Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Komunikasi ISSN 2548-3749

HIERARKI EFEK MODEL PADA TAYANGAN IKLAN YOUTUBE


1
Fenny Afriana, 2Agnes Puji Rahayu, 3Henny Agustiningrum
1,2,3
Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi InterStudi
email: veniapr@hotmail.com, 2agneshandayani2016@gmail.com, 3hennyagsustiningrum@gmail.com
1

Abstract. Hierarchy Effect concept according to Belch and Belch is a process that
show where Advertising can work. Advertising is influence the consumer through a
few stages, starting from first awareness about the product or a service until a real
stage within a buying phase. The main reason from this model is that advertising
work after an interval of some time, not as instantly. A message from advertising not
immediately give an effect to an act but begun with some stages, every each stage
must be fulfilled before they are going to the next stage. According to Russell and
Lane, ad impressions is a message formed into an audio and visual that tend to
being interactive nor noninteractive, to attract audience’s attention on a kind of
goods and any services with or without a helper tool in a way to awaken the desire
of buying any kind of goods or any services. This research using survey method that
applied to 61 STIKOM InterStudi’s college students on Public Relation Major that
in academic year of 2014-2015. Depend of using Pearson Correlation Test that
indicate the relation between ad impression and buy interest is amount 0,716 and
significant. According to the research’s inference we can know that the result from
calculation on factor analysis and alpha cronbach showing that ad impressions and
buy interest having reliable and fulfilled condition of validity's level.

Keywords: Ad Impression, YouTube Advertising, Service Buy Interest, Hierarchy


of Effects.

Abstrak. Konsep Hierarki Efek menurut Belch dan Belch menunjukkan proses tempat
iklan bekerja. Iklan mempengaruhi konsumen melalui beberapa tahap, dimulai dari
kesadaraan pertama mengenai produk atau jasa hingga tahap pembelian yang
sesungguhnya. Alasan mendasar dari model ini adalah bahwa iklan bekerja setelah
selang beberapa waktu, bukan secara instan. Pesan iklan yang disampaikan tidak
langsung mempengaruhi kepada tindakan tetapi didahului dengan beberapa
tingkatan sebelumnnya, setiap tingkatan harus terpenuhi sebelum naik ke tingkatan
berikutnya. Sedangkan konsep tayangan iklan menurut Russel dan Lane merupakan
pesan dalam bentuk suara dan gambar yang bersifat interaktif maupun tidak,
dengan atau tanpa alat bantu untuk menarik perhatian masyarakat terhadap suatu
jenis barang atau jasa tertentu dengan cara membangkitkan keinginan membeli
guna membeli barang atau jasa tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survei
kepada 61 Mahasiswa STIKOM InterStudi Jurusan Humas Tahun Akademik 2014-
2015. Dengan menggunakan uji korelasi Pearson menyatakan bahwa hubungan
antara tayangan iklan dengan minat beli adalah sebesar 0,716 dan signifikan.
Berdasarkan kesimpulan penelitian dapat diketahui bahwa hasil perhitungan pada
factor analysis dan alpha cronbach menunjukkan bahwa tayangan iklan dan minat
beli (jasa) memiliki tingkat validitas yang memenuhi syarat dan reliabel.

Kata Kunci: Tayangan Iklan, Iklan YouTube, Minat Beli Jasa, Hierarchy of
Effects.

1. Pendahuluan dikarenakan model ini mencakup tahap-


tahap proses pengaruh iklan terhadap
Model Hierarki Efek digunakan
sikap konsumen. Mulai dari tahap
sebagai indikator minat beli
140
Hierarki Efek Model pada Tayangan Iklan Youtube | 141

