Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN


Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

PERHITUNGAN KEBUTUHAN DAN DAFTAR BAHAN PENUKAR MAKANAN

Ria Harmonis1, R.Trikoriyanto E.Koritelu2 , Aprilia J.Demetouw3


1,2,3
Program Studi Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana

472017440@student.uksw.edu

ABSTRACT

Energy requirements of a person according to FAO / WHO (1985) are energy consumption
derived from food needed to cover one's energy expenditure if he has the size and composition of the body
with the level of activity that is suitable for long-term health and which allows the maintenance of
physical activities that are socially needed and the economy. The list of food exchangers is divided into
eight groups namely, carbohydrate, food sources of animal protein, vegetable protein, vegetables, fruits,
milk, oil, and sugar. The objective of this practicum is to know the calculation of nutritional needs and
the list of food ingredients exchangers. The results of the calculation of energy needs based on the case is
2191.7 kcal obtained from the calculation of AMB x FA x FS, the results of protein requirements are 82.1
grams, fat is 60.8 gr, and carbohydrates are 328.75 grams, then also calculate the proportion of meals in
a day divided into five proportions, namely breakfast, breakfast, lunch, afternoon meal, and dinner. BMI
is the result of the calculation of BB (Body Weight) and TB (Height) through the formula BB / TB2 (kg /
m2). Ideal body weight depends on the size of the body and body composition in terms of muscle and fat.
Basal Metabolic Rate (AMB) or Basal Metabolic Rate (BMR) is the minimum energy requirement needed
by the body to carry out vital bodily processes. Total Energy Expenditure (TEE) is the total energy
needed by someone who is affected by physical activity and stress factor (SF). The conclusion of this
practicum is that students or praktikan have been able to calculate daily energy needs and are able to
make a diet based on a list of food exchange ingredients.

Keywords : Energy requirement, list of food exchangers, body mass index, ideal weight, basal metabolic
rate, total energy expenditure

ABSTRAK

Kebutuhan energi seseorang menurut FAO/WHO (1985) adalah konsumsi energi berasal dari
makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan
komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang
memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi. Daftar Bahan
penukar makanan dibagi dalam delapan golongan yaitu, bahan makanan sumber karbohidrat, bahan
makanan sumber protein hewani, bahan makanan sumber protein nabati, sayuran, buah-buahan, susu,
minyak, dan gula. Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui perhitungan kebutuhan gizi dan daftar
penukar bahan makan. Hasil perhitungan Kebutuhan energi berdasarkan kasus tersebut adalah sebesar
2191,7 kkal yang diperoleh dari hasil perhitungan AMB x FA x FS, hasil dari kebutuhan protein sebesar
82,1 gr, lemak sebesar 60,8 gr, dan karbohidrat sebesar 328,75 gr, kemudian hitung pula proporsi makan

1|Page
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

dalam sehari yang dibagi dalam lima proporsi yaitu makan pagi, selingan pagi, makan siang, selingan
sore, dan makan malam. IMT adalah hasil perhitungan dari perbandingan BB (Berat Badan) dan TB
(Tinggi Badan) melalui rumus BB/TB2 (kg/m2). Berat badan ideal bergantung pada besar kerangka dan
komposisi tubuh dalam hal otot dan lemak. Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate
(BMR) adalah kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang
vital. Total Energi Expenditure (TEE) merupakan total energi yang dibutuhkan seseorang yang
dipengaruhi dengan aktivitas fisik dan Stress Factor (SF). Kesimpulan dari praktikum ini adalah
mahasiswa atau praktikan telah mampu menghitung kebutuhan energi sehari dan mampu membuat menu
makanan berdasarkan daftar bahan penukar makanan.

Kata Kunci : Kebutuhan energi, daftar bahan penukar makanan, indeks massa tubuh (IMT), Berat badan
ideal (BBI), Angka metabolisme basal (AMB), total energi expenditure (TEE)

PENDAHULUAN

Kebutuhan energi seseorang menurut FAO/WHO (1985) adalah konsumsi energi berasal dari
makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan
komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang
memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan ekonomi. Pada anak-anak,
ibu hami, dan ibu menyusui kebutuhan energi termasuk kebutuhan untuk pemenuhan jaringan-jaringan
baru atau untuk sekresi ASI yang sesuai dengan kesehatan. Kebutuhan energi total orang dewasa
diperlukan untuk metabolisme basal, aktivitas fisik, dan efek makanan atau pengaruh dinamik khusus
Spesific Dynamic Actional (SDA). Kebutuhan energi terbesar pada umumnya diperlukan untuk
metabolism basal2.

