Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

SISTEM PENGAMAN PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) TAG CARD DAN

PERSONAL IDENTIFICATION NUMBER (PIN) BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 128


,QLNE=JPK 4ANQJC=J , &AJU 9ENE= 0QCN=D= , ;QOQB #JODKNE

SISTEM PENGAMAN PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN


RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) TAG CARD DAN PERSONAL
IDENTIFICATION NUMBER (PIN) BERBASIS MIKROKONTROLER AVR
ATMEGA 128

—’”‹ƒ•–‘ ‡”—•‰ƒ•5; , ‡•› ‹”‹ƒ —‰”ƒŠƒ6; , —•—ˆ ••Š‘”‹6;


1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Universitas Tadulako, 2)Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas
Tadulako
Jurusan Teknik Elektro, Universitas Tadulako
Jl. Soekarno-Hatta KM 9, Palu, Sulawesi Tengah
e-mail: juprianto_rerungan@yahoo.com

Abstract

Installation of security devices using sensors detectors continuous to grow. Making security system
using Passive Infrared censor as the detector can be the right choice.
This study formulates the problem Passive Infrared sensor how to work, and can detect the
movement and how to utilize a Passive Infrared censor as a security tool room that triggered the
short message service for Mobile, which then activates the lights and alarms. The purpose of this
research is to investigate how the sensor Passive Infrared detector as a tool and how to use a Passive
Infrared sensor as a security tool room that triggered SMS to Mobile, turn on the lights and alarms.
The method used in this study is a qualitative method based on the experimental and the author
makes a security system using passive infrared censor and short message service as a security tool
room by utilizing the output voltage of 5 volts DC output passive infrared which is then processed by
a microcontroller and microcontroller ordered wavecom modem to send short message service after
the command is executed then the microcontroller triggers TIP 31 transistor to activate the relay so
the lights and the alarm is active.

Keywords: Security, censors, Passive Infrared, Short Message Service Detectors, and Mobile

Abstrak

Pemasangan alat keamanan menggunakan sensor-sensor detektor terus berkembang. Pembuatan


sistem keamanan menggunakan sensor Passive Infrared sebagai detektornya dapat dijadikan pilihan
yang tepat. Penelitian ini merumuskan permasalahan bagaimana cara sensor Passive Infrared
bekerja, dan dapat mendeteksi adanya gerakan dan bagaimana cara memanfaatkan sensor Passive
Infrared sebagai alat keamanan ruangan yang memicu adanya Short Message Service ke Handphone,
yang kemudian mengaktifkan lampu dan alarm. Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui cara kerja sensor Passive Infrared sebagai alat detektor dan cara memanfaatkan sensor
Passive Infrared sebagai alat keamanan ruangan yang memicu adanya sms ke Handphone,
mengaktifkan lampu dan alarm.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif berbasis eksperimen dan penulis
membuat sebuah sistem keamanan menggunakan sensor Passive Infrared dan Short Message Service
sebagai alat keamanan ruangan dengan cara memanfaatkan tegangan keluaran 5 Volt DC dari output
Passive Infrared yang kemudian di proses oleh mikrokontroler dan mikrokontroler memerintahkan
modem Wavecom untuk mengirim Short Message Service setelah perintah tersebut dijalankan maka
mikrokontroler memicu transistor TIP 31 untuk mengaktifkan relay sehingga lampu dan alarm aktif.

Kata Kunci: Keamanan, Sensor, Passive Infrared, Short Message Service, Detektor, dan Handphone.