kognitif, afektif hingga konatif yang di Indonesia, 2016) Berdasarkan teori


dalamnya terdapat tahapan yang tayangan iklan (Russell & Lane, 2007)
berurutan mengenai iklan yang serta teori minat beli (Assael, 1998)
mempengaruhi tindakan dari konsumen dapat disimpulkan bahwa tayangan
(Belch & Belch, 2009). iklan dan minat beli (jasa) memiliki
Menurut (Jefkins, 1995) iklan tingkat validitas yang memenuhi syarat
merupakan bentuk kegiatan komunikasi dan reliabel.
non personal yang disampaikan lewat Penelitan ini mengungkapkan
media dengan membayar ruang yang tentang tayangan iklan dan minat beli
dipakainya untuk menyampaikan pesan berdasarkan penelitian terdahulu bahwa
yang bersifat membujuk (persuasif) memang antara tayangan iklan dengan
kepada konsumen oleh perusahaan, minat beli saling memiliki keterikatan
lembaga non-komersial, maupun pribadi (Caesaria, 2016). Berdasarkan observasi
yang berkepentingan. Tayangan iklan umum dan data yang diperoleh bahwa
merupakan pesan dalam bentuk suara objek penelitian memiliki karakteristik
dan gambar yang bersifat interaktif yang sangat sesuai dengan pengguna
maupun tidak, dengan atau tanpa alat internet terbanyak di Indonesia. Serta
bantu untuk menarik perhatian telah didapatkannya data dari hasil
masyarakat terhadap suatu jenis barang penyebaran kuesioner kepada beberapa
atau jasa tertentu dengan cara mahasiswa, diketahui bahwa mahasiswa
membangkitkan keinginan membeli STIKOM InterStudi Jurusan Humas
guna membeli barang atau jasa tersebut Tahun Akademik 2014-2015 (STIKOM
(Russell & Lane, 2007) InterStudi, 2016) banyak yang
Kini media terbagi menjadi dua menggunakan aplikasi jasa transportasi
jenis yakni, media tradisional dan media GrabBike. Mengingat bahwa kehadiran
digital. Media tradisional mengacu internet beriringan dengan kelahiran
kepada cara konvensional media massa kelompok usia muda (antara 18-24
seperti seperti tv, radio, koran, majalah tahun). Pengguna YouTube sebagian
dan media cetak lainnya. Sedangkan, besar adalah kaum muda dengan usia
media digital mengacu kepada berbagai 13-24 tahun. Gambaran pengguna
bentuk dan perkembangan terus YouTube secara umum sebagai berikut:
menerus dari alat komunikasi, dari Usia terbanyak adalah mereka yang
websites, intranets dan alat media berusia diantara 18-24 tahun, disusul
sosial, mobile communication, usia 25-34 dan usia 13-17 tahun.
smartphones dan apps. Namun, dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
waktu ke waktu kini lebih banyak orang Indonesia (APJII) menyatakan bahwa
menghabiskan waktunya pada media pengguna internet terbanyak di
online dibandingkan media tradisional. Indonesia ialah mereka yang berkisar di
Beralihnya konsumsi media yang terjadi usia 18-24 tahun. Sesuai data yang
pada konsumen ke media digital diperoleh dari APJII, maka dapat
mejadikan perusahaan untuk disimpulkan bahwa pengguna internet
berinvestasi lebih pada iklan digital, terbanyak di Indonesia ialah remaja dan
khususnya online video (Harita, 2015). pekerja (Lihat Detail Statistik, 2017)
Iklan pada media sosial yang
menjadi salah satu bagian dari media 2. Kerangka Teori
online, yaitu YouTube. Untuk satu Tayangan iklan merupakan
tayangan iklan jumlah penonton iklan pesan dalam bentuk suara dan gambar
mencapai angka yang cukup tinggi, yang bersifat interaktif maupun tidak,
sebesar 2.047.754 penonton (Grab dengan atau tanpa alat bantu untuk

ISSN 2548-3749 | Vol 2,No.2, Th, 2017


142 | Fenny Afriana., et al.