Seseorang dapat menyusun menu sehari yang seimbang dengan menggunakan daftar pola menu
sehari menurut kandungan energi yang diucapkan dalam jumlah penukar. Pola ini menunjukkan jumlah
penukar dari tiap golongan bahan makanan yang perlu dimakan sehari sesuai dengan kebutuhan energi
rata-ratanya sehari, dengan menggunakan berbagai jenis bahan makanan dalam tiap golongan bahan
makanan sesuai jumlah penukar dapat dijamin bahwa menu yang disusun seimbang dalam semua zat gizi
dan bervariasi, untuk memudahkan penyusunan menu yang bervariasi dan bergizi maka disusun
menggunakan Daftar Bahan Makanan Penukar yang mengelompokkan bahan makanan berdasarkan
peranannya dalam pola menu seimbang dan zat gizi utama yang dikandungnya. Daftar Bahan Makanan
Penukar pertama di Indonesia disusun pada tahun 1972 oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia dan Bagian
Gizi Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo yang terutama ditujukan untuk menyusun diet pada penyakit
diabetes mellitus. Bahan makanan dibagi dalam delapan golongan yaitu, bahan makanan sumber
karbohidrat, bahan makanan sumber protein hewani, bahan makanan sumber protein nabati, sayuran,
buah-buahan, susu, minyak, dan gula, untuk tiap golongan bahan makanan disusun daftar bahan makanan
dalam jumlah yang zat gizinya setara atau ekivalen dalam energi, karbohidrat, lemak, dan protein 2.
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui perhitungan kebutuhan gizi dan daftar penukar bahan
makan.

2|Page
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

HASIL

1.1 Perhitungan Kebutuhan


Ibu S berumur 35 tahun dengan tinggi badan 160 cm dan berat 45 kg berprofesi sebagai karyawan
kantoran Saat ini sedang melakukan pengobatan dengan rawat jalan. Hitung kebutuhan energi Ibu
S?
Jawab :
Diket : BB = 45 Kg
TB = 160 cm = 1,60 m
U = 35 tahun
FA = 1,3
FS = 1,3
Dit : Kebutuhan energi?
BB
 IMT =
( TB ) 2

45
=
(1,60)2

45
=
2,56

= 17,57 Kg/m2 (Kurus)

 BBI = (TB – 100) – 10%


= (160 – 100) – 10%
= 60 – 10%
= 54 Kg
 BMR = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 54) + (1,8 x 160) – (4,7 x 35)
= 655 + 518,4 + 288 – 164,5
= 1461,4 – 164,5
= 1296,9 kkal
 TEE = BMR x FA x FS
= 1296,9 x 1,3 x 1,3
= 2191,7 kkal

3|Page
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

15 % x TEE
 Protein =
4

15 % x 2191,7
=
4

328,755
=
4

= 82,1 gr

25 % x TEE
 Lemak =
9
25 % x 2191,7
=
9

547,925
=
9

= 60, 8 gr

TEE−Protein ( kkal )−Lemak (kkal)


 KH =
4

2191,7−328,755−547,925
=
4

1325,02
=
4

= 328,75 gr

1.2 Proporsi Makan


Makan pagi : 20%
Selingan pagi : 10%
Makan siang : 40%
Selingan sore : 10%
Makan malam : 20%

4|Page
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

 Makan pagi ( 20%)


Energi = TEE x 20%
= 2191,7 x 20%
= 438,34 kkal
Protein = protein x 20%
= 82,1 x 20%
= 16,42 gr

Lemak = lemak x 20%


= 60,8 x 20%
= 12,16 gr
KH = KH x 20%
= 328,75 x 20%
= 65,74 gr
 Selingan Pagi (10%)
Energi = TEE x 10%
= 2191,7 x 10%
= 219,17 kkal
Protein = protein x 10%
= 82,1 x 10%
= 8,21 gr
Lemak = lemak x 10%
= 60,8 x 10%
= 6,08 gr
KH = KH x 20%
= 328,75 x 20%
= 32,875 gr
 Makan Siang (40%)
Energi = TEE x 40%
= 2191,7 x 40%
= 876,68 kkal
Protein = protein x 40%
= 82,1 x 40%
= 32,84 gr
Lemak = lemak x 40%
= 60,8 x 40%
= 24,32 gr
KH = KH x 40%
= 328,75 x 40%
= 131,5 gr