20
Jurnal MEKTRIK Vol. 1 No. 1, September 2014 ISSN 2356-4792

PENDAHULUAN alat scanning atau pembaca informasi yang


Kurangnya tingkat keamanan dan ada pada tag RFID tersebut. Sedangkan
mahalnya biaya pengamanan ekstra database digunakan sebagai pelacak dan
menjadi seringnya terjadi pencurian dan penyimpan informasi tentang objek-objek
pembobolan pada rumah, kantor, yang dimiliki oleh tag RFID.
perusahaan dan lain sebagainya. Walaupun
ketika pada saat meninggalkan rumah atau
tempat kerja, merasa yakin bahwa 1. Teknologi Radio Frequency
ruangan tersebut telah terkunci dengan Identification (RFID)
baik. Namun pada kenyataan kasus Sensor Radio Frequency Identification
pembobolan rumah pada zaman sekarang (RFID) adalah sensor yang
dengan mudahnya para pencuri membuka mengidentifikasi suatu barang dengan
pengunci pada pintu yang terpasang hanya menggunakan frekuensi radio. Sensor ini
dengan seutas kawat atau pun dengan terdiri dari dua bagian penting: transceiver
kunci tiruan lainnya. Keahlian para pencuri (reader) dan transponder (tag). Setiap tag
semakin hebat, oleh karena itu harus tersimpan data yang berbeda. Data
dipikirkan bagaimana caranya agar rumah tersebut merupakan data identitas tag.
tetap terjaga dan bebas dari para pencuri Reader akan membaca data dari tag
atau pembobol. dengan perantara gelombang radio. Pada
reader biasanya berhubungan dengan
Peningkatan tingkat kriminalitas dan suatu mikrokontroler. Mikrokontroler ini
keahlian para pencuri yang semakin tinggi, berfungsi untuk mengolah data yang
membuat penulis memperoleh ide atau didapat reader. Struktur cara kerja Radio
gagasan inovasi alat pengaman pintu Frequency Identification (RFID) terdapat
rumah menggunakan Radio Frequency pada gambar 1 di bawah ini.
Identification (RFID) berbasis
mikrokontroler ATmega128 yang tentunya
dengan sistem pengamanan yang tinggi.
Rancangan keamanan ini tidak
mengandalkan mekanik sebagai
interfacenya melainkan menggunakan
perangkat elektronik yang cukup sulit
untuk dibobol karena selain diperlukan
pengetahuan mengenai elektronik, para Gambar 1. Practical Arduino Cool Projects for
pelaku kriminalitas juga harus memilki Open Source Hardware
pengetahuan dibidang pemrograman dan
teknologi informasi. Berbeda dengan kunci
mekanik, kunci elektronik pada rancangan 2. Sensor RFID
keamanan ini menggunakan Radio Sebuah pembaca RFID harus
Frequency Identification (RFID) sebagai menyelesaikan dua buah tugas, yaitu:
pembukanya. Sistem Radio Frequency a) Menerima perintah dari software
Identification (RFID) ini terdiri atas tiga aplikasi
komponen utama, yaitu tag atau b) Berkomunikasi dengan tag RFID
transponder, reader, dan database. Tag
RFID berfungsi sebagai alat pelabelan
suatu objek yang di dalamnya terdapat
sebuah data tentang objek tersebut.
Kemudian reader RFID digunakan sebagai
21
SISTEM PENGAMAN PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) TAG CARD DAN
PERSONAL IDENTIFICATION NUMBER (PIN) BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 128
,QLNE=JPK 4ANQJC=J , &AJU 9ENE= 0QCN=D= , ;QOQB #JODKNE

Ada beberapa band frekuensi yang


digunakan untuk sistem RFID yaitu:
Low Frequency (LF): 125 - 134 KHz
High Frequency (HF): 13.56 MHz
Ultra High Frequency (UHF): 868 - 956
MHz
Microwave: 2.45 GHz
Gambar 2. RFID reader (Diredja dan
Ramdhani 2010)