menarik perhatian masyarakat terhadap agar iklan itu mudah untuk dimengerti
suatu jenis barang atau jasa tertentu dan ditangkap maknanya dengan baik
dengan cara membangkitkan keinginan oleh khalayak. Pacing adalah bagian
membeli guna membeli barang atau jasa keseluruhan pengakhiran pesan (Wells,
tersebut (Russell & Lane, 2007). 1997).
Sedangkan menurut Wells pada YouTube adalah suatu situs web
tayangan iklan terdapat 5 dimensi di video sharing (berbagi video) yang
dalamnya, yakni video (gambar), audio hadir dalam dunia maya atau digital
(suara), talent (bintang iklan), prop internet. Diciptakan atau dibuat oleh 3
(produk), pacing (langkah-langkah orang pekerja PayPal, YouTube: Chad
dalam mengukur). Definisi dari dimensi Hurley, Steve Chen, and Jawed Karim,
Video (Gambar) mengandung rangkaian pada Februari 2005 (USA TODAY
adegan yang berupa gerakan kata-kata online, 10/11/2006). Melalui YouTube,
yang menceritakan sesuatu. Video pengunjung internet atau situs ini bisa
berperan penting untuk memberikan meng-upload, melihat atau berbagi
informasi kepada khalayak karena itu di video. (Fadhal & Nurhajati, 2012).
dalam adegan video harus Berikut ini penjelasan jenis-jenis iklan
mencerminkan karakteristik yang dapat yang dapat tampil dengan konten video
dikenal oleh khalayak. Sedangkan pada di YouTube. Pertama adalah Display
tayangan iklan merupakan audio-visual Ads (Iklan Bergambar) Iklan muncul di
sehingga elemen audio (Suara) ini sebelah kanan video dan di atas daftar
menjadi penting. Tanpa elemen audio saran video. Kedua terdapat Overlay
ini, penginformasian sesuatu menjadi Ads (Iklan Berlapis) Iklan ini bentuknya
kurang menarik. Dalam tayangan iklan seperti CPC yang ada di dalam blog,
pesan dituangkan dalam bentuk lisan iklan overlays (hamparan) semi
atau verbal berupa kata-kata. transparan yang muncul di 20% bagian
Diantaranya Talent (Bintang Iklan). bawah video. Apabila penonton video
Pada iklan audio-visual dalam tayangan meng-klik iklan jenis overlays ads ini,
iklan yang selain menggunakkan kata- maka orang yang meng-upload video
kata juga menggunakkan cerita atau tersebut mendapatkan penghasilan dari
gambar agar semakin menarik. Untuk hasil klik yang dilakukan penonton tadi.
itu, tayangan iklan membutuhkan Ketiga ialah Skippable Video Ads (Iklan
seseorang untuk memerankan adegan Video yang dapat Dilewati). Iklan video
yang terdapat dalam iklan yang yang dapat diabaikan atau dilewati
menunjukkan manfaat, cara kerja, adalah iklan yang dapat diabaikan
kehebatan dan lain sebagainya agar pemirsa setelah 5 detik, jika mau.
khalayak mendapat informasi yang Disisipkan sebelum, selama, atau
cukup. Selain itu prop (Produk). Hal setelah video utama. Keempat Non-
yang penting dalam sebuah iklan adalah Skippable Video Ads (Iklan Tidak Bisa
produk yang diiklankan. Adegan, cerita, Dilewati) Iklan video yang tidak dapat
figur, musik, dan lainnya yang diabaikan atau dilewati harus ditonton
digunakan hanyalah sebagai pendukung sebelum video Anda dapat ditonton.
dalam menunjukkan keungulan produk. Iklan video panjang yang tidak dapat
Serta pacing (Langkah-langkah dalam diabaikan dapat berdurasi hingga 30
mengukur) Setiap khalayak mempunyai detik. Iklan ini bisa muncul sebelum,
daya tangkap yang berbeda-beda. selama, atau setelah video utama.
Karena itu, pengiklan harus dapat Kemudian yang kelima terdapat Bumper
meranang iklannya sedemikian rupa Ads (Iklan Bumper) Iklan video yang

