumanti, Maria Assumpta. 2002. Dasar-Dasar Management Journal. 26(3), 437-456.
Public Relations: Teori dan Praktik. Jakarta:
Gramedia Nugroho, Hendarto Rizki. 2016. Pengaruh Job
Burnout, kepuasan kerja, komitmen
Sutrisno, Edy. 2014. Manajemen Sumber Daya organisasional dan kinerja karyawan di PT
Manusia, Edisi Pertama, Cetakan Keenam. PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan
Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. VIII Surabaya. Skripsi Universitas
Utaminingsih, Alifiulahtin. 2014. Perilaku Brawijaya.
Organisasi. Malang: UB Press. Wibowo. Pratama, Ervanda Wildam. 2016. Pengaruh
2012. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Kompensasi dan Kepuasan Kerja terhadap
Grafindo Persada. Komitmen Organisasional. Skripsi
JURNAL Universitas Brawijaya.
Alimohammadi, Meysam. Neyshabor, Ali Jamali. Reilly, B.J. & DiAngelo, J.A. Jr. (2010).
2013. Work Motivation And Organizational Communication: A cultural system of
Commitment Among Iranian Employees. meaning and value. Human Relations. 43(2),
International Journal Of Research In 129-140.
Organizational Behaviour And Human Rosyid, Baharudin. 2012. Pengaruh Komunikasi
Resource Management. 1(03) 1-12. Organisasi Formal dan Komunikasi Informal
Buchanan, B. (2004). Building organizational Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Tetap
commitment: The Socialization of managers Bagian Teknik dan Pengolahan Pada PT
in work organizations. Administrative Perkebunan Nusantara X (Persero) Gudang
Science Quarterly, 19, 533, 546 Ajong Gayasan Jember. Jurnal Administrasi
Niaga: Universitas Jember.
Brunetto, Y., & Wharton, F. (2002). The impact of
supervisor communication on the job

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 4 Agustus 2018| 141


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Sheldon, M.E. (2001). Investments and
involvements as mechanisms produsing
commitment to the organization.
Administrative Science Quarterly, 16, 143-
150.
Sigband N.B. 2004. What’s Happened to
Employee Commitment. Personnel Journal.
2. 131-135.
Susana, de Juana-Epinosa. 2011. Human Resource
Management in The Digital Economy:
Creating Synergy between Competency
Models and Information.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 61 No. 4 Agustus 2018| 142


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

You might also like