Pembaca Radio Frequency 5. Akurasi Radio Frequency Identification


Identification (RFID) adalah merupakan (RFID)
penghubung antara software aplikasi Akurasi Radio Frequency Identification
dengan antena yang akan meradiasikan (RFID) dapat didefinisikan sebagai tingkat
gelombang radio ke tag RFID. Gelombang keberhasilan pembaca RFID melakukan
radio yang diemisikan oleh antena identifikasi sebuah tag yang berada pada
berpropagasi pada ruangan di sekitarnya. area kerjanya. Keberhasilan dari proses
Gambar 2 menunjukkan contoh bentuk identifikasi sangat dipengaruhi oleh
pembaca RFID. beberapa batasan fisik, yaitu:
a. Posisi antena pada pembaca RFID
3. Tag Card (Transponder) b. Karakteristik dari material lingkungan
Tag RFID adalah perangkat yang yang mencakup system RFID
dibuat dari rangkaian elektronika dan c. Batasan catu daya
antena yang terintegrasi di dalam d. Frekuensi kerja sistem RFID
rangkaian tersebut seperti terlihat pada
gambar 3. Rangkaian elektronik dari tag 6. Borland Delphi 7
RFID umumnya memiliki memori sehingga Pada Pada perancangan RFID
tag ini mempunyai kemampuan untuk Attendance System, aplikasi perangkat
menyimpan data. Memori pada tag secara lunak akan dihubungkan dengan modul
dibagi menjadi sel-sel. Beberapa sel reader menggunakan Delphi . Delphi
menyimpan data Read Only, misalnya sendiri adalah pemrograman bahasa
serial number yang unik yang disimpan tingkat tinggi yang merupakan
pada saat tag tersebut diproduksi. Selain pengembangan dari versi sebelumnya,
pada RFID mungkin juga dapat ditulis dan yaitu pascal.
dibaca secara berulang (Suyoko, 2012). Pemrograman pada Delphi dilakukan
secara grafis melalui komponen-komponen
disediakan pada pallet, lalu dilanjutkan
dengan menambahkan algoritma fungsi
komponen pada field komponen tersebut.
Pada perancangan RFID Attendance
System ini dibutuhkan beberapa komponen
Gambar 3. RFID Tag (Diredja dan Ramdhani, standard untuk mencapai fungsi aplikasi
M., 2010) yang optimal. Fungsi tersebut akan
berfungsi dengan:
1. Penyimpanan Data Base
4. Frekuensi Kerja RFID Komponen yang dipakai untuk fungsi ini
Faktor penting yang harus adalah data base desktop, dengan sub
diperhatikan dalam Radio Frequency komponen di dalamnya seperti :
Identification (RFID) adalah frekuensi kerja a. dbsource dari komponen data access
dari sistem RFID. Ini adalah frekuensi yang b. dbgrid dari komponen data control
digunakan untuk komunikasi wireless c. table dari data dbe
antara pembaca RFID dengan tag RFID.
22
Jurnal MEKTRIK Vol. 1 No. 1, September 2014 ISSN 2356-4792

d. navigator dari komponen data menggunakan metode tertentu dalam


control. komputer sehingga mampu memenuhi
2. Pencuplikan Tanggal dan Waktu informasi secara optimal yang dibutuhkan
Sub komponen yang dipakai untuk oleh para pengguna.
fungsi ini adalah timer dari komponen Borland Delphi7 mendefinisikan
sistem. database sebagai keterangan mengenai
3. Komunikasi Serial kumpulan sebuah tabel, prosedur
Delphi memiliki kemampuan untuk tersimpan dan hubungan relasi antar tabel
mengoperasikan komunikasi serial dan yang saling berhubungan dalam bentuk
juga meng-embed bahasa suatu program aplikasi atau dapat disebut
pemrograman lain di dalam juga database relasional. Jadi, file
pemrogramannya. Komunikasi serial database dalam bentuk Borland Delphi 7
dalam Delphi ini dapat dilakukan hanya menampung nama file, hubungan
dengan pengalamatan pemrograman relasi dan keterangan dari fiIe tabel lainnya
menggunakan assembly, atau dengan
menambahkan komponen yang dibuat 8. Mikrokontroler
oleh third party yang ditujukan untuk Penggunaan utama dari
memudahkan pemrograman untuk mikrokontroler adalah untuk mengontrol
fungsi tertentu. Pada perancangan operasi dari mesin. Strategi kendali untuk
Attendance System ini komponen yang mesin tertentu dimodelkan dalam program
ditambahkan untuk perancangan algoritma pengaturan yang ditulis dalam
komunikasi serial adalah Qccom32, bahasa rakitan (assembly language).
dengan konfigurasi default baudrate Program tersebut selanjutnya ditranslasi ke
sebesar 9600 bps (bit per second) yang kode mesin digital yang selanjutnya
mempunyai protocol fungsi diantaranya disimpan di dalam media penyimpan digital
membaca dan mengirim data melalui yang disebut ROM. Pendekatan disain dari
serial interface. mikrokontroler dan mikroprosesor adalah
Pada umumnya, sebuah program sama. Jadi mikroprosesor merupakan
komputer akan membutuhkan informasi rumpun dari suatu mikrokontroler.
yang dibutuhkan dari pengguna ketika Mikrokontroler terdiri dari fitur-fitur yang
digunakan. Informasi ini disebut dengan terdapat dalam suatu mikroprosesor yaitu
data. Delphi mengenal beberapa tipe ALU, SP, PC dn register-register termasuk
data, diantaranya : fitur dari ROM, RAM, input/output paralel
1. Integer, adalah tipe data untuk dan input/output pencacah (counter seri).
bilangan bulat
2. String, adalah tipe data untuk teks 9. Mikrokontroler AVR
(huruf, angka atau tanda baca) Mikrokontroler adalah sebuah sistem
3. Single, adalah tipe data untuk komputer lengkap dalam satu serpih
pecahan (chip). Mikrokontroler lebih dari sekedar
4. Currency, adalah tipe data untuk sebuah mikroprosesor karena sudah
mata uang terdapat atau berisikan ROM (Read-Only
5. Boolean, adalah tipe data untuk true Memory), RAM (Read-Write Memory),
or false beberapa masukan maupun keluaran, dan
6. Date, adalah tipe data untuk tanggal beberapa peripheral seperti pencacah atau
7. Time, adalah tipe data untuk jam pewaktu, ADC (Analog to Digital
converter), DAC (Digital to
7. Database Analog converter) dan serial komunikasi.
Database adalah susunan data record Salah satu mikrokontroler yang banyak
operasional lengkap dari suatu organisasi digunakan saat ini yaitu mikrokontroler
atau perusahaan, yang diorganisir dan AVR. AVR adalah mikrokontroler RISC
disimpan secara terintegrasi dengan (Reduce Instuction Set Compute) 8 bit
23
SISTEM PENGAMAN PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) TAG CARD DAN
PERSONAL IDENTIFICATION NUMBER (PIN) BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 128
,QLNE=JPK 4ANQJC=J , &AJU 9ENE= 0QCN=D= , ;QOQB #JODKNE