INTER KOMUNIKA Jurnal Komunikasi


Hierarki Efek Model pada Tayangan Iklan Youtube | 143

tidak dapat dilewati berdurasi hingga 6 Knowledge (Pengetahuan) Knowledge


detik yang harus ditonton sebelum adalah pengetahuan, yang dimaksudkan
video Anda dapat dilihat. Terakhir pengetahuan disini adalah dimana
adalah Sponsored Cards (Kartu konsumen memahami dan mengetahui
Bersponsor) Kartu bersponsor fungsi dan karakteristik dari sebuah
menampilkan konten yang mungkin produk. Pada tahap ini khalayak telah
relevan dengan video yang sedang sadar akan sebuah produk tetapi masih
ditonton, contohnya seperti produk yang membutuhkan informasi tentang
ditampilkan di video. Konsumen akan manfaat dari produk tersebut. Berkaitan
melihat promosi untuk kartu tersebut dengan perasaan manusia terhadap
selama beberapa detik, mereka juga suatu produk baik positif atau negatif.
dapat mengeklik ikon di sudut kanan Aspek affective meliputi tiga tahap yaitu
atas video untuk menjelajahi kartu liking (suka), preference (memilih), dan
(YouTube, 2017) conviction (yakin). Pertama ialah Liking
Model Hierarki Efek digunakan (Menyukai) pada tahap ini khalayak
sebagai indikator minat beli telah memutuskan menyukai atau tidak
dikarenakan model ini mencakup tahap- menyukai produk. Kesukaan konsumen
tahap proses pengaruh iklan terhadap terhadap suatu produk sangat
sikap konsumen. Mulai dari tahap dipengaruhi keadaan diri konsumen
kognitif, afektif hingga konatif yang di menyangkut konsumsi produk,
dalamnya terdapat tahapan yang pengalaman belajar dan loyalitas merek.
berurutan mengenai iklan yang Kedua adalah tahap Preference
mempengaruhi tindakan dari konsumen. (Kecenderungan) Preference yaitu
Pada tahap kognitif terdapat tahap sebuah pilihan konsumen terhadap suatu
awareness (kesadaraan) serta jenis produk dibandingkan dengan
knowledge (pengetahuan). Untuk tahap produk sejenis lainnya (kompetitor) atau
afektif terdapat tahap liking (menyukai), yang biasa disebut perbandingan brand.
preferences (kecenderungan), Biasanya dihasilkan dari pengalaman
conviction (keyakinan). Yang terakhir konsumen yang menggunakan suatu
adalah tahap konatif yakni tahap brand tertentu. Jika menghasilkan
purchase (pembelian). Namun, sebagai ketidakpuasaan pada brand tersebut
indikator minat beli peneliti hanya maka konsumen akan mengganti
menggunakan dua tahap yaitu tahap dengan produk lain. Terakhir conviction
kognitif hingga tahap afektif. Hal ini (Keyakinan) adalah suatu kepercayaan
dikarenakan minat beli tidak mencapai yang kuat yang telah tertanam di dalam
tahap konatif yaitu tahap purchase perilaku seseorang. Pendapat
(pembelian). Tahap Kognitif meliputi berdasarkan conviction (keyakinan)
beberapa tahap yaitu: Awareness sangat sulit untuk diubah, jadi pengiklan
(Kesadaran) Kesadaran berarti bahwa yang mampu membangun conviction
pesan yang telah dibuat menimbulkan (keyakinan) pada target audiensnya
kesan kepada pembaca atau penonton mendapatkan keunggulan kompetitif
yang kemudian dapat membantu yang kuat. Tahap terakhir yakni tahap
mengidentifikasikan pesan. Perlu konatif terdapat tahap Purchase
diperhatikan walaupun kesadaran akan (Pembelian). Tahap ini terjadinya
iklan datang terlebih dahulu tapi itu transaksi jual-beli purchase
bukanlah tujuan terutama dari iklan. (pembelian). Disini khalayak
Yang menjadi pokok utama dari iklan memutuskan akan membeli atau tidak
adalah kesadaran merek, produk, atau produk yang diiklankan (Wells, 1997).
jasa yang ditawarkan. Selanjutnya

ISSN 2548-3749 | Vol 2,No.2, Th, 2017


144 | Fenny Afriana., et al.