5|Page
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

 Selingan Sore (10%)


Energi = TEE x 10%
= 2191,7 x 10%
= 219,17 kkal
Protein = protein x 10%
= 82,1 x 10%
= 8,21 gr

Lemak = lemak x 10%


= 60,8 x 10%
= 6,08 gr
KH = KH x 20%
= 328,75 x 20%
= 32,875 gr

 Makan Malam (20%)


Energi = TEE x 20%
= 2191,7 x 20%
= 438,34 kkal
Protein = protein x 20%
= 82,1 x 20%
= 16,42 gr
Lemak = lemak x 20%
= 60,8 x 20%
= 12,16 gr
KH = KH x 20%
= 328,75 x 20%
= 65,74 gr
1.3 Tabel Menu Makanan
 Makan pagi (20%)
Energi = 438,34 kkal; Protein = 16,42 gr; Lemak = 12,16 gr; Karbohidrat = 65,74 gr

Menu Bahan Urt Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat Porsi


Omelet Telur Ayam 2 Btr 60 gr 95 Kkal 10 gr 6 gr 1P

Tepung 8 Sdm 50 gr 175 4 gr 40 gr 1P


Beras Kkal

Wortel ½ Gls 50 gr 25 Kkal 1,5 gr 5 gr ½P

Daun 2 Helai - - - - - -

6|Page
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

Bawang

Minyak ½ Sdm 5 gr 45 Kkal - 5 gr - 1P


Goreng

Buah Apel ½ Bh 75 gr 80 Kkal - - 20 gr 1p


Sedang
Total 420 15,5 gr 11 gr 65 gr
Kkal

%kecukupan gizi

420
Energi = x 100 %=95,8 %
438,34

15,5
Protein = x 100 %=94,3 %
16,42

11
Lemak = x 100 %=90,5 %
12,16

65
Karbohidrat = x 100 %=99 %
65,62

 Menu selingan pagi (10%)


Energi = 219,17 kkal; protein = 8,21 gr; lemak = 6,08 gr; karbohidrat = 32,875 gr

Menu Bahan Urt Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat Porsi


Bihun Bihun ¼ Gls 25 gr 8,75kkal 2 gr - 20 gr 1P

Telur Telur Ayam 1 Btr 30 gr 47,5 5 gr 3 gr - ½P


Goreng Kkal
Minyak ¼ Sdm 2,5 gr 22,5 2,5 gr -
Goreng Kkal

Buah Pir ½ Bh 50 gr 40 Kkal 1,5 gr - 10 gr ½P


Total 197, 5 7 gr 5,5 gr 30 gr
Kkal

%kecukupan gizi
197,5
Energi = x 100 %=90 %
219,17

7|Page
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

7
Protein = x 100 %=85 %
8,21
5
Lemak = x 100 %=82
6,08
30
Karbohidrat = x 100 %=91 %
32,875

 Menu Makan siang (40%)


Energi = 876,68 kkal; protein = 32,84 gr; lemak = 25, 32 gr; karbohidrat = 131,5 gr

Menu Bahan URT Berat Energi Protein Lemak Karbohidr Porsi


at
Bubur Tepung beras 9 sdm 150 gr 525 kkal 9 gr 2, 1 gr 120 gr 1p
Telur rebus Telur ayam 4 butir 220 gr 300 kkal 22,14 gr 17,49 1,36 gr
gr
Bayam kuah Bayam 2mang 50 gr 25 kkal 1,44 gr 1,13 gr 1,84 gr
bening kuk
sedang
Buah Apel 1 bh 85 gr 25 kkal 0,28 gr 0,18 gr 14,64 gr
kecil
Total 875 kkal 32,864 gr 20,9 gr 137,84 gr

%kecukupan gizi
875
Energi = x 100 %=99 %
876,68
32,86
Protein = x 100 %=100 %
32,84
20,9
Lemak = x 100 %=85 %
24,32
137,84
Karbohidrat = x 100 %=104 %
131,5
 Menu Selingan sore (10%)