berdasarkan arsitektur Harvard. Secara 3. 2 buah Timer/Counter 8 bit dan 2


umum mikrokontroler AVR dapat dapat buah Timer/Counter 16 bit.
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu 4. Dua buah PWM 8 bit.
keluarga AT90Sxx, ATMega dan ATtiny. 5. Watchdog Timer dengan osilator
Pada dasarnya yang membedakan masing- internal.
masing kelas adalah memori, peripheral, 6. Internal SRAM sebesar 4 kbyte.
dan fiturnya 7. Memori flash sebesar 128 kBytes.
Seperti mikroprosesor pada umumnya, 8. Interupsi Eksternal.
secara internal mikrokontroler ATMega32 9. Port antarmuka SPI.
terdiri atas unit-unit 10. EEPROM sebesar 4 kbyte.
fungsionalnya Arithmetic and Logical 11. Real time counter.
Unit (ALU), himpunan register kerja, 12. 2 buah Port USART untuk komunikasi
register dan dekoder instruksi, dan serial.
pewaktu beserta komponen kendali 13. Enam kanal PWM.
lainnya. Berbeda dengan mikroprosesor,
mikrokontroler menyediakan memori dalam METODE PENELITIAN
serpih yang sama dengan prosesornya (in
chip). Bahan dan Alat Penelitian
Beberapa macam bahan dan alat
10. ATmega 128 penelitian yang digunakan dalam
Mikrokontroller ATmega 128 perancangan dan pembuatan Sistem
merupakan mikrokontroller keluarga AVR Daftar Hadir Mahasiswa Menggunakan
yang mempunyai kapasitas flash memori Radio Frequency Identification (RFID) Tag
.% $95 $OI DQG 9HJDUG¶V 5LVF Card Berbasis Mikrokontroler AVR Atmega
Processor) merupakan seri mikrokontroler 128 ini, yaitu:
CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis
arsitektur RISC (Reduced Instruction Set 1. Bahan Penelitian
Computer). Peta memori ATMega 128 a. Modul mikrokontroler
dapat dilihat pada gambar 4. b. Berfungsi sebagai antar muka
(interface) sekaligus otak dari semua
bagian-bagian rangkaian ini, baik itu
sebagai penerima input maupun
pemberi output pada yang
mengontrol dan yang dikontrol.
c. Modul RFID
d. Modul RFID sebagai modul untuk
membaca tag card yang kemudian
diproses sebagai data masukkan.
e. Modul LCD
f. Modul LCD berfungsi sebagai
g. Rancang bangun pintu
h. Rancang bangun pintu digunakan
sebagai model unjuk kerja alat.
Gambar 4. Peta Memory ATMega 128
i. Kabel
j. Kabel berfungsi sebagai penghubung
Mikrokontroler AVR ATMega-128 memiliki
antara sirkuit RFID dengan sumber
spesifikasi sebagai berikut:
utama (PLN)
1. Saluran I/O sebanyak 56 buah, yaitu
Port A, Port B, Port C, Port D, Port E,
Port F dan Port G.
2. ADC 10 bit sebanyak 8 saluran.