3. Metodologi 4. Hasil dan Diskusi


Pada penelitian ini Dari hasil kesimpulan yang ada
menggunakan pendekatan secara dapat terlihat bahwa nilai kekuatan yang
kuantitatif, menurut (Kriyantono, 2006) terbentuk antara Tayangan Iklan dan
penelitian kuantitatif tidak terlalu Minat Beli adalah sebesar 0,716. Bila
mementingkan aspek keluasan data mengacu pada interval korelasi maka
sehingga data hasil riset dianggap dapat diartikan nilai tersebut adalah
merupakan representasi dari seluruh merupakan nilai yang kuat serta
populasi. Dapat terlihat dari penelitian memiliki hubungan yang signifikan.
sebelumnya, mengapa penelitian ini Nilai tersebut juga mengartikan P ≠ 0
menggunakan pendekatan kuantitatif atau menolak hipotesis nol (Ho) dan
dikarenakan pengunaan model hierarki menerima hipotesis alternatif (Ha)
efek sesuai dengan pendekatan (Sugiyono, 2006).
penelitian secara kuantitatif. (Caesaria,
2016). Sedangkan pemilihan metode 5. Kesimpulan
penelitian pada penelitian ini adalah Tayangan iklan memiliki nilai
menggunakan metode survei. Menurut dengan tingkat yang kuat serta
(Umar, 2004) penelitian survei signifikan dengan minat beli. Sehingga
merupakan salah satu bagian dari tayangan iklan memang mempengaruhi
pendekatan penelitian kuantitatif. kecenderungan konsumen untuk
Kemudian teknik pengumpulan data membeli suatu merek atau mengambil
yang diaplikasikan guna memperoleh tindakan yang berhubungan dengan
data-data pada penelitian ini adalah pembelian yang diukur dengan tingkat
dengan cara melakukan survei melalui kemungkinan konsumen melakukan
kuesioner terhadap responden yang pembelian (Assael, 1998)
telah ditentukan (Bungin, 2010).
Kuesioner yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kuesioner Daftar Pustaka
pertanyaan tertutup. Mengacu pada
penelitian sebelumnya, menurut Assael, H. 1998. Consumer Behavior
(Caesaria, 2016) penelitian yang and Marketing Action 6th edition.
mengunakan model hierarki efek sesuai New York: International Thomson
untuk mengunakan teknik pengumpulan Publishing.
data menggunakan kuesioner Belch, George dan Michael E. Belch.
pertanyaan tertutup. Sampel yang 2009. Advertising and Promotion:
digunakan porsinya cukup mewakili An Intergrated Marketing
populasi yaitu 159 (STIKOM Communication Perspective. 8th
InterStudi, 2016) dan setelah edition. New York: McGraw Hill.
menggunakan rumus perhitungan Bungin, Burhan. 2010. Metodologi
sampel Taro Yamane (Hamidi, 2010) Penelitian Kuantitatif: Komunikasi,
dapat ditarik jumlah sampel sebesar 61 Ekonomi, dan Kebijakan Publik
sampel. Maka dapat diyakinkan bahwa Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya.
generalisasi yang diambil Edisi pertama. Jakarta: Kencana.
menggambarkan populasi, sehingga Hamidi. 2010. Metode Penelitian dan
penemuan dan kesimpulan yang Teori Komunikasi. Malang: UMM.
diperoleh dari sampling tersebut adalah Jefkins, Frank. 1995. Periklanan Edisi
sah atau valid. Ketiga. Jakarta: Erlangga.

INTER KOMUNIKA Jurnal Komunikasi


Hierarki Efek Model pada Tayangan Iklan Youtube | 145

Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik


Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:
Kencana.
Russell, J. Thomas dan W. Ronald
Lane. 2007. Kleppner’s Advertising
Procedure first book. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabet CV.
Umar, Husein. 2004. Metode Penelitian
untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Cat
ke 6. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Wells, William dkk. 1997. Advertising
Principles and Practice. New
Jersey: McGraw-Hill.

Data
Bantuan YouTube. “Format Periklanan
Youtube”.
(https://support.google.com/youtube
/answer /2467968?hl=id). 21 Maret
2017, 10:35 WIB.
Grab Official. “Selalu #PilihAman”
(https://www.youtube.com/watch?v
=POA6q ZurTL8). 17 Februari
2017, 21:40 WIB.
Kominfo. “Lihat Detail Statistik”.
(http://statistik.kominfo.go.id /site/
data? idtree= 424&
iddoc=1321&data-data_page=3). 18
November 2016, 23:12 WIB.

Jurnal
Fadhal, Soraya dan Lestari Nurhajati.
2012. Identifikasi Identitas Kaum
Muda di Tengah Media Digital
(Studi Aktivitas Kaum Muda
Indonesia di Youtube). Jakarta.
Harita, Gesti Rizky Salasi. 2015.
Pengaruh Sikap Konsumen pada
Online Video Advertising “Nikmati
Oreo Sesukamu” pada Situs
Youtube terhadap Keputusan
Pembelian. Bogor.
Universitas Pertahanan, 2015, Dynamic
of Terrorism: Terror Crime Nexus,
Prodi Asymmetric Warfare.

ISSN 2548-3749 | Vol 2,No.2, Th, 2017

You might also like