8|Page
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

Energi = 219,17 kkal; protein = 8,21 gr; lemak = 6,08 gr; karbohidrat = 32,07 gr

Menu Bahan URT Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat Porsi


Susu Susu 5 sdm 25 gr 130 kkal 7 gr 7 gr 9 gr 1p
kedelai kedelai
bubuk
Biskuit 2,5 buah 28 gr 109,37 2,5 gr - 25 gr 1p
besar kkal
Total 239,37 9,5 gr 7 gr 34 gr
kkal

% kecukupan gizi

239,37
Energi = x 100 %=109,21 %
219,17

9,5
Protein = x 100 %=115,71%
8,21

7
Lemak = x 100 %=115,13 %
6,08

34
Karbohidrat = x 100 %=103,44 %
32,87

 Menu Makan Malam (20%)


Energi = 438,34 kkal; protein = 16,42 gr; lemak = 12,16 gr; karbohidrat = 65,74 gr

Menu Bahan URT Berat Energi Protein Lemak Karbohidrat Porsi


Bubur Tepung 8 sdm 50 gr 175 kkal 4 gr - 40 gr 1p
beras
Semur Telur 2 btr 60 gr 95 kkal 10 gr 6 gr - 1p
telur ayam
Tumis Labu 50 gr 25 kkal 2gr - 5 gr ½p
labu siam
Minyak
goreng ½ sdm 5 gr 45 kal - 5 gr - 1p
Buah
Mangga 1 bh 100 gr 80 kkal - - 20 gr 2p
besar
total 420 kkal 17 gr 11 gr 65 gr

%kecukupan gizi

9|Page
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

420
Energi = x 100 %=95 %
438,34

17
Protein = x 100 %=103 %
16,42

11
Lemak = x 100 %=90 %
12,16

65
Karbohidrat = x 100 %=98 %
65,74

Keterangan :

URT : ukuran rumah tangga

Sdm : sendok makan

Gls : gelas

Btr : butir

Bh : buah

gr :gram

Kkal :kilokalori

PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini, masing-masing kelompok diberi kasus dan menghitung kebutuhan energi
serta membuat menu yang sesuai dengan kebutuhan energi yang telah dihitung berdasarkan kasus.
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh kebutuhan total energi Ibu S sebesar 2.191,7 kkal. Kebutuhan
Protein dalam sehari sebesar 82,1 gr, lemak sebesar 60,8 gr, dan karbohidrat sebesar 328,75 gr. Total
kebutuhan energi ini kemudian dibagi lagi berdasarkan proporsi makan yaitu makan pagi sebesar 20%,
selingan pagi 10%, makan siang 40%, selingan sore 10%, dan makan malam sebesar 20%. Berdasarkan
hasil perhitungan, diperoleh kebutuhan energi Ibu S dalam porsi makan pagi sebesar 438,34 kkal, Protein
sebesar 16,42 gr, lemak sebesar 12,16 gr, dan karbohidrat sebesar 65,74 gr. Kebutuhan energi untuk posi
selingan pagi sebesar 219,17 kkal, protein sebesar 8,21 gr, lemak sebesar 6,08 gr, dan karbohidrat sebesar
32,875 gr. Kebutuhan energi untuk porsi makan siang sebesar 876,68 kkal, protein sebesar 32,84 gr,
lemak sebesar 24,32 gr, dan karbohidrat sebesar 131,5 gr. Kebutuhan energi untuk posi selingan sore
sebesar 219,17 kkal, Protein sebesar 8,21 gr, lemak sebesar 6,08 gr, dan karbohidrat sebesar 32,875 gr.
Kebutuhan energi Ibu S dalam porsi makan malam sebesar 438,34 kkal, protein sebesar 16,42 gr, lemak
sebesar 12,16 gr, dan karbohidrat sebesar 65,74 gr.

10 | P a g e
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

Berdasarkan tabel menu makanan yang telah dibuat, maka untuk menu makan pagi Ibu S yaitu
omelet dengan bahan 60 gr (2 btr) telur ayam, 50 gr (8 sdm) tepung beras, 50 gr (1/2 gelas) wortel, 2 helai
daun bawang, dan 5 gr (1/2 sdm) minyak goreng. Menu selingan pagi Ibu S yaitu bihun 25 gr (1/4 gelas),
30 gr (1 btr) telur ayam, 2,5 gr (1/4 sdm) minyak goreng, dan 50 gr (1/2 bh) buah pir. Menu makan siang
Ibu S yaitu 150 gr (9 sdm) tepung beras yang akan dibuat bubur, 220 gr (4 btr) telur rebus, 50 gr (2
mangkuk sedang) bayam segar yang akan dibuat bayam kuah bening, dan 85 gr (1 bh kecil) buah apel.
Menu selingan sore Ibu S yaitu 25 gr (5 sdm) susu kedelai bubuk dan 28 gr (2,5 bh besar) biskuit. Menu
makan malam Ibu S yaitu 50 gr (8 sdm) tepung beras yang akan dibuat bubur, 60 gr (2 btr) telur ayam
yang akan dibuat semur telur, 50 gr labu siam yang akan ditumis, 5 gr (1/2 sdm) minyak goring, dan 100
gr (1 bh besar) buah manga potong.