24
Jurnal MEKTRIK Vol. 1 No. 1, September 2014 ISSN 2356-4792

Proses perancangan perangkat keras


dan perangkat lunak pada penelitian ini
dapat diuraikan sebagai berikut:
2. Alat Penelitian Perancangan Hardware
Alat penelitian terdiri dari dua jenis, Gambar 5 menunjukkan diagram
yaitu perangkat keras (hardware) dan blok sistem hardware dari penelitian ini
perangkat lunak (software). adalah sebagai berikut:

Perangkat Keras (Hardware)


a. Perangkat Power Supply
Perangkat Power Supply yang
digunakan berupa Adaptor 12V.
b. Perangkat Magnetik Lock
Perangkat magnetik lock sebagai
pengunci pintu menggunakan
magnet yang akan berfungsi sebagai
pengunci otomatis dari pintu.
c. Komputer
Berfungsi untuk memonitor dan
mengontrol seluruh area plant, baik Gambar 5. Proses kerja pintu otomatis
itu input maupun output.
1. Proses yang dilakukan pertama kali
Perangkat Lunak (Software) yaitu dengan mendekatkan tag card ke
a. MicroPascal Pro for AVR RFID reader. Tag card yang akan
b. Borland Delphi 7 dibaca oleh RFID reader dan data
c. DipTrace yang terbaca akan dicek dan diproses
d. MultiSim 11.0 oleh mikrokontroler apakah sesuai
dengan database atau tidak.
3. Cara Penelitian Mikrokontroler akan mengidentifikasi
Di dalam penelitian ini, penulis dan mencocokkan data dari RFID Tag
melakukan beberapa tahap-tahap yang Card apakah sesuai dengan data RFID
dilakukan. Dimana tahap-tahap ini Tag Card yang telah dimasukkan
bertujuan agar supaya penelitian yang terlebih dahulu di dalam program
dilakukan dapat terstruktur sesuai dengan mikrokontroler. Mikrokontroler terlebih
rencana. Adapun tahap-tahap dari dahulu membaca data dari masing-
penelitian tersebut adalah sebagai berikut: masing RFID Tag Card, selanjutnya
a. Observasi; jika data RFID sesuai pada LCD akan
b. Studi Pustaka; WDPSLO WXOLVDQ ´ENTER PIN´
c. Perancangan dan Pembuatan 2. Selanjutnya mikrokontroler akan
Hardware; meminta Personal Identification
d. Pengujian Hardware; Number (PIN) yang akan dimasukkan
e. Perancangan dan Pembuatan melalui keypad. PIN ini disimpan
Software; terlebih dahulu di dalam
f. Pengujian Software; mikrokontroler melalui program. Untuk
g. Pengujian Sistem Hardware dan RFID Tag Card pertama, kedua dan
h. Pengambilan Data; ketiga PIN yang telah ditentukan
i. Analisis dan Pembahasan; misalnya 123, 456 dan 789. PIN
j. Kesimpulan dan Saran; dimasukkan melalui keypad, data PIN
akan disimpan di dalam RAM
mikrokontroler lalu dibandingkan
4. Perancangan Sistem dengan data PIN yang telah disimpan
25
SISTEM PENGAMAN PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) TAG CARD DAN
PERSONAL IDENTIFICATION NUMBER (PIN) BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 128
,QLNE=JPK 4ANQJC=J , &AJU 9ENE= 0QCN=D= , ;QOQB #JODKNE

untuk masing-masing RFID Tag Card. supply ini dapat bekerja sebagai
Apabila pin yang dimasukkan sesuai, penyuplai tegangan ketika daya utama
maka pada LCD akan tampil ³SLQWX (PLN) tidak bekerja atau sering kita
WHUEXND´ Jika PIN yang dimasukkan kenal dengan istilah mati lampu.
salah, maka pada LCD akan tampil
´password salah´ -LND 3,1 \DQJ Perancangan Software
dimasukkan salah sebanyak 3 kali, Gambar 6 menunjukkan diagram
maka sistem akan error dan pada LCD blok sistem software dari penelitian ini
DNDQ WDPSLO ´pintu terkunci´ .HWLND dapat dilihat pada gambar berikut.
PIN yang dimasukkan salah sebanyak
3 kali, maka sistem akan error. Untuk START

membuat sistem kembali pada kondisi Membuka


Komunikasi Serial

awal maka diperlukan PIN admin RFID


Scanning Data
sebanyak 3 digit. Jika PIN Admin
sesuai maka pada LCD akan tampil Incoming Data

´Place Your Card´ Checking


Database
Salah

3. Setelah tahap pertama dan tahap


Magnetick Lock Tidak Aktif
kedua telah dilalui dengan benar, Benar
(Pengunci Tertutup)

maka tahap selanjutnya yaitu apabila


data yang dibaca sesuai dengan yang Magnetic Lock Aktif
(Pengunci Terbuka)

ada pada database mikrokontroler


maka mikrokontroler akan SELESAI

mengeluarkan output perintah agar Gambar 6. Diagram Perancangan Sistem


magnetic lock dalam kondisi aktif yang software.
membuat pengunci pintu terbuka
akibat kondisi magnetic lock yang Penjelasan Flowchart
aktif. 1. Membuka komunikasi serial
4. Setiap data yang berhasil dibaca akan Pada saat alat diaktifkan dengan
di cek kesesuaiannya dengan data sistem RFID maka system
yang ada pada database program mikrokontroler akan menjalankan
yang ada di dalam mikrokontroler. komunikasi serial untuk jalan bagi data
Selanjutnya semua data tersebut akan yang dibaca oleh RFID reader melalui
WHUVLPSDQ GL µ00& &$5'¶ Data yang komunikasi serial agar dapat di proses
tersimpan diµ00& &$5'¶ dapat dilihat kembali oleh mikrokontroler.
melalui personal computer (PC). 2. RFID Reader scanning data
Dimana data tersebut berupa aktivitas Sistem RFID yang meliputi RFID
card yang digunakan oleh user baik itu reader saat diaktifkan akan
waktu masuk ruangan, maupun kapan menjalankan fungsinya dalam men-
waktu keluar dari user tersebut. scaning data yang masuk melalui
5. Untuk tombol switch itu sendiri reader (antenna). Data yang masuk
berfungsi untuk membuka pintu dari akan diolah oleh mikrokontroler dan
bagian dalam ruangan. Dimana ketika disesuaikan dengan database ID yang
tombol switch di tekan, maka secara ada di dalam program.
otomatis akan membuka pintu dan 3. Incoming Data
dalam waktu yang bersamaan akan Data yang dibaca oleh RFID reader
memberikan informasi ke (Antena) akan masuk melalui sesi
mikrokontroler untuk memberikan data Incoming data ini yang nantinya akan
siapa saja user yang keluar ruangan diproses oleh mikrokontroler.
pada waktu itu juga. 4. Checking Database
6. Power supply berfungsi sebagai Setiap data yang berhasil dibaca akan
penyimpan daya. Dimana power di chek kesesuaiannya dengan data
26
Jurnal MEKTRIK Vol. 1 No. 1, September 2014 ISSN 2356-4792

yang ada pada database program


yang ada di dalam mikrokontroler.
5. Magnetic lock Aktif
Apabila data yang dibaca sesuai
dengan yang ada pada database
mikrokontroler maka mikrokontroler
akan mengeluarkan output perintah
agar magnetic lock dalam kondisi aktif
yang membuat pengunci pintu terbuka
akibat kondisi magnetic lock yang
aktif.
Jarak Deteksi sensor RFID Reader dengan
Tag card
Hasil dan Pembahasan
Uji coba jarak modul pembaca RFID
dengan Tag Card bertujuan untuk
mengetahui berapa jarak pendeteksian Pengujian Magnetic lock
RFID Tag Card yang dapat dilakukan oleh Langkah awal pada tahap ini
RFID Reader. Pengujian dilakukan dengan dilakukan dengan cara memberikan
mendekatkan RFID Tag Card ke RFID tegangan 12 volt pada magnetic lock untuk
Reader dengan jarak tertentu dan menguji kepekaan magnet pada benda
kemudian diukur oleh mistar ukur. Apabila tersebut. Setelah itu, magnetic lock di
RFID Tag Card terdeteksi oleh RFID pasang ke pintu dan dihubungkan ke mikro
Reader maka buzzer pada rangkaian akan serta dirangkai dengan tegangan supply
berbunyi. Metode yang digunakan untuk utama dan supply cadangan.
melakukan uji coba ini dapat dilihat pada Pengaplikasiannya dapat diliahat pada
Gambar 7. Gambar 8.