IMT adalah hasil perhitungan dari perbandingan BB (Berat Badan) dan TB (Tinggi Badan)
melalui rumus BB/TB2 (kg/m2).

Berat Badan(kg)
IMT=
Tinggi Badan(m)2

IMT secara signifikan berhubungan dengan kadar lemak total sehingga dapat dengan mudah mewakili
kadar lemak tubuh. Berdasarkan nilai kisarannya, IMT terbagi menjadi 3 kategori, yaitu : underweight
(IMT ≤ 18,4), normal (IMT = 18,5–25), dan overweight (IMT ≥ 25,1)1. IMT yang dihubungkan dengan
resiko paling rendah terhadap kesehatan adalah antara 22 dan 25. Berat badan lebih adalah bila IMT
antara 25 dan 30, sedangkan obesitas bila IMT lebih besar dari 30 2.

Klasifikasi IMT berdasarkan klasifikasi IMT dari Depkes RI, yaitu :

Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17,0
Kekurangan berat badan tingkat ringan 17,0 – 18,5
Normal 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan > 25,0 – 27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat > 27.0
Sumber : Depkes 2013, 13 Pesan Gizi Seimbang.

Berat badan diukur dalam kilogram, yaitu suatu penilaian massa di seluruh dunia meskipun di
beberapa negara seperti Amerika diukur dalam pound. Berat badan merupakan salah satu cara untuk
menentukan kesehatan seseorang. Berat badan ideal diyakini sebagai berat badan maksimal untuk
seseorang dikatakan sehat yang didasarkan pada tinggi badan tapi dapat pula dipengaruhi dengan
pengaruh lain, seperti jenis kelamin, usia, derajat, dan perkembangan otot. Berat badan ideal ini
bergantung pada besar kerangka dan komposisi tubuh dalam hal otot dan lemak. Seseorang yang
berkerangka besar dan mempunyai otot relatif lebih besar mempunyai berat badan ideal yang lebih besar.
Untuk hal ini diberi kelonggaran ± 10-20%.2

11 | P a g e
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

Rumus Berat Badan Ideal menurut Depkes RI yaitu : Berat Badan Ideal = (TB – 100) – 10%. Nb :
Pria dengan tinggi badan kurang dari < 160 cm dan wanita kurang dari < 150 cm, gunakan rumus BB =
(TB-100). Berat badan Ideal digunakan dalam keadaan status gizi yang tidak normal seperti kegemukan,
kurus, luka bakar dll, jika status gizi normal makan digunakan Berat badan aktual (BBA). Berdasarkan
hasil perhitungan kasus yang diberikan, kaitan BBI dengan perhitungan tersebut adalah pada kasus
tersebut status gizi Ibu S dinyatakan kurus yaitu dengan IMT 17,57 Kg/m 2 dimana berdasarkan kategori
ambang batas IMT termasuk dalam kategori kurus, maka dilakukan perhitungan untuk mendapatkan berat
badan ideal menggunakan rumus BBI, agar status gizi Ibu S terpenuhi dan mencapai status gizi yang
normal2.

Angka Metabolisme Basal (AMB) atau Basal Metabolic Rate (BMR) adalah kebutuhan energi
minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan proses tubuh yang vital. Kebutuhan energi
metabolime basal termasuk jumlah energi yang diperlukan untukpernapasan, peredaran darah, pekerjaan
ginjal, pankreas, daln lain-lain alat tubuh serta untuk proses metabolisme di dalam sel-sel dan untuk
mempertahankan suhu tubuh. Kurang lebih dua pertiga energi yang dikeluarkan seseorang sehari
digunakan untuk kebutuhan aktivitas metabolisme basal tubuh. Angka metabolisme basal dinyatakan
dalam kilokalori per kilogram berat badan per jam. Angka ini berbeda antar orang dan mungkin pada
orang yang sama bila terjadi perubahan dalam keadaan fisik dan lingkungan. Kebutuhan energi basal atau
AMB pada dasarnya ditentukan oleh ukuran dan komposisi tubuh serta umur. Untuk menghitung AMB
tersebut menggunakan Rumus Harris Benedict. Rumus ini membedakan antara laki-laki dan perempuan 2.