Gambar 7 Metode Pengambilan Data Jarak


Deteksi RFID Reader

Hasil pengujian kemampuan jarak Gambar 8 Magnetic lock pada pintu


kerja dari sensor ID-12LA dapat dilihat
pada tabel 1 berikut. Tabel 2. Hasil Pengujian Magnetic Lock

Tabel 1. Hasil Pengujian Jarak Deteksi

Dari tabel 2 di atas, dapat dijelaskan


bahwa untuk membuka pintu dibutuhkan
perangkat dalam keadaan ready dan
password yang benar. Jika password yang
dimasukkan salah, maka magnetic lock

27
SISTEM PENGAMAN PINTU OTOMATIS MENGGUNAKAN RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) TAG CARD DAN
PERSONAL IDENTIFICATION NUMBER (PIN) BERBASIS MIKROKONTROLER AVR ATMEGA 128
,QLNE=JPK 4ANQJC=J , &AJU 9ENE= 0QCN=D= , ;QOQB #JODKNE

tetap berada dalam kondisi close. Magnetic Diredja, D. D., Ramdhani, M. 2010.
lock hanya akan membuka ketika password Perancangan Sistem Pengaman
benar-benar sesuai. Untuk membuka pintu Pintu Menggunakan Rfid Tag
dari dalam, user hanya perlu menekan Card Dan Pin Berbasis
tombol push button maka secara otomatis Mikrokontroler Avr Atmega
magnetic lock akan dalam kondisi off atau 8535, Jurnal Fakultas Teknik
terbuka. Jurusan Teknik Elektro dan
Komunikasi±Institut Teknologi
Telkom, Bali.

Mahendra, A. 2013. Pengertian Dan Jenis


Flash Memory, Flash Disk Dan
Memory Card,
http://www.agungmahendra.co
m/ Jakarta, diakses: 25
November 2013.

SIMPULAN Sudibya, S. A., Sumartaatmaja, S. D.,


Mukhlis, Y. 2011. Rancang
Berdasarkan hasil perancangan dan Bangun Sistem Keamanan dan
analisa data yang diperoleh, maka dapat Sistem Kendali Penerangan
diambil kesimpulan sebagai berikut: Rumah Jarak Jauh
1. Pengaman pintu rumah menggunakan Menggunakan Short Message
RFID bekerja pada kemampuan Service (SMS) Berbasis
pembacaan modul RFID terhadap tag Mikrokontroler AT89S51, Tesis
card maksimal sebesar 5 cm. Jurusan Teknik Elektro,
2. Sistem minimum ATMega 128 Fakultas Teknologi Industri,
berfungsi sebagai central processing Universitas Gunadarma, Depok.
unit yang mengolah data dari reader
RFID, kemudian menampilkan ke LCD Suyoko, D. 2012. Alat Pengaman Pintu
dan mengendalikan magnetic lock. Rumah Menggunakan Rfid
3. Setiap tag card dalam kondisi high (Radio Frequency
selama kurang lebih 4 detik akan Identification) 125 Khz Berbasis
memberikan sinyal ke RFID Reader Mikrokontroler Atmega328,
dan terhubung ke Mikrokontroler Skripsi Fakultas Teknik
ATMega128 serta mengaktifkan Universitas Negeri Yogyakarta,
magnetic lock dengan catu daya +12V Yogyakarta.
DC.
4. Sistem pengamanan ini hanya bisa
mendeteksi user dengan
menggunakan tag card dari luar,
namun tidak bisa mendeteksi user dari
dalam. Karena sistem pengamanan ini
hanya menggunakan satu RFID.
5. Aktifitas tag card (history) dapat
disimpan melalui MMC card yang
tersedia di perangkat.

DAFTAR RUJUKAN

28

You might also like