Laki-laki : 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) – (6,8 x U)

Perempuan : 655 + (9,6x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)

Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, pada kasus tersebut dihitung pula BMR/AMB Ibu S untuk
mengetahui jumlah energi atau kebutuhan energi basal Ibu S dengan melihat berat badan, tinggi badan,
dan usia. Jadi untuk mengetahui kebutuhan energi seseorang, maka dilakukan perhitungan Angka
Metabolik Basal (AMB) dengan menggunakan rumus Harris Benedict.

Total Energi Expenditure (TEE) merupakan total energi yang dibutuhkan seseorang yang
dipengaruhi dengan aktivitas fisik dan Stress Factor (SF). Energy expenditure dihitung dengan
mengalikan factor aktivitas, factor stress dengan kebutuhan energi basal (AMB) seseorang 3.

TEE = AMB x FA x FS

Pada perhitungan Energy expenditure dalam kasus Ibu S, diperoleh total energy expenditure (TEE)
sebesar 2.191,7 kkal yang dihitung berdasarkan rumus yaitu dengan mengalikan energy basal dengan
faktor aktivitas dan faktor stes. Pada kasus tersebut, ibu S dikategorikan dalam faktor aktivitas ringan
karena bekerja sebagai karyawan kantoran dan faktor stress yang ringan karena pada saat itu ibu S sedang
dirawat jalan. Pada perhitungan total energy expenditure (TEE) zat gizi makro dalam kasus tersebut, telah
diperoleh hasil berdasarkan rumus. Perhitungan kebutuhan protein dalam sehari untuk Ibu S diperoleh
dari 15% (10-15%) dikali total energy expenditure (TEE) kemudian dibagi 4 kkal. Salah satu fungsi

12 | P a g e
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

protein adalah sebagai sumber energi. Sebagai sumber energi, protein ekivalen dengan karbohidrat karena
menghasilkan 4 kkal/g protein2. Perhitungan kebutuhan lemak dalam sehari untuk Ibu S diperoleh dari
25% dikali total energy expenditure (TEE) kemudian dibagi 9 kkal. Lemak sebagai sumber energi yang
menghasilkan 9 kkal untuk tiap gram, yaitu 2 ½ kali besar energi yang dihasilkan oleh karbohidrat dan
protein dalam jumlah yang sama 2. Perhitungan kebutuhan karbohidrat untuk ibu S diperoleh dari sisa
(persen protein dan lemak) yaitu 100% - 15% - 25% = 60% dan dikali TEE kemudian dibagi 4 kkal.
Fungsi utama karbohidrat adalah menyediakan energy bagi tubuh. Karbohidrat merupakan sumber utama
energy bagi tubuh manusia. Satu gram karbohidrat menghasilkan 4 kkal 2.

Tingkat kecukupan gizi merupakan jumlah konsumsi atau asupan zat gizi yang harus dicapai
sesuai untuk mempertahankan status gizi. Tingkat kecukupan gizi (TKG) yang merupakan persentase
angka kecukupan gizi (%AKG) adalah perbandingan antara asupan zat gizi yang dicapai dibandingkan
dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan, dihitung dalam persen.Tingkat kecukupan energi dan zat
gizi diperoleh dengan cara membandingkan kebutuhan energi atau zat gizi dengan jumlah asupan energy
atau zat gizi. Penilaian tingkat kecukupan energi dan zat gizi memerlukan standar kecukupan yang
dianjurkan yaitu menggunakan AKG. Tingkat kecukupan gizi dibagi menjadi lima kategori, yaitu defisit
berat, defisit sedang, defisit ringan, normal, dan lebih4.

Tingkat kecukupan gizi pada balita >70% tergolong dalam kategori defisit berat dan yang
tergolong defisit lebih yaitu >110 %5. Tingkat Kecukupan Energi dewasa yaitu pada kategori : kurang
(<80%), baik (80-110%), lebih (>110%). Kecukupan karbohidrat : kurang (<80%), baik (80-110%), lebih
(>110%). Kecukupan protein : kurang (<80%), baik (80–110%), lebih (> 110%). Kecukupan lemak :
kurang (< 80%), baik (80-110%), lebih (>110%) 6. Cara mendapatkan tingkat kecukupan gizi adalah
dengan membandingkan antara asupan zat gizi dengan kebutuhan zat gizi kemudian dikalikan 100%.
Tingkat kecukupan gizi adalah persentase AKG yaitu dengan membandingkan antara asupan zat gizi yang
dicapai dengan angka kecukupan gizi yang dianjurkan dan dihitung dalam persen, sedangkan AKG
(Angka Kecukupan Gizi) merupakan jumlah zat zat gizi yang hendaknya dikonsumsi tiap hari untuk
jangka waktu tertentu sebagai bagian dari diet normal rata-rata orang sehat. Angka Kecukupan Gizi yang
dianjurkan (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (RDA) adalah taraf konsumsi zat-zat gizi
esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua
orang sehat2.

Menu makanan adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali makan atau
untuk sehari. Menu makan seimbang adalah menu yang terdiri dari beranekaragam makanan dalam
jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan
perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan. Proporsi makanan
adalah jumlah atau takaran dalam satu kali konsumsi makanan. Proporsi makanan dibagi dalam 5 kali
makan yaitu makan pagi (20%), selingan pagi (10%), makan siang (40%), selingan sore (10%), dan
makan malam (20%). Cara menghitung proporsi menu makanan adalah dengan mengalikan porsi makan
pagi, selingan, makan siang, dan makan malam (persen) dengan TEE untuk energi ; untuk protein, lemak,
dan karbohidrat juga dengan mengalikan jumlah protein, lemak, dan karbohidrat dalam sehari dengan
persen (%) dari makan pagi, makan siang, dan makan malam. Dalam membuat menu makanan untuk

13 | P a g e
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
Jl. R. A. Kartini No.11 A, Salatiga 50711
Jawa Tengah Indonesia
Telepon : (0298) 324-861; Fax : (0298) 321728
E-mail :fkikuksw@adm.com

makan pagi, selingan, makan siang, dan malam dibuat berdasarkan hasil perhitungan dan disesuaikan
dengan Daftar Bahan Penukar Makanan. Pada praktikum ini kami memilih dan akan mengolah menu
makan pagi (20%) karena sesuai kesepakatan kelompok dan menu yang akan diolah pun cukup mudah,
serta makan pagi itu penting.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini adalah mahasiswa atau praktikan telah mampu menghitung
kebutuhan energi sehari dan mampu membuat menu makanan berdasarkan daftar bahan penukar
makanan. Kasus yang diberikan yaitu untuk menghitung kebutuhan energi sehari dan telah dihitung
seperti yang tertera pada hasil dan membuat menu makanan berdasarkan proporsi makan seperti yang
tertera pada tabel hasil.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Rahmat Nurul Yuda Putra. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan Usia Menarche pada Siswi
SMP Negeri 1 Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2016;5(3). FK UNAND (Fakultas Kedokteran
Universitas Andalas Padang).

[2] Almatsier, S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

[3] Y, Rosmalina. Perbandingan Perhitungan Energi Basal Dan Energy Expenditure Pada Lansia. Media
Gizi Indonesia. PGM 2011, 34(1): 12-20.

[4] Dinah Soraya. Hubungan pengetahuan gizi, tingkat kecukupan zat gizi, dan aktivitas fisik dengan
status gizi pada guru SMP. Jurnal Gizi Indonesia, 6 (1), 2017; Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian
Journal of Nutrition) e-ISSN: 2338-3119, p-ISSN: 1858 , 6 (1), 2017- 494

[5] Veronica Lia Andriani. Pola Makan Dan Tingkat Kecukupan Gizi Balita Pada Keluarga Petani
Jagung. Jiia, Volume 3 No. 4, Oktober 2015.

[6] Nadia Loliana. Asupan Dan Kecukupan Gizi Antara Remaja Obesitas Dengan Non Obesitas. Media
Gizi Indonesia, Vol. 10, No. 2 Juli - Desember 2015: hlm. 141–145.

[7] Departemen Kesehatan RI. 2013. 13 Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
Kesehatan Masyarakat, Direktorat Bina Gizi Masyarakat.

14 | P a g e

You